• Tidak ada hasil yang ditemukan

analisis pendapatan dan kelayakan usaha tahu

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "analisis pendapatan dan kelayakan usaha tahu"

Copied!
77
0
0

Teks penuh

ANALISIS PENDAPATAN DAN KELAYAKAN USAHA TAHU (STUDI KASUS PADA PABRIK Tangguh RIO SAPUTRA DI DESA KALEBAJENG KECAMATAN BAJENG KABUPATEN GOWA). Analisis Pendapatan dan Kelayakan Usaha Tahu (Studi Kasus Pabrik Tahu Rio Saputra di Desa Kalebajeng Kecamatan Bajeng Kabupaten Gowa).

PENDAHULUAN

  • Latar Belakang
  • Rumusan Masalah
  • Tujuan Penelitian
  • Kegunaan Penelitian

Berapa pendapatan dari usaha tahu pada Pabrik Tahu Rio Saputra di Desa Kalebajeng Kecamatan Bajeng Kabupaten Gowa? Bagaimana kelayakan usaha tahu di Pabrik Tahu Rio Saputra di Desa Kalebajeng, Kecamatan Bajeng, Kabupaten Gowa?

Tabel 1. Perkembangan Industri Kecil Pengolahan Hasil Pertanian Di Kabupaten     Gowa
Tabel 1. Perkembangan Industri Kecil Pengolahan Hasil Pertanian Di Kabupaten Gowa

TINJAUAN PUSTAKA

  • Tahu
  • Jenis-jenis Tahu
  • Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Jumlah Produksi Tahu
  • Biaya Produksi
    • Pengklasifikasian Biaya Berdasarkan Unsur Produksi . 12
    • Biaya Dalam Hubungannya Dengan Volume Produksi 13
  • Penerimaan dan Pendapatan
  • Analisis Kelayakan Usaha
  • Kerangka Pemikiran
  • Tempat dan Waktu
  • Jenis Penelitian dan Penentuan Informan
  • Teknik Pengumpulan Data
  • Sumber Data
  • Analisis Data
  • Definisi Operasional

Tahu bulat memiliki tekstur luar yang renyah dan lembut di dalam Tahu bulat merupakan makanan sehat tanpa bahan pengawet, lezat, aman dan bergizi. Dengan demikian, kemampuan modal kerja dalam membiayai kegiatan produksi (dalam satuan produk) sama dengan modal kerja dibagi rata-rata biaya yang dikeluarkan selama proses produksi. Biaya tenaga kerja langsung, yaitu biaya yang berhubungan langsung dengan produksi produk jadi yang mudah diproduksi.

Biaya tenaga kerja tidak langsung, yaitu seluruh biaya yang terlibat dalam produksi suatu produk yang bukan merupakan biaya tenaga kerja langsung. Biaya tetap adalah biaya yang mempunyai perilaku tetap, tidak berubah seiring dengan perubahan volume kegiatan. Biaya variabel merupakan biaya yang mempunyai perilaku berubah sehubungan dengan perubahan volume kegiatan produksi.

Suatu usaha dikatakan menguntungkan apabila mempunyai R/C Ratio > 1, artinya setiap tambahan biaya yang dikeluarkan akan menghasilkan tambahan pendapatan yang lebih besar dibandingkan dengan tambahan biaya tersebut. Biaya-biaya yang dipertimbangkan dalam penelitian ini adalah biaya-biaya yang dikeluarkan dalam usaha produksi tahu, yaitu biaya tetap dan biaya variabel. Biaya produksi adalah seluruh biaya yang dikeluarkan dalam proses produksi tahu, yang terdiri dari biaya tetap dan biaya variabel.

GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

Sejarah Berdirinya Pabrik Tahu Rio Saputra

Struktur Organisasi

Besarnya biaya tetap yang dikeluarkan dalam produksi tahu di Pabrik Tahu Rio Saputra Desa Kalebajeng Kecamatan Bajeng Kabupaten Gowa dapat dilihat pada Tabel 6. Biaya variabel perusahaan tahu di Pabrik Tahu Rio Saputra Desa Kalebajeng, Kecamatan Bajeng, Kabupaten Gowa selama 1 bulan, 2014. Rata-Rata-Rata Biaya Produksi Usaha Tahu di Pabrik Tahu Rio Saputra di Desa Kalebajeng, Kecamatan Bajeng, Kabupaten Gowa, Mei 2014.

39 yang diperoleh pada usaha produksi tahu di Pabrik Tahu Rio Saputra di Desa Kalebajeng Kecamatan Bajeng Kabupaten Gowa dapat dilihat pada Tabel 9. Analisis Pendapatan Usaha Tahu di Pabrik Tahu Rio Saputra di Desa Kalebajeng Kecamatan Bajeng Kabupaten Gowa. selama 1 bulan, 2014. Analisis R/C Rasio Usaha Tahu selama 1 bulan pada Pabrik Tahu Rio Saputra di Desa Kalebajeng Kec.

Bahan pembantu pembuatan tahu (biaya variabel) selama satu bulan di Pabrik Tahu Rio Saputra di Desa Kalebajeng Kecamatan Bajeng Kabupaten Gowa.

Tabel  3.  Diatas  dapat  dilihat  bahwa  penggunaan  tenaga  kerja  dalam  pembuatan  tahu  untuk  satu  kali  proses  produksi  adalah  sebesar  7  orang  untuk  tenaga  kerja
Tabel 3. Diatas dapat dilihat bahwa penggunaan tenaga kerja dalam pembuatan tahu untuk satu kali proses produksi adalah sebesar 7 orang untuk tenaga kerja

Tenaga Kerja dan Karyawan

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Proses Produksi Tahu

Proses produksi tahu yang digunakan pabrik tahu Rio Saputra berlangsung secara kontinyu, dimana bahan baku yang masuk ke dalam proses produksi langsung diubah menjadi produk jadi dan tidak perlu menunggu lagi untuk dikerjakan. Urutan proses produksi selalu sama sehingga letak mesin dan peralatan produksi lainnya disesuaikan dengan urutan proses produksi agar produksi berjalan lancar dan efisien. Berdasarkan skema proses produksi tahu di atas, dapat digambarkan bahwa ada beberapa tahapan yang harus dilakukan dalam prosesnya.

29 Pada produksi tahu pertama, yaitu perendaman, kedelai diambil dari gudang penyimpanan oleh dua orang pekerja yang bertanggung jawab di bagian koagulasi. Kedelai kemudian dicuci dua kali dengan air bersih lalu direndam dalam ember berisi air selama dua jam. membuat kedelai mudah diolah. Digiling, jumlah kedelai yang direndam per hari dalam proses produksi tahu rata-rata 150kg – 200kg, tergantung ketersediaan bahan baku. Tahap ketiga yaitu penggilingan, kedelai yang telah dicuci dan direndam dalam ember selama dua jam digiling menjadi halus dengan mesin penggiling dan bubur kedelai dialirkan ke dalam ember penampung. pegawai departemen koagulasi. Tahap keempat, pemasakan, kedelai yang sudah digiling dan menjadi bubur kedelai langsung dimasak dengan cara diuapkan selama 15-20 menit di dalam oven semen berukuran besar. Memasak dilakukan oleh satu karyawan dari departemen koagulasi dan satu karyawan dari departemen kayu. untuk memasukkan tutup kayunya. Pada proses pemasakan, setelah sari kedelai mendidih, masuk ke tahap penyaringan.

Tahap kelima adalah penyaringan, bubur kedelai yang telah matang kemudian dipindahkan ke tempat penyaring berupa tempat pembakaran semen yang telah dipasang sebelumnya.

Pengadaan Bahan Baku dan Bahan Penolong

32 Biji tahu merupakan air tahu yang didiamkan semalaman yang berfungsi sebagai bahan pemuai, kulit kayunya digunakan pada proses pemasakan terasi kedelai sebagai kayu bakar dan solar digunakan untuk menjalankan mesin giling pada proses penggilingan kedelai. Biaya-biaya yang dikeluarkan atas penggunaan bahan baku dan bahan penolong pada proses produksi dapat dilihat pada Tabel 5. Dari Tabel 5 terlihat bahwa total biaya penggunaan bahan baku dan bahan penolong dalam satu bulan proses produksi tahu adalah rata-rata Rp.

Rinciannya, biaya pembelian bahan baku berupa kedelai adalah Rp42.350,00, pembelian solar Rp42.350,00, dan pembelian cangkang kayu Rp145.000,00. Jumlah kedelai yang digunakan selama satu bulan proses produksi rata-rata 195 kg, dengan harga satuan (Kg) kedelai sebesar Rp 8.500 sehingga rata-rata biaya yang dikeluarkan adalah Rp maka rata-rata penggunaan bahan bakar solar adalah 7,7 liter. hari dengan harga satuan (Ltr) solar sebesar Rp5.500 sehingga rata-rata biaya bahan bakar solar yang dikeluarkan setiap hari selama satu bulan adalah Rp42.350. 33 sedangkan rata-rata pemakaian cangkang kayu sebanyak 29 karung per hari, dengan harga satuan (Krg) cangkang kayu sebesar Rp 5.000, sehingga rata-rata harga cangkang kayu sebesar Rp 145.000.

Pembelian kedelai dilakukan seminggu sekali dengan minimal pembelian 2.000 kg tergantung kebutuhan perusahaan.

Tabel 5   Bahan Baku dan Bahan Penolong  Yang  Digunakan  Dalam  Pembuatan      Tahu Selama 1 Bulan, Mei 2014
Tabel 5 Bahan Baku dan Bahan Penolong Yang Digunakan Dalam Pembuatan Tahu Selama 1 Bulan, Mei 2014

Peralatan Produksi Tahu

Besarnya biaya variabel yang dikeluarkan pada usaha produksi tahu di Pabrik Tahu Rio Saputra di Desa Kalebajeng Kecamatan Bajeng Kabupaten Gowa dapat dilihat pada Tabel 7. Rata-rata produksi dan pendapatan usaha tahu di Pabrik Tahu Rio Saputra di desa Kalebajeng , Kecamatan Bajeng, Kabupaten Gowa selama satu bulan, Mei 2014. Hasil penelitian menunjukkan besarnya pendapatan (pendapatan penjualan) dari usaha tahu di pabrik tahu di Rio Saputra adalah sebesar Rp dengan rata-rata pendapatan yang diterima sebesar Rp.

Hasil analisis pendapatan usaha produksi tahu pabrik tahu Rio Saputra di Desa Kalebajeng dapat dilihat pada Tabel 10. Kelayakan usaha produksi tahu pabrik tahu Rio Saputra yang dilakukan di Desa Kalebajeng Kecamatan Bajeng , Kabupaten Gowa, dapat ditentukan dengan menggunakan analisis Revenue Cost Ratio (R/C). ). Dengan melihat analisis rasio maka dapat disimpulkan bahwa usaha tahu Pabrik Tahu Rio Saputra yang dioperasikan di Desa Kalebajeng Kecamatan Bajeng Kabupaten Gowa layak untuk dijalankan.

Berdasarkan analisis rasio dapat disimpulkan bahwa usaha tahu Pabrik Tahu Rio Saputra di Desa Kalebajeng Kecamatan Bajeng Kabupaten Gowa merupakan usaha yang menguntungkan.

Biaya Usaha Tahu Pada Pabrik Tahu Rio Saputra

  • Biaya Tetap Yang Dikeluarkan Pabrik Tahu
  • Biaya Variabel Yang Dikeluarkan Pabrik Tahu
  • Total Biaya Produksi

Penerimaan Usaha Tahu Pada Pabrik Tahu Rio Saputra

Besar kecilnya pendapatan yang diraih pengusaha dipengaruhi oleh besarnya jumlah output yang dihasilkan pengusaha dan harga jual yang sesuai maka semakin besar pula pendapatan yang diraih perusahaan. Besar kecilnya pendapatan yang dicapai seorang pengusaha dipengaruhi oleh besarnya jumlah output yang dihasilkan pengusaha dengan harga jual yang sesuai, maka semakin besar pula pendapatan yang diperoleh perusahaan. Rata-rata output yang dihasilkan pabrik tahu Rio Saputra di Desa Kalebajeng, Kecamatan Bajeng, Kabupaten Gowa dalam satu bulan pada proses produksi tahu adalah sebanyak 11.680 lembar dengan harga jual Rp 250,00/potong, sedangkan rata-rata pendapatan yang diperoleh perusahaan sebesar Rp .

Hal ini sejalan dengan pendapat Bangun (2007) bahwa pendapatan adalah seluruh pendapatan yang diterima perusahaan dari penjualan barang yang diproduksinya, hal ini dapat diperoleh dari jumlah output yang diproduksi dikalikan dengan harga jual. Jumlah tahu yang dihasilkan setiap hari oleh pabrik tahu Rio Saputra tidaklah sama karena proses penyaringan kecapnya masih menggunakan cara tradisional dan hal ini mempengaruhi jumlah produksi yang diperoleh sehingga pendapatan yang diterima dari penjualan tahu kadang-kadang. naik dan turun.

Jadi dapat disimpulkan pendapatan yang diperoleh setiap hari produksi selama satu bulan adalah sebesar Rp 534.055 per hari. Rendahnya pendapatan yang diterima Pabrik Tahu Rio Saputra di Desa Kalebajeng disebabkan karena jumlah produksi yang diperoleh setiap harinya kurang maksimal, hal ini dikarenakan pada saat proses penyaringan berlangsung Pabrik Tahu Rio Saputra masih menggunakan alat tradisional yaitu melalui sari. menggunakan kain agar pada saat sarinya disaring, sebagian kedelai yang disaring berasal dari tempat penyaringan sehingga hasil produksi tahu yang didapat tidak maksimal (naik turun) padahal bahan baku yang digunakan untuk kedelai menjadi sama. setiap harinya jumlah produksi tahu yang diperoleh tidaklah sama. Pendapatan yang diperoleh pabrik tahu Rio Saputra di Desa Kalebajeng rata-rata hanya Rp 2.920.000 per hari. Rendahnya pendapatan yang diterima pabrik tahu Rio Saputra disebabkan karena jumlah produksi berupa tahu yang diperoleh setiap harinya tidak maksimal, akibat dari proses penyaringan sari kedelai yang kurang baik sehingga jumlah produksi tahu yang diperoleh. kurang optimal dan hal ini berdampak pada hasil penjualan (pendapatan) yang berfluktuasi (naik dan turun).

Terlihat dari analisis rasio pendapatan biaya usaha produksi tahu di Pabrik Tahu Rio Saputra rata-rata pendapatan yang diperoleh sebesar Rp dengan rata-rata total biaya sebesar Rp dengan rata-rata hasil produksi sebanyak 11.680 buah. 43, dan setelah membagi pendapatan rata-rata dengan biaya rata-rata, terlihat rata-rata R/C Ratio sebesar Rp 1,22 yang berarti setiap rupiah yang dikeluarkan oleh perusahaan pabrik tahu Rio Saputra akan memperoleh keuntungan sebesar 1,22 rupee. diperoleh. Rata-rata pendapatan yang diperoleh sebesar Rp setiap hari selama satu bulan dengan total pendapatan yang diperoleh rata-rata Rp dengan total biaya yang dikeluarkan rata-rata Rp.

R/C Ratio yang diperoleh sebesar Rp 1,22 yang berarti setiap rupiah yang dikeluarkan oleh perusahaan pabrik tahu Rio Saputra akan diperoleh keuntungan sebesar 1,22 rupiah.

Tabel 11. Analisis R/C Ratio Usaha Tahu Selama 1 Bulan Pada Pabrik Tahu Rio       Saputra di Kelurahan Kalebajeng Kec
Tabel 11. Analisis R/C Ratio Usaha Tahu Selama 1 Bulan Pada Pabrik Tahu Rio Saputra di Kelurahan Kalebajeng Kec

KESIMPULAN DAN SARAN

  • Kesimpulan
  • Jumlah Pabrik Tahu di Kelurahan Kalebajeng
  • Klasifikasi Penggunaan Tenaga Kerja Berdasarkan Pendidikan
  • Jenis dan Jumlah Upah Karyawan
  • Bahan Baku dan Bahan Penolong yang digunakan dalam pembuatan
  • Biaya Tetap Produksi Tahu pada pabrik tahu Rio Saputra
  • Biaya Variabel Produksi Tahu pada pabrik tahu Rio Saputra
  • Rata-rata Biaya Produksi Usaha Tahu Pada Pabrik
  • Rata-rata Produksi dan Penerimaan Usaha Tahu Pada Pabrik Tahu
  • Analisis Pendapatan Usaha Tahu Pada Pabrik Tahu Rio Saputra
  • Analisis R/C Ratio Usaha Tahu Selama 1 Bulan Pada Pabrik Tahu
  • Kusioner Penelitian
  • Biaya Bahan Baku Kedelai
  • Produksi dan Penerimaan yang diperoleh dalam usaha
  • Nilai Penyusutan Peralatan (Biaya Tetap)
  • Jenis dan Jumlah Upah Karyawan
  • Kualisifikasi karyawan Berdasarkan Tingkat Pendidikan
  • Bahan Penolong Dalam Pembuatan Tahu (Biaya Variabel)
  • Proses Produksi Tahu

Pemimpin industri tahu agar meningkatkan keterampilan pembuatan tahu dan menggunakan teknologi penyimpanan agar mutu tahu ini tahan lama. Selain itu, untuk meningkatkan nilai tambah, pengusaha tahu diharapkan dapat menghasilkan kemasan produk yang menarik dan bersih. Jenis-Jenis Tahu di Indonesia http://nyata.co.id2013/01/mengenal Jenis-Jenis Tahu yang Ada di Indonesia.

Gambar

Tabel 1. Perkembangan Industri Kecil Pengolahan Hasil Pertanian Di Kabupaten     Gowa
Tabel  3.  Diatas  dapat  dilihat  bahwa  penggunaan  tenaga  kerja  dalam  pembuatan  tahu  untuk  satu  kali  proses  produksi  adalah  sebesar  7  orang  untuk  tenaga  kerja
Tabel 4.    Jenis  dan  Jumlah  Upah  Karyawan  Pada  Pabrik  tahu Rio Saputra di              Kelurahan Kalebajeng Kecamatan Bajeng Kabupaten Gowa, 2014
Gambar 3. Sekema proses produksi tahu pada Pabrik Tahu Rio Saputra.
+5

Referensi

Dokumen terkait

Biaya prouksi usaha bolu kemojo terdiri dari biaya sarana produksi seperti: biaya bahan baku, bahan penunjang, biaya penyusutan alat yang digunakan dan biaya tenaga