• Tidak ada hasil yang ditemukan

View of A ANALISIS PENGARUH PRICE EARNING RATIO (PER), CURRENT RATIO (CR) DAN TOTAL ASSETS TURNOVER (TAT) TERHADAP RETURN SAHAM (STUDI KASUS PADA SEKTOR PERTANIAN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA PERIODE 2017-2021

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2024

Membagikan "View of A ANALISIS PENGARUH PRICE EARNING RATIO (PER), CURRENT RATIO (CR) DAN TOTAL ASSETS TURNOVER (TAT) TERHADAP RETURN SAHAM (STUDI KASUS PADA SEKTOR PERTANIAN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA PERIODE 2017-2021"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

Analisis Pengaruh Price Earning Ratio (PER), Current Ratio (CR) Dan Total Assets Turnover (TAT) Terhadap Return Saham (Studi Kasus

Pada Sektor Pertanian Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Periode 2017-2021

Lusi Pramita Sari1, Kardinal2

Jurusan Manajemen Universitas Multi Data Palembang

1[email protected],2[email protected]

Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh Price Earning Ratio (Per), Current Ratio (Cr) dan Total Assets Turnover (Tat) Terhadap Return Saham. Studi Kasus Pada Sektor Pertanian Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Periode 2017-2021. Populasi Pada penelitian ini ialah sektor pertanian yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) tahun 2017 -2021. Teknik pengambilan sampel dengan teknik purposive sampling. Sampel yang digunakan 19 perusahaan dari 26 sektor pertanian yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI), Sehingga data yang dianalisis berjumlah 95 kemudian di transform menjadi 79 data. Teknik analisis data yang digunakan ialah analisis Statistik Deskriptif. Berdasarkan hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa Price earning ratio memiliki pengaruh negatif yang signifikan terhadap return saham, current ratio berpengaruh positif dan signifikan terhadap return saham, total asset turnover berpengaruh positif dan signifikan terhadap return saham, Price Earning Ratio (Per), Current Ratio (Cr) dan Total Assets Turnover (Tat) secara bersama – sama berpengaruh terhadap Return saham.

Kata kunci: Price Earning Ratio,Current Ratio,Total Asset Turnover, Return Saham

Abstract: This study aims to determine the effect of Price Earning Ratio , Current Ratio and Total Asset Turnover On Stocks Return (Study On Agricultural Sector Listed On The Idx In 2017-2021. Sampling technique with purposive sampling technique. The sample used was 19 companies from 26 manufacturing companies listed on the Indonesia Stock Exchange (IDX), so that the data analyzed amounted to 95 which were then transformed into 79 data. The data analysis technique used is descriptive statistical analysis. Based on the results of this study indicate that Price earning ratio has a significant negative effect on stocks return, Current Ratio has a positive and significant effect on stocks return, total asset turnover has a positive and significant effect on stocks return. Price Earning Ratio , Current Ratio and Total Asset Turnover together influence stocks return.

Keywords: Price Earning Ratio, Current Ratio, Total Asset Turnover, Stocks Return

1. PENDAHULUAN

Pasar modal menjadi suatu pertemuan didalam bertransaksi jual dan beli sekuritas yang dilakukan oleh pihak yang mempunyai kelebihan dana dan pihak yang kekurangan dana (Tandelilin, 2017, h 25). Hadirnya pasar modal menjadikan banyaknya pilihan sumber dananya untuk investornya serta menambahkan pilihannya didalam berinvestasi, yang bisa juga di artikan sebagai

kesempatannya didalam memperoleh imbalan hasil yang semakin besar sejalan dengan karakteristik investasinya yang di pilih.

Menurut Jogiyanto (2017, h 283), return merupakan hasil yang diperoleh dari investasi. Return dapat berupa return realisasi (realized return) atau return ekspektasian (expected return). Return realisasi merupakan return yang telah terjadi yang dihitung berdasarkan data historis. Return realisasi

(2)

sangat penting karena dapat digunakan sebagai salah satu pengukur kinerja perusahaan. Return ekspektasian adalah return yang diharapkan akan diperoleh investor dimasa mendatang, jadi return ekspektasian sifatnya belum terjadi. Return suatu investasi terdiri dari yield atau dividen dan capital gain (loss). Yield merupakan return yang mencerminkan aliran kas atau pendapatan yang diperoleh secara periodik. Capital gain (loss) adalah return yang diperoleh dari kenaikan (penurunan) nilai surat berharga.

Salah satu fenomena yang terjadi di Indonesia pada sektor pertanian , yaitu pertanian menjadi salah satu sektor yang mendominasi struktur produk domestik bruto (PDB) kedua setelah sektor industri. Namun, pertumbuhan tersebut mengalami penurunan dari kuartal III 2019 sebesar 3,66 persen.

Badan Pusat Statistik menyebutkan, terdapat fenomena penurunan produksi tanaman pangan akibat musim kemarau. Akibatnya, tanaman pangan pada kuartal III 2019 tumbuh negatif 4,81 persen.

Angka Ini menurun dari Kuartal II 2019 yang sebesar 5,13 persen dan Kuartal III 2018 yang sebesar 3,08 Persen. Pada tahun 2021 Sektor pertanian juga mengalami penurunan Indeks Harga Perdagangan Besar ( IHPB ) terdalam yaitu sebesar 0,93 persen yang juga dominan mempengaruhi turunnya IHPB umum nasional sebesar 0,01 persen pada September 2021 terhadap Agustus 2021.

Alasan peneliti memilih sektor pertanian, dikarenakan Sektor pertanian telah menjadi bantalan atau peredam resesi. Dan juga sektor pertanian dapat menjadi andalan dalam pemulihan ekonomi ke depannya. Peran Pengukuran yang digunakan dalam penelitian ini adalah Price Earn- ing Ratio, Current Ratio dan Total Assets Turn- over Terhadap Return Saham Pada Sektor Pertanian Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Periode 2017-2021.

Berdasarkan fenomena dan Research Gap yang ada diatas peneliti tertarik untuk meneliti dengan judul “ Analisis Pengaruh Price Earning Ratio

(PER), Current Ratio (CR) dan Total Assets Turn- over (TAT) Terhadap Return Saham. “

2. LANDASAN TEORI

Signaling Theory adalah Informasi yang dipublikasikan sebagai suatu pengumuman akan memberikan signal bagi investor dalam pengambilan keputusan. Pada saat informasi diumumkan, pelaku pasar terlebih dahulu menginterpretasikan dan menganalisis informasi tersebut sebagai signal baik (good news) atau sinyal buruk (bad news). Teori sinyal menjelaskan bahwa pemberian sinyal dilakukan oleh manajer untuk mengurangi asimetri informasi.

Konsep signalling dengan asimetri informasi sangat berkaitan erat, dimana teori asimetri berpendapat bahwa pihak-pihak yang berkaitan dengan perusahaan tidak memiliki informasi yang sama mengenai prospek dan risiko perusahaan (Jogiyanto ,2017).

Return merupakan hasil yang diperoleh dari investasi, return dapat berupa return realisasi dan return ekspektasi. Sumber sumber return terdiri dari dua komponen utama yaitu yield dan capital gain.

Yield berupa besarnya dividen yang diperoleh investor dalam membeli saham, dan capital gain atau capital loss berupa yang diperoleh dari kenaikan atau penurunan harga suatu saham yang bisa memberikan keuntungan atau kerugian bagi investor.

Jika return bernilai positif berarti investor mendapatkan keuntungan atau capital gain dan jika return bernilai negatif maka mendapakan kerugian atau capital loss ( Jogiyanto, 2017, h 283).

Price Earning Ratio termasuk dalam rasio pasar yang mengukur harga pasar saham perusahaan, relative terhadap nilai bukunya. Sudut pandang rasio ini lebih banyak berdasar pada sudut pandang investor (atau calon investor), meskipun pihak manajemen juga berkepentingan terhadap rasio-rasio ini. (Hanafi, 2017, h 43).

Current Ratio termasuk dalam rasio likuiditas atau sering juga disebut dengan nama rasio modal kerja yang digunakan untuk mengukur

(3)

seberapa likuidnya suatu perusahaan. Caranya adalah dengan membandingkan komponen yang ada di neraca, yaitu total aset lancar dengan total passiva lancar (utang jangka pendek). (Kasmir 2019,h 130) Total Asset turnover termasuk dalam rasio aktivitas atau activity ratio yang merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur efektivitas perusahaan

Berdasarkan kerangka pikir, penelitian ini menggunakan Return Saham sebagai variabel dependen. Dan variabel independen adalah Price Earning Ratio (PER), Current Ratio (CR) dan Total Assets Turnover (TAT).

3. METODOLOGI PENELITIAN

Menurut Sujarweni (2019, h.39) Penelitian kuantitatif adalah jenis penelitian yang menghasilkan penemuan-penemuan yang dapat diperoleh dengan menggunakan prosedur-prosedur statistik atau dengan cara-cara lain dan pengukuran.

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif. Penelitian deskriptif adalah suatu penelitian yang dilakukan dengan tujuan utama

dalam menggunakan aset yang dimilikinya (Kasmir, 2019,h 174) .

Kerangka Penelitian

Dibawah ini disajikan kerangka penelitian sebagai berikut:

untuk memberikan gambaran atau deskripsi tentang suatu objek tertentu Sujarweni (2019, h.49). Dengan objek penelitian adalah Price Earning Ratio (PER), Current

Ratio (CR) dan Total Assets Turnover (TAT) sebagai alat ukur. Adapun periode yang digunakan dalam melakukan penelitian ini yaitu selama lima tahun dimulai dari tahun 2017 sampai dengan tahun 2021. Yang dijadikan sampel adalah laporan keuangan tahunan yang dikeluarkan oleh Bursa Efek Indonesia karena jasa laporan keuangan didominasi dari Bursa Efek Indonesia.

Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah jenis data sekunder yang diperoleh dari eksternal sektor pertanian melalui publikasi laporan keuangan perusahaan sektor pertanian yang terdaftar Gambar 1. Kerangka Penelitian

(4)

di BEI periode 2017-2021.

4. HASIL PENELITIAN

Pengujian Asumsi Klasik antara lain Uji

Berdasarkan hasil uji normalitas tersebut, dapat dilihat bahwa data berdistribusi normal dengan menggunakan uji Kolmogorov-Smirnov dimana hasil signifikasinya 0,200 > 0,05 sehingga data berdistribusi

Berdasarkan hasil uji multikolinieritas pada tabel 2 dapat dilihat bahwa PER memiliki nilai Tolerance 0.190, CR memiliki nilai Tolerance 0.180, dan TAT memiliki nilai Tolerance 0.862. PER

Tabel 1. Hasil Uji Normalitas (One-Sample Kolmogorov-Smirnov)

Normalitas, Uji Heteroskedastisitas, Uji Multikolinieritas, Uji Autokorelasi.Berikut merupakan hasil yang telah dilakukan oleh peneliti.

Uji Normalitas

normal.

Uji Multikolinieritas

memiliki nilai VIF 5.271, CR memiliki nilai VIF 5.558, TAT memiliki nilai VIF 1.160, dan. Dapat disimpulkan bahwa semua variabel yaitu Price earning Ratio, Current Ratio, Total Asset Turnover, dan sehingga Tabel 2. Hasil Uji Multikolinieritas

(5)

semua variabel dapat dikatakan tidak terjadi multikolinieritas.

Berdasarkan hasil uji autokorelasi Tabel 3 diatas, tidak terjadi autokorelasi pada semua variabel dikarenakan 1.63 > 1.176 < 2.31.

Berdasarkan hasil uji heterokedastisitas pada tabel 4 dapat dilihat bahwa PER memiliki nilai sig 0.869, CR memiliki nilai sig 0.371, TAT memiliki nilai sig 0.889, dan .Dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi

Berdasarkan Tabel diatas, maka dapat dilihat persamaan regresi yang digunakan dalam penelitian ini adalah

Uji Autokorelasi

Uji Heterokedastisitas

heterokedastisitas dikarenakan semua variabel memiliki nilai sig yang lebih besar dari > 0,05.

Analisis Regresi Linear Berganda

Y= - 0.772 PER + 0.355 CR - 0.69 TAT Tabel 3. Hasil Uji Autokorelasi

Tabel 4. Hasil Uji Heterokedastisitas

Tabel 5. Hasil Analisis Regresi Linear Berganda

(6)

Hasil interpretasi dari regresi tersebut adalah sebagai berikut:

1. Nilai Price Earning ratio Adalah -0.772. Hal ini menunjukan bahwa setiap penurunan PER 1 poin, maka return saham akan mengalami penurunan sebesar -0.772

2. Nilai Current Ratio Adalah 0.355 . Hal ini menunjukan bahwa setiap peningkatan CR 1 poin,

Dapat dilihat bahwa nilai R-square dalam penelitian ini sebesar 0.215 . Hal ini berarti 21.5 % Return saham dapat dijelaskan oleh variabel independen yang digunakan dalam penelitian ini yaitu

Dalam penelitian ini t-tabel diperoleh angka sebesar 1.664

Berdasarkan tabel diperoleh hasil sebagai berikut:

1. Variabel Price Earning Ratio berpengaruh negatif dan signifikan terhadap Return Saham, dilihat dari t-hitung > t-tabel yaitu -3.562 < 1.664 dan nilai signifikansi sebesar 0.001 < 0.05 maka variabel Price Earning Ratio berpengaruh negatif dan signifikan terhadap Return saham.

Tabel 6. Hasil Koefisien Determinasi (R2)

maka return saham akan mengalami peningkatan sebesar 0.355

3. Nilai Total Assets Turnover Adalah -0.69. Hal ini menunjukan bahwa setiap penurunan TAT 1 poin, maka return saham akan mengalami penurunan sebesar -0.69

Koefisien Determinasi (R2)

Price Earning Ratio, Current Ratio, Total Asset Turnover

Uji T (Parsial)

2. Variabel Current Ratio berpengaruh tidak positif dan tidak signifikan terhadap Return Saham, dilihat dari t-hitung > t-tabel yaitu 1.592 < 1.664 dan nilai signifikasi sebesar 0.115 > 0.05 maka variabel

3. Variabel Total asset turnover berpengaruh negatif dan tidak signifikan terhadap Return Saham, dilihat dari t-hitung > t-tabel yaitu -0.675 < 1.664 dan nilai signifikansi sebesar 0.502 > 0.05 Uji F (Simultan)

Tabel 7. Hasil Uji T (Parsial)

(7)

Tabel 8. Hasil Uji F (Simultan)

Dalam penelitian ini Ftabel yang diperoleh adalah sebesar 4.424, Fhitung > F tabel atau 9.034 >

4.424 dan nilai signifikan yang diperoleh sebesar 0.000

< 0.05 maka dapat disimpulkan bahwa secara simultan Price earning ratio, current ratio, total asset turnover.

5. KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan

Penelitian yang telah dilakukan mengenai pengaruh Price Earning Ratio, Current Ratio, To- tal Assets Turnoaver Terhadap Return Saham.

Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan diperoleh kesimpulan dibawa ini:

1. Price Earning Ratio berpengaruh negatif dan signifikan terhadap return saham.

2. Current ratio berpengaruh tidak positif dan tidak signifikan terhadap return saham.

3. Total asset turnover berpengaruh negatif dan tidak signifikan terhadap return saham.

4. Secara simultan variabel Price Earning Ratio, Current Ratio dan Total Asset Turnover, memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap variabel Return Saham pada perusahaan di sektor pertanian yang terdaftar di bursa efek Indonesia.

5.2 Saran

Dari hasil penelitian yang telah dilakukan, terdapat beberapa saran yang diberikan penulis

diantaranya sebagai berikut:

1. Bagi Investor

Bagi investor diharapkan dapat memperhatikan variabel Price Earning Ratio, Current Ratio dan Total asset turnover yang berpengaruh signifikan terhadap Return saham, sebelum investor memutuskan dalam melakukan investasi.

2. Bagi Perusahaan

Manajer perusahaan harus mampu untuk mempertimbangkan dengan baik keputusan pendanaan yang akan diambil, baik itu pendanaan menggunakan modal sendiri ataupun pendanaan dengan hutang, agar dapat memenuhi kebutuhan perusahaan dan menciptakan return saham yang optimum

3. Bagi Peneliti Selanjutnya

Untuk peneliti selanjutnya diharapkan untuk menambah variabel independen, sehingga akan mendapatkan informasi yang berbeda tentang pengaruh terhadap return saham.

(8)

DAFTAR PUSTAKA

[1] Hartono Jogiyanto 2017, Teori Portofolio dan Analisis Investasi, Edisi kesebelas

[2] Kasmir. 2019. Analisis Laporan Keuangan.

Depok: PT Raja Grafindo Persada.

[3] Mahmud M. Hanafi, M.B.A. 2016.

Manajemen Keuangan” Edisi 2. Yogyakarta:

BPFE-Anggota IKAPI

[4] Nia Tresnawaty. 2021, “Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi Return Saham pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia.” Jurnal Liabilitas 6(2):

1–15.

[5] Sujarweni, V. Wiratna. 2019. Analisis Laporan Keuangan Teori, Aplikasi, dan Hasil Penelitian. Yogyakarta: Pustaka Baru Press.

[6] Tandelilin, Eduardus. 2017. Pasar Modal:

Manajemen Portofolio dan Investasi.

Yogyakarta: Kanisius.

Referensi

Dokumen terkait

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa secara parsial Return On Asset, Debt to Equity Ratio, Total Asset Turn Over, Earning Per Share, Price Earning Ratio, dan Current Ratio

Secara parsial, variabel Earning Per Share (EPS) berpengaruh positif terhadap return saham, namun jika dilihat dari variabel Price Earning Ratio (PER), hasil

Secara simultan current ratio, debt to equity ratio, inventory turnover, dan return on equity tidak memberikan pengaruh yang signifikan terhadap price earning

Price Book Value, Earning Per Share, dan Current Ratio terhadap Return Saham Syariah (Studi Kasus Sub-sektor Proprty dan Real Estate yang masuk dalam Perhitungan

Apakah Debt to Equity Ratio, Return On Asset, Earning Per share, dan Price Earning Ratio berpengaruh secara parsial terhadap return saham pada Perusahaan Jasa

Secara simultan, Price Earning Ratio (PER) dan dividen yield tidak berpengaruh signifikan terhadap nilai return saham sedangkan Price Earning Ratio (PER) dan dividen

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa debt to equity ratio, current ratio, dividend payout ratio berpengaruh negatif tidak signifikan terhadap harga saham, sedangkan return on

doi: Pengaruh Current Ratio, Debt To Equity Ratio, Return On Asset, Earning Per Share dan Price Earning Ratio Terhadap Harga Saham Perusahaan Barang Konsumsi Sub Sektor Farmasi