• Tidak ada hasil yang ditemukan

ANALISIS PEMANFAATAN SERBUK BAN BEKAS PADA CAMPURAN ASPAL PANAS JENIS ASPHALT CONCRETE-WEARING COURSE (AC-WC) PADA PENGUJIAN MARSHALL (Studi Kasus Jalan Budi Utomo Kec. Metro Selatan, Kota Metro STA 2+500 -3+500) - Repositori UMMETRO

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "ANALISIS PEMANFAATAN SERBUK BAN BEKAS PADA CAMPURAN ASPAL PANAS JENIS ASPHALT CONCRETE-WEARING COURSE (AC-WC) PADA PENGUJIAN MARSHALL (Studi Kasus Jalan Budi Utomo Kec. Metro Selatan, Kota Metro STA 2+500 -3+500) - Repositori UMMETRO"

Copied!
4
0
0

Teks penuh

(1)

99

99 BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan analisis data yang dilakukan dalam penelitian ini, maka dapat ditarik beberapa kesimpulan sebagai berikut :

1. Tebal Perkerasan AC-WC di jalan Budi Utomo adalah 5 cm, nilai ini di dapat dari Perhitungan metode analisa komponen ‘87’ (Bina Marga).

2. Kadar Aspal Optimum Pada Perkerasan Jalan Budi Utomo Adalah 5- 5,9 %, nilai ini didapat pengujian Marshall yang memenuhi persyaratan VIM, VMA, VFA, stabilitas, flow dan MQ.

3. Penambahan Serbuk ban bekas terhadap aspal sangat mempengaruhi pengujian sifat sifik aspal. Terutama pada pengujian penetrasi dan daktilitas yang menyebabkan nilai pada pengujian tersebut turun sehingga pada penambahan serbuk ban bekas 1%, 2% dan 3% tidak memenuhi spesifikasi yang digunakan, sebaliknya pada pengujian titik lembek aspal nilai pada pengujian meningkat naik memenuhi spesifikasi yang digunakan. Sedangkan untuk pengujian berat jenis aspal mengalami penurunan, tetapi masih memenuhi spesifikasi yang digunakan, hasil pengujian aspal dapat dilihat pada grafik 5.1

(2)

100 Grafik 5.1. Grafik Gabungan Pengujian sifat fisik Aspal

Sumber : Hasil Pengujian Sifat Fisik Aspal

4. Berdasarkan spesifikasi Bina Marga 2010 komposisi yang sesuai untuk lapisan aspal beton laston AC-WC yaitu pada campuran Aspal-Serbuk ban bekas dengan tambahan campuran serbuk ban bekas sebesar 2 % dari KAO 5,8 %. Kesimpulan ini didapat dari pengujian perhitungan hasil pengujian marshall, kemudian menentukan campuran mana yang memenuhi spesifikasi.

5. Penambahan serbuk ban bekas pada variasi 1% hasilnya pada nilai VMA, VIM, VFA, dan Stabilitas masih memenuhi Spesifikasi, MQ dan Flow belum memenuhi Spesifikasi.

Penetrasi Titik Lembek Daktilitas Berat Jenis

0% 62.87 50.5 105 1.03

1% 56 51.5 81 1.02

2% 45.87 53 89 1.01

3% 43.3 53.5 96 1

0%

0%

0%

0%

1% 1%

1%

1%

2% 2%

2%

2%

3%

3%

3%

3%

0 10 20 30 40 50 60 70 80 90 100 110 120

Nilai

Grafik Pengujian Sifat Fisik Aspal

0% 1% 2% 3%

(3)

101 Pada hasil variasi 2 % Nilai VMA, VIM, VFA, Stabilitas, Flow dan MQ masih memenuhi Spesifikasi Standar Bina Marga 2010.

Pada hasil Variasi 3 %, nilai VMA, VIM, VFA, memenuhi Spesifikasi, nilai Flow dan MQ belum memenuhi Spesifikasi, Nilai Stabilitas Cenderung Lebih Tinggi dari pada Tanpa Tambahan Serbuk ban bekas, Hasil pengujian Marshall dapat dilihat pada Grafik 5.2.

Grafik 5.2. Grafik Gabungan Hasil Pengujian Marshall

Sumber : Hasil pengujian mashall di laboratorium

VMA VIM VFA Stabilitas Flow MQ Density

0% 19.293 3.626 81.275 997.948 3.233 309.638 2.326

1% 20.374 4.342 78.701 947.659 5.333 179.22 2.294

2% 20.52 5.045 75.568 970.296 4.000 251.034 2.290

3% 19.342 3.196 83.51 1254.877 5.667 222.345 2.324

0% 0% 0%

0%

0%

0%

1% 1% 1% 0%

1%

1%

1%

2% 2% 2% 1%

2%

2%

2%

3% 3% 3% 2%

3%

3%

3%

3%

0 200 400 600 800 1000 1200 1400

Nilai

Grafik Gabungan Hasil Pengujian Marshall

0% 1% 2% 3%

(4)

102 5.2 Saran

Dari hasil penelitian yang dilakukan ada beberapa hal yang dapat disarankan, adalah sebagai berikut :

1. Daur ulang Serbuk ban bekas merupakan salah satu alternatif yang dapat digunakan untuk Campuran AC-WC guna meminimalisir limbah ban bekas.

2. Perlu adanya alat yang mendukung untuk pencampuran aspal dengan Serbuk ban bekas.

3. Perlu penelitian lebih lanjut sehingga Limbah Serbuk ban bekas ini dapat digunakan untuk Penambahan pada Campuran AC-WC.

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan Gambar 10 dapat dilihat jika nilai stabilitas pada variasi segregasi mengalami penurunan, hal ini kemungkinan berkaitan dengan nilai VMA dan nilai kepadatan

Evaluasi penelitian dilakukan dengan cara membandingkan hasil nilai karakteristik Marshall yaitu density , VMA , VIM , VFB , Stabilitas, Flow dan Marshall Quotient

Hasil dari penelitian menyebutkan bahwa: (1) Nilai Stabilitas, Flow, VIM, dan Marshall Quotient tanpa penambahan serbuk keramik sebagai filler akan terus meningkat

Dari hasil pengujian ini menunjukkan bahwa nilai stabilitas dari semua variasi suhu yang diteliti semuanya memenuhi syarat dan nilai stabilitas optimum terdapat

Evaluasi penelitian dilakukan dengan cara membandingkan hasil nilai karakteristik Marshall yaitu density, VMA, VIM, VFB, Stabilitas, Flow dan Marshall Quotient pada kadar

Hasil dari penelitian menyebutkan bahwa: (1) Nilai Stabilitas, Flow, VIM, dan Marshall Quotient tanpa penambahan serbuk keramik sebagai filler akan terus meningkat sampai

Sehingga aspal dapat di gunakan untuk lapis perkerasan jalan berat 3 Kadar aspal optimum yang didapat sebesar 4% karena memenuhi nilai VIM, VMA, Stabilitas, kelelehan yang paling

dapat dilihat bahwa pada variasi filler 0 %, 25 % dan 50 % persentase nilai VMA mengalami penurunan, tetapi walaupun mengalami penurunan nilai VMA dari ketiga variasi filler tersebut