J-MAS
Jurnal Manajemen dan Sains, 8(1), 2023: 470-479
Program Magister Manajemen Universitas Batanghari
ISSN 2541-6243 (Online), ISSN 2541-688X (Print), DOI 10.33087/jmas.v8i1.742
Analisis Pengaruh Store Atmosphere, Persepsi Harga, dan Kualitas Produk terhadap Kepuasan Pelanggan
Pada Cafe Basabasi Yogyakarta
Fery Budi Setiawan*, Ida Bagus Nyoman Udayana, Bernadetta Diansepti Maharani
Manajemen, Ekonomi, Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa, Yogyakarta
*Correspondence email: [email protected] ABSTRAK
Penilitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh Store Atmosphere (X1), Persepsi Harga (X2), dan Kualitas Produk (X3) terhadap Kepuasan Pelanggan (Y) Cafe Basabasi. Jenis penilitian ini adalah penilitian kuantitatif dengan mengambil sampel dari Pelanggan Cafe Basabasi sebanyak 100 orang yang pernah melakukan pembelian atau berkunjung di cafe basabasi sebagai subjek penilitian. Pengambilan sampel menggunakan teknik Purposive Sampling, dan pengumpulan data dilakukan dengan metode survei melalui penyebaran kuisioner. Data diolah menggunakan bantuan aplikasi SPSS versi 25 dengan melakukan uji kualitas data, uji asumsi klasik, uji regresi berganda, uji t dan uji koefisien determinasi. Berdsarkan hasil uji pada penilitan ini menunjukan bahwa variabel Store Atmosphere, Persepsi Harga, dan Kualitas Produk secara masing-masing berpengaruh signifikan terhadap kepuasan pelanggan cafe basabsi.
Kata kunci: Store Atmosphere, Persepsi Harga, Kualitas Produk, Kepuasan Pelanggan
ABSTRACT
This study aims to determine the effect of Store Atmosphere (X1), Price Perception (X2), and Product Quality (X3) on Customer Satisfaction (Y) Cafe Basabasi. This type of research is a quantitative research by taking samples from Cafe Basabasi customers as many as 100 people who have made purchases or visited Cafe Basabasi as research subjects. Sampling used purposive sampling technique, and data collection was carried out by survey method by distributing questionnaires. Data processing using SPSS version 25 application with data quality testing, classical assumption test, multiple regression test, t test and coefficient of determination test. Based on the test results in this study indicate that the variables Store Atmosphere, Price Perception, and Product Quality have a significant effect on customer satisfaction Basabasi cafe.
Keywords: Store Atmosphere,Price Perception, Product Quality, Customer Satisfaction
PENDAHULUAN
Penduduk Indonesia semakin padat setiap tahunnya. Selain semakin padat, penduduk Indonesia pun semakin konsumtif dalam melakukan transaksi. Salah satu kegiatan konsumtif masyarakat saat ini seperti konsumsi makanan dan berkumpul di cafe. Disisi lain, terjadi pula perubahan pola gaya hidup seperti kebiasaan minum kopi di rumah, sekarang lebih memilih untuk minum kopi di tempat lain seperti cafe. Hal tersebut mendorong semakin meningkatnya kebutuhan akan tempat-tempat makan disertai dengan suasana yang mendukung untuk berkumpul bersama dengan relasi mereka. Masyarakat yang berada di Pulau Jawa terutama di kota-kota besar seperti Yogyakarta dan sebagainya memiliki tingkat konsumtifitas yang tinggi terutama dalam bidang cafe. Tumbuh suburnya industri cafe dan restoran kota – kota besar di Pulau Jawa selain didorong oleh perkembangan makro ekonomi, juga dipicu gaya hidup masyarakat yang datang ke cafe untuk memenuhi kebutuhan bersosialisasi, perwujudan, dan eksistensi diri serta kelompoknya (Kristanto, 2018). Bisnis cafe yang semakin banyak membuat kondisi persaingan dalam industri tersebut menjadi ketat, sehingga dalam mendirikan usaha tersebut harus mampu memberikan layanan yang terbaik kepada pelanggan sehingga pelanggan menjadi puas dan mau kembali ke cafe tersebut bahkan mau merekomendasikan kepada relasi mereka, dengan harapan cafe tersebut mampu bertahan, bersaing, dan menguasai pasar
Usaha cafe atau kedai kopi merupakan salah satu jenis usaha yang sedang diminati oleh pelaku usaha di Kota Yogyakarta. Ini dapat dibuktikan dengan banyaknya cofee shop yang bermunculan di
setiap sudut kota Yogyakarta saat ini. Banyaknya cafe yang bermunculan telah menajdi perhatian tersendiri, kususnya bagi kalangan mahasiswa di kota Yogyakarta. Salah satu cafe yang yang menarik perhatian adalah cafe Basabasi yang terletak di jalan Nologaten, Caturtunggal, kabupaten Sleman.
Intensitas pengunjung pada cafe basabasi selalu ramai khususnya dimalam hari. Cafe basabasi memberikan ruang bagi mahasiswa dalam membaca buku, dimana terdapat perpustakaan kecil dalam cafe yang menyediakan berbagai jenis buku yang dapat dibaca oleh pengunjung. Cafe basabasi merupakan tempat berkumpulnya komunitas – komunitas yang ada di Yogyakarta, seperti komunitas mahasiswa daerah, musik, dan komunitas suporter sepak bola. Selain itu, hal yang menarik perhatian pelanggan pada cafee basabasi adalah adanya event – event yang sering dibuat di cafe basabasi tersebut.
Perusahaan dalam menjalankan kegiatan usaha agar dapat bertahan, maka penting untuk diperhatikan orientasi pada pelanggan, yaitu menyangkut apa yang harus dilakukan perusahaan untuk dapat menemukan pelanggannya. Strategi ini lebih memfokuskan kebutuhan pelanggan guna menciptakan kepuasan pada diri pelanggan. Kepuasan pelanggan merupakan permasalahan penting bagi penjual produk. Sebab, melalui pelanggan yang merasa puas terhadap produk yang dibelinya akan berperilaku positif bagi perusahaan, antara lain menjadi loyal, melakukan pembelian ulang, serta menyebarkan ke orang lain dari mulut ke mulut (Nurdiansyah dan Matadji, 2016) dalam (Dewi et al., 2021). Kotler & Keller dalam (Tawakkal et al., 2021) kepuasan pelanggan adalah perasaan pelanggan yang puas dan kecewa yang dihasilkan dari membandingkan kinerja yang dipersepsikan produk dengan ekspetasi pelanggan. Jika kinerja sejalan dengan ekspetasi pelanggan maka pelanggan akan puas, sebaliknya bila kinerja tidak sejalan dengan ekspetasi pelanggan maka pelanggan akan kecewa.
Menurut (Febriani & Ahmad Fadili, 2021) Kepuasan pelanggan merupakan suatu respons pelanggan terhadap perbedaan diantara ekspektasi yang diharapkan (standar tertentu) dan kemampuan produk secara nyata yang dipersepsikan setelah mengonsumsi produk ataupun jasa tersebut.
Dalam penilitian yang dilakukan oleh ( Shin et al., 2018) salah satu faktor yang mempengaruhi kepuasan pelanggan adalah store atmosphere. Utami (2010:255) dalam (Dewi et al., 2021) mendefinisikan store atmosphere sebagai kombinasi dari karakter fisik gerai seperti arsitektur, layout, pengaturan pencahayaan, display, pemaduan warna, suhu, alunan musik dan aroma yang menyeluruh.
Store atmosphere secara umum diartikan sebagai seluruh elemen fisik dan nonfisik dari perusahaan yang dapat berdampak pada sikap pelanggan terhadap perusahaan. (Febriani & Ahmad Fadili, 2021) mengatakan bahwa suasana toko atau store atmosphere berperan penting pada sebuah restoran atau cafe kerena mempengaruhi suasana pada diri konsumen ketika menikmati produk yang disajikan atau ketika berbincang-bincang dengan teman, store atmosphere tidak hanya dapat memberikan suasana lingkungan pembelian yang menyenangkan saja, tetapi juga memberikan nilai tambah terhadap produk yang di jual. Store atmosphere akan mempengaruhi keadaan emosional pembelanja, yang kemudian mendorong untuk meningkatkan atau mengurangi belanja. Store atmosphere adalah satu penataan lingkungan yang dirancang untuk membuat pelanggan merasa nyaman dalam berbelanja. Store atmosphere pada cafe basabasi memiliki ciri khas tersendiri seperti pada bagian interior cafe yang terdapat pojok atau sudut baca dengan disediakannya kumpulan buku – buku dalam sebuah lemari kaca dan pada bagian eksterior yang dihiasi dengan lampu serta tanaman hias yang dapat menarik perhatian pelanggan.
Persepsi harga adalah pandangan mengenai harga tentang bagaimana konsumen dalam memandang persepsi harga dengan maksud harga yang tinggi atau rendah serta wajar itu mempunyai pengaruh kuat dengan maksud membeli serta kepuasan membeli (Santi & Putra, 2020). Menurut (Andreas, 2019) Persepsi harga adalah harga yang ditafsirkan atau dipersepsikan oleh konsumen.
Seringkali konsumen tidak mengingat betul harga yang pernah dibeli, tetapi pelanggan dapat mengingat bahwa harga produk yang dimaksud adalah “murah” atau “mahal”, “sesuai” atau “tidak sesuai” dengan kualitas makanan yang disajikan kepada konsumen. Dalam persepsi harga ini masing-masing individu memberikan penilaiannya tidak sama antara konsumen satu dengan konsumen lainnya seperti dua orang konsumen yang memiliki pendapat yang berbeda konsumen yang pertama berpendapat bahwa harga minuman di cafe basabasi murah sedangkan yang satu lagi berpendapat bahwa harga minuman di cafe basabasi mahal. Pada cafe basabasi harga yang diberikan atas setiap produk yang di produksi terjangkau bagai kalangan mahasiswa dan pelajar di kota Yogyakarta. Penetapan harga ini juga yang menjadi faktor pentimng bagi cafe basabasi dalam menarik minat pelanggan dan terutama membangun kepuasan pelanggan agar tidak merasa kecewa.
Selain store atmosphere dan persepsi harga, faktor lain yang mempengaruhi kepuasan pelanggan adalah kualitas produk. Kualitas produk adalah suatu ciri khas tertentu dari produk yang mampu memenuhi ekspektasi konsumen/pelanggan. Menurut (Afnina & Hastuti, 2018) Kualitas produk juga adalah kondisi fisik, fungsi dan sifat suatu produk baik barang atau jasa berdasarkan tingkat mutu yang diharapkan seperti durabilitas, reliabilitas, ketepatan, kemudahan pengoperasian, reparasi produk serta atribut produk lainnya dengan tujuan memenuhi dan memuaskan kebutuhan konsumen atau pelanggan.
Kualitas produk merupakan salah satu kunci persaingan diantara pelaku usaha yang ditawarkan kepada konsumen. Konsumen selalu ingin mendapatkan produk yang berkualitas sesuai dengan harga yang dibayar, walaupun terdapat sebagian masyarakat yang berpendapat bahwa, produk yang mahal adalah produk yang berkualitas. Jika hal itu dapat dilaksanakan oleh perusahaan, maka perusahaan tersebut akan dapat tetap memuaskan para konsumen dan dapat menambah jumlah konsumen. Kualitas produk merupakan hal penting yang harus diusahakan oleh setiap perusahaan apabila menginginkan produk yang dihasilkan dapat bersaing di pasar (Ibrahim & Thawil, 2019). Adanya hubungan timbal balik antara perusahaan dengan konsumen akan memberikan peluang untuk mengetahui dan memahami apa yang menjadi kebutuhan dan harapan yang ada pada persepsi konsumen. Maka, perusahaan penyedia produk dapat memberikan kinerja yang baik untuk mencapai kepuasan konsumen melalui cara memaksimalkan pengalaman yang menyenangkan dan meminimalisir pengalaman yang kurang menyenangkan konsumen dalam mengkonsumsi produk.
Kajian Pustaka Store Atmosphere
Store atmosphere dapat disimpulkan sebagai suatu kombinasi berbagai karakteristik suatu toko yang kemudian diharapkan dapat membentuk citra perusahaan, meliputi arsitektur, tata ruang, papan tanda dan pajangan, pewarnaan, pencahayaan, suhu udara, suasana, dan aroma yang akan mempengaruhi ketertarikan konsumen hingga perilaku pembelian oleh konsumen. Adanya store atmosphere dapat membentuk kesan yang membuat pelanggan akan meningkatkan jumlah pembeliannya ataupun hanya melakukan pembelian secukupnya dan memiliki kemungkinan tidak lagi berminat untuk melakukan pembelian ulang (Ramadhan & Mahargiono, 2020).
Persepsi Harga
Persepsi harga dianggap sebagai komponen penting sebagai pertimbangan juga untuk konsumen memutuskan membeli suatu produk. Dimana, Harga juga sebagai tolak ukur dari produk tersebut.
Menurut (Rivai & Wahyudi, 2017) Persepsi harga merupakan sesuatu yang dikeluarkan oleh pelanggan dalam bentuk uang terhadap suatu produk yang ingin dibeli. Jika harga yang dibayarkan cukup mahal dan kualitas produknya bagus, maka pelanggan akan merasa puas. Namun jika harga yang dibayarkan cukup mahal, namun kualitas produknya buruk, maka pelanggan akan merasa kecewa dan akan mengakibatkan tidak akan membeli produk tersebut di kemudian hari. Menurut Tjiptono (1997) dalam (Suharni et al., 2021) Harga hanyalah merupakan salah satu dari bauran pemasaran oleh karena itu, Harga perlu dikondisikan dan saling mendukung dengan bauran pemasaran lainnya yaitu produk, distribusi, dan promosi. Adapun faktor – faktor yang menentukan harga adalah sebagai berikut : 1. Biaya, biaya merupakan faktor yang menentukan harga minimal yang harus ditetapkan agar
perusahaan tidak mengalami kerugian.
2. Organisasi, manajemen perlu memutuskan siapa di dalam organisasi yang harus menetapkan harga.
3. Posisi suatu produk dalam gaya hidup pelanggan, yaitu menyangkut apakah produk tersebut merupakan simbol status atau hanya produk yang digunakan sehari-hari.
4. Manfaat yang diberikan produk tersebut kepada pelanggan.
5. Harga lain.
Kualitas Produk
Menurut Tjiptono (2013) dalam (Ramadhan & Mahargiono, 2020), kualitas produk adalah kualitas meliputi usaha memenuhi atau melebihi harapan pelanggan; kualitas yang mencakup produk, jasa, manusia, proses, serta lingkungan; kualitas merupakan kondisi yang selalu berubah (misalnya apa yang dianggap merupakan kualitas saat ini mungkin dianggap kurang berkualitas pada masa mendatang). Kualitas penting artinya dan merupakan salah satu faktor keunggulan yang kompetitf.
Kedudukan kualitas menjadi sangat penting sejak persaingan pasar dunia semakin ketat. Persaingan yang ketat tersebut antara lain dipicu oleh kondisi globalisasi yang semakin cepat kemajuannya.
(Kusumasasti & Djumilah Hadiwidjojo, 2017) menyatakan bahwa kualitas produk merupakan hal yang sangat penting untuk dijaga agar suatu industri tidak kehilangan konsumen, dan reputasi perusahan tetap terjaga dengan baik. Kualitas produk adalah keseluruhan gabungan karakteristik produk dan jasa dari aspek pemasaran,
Kepuasan Pelanggan
(Wardhani & Dwijayanti, 2021) mendasarkan bahwa Kepuasan Pelanggan adalah tingkat perasaan seseorang setelah membandingkan kinerja (hasil) yang ia rasakan dibandingkan dengan harapannya. Bila kinerja melebihi harapan mereka akan merasa puas dan sebaliknya jika kinerja tidak sesuai harapan maka pelanggan akan merasa kecewa.
Pada dasarnya tujuan dari suatu bisnis adalah untuk menciptakan para pelanggan yang merasa puas. Setiap orang atau organisasi (perusahaan) harus bekerja dengan pelanggan internal dan eksternal untuk memenuhi kebutuhan mereka bekerjasama dengan pemasok internal dan eksternal demi terciptanya kepuasan pelanggan. Terciptanya kepuasan pelanggan dapat memberikan beberapa manfaat diantaranya Tjiptono (2014:58) dalam (Wijaya, 2017) :
1. Hubungan perusahaan dengan pelanggan menjadi harmonis.
2. Memberikan dasar yang baik bagi pembeli 3. Dapat mendorong terciptanya loyalitas pelanggan
4. Membentuk rekomendasi dari mulut ke mulut (word of mouth) yang menguntungkan perusahaan.
5. Laba yang diperoleh meningkat.
METODE
Penelitian ini menggunakan penelitian deskriptif kuantitatif, karena data pada penelitian ini berupa angka-angka dan analisis menggunakan stastistik. Penelitian diskriptif kuantitatif yaitu serangkaian penelitian yang banyak dituntut menggunakan angka-angka. Data-data tersebut diperoleh dari kuesioner yang dibagikan kepada responden, untuk kemudian diolah dan dianalisis untuk mendapatkan suatu informasi ilmiah. Populasi pada penilitian ini adalah konsumen cafe basabasi yang pernah berkunjung pada cafe basabasi yogyakarta lebih dari dua kali dengan mengambil sampel sebanyak 100 orang. Kemudian data yang diperoleh dari hasil penyebaran kuisioner diolah menggunakan bantuan aplikasi SPSS dengan melakukan uji kualitas data, uji asumsi klasik, uji regresi berganda, uji t dan uji koefisien determinasi.
HASIL Uji validitas
Tabel 1
Uji validitas Store Atmosphere
Variabel Indikator R hitung R tabel Keterangan
Store Atmosphere SA1 0.755 0.197 Valid
SA2 0.776 0.197 Valid
SA3 0.810 0.197 Valid
SA4 0.870 0.197 Valid
SA5 0.670 0.197 Valid
SA6 0.797 0.197 Valid
Sumber : Data Primer diolah 2022
Tabel 2
Uji Validitas Persepsi Harga
Variabel Indikator R hitung R tabel Keterangan
Persepsi Haerga PH1 0.527 0.197 Valid
PH2 0.415 0.197 Valid
PH3 0.424 0.197 Valid
PH4 0.433 0.197 Valid
PH5 0.374 0.197 Valid
PH6 0.340 0.197 Valid
Sumber : Data Primer diolah 2022
Tabel 3
Uji validitas Kualitas Produk
Variabel Indikator R hitung R tabel Keterangan
Kualitas Produk KP1 0.764 0.197 Valid
KP2 0.757 0.197 Valid
KP3 0.729 0.197 Valid
KP4 0.758 0.197 Valid
KP5 0.872 0.197 Valid
KP6 0.716 0.197 Valid
Sumber : Data Primer diolah 2022
Tabel 4
Uji Validitas Variabel Kepuasan Pelanggan
Variabel Indikator R hitung R tabel Keterangan
Kepuaan Pelanggan KPL1 0.829 0.197 Valid
KPL2 0.815 0.197 Valid
KPL3 0.835 0.197 Valid
KPL4 0.780 0.197 Valid
KPL5 0.761 0.197 Valid
KPL6 0.673 0.197 Valid
Variabel Indikator R hitung R tabel Keterangan
Sumber : Data Primer diolah 2022
Berdasarkan hasil uji validitas dari tabel 1-4, seluruhnya menunjukan mempunyai nilai r hitung lebih besar dari r tabel (0.197). dengan demikian dapat disimpulkan bahwa setiap seluruh butir pernyataan yang ada pada instrumen penilitian valid dan dapat dinyatakan layak sebagai instrumen untuk mengukur data penilitian.
Uji Realibitas
Tabel 5 Uji Realibitas
Variabel Alpha cronbachs Nilai kritis Keterangan
Store Atmosphere 0.900 0.6 Reliabel
Persepsi Harga 0.830 0.6 Reliabel
Kualitas Produk 0.868 0.6 Reliabel
Kepuasan Pelanggan 0.874 0.6 Reliabel
Sumber : Data Primer diolah 2022
Berdasarkan data pada tabel 4.5, dapat diambil kesimpulan bahwa semua variabel memiliki nilai alpha cronbachs diatas 0.6 sehingga dinyatakan reliabel dan layak untuk dilakukan pengujian selanjutnya.
Uji Normalitas
Tabel 6 Uji normalitas
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardized Residual
N 100
Normal Parametersa,b Mean ,0000000
Std. Deviation 2,46456240
Most Extreme Differences Absolute ,104
Positive ,077
Negative -,104
Test Statistic ,104
Asymp. Sig. (2-tailed) ,009c
Monte Carlo Sig. (2-tailed) Sig. ,230d
99% Confidence Interval Lower Bound ,122
Upper Bound ,338
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.
c. Lilliefors Significance Correction.
d. Based on 100 sampled tables with starting seed 2000000.
Sumber : Data Primer diolah 2022
Berdasarkan tabel 6 dapat disimpulkan bahwa model pada regresi residual terdistribusi normal.
Hal itu ditunjukkan oleh nilai signifikansi atau nilai Monte Carlo sig. (2-tailed) lebih besar dari 0,05.
Hal itu dapat terlihat dari nilai asymp.sig. (2-tailed) 0,230 yang berarti 0,230 > 0,05.
Uji Multikolineritas
Tabel 7 Uji Multikolineritas
Coefficientsa
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized Coefficients
t Sig.
Collinearity Statistics
B Std. Error Beta Tolerance VIF
1 (Constant) -,304 1,872 -,162 ,871
SA ,208 ,075 ,211 2,792 ,006 ,496 2,017
PH -,156 ,073 -,129 -2,135 ,035 ,768 1,303
KP ,723 ,070 ,746 10,374 ,000 ,545 1,835
a. Dependent Variable: KPL Sumber : Data Primer diolah 2022
Berdasarkan hasil perhitungan nilai tolerance pada tabel 4.13 menunjukan bahwa nilai tolerance dari variabel independen Store Atmosphere 0.496, Persepsi harga 0.768, dan Kualitas Produk 0.545 yang berarti ketiga variabel tersebut memiliki tolerance lebih dari 0.1 yang berati tidak ada korelasi antar variabel independen. Hasil perhitungan nilia Variance Inflation Faktor (VIF) variabel independen yaitu Store Atmosphere dengan nilai 2.017, Persepsi Harga dengan nilai 1.303, dan Kualitas Produk dengan nilai sebesar 1.835 yang berarti bahwa ketiga variabel tersebut memiliki nilai VIF kurang dari 10. Jadi dapat disimpulkan bahwa tidak ada multikolnearitas antar variabel independen dalam model regresi.
Uji Heterkadisitas
Sumber : Data Primer diolah 2022
Gambar 1 Uji Heterkadisitas
Berdasarkan gambar 1 tampilan grafik normal plot dapat disimpulkan bahwa grafik normal plot memberikan distribusi yang normal hal itu terlihat dari titik-titik yang menyebar disekitar garis diagonal serta penyebarannya mengikuti arah garis diagonal. Kedua grafik ini menunjukkan bahwa model regresi memenuhi uji normalitas dan konsisten dengan Kolmogorov-Smirnov.
Uji Regresi Berganda
Tabel 8 Uji Regresi Coefficientsa Model
Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients
t Sig.
B Std. Error Beta
1 (Constant) ,304 1,872 -,162 ,871
SA ,208 ,075 ,211 2,792 ,006
PH ,156 ,073 ,129 2,135 ,035
KP ,723 ,070 ,746 10,374 ,000
a. Dependent Variable: KPL Sumber : Data Primer diolah 2022
Pada tabel diatas perhitungan uji regresi berganda dengan program komputer: Y = a + b1X1 + b2X2 +b3X3+ e Pada tabel 4.14 perhitungan variabel dependen sebagai berikut :
Kep = 0.304 + 0.211SA + 0.129PH + 0.746KP Keterangan :
KPL : Kepuasan Pelanggan SA : Store Atmosphere PH : Persepsi Harga KP : Kualitas Produk
1. Persamaan tersebut menunjukan bahwa setiap terjadi kenaikan Store Atmosphere akan diikuti dengan kenaikan Kepuasan Pelanggan sebesar 0.211 apabila variabel lain diasumsikan tetap. Nilai koefisien regresi SA sebesar 0.211 menunjukan bahwa variabel Store Atmosphere mempunyai pengaruh yang positif terhadap Kepuasan Pelanggan.
2. Persamaan tersebut menunjukan bahwa setiap terjadi kenaikan Persepsi Harga akan diikuti dengan kenaikan Kepuasan Pelanggan sebesar 0.129 apabila variabel lain diasumsikan tetap. Nilai koefisien regresi PH sebesar 0.129 menunjukan bahwa variabel Persepsi Harga mempunyai pengaruh yang positif terhadap Kepuasan Pelanggan.
3. Persamaan tersebut menunjukan bahwa setiap terjadi kenaikan Kualitas Produk akan diikuti dengan kenaikan Kepuasan Pelanggan sebesar 0.746 apabila variabel lain diasumsikan tetap. Nilai koefisien regresi KP sebesar 0.746 menunjukan bahwa variabel Kualitas Produk mempunyai pengaruh yang positif terhadap Kepuasan Pelanggan.
Uji Parsial (uji t)
Tabel 9 Uji t Coefficientsa Model
Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients
T Sig.
B Std. Error Beta
1 (Constant) -,304 1,872 -,162 ,871
SA ,208 ,075 ,211 2,792 ,006
PH -,156 ,073 -,129 -2,135 ,035
KP ,723 ,070 ,746 10,374 ,000
a. Dependent Variable: KPL Sumber : Data Primer diolah 2022
1. Pengaruh Store Atmosphere terhadap Kepuasan Pelanggan.
Berdasarkan hasil uji t pada tabel 9 diperoleh nilai sig sebesar 0,006. Nilai sig lebih kecil dari 0.05.
maka Ha diterima dan Ho ditolak yang berarti variabel Store Atmosphere berpengaruh terhadap Kepuasan Pelanggan.
2. Pengaruh Persepsi Harga terhadap Kepuasan Pelanggan
Berdasarkan hasil uji t pada tabel 9 diperoleh nilai sig sebesar 0,035. Nilai sig lebih kecil dari 0.05.
maka Ha diterima dan Ho ditolak yang berarti variabel Persepsi Harga berpengaruh terhadap Kepuasan Pelanggan.
3. Pengaruh Kualitas Produk terhadap Kepuasan Pelanggan
Berdasarkan hasil uji t pada tabel 9 diperoleh nilai sig sebesar 0,000. Nilai sig lebih kecil dari 0.05.
maka Ha diterima dan Ho ditolak yang berarti variabel Kualitas Produk berpengaruh Kepuasan Pelanggan.
Uji Koefisien Determinasi
Tabel 10 Uji determinasi Model Summaryb
Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate
1 ,854a ,729 ,721 2,503
a. Predictors: (Constant), KP, PH, SA b. Dependent Variable: KPL
Sumber : Data Primer diolah 2022
Berdasarkan hasil Uji Determinasi R seperti pada table 10 menunjukan besarnya koefisien determinasi R sebesar 0.721 yang berarti bahwa Variabel bebas secara Bersama-sama mempengaruhi variabel terikat sebesar 72,1% sedangkan sisanya sebesar 27,9% di pengaruhi atau bahkan dijelaskan oleh variabel lain yang tidak termaksud dalam penelitian ini.
Pembahasan
Pengaruh Store Atmosphere Terhadap Kepuasan Pelanggan
Berdasarkan dari uji parsial (signifikan) variabel Store Atmosphere memiliki nilai signifikasi sebesar 0.006 yang berarti lebih keicil dari 0.05. Hasil ini menunjukan Store Atmosphere berpengaruh signifikan terhadap kepuasan pelanggan cafe basabasu. Maka hipotesis yang mengatakan online Store Atmosphere berpengaruh signifikan terhdaap kepuasan pelanggan “terbukti” Artinya suasana restoran mempengaruhi kepuasan konsumen, semakin suasana toko dibuat nyaman, menarik dan menunjukkan ciri khas maka akan membuat konsumen merasa puas. Memperhatikan suasana restoran bisa menjadi pertimbangan penting bagi usaha di bidang kuliner, dengan membuat suasana restoran nyaman, menarik dan menunjukkan ciri khas menjadi pemikat tersendiri bagi konsumen dan bisa membuat mereka berkunjung kembali karena merasakan kepuasan sehingga usaha restoran mampu bersaing dengan restoran lain karena memiliki keunggulan. Hal itu pula yang dilakukan oleh Cafe Basabasi yaitu membuat suasana restoran yang nyaman, menarik dan menunjukkan keunikan bangunan yang bergaya skandinavia dengan membuat tampilan jendela depan yang menggunakan kaca-kaca sehingga terlihat unik lalu penataan interior bagian dalam restoran yang memberikan kesan nyaman ditambah lagi dengan dekorasi- dekorasi yang menarik memberikan kepuasan tersendiri bagi konsumen yang datang.
Berdasarkan hasil uji karakteristik variabel Store Atmosphere yang sudah dilakukan dalam penilitian ini pernyataan yang memiliki nilai paling tinggi untuk jawaban setuju terdapat pada pernyataan SA7 yaitu Penggunaan warna pada cafe basabasi mampu meningkatkan daya tarik cafe dengan nilai mean 3.95, ini menunjukan bahwa kepuasan pelanggan dipengaruhi oleh Store Atmosphere yang menarik dengan penggunaan warna yang tepat pada interior dan ekterior cafe basabasi sehinggan pelanggan merasakan tingkat kepuasan yang tinggi.
Hasil penilitian ini didukung oleh penilitian terdahulu yang sudah dilakukan oleh (Dewi et al., 2021) yang menyatakan bahwa Store Atmosphere berpengaruh signifikan terhadap Kepuasan Pelanggan. Hasil penilitian tersebut menyatakan bahwa Store Atmosphere lebih dominan dibandingkan variabel lainnya yang digunakan dalam penilitian tersebut. Penilitian lainnya juga yang mendukung
hasil penilitian ini adalah yang dilakukan oleh (Wardhani & Dwijayanti, 2021) yang menyatakan terdapat hubungan yang signifikan Store Atmosphere terhadap Kepuasan Pelanggan. Sehingga dapat disimpulkan bahwa Store Atmosphere berpengaruh Signifikan terhadap kepuasan pelanggan.
Pengaruh Persepsi Harga Terhadap Kepuasan Pelanggan
Berdasarkan dari uji parsial variabel Persepsi Harga memiliki nilai signifikasi sebesar 0.035 yang berarti lebih kecil dari 0.05. Hal ini menunjukan bahwa Persepsi harga berpengaruh signifikan terhadap Kepuasan Pelanggan. Maka hipotesis yang mengatakan Persepsi Harga berpengaruh signifikan terhadap Kepuasan Pelanggan diterima atau “ terbukti”
Berdasarkan hasil uji karakteristik variabel Persepsi Harga yang sudah dilakukan dalam penilitian ini pernyataan yang memiliki nilai paling tinggi untuk jawaban setuju terdapat pada PH5 yaitu Harga yang terjangkau pada produk cafe basabasi membuat saya merasa puas dengan nilai mean 3.82, ini menunjukan bahwa produk makanan dan minuman yang disajikan pada cafe terjangkau bagi pelanggan sehingga pelanggan merasakan kepuasan dari persepsi harga. Sehingga dapat dilihat bahwa kepuasan pelanggan pada cafe basabsi dapat dipengaruhi oleh persepsi harga yang ditawarkan kepada pelanggan.
Hasil penilitian ini didukung oleh penilitian terdahulu yang dilakukan oleh (Santi & Putra, 2020) yang menyatakan bahwa secara parsial (uji t) variabel Persepsi Harga berpengaruh signifikan terhadap kepuasan Pelanggan Cafe.
Pengaruh Kualitas Produk Terhadap Kepuasan Pelanggan
Berdasarkan dari uji parsial variabel Kualitas Produk memiliki nilai signifikasi sebesar 0.000 yang berarti lebih keicil dari 0.05. Hasil ini menunjukan bahwa Kualitas Produk berpengaruh signifikan terhadap Kepuasan Pelanggam. Maka hipotesis yang mengatakan Kualitas Produk berpengaruh signifikan terhadap kepuasan pelanggan “terbukti”. Artinya Product Quality mempengaruhi kepuasan konsumen. Semakin baik kualitas produknya maka konsumen akan semakin puas. Dengan memperhatikan kualitas produk akan menjadi pertimbangan tersendiri bagi konsumen untuk menentukan pilihan mereka. Demikian pula yang dilakukan oleh Cafe Basabasi yang memperhatikan kualitas dari produk yang ditawarkan seperti memperhatikan dan tetap menjaga kebersihan makanan dan minuman, tidak hanya tampilan makanan dan minuman saja yang diperhatikan tetapi ditambah lagi dengan waktu tunggu pemesanan makanan hingga pesanan datang ke meja itu tidak terlalu lama sehingga membuat nilai tambahan bagi kualitas produk yang ada di cafe basabasi.
Berdasarkan hasil uji karakteristik variabel Kualitas Produk yang sudah dilakukan dalam penilitian ini pernyataan yang memiliki nilai paling tinggi untuk jawaban setuju terdapat pada pernyataan KP1 yaitu Menu yang ditawarkan cafe basabasi adalah menu yang baru dimasak/dibuat dengan nilai mean 3.77. Ini menunjukan bahwa dengan menyajikan makanan dan minuman yang baru dimasak atau dibuat dapat berpengaruh terhadap kualitas produk yang baik sehingga memberikan kepuasan kepada pelanggan cafe basabasi. Dapat dilihat bahwa kualitas produk yang baik dapat mempengaruhi kepuasan pelanggan.
Hasil penilitian ini didukung dengan penilitian terdahulu yang telah dilakukan oleh (Ibrahim &
Thawil, 2019) mengatakan bahwa Kualitas Produk berpengaruh signifikan terhadap Kepuasn Pelanggan. Penilitian lainnya yang menyatakan Kualitas Produk berpengaruh signifikan terhadap kepuasan pelanggan adalah penilitian yang telah dilakukan oleh (Mariansyah & Syarif, 2020)
SIMPULAN
1. Hasil penilitian ini menemukan bahwa profil konsumen cafe basasbasi mayoritas berusia 17 – 25 tahun dengan didominasi oleh pengunjung berjenis kelamin perempuan sebanyak 52%.
2. Hasil Penilitan ini menemukan bahwa Store Atmosphere berpengaruh signifikan terhadap kepuasan pelanggan cafe basabsi.
3. Hasil penilitian ini menemukan bahwa persepsi harga berpengaruh signifikan terhadap kepuasan pelanggan cafe basabasi
4. Hasil penilitian ini menemukan bahwa kualitas produk berpengaruh signifikan terhadap kepuasan pelanggan cafe basabasi.
DAFTAR PUSTAKA
Afnina, A., & Hastuti, Y. (2018). Pengaruh Kualitas Produk terhadap Kepuasan Pelanggan. Jurnal Samudra Ekonomi Dan Bisnis, 9(1), 21–30. https://doi.org/10.33059/jseb.v9i1.458
Andreas, S. (2014). Analisa Pengaruh Kualitas Makanan dan Persepsi Harga Terhadap Kepuasan Konsumen D’cost Surabaya. Hospitality Dan Manajemen Jasa, 3, 643–655.
https://scholar.google.com/scholar?cluster=8515815069512198799&hl=id&as_sdt=0,5
Dewi, P. V. A., Agung, P., & Prayoga, I. M. S. (2021). pengaruh store atmosphere, harga dan kualitas pelayanan terhadap kepuasan konsumen pada Langkah Coffee Shop. Jurnal Manajemen, 2(2), 1–15.
Febriani, F., & Ahmad Fadili, D. (2021). Pengaruh Store Atmosphere Dan Kualitas Produk Terhadap Kepuasan Pelanggan (Survey Pada Café Patroli Kopi Karawang). Jurnal Pemasaran Kompetitif, 4(3), 368. https://doi.org/10.32493/jpkpk.v4i3.10100
Ibrahim, M., & Thawil, S. M. (2019). Pengaruh Kualitas Produk Dan Kualitas Pelayanan Terhadap Kepuasan Konsumen. Jurnal Riset Manajemen Dan Bisnis (JRMB) Fakultas Ekonomi UNIAT, 4(1), 175–182. https://doi.org/10.36226/jrmb.v4i1.251
Karunia, E., Suharni, V., Image, B., & Purchase, S. (2021). HARGA DAN CITRA MEREK : KEPUTUSAN PEMBELIAN SMARTPHONE. 1(3), 52–63.
Kristanto, J. O. (2018). Pengaruh Kualitas Layanan, Kualitas Produk, Dan Harga Terhadap Kepuasan
Pelanggan Di Cafe One Eighteenthcoffee. 6, 9.
http://publication.petra.ac.id/index.php/manajemen-bisnis/article/view/6498
Kusumasasti, I., & Djumilah Hadiwidjojo, A. (2017). Pengaruh Kualitas Produk Dan Layanan Terhadap Loyalitas Pelanggan Coffee Shop. Ekonomi Bisnis, 22(2), 123–129.
http://journal2.um.ac.id/index.php/ekobis/article/view/2364
Mariansyah, A., & Syarif, A. (2020). Pengaruh Kualitas Produk, Kualitas Pelayanan dan Harga terhadap Kepuasan Konsumen Cafe Kabalu. EKOMABIS: Jurnal Ekonomi Manajemen Bisnis, 1(01), 1–
14.
Ramadhan, D., & Mahargiono, P. B. (2020). Pengaruh Harga, Kualitas Produk, Store Atmosphere Dan Lokasi Terhadap Kepuasan Pelanggan Pada Tepi Barat Rumah Kopi Rungkut Surabaya. Jurnal Ilmu Dan …, 9(5), 2. http://jurnalmahasiswa.stiesia.ac.id/index.php/jirm/article/view/3072 Rivai, A. R., & Wahyudi, T. A. (2017). Pengaruh Persepsi Kualitas, Citra Merek, Persepsi Harga
terhadap Loyalitas Pelanggan dengan Kepercayaan dan Kepuasan Pelanggan sebagai Variabel Mediasi. Jurnal Bisnis Dan Komunikasi, 4(1), 29–37.
Santi, & Putra, A. (2020). Pengaruh persepsi harga, promosi, kualitas pelayanan dan suasana café terhadap kepuasan konsumen pada café bumi di batu bara. Jurnal Manajemen Dan Ekonomi Sains, 84–93.
Shin, C.-S., Hwang, G.-S., Lee, H.-W., & Cho, S.-R. (2015). The Impact of Korean Franchise Coffee Shop Service Quality and Atmosphere on Customer Satisfaction and Loyalty. The East Asian
Journal of Business Management, 5(4), 47–57.
https://doi.org/10.13106/eajbm.2015.vol5.no4.47.
Tawakkal, E., Suaib, H., & Zein, E. M. (2021). Pengaruh Harga Dan Suasana Cafe Terhadap Kepuasan Pelanggan (Studi Kasus Pada Cafe Layar Gading Kota Sorong). Jurnal Ilmiah PERKUSI, 1(3), 384. https://doi.org/10.32493/j.perkusi.v1i3.11149
Wardhani, F. K., & Dwijayanti, R. (2021). Pengaruh Store Atmosphere dan Keragaman Produk Terhadap Kepuasan Pelanggan: Studi Pada Pelanggan Coffee Shop Rustic Market Surabaya.
Jurnal Sains Sosio Humaniora, 5(1), 510–521. https://doi.org/10.22437/jssh.v5i1.14169
Wijaya, W. (2017). Analisa Pengaruh Kualitas Makanan Terhadap Kepuasan Konsumen di Yoshinoya Galaxy Mall Surabaya. Jurnal Hospitality Dan Manajemen Jasa, 5(2), 581–594.
http://publication.petra.ac.id/index.php/manajemen-perhotelan/article/view/6198/5698