Ekonomi Sumber Daya Manusia
Analisis Pengangguran dan
Kemiskinan
Dosen Pengampu : Dr. Ir. Endy Effran, S.P, M.Si
Jimina Sormin D1B020136 Abdurrahman Haspadilah D1B021113 Krista Natalia br Sebayang D1B021123 Regina Amelia D1B021202 Rangga Amarta D1B021222
Kelompok 2 : 1.
2.
3.
4.
5.
Menurut Kaufman dan Hotchkiss (1999), istilah
"pengangguran" mengacu pada seseorang yang saat ini tidak memiliki pekerjaan tetapi secara aktif mencari pekerjaan selama empat minggu
terakhir. Pengangguran adalah istilah yang digunakan oleh Sukirno (2006) untuk
menggambarkan suatu keadaan dimana seorang anggota angkatan kerja berusaha mencari
pekerjaan tetapi tidak berhasil.
Pengangguran
1.
faktor-faktor penyebab terjadinya pengangguran :
Tidak banyak pekerjaan yang menerima pelamar. Kesempatan kerja pemerintah Indonesia tidak sebanding dengan jumlah pencari kerja.
Ketiadaan data, sulit bagi buruh untuk mendapatkan atau mendapatkan data tentang organisasi yang membuka peluang kerja.
kurangnya keahlian di kalangan pencari kerja. Banyaknya SDM yang
kurang memiliki keahlian menjadi salah satu faktor penyebab tingginya angka pengangguran di Indonesia.
Jabatan terbuka tidak tersampaikan secara merata, banyak jabatan di masyarakat perkotaan, dan peruntukan jabatan terbuka sedikit.
Upaya otoritas publik untuk mempersiapkan diri bekerja dengan
kemampuan halus budaya lesu yang justru mencemari para pencari kerja telah memudahkan para pencari kerja untuk menyerah dalam
mengamankan posisi membuka pintu.
1. Jenis Pengangguran Berdasarkan Lama Bekerja A. Pengangguran Terbuka
B. Pengangguran Setengah
C. Pengangguran yang Disembunyikan atau Disamarkan 2. Jenis Pengangguran Berdasarkan Apa
Penyebabnya A. Pengangguran struktural
B. Pengangguran berulang C. Pengangguran friksional
D. Pengangguran musiman
Urutan Jenis Pengangguran :
Istilah "kemiskinan" mengacu pada situasi
ekonomi di mana seseorang tidak mampu hidup sesuai dengan standar hidup rata-rata di daerah
tertentu. Tanda ketidakcukupan ekonomi adalah tingkat pendapatan yang terlalu rendah untuk
memenuhi kebutuhan dasar seperti makanan, pakaian, dan perumahan. Dalam hal kesehatan
dan pendidikan masyarakat, kapasitas
pendapatan yang rendah ini juga menurunkan standar hidup rata-rata. Tingkat pendapatan
dan standar hidup suatu masyarakat adalah
indikator dari keadaan miskinnya. 1995 Nugroho).
2.Kemiskinan
Ciri ciri kemiskinan berikut masih digunakan untuk menentukan status kemiskinan seseorang:
Tidak ada faktor produksi sendiri, seperti keterampilan yang memadai, peralatan kerja, dan modal.
Berada di luar negeri atau jauh dari pusat kota, perluasan kawasan
perkotaan tertentu (perkampungan kumuh) memiliki sumber daya yang relatif cukup untuk memenuhi kebutuhan dasar, seperti menyediakan
layanan pendidikan dan kesehatan sesuai dengan standar kesejahteraan umum.
Tingkat pendidikan relatif rendah Berurusan dengan skala terbatas dan dengan modal kecil atau disebut juga bekerja di iklim casual area,
sehingga kadang disebut setengah menganggur