• Tidak ada hasil yang ditemukan

ANALISIS PENERAPAN FUNGSI INMARSAT DI ATAS KM.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "ANALISIS PENERAPAN FUNGSI INMARSAT DI ATAS KM. "

Copied!
48
0
0

Teks penuh

Apabila pernyataan diatas terbukti tidak benar, maka saya sendiri menerima sanksi yang dijatuhkan oleh Politeknik Transportasi Surabaya. Segala puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas limpahan rahmat dan hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan karya ilmiah terapan ini dengan judul : “Analisis Penerapan Inmarsat pada Kapal Sebagai Sarana” komunikasi dalam transportasi". KIT merupakan proses menyajikan kondisi tertentu yang dialami taruna saat melakukan praktik kerja lapangan (PRALA) selama berada di kapal.

Seperti halnya pelayaran, komunikasi adalah kunci untuk menghindari keadaan darurat di kapal. Berdasarkan SOLAS (Keselamatan Kehidupan di Laut) BAB IV tentang telekomunikasi radio, alat komunikasi seperti Inmarsat diperlukan untuk berkomunikasi antara kapal dengan kapal atau antara kapal dan darat. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui analisis penerapan fungsi Inmarsat di kapal sebagai sarana komunikasi pelayaran.

Alma Cyntia, Analyzing the function of Inmarsat on ships as a navigational communication tool. Descriptive qualitative writing containing interview, description and explanation from books, and interpretation of content is done and arranged systematically or thoroughly. With observational approaches, interviews and literature, this study produces descriptive data in written or verbal form of behavior from the people observed.

The purpose of this study is to find out the analysis of the application of the Inmarsat function on the ship as a means of communication on the ship.

Latar Belakang Penelitian

Ini berarti bahwa otoritas SAR (Search and Rescue) di darat dan kapal-kapal di sekitar kapal dapat dengan cepat diberitahu melalui satelit dan komunikasi darat sehingga mereka dapat membantu dalam operasi penyelamatan yang terkoordinasi dan cepat tanggap. Tujuan utama didirikannya Inmarsat adalah untuk menjamin komunikasi yang andal bagi kapal, terutama untuk meningkatkan keselamatan pelayaran, yang meliputi transmisi sinyal SOS (Safe Our Soul), interaksi operasional dengan kapal lain dan layanan darat, komunikasi antar awak kapal. dan penumpang dengan pantai. Salah satu tujuan Inmarsat adalah memastikan pengoperasian sistem komunikasi satelit maritim sesuai dengan persyaratan GMDSS.

Pada tahun 1982, Inmarsat mengumumkan penyediaan layanan komunikasi satelit bergerak menggunakan sumber daya yang disewakan pada satelit Marisat (Comsat), Marecs (ESA) dan Intelsat-5MSC (Intelsat), pada tahun 1989 sistem tersebut memiliki lebih dari 8.000 terminal laut Inmarsat. Pada tahun 1989 Layanan Bergerak Darat diluncurkan untuk petani dan tidak lama kemudian pada tahun 1990 Layanan Penerbangan diluncurkan untuk pesawat terbang. Dari tahun 1990 hingga 1998, Inmarsat meluncurkan 9 satelit komunikasi geostasioner ke orbit, termasuk satelit generasi kedua Inmarsat 2 dan Inmarsat 5 dan satelit Inmarsat generasi ketiga.

Dari latar belakang tersebut penulis tertarik untuk membahas tentang pentingnya komunikasi di atas kapal untuk mencapai komunikasi antara darat dan kapal atau antar kapal. Oleh karena itu penulis mengambil judul karya ilmiah terapan ini yaitu “ANALISIS IMPLEMENTASI FUNGSI INMARSAT PADA KM.

Rumusan Masalah

Tujuan Penelitian

Manfaat Penelitian

Landasan Teori

Satelit alam adalah benda antariksa bukan buatan manusia yang mengorbit pada suatu planet atau benda lain yang lebih besar dari dirinya, misalnya Bulan adalah satelit alami Bumi. Ini berarti bahwa otoritas pencarian dan penyelamatan di darat serta pelayaran di sekitar kapal dapat dengan cepat diberitahu melalui komunikasi satelit dan terestrial sehingga mereka dapat membantu dalam operasi penyelamatan yang terkoordinasi dan cepat tanggap. Kapal yang dilengkapi dengan peralatan GMDSS lebih aman di laut dan lebih mungkin menerima bantuan ketika mereka membutuhkannya karena sistem ini menyediakan peringatan marabahaya otomatis ketika awak kapal tidak punya waktu untuk mengirim panggilan dengan informasi rinci.

GMDSS juga mewajibkan kapal untuk menerima transmisi dari informasi terkait keselamatan maritim dan pencarian dan penyelamatan yang dapat mencegah insiden, dan untuk membawa satelit EPIRB (Electronic Position Indicator and Rescue Beacon), yang mengapung tanpa kapal tenggelam dan memberi tahu otoritas SAR dengan informasi tersebut. identitas dan lokasi kapal. Kapal yang berfungsi sebagai fasilitas rekreasi tidak memerlukan peralatan yang kompatibel dengan radio GMDSS, namun memerlukannya. -Kapal yang memiliki bobot mati antara 300-500 GT disarankan namun tidak wajib menggunakan GMDSS, namun kapal di atas 500 GT harus menggunakan peralatan yang mendukung GMDSS. https://www.google.com/search?q=GMDSS&safe=strict&source=lnms&tbm=isch&sa. X&ved=0ahUKEwigyJuDwJfiAhXEZSsKHcArDZ4Q_AUIDigB&biw=1517&bih=686. amp;dpr=0.9#imgdii=tVxiQOUvUT5iDM:&imgrc=06dKmjnpmr07aM:.

Sistem Inmarsat A telah menjadi basis komunikasi sejak Februari 1982, ketika Inmarsat mulai menyediakan komunikasi satelit untuk pengguna maritim. Pada saat yang sama, teknologi desain elektronik telah maju untuk memenuhi permintaan konsumen akan peralatan yang lebih baik, lebih murah, dan lebih ringkas. Sistem Inmarsat B dirancang sebagai penerus utama sistem Inmarsat A yang sudah ketinggalan zaman untuk menyediakan layanan komunikasi seluler profesional arus utama hingga abad mendatang.

Inmarsat A mendukung lebih banyak lalu lintas daripada yang dibayangkan sebelumnya dalam desain asli dan mengakibatkan perubahan pada teknologi digital baru seperti yang digunakan dalam sistem Inmarsat B. Pengembangan sistem yang berkelanjutan didorong oleh tuntutan konsumen akan akses yang lebih baik ke sistem, lebih baik berkualitas dan banyak lagi. - faktor-faktor ini sama sekali tidak mengurangi kinerja sistem Inmarsat A, yang telah menjadi kekuatan pendorong satelit komunikasi bergerak selama hampir dua dekade. Sistem Inmarsat B yang sepenuhnya digital mulai beroperasi pada akhir tahun 1993 sebagai komunikasi satelit utama global antar stasiun tetap.

Teknologi ini telah banyak digunakan untuk mengurangi kebutuhan saluran satelit sekitar 50% dibandingkan dengan sistem Inmarsat A. Dua kapal di bagian lautan yang sama mungkin dapat menggunakan transponder spotbeam dengan beamwidth yang jauh lebih sempit, sehingga menciptakan saluran penggunaan kembali di bagian lautan tersebut. Inmarsat C menyediakan fasilitas penyimpanan dan transfer data (penyimpanan dan penerusan data) dan fasilitas email dari kapal ke gedung lepas pantai, dari gedung lepas pantai ke kapal dan dari kapal ke kapal.

Antena terminal stasiun penerima Inmarsat C di Bumi berukuran lebih kecil dibandingkan Inmarsat A, B dan F77. SOLAS (Safety Of Life at Sea) saat ini mengharuskan Inmarsat C memiliki penerima sinyal navigasi satelit terintegrasi. Koneksi ini memastikan bahwa informasi lokasi yang akurat dikirim ke RCC jika kapal mengirimkan sinyal marabahaya jika terjadi kecelakaan. SafetyNET telah diwajibkan oleh IMO sejak 1 Februari 1999, dengan semua kapal yang berlayar di luar wilayah Navtex wajib memiliki safetyNET Inmarsat C.

Peralatan ini dapat dipisahkan dari transmisi peringatan bahaya dari kapal ke darat melalui layanan komunikasi radio selain HF yang:.

Gambar 2 1 Komponen Dasar Link satelit
Gambar 2 1 Komponen Dasar Link satelit

Jenis Penelitian

Dalam (Moleong, 2002), Bogdan dan Taylor mendefinisikan metode kualitatif sebagai prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang dapat diamati. Sementara itu, Kirk dan Muller mendefinisikan penelitian kualitatif adalah tradisi tertentu dalam ilmu-ilmu sosial yang pada dasarnya bergantung pada pengamatan orang-orang dalam bidangnya masing-masing dan berhubungan dengan orang-orang tersebut. Analisis yang digunakan dalam penelitian kualitatif lebih bersifat deskriptif-analitis, artinya penafsiran terhadap isi dibuat dan disusun secara sistematis/umum dan sistematis.

Sumber Data/ Subyek Penelitian

Data primer adalah data yang berupa perkataan, gerak tubuh atau tingkah laku yang dilakukan oleh subjek yang dipercaya, yaitu subjek penelitian atau informan yang berkaitan dengan variabel yang diteliti atau data yang diperoleh langsung dari responden. Dalam penelitian ini diperoleh dari hasil observasi yang dilakukan penulis serta dari literatur. Bisa dikatakan data sekunder ini bisa berasal dari dokumen grafis seperti tabel, catatan, SMS, foto dan lain-lain.

Metode/ Teknik Pengumpulan Data

Observasi diartikan sebagai pengamatan dan pencatatan secara sistematis terhadap gejala-gejala yang tampak pada objek penelitian. Pengamatan dan pencatatan yang dilakukan pada obyek tempat terjadinya atau terjadinya peristiwa, sehingga pengamatannya bersamaan dengan obyek yang diteliti, disebut pengamatan langsung. Teknik komunikasi adalah cara pengumpulan data melalui kontak atau hubungan pribadi antara kolektor dan sumber data.

Pengumpulan data pada artikel ini menggunakan teknik komunikasi langsung yaitu teknik pengumpulan data yang menggunakan wawancara sebagai alatnya. Untuk memperoleh informasi data yang akurat dan obyektif, seseorang harus mampu membangun hubungan yang baik dengan sumber informasi. Merupakan suatu metode pengumpulan berbagai informasi dan referensi lain di perpustakaan dengan cara merangkum dan memasukkan serta mempelajari buku-buku yang berkaitan dengan pokok bahasan karya ilmiah yang akan dibuat, serta sumber referensi lainnya.

Teknik studi kepustakaan ini merupakan suatu metode pengumpulan data yang dilakukan dengan cara membaca saja dan mencatat data-data yang berkaitan dengan penelitian baik berupa buku maupun karya tulis lainnya. Data-data yang diperoleh dari survei perpustakaan ini tentunya dituangkan dalam artikel ini dengan bahasa yang mudah dipahami dan dipahami.

Teknik Analisis Data

Penyajian data dalam penelitian kualitatif dapat dilakukan dalam bentuk uraian singkat, grafik, hubungan antar kategori dan lain sebagainya. Menurut Miles dan Haberman, teks naratif adalah cara paling umum untuk menyajikan data dalam penelitian kualitatif. Kesimpulan awal yang dikemukakan masih bersifat tentatif dan akan berubah apabila tidak ditemukan bukti-bukti kuat yang mendukung pengumpulan data tahap selanjutnya.

Tetapi jika kesimpulan yang dikemukakan pada peringkat awal disokong oleh bukti yang sah dan konsisten apabila penyelidik kembali ke lapangan untuk mengumpul data, maka kesimpulan yang dikemukakan adalah kesimpulan yang boleh dipercayai.

Daftar Pustaka

Gambar

Tabel 2. 1 Review Penelitian Sebelumnya
Gambar 2 1 Komponen Dasar Link satelit
Gambar 2 2 Arsitektur Komunikasi Satelit
Gambar 2 3 Console Mini C GMDSS-System 5000  Sumber:
+2

Referensi

Dokumen terkait

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peran dan fungsi Syahbandar dalam prosedur perizinan pelayaran menggunakan kapal asing di Indonesia berdasarkan

Proses pengadaan sarana dan peralatan penunjang kegiatan pengawasan kedatangan kapal laut dari luar negeri secara umum sudah sesuai dengan aturan yang berlaku dan

Teknik observasi digunakan dengan maksud untuk mendapatkan atau mengumpulkan data secara langsung selama melaksanakan praktek laut di atas kapal mengenai kegiatan

Pencemaran tersebut tentunya dapat merusak habitat flora dan fauna di laut, sampah-sampah seperti ini banyak disebabkan oleh kurangnya kepedulian awak kapal

Hasil pengujian menunjukkan bahwa Variabel kualitas layanan berpengaruh positif dan signifikan terhadap kepuasan penumpang kapal laut KM Tidar milik PT Pelayaran Nasional

18 Dharma Sentosa Marindo Jasa Pembuatan Kapal Laut Tanjung Uncang 19 Drydocks World Pertama Industri Kapal dan Galangan Kapal Tanjung Uncang 20 Galangan Putra Tanjungpura

Review Penelitian Sebelumnya Penelitian yang akan dilakukan dengan judul “Penerapan Pencegahan Pencemaran Laut Oleh Sampah Di Atas Kapal Sesuai Marine Pollution 73/78 Annex V”

Pencemaran tersebut tentunya dapat merusak habitat flora dan fauna di laut, sampah- sampah seperti ini banyak disebabkan oleh kurangnya kepedulian awak kapal terhadap pencemaran laut,