• Tidak ada hasil yang ditemukan

ANALISIS PERENCANAAN STRATEGI STUDI KASUS PADA EMERSON ELECTRIC COMPANY.

N/A
N/A
zulia arum purnama

Academic year: 2024

Membagikan "ANALISIS PERENCANAAN STRATEGI STUDI KASUS PADA EMERSON ELECTRIC COMPANY. "

Copied!
18
0
0

Teks penuh

(1)

ANALISIS PERENCANAAN STRATEGI STUDI KASUS PADA EMERSON ELECTRIC COMPANY.

UNTUK MEMENUHI TUGAS MATA KULIAH SYSTEM PENGENDALIAN MANAJEMEN

Disusun Oleh :

Meilisa Maisyaroh Mu’adz (20191220034) Windhy Aprillia Arum (20191220068) Erika Shofiyatin Rahayu (20191220044) Octaviani Putri Andasari (20191220005)

Dosen pengampu :

Dr. Dra. Anna Marina, M.Si., Ak., CA

Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Program Studi Akuntansi

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURABAYA 2022

(2)

JLN. RAYA SUTOREJO NO. 59, DUKUH SUTOREJO, KEC. MULYOREJO, KOTA SURABAYA (60113)

2

(3)

KATA PENGANTAR

Alhamdulillahiabbil’alamiin puji syukur Alhamdulillah penulis ucapkan kepada Allah S.W.T yang telah melimpahkan rahmat-nya yaitu yang berupa kesehatan jasmani dan rohani, kesempatan serta pengetahuan kepada penulis. Sehingga pada kesempatan kali ini penulis mampu menyelesaikan makalah yang penulis beri judul “ANALISIS PERENCANAAN STRATEGI STUDI KASUS PADA EMERSON ELECTRIC COMPANY.”

Rasa terima kasih juga penulis ucapkan kepada Dosen Pembimbing yang selalu memberikan dukungan, motivasi, serta bimbingan sehingga makalah mata kuliah Sistem Pengendalian Manajemen ini dapat disusun dengan baik.

Semoga makalah yang penulis tulis ini turut memperkaya khazanah ilmu serta bisa menambah pengetahuan dan pengalaman para pembaca sekalian.

Selayaknya kalimat yang menyatakan bahwa tidak ada sesuatu yang sempurna yang ada di muka bumi, saya juga menyadari bahwa makalah yang penulis susun juga masih memiliki banyak kekurangan baik yang penulis sengaja maupun tidak, maka dari itu penulis sangat mengharapkan saran serta masukan dari para pembaca sekalian demi penyusunan Proposal Penelitian dengan tema serupa yang lebih baik lagi.

Surabaya, 28 November 2022

Penulis

(4)

4

(5)

DAFTAR ISI Sampul

KATA PENGANTAR...2

DAFTAR ISI... i

BAB I PENDAHULUAN...3

1.1 Latar Belakang...3

1.2 Rumusan Masalah...3

1.3 Tujuan Penulisan...4

BAB II KAJIAN TEORI...5

2.1 Landasan Teori...5

2.2 Model-model perencanaan strategis...5

2.3 Pendekatan-pendekatan perencanaan Strategis...6

BAB III PEMBAHASAN...7

3.1 Organisasi emerson...7

3.2 Strategi Produsen dengan biaya Terbaik...7

3.3 Proses Perencanaan...8

3.4 Laporan...9

3.5 Evalusi Strategi dari CEO Knight Untuk Emerson Electric Company...9

3.6 Evaluasi system Perencanaan dan Pengendalian serta kekuatan dan Kelebihannya...10

3.7 Rekomendasi CEO Knight untuk perusahaan Emerson...11

3.8 Peran dari manajer divisi dalam system pengendalian manajemen pada Emerson Company...11

BAB IV SIMPULAN...13

4.1 Simpulan...13

4.2 Saran... 13

DAFTAR PUSTAKA...14

(6)

ii

(7)

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Emerson Electric Company didirikan pada tahun 1890 sebagai produsen motor dan kipas. Tahun 1993 Emerson mencatatkan tahun ketiga puluh enam berturut-turut peningkatan laba per saham. Dari penjualan sebesar $8,2 miliar, perusahaan yang bermarkas di St. Louis ini melaporkan laba sebesar $708 juta selama tahun 1993.

Selain itu, perusahaan memiliki $2 miliar dalam penjualan terkonsolidasi dari usaha patungan internasional. Sejak 1956.annual return untuk pemegang saham memiliki rata- rata 18 persen. Emerson adalah produsen domestik utama peralatan elektrik.

Perusahaan ini memproduksi berbagai jenis alat elektrik, elegtromekanis, serta produk elektronik untuk industri dan konsumen. Emerson memiliki fokus tersempit sebagai perusahaan manufakturdengan diversifikasi yang luas. Emerson mengikuti strategi pertumbuhan melalui akuisisi,tapi tidak ada satupun akuisisi yang sangat besar.

Pada tahun 1973, Charles F. Knight dipilih menjadi CEO perusahaan Emerson setelah bergabung dalam perusahaan ini beberapa tahun sebelumnya. dibawah kepemimpinan Knight, Emerson menganalisa catatan historis serta data pada satu set

"perusahaan rekan" komunitas investasi yang dinilai tinggi dari waktu ke waktu. Dari analisis ini, manajemen puncak menyimpulkan bahwa Emerson membutuhkan untuk mencapai pertumbuhan dan mendapatkan hasil keuangan yang kuat serta konsisten yang mencerminkan perbaikan terus- menerus. Perusahaan menetapkan target tingkat pertumbuhan berdasarkan pertumbuhan di atas pendapatan dan melampaui harapanv dari dorongan ekonomi.

Selama tahun 1980-an, perusahaan lebih mempertahankan neraca yang sangat konservatif daripada menggunakan leverage. Pihak manajemen puncak merasa ini adalah senjata yang sangat kompetitif karena ada fleksibilitas untuk meminjam ketika ada investasi usaha yang menarik. Pada saat resesi ekonomi tahun 1990-an, Emerson, tidak seperti sejumlah perusahaan, yang tidak dibebani utang besar dan pembayaran bunga.

1.2 Rumusan Masalah

1.2.1 Bagaiamana evaluasi strategi dari CEO Knight untuk Emerson Electric Company selain strategi tersebut?

(8)

1.2.2 bagaimana evaluasi mengenai system perencanaan dan -pengendalian yang ada ada pada kasus tersebut, dan apa kekuatan serta kelemahanya?

1.2.3 perubahan perubahan apa, jka ada, yang akan anda rekomendasikan ke CEO tersebut ?

1.2.4 Peranan apa yang sebaiknya dimiliki oleh kedelapan manajer segmen bisnis tersebut dalam system perencanaan dan pengendalian enerson?

1.3 Tujuan Penulisan

Berdasarkan Rumusan Masalah diatas maka Tujuan dari Penulisan makalah ini adalah sebagai berikut :

1.3.1 Mengeta hui evaluasi strategi dari CEO Knight untuk Emerson Electric Company selain strategi tersebut.

1.3.2 Mengetahui evaluasi mengenai system perencanaan dan -pengendalian yang ada ada pada kasus tersebut, dan apa kekuatan serta kelemahanya.

1.3.3 Mengetahui perubahan perubahan apa, jka ada, yang akan anda rekomendasikan ke CEO tersebut.

1.3.4 Mengetahui Peranan apa yang sebaiknya dimiliki oleh kedelapan manajer segmen bisnis tersebut dalam system perencanaan dan pengendalian enerson.

4

(9)

BAB II KAJIAN TEORI 2.1 Landasan Teori

Perencanaan memegang peranan penting dalam ruang lingkup karena menjadi penentu dan sekaligus memberi arah terhadap tujuan yang ingin dicapai. Dengan perencanaan yang matang , suatu pekerjaan tidak akan berantakan dan tidak terarah.

Perencanaan yang matang dan disusun dengan baik akan memberi pengaruh terhadap ketercapaian tujuan.

Perencanaan strategis adalah instrument kepemimpinan dan suatu proses. Ia menentukan apa yang dikehendaki organisasi dimasa depan dan bagaimana usaha mencapainya, suatu proses yang menjelaskan sasaran-sasaran. Bahkan perencanaan strategis adalah suatu proses dalam membuat keputusan strategis atau menawarkan metode untuk memformulasikan dan mengimplementasikan keputusan strategis serta mengalokasikan sumber daya untuk mendukung unit kerja dan tingkatan dalam organisasi.

Makna perencanaan tidak dapat berdiri sendiri dan terbatas pada satu pengertian.

Hal itu disebabkan beragamnya makna perencanaan dalam berbagai bidang ilmu.

Berbagai makna perencanaan bergantung pada sudut pandang serta latar belakang yang mempengaruhi seseorang , berikut ini penulis penulis uraikan ragam definisi perencanaan dari berbagai pakar dan beberapa sumber:

2.2 Model-model perencanaan strategis

Banyak model dirumuskan atau dikembangkan orang mengenai proses perencanaan strategik organisasi misalnya sekolah, organisasi/sekolah tinggal memilih dari berbagai kemungkinan model yang ditawarkan tersebut. Perlu pula diingat bahwa tidak ada satupun model perencanaan strategik yang paling sempurna. Sekolah bisa saja mengembangkan model sendiri dengan cara memodifikasi model yang ada.

Bahkan kerap kali organisasi memadukan berbagai model tersebut misalnya menggunakan model scenario untuk mendata isu-isu (permasalahan) dan tujuan-tujuan strategik, kemudian menggunakan model berlandas-masalah untuk secara cermat menyiasati menghadapi permasalahan tersebut dan mencapai tujuan.

Menurut Umar ada tiga contoh model perencanaan strategis yang diambil dari pendapat pakar manajemen strategis yaitu: pertama, model dari Wheelen-Hunger, kedua, model dari Fred R David; ketiga, model dari Glenn baseman dan Arvind Platak.

(10)

Dari ketiga model tersebut,Umar menyebutkan beberapa elemen utama dalam perencanaan strategis yaitu: visi, misi dan falsafah (kredo/nilai-nilai); kedua, analisis lingkungan eksternal dan internal; ketiga, analisis pilihan strategis; keempat, sasaran jangka panjang; kelima, strategi fungsional; keenam, program pelakasanaan pengendalian dan evaluasi.

2.3 Pendekatan-pendekatan perencanaan Strategis.

Pidarta menyebutkan ada empat pendekatan yang dapat dipakai dalam proses berpikir yang bersifat strategi. Pendekatan itu adalah :

1. Pendekatan Kerangka Bimbingan 2. Pendekatan Planajemen

3. Pendekatan SWOT

6

(11)

BAB III PEMBAHASAN 3.1 Organisasi emerson

Emerson dibagi menjadi 40 divisi yang terdesentralisasi berisi lini produk yang terpisah. Tiap divisi dipimpin oleh seorang presiden. Tujuannya adalah untuk menjadi nomor satu atau dua dalam pasar untuk setiap lini produk. Perusahaan menolak membentuk kelompok, sektor, atau kombinasi lain dari divisi seperti yang ditemukan di perusahaan besar lainnya sampai tahun 1990, ketika Emerson membagi divisinya menjadi delapan segmen usaha: Fractional Horsepower electric motors; Industrial Motors: Tools, Industrial Machinery and components; Components for heating and air conditioning: Process control equipment; Appliance components; and Electronics and computer support products and systems. Struktur baru ini memanfaatkan saluran distribusi umum, kemampuan organisasi, dan teknologi.

Manajemen perusahaan diarahkan oleh Office Chief Executive (OCE) yang terdiri dari Chief Executive Officer, President, dua Vice Chairman, tujuh pemimpin bisnis dan tiga pejabat perusahaan lain. OCE bertemu 10 sampai 12 kali dalam setahun untuk meninjau performa divisi dan mendiskusikan masalah yang dihadapi divisi masing- masing perusahaan secara keseluruhan. Masing-masing divisi mempunyai dewan direksi, yang terdiri dari anggota OCE yang menjabat sebagai Chairman, President divisi, manajer utama divisi. Dewan divisi bertemu setiap bulan untuk meninjau dan mengawasi performa.

Staf perusahaan pada tahun 1983 terdiri dari 311 orang, jumlah yang sama pada tahun 1975, ketika perusahaan masih sepernam dari tingkat penjualan sekarang Jumlah staf dibiarkan sedikit karena pihak manajemen puncak merasa bahwa terlalu banyak staf akan menciptakan lebih banyak pekerjaan untuk divisi. Untuk mendorong komunikasi yang terbuka serta interaksi antara setiap level pegawai, Emerson tidak mengumumkan bagan organisasi.

3.2 Strategi Produsen dengan biaya Terbaik

Pada awal tahun 1980-an, Perusahaan tidak kompetitif secara global di semua lini produk utama, dan diakui bahwa tingkat kualitas di beberapa daerah produk tidak sesuai tingkat tersedia dari beberapa pesaing non-AS, khususnya Jepang. Karenanya, manajemen puncak mengubah strategi dari produsen berbiaya rendah menjadi produsen dengan biaya terbaik. Ada enam elemen dari strategi ini :

1. Komitmen terhadap total kualitas dan kepuasan pelanggan.

(12)

2. Pengetahuan akan persaingan serta dasar yang digunakan untuk bersaing. 3.

Strategi manufaktur terfokus, bersaing dalam proses produksi serta desain produk.

3. Komunikasi dan keterlibatan karyawan secara efektif.

4. Formalisasi progam pengurangan biaya, di masa baik atau buruk. 6. Komitmen untuk mendukung strategi melalui penanaman modal.

Pada periode tahun 1983 sampai tahun 1993, penanaman modal sebesar $1,8 milliar dibuat untuk memperbaiki proses teknologi, meningkatkan produktivitas, menjadi produk teratas, serta mencapai dukungan masa dalam mendukung strategi biaya terbaik ini. Divisi dan manajemen pabrik melaporkan kemajuan mengenai target penurunan biaya mereka setiap tiga bulan.

3.3 Proses Perencanaan

Tahun fiskal Enerson dimulai tanggal 1 Oktober. Untuk memulai proses perencanaan, pihak manajemen puncak menetapkan target pertumbuhan penjualan serta return dari modal keseluruhan bagi tiap divisi. Tiap tahun fiskal, dari November sampai juli, CEO dan beberapa karyawan perusahaan bertemu dengan manajemen dari tiap divisi selam satu atau dua hari dalam konferensi perencanaan. Knight menghabiskan 60 persen waktunya pada konfrerensi ini. Rapat ini dirancang agar konforontatif untuk menguji asumsi serta pemikiran konvensional.

Sebelum konferensi perencanaan divisi, presiden divisi mengajukan empat dokumen ke manajemen puncak. Yaitu,

1. The value measurement chart assesses value creation at a glance Membandingkan kinerja aktual divisi lima tahun lalu, hasil yang diharapkan tahun berjalan dan perkiraan untuk lima tahun kedepan

2. The sales gap chart forecasts five-year-plan Menunjukan penjualan tahun berjalan yang diharapkan dan proyeksi penjualan selama lima tahun.

3. The sales gap line chart projects sales growth against other targets Pada dasarnya sama dengan grafik nomor dua tetapi presiden divisi harus menjelaskan apa saja langkah spesifik yang diambil untuk mengurangi kesenjangan.

4. The-5-back-by-5-forward chart provides II years of P&L measures Menunjukan data rinci divisi untuk tahun berjalan dengan data historis lima tahun sebelumnya dan data perkiraan lima tahun yang akan datang.

8

(13)

Pada tahun fiskal, presiden divisi dengan staf divisi bertemu dengan manajemen puncak untuk menunjukan rincian ramalan untuk tahun mendatang dan memberikan tinjauan keuangan atas kinerja aktual tahun yang berjalan dibandingkan dengan ramalan. Ramalan tersebut diharapkan sesuai dengan data yang direncanakan pada konferensi, namunn manajemen puncak juga menginginkan rencana lain untuk situasi yang tidak dapat diprediksi untuk beberapa aktivitas penjualan tingkat bawah.

3.4 Laporan

Pada pertemuan ini OCE mengguankan President Operating Report (POR) untuk menilai kinerja divisi. Tiap presiden divisi menyerahkan laporan tersebut pada POR setiap bulan. Sistem laporan ini berbeda dari laporan anggaran pada perusahaan lain.

Kedua, Selain data tahun berjalan, POR juga mencatumkan hasil aktual tahun sebelumnya. hal ini memperbolehkan adanya perbandingian dengan hasil aktual tahun sekarang pada selesainya kuarter, lebih atau kurang persentase yang dilaporkan.

Manajemen puncak perusahaan bertemu tiap kuarter dengan tiap presiden divisi serta kepala keuanganya untuk membahas POR terbaru serta memantau kinerja keseluruhan divisi. Rapat diadakan sangat serius, sehingga tiap penyimpanan dari ramalan mendapat perhatian lebih. Jika laporan hasil dan ekspektasi suatu divisi dianggap lemah, maka kemungkinan adanya perubahan rencana terkadang diperintahkan oleh manajemen puncak.

Pertama, POR berisi tiga kolom data untuk tahun ini. Kolom ketiga dari data ini menunjukan rencana yang disetujui oleh presiden divisi dan manajemen puncak perusahaan pada awal tahun fiskal. Ramalan data ini tidak berubah selama tahun fiskal dan kinerja presiden divisi diukur dengan ramalan tahun fiskal. Kolom pertama melaporkan hasil aktual untuk kuarter pertama atau merupakan nilai yang diharapkan pada saat ini dan kuarter selanjutnya. Kolom kedua melaporkan hasil "ekspektasi sebelumnya" sehingga perubahan ekspektasi setiap bulannya dapat dibandingkan dengan data yang telah disampaikan pada POR bulan sebelumnya.

3.5 Evalusi Strategi dari CEO Knight Untuk Emerson Electric Company

Menurut kelompok kami, Dengan ditunjuknya Charles F.Knight sebagai Chief Executive Officer dalam Emerson Company, terdapat beberapa evaluasi yang dibuat oleh Knight, salah satunya mengenai perubahan strategi dari "Low-cost" menjadi "Best-cost"

dan juga evaluasi tentang sistem perencanaan dan pengendalian. Kami menyimpulkan evaluasi di bidang strategi, sistem perencanaan, dan pengendalian yang dilakukan oleh

(14)

Knight memiliki dampak baik bagi perusahaan Emerson, namun terdapat kelemahan yang akan diterima oleh perusahaan.

Kelemahan

Salah satu visi dari Emerson Company adalah menciptakan tingkat efisiensi yang tinggi dalam hal produksi dengan adanya visi ini maka perusahaan mempertimbangkan segala aspek dalam produksi dari mulai pemilihan bahan yang berkualitas hingga biaya produksi yang terbaik atau diistilahkan best cost product.

Dengan adanya prinsip ini maka pengembangan produk dari Emerson Company cenderung lambat karena memerhatikan setiap detail produksinya sehingga produk Emerson Company yang beredar di pasaran berpotensi "ditiru" oleh perusahaan lain karena lambatnya inovasi untuk menciptakan produk.

Kekuatan

Knight telah melakukan revolusi dalam tubuh Emerson Company dengan menentukan adanya perubahan pada beberapa hal diantaranya: Mengubah orientasi penentuan harga dari low cost menjadi best cost. Ada 6 elemen atau langkah yang diambil Knight untuk mengimplementasikan strategi ini, yaitu:

a) Berusaha meningkatkan kualitas produk dan meningkatkan tingkat kepuasan konsumen.

b) Dapat mengetahui atau dapat memetakan tingkat persiangan

c) Fokus pada proses manufaktur, misalnya dengan membuat desain produk yang terbaik dibanding kompetitor.

d) Menciptakan komunikasi yang baik antar karyawan

e) Mengeliminasi biaya-biaya atau cost reduction sehingga perusahaan dapat menciptakan produk yang berkualitas dengan tingkat efisiensi yang tinggi.

f) Menyederhanakan atau merampingkan divisi-divisi yang awalnya berjumlah banyak menjadi delapan divisi saja

Selain itu, perusahaan juga berinvestasi sebesar 1,8 milyar dolar untuk meningkatkan teknologi, produktivitas, dan meningkatkan laba tiap produknya serta meningkatkan kualitas produk tetapi tetap mempertahankan prinsip efisiensi. Dengan

10

(15)

adanya perubahan atau gebrakan dari low cost menjadi best cost maka Emerson Company mengalami keuntungan diantaranya:

1. Biaya-biaya yang dikeluarkan oleh Emerson Company menjadi sedikit karena perusahaan telah melakukan prosedur cost reduction.

2. Meningkatnya kualitas produk yang akan berdampak pada meningkatnya tingkat kepuasan dari pelanggan.

3. Dapat berkompetisi dengan pesaing dalam sektor industri ini.

4. Terbentuknya komunikasi yang baik antar masing-masing divisi perusahaan serta antar karyawan di perusahaan

3.6 Evaluasi system Perencanaan dan Pengendalian serta kekuatan dan Kelebihannya

Selain melakukan perubahan dengan mengubah orientasi low cost menjadi best cost CEO Knight juga melakukan gebrakan pada proses perencanaan dengan cara:

1. Menentukan tingkat pertumbuhan dan pengendalian penjualan dari masing-masing divisi.

2. Manajer puncak atau top manager menginginkan masing-masing divisi

3. berupaya untuk merealisasikan atau mewujudkan target. 3. Manajer puncak merencakan rapat yang dihadiri oleh masing-masing divisi.

4. Masing-masing divisi membandingkan hasil atau pencapaian yang telah dicapai pada periode berjalan, lima periode sebelumnya, dan memperkirakan

5. pertumbuhan, dan laba lima periode kedepan.

6. Di akhir tahun fiskal manajer dari masing-masing divisi dan manajer puncak mengadakan semacam pertemuan atau rapat untuk membahas pencapaian tahun berjalan dan merencanakan laba atau keuntungan yang diperoleh selama lima periode kedepan.

Dengan adanya perubahan-perubahan ini, Knight mampu menciptakan perubahan sistem pengendalian manajemen dalam tubuh Emerson Company sehingga berdampak baik bagi perusahaan. Caranya adalah adanya komunikasi antar lini atau antar divisi sehingga tidak ada jarak antara atasan-bawahan, komunikasi antar divisi berjalan dengan baik. CEO Knight juga ikut berperan aktif dalam hal sosialiasi strategi

(16)

perusahaan serta menerima umpan balik dari bawahannya sehingga kesalahpahaman dapat diminimalisasi. Selain itu bagi karyawan Emerson Company yang bekerja dengan baik akan mendapatkan bonus dari perusahaan sehingga akan memotivasi dan meningkatkan usaha dari karyawan untuk bekerja lebih baik lagi dan tentu saja ini akan berdampak pada meningkatnya kualitas produk. Kelemahannya adalah dibutuhkan waktu yang lama untuk dapat mengimplementasikan strategi yang dilakukan oleh CEO Knight pada setiap divisi dalam perusahaan Emerson.

3.7 Rekomendasi CEO Knight untuk perusahaan Emerson

1. Kami menyarankan kepada CEO Knight untuk meningkatkan investasi di bidang RnD untuk mengatasi lambatnya produk-produk dari perusahaan Emerson untuk memasuki pasar, yaitu dengan cara meningkatkan teknologi. Selain itu, selalu membuat inovasi baru pada produk sehingga produk baru ini dapat bersaing di pasar dan dapat menjadi produk yang "Best seller" dalam penjualannya selama 2. Kami menyarankan kepada CEO Knight untuk melakukan revisi mengenai

perencaan dan strategi agar penerapan strategi dan perencanaan ini berjalan tidak lama. Karena lamanya proses perencaan dan strategi yang dilakukan oleh manajer puncak dan manajer masing-masing divisi, membuat produk dari perusahaan Emerson ini relatif lama dalam memasuki pasar.beberapa tahun.

3.8 Peran dari manajer divisi dalam system pengendalian manajemen pada Emerson Company

Peranan yang sebaiknya dimiliki oleh kedelapan manajer segmen bisnis tersebut dalam system perencanaan dan pengendalian Emierson adalah sebagai meninjau dan mengawasi setiap kegiatan dalam divisi yang dipimpinnya, dan mendorong komunikasi dan interaksi terbuka antar karyawan.

12

(17)

BAB IV SIMPULAN 4.1 Simpulan

Kelemahan dan kekuatan analisis evaluasi Kelemahan :

salah satu visi perusahaan yang tinggi sehingga diperoleh produk dengan harga tingkat efisiensi yang tinggi sehingga diperoleh produk dengan harga kualitas bagus namun harga yang kompetitif. Perusahaan lambat dalam hal pengembangan produknya sehingga menjadi pengikut bagi kompetitornya. Namun ternyata strategi ini yang membuat dia lebih unggul karena memperbaiki kelemahan-kelemahan produk pionner-nya. Selain itu perencanaan strategik yang dibangun oleh knight untuk 20 bisa dimasukkan kedalam rencana jangka panjang perusahaan. rencana jangka panjang ini dipecah lagi menjadi rencana menengah dan perencanaan jangka pendek.

Kekuatan :

Merubah strategi perusahaan dengan menentukan beberapa hal, yaitu : 1. Visi, misi, falsafah dan tujuan perusahaan

2. Analisis eksternal dan internal perusahaan 3. Analisis pilihan strategi

4. Sasaran jangka panjang

5. Sasaranjangka pendek dan strategi operasional

6. Perencanaan, pelaksanaan, pengendalian dan evaluasi 7. Umpan balik

Kemudian setelah ditentukan dan dilaksanakan keenam hal diatas melakukan umpan balik dan jugaa mensosialisasikan hal tersebut. Strategi yang telah diterapkan telah menunjukkan keberhasilan sebagai seorang CEO. Berhasil menekan gagal produksi sehingga bisa tercapai efisiensibiaya bagi perusahaan. penerapan sistem komunikasi terbuka antara atasan – bawahan maupun rekan kerja serta sistem insentif dan bonus telah memotivasi para karyawan untuk meningkatkan kualitas kerjanya. Dengan strateginya yang baru dengan memperkecil struktur organisasi menjadi 8 divisi.

4.2 Saran

Makalah yang berjudul “ANALISIS PERENCANAAN STRATEGI STUDI KASUS PADA EMERSON ELECTRIC COMPANY” ini telah kami selesaikan dengan semaksimal mungkin. Namun, kesempurnaan hanya milik Allah SWT, maka pasti ada kekurangan dari isi makalah ini. Kami dengan terbuka menerima berbagai saran dan kritik yang kami perlukan untuk bahan evaluasi makalah dengan tema yang serupa selanjutnya.

(18)

DAFTAR PUSTAKA

Anthony, Robert N. 2011. “Sistem Pengendalian Manajemen”. Tangerang Selatan: KARISMA Publishing Group.

14

Referensi

Dokumen terkait

Dalam penelitian ini diperoleh simpulan bahwa lingkungan bisnis memiliki pengaruh yang kuat terhadap organisasi perusahaan, terlebih kondisi saat dunia bisnis sudah

Strategi pemasaran merupakan rencana yang menyeluruh, terpadu dan menyatu di bidang pemasaran, yang memberikan panduan tentang kegiatan yang akan dijalankan untuk

Hal ini berarti bahwa terdapat pengaruh kuat gaya kepemimpinan transformasional terhadap strategi pemasaran agresif dengan dibentuk oleh variabel stimulus

Hasil dari analisis SWOT, dihasilkan 7 alternatif strategi yang dapat dipilih oleh perusahaab dan berdasarkan dari matriks SWOT, dari 7 alternatif strategi yang ada terdapat

Tujuan QSPM adalah untuk menentukan alternatif strategi pemasaran dan strategi bersaing yang baik atau yang menjadi prioritas untuk dijalankan perusahaan, sehingga

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis strategi pemasaran makanan tradisional (studi kasus industri rengginang di Kecamatan Sakra Pusat). Metode penelitian menggunakan metode

Strategi Weakness-Opportunities WO Dalam strategi WO, sebuah kelemahan yang bisa menjadi peluang bagi Seblak dan Baso Aci Wak Acan yaitu: 1 membuka lowongan pekerjaan khususnya untuk

Untuk mengatasi ha1 tersebut maka perusahaan melakukan strategi peningkatan harga jual sebesar 25 %, maka target penjualan yang hams dicapai adalah sebanyak 209.121 kg buah per bulan,