• Tidak ada hasil yang ditemukan

Analisis Pengaruh Kualitas Website Kejaksaan Negeri Penajam Paser Utara Menggunakan Metode Webqual

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "Analisis Pengaruh Kualitas Website Kejaksaan Negeri Penajam Paser Utara Menggunakan Metode Webqual"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

Copyright © 2022 Nurul Saqa Aqmarina, Page 2183

Analisis Pengaruh Kualitas Website Kejaksaan Negeri Penajam Paser Utara Menggunakan Metode Webqual

Nurul Saqa Aqmarina1, Dila Seltika Canta2,*, Nuorma Wahyuni3, Erlin Setyaningsih4, Adi Hermawansyah5, Sudarman6

1,2,5Sistem Informasi, STMIK Borneo Internasional, Balikpapan, Indonesia

3,4Manajemen Informatika, STMIK Borneo Internasional, Balikpapan, Indonesia

6Program Studi Teknologi Pendidikan, Universitas Mulawarman, Samarinda, Indonesia

Email: 1[email protected], 2,*[email protected], 3[email protected],

4[email protected], 5[email protected], 6[email protected] Email Penulis Korespondensi: [email protected]

Submitted 21-12-2022; Accepted 30-12-2022; Published 30-12-2022 Abstrak

Teknologi informasi yang digunakan Kejaksaan Negeri Penajam Paser Utara yaitu website untuk menunjang informasi dan pelayanan publik dengan lebih mudah, dalam website tersebut terdapat beberapa menu berita, profil, visi dan misi, dan beberapa pelayanan publik.

Fungsi utama dari website Kejaksaan Negeri Penajam Paser Utara sebagai fasilitas pelayanan publik secara online. Sejauh ini Kejaksaan Penajam Paser Utara kurang memperhatikan website mereka dan tidak ada kemajuan dikarenakan Kejaksaan Negeri Penajam Paser Utara tidak memiliki pegawai tetap di bagian Informasi Teknologi. tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana pengaruh kualitas website Kejaksaan Negeri Penajam Paser Utara terhadap kepuasan pengguna berdasarkan metode WebQual 4.0. Hasil penelitian untuk Kualitas kegunaan (X1), dapat diketahui bahwa nilai signifikansi kualitas kegunaan (X1) 0,035

< 0.05 atau T hitung 2,143) > T tabel (1,995) jadi H1 diterima, maka terdapat pengaruh antara kualitas kegunaan (X1) dengan Kepuasan Pengguna (Y). Sementara untuk Kualitas Informasi (X2), dapat diketahui bahwa nilai signifikansi kualitas informasi (X2) 0,064 > 0.05 atau T hitung (-1,878) < T tabel (1,995) jadi H2 ditolak, maka tidak terdapat pengaruh antara kualitas informasi (X2) dengan kepuasan pengguna (Y). Sedangkan untuk Kualitas Interaksi (X3), dapat diketahui bahwa nilai signifikansi kualitas interaksi (X3) 0,002 < 0.05 atau T hitung (3,184) > T tabel (1,995) jadi H3 diterima, maka terdapat pengaruh antara kualitas interaksi (X3) dengan kepuasan pengguna (Y). dari hasil yang didapatkan diharapkan dapat menjadi rekomendasi bagi Kejari Penajam Paser Utara untuk lebih mengembangkan website jauh lebih berkualitas, sehingga dapat meningkatkan pemanfaatan pelayanan publik melalui website Kejaksaan Negeri Penajam Paser Utara, selain itu juga di sarankan untuk masa yang akan datang agar Kejaksaan Negeri Penajam Paser Utara memperhatikan keseluruhan kualitas website Kejaksaan Negeri Penajam Paser Utara agar dapat mempertahankan ataupun meningkatkan kepuasan pengguna dalam menggunakan website mereka.

Kata Kunci: Kejaksaan Negeri; Webqual; Website

Abstract

The information technology that used by the Penajam Paser Utara Regency of Prosecuting Attorney Office is a website to support information and public services is more easily, on the website there are several news` menus, profiles, vision and mission, and several of public services. The main function of the Penajam Paser Utara regency of Prosecuting Attorney website as an online public service facility. So far the Penajam Paser Utara Regency prosecuting Attorney has paid little attention to their website and there has no progress because the Penajam Paser Utara Regency of Prosecuting Attorney has no permanent staff in the Information Technology section .The purpose of this research is to know how the quality of the Penajam Paser Utara Regency Prosecuting Attorney Office website affects To The user satisfaction based on the WebQual 4.0 method. The results of the Research for usability quality (X1), it can be seen that the significance value of the usability quality (X1) is 0.035 < 0.05 or T count 2.143) > T table (1.995) so H1 is accepted, then there is an influence between the usability quality (X1) with the user satisfaction (Y). Meanwhile, for Information Quality (X2), it can be seen that the significant value of the information quality (X2) is 0.064 > 0.05 or T count (-1.878) < T table (1.995) so H2 is rejected, so there is no influence between the information quality (X2) with the satisfaction user (Y). As for the Quality of Interaction (X3), it can be seen that the significance value of the quality of the interaction (X3) is 0.002 <0.05 or T count (3.184) > T table (1.995) so H3 is accepted, then there is an influence between the quality of the interaction (X3) with The user satisfaction (Y). From The results obtained are expected to be the recommendation for the Penajam Paser Utara regency Prosecuting attorney Office to develop a much higher quality of the website, So as to increase the utilization of public services through the Penajam Paser Utara regency Prosecuting Attorney Office website, besides that it is also suggested for the future that the Penajam Paser Utara regency prosecuting Attorney Office is given the attention to the overall of quality of the Penajam Paser Utara Regency Prosecuting Attorney Office website in order to maintain or to increase of the user satisfaction in using their website.

Keywords: Prosecuting Attorney; Webqual; Website

1. PENDAHULUAN

Pada masa sekarang ini setiap kegiatan apapun hampir semuanya memanfaatkan teknologi informasi untuk dapat mempermudah semua pekerjaan. Kemajuan teknologi informasi sangat berpengaruh dalam kehidupan manusia, salah satu teknologi yang berkembang adalah aplikasi berbasis website. Aplikasi yang berbasis pada website dapat di akses melalui perangkat komputer maupun perangkat smartphone. Perkembangan teknologi yang sangat cepat, memberikan dampak yang signifikan bagi dunia perusahaan maupun pemerintahan.

Perkembangan teknologi informasi saat ini bukanlah suatu hal yang dapat dihindari. Hampir semua aspek dalam kehidupan manusia saat ini tidak lepas dari kehadiran teknologi informasi. Dengan adanya penggunaan teknologi informasi dalam segala aspek kehidupan terutama dalam perusahaan atau organisasi, pekerjaan semakin mudah

(2)

dilaksanakan, karena dalam era digital saat ini, peran teknologi internet dirasakan makin penting karena memberikan manfaat ganda bagi kehidupan sehari hari . Melalui Internet, segala informasi dengan mudah kita dapatkan, Salah satunya di Kejaksaan Negeri Penajam Paser Utara yang memanfaatkan internet dalam mengakses situs website pelayanan publik yang mereka miliki.

Kejaksaan Negeri (Kejari) merupakan sebuah instasi pemerintah yang berkedudukan di Ibu Kota Kabupaten/Kota dan daerah hukumnya meliputi wilayah kekuasaan Kabupaten/Kota, yang salah satunya berada di Kabupaten Penajam Paser Utara. karena itulah Untuk mewujudkan visi dan misi, Kejaksaan Negeri Penajam Paser Utara memanfaatkan teknologi informasi sebagai salah satu sarana untuk memberikan informasi dan pelayanan yang berguna untuk masyarakat. Salah satu teknologi informasi yang digunakan Kejari Penajam Paser Utara yaitu sebuah website untuk menunjang informasi dan pelayanan publik dengan lebih mudah.Website disebut juga site, situs, situs web atau portal.

kumpulan halaman web yang berhubungan antara satu dengan lainnya, halaman pertama sebuah website adalah home page, sedangkan halaman demi halamannya secara mandiri disebut web page, dengan kata lain website adalah situs yang dapat diakses dan dilihat oleh para pengguna internet diseluruh dunia. Website adalah situs yang dapat diakses dan dilihat oleh para pengguna Internet. Pengguna Internet semakin hari semakin bertambah banyak, sehingga hal ini adalah potensi pasar yang berkembang terus. Website adalah kumpulan semua halaman web yang fungsinya untuk menampilkan berbagai informasi dalam bentuk tulisan, gambar dan suara dari sebuah domain yang terbentuk dalam suatu rangkaian yang saling terkait.

Suatu halaman web yang sudah terhubung dengan suatu halaman web lain biasanya disebut dengan hyperlink, sedangkan teks yang terhubung oleh teks lain disebut sebagai hypertext.Website merupakan kumpulan berbagai halaman media informasi dalam suatu domain yang dapat diakses oleh siapapun menggunakan jaringan internet [1].

Dalam website Kejaksaan Negeri Penajam Paser Utara terdapat beberapa update berita, profil, visi dan misi, dan beberapa pelayanan publik. Masyarakat dapat melakukan pengaduan, pelaporan, dan permohonan pelayanan hukum dengan mudah melalui website Kejaksaan Negeri Penajam Paser Utara tanpa perlu mendatangi kantor Kejaksaan Negeri Penajam Paser Utara.

Dengan adanya website Kejaksaan Negeri Penajam Paser Utara menjadi lebih efektif dan efisien dalam melakukan pelayanan publik, yang mendorong untuk melakukan peningkatan kualitas dari website Kejaksaan Negeri Penajam Paser Utara, tetapi, sejauh ini Kejaksaan Negeri Penajam Paser Utara tidak mengerti dan tidak mengetahui kekurangan website Kejaksaan Negeri Penajam Paser Utara, dikarenakan Kejaksaan Negeri Penajam Paser Utara tidak memiliki ahli IT yang dapat mengelola website Kejaksaan Negeri Penajam Paser Utara, sehingga perlu dilakukan penelitian untuk mengetahui kualitas dan kepuasan pengguna pada website Kejaksaan Negeri Penajam Paser Utara.

Penelitian terdahulu yang pertama, yaitu penelitian Ahmad Aditiya (2017) melakukan penelitian dengan judul

“Analisis Pengaruh Kualitas Website Terhadap Kepuasan Pengguna Berdasarkan Metode Webqual 4.0 Pada Website www.wingscorp.com” dalam penelitian ini melakukan penelitian pada perusahaan yang menghasilkan produk – produk rumah tangga. Penelitian ini melakukan observasi dan menyebarakan kuesioner untuk mengumpulkan data penelitian.

Dalam menyusun kuesioner pada penelitian ini merujuk pada metode yang dipakai yaitu WebQual 4.0. Terdapat 18 peryataan yang dibuat guna mendapatkan respon yang dinginkan oleh peneliti. Selain itu dalam penelitian ini menggunakan rumus Slovin dalam mencari sampel yang akan diteliti.

Dalam penelitian ini melakukan uji reliabilitas dalam mengolah data penelitian, serta melakukan uji asumsi, uji korelasi dan regresi pada saat melakukan analisis data yang kemudian melakukan pengambilan keputusan dengan memberikan kesimpulan. Pada penelitian ini didapatkan bahwa variabel kualitas website dengan jenis website company profile secara keseluruhan memiliki pengaruh terhadap kepuasan pengguna, hal tersebut membuktikan bahwa untuk dapat mempertahan dan meningkatkan kepuasan pengguna dalam melakukan akses kedalam situs website company profile harus memperhatikan kegunaan, desain, informasi, kepercayaan dan empati dari pengguna website [6].

Penelitian yang kedua, Pradita Pusfitaningrum dan Yesni Malau (2018)dengan judul “Analisis Kualitas Website JD.ID Terhadap Kepuasan Pengguna Menggunakan Metode WebQual 4.0” membahas mengenai kualitas website e- commerce yaitu JD.ID. Pada penelitian ini memiliki 5 rumusan hipotesis. Pada tahapan penelitian ini dimulai dari menetukan masalah penelitian. Di penelitian ini juga menyusun kuesioner untuk mengumpulkan data penelitian yang berdasarkan dari instrument WebQual yang memiliki 3 variabel.

Melakukan uji validitas dan uji reliabilitas dalam mengolah data penelitian serta melakukan analisis regresi linier berganda dan didapatkan hasil adanya penilaian positif kepuasan pengguna terhadap Interaction Quality, hal ini dikuatkan dengan hasil t hitung < 0,05 atau (0,000 < 0,05) [20]. Penelitian terdahulu yang ketiga, Warjiyono dan Corie Mei Hellyana (2017) dengan judul “Pengukuran Kualitas Website Pemerintah Desa Jagalempeni Menggunakan Metode WebQual 4.0”

dalam penelitian mereka terdapat 4 hipotesis yang dijabarkan secara detail. Penelitian ini juga menyusun kuesioner sesuai dengan intrumen WebQual dan hipotesis yang mereka gunakan.

Uji validitas dan uji reliabilitas merupakan dasar untuk mengolah data penelitian mereka. Melakukan analisis dengan cara uji regresi linier menggunakan aplikasi SPSS. Hasil uji regresi linear dinyatakan bahwa hubungan antara Usability Quality dengan User Satisfaction (kepuasan pengguna) dengan nilai TH = 2,513 dan sig 0,053 memiliki hubungan yang signifikan [21].

Pada penelitian ini memilih metode WebQual 4.0 untuk mengetahui kualitas website Kejari Penajam Paser Utara berdasarkan persepsi pegawai Kejaksaan Negeri Penajam Paser Utara dan Masyarakat. Webqual telah dikembangkan sejak tahun 1998 dan telah mengalami beberapa iterasi dalam penyusunan butir-butir pertanyaannya. Metode ini merupakan pengembangan dari Servqual- yang disusun oleh Parasuraman, yang banyak digunakan sebelumnya pada

(3)

Copyright © 2022 Nurul Saqa Aqmarina, Page 2185 pengukuran kualitas jasa. Instrumen penelitian pada WebQual tersebut dikembangkan dengan metode Quality Function Development (QFD).

Webqual telah digunakan untuk mengukur kualitas website UK Bussiness School, toko buku online dan website pemerintahan. Pengembangan Webqual telah mencapai versi 4.0 [2]. Pengembangan instrumen webqual dimulai sejak tahun 1998 dan sudah mengalami beberapa kali perubahan hingga versi 4 saat ini [3]. Metode WebQual 4.0 terdiri atas 3 kategori yaitu kegunaan, kualitas infomasi, interaksi pelayanan [4]. Ketiga kategori itu menjadi acuan dalam pembuatan kuisioner untuk menganalisis kualitas website Kejaksaan Negeri Penajam Paser Utara.

Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi rekomendasi bagi Kejari Penajam Paser Utara untuk lebih mengembangkan website Kejaksaan Negeri Penajam Paser Utara jauh lebih berkualitas, sehingga dapat meningkatkan pemanfaatan pelayanan publik melalui website Kejaksaan Negeri Penajam Paser Utara.

2. METODOLOGI PENELITIAN

WebQual merupakan metode untuk pengukuran kualitas website berdasarkan pada persepsi pengguna akhir. Webqual melakukan teknik pengukuran berdasarkan persepsi pengguna akhir [5]

WebQual 4.0 merupakan hasil analisis pada WebQual 3.0 yang memiliki identifikasi tiga dimensi dari kualitas sebuah website, yaitu: kualitas kegunaan (usability), kualitas informasi (information quality) dan kualitas layanan interaksi (service interaction quality). Dalam WebQual 4.0, kualitas kegunaan berhubungan dengan tampilan/desain website misalnya penampilan, kemudahan penggunaan, navigasi dan juga tampilan yang diberikan dalam website tersebut.

Kualitas layanan interaksi yang merupakan hal yang dialami oleh pengguna website, diwujudkan dalam bentuk kepercayaan dan empati misalnya mengenai data pribadi dan keamanan informasi, personalisasi dan komunikasi dengan pemilik atau pengelola website [6].

Website merupakan salah satu sarana internet yang berkembang cepat. Dalam melakukan penyebaran informasi pada website menggunakan hypertext. Hypertext sendiri merupakan salah satu teknik untuk menghubungkan berbagai dokumen di internet, selain itu pengguna internet bisa mencari dan mendapatkan informasi dengan pindah dari satu halaman ke halaman yang lain [7].

Website merupakan kumpulan halaman yang memberikan beberapa data informasi, data gambar, data animasi, suara, video dan lain lain yang dapat menjadi satu didalam sebuah tampilan halaman yang membentuk satu rangkaian bait dan dihubungkan dengan jaringan – jaringan halaman (hyperlink) [8]. Hyperlink atau disebut link merupakan sebuah tools yang berperan dalam mempopulerkan penggunaan internet, hyperlink dapat mereferensikan sebuah teks atau gambar ke alamat lain di internet [9].

Pada umumnya website memiliki 2 sifat dalam memberikan isi informasi yaitu, bersifat statis jika isi informasi website tetap, jarang berubah, dan isi informasinya searah hanya dari pemilik website dan bersifat dinamis jika isi informasi website selalu berubah-ubah, dan isi informasinya interaktif dua arah berasal dari pemilik serta pengguna website. Pada pengertian yang lain, website adalah media komunikasi yang menyatukan perbedaan antar bentuk komunikasi dalam beberapa hal sering tampak seperti brosur korporat online atau katalog online [10].

Pengukuran dengan metode WebQual 4.0 disusun berdasarkan yaitu:

a. Kemudahan Penggunaan (usability) merupakan suatu atribut kualitas yang menjelaskan atau mengukur seberapa mudah Penggunaan suatu antar muka (interface). Usability juga merujuk pada metode untuk meningkatkan kemudahan penggunaan selama proses perancangan. Adapun aspek kemudahan Penggunaan situs web (usability), dapat dilihat pada di bawah ini:

1. Pengguna merasa mudah untuk mempelajari dan mengoperasi website 2. Interaksi website dengan pengguna jelas dan mudah dipahami 3. Pengguna merasa mudah bahwa website mudah dinavigasikan 4. Pengguna merasa website mudah digunakan

5. Website memiliki tampilan/desain yang menarik 6. Tampilan/desain sesuai dengan jenis Website

7. Website memiliki kemampuan yang sesuai dengan jenis website 8. Website memberikan pengalaman positif bagi pengguna

b. Kualitas informasi (information quality), mempunyai tiga hal dasar, yaitu informasi harus akurat (accurate), tepat pada waktunya (timely liness), dan relevan (relevancy). Kualitas interaksi (interaction quality), merupakan hal utama dari interaksi pelayanan yang dialami oleh pengguna ketika mereka masuk kedalam website lebih dalam, yang terbentuk dengan kepercayaan dan empati, sebagai contoh isu dari keamanan data yang pengguna input/masukkan dan informasi, personalisasi dan komunikasi dengan pemilik website. Adapun aspek kualitas interaksi (interaction quality) tersebut, dapat diketahui sebagai berikut :

1. Sebuah website memiliki reputasi yang baik

2. Pengguna merasa aman untuk saat menggunakan website 3. Pengguna merasa aman terhadap informasi pribadinya 4. Website memberi ruang untuk personalisasi

5. Website memberikan ruang untuk memberikan saran dan masukkan 6. Website memberikan kemudahan untuk berkomunikasi dengan pemilik

(4)

7. Pengguna merasa yakin bahwa data yang mereka masukkan/input akan di proses dengan cepat

c. Kepuasan pengguna (user satisfaction) adalah perasaan senang atau kecewa seseorang sebagai hasil dari perbandingan antara prestasi atau produk atau jasa yang dirasakan dan yang diharapkannya.

Adapun langkah-langkah dalam penelitian ini adalah :

a. Pendahuluan, dalam tahapan ini mengenai beberapa kajian teori yang dipaparkan oleh peneliti yang berhubungan dengan penelitian yang dilakukan. Selain itu juga membuat perancangan kuesioner. Kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan mengadakan komunikasi dengan sumber data [11].

b. Pengumpulan Data, dalam tahapan ini melakukan pengumpulan data penelitian seperti observasi terhadap tempat yang dijadikan sebuah penelitian, mencari informasi yang berhubungan dengan penelitian kepada pihak instansi Kejaksaan Negeri Penajam Paser Utara melalui wawancara. Wawancara adalah suatu percakapan yang diarahkan pada suatu masalah tertentu dan merupakan proses tanya jawab lisan dimana dua orang atau lebih berhadapan secara fisik [12].

Menentukan dan memahami metode, jenis data dan instrumen pengumpulan data penelitian, serta mencari tahu berapa banyak populasi yang ada di tempat yang akan dilakukan penelitian dan menentukan sampel yang akan digunakan untuk sebuah penelitian. Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri dari atas objek/subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya [13]. Sampel adalah bagian dari jumlah karakteristik yang dimiliki oleh populasi [14]. Selain itu juga membuat kuesioner yang kemudian disebarkan kepada para sampel yang sudah ditentukan.

c. Pengolahan Data, pada tahapan ini mencakup uji validitas dan uji reliabilitas terhadap data–data yang telah dikumpulkan sebelumnya. Uji Validitas suatu instrumen pengukuran dikatakan valid jika instrumen dapat mengukur sesuatu dengan tepat apa yang hendak diukur. Jika rhitung dengan rtabel dengan taraf signifikansi 0,05. Apabila rhitung < rtabel, maka instrumen dinyatakan tidak valid dan apabila rhitung > rtabel, maka instrumen dinyatakan valid [15]. Uji reliabillitas dilakukan setelah validasi instrumen selesai. Uji reliabilitas dilakukan untuk menjamin bahwa instrumen tersebut memiliki keajegan (konsisten) mengukur apa yang seharusnya diukur [16].

d. Analisis Data, melakukan pembahasan berdasarkan uji asumsi, analisis korelasi dan regresi serta melakukan pembahasan berdasarkan hasil analisis.

e. Pengambilan Keputusan, tahapan ini mencakup memberikan kesimpulan, dan saran berdasarkan hasil akhir yang didapatkan dari penelitian.

Dari lima kegiatan utama tersebut kemudian akan digambarkan dalam diagram alir untuk mempermudah dalam memahami tahapan yang akan dilakukan dalam penelitian ini.

Diagram alir dari tahapan penelitian tersebut dapat dilihat pada Tabel 1.

Tabel 1. Tahapan Penelitian

Pendahuluan Pengumpulan Data Pengolahan Data Analisis Data Pengambilan Keputusan Kajian Teori

Penelitian Terdahulu Perancangan

Kuesioner

Observasi Jenis Data, Metode

dan Instrumen Pengumpuan Data Populasi dan Sampel

Penyebaran Kuesioner

Uji Validitas Uji Reliabilitas

Uji Asumsi Analisis Korelasi

dan Regresi Pembahasan

Kesimpulan Saran

Terdapat 3 dimensi yang menjadi acuan untuk penilaian kualitas suatu website, yaitu kegunaan (usability), kualitas informasi (information quality) dan interaksi layanan (service interaction) seperti pada Gambar 1.

Gambar 1. Model WebQual 4.0

(5)

Copyright © 2022 Nurul Saqa Aqmarina, Page 2187 Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap rumusan masalah penelitian dimana rumusan masalah dinyatakan dalam bentuk kalimat pernyataan [17]. Berdasarkan model konseptual, penelitian ini memiliki hipotesis:

H1: Terdapat hubungan positif antara kegunaan dan kepuasan pengguna.

H2: Terdapat hubungan positif antara kualitas informasi dan kepuasan pengguna.

H3: Terdapat hubungan positif antara interaksi kualitas layanan dan kepuasan.

3. HASIL DAN PEMBAHASAN

Gambar 2. Halaman Utama Website Kejaksaan Negeri Penajam

Kejaksaan Negeri Penajam Paser Utara adalah sebuah lembaga pemerintah yang melaksanakan kekuasaan negara di bidang penuntutan serta kewenangan lain berdasarkan Undang-Undang No. 16 tahun 2004 tentang Kejaksaan RI, yang memiliki wilayah hukum di wilayah Penajam Paser Utara. Kejaksaan Negeri Penajam Paser Utara merupakan salah satu Kejaksaan Negeri tipe B di wilayah Kalimantan Timur. Kejaksaan Negeri Penajam Paser Utara secara struktural terletak di bawah Kejaksaan Tinggi Kalimantan Timur dan Kejaksaan Agung RI. Dalam Reformasi Birokrasi Kejaksaan Republik Indonesia, Kejaksaan Negeri Penajam Paser Utara, turut mendukung jalannya Reformasi dimaksud, hal yang di jalankan dalam Reformasi Birokrasi oleh Kejaksaan Negeri Penajam Paser Utara, meliputi bidang Manajemen, Akuntabilitas, Kredibilitas, maupun Kapabilitas dan Budaya. Dengan terlaksananya 5 (lima) Pilar Reformasi tersebut, diharapkan Kejaksaan Negeri Penajam Paser Utara ke depan dapat menciptakan kinerja yang lebih baik dengan memenuhi harapan dan tuntutan masyarakat secara luas yang berdaya guna demi terciptanya percepatan penanganan perkara berdasarkan profesionalisme dan proporsionalitas.

Untuk memaksimalkan pelayanan publik, kejaksaan negeri penajam paser utara juga memanfaatkan teknologi untuk memudahkan komunikasi melalui website kejari. Melalui website ini publik bisa mendapatkan berbagai informasi dan dapat juga berkomunikasi melalui telegram dan whatsaap dengan admin yang sudah tertera pada website. Selama website ini digunakan, belum pernah adanya penelitoan terkait dengan efektifitas pemanfaatan website untuk pelayanan publik, sehingga hal ini menjadi dasar peneliti untuk melihat Pengaruh Kualitas Website Kejaksaan Negeri (Kejari) Penajam Paser Utara Menggunakan Metode Webqual.

Hasil data responden memenuhi kriteria yang diambil dari data kuesioner yang diambil yaitu nama, usia responden, dan jenis kelamin. Berikut adalah penjabaran dari kriteria responden secara menyeluruh :

a. Usia, berdasarkan hasil penyebaran kuesioner kepada responden, didapatkan perhitungan yang diambil dari google form bahwa usia responden antara 20– 30 tahun dengan persentase 48%, sedangkan untuk usia 31 – 40 tahun dengan persentase 36%. Untuk usia 41 – 50 tahun dengan persentase 12% dan usia 51 – 60 tahun dengan persentase 4%.

Seperti gambar 3 dibawah ini:

Gambar 3. Grafik Usia Responden

b. Jenis kelamin, berdasarkan hasil penyebaran kuesioner kepada responden, didapatkan perhitungan yang diambil dari google form bahwa jenis kelamin responden yaitu laki – laki dengan persentase 54% dan perempuan dengan persentase 46%. Seperti gambar 4 dibawah ini :

(6)

Gambar 4. Grafik Jenis Kelamin Responden

Dari kuesioner yang dibagikan kepada 78 responden selanjutnya dilakukan analisis data berupa uji asumsi dan uji analisis regresi linear berganda bertujuan untuk mengetahui ada atau tidaknya pengaruh dua atau lebih variabel bebas (X) terhadapat variabel terikat (Y). Pada pengolahan data menggunakan SPSS. Pada awalnya SPSS merupakan singkatan dari Statistical Package for The Social Sciences yang digunakan untuk meneliti ilmu dibidang sosial, namun seiring berjalannya waktu aplikasi SPSS ini banyak digunakan oleh peneliti – peneliti untuk meneliti ilmu lainnya selain ilmu sosial, maka dari itu kepanjangan SPSS sebelumnya Statistical Package for The Social Sciences menjadi Statistical Product and Service Solution [18].

Menurut teori WebQual, terdapat tiga dimensi yang mewakili dari website, yaitu Kualitas Kegunaan, Kualitas Informasi, dan Kualitas Interaksi. Berikut rekapitulasi jawaban responden pada setiap indikator variable webQual sebagai berikut :

Tabel 2. Kualitas Kegunaan

No Indikator Skor

1 2 3 4

1 Mudah dalam mempelajari dan mengoperasikan 0 1 64 13

2 Website mudah dipahami 0 4 55 19

3 Mudah dinavigasikan 0 3 59 16

4 Mudah digunakan 0 2 52 24

5 Memiliki tampilan desain yang menarik 0 1 57 20

6 Desain sesuai dengan jenis website 0 6 54 18

Tabel 3. Kualitas Informasi

No Indikator Skor

1 2 3 4

1 Informasi yang akurat 0 3 52 23

2 Informasi dapat dipercaya 0 2 50 26

3 Informasi yang tepat waktu 0 7 41 30

4 Informasi yang relevan 0 5 44 29

5 Informasi mudah dimengerti 0 5 41 32

6 Informasi dengan detail yang sesuai 0 3 45 30

7 Informasi dengan format yang sesuai 0 1 42 35

Tabel 4. Kualitas Interaksi

No Indikator Skor

1 2 3 4

1 Memiliki reputasi yang baik 0 7 40 31

2 Aman menggunakan website 0 2 42 34

3 Pengguna merasa aman atas informasi pribadi 0 10 35 33

4 Ruang untuk personalisasi 0 8 39 31

5 Memberikan ruang saran dan kritik 0 6 30 41

6 Kemudahan berkomunikasi dengan pemilik website 0 5 38 35

7 Data yang diinput di proses dengan cepat 0 1 40 37

Tabel 5. Kepuasan Pengguna

No Indikator Skor

1 2 3 4

1 Memberikan informasi yang tepat sesuai yang dibutuhkan pengguna 0 17 45 16

2 Informasi yang diberikan memenuhi 0 14 48 16

3 Menyediakan laporan yang dibutuhkan 0 16 43 19

4 Memberikan informasi yang cukup 0 15 41 22

5 Website memberikan informasi yang akurat 0 15 44 19

6 Keakuratan informasi dari website 0 15 44 19

7 Website memiliki output yang sesuai 0 11 53 14

(7)

Copyright © 2022 Nurul Saqa Aqmarina, Page 2189

8 Memberikan informasi yang jelas 0 5 56 17

9 Wesite mudah dimengerti 0 19 40 19

10 Website mudah digunakan 0 11 50 17

11 Tepat waktu dalam memberikan informasi 0 12 49 19

12 Memberikan informasi terbaru 0 17 41 20

Berdasarkan analisis koefisien determinasi atau R2 (R Square) digunakan untuk mengetahui seberapa besar presentase sumbangan pengaruh variabel independen secara bersama-sama terhadap variabel dependen. Dari hasil tabel 4.12 dapat diketahui nilai R2 (R Square) yaitu 0,188. Jadi koefisien determinasi 18,8% artinya variabel independen X1, X2, dan X3 dapat menerangkan variabel dependen Y sebesar 18,8%. Analisis regresi linier berganda digunakan untuk menguji hubungan antar dimensi dari WebQual 4.0 dengan kepuasan pengguna. Untuk melakukan regresi linier berganda dengan uji signifikansi, yaitu dengan uji T dan Uji F. Uji statistic F pada dasarnya menunjukkan apakah semua variabel dependen yang dimasukkan dalam model memiliki pengaruh secara bersama-sama terhadap variabel independen [19].

Uji F digunakan untuk menguji variabel independen (Y) secara bersama-sama terhadap variabel dependen (X). Taraf signifikansi yang digunakan untuk uji F yaitu 0,05 (5%).

Tabel 6. Output Regression

Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.

1 Regression 171.815 3 57.272 5.700 .001b

Residual 743.519 74 10.048

Total 915.333 77

Hasil dari uji F menjelaskan bahwa nilai F hitung sebesar 5,700 dengan signifikansi yaitu 0,001. Jika signifikansi kurang dari 0,05 maka ada pengaruh secara bersama-sama antara variabel X terhadapat variabel Y, yang dijelaskan sebagai berikut :

a. jika nilai signifkansi < 0,05 atau F hitung > F tabel, maka terdapat pengaruh variabel X secara bersamaan terhadap variabel Y.

b. jika nilai sig > 0,05 atau F hitung < F tabel, maka tidak terdapat pengaruh variabel X secara bersamaan terhadap variabel Y.

F tabel = F (k ; n - k) = F (3 ; 78 – 3) = F (3 ; 75) = 2,73 n : jumlah sampel

k : jumlah variabel independen (X)

Untuk mendapatkan nilai F tabel maka harus dilakukan perhitungan menggunakan rumus F tabel seperti penjelasan yang ada diatas, dan F tabel yang didapatkan yaitu 2,73 dengan melihat F tabel dengan signifikansi 0,05. Berdasarkan tabel 4.13 diketahui nilai signifikansi untuk pengaruh variabel X1, X2 dan X3 secara bersamaan berpengaruh terhadap variabel Y sebesar 0,001

< 0,05 atau 5,700 > 2,73, sehingga dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh variabel X1, X2 dan X3 secara bersamaan terhadap variabel Y.

Uji T adalah uji statistic yang digunakan untuk mengkaji kebenaran atau kepalsuan hipotesis nol [20]. Uji T digunakan untuk menguji pengaruh variabel independen (X) secara parsial terhadap variabel dependen (Y). Taraf signifikansi yang ditentukan yaitu menggunakan nilai 0,05.

Berikut hasil Uji T yang digunakan untuk menguji pengaruh variabel independen (X) secara parsial terhadap variabel dependen (Y). Taraf signifikansi yang ditentukan yaitu menggunakan nilai 0,05.

Tabel 7. Output Regression Coefficients

a. Pengaruh Kualitas Kegunaan Terhadap Kepuasan Pengguna

Berdasarkan tabel 2 kualitas kegunaan (X1) dengan koefisien sebesar 0,357 berpengaruh positif dan signifikan terhadap kepuasan pengguna (Y). Hal ini terbukti dari nilai T hitung = 2,143 yang lebih besar dari T tabel = 1,995 atau nilai signifikansi = 0,035 yang lebih kecil dari α = 0,05. Berdasarkan seluruh hasil pengujian yang telah dilakukan maka dapat disimpulkan bahwa kepuasan pengguna (Y) dipengaruhi oleh kualitas kegunaan (X1).

b. Pengaruh Kualitas Informasi Terhadap Kepuasan Pengguna

Berdasarkan tabel 3 kualitas informasi (X2) dengan koefisien sebesar -0,273 berpengaruh negatif dan tidak signifikan terhadap kepuasan pengguna (Y). Hal ini terbukti dari nilai T hitung = -1,878 yang lebih kecil dari T tabel = 1,995 atau nilai signifikansi = 0,064 yang lebih besar dari α = 0,05. Berdasarkan seluruh hasil pengujian yang telah

Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients

t Sig.

B Std. Error Beta

1 (Constant) 23.356 6.150 3.798 .000

Total X1 .357 .166 .226 2.143 .035

Total X2 -.273 .145 -.198 -1.878 .064

Total X3 .445 .140 .334 3.184 .002

(8)

dilakukan maka dapat disimpulkan bahwa kepuasan pengguna (Y) tidak dipengaruhi oleh kualitas informasi (X2).

c. Pengaruh Kualitas Interaksi Terhadap Kepuasan Pengguna

Berdasarkan tabel 2 kualitas interaksi (X3) dengan koefisien sebesar 0,445 berpengaruh positif dan signifikan terhadap kepuasan pengguna (Y). Hal ini terbukti dari nilai T hitung = 3,184 yang lebih besar dari T tabel = 1,995 atau nilai signifikansi = 0,002 yang lebih kecil dari α = 0,05. Berdasarkan seluruh hasil pengujian yang telah dilakukan maka dapat disimpulkan bahwa kepuasan pengguna(Y) dipengaruhi oleh kualitas interaksi (X3).

Berdasarkan analisis uji validitas secara keseluruhan dari kualitas kegunaan (X1), kualitas informasi (X2), kualitas interaksi (X3), dan kepuasan pengguna (Y) menunjukkan bahwa hasil nilai korelasi tiap variabel independen maupun dependen diatas nilai r tabel (0,220) yang berarti item yang ada di setiap variabel tersebut valid. Pada uji reliabilitas menggunakan metode Cronbach Alpha dengan batasan yang umumnya digunakan yaitu 0,6. Hasil yang didapatkan dari setiap variabel yaitu 0,706 untuk kualitas kegunaan (X1), 0,753 untuk kualitas informasi (X2), 0,702 untuk kualitas interaksi (X3), dan 0,641 untuk kepuasan pengguna (Y). Tiap variabel X dan Y menunjukkan nilai Cronbach Alpha diatas 0,6 yang berarti indikator untuk variabel X dan Y adalah reliabel. Uji normalitas, uji multikolinearitas, uji heteroskedastisitas, dan uji linearitas merupakan model pengujian yang ada didalam uji asumsi dan hasil yang didapatkan dari tiap pengujian sebagai berikut : Pada uji normalitas membuktikan bahwa data variabel yang diuji berdistribusi normal karena tingkat signifikansinya 0,200 > 0,05, terlihat bahwa nilai P-P Plot terletak disekitar garis diagonal, P-P Plot tidak menyimpang jauh dari garis diagonal sehingga dapat diartikan bahwa distribusi data adalah normal, karena data akan dikatakan normal jika nilai tingkat signifikansi > 0,05 begitupun sebaliknya.

Tabel 8. Hasil Uji Sample Kolimogrov-smirnov

Unstandardized Residual N

Normal Parametersa.b Mean

Std. Deviation Most Extreme Differences Absolute Positive Negative Test Statistic

Asymp.Sig. (2-tailed)

78 .0000000 3.10742410 .067 .067 -.058 .067 .200c.d

Gambar 4. Grafik P-P Plot

Uji multikolinearitas dilakukan dengan melihat nilai Tolerance dan VIF pada model regresi, jika semakin kecil nilai Tolerance dan semakin besar nilai VIF maka semakin mendekati terjadinya multikolinearitas, atau nilai Tolerance lebih dari 0,1 dan nilai VIF kurang dari 10 maka tidak terjadi multikolinearitas. Nilai yang didapatkan dari pengujian ini yaitu nilai Tolerance dari ketiga variabel independen (X) lebih dari 0,1 dengan masing – masing nilai 0,989 (X1), 0,989 (X2), 0,999 (X3) dan untuk nilai VIF tiap variabel independen kurang dari 10, sehingga dapat disimpulkan tidak terjadinya multikolinearitas. Pada uji heteroskedastisitas yang dilakukan penguji dengan menggunakan aplikasi SPSS menunjukkan bahwa tidak terjadinya heteroskedastisitas atau persamaan regresi memenuhi asumsi heteroskedastisitas, dikarenakan penyebaran residual tidak teratur yang dapat dilihat pada gambar 5 berikut.

(9)

Copyright © 2022 Nurul Saqa Aqmarina, Page 2191 Gambar 5. Heteroskedastisitas Residual

Uji linearitas dilakukan disetiap variabel independen (X) terhadap variabel dependen (Y), yang apabila nilai signifikansi dari nilai deviasi linearity diperoleh lebih besar dari 0,05 yang artinya terdapat hubungan linear secara signifikan. Pada kualitas kegunaan (X1) terhadap kepuasan pengguna (Y), diketahui signifikansi sebesar 0,995 > 0,05, maka terdapat hubungan linear secara signifikan antara variabel X1 dengan variabel Y. Pada kualitas Informasi (X2) terhadap kepuasan pengguna (Y), diketahui signifikansi sebesar 0,134 > 0,05, maka terdapat hubungan linear secara signifikan antara variabel X2 dengan variabel Y. Pada kualitas interaksi (X3) terhadap kepuasan pengguna (Y), diketahui signifikansi sebesar 0,288 > 0,05, maka terdapat hubungan linear secara signifikan antara variabel X3 dengan variabel Y.

Pada analisis regresi linear berganda dilakukan 2 pengujian, yaitu uji F dan uji T. Pada uji F taraf signifikansi yang digunakan yaitu 0,05 (5%) dan F tabel sebesar 2,73. Nilai F tabel didapatkan dengan menghitung menggunakan rumus F tabel. Diketahui bahwa nilai signifikansi untuk pengaruh variabel independen (X1,X2, dan X3) secara bersamaan berpengaruh terhadapat variabel dependen (Y) sebesar 0,001 < 0,05 atau 5,700 > 2,73. Pada uji T taraf yang ditentukan yaitu menggunakan nilai 0,05 dan nilai T tabel yaitu 1,995. Hasil yang didapatkan yaitu:

a. Kualitas kegunaan (X1), dapat diketahui bahwa nilai signifikansi kualitas kegunaan (X1) 0,035 < 0.05 atau T hitung 2,143) > T tabel (1,995) jadi H0 diterima, maka terdapat pengaruh antara kualitas kegunaan (X1) dengan Kepuasan Pengguna (Y).

b. Kualitas Informasi (X2), dapat diketahui bahwa nilai signifikansi kualitas informasi (X2) 0,064 > 0.05 atau T hitung (-1,878) < T tabel (1,995) jadi H0 ditolak, maka tidak terdapat pengaruh antara kualitas informasi (X2) dengan kepuasan pengguna (Y).

c. Kualitas Interaksi (X3), dapat diketahui bahwa nilai signifikansi kualitas interaksi (X3) 0,002 < 0.05 atau T hitung (3,184) > T tabel (1,995) jadi H0 diterima, maka terdapat pengaruh antara kualitas interaksi (X3) dengan kepuasan pengguna (Y).

4. KESIMPULAN

Berdasarkan hasil kuesioner yang disebar dan diolah menunjukkan bahwa dari keempat variabel yaitu variabel kualitas kegunaan, kualitas informasi, kualitas interaksi layanan, dan kepuasan pengguna sebagian besar responden cenderung menjawab setuju pada seluruh peryataan. Hal ini diketahui dari frekuensi jawaban reponden dengan skor terbanyak pada skor 3 yaitu setuju. Berdasarkan hasil penelitian untuk Kualitas kegunaan (X1), dapat diketahui bahwa nilai signifikansi kualitas kegunaan (X1) 0,035 < 0.05 atau T hitung 2,143) > T tabel (1,995) jadi H1 diterima, maka terdapat pengaruh antara kualitas kegunaan (X1) dengan Kepuasan Pengguna (Y). Sementara untuk Kualitas Informasi (X2), dapat diketahui bahwa nilai signifikansi kualitas informasi (X2) 0,064 > 0.05 atau T hitung (-1,878) < T tabel (1,995) jadi H2 ditolak, maka tidak terdapat pengaruh antara kualitas informasi (X2) dengan kepuasan pengguna (Y). Sedangkan untuk Kualitas Interaksi (X3), dapat diketahui bahwa nilai signifikansi kualitas interaksi (X3) 0,002 < 0.05 atau T hitung (3,184) > T tabel (1,995) jadi H3 diterima, maka terdapat pengaruh antara kualitas interaksi (X3) dengan kepuasan pengguna (Y).Hasil yang dapat disimpulkan adalah kepuasan pengguna terhadap sebuah website yaitu sebuah website harus memiliki reputasi yang baik, memberikan keamanan saat menggunakan website, memberikan keamanan terhadap informasi pribadi pengguna website, memberikan ruang personalisasi, memberikan ruang untuk saran dan kritik, memberikan kemudahan berkomunikasi dengan pemilik website serta data pengguna di proses dengan cepat. Berdasarkan hasil seluruh uji yang telah dilakukan, dapat diketahui bahwa variabel kualitas informasi yang memiliki negatif dan tidak

(10)

signifikan terhadap variabel kepuasan pengguna. Hasil yang dapat disimpulkan adalah kepuasan pengguna terhadap sebuah website harus memberikan informasi yang akurat, dapat dipercaya, tepat waktu, relevan, mudah dimengerti, memiliki detail informasi yang tepat, dan dengan format informasi yang tepat. Website yang menampilkan profil dari sebuah perusahaan/instansi terkadang mengalami gangguan masalah jaringan atau faktor alam yang tidak dapat diprediksi masih bisa dikatakan baik apabila memiliki tampilan atau desain yang menarik, sesuai jenis website, meyakinkan dan kompeten, serta memberikan pengalaman yang positif kepada pengguna website, dan memberikan informasi yang akurat, dapat dipercaya, tepat waktu, relevan, mudah dimengerti, memiliki detail informasi yang tepat, dan dengan format informasi yang tepat kepada pengguna agar menaikkan tingkat penggunan website tersebut.

REFERENCES

[1] dkk K.Aditya, “Rancang Bangun Aplikasi Inventaris Berbasis Website pada Kelurahan Bantengan,” Seminar Nasional Teknologi Informasi dan Komunikasi, vol. Vol 2, No 1, 2019.

[2] W. Sastika, “Analisis Pengaruh Kualitas Website (WebQual 4.0) Terhadap Keputusan Pembelian pada Website e-commerce Traveloka,” Semin. Nas. Teknol. Inf. dan Komun. 2016 (SENTIKA 2016), vol. vol.1, no 4, pp. 18–19, 2016.

[3] S. H. D. A. B.E.Ernesto, “Analisis Kualitas Website Menggunakan Metode Webqual dan Importance Performance Analisys,”

Jurnal Pengembangan Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer, vol. Vol.2 No.4, pp. 1483–1491, Apr. 2018.

[4] I. S. and E. S. A. Manik, “Pengguna Website Politeknik Negeri Sriwijaya the Impact of Webqual 4 . 0 Method Towards User,”

J. Elektro dan Telekomun, pp. 477–484, 2017.

[5] L. M. F. R. D. K. S.Irma, “Evaluasi Pengukuran Website Learning Management System Polsri dengan Metode Webqual 4.0,”

Jurnal Digit, vol. 10, no. ISSN:2088-589X, pp. 1–10, 2020.

[6] T. Tukino, “Analisis Kualitas Layanan Website Sikmb Menggunakan Metode Webqual 4.0 (Studi Pada Badan Pengusahaan (Bp) Batam),” Klik - Kumpul. J. Ilmu Komput, vol. 6 no 1, pp. 1–1, 2019.

[7] R. T. Ardi Widegdo, “Analisis Pengaruh Kualitas Website Terhadap Kepuasan Pengguna Berdasarkan Metode Webqual Pada Website www.wingscorp.com,” Jurnal Sistem informasi dan Komputer Akuntansi , vol. 6 no. 1, 2017.

[8] H. Nurmi, “Membangun Website Sistem Informasi Dinas Pariwisata,” J. Edik Inform, vol. 1 no.2, pp. 1–6, 2014.

[9] A. A. S. S.O.Ani, Web Programming. Yogjakarta: Graha Ilmu , 2019.

[10] M. H. Aziz, “Perancangan Desain Website Sebagai Salah Satu Media Promosi the Cobbler Yogyakarta,” J. Tugas Akhir, pp. 1–

22, 2017.

[11] S. A. R.D.Risanty, “Pembuatan Aplikasi Kuesioner Evaluasi Belajar Mengajar Menggunakan BOT Telegram Pada Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Jakarta (FT-UMJ) dengan Metode Polling,” Prosiding Semnastek , 2017.

[12] I. C. M.Silvina, “Efektivitas Media Sosial Instagram Dalam Publikasi HUT Museum Nasional Indonesia (MNI) kepada Masyarakat,” vol. 9 No. 2, Sep. 2018.

[13] A. S. L. R. M.Fahmi, “Gaya Kepemimpinan Dan Budaya Organisasi Terhadap Kinerja Karyawan,” Jurnal Ilmiah Inovator, vol.

7 No. 1, 2018.

[14] A. R. W.Emi, “Analisis Kemampuan Komunikasi Dan Konflik Kerja Terhadap Kepuasan Kerja Karyawan Pada PT. Mitha Sarana Niaga,” Jurnal Manajemen Tools, vol. 11 No. 1, Jun. 2019.

[15] Imron, “Analisa Pengaruh Kualitas Produk Terhadap Kepuasan Konsumen Menggunakan Metode Kuantitatif Pada CV. Meubel Nerkah Tangerang,” IJSE-Indonesian Journal on Software Engineering, vol. 5 No. 1, pp. 19–28, Jun. 2019.

[16] S. T. E.Iis, “Uji Kelayakan Media Pembelajaran Interaktif Pada Mata Pelajaran Administrasi Server,” vol. 2 No. 2, 2017.

[17] S. M.T.Dodi, “Pengaruh Motivasi Kerja Dan Disiplin Terhadap Kinerja Karyawan Pada PT. Tirta Investama Kabupaten Sukoharjo,” vol. 19 No. 2, Apr. 2021.

[18] N. F. Andhini, “Journal of Chemical Information and Modeling,” J. Chem. Inf. Model, vol. 53 No. 09, pp. 1689–1699, 2017.

[19] S. S. I. T. E. J. H.W.Alberta, “Pengaruh Return On Assets, Net Profit Margin, Debt To Equity Ratio dan Total Assets Turnover Terhadap Harga Saham Indutri Otomotif Dan Komponen Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia,” Jurnal EMBA, vol. 5 No.

02, pp. 541–552, Jun. 2017.

[20] I. G. A. N. T. J. I Putu Ade Andre Payadnya, Panduan Penelitian Eksperimen Beserta Analisis Statistik Dengan SPSS, Sleman:

Deepublish, 2018.

Referensi

Dokumen terkait

lebih besar, yang dapat dilihat dari nilai t hitung variabel Usability Quality sebesar. 3,241 dibandingkan nilai t hitung variabel Information Quality sebesar

Hal ini terbukti dari nilai t hitung = 4,273 yang lebih besar dari t tabel = 1,994 atau nilai sig = 0,000 yang lebih kecil dari α = 0,05, dengan demikian, maka dapat

Hasil dari uji reabilitas pada variabel kualitas penggunaan, kualitas informasi, kualitas interaksi, dan variabel kepuasn pengguna dapat dilihat pada tabel 7. Hasil

1. Pihak pengelola website Universitas Narotama dapat memberikan perhatian lebih terhadap kualitas interaksi khususnya pada poin indikator sarana interaksi ,

Dalam analisis kualitas website infobdg penulis menggunakan metode webqual karena metode ini mengukur kualitas website berdasarkan presepsi pengguna, metode ini

Hasil dari tabel 13 menjelaskan bahwa uji t adalah uji yang dilakukan dengan cara parsial, dan nilai signifikansi diukur melalui tingkatan signifikansi uji t, bila

1. Pihak pengelola website Universitas Narotama dapat memberikan perhatian lebih terhadap kualitas interaksi khususnya pada poin indikator sarana interaksi ,

Berdasarkan analisis pengukuran indikator kualitas informasi tingkat kepuasan pelanggan terhadap website Institut XYZ dengan memberikan 22 pernyatan tentang kualitas