• Tidak ada hasil yang ditemukan

Analisis Pengaruh Dana APBN Terhadap IPM di Provinsi Aceh

N/A
N/A
TONY R. YOISANGAJI

Academic year: 2025

Membagikan "Analisis Pengaruh Dana APBN Terhadap IPM di Provinsi Aceh"

Copied!
31
0
0

Teks penuh

(1)

HALAMAN JUDUL

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA BADAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KEUANGAN

POLITEKNIK KEUANGAN NEGARA STAN TANGERANG SELATAN

HALAMAN JUDUL

PROPOSAL PENELITIAN

Diajukan oleh:

Tony R Yoisangaji 5 Penerimaan-1

4121220334

Untuk Memenuhi

Projek Penugasan Individu Mata Kuliah Metodologi Penelitian

Pada Prodi DIV Manajemen Keuangan Negara 2024

i

(2)

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA BADAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KEUANGAN

POLITEKNIK KEUANGAN NEGARA STAN TANGERANG SELATAN

HALAMAN PERSETUJUAN

PERSETUJUAN PROPOSAL SKRIPSI

NAMA : Tony R Yoisangaji

NOMOR POKOK MAHASISWA : 4121220334

PROGRAM STUDI : DIPLOMA IV MKN

BIDANG STUDI : Penerimaan

JUDUL SKRIPSI : ANALISIS PENGARUH DANA OTONOMI

KHUSUS, DANA ALOKASI UMUM, DANA ALOKASI KHUSUS, DANA BAGI HASIL DAN PAD TERHADAP KESEJAHTERAAN MASYARAKAT 2008-2018 (IPM) (STUDI KASUS PROVINSI ACEH)

(3)

KATA PENGANTAR

Alhamdulillahirobbil Alamin, Dengan segala puji Syukur kehadirat Allah SWT Tuhan Yang Maha Esa, atas segala berkat serta hidayahnya sehingga saya bisa menyelesaikan penyusunan proposal usulan penelitian dengan judul “ ANALISIS PENGARUH DANA OTONOMI KHUSUS, DANA ALOKASI UMUM, DANA ALOKASI KHUSUS, DANA BAGI HASIL DAN PAD TERHADAP KESEJAHTERAAN MASYARAKAT 2008-2010 (IPM) (STUDI KASUS PROVINSI ACEH)”

Saya sadar bahwa masih banyak masalah dengan cara proposal penelitian ini disiapkan. Mengenai pembuatan proyek studi ini, saya menghadapi banyak tantangan. Namun, saya akhirnya dapat menyelesaikan proyek studi ini karena saran, dukungan, dan arahan yang saya terima dari banyak orang, oleh karena itu saya ingin berterima kasih :

1. Bapak Taufan Pamungkas selaku Dosen Mata Kuliah Metodologi Penelitian 2. Fakhran Avira selaku senior saya dari Prodi D IV Manajemen Keuangan

Negara 2021

Proposal penelitian ini masih butuh banyak masukan dan saran dari semua pihak.

Oleh sebab itu saya berterimakasih serta meminta saran dan kritik untuk mendukung perbaikan kualitas proposal penelitian

Bintaro, 8 Desember 2024

Tony R Yoisangaji

DAFTAR ISI iii

(4)

HALAMAN JUDUL...i

PERSETUJUAN PROPOSALSKRIPSI......ii

KATA PENGANTAR... iii

DAFTAR TABEL... v

DAFTAR GAMBAR.....vi

BAB I PENDAHULUAN...... 1

1.1 Latar Belakang...1

1.2 Rumusan Masalah...5

1.3 Tujuan Penelitian...5

1.4 Ruang Lingkup Penelitian...5

1.5 Manfaat Penelitian...6

BAB II LANDASAN TEORI...7

2.1 Landasan Teori...7

2.2 Penelitian Terdahulu...10

2.3 Kerangka Pemikiran...14

2.4 Hipotesis... 14

BAB III METODE PENELITIAN...16

3.1 Ruang Lingkup Penelitian...16

3.2 Data dan Sumber Data...16

3.3 Metode Analisis Data...16

DAFTAR PUSTAKA... 21

DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 Realisasi Pendapatan Pemerintah Provinsi Aceh Menurut Jenis Pendapatan Tahun 2017-2018 (Miliar rupiah)

(5)

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1.1 Indeks Pembangunan Manusia Provinsi Aceh 2010-2016

v

(6)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Indeks Pembangunan Manusia (IPM) digunakan untuk menggambarkan kesejahteraan masyarakat. Tujuan utama dari pemerintahan suatu bangsa atau bahkan suatu daerah adalah kesejahteraan. Persyaratan dasar setiap manusia sangat terkait dengan kesejahteraan (Todaro, 2006). dalam studi Program Pembangunan Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNDP). Di antara negara-negara dengan Indeks Pembangunan Manusia yang tinggi adalah Indonesia. Khususnya di provinsi DKI Jakarta yang pada tahun 2021 memiliki IPM tertinggi dari provinsi mana pun yaitu 81,11. Sebaliknya, skor IPM 2021 provinsi Aceh adalah 72,18.

Provinsi aceh memiliki keuntungan dibandingkan dengan provinsi lain dalam alokasi belanja negara yaitu mendapatkan dana otonomi khusus yang diatur dalam UU No. 18 Tahun 2001. Aceh mendapatkan hak istemewa berupa dana otonomi khusus dilatar belakangi oleh 1) Jiwa nasionalisme Masyarakat aceh dalam memperjuangkan kemerdekaan; 2) Konflik dalam Mou Helsinki yang bertempat di finlandi; 3) Bencana alam pada tahun 2004. Sehingga pemerintah membuat kebijakan desentralisasi pada provinsi acer. Dana Otonomi Khusus menjadi salah satu sumber pendanaan untuk Pembangunan provinsi aceh dengan tujuan akhir kesejahteraan Masyarakat aceh (Maulana, 2019). Dana otonomi khusus untuk provinsi aceh memiliki jangka waktu terbatas yaitu 20 tahun yang dimulai dari tahun 2008 sampai 2027 sehingga perlu pengelolaan yang baik dalam dana otonomi

(7)

khusus untuk mencapai kesejahteraan Masyarakat atau peningkatan indeks Pembangunan manusia.

Selain Dana Otonomi Khusus Provinsi Aceh, Dana Alokasi Umum (DAU), Dana Alokasi Khusus (DAK), Dana Bagi Hasil (DBH), Dana Otonomi Khusus, Dana Khusus, dan Dana Desa bergabung membentuk alokasi anggaran APBD dalam bentuk Transfer ke Daerah.

Dalam Laporan Pembangunan Manusia tahunannya, Program Pembangunan Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNDP) menyajikan Indeks Pembangunan Manusia (IPM), yang mengukur kesejahteraan masyarakat. Menurut UNDP, IPM adalah alat untuk memperluas pilihan masyarakat atau untuk meningkatkan kehidupan masyarakat melalui prosedur. Saat menghitung IPM, harapan hidup adalah salah satu metrik utama. Sekolah dewasa rata-rata dan kemahiran membaca berada di urutan kedua. Sumber pendapatan ketiga adalah pendapatan per kapita aktual.

Dalam data statistik provinsi aceh dari tahun 2010-2016 mengenai indeks Pembangunan manusia (IPM), Provinsi aceh terus mengalami perbaikan, terlihat dalam statistik di bawah ini

2

(8)

Gambar 1.1 Indeks Pembangunan Manusia Provinsi Aceh

Sumber : BPS Provinsi Aceh

Pencapaian Indeks Pembangunan Manusia (IPM) yang terus meningkat setiap tahunnya berdampak positif terhadap kualitas hidup di provinsi Aceh. Indeks Pembangunan Manusia diukur menggunakan tiga komponen utama: pengetahuan (diharapkan dan rata-rata lama sekolah), hidup layak (Pengeluaran Per Kapita ), dan usia dan kesehatan (harapan hidup).

Pemanfaatan Kinerja bisnis milik daerah, pengelolaan aset regional yang berbeda, dan penggunaan atau realisasi anggaran yang tepat—termasuk pendapatan asli regional (PAD), yang terdiri dari pajak dan retribusi daerah—semuanya berkontribusi secara signifikan untuk meningkatkan Indeks Pembangunan Manusia. Elemen penting lainnya adalah Dana Alokasi Umum, yang bertujuan untuk menutup ketidakseimbangan fiskal antara provinsi Aceh dan provinsi lain, dan Dana Bagi Hasil yang terdiri dari bagi hasil pajak dan bagi hasil bukan pajak.

Sumber daya daerah legal lainnya, seperti Dana Otonomi Khusus, berasal dari

(9)

pemerintah pusat dan/atau organisasi pusat dan daerah lainnya. Gambar berikut menunjukkan realisasi penerimaan Pemerintah Provinsi Aceh sebesar miliaran rupiah untuk tahun anggaran 2017–2018, berdasarkan jenis penerimaan. Untuk memenuhi persyaratan area yang unik, inisiatif kehutanan seperti itu, Dana Alokasi Khusus disediakan.

Gambar 1.2 Realisasi Pendapatan Pemerintah Provinsi Aceh Menurut Jenis Pendapatan Tahun 2017-2018 (Miliar rupiah)

Sumber : BPS Provinsi Aceh

4

(10)

1.2 Rumusan Masalah

1. Apakah Dana Otonomi Khusus Berpengaruh Signifikan Terhadap Kesejahteraan Masyarakat (IPM)

2. Apakah Dana Alokasi Umum Berpengaruh Signifikan Terhadap Kesejahteraan Masyarakat (IPM)

3. Apakah Dana Alokasi Khusus Berpengaruh Signifikan Terhadap Kesejahteraan Masyarakat,

4. Apakah Dana Bagi Hasil dan Pendapatan Asli Daerah Berpengaruh Signifikan Terhadap Kesejahteraan Masyarakat (IPM)

1.3 Tujuan Penelitian

1. Memberikan Gambaran serta pengetahuan mengenai variabel yang berpengaruh signifikan terhadap kesejahteraan masyarakat

2. Memberikan model yang mudah dipahami dalam analisis variabel-variabel yang berpengaruh terhadap kesejahteraan masyarakat

1.4 Ruang Lingkup Penelitian

Studi Kasus Penelitian ini Berfokus pada provinsi aceh. Sehingga data-data dari variabel yang digunakan dalam mendukung penelitian ini adalah data-data yang berkaitan langsung dengan provinsi aceh. Ruang lingkup penelitian ini hanya fokus untuk mengetahui pengaruh variabel-variabel (x) terhadap Variabel kesejahteraan Masyarakat atau IPM (Y)

(11)

1.5 Manfaat Penelitian

Peneltiann ini dapat memberikan informasi serta manfaat sebagai berikut : 1. Manfaat Teoritis, Penelitian ini dapat digunakan sebagai referensi untuk

mengembangkan studi penelitian lebih lanjut dan memperluas pemahaman tentang berbagai teori dan konsep terkait Dana Otonomi Khusus, Dana Alokasi Umum, Dana Alokasi Khusus, dan Dana Bagi Hasil serta pengaruhnya terhadap kesejahteraan masyarakat di Aceh.

2. Manfaat Sosial, Penelitian ini memiliki manfaat bagi pemerintah, khususnya di tingkat Provinsi, Kabupaten, atau Kota di Aceh, sebagai alat evaluasi dalam menilai efektivitas dana yang diterima dari pemerintah pusat dalam bentuk TKDD dan Pendapatan Asli Daerah. Informasi ini dapat dijadikan pertimbangan dalam merumuskan kebijakan yang berkaitan dengan peningkatan Indeks Pembangunan Manusia (IPM).

6

(12)

BAB II

LANDASAN TEORI

2.1 Landasan Teori

2.1.2 Teori Desentralisasi

Teori desentralisasi adalah konsep mengenai pemberian kekuasaan dan wewenang antara tingkat pemerintahan yang tinggi ke tingkat pemerintahan yang lebih rendah dalam suatu pemerintahan. Desentralisasi adalah penugasan tugas dan tanggung jawab pada aspek politik, keuangan dan administrasi di tingkat pemerintahan yang lebih rendah (Litvack, Ahmad dan Bird, 1998: 7)

Teori desentralisasi dapat memberikan gambaran pemberian kekuasaan dan kewenangan dari pemerintah tingkat tinggi ke pemerintah yang lebih rendah melalui alokasi dana sehingga dapat dijadikan dasar analisis pengaruh masing- masing alokasi dana terhadap kesejahteraan masyarakat (IPM)

2.1.3 Teori Alokasi Sumber Daya

Alokasi sumber daya adalah Langkah untuk memilih dan menetapkan ketersediaan sumber daya yang ada secara strategis untuk mendukung tujuan tertentu. Alokasi sumber daya dapat berupa karyawan, anggaran dan waktu sehingga dapat mencapai tujuan secara efesien. (Zaidie, 2024).

Alokasi DAK adalah anggaran untuk kegiatan spesifik untuk meningkatkan pelayanan dasar seperti Pendidikan dan Kesehatan serta dan Peningkatan infrastruktur. Hal ini berkontribusi langsung terhadap peningkatan IPM karena kedua sektor tersebut adalah indicator utama dalam pengukuran kesejahteraan Masyarakat

(13)

2.1.2. Teori Keadilan Sosial

John Raws mengatakan dalam karyanya "Theory Of Justice" bahwa manfaat utama lembaga sosial adalah keadilan. Dalam konteks infi, keadilan mengacu pada alokasi sumber daya yang adil dan proporsional oleh pemerintah yang lebih tinggi versus yang lebih rendah melalui DBH dan DAU untuk mengurangi kesenjangan pendapatan antar daerah. Akibatnya, teori ini sangat penting ketika memeriksa bagaimana anggaran dapat digunakan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat secara adil.

2.1.3. Dana Alokasi Umum (DAU)

Menurut aturan Undang-Undang No. 33 Tahun 2004 tentang Neraca Keuangan Pusat dan Daerah, dana dari penerimaan APBN disalurkan untuk menjamin bahwa setiap daerah memiliki kapasitas keuangan yang sama untuk memenuhi kebutuhan yang terjadi selama proses desentralisasi. Salah satu sumber pendanaan yang dapat dimanfaatkan untuk meningkatkan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) dan meningkatkan kualitas layanan yang ditawarkan pemerintah daerah kepada masyarakat adalah Dana Alokasi Umum (DAU) (Zul Fadhly, 2018).

2.1.4. Dana Alokasi Khusus (DAK)

Transfer Ke Daerah (TKD), yang mendukung pendanaan tujuan nasional tertentu dan inisiatif, tindakan, dan kebijakan peningkatan pelayanan publik, termasuk Dana Alokasi Khusus (DAK) DAK sebagai salah satu komponennya.

Sesuai dengan ketentuan Undang-Undang No. 1 Tahun 2022 tentang Hubungan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah, alokasi DAK dilakukan berdasarkan proporsi penggunaan yang telah ditetapkan pemerintah. Delapan

8

(14)

prioritas nasional—Kesehatan, Infrastruktur Pemerintah Desa, Pendidikan, Infrastruktur Wilayah Perbatasan, dan Infrastruktur (Sanitasi, Irigasi, Jalan, dan Air Minum)—menjadi fokus utama alokasi DAK, menurut Kementerian Keuangan Republik Indonesia (Machmud & Radjak, 2018).

2.1.5. Dana Bagi Hasil

Sesuai dengan Undang-Undang No. 1 Tahun 2022 tentang Hubungan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah, Dana Khusus Transfer (TKD) dialokasikan ke daerah nonproduktif untuk memitigasi dampak eksternalitas negatif dan meningkatkan pemerataan dalam satu daerah, dan kepada daerah penghasil untuk menutup kesenjangan fiskal antara pemerintah pusat dan daerah.

Alokasi ini ditentukan oleh kinerja yang dicapai dan persentase tertentu dari pendapatan APBN. Dana Bagi Hasil (DBH) berdampak besar pada pendapatan daerah dalam hal membiayai kesejahteraan masyarakat melalui belanja daerah (Williantaea dan Budiasih, 2016).

2.1.6. Pendapatan Asli Daerah

Menurut Wiliantea dan Budiansih (2016), sumber pendapatan yang berdampak terbesar dalam peningkatan kapasitas daerah melalui metode desentralisasi fiskal adalah Pendapatan Asli Daerah (PAD). Menurut Undang- Undang No. 1 Tahun 2022, PAD terdiri dari pendapatan dari berbagai sumber, termasuk pajak daerah, retribusi, dan hasil pengelolaan kekayaan daerah yang terpisah.

(15)

2.1.7. Kesejahteraan Masyarakat

Dalam penelitian ini, kesejahteraan diukur menggunakan Indeks Pembangunan Manusia (IPM), yang diperkenalkan oleh United Nations Development Programme (UNDP) dalam laporan tahunan Human Development Report. UNDP mendefinisikan IPM sebagai instrumen untuk memperluas pilihan hidup masyarakat melalui suatu proses peningkatan kualitas hidup. Penyusunan IPM didasarkan pada tiga indikator utama: pertama, angka harapan hidup; kedua, tingkat literasi dan rata-rata lama sekolah pada orang dewasa; dan ketiga, pendapatan per kapita riil.

2.2 Penelitian Terdahulu

Penelitian terdahulu merupakan refrensi yang digunakan penulis untuk mengembangkan penelitian ini melalui penambahan variabel dari yang sudah ada serta studi kasus terhadap provinsi/daerah yang berbeda sehingga penulis dapat mengembangkan penelitiannya. Berikut beberapa penelitian terdahulu :

1. Dalam penelitiannya "Pengaruh Pendapatan Asli Daerah, Dana Alokasi Umum, dan Dana Alokasi Khusus terhadap Indeks Pembangunan Manusia di Provinsi Sumatera Utara" (2016), Zul Fadhly menemukan bahwa Indeks Pembangunan Manusia (IPM) di Sumatera Utara terdampak negatif secara signifikan baik oleh Pendapatan Asli Daerah (PAD) maupun Dana Alokasi Umum (DAU). Dengan kata lain, HDI cenderung menurun seiring dengan naiknya PAD dan DAU. Sebaliknya, Dana Alokasi Khusus (DAK) memiliki dampak positif yang

10

(16)

kuat terhadap IPM, sehingga menaikkan DAK dapat meningkatkan kualitas Indeks Pembangunan Manusia di kawasan tersebut

2. Dalam skripsi, "Pengaruh Dana Otsus dan Dana Bagi Hasil Sumber Daya Alam terhadap Tingkat Kemiskinan di Provinsi Aceha (Dengan Pertumbuhan Ekonomi sebagai Variabel Interventing)," Indah Ardita Sari (2024) menunjukkan bahwa Dana Otsus secara signifikan mengurangi kemiskinan karena alokasi anggarannya terlalu kecil untuk memberantasnya, sedangkan dana bagi hasil tidak memiliki efek nyata terhadap kemiskinan karena distribusi yang tidak merata lintas daerah, yang menghasilkan kontribusi kecil untuk mendanai program yang bertujuan untuk mengurangi kemiskinan.

3. Studi "Studi Empiris Pemerintah Provinsi di Indonesia Tahun 2012- 2014: Dampak Dana Alokasi Khusus dan Pendapatan Asli Daerah terhadap Indeks Pembangunan Manusia" oleh Hastu Sarkoro dan Zulfikar sampai pada kesimpulan bahwa Dana Alokasi Khusus (DAK) tidak banyak berpengaruh dengan IPM. Ini karena HDI juga mewakili kualitas hidup secara umum, sedangkan DAK terutama berkonsentrasi pada pembangunan infrastruktur dan fasilitas. Selain itu, dibandingkan dengan jenis dana lainnya, alokasi DAK cukup minim. Pendapatan Asli Daerah (PAD), di sisi lain, memiliki dampak besar pada IPM dan oleh karena itu merupakan elemen penting dalam inisiatif untuk meningkatkan IPM.

4. Dalam penelitian "Pengaruh Dana Bagi Hasil, Dana Alokasi Umum, dan Dana Alokasi Khusus terhadap Indeks Pembangunan Manusia di Provinsi Nusa Tenggara Timur" (2024), Yovita Tamo Ina dan Adrianus Kabubu Hudang menemukan bahwa Dana Alokasi Umum (DAU) sebenarnya berpengaruh negatif

(17)

terhadap Indeks Pembangunan Manusia (IPM), sedangkan Dana Bagi Hasil (DBH) dan Dana Alokasi Khusus (DAK) meningkatkan IPM secara signifikan.

5. Studi "Pengaruh Dana Otonomi Khusus dan Pendapatan Asli Daerah terhadap Indeks Pembangunan Manusia di Provinsi Aceh Tahun 2008-2020" oleh Arisa Arispen, Dewi Rahmi, dan Ade Yunita Mafruhat menunjukkan bahwa Pendapatan Asli Daerah (PAD) memberikan kontribusi positif yang substansial bagi IPM karena memudahkan pendanaan komponen yang mengangkat IPM. Di sisi lain, karena Dana Otonomi Khusus dialokasikan lebih banyak untuk pelayanan publik yang mengutamakan pertumbuhan fisik daripada kemajuan sektor pendidikan, maka berdampak merugikan yang substansial bagi IPM.

6. Studi "Dampak Dana Otonomi Khusus terhadap Laju Pertumbuhan Indeks Pembangunan Manusia di Provinsi Aceh" oleh Nasril Isnadi dan Fikriah (2019) menemukan bahwa Dana Otonomi Khusus yang diterima tidak berpengaruh terhadap pertumbuhan IPM di Provinsi Aceh, terlepas dari jumlah nominal dana tersebut.

7. Sebuah studi tahun 2018 oleh Arthaingan H. Mutiha meneliti bagaimana Indeks Pembangunan Manusia (IPM) di tingkat provinsi di Indonesia dipengaruhi oleh Pendapatan Asli Daerah (PAD), Dana Bagi Hasil Pajak (DBHP), Dana Alokasi Umum (DAU), dan Dana Alokasi Khusus. Temuan menunjukkan bahwa PAD berperan utama dalam meningkatkan IPM. Namun pada kenyataannya, DBH, DAU, dan Dana Alokasi Khusus berdampak besar pada IPM.

8. Amar, Zulkifli, dan Gunawan (2020) menemukan dalam penelitian mereka "Pengaruh Dana Otsus Terhadap Kesejahteraan Masyarakat di Provinsi

12

(18)

Aceh" bahwa Dana Otsus Provinsi tersebut tidak cukup untuk meningkatkan masyarakat karena kemiskinan masih relatif tinggi dan pendidikan tidak diberikan perhatian yang cukup, menyebabkan Aceh terus tertinggal dari sisi kesejahteraan masyarakat.

9. Meliansa Dwi Novitaratri (2021) melaksanakan penelitian berjudul

"Pengaruh DBH, DAU, DAK, AIS, dan PAD terhadap Kesejahteraan Masyarakat Yogyakarta dengan Belanja dan Pertumbuhan Ekonomi sebagai Variabel Mediatif." Menurut hasil pengujian, Dana Bagi Hasil (DBH), Dana Alokasi Umum (DAU), dan Dana Alokasi Khusus (DAK) tidak memiliki efek nyata terhadap kesejahteraan individu di kabupaten/kota Yogyakarta antara tahun 2016 dan 2020, meskipun pada kenyataan bahwa variabel Pendapatan Asli Daerah memiliki dampak positif dan signifikan terhadap kesejahteraan mereka.

2.3 Kerangka Pemikiran

Kerangka berfikir memberikan visualisasi konsep berfikir penulis atas berbagai variabel yang di identifikasi dalam penelitian. Model Konseptual menjadi acuan teoritis atas variabel serta berbagai macam factor dalam penelitian (Indra et al., 2022). Kerangka berfikir disajikan dalam bentuk diagram yang memberikan Gambaran hubungan variabel independent dan Variabel dependen. Berikut visualisasi kerangka berfikir dalam penelitian ini.

Gambar 2.1 Kerangka Berfikir

Dana Otonomi Khusus (X1)

(19)

2.4 Hipotesis

Hipotesis adalah pernyataan awal penulis yang menggambarkan keterkaitan variabel Independen terhadap dependen yang akan dilakukan proses verifikasi melalui prosedur pengujian hipotesis. Proses pengujian hipotesis memberikan perbandingan antara nilai sampel dan nilai populasi yang menjadi dasar kerangka hipotesis atau digambarkan sebagai hasil awal dalam penelitian (Gunawan, 2022).

Seleras dengan kalimat diatas maka hipotesis dalam penelitian ini sebagai berikut : H1 : Dana Otonomi Khusus berpengaruh positif Signifikan terhadap provinsi Kesejahteraan Masyarakat Aceh (IPM)

H2 : Dana Alokasi Umum berpengaruh positif signifikan terhadap kesejahteraan Aceh (IPM)

H3 : Dana Alokasi Khusu berpengaruh positif signifikan terhadap kesejahteraan Masyarakat aceh

H4 : Dana Bagi Hasil berpengaruh positif signifikan terhadap kesejahteraan Masyarakat aceh

14 Dana Alokasi

Umum (X2) Dana Alokasi

Khusus (X3) Dana Bagi

Hasil (X4) Pendapatan

Asli Daerah (X5)

Kesejahteraan Masyarakat Aceh (IPM)

(20)

H5 : Pendapatan Asli Daerah berpengaruh signifikan terhadap kesejahteraan Masyarakat aceh

(21)

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Ruang Lingkup Penelitian

Analisis ini menganalisis data dari tahun 2008 hingga 2018 sebelum COVID, dan Provinsi Aceh merupakan salah satu daerah dengan alokasi anggaran yang berbeda dalam bentuk dana otonomi khusus.

3.2 Data dan Sumber Data

Penelitian ini menggunakan data sekunder kuantitatif berupa nilai numerik untuk mengintegrasikan data pada deret waktu sepuluh tahun, dari tahun 2008 hingga 2018, serta data antar wilayah di seluruh kabupaten dan kota Provinsi Aceh.

Badan Pusat Statistik Provinsi Aceh (BPS ACEH), Direktorat Jenderal Neraca (DJPK), situs web Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Aceh, dan Badan Pusat Statistik (BPS PUSAT) adalah sumber data ini..

3.3 Metode Analisis Data

A. Analisis Statistik Deskriptif

Penelitian sering menggunakan analisis statistik deskriptif untuk menarik kesimpulan dari sampel populasi atau variabel target (Sihombing, 2022). Salah satu teknik statistik paling sederhana untuk membuat data kuantitatif atau kualitatif lebih mudah dipahami dan digambarkan adalah analisis deskriptif. Rata-rata, maksimum, minimum, dan standar deviasi variabel penelitian diukur dengan menggunakan analisis statis.

16

(22)

B. Analisis Regresi Data Panel

Untuk menentukan mana dari tiga jenis model—Common Effect Model (CEM), Fixed Effect Model (FEM), dan Random Effect Model (REM)—yang paling cocok, dilakukan Analisis Regresi Data Panel berupa Tes Spesifikasi Model, yang mencakup tes Chow, Hausman, dan Lagrange Multiplier (LM), akan digunakan untuk memilih model.

a. Uji Chow

Uji chow digunakan untuk melakukan pemilihan model dengan membandingkan Common Effect Model (CEM) dengan Fixed Effect Model (FEM).

Untuk pembandingan kedua model diberikan hipotesis pengujian dengan Tingkat signifikan 5% dibawah ini

H0 : Common Effect Model (CEM) H1 : Fixed Effect Model (FEM)

Model Common effect dipilih jika hasil pengujian menunjukkan bahwa Prob F> Tingkat signifikan = 5% (0,05); jika Prob F< Tingkat signifikan = 5%

(0,05), Model Fixed effect yang dipilih. Jika hasil menunjukan Model Effect Fixed harus menjalani pengujian tambahan dalam bentuk tes Hausman. Jika H1 ditemukan, tes berikutnya harus dilakukan untuk menentukan apakah Model Fixed Effect adalah yang paling efektif. (Lin & Rossini, 2023)

b. Uji Hausman

(23)

Dengan hipotesis berikut, uji ini membandingkan probabilitas penampang dengan peningkatan signifikan a = 5% atau 0,05 antara Model Rondom Effect dan Model Fixed Effect untuk menindaklanjuti Uji Chow.

H0 : Fixed Effect Model (FEM) H1 : Random Effect Model (REM)

Uji Hausman menghasilkan hasil yang berbeda dengan probabilitas penampang acak > a = 5% (0,05), yang menunjukkan bahwa model efek acak lebih baik untuk memperkirakan model. Jika hasil pengujian menunjukkan probabilitas penampang acak < a = 5% (0,05), maka H1 diterima dan Model Efek Tetap adalah pilihan yang cocok (Rosini & Iin, 2023). Ini harus beralih ke pengujian Lagrange Multilayer jika H0 diperoleh.

c. Uji Lagrange Multiplier

Tes ini menggunakan tingkat signifikansi a = 5% (0,05) dan hipotesis berikut untuk menentukan Model Common Effect dan Model Rondom mana yang terbaik:

H0 : Random Effect Model (REM) H1 : Common Effect Model (CEM)

Model Rondom Effect lebih cocok dan hipotesis H1 diterima jika tingkat signifikansi uji kurang dari a = 5% (0,05). H0 akan diterima, bagaimanapun, jika hasilnya lebih besar dari a = 5% (0,05), menunjukkan bahwa model common effect umum adalah pilihan yang lebih baik. Efek acak digunakan sebagai konstanta ketika uji multipler lagrange menunjukkan bahwa H0 ditolak.

C. Uji Asumsi Klasik

18

(24)

Tes Asumsi Klasik, yang dipecah menjadi empat bagian, digunakan untuk menentukan apakah hasil regresi dari model yang digunakan dalam penelitian ini layak.

a. Uji Normalitas

Untuk menentukan apakah variabel atau data didistribusikan secara teratur, lakukan uji normalitas

b. Uji Autokorelasi

Uji autokorelasi mengkaji keterkaitan antara masing-masing variabel penelitian dalam bentuk penampang atau deret waktu.

c. Uji Multikolineritas

Uji untuk menentukan apakah ada hubungan antara variabel independen atau tidak

d. Uji Heteroskedastisitas

Untuk menentukan apakah ada variasi residu dalam pengamatan tambahan, model regresi dievaluasi menggunakan uji heteroscedasticity.

Homoskedasti model regresi adalah hipotesis nol tes, dan keberadaan gejala heteroskedastisitas adalah hipotesis alternatifnya. (Setiawan, 2023)

Dalam literatur statistik, Uji Asumsi Klasik dapat diterapkan atau tidak berdasarkan hasil dari proses pemilihan model estimasi. Misalnya, ketika Random Effect Model (REM) dipilih, diasumsikan bahwa metode Generalized Least Square (GLS) dapat mengatasi heteroskedastisitas dan autokorelasi, sehingga uji asumsi klasik tidak diperlukan; sebaliknya, ketika Common Effect Model (CEM) atau

(25)

Fixed Effect Model (FEM) dipilih, asumsi klasik harus diuji (Kusumaningtyas et al., 2022).

Berdasarkan Hipotesis serta berbagai macam variable yang digunakan dalam penelitian ini maka secara umum bentuk persamaan yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

Yit = β0 + β1X1it + β2X2it + β3X3it + β4X4it + β5X5it +𝜺it

Diatas merupakan persamaan regresi secara umum, untuk itu dibawah ini model persamaan penelitian yang spesifik khusus dalam penelitian ini.

IPMit = β0 + β1DOKit + β2DAUit + β3DAKit + β4DBHit + β5PADit +𝜺it Penjelasan :

IPMit = Kesejahteraan Masyarakat (IPM) DOKit = Dana Otonomi Khusus

DAUit = Dana Alokasi Umum DAKit = Dana Alokasi Khusus DBHit = Dana Bagi Hasil

PADit = Pendapatan Asli Daerah

β0 = Konstanta

β1, β2, β3, β4, β5 = Koefisien Regresi

𝜺it = Error

20

(26)

DAFTAR PUSTAKA

Arispen, A., Dewi Rahmi, & Akuntansi, S. (2021). Pengaruh Dana Otonomi Khusus dan Pendapatan Asli Daerah terhadap Indeks Pembangunan Manusia di Provinsi Aceh Tahun 2008-2020. Jurnal Riset Ilmu Ekonomi Dan Bisnis, 1(1), 75–81. https://doi.org/10.29313/jrieb.v1i1.204

Diajukan kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Oleh Indah Ardita Sari, S., Bawah Bimbingan Arief Fitrijanto, D., & Ekonomi Pembangunan Fakultas Ekonomi Dan Bisnis, J. (n.d.). LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING PENGARUH DANA OTONOMI KHUSUS DAN DANA BAGI HASIL SDA TERHADAP TINGKAT KEMISKINAN DI PROVINSI ACEH (Dengan Pertumbuhan Ekonomi Sebagai Variabel Intervening).

Ekonomi, E., & Sumber, A. (2024). Efisiensi Ekonomi Dan Mekanisme Alokasi Sumber Daya Dosen Pengampuh : Ismail Rasulong , SE , MM. August.

https://doi.org/10.13140/RG.2.2.14735.19367

Fadhly Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Padang Jl Hamka Kampus Air Tawar Padang, Z. (n.d.). PENGARUH PENDAPATAN ASLI DAERAH, DANA ALOKASI UMUM DAN DANA ALOKASI KHUSUS TERHADAP INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA DI PROVINSI SUMATERA BARAT (Studi Eksperimentasi Semu pada Mahasiswa Akuntansi Universitas Negeri Padang). www.bps.go.id.

Fahrudin, A. A., & Susilo. (2022). ANALISIS PENGARUH DANA OTONOMI

(27)

KHUSUS TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI DAN

KESEJAHTERAAN MASYARAKAT (Studi Kasus pada Kabupaten/Kota di Provinsi Papua). Journal of Development Economic and Social Studies, 1(4), 504–519. https://doi.org/10.21776/jdess.2022.01.4.01

Faiz, P. M. (2017). Teori Keadilan John Rawls (John Rawls’ Theory of Justice).

SSRN Electronic Journal, October. https://doi.org/10.2139/ssrn.2847573 Ina, Y. T., & Hudang, A. K. (2024). Pengaruh Dana Bagi Hasil, Dana Alokasi

Umum, dan Dana Alokasi Khusus terhadap Indeks Pembangunan Manusia di Provinsi Nusa Tenggara Timur. Jurnal Ilmiah Global Education, 5(2), 1234–

1245. https://doi.org/10.55681/jige.v5i2.2718

Indra, Prasetia, Akrim, & Sulasmi, E. (2022). Metodologi Penelitian Pendekatan Teori dan Praktik.

Isnadi, N., & Fikriah, *. (2019). DAMPAK DANA OTONOMI KHUSUS TERHADAP TINGKAT PERTUMBUHAN INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA DI PROVINSI ACEH (Vol. 4, Issue 1).

Khairil Amar, T., dan Eddy Gunawan Pengaruh Dana Otonomi Khusus Terhadap Kesejahteraan Masyarakat di Provinsi Aceh, Z., & Gunawan, E. (2023).

PENGARUH DANA OTONOMI KHUSUS TERHADAP

KESEJAHTERAAN MASYARAKAT DI PROVINSI ACEH. In JIM EKP) Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Syiah Kuala (Vol. 8, Issue 1).

Litvack, J. I. (Jennie I., Ahmad, J., & Bird, R. M. (Richard M. (1998). Rethinking decentralization in developing countries /. vii, 40 p.

http://digitallibrary.un.org/record/276289

22

(28)

Machmud, J., & Radjak, L. I. (2018). Pendapatan Asli Daerah, Dana Alokasi Umum Dan Dana Alokasi Khusus Terhadap Kinerja Keuangan Pemerintah Kabupaten Gorontalo. Journal of Accounting Science, 2(1), 17–32.

https://doi.org/10.21070/jas.v2i1.1106

Mahyu, A., & Andriyani, D. (2020). the Effect of Local Original Revenue, General Allocation Funds, Special Allocation Funds and Profit Sharing Funds on Regional Expenditures in Aceh Province. Journal of Malikussaleh Public Economics, 2(1), 16. https://doi.org/10.29103/jmpe.v2i1.1497

Mutiha, A. H. (2018). The Effect of Regional Own-source Revenue, Tax Revenue-sharing Fund, General Allocation Fund and Special Allocation Fund to the Human Development Index (Based on the Study of Provincial Government in Indonesia). KnE Social Sciences, 3(11), 609.

https://doi.org/10.18502/kss.v3i11.2792

Program, H. S., Akuntansi, S., Ekonomi, F., Bisnis, D., & Program, Z. (2016).

DANA ALOKASI KHUSUS DAN PENDAPATAN ASLI DAERAH TERHADAP INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA (Studi Empiris pada Pemerintah Provinsi se-Indonesia Tahun 2012-2014). In Riset Akuntansi dan Keuangan Indonesia (Vol. 1, Issue 1). www.bps.go.id

Rosini, I. (2023). Metode Penelitian Akuntansi Kuantitatif dan Kualitatif. 1, 156.

https://www.google.co.id/books/edition/Metode_Penelitian_Akuntansi_Kuan titatif/wnG3EAAAQBAJ?hl=en&gbpv=0&kptab=overview

Sagar, A. D., & Najam, A. (1998). The human development index: A critical

(29)

review. Ecological Economics, 25(3), 249–264.

https://doi.org/10.1016/S0921-8009(97)00168-7

Setiawan, S. (2023). Pengolahan Data dan Analisa Statistik dengan Eviews.

NEM.

Sihombing, O. sabrina. (2022). Pengantar Metode Analisis Multivariat. PT.

Nasya Expanding Management. https://books.google.co.id/books?

hl=id&lr=&id=U7OAEAAAQBAJ&oi=fnd&pg=PR1&dq=analisis+multivar iat&ots=4meYx0XmS8&sig=gBBuWaRbAVtem1krhqSQTrtw09M&redir_e sc=y#v=onepage&q=analisis multivariat&f=false

Sikana, A. M., & Wijayanto, A. W. (2021). Analisis Perbandingan

Pengelompokan Indeks Pembangunan Manusia Indonesia Tahun 2019 dengan Metode Partitioning dan Hierarchical Clustering. Jurnal Ilmu Komputer, 14(2). https://doi.org/10.24843/jik.2021.v14.i02.p01

Sugiyanto, Subagyo, E., Nugroho, W. C. A., Jacob, J., Berry, Y., Nuraini, A., Sudjono, & Syah, S. (2022). Konsep dan Praktik Ekonometrika

Menggunakan Eviews. In Academia Publication (p. 179).

Ummah, M. S. (2019). No 主観的健康感を中心とした在宅高齢者における

健康関連指標に関する共分散構造分析Title. Sustainability (Switzerland), 11(1), 1–14.

http://scioteca.caf.com/bitstream/handle/123456789/1091/RED2017-Eng- 8ene.pdf?sequence=12&isAllowed=y%0Ahttp://dx.doi.org/10.1016/

j.regsciurbeco.2008.06.005%0Ahttps://www.researchgate.net/publication/

305320484_SISTEM_PEMBETUNGAN_TERPUSAT_STRATEGI_MELE

24

(30)

STARI

Economic development : Todaro, Michael P : Free Download, Borrow, and Streaming : Internet Archive. (2006). Internet Archive.

https://archive.org/details/economicdevelopm0009toda

Williantara, G.F., & Budiasih, I.N. (2016). PENGARUH PENDAPATAN ASLI DAERAH, DANA ALOKASI UMUM, DANA ALOKASI KHUSUS, DAN DANA BAGI HASIL PADA INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA. E-Jurnal Akuntansi, 16, 2044-2070.

(31)

26

Gambar

Gambar 1.1 Indeks Pembangunan Manusia Provinsi Aceh
Gambar 1.2 Realisasi Pendapatan Pemerintah Provinsi Aceh Menurut Jenis Pendapatan Tahun 2017-2018 (Miliar rupiah)

Referensi

Dokumen terkait

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh Dana Bagi Hasil, Dana Alokasi Umum, Dana Alokasi Khusus, dan Dana Otonomi Khusus terhadap pembangunan daerah.. Pembangunan

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis secara empiris mengenai pengaruh Pendapatan Asli Daerah (PAD), Dana Alokasi Umum (DAU), dan Dana Alokasi Khusus (DAK)

Judul skripsi mengenai PENGARUH PENDAPATAN ASLI DAERAH (PAD), DANA ALOKASI UMUM (DAU), DAN DANA ALOKASI KHUSUS (DAK), TERHADAP BELANJA MODAL DENGAN PERTUMBUHAN EKONOMI

“PENGARUH PETUMBUHAN EKONOMI, PENDAPATAN ASLI DAERAH (PAD), DANA ALOKASI UMUM (DAU), DAN DANA ALOKASI KHUSUS (DAK) TERHADAP BELANJA MODAL (Studi Kasus Di Provinsi Sumatera

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis secara empiris mengenai pengaruh Pendapatan Asli Daerah (PAD), Dana Alokasi Umum (DAU), Dana Alokasi Khusus (DAK), dan Sisa

Untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh dana penyesuaian dalam memoderasi Dana Alokasi Khusus (DAK), Dana Alokasi Umum (DAU), Pendapatan Asli Daerah (PAD) dan Dana Bagi

Penulis memperoleh data mengenai realisasi Pendapatan Asli Daerah (PAD), Dana Alokasi Umum (DAU), Dana Alokasi Khusus (DAU), Dana Bagi Hasil (DBH), dan anggaran Belanja

Pengaruh Pendapatan Asli Daerah, Dana Alokasi Umum dan Dana Alokasi Khusus terhadap Alokasi Belanja Modal Daerah Kota Langsa Untuk menganalisis PAD, dana alokasi umum dan dana alokasi