• Tidak ada hasil yang ditemukan

analisis perencanaan waktu dan biaya pada proyek

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2024

Membagikan "analisis perencanaan waktu dan biaya pada proyek"

Copied!
103
0
0

Teks penuh

(1)

i

TUGAS AKHIR (SKRIPSI)

ANALISIS PERENCANAAN WAKTU DAN BIAYA PADA PROYEK PEMBANGUNAN GEDUNG DI SMA NEGERI 1 MAROS“

Untuk Memenuhi Sebagai Persyaratan Dan Untuk Memperoleh Derajat Sarjana (S-1)

Disusun Oleh:

ANDI IVAN 45 09 041 093

PROGRAM STUDI S1

DISUSUN OLEH : ANDI IVAN 45 09 041 093

FAKULTAS TEKNIK JURUSAN SIPIL UNIVERSITAS “BOSOWA” MAKASSAR

2018

(2)

ii

(3)

iii

(4)

ii

(5)

iii

KATA PENGANTAR

Syukur Alhamdulillah, Penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan begitu banyak nikmat, sehingga Penulis dapat menyelesaikan Skripsi ini dengan judul “Analisis Perencanaan Waktu dan Biaya Pada Proyek Pembangunan Di SMA NEGERI 1 MAROS’’”, guna untuk mengikuti ujian seminar sebagai salah satu prasyarat dalam penyelesaian pendidikan pada program Studi Strata-1 Fakultas Teknik Jurusan Sipil universitas Bosowa Makassar.

Salam, salawat dan taslim Penulis tujukan kepada Manusia pilihan- Nya, yang hadir bukan hanya karena terpilih namun sangat layak untuk dipilih oleh-Nya. Semoga pancaran Ad-din yang diamanahkan kepadanya akan selalu membawah kebahagiaan dunia dan akhirat.

Penulis dengan segala keterbatasannya mencoba menghimpun, mengolah data, serta penguasaan beberapa literatur, yang digunakan dalam penyusunan tugas akhir ini, namun berkat masukan dan bantuan berbagai pihak, akhirnya tujuan penulis menyelesaikan tugas akhir ini dapat terwujud.

Dalam kesempatan ini penulis menyampaikan terima kasih yang setinggi-tingginya kepada :

(6)

iv

1. Bapak Prof.Dr.Saleh Pallu,M.Eng. selaku Rektor Universitas Bosowa Makassar.

2. Ibu DR. Hamsina,ST.,M.Si. selaku Dekan Fakultas Teknik Universitas Bosowa Makassar.

3. Ibu Savitri Prasandi M, ST., MT. selaku ketua Jurusan Sipil Fakultas Teknik Universitas Bosowa Makassar.

4. Bapak Ir. Burhanuddi Badrun, M.Sp. selaku dosen pembimbing I, yang telah meluangkan waktu, semangat, inovasi, dan motivasi dalam menyelesaikan penelitian kami ini.

5. Ibu Savitri Prasandi M,ST., MT. selaku dosen pembimbing II, atas waktu yang telah diluangkannya serta koreksi terhadap penulisan dan saran dari awal penelitian hingga terselesainya penulisan ini.

6. Seluruh Dosen, Staf, dan Karyawan Fakultas Teknik Jurusan Sipil Universitas Bosowa Makassar.

7. Direktur dan staf CV. Lalambate Tarantajo yang memberikan fasilitas dalam penyelesaian tugas akhir ini.

8. Kepada Kedua Orang Tua tercinta dan Keluarga Besar atas do’a, dukungan dan bantuannya yang telah memberikan dorongan moril dan bantuan materil bagi Penulis dalam menyelesaikan tugas akhir ini.

9. Teman-teman Sipil Angkatan 2009, Pengurus MAHASILA, Senior- senior, Seluruh Mahasiswa Teknik Bosowa yang memberikan motivasi serta bantuan fasilitas.

Dalam penyusunan tugas akhir ini, kami menyadari bahwa masih terdapat kekurangan-kekurangan yang terjadi didalamnya serta jauh dari

(7)

v

kesempurnaan, namun demikian Penulis tetap berusaha melengkapinya, mengingat kemampuan yang kami miliki.

Oleh sebab itu Penulis sangat mengharapkan bimbingan, saran, dan kritik yang lebih terarah dan masukan yang positif dari berbagai pihak utamanya dosen pembimbing, para dosen serta rekan-rekan mahasiswa demi kesempurnaan tugas akhir ini. Atas bimbingan, saran dan kritik Penulis tidak lupa mengucapkan banyak terima kasih.

Akhir kata “Keberhasilan itu akan terwujud dengan ikhtiar dan kerjasama yang baik disertai doa kepada Allah SWT”. Kami mengharapkan semoga tugas akhir ini dapat memberikan manfaat yang baik kepada kita semua.

Makassar,03 Maret 2018

Penulis

(8)

v ABSTRAK

Perusahaan dalam menjalankan proyeknya seringkali mengalami kesulitan atau kendala-kendala seperti faktor cuaca, ketersediaan bahan baku, semangat kerja, dan komunikasi. Oleh karena itu perusahaan selaku pelaksana proyek harus mampu mengadakan perencanaan yang tepat agar dalam pelaksanaan kegiatan proyek dapat diselesaikan tepat waktu dengan biaya yang tepat pula.

Network Planning dengan metode Critical Path Metode (CPM) merupakan salah satu teknik manajemen yang dapat digunakan untuk merencanakan dan mengendalikan pelakasanaan suatu proyek, yang memperlihatkan kurun waktu pelaksanaan kegiatan serta memperlihatkan hubungan antar kegiatan.

Proyek yang menjadi objek penelitian penulis adalah Proyek Kontruksi yang berlokasi di Kab. MAROS merupakan perusahaan yang bergerak dalam bidang konsultant desain arsitektur adan teknik umum. Dalam perencanaan waktu dan biayanya selama ini perusahaan melakukan serangkaian tahap- tahap perencanaan perusahaan yang melakukan penjadwalan dan pengawasan secara berkala terhadap proyek yang direncanakan. Dari perencanaan yang dilakukan oleh perusahaan, maka dilakukan penelitian untuk mengetahui apakah perencanaan yang dibuat perusahaan tersebut sudah tepat dan apa saja yang menjadi kendala dalam perencanaan tersebut.

Metode yang digunakan adalah metode deskriptif analis, dimana data- data yang dikumpulkan oleh penulis dengan cara obeservasi langsung ke perusahaan dan ke lokasi proyek, wawancara, dan studi literatur pustaka diolah, yang kemudian dianalisis sehingga dapat diperoleh gambaran mengenai perencanaan waktu dan biaya yang dapat dipertimbangkan dan dapat diterapkan dalam perusahaan.

Berdasarkan hasil penelitian dan perhitungan dengan network planning dengan metode lintasan kritis (CPM), dapat disimpulkan bahwa perencanaan waktu dan biaya yang menggunakan network planning dengan metode

(9)

vi

lintasan kritis (CPM) tepat untuk diterapkan di perusahaan pada perencanaan waktu dan biaya proyeknya, karena lebih meningkatkan efisiensi waktu dan biaya proyek. Waktu proyek mempunyai efisiensi waktu dan biaya proyek.

Waktu proyek mempunyai efisiensi 8 hari atau sebesar 7,07 % fsn biaya proyek mempunyai efisiensi sebesar Rp 2 atau sama dengan ...%.

(10)

vii DAFTAR ISI

HALAMAN

SAMPUL ... i

LEMBAR PENGESAHAN ... ii

KATA PENGANTAR ... iii

ABSTRAK ………... v

DAFTAR ISI ... vi

DAFTAR NOTASI ... ix

DAFTAR TABEL ... xi

DAFTAR GAMBAR ... xii

BAB I. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang ... I-1 1.2 Rumusan Masalah ... I-4 1.3 Maksud dan Tujuan ... I-4 1.3.1 Maksud Penelitian ... I-4 1.3.2 Tujuan Peneliatian ... I-4 1.4 Sistematika Penelitian ... I-5 BAB II. TINJAUAN PUSTAKA

2.1 PERENCANAAN WAKTU DAN PERENCANAAN BIAYA ... II-1 2.1.1 perencanaan waktu ... II-1 2.1.2 Network Planning ... II-2 2.1.3 Istilah Simbol-Simbol Networ Planning ... II-3 2.1.4 Hubungan Antar Simbol ... II-4 2.2 Analisis CPM ...II-6 2.2.1 Pengertian Rentang Waktu ... II-6 2.2.2 Waktu Kegiatan ... II-7 2.2.3 Perhitungan EST, EFT, LST, LFT... II-7 2.3 Tenggang Waktu Kegiatan ... II-13 2.3.1 Peristiwa Kritis, Kegiatan Kritis, Dan Lintasan Kritis ... II-14

(11)

viii

2.3.2 Barchat Kurva S dan Hostogram ... II-18 2.4 Manajemen Biaya ... II-23 2.4.1 Life Cycle Project ... II-26 2.4.2 Hal-Hal Yang Dikendalikan Dalam Proyek ... II-28 2.4.3 Pengendalian Jadwal/Waktu Kerja ... II-29 2.5. Metode Nilai Hasil (earned value) ...II-30 2.6. Konsep Nilai Hasil (earned value) ... II-33 2.7. Penilaian Kinerja Proyek Dengan Konsep Earned Value ... II-25 2.7.1 Budget Cost Work Schedule (BCWS) ... II-36 2.7.2 Actual Cost Work Perfomance ... II-36 2.7.3 Budget Cost Work Performance (BCWP) ... II-37 2.7.4 Cost Variance ... II-37 2.7.5 Schedule Variance ... II-39 2.8.1 Schedule Performance Indeks (SPI) ... II-39 2.8. Cost Performance Indeks (CPI) ... II-38 2.8.2 Prediksi Biaya Penyelesaian Akhir/Estimate At Compl (EAC)... II-40 2.9. Model-Model Perkiraan Earned Value ... II-41 BAB III. METODE PENELITIAN

3.1 Jenis Penelitian ... III-1 3.2 Lokasi Penelitian ... III-2 3.3 Jenis Data ... III-3 3.4 Proses Pengumpulan data ... III-3 3.5 Metode Pengumpulan Data ... III-4 3.6 Sistem Pengolahan Dan Analisis Data ... III-5 3.7 Perencanaan Waktu ... III-7 3.8 Durasi Masing-Masing Kegiatan .………... III-15 3.9 Analisa CPM ...………... III-24 BAB IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Data Umum Perencanaan Proyek ... IV-1 4.2 Data-Data Proyek ... IV-2 4.3 Perencanaan Biaya ...………...……... IV-3

(12)

ix

4.4 Penetapa Perencanaan Biaya Proyek ...…... IV-7 4.5 Perencanaan Anggaran Biaya ... IV-6 4.6 Mempersingkat kurun waktu penyelesaian proyek ... IV-14 4.7 Kendala-kendala yang dihadapi dalam penyelsaian proyek ... IV-29 BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan ... V-1 5.2 Saran ... V-2 DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

(13)

x

DAFTAR NOTASI Simbol Keterangan

EST (Eartlist Star Time) : waktu mulai suatu kegiatan bila hanya ada satu kegiatan.

EFT (Eartlist Finish Time) : waktu selesai paling awal suatu kegiatan, bila hanya ada satu kegiatan terdahulu, maka EFT suatu kegiatan terdahulu merupakan EST kegiatan selanjutnya.

LST (Latest Star Time) : wak tu paling akhir kegiatan boleh mulai

tanpa memperlambat proyek secara keseluruhan.

LFT (Latest Finish Time) : waktu paling akhir suatu kegiatan boleh selesai tanpa memperlambat penyelesaian proyek.

i : Peristiwa awal kegiatan X

j : Peristiwa akhir kegiatan X

X : Kegiatan

D : Lama Kegiatan

ESTi : Peristiwa awal kegiatan

EFTj : Peristiwa akhir kegiatan

ESTj : Saat Paling awal peristiwa akhir

(14)

xi

n : Nomor Kegiatan (n = 1,2,3...)

ESTn : Saat paling awal dari kegiatan Xn

Dn : Lama kegiatan Xn

D : Durasi (Hari, minggu, bulan)

V : Volume (M3, M2, Kg)

k : Kapasitas kelompok pekerja (M3/hari, orang)

kp : Kelompok pekerja (orang)

R A E : Rasio angkatan kerja efektif R A V : Rasio angkatan kerja variasi

R A C : Rasio angkatan kerja cadangan

DAFTAR TABEL

HALAMAN

Tabel 3.1 Ruang Lingkup Kegiatan ...………. III-8 Tabel 3.2 Uraian Pekerjaan ...……….... III-13 Tabel 3.3 Durasi ...……….. III-22 Tabel 3.4 Analisa CPM ... III-23 Tabel 4.1 Analisa Kebutuhan Tenaga Kerja ...……… IV-5 Tabel 4.2 Daftar Tenaga Kerja Dan Upah Harian Proye ... IV-7 Tabel 4.3 Rekapitulasi Rencana Anggara Biaya Proyek ... IV-9 Tabel 4.4 Daftar Biaya Langsung Untuk Setiap Pekerjaan …….. IV-10 Tabel 4.5 Daftar Kegiatan-Kegiatan Proyek ...……….… IV-12

(15)

xii

Tabel 4.6 Daftar Urutan-Urutan Kegiatan Dan Kegiatan Sebelumnya .... IV-14 Tabel 4.7 Daftar Kegiatan-Kegiatan dan Kegiatan Sebelumnya Yang Disertai

Dengan Perkiraan Kurun Waktunya ... V-16

Tabel 4.8 Perhitungan Maju ... V-16 Tabel 4.9 Perhitungan Mundur ... V-18 Tabel 4.10 Tabel Total Float ... V-20 Tabel 4.11 Tarif Lembur Kerja ... V-23 Tabel 4.12 Daftar Slope Biaya Masing-Masing Kegiatan ... V-28 Tabel 4.13 Total Float Kegiatan F Dipercepat 2 Hari ... V-30 Tabel 4.14 Total Float Setelah Kegiatan O Dipercepat 3 Hari ... V-32 Tabel 4.15 Total Float Setelah Kegiatan O Dipercepat 3 Hari ... V-34 Tabel 4.16 Total Biaya Proyek Setelah Dipercepat ... V-35

DAFTAR GAMBAR

Halaman Gambar 2.1 Tiga Serangkai Proyek ……….. II-32 Gambar 2.2 masukan dan keterkaitan berbagai pemikiran manajemen ... II–34 Gambar 2.3 Bagan Metode PERT...……….. II-39 Gambar 2.4 Bagan Metode CPM ...………. II-40

(16)

xiii

Gambar 2.5 Bagan Metode PDM ...……...………... II-41 Gambar 2.6 Klasifikasi Perkiraan Biaya Proye ………... II-42 Gambar 2.7 Skema Harga Satuan Pekerjaan ...………... II-44 Gambar 3.2 Lokasi Penelitian ...……….... III-2

(17)

I-1 BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Proyek konstruksi berkembang semakin besar dan rumit dewasa ini baik dari segi fisik maupun biaya. Pada prakteknya suatu proyek mempunyai keterbatasan akan sumber daya, baik berupa manusia, material, biaya ataupun alat. Hal ini membutuhkan suatu manajemen proyek mulai dari fase awal proyek hingga fase penyelesaian proyek. Dengan meningkatnya tingkat kompleksitas proyek dan semakin langkanya sumberdaya maka dibutuhkan juga peningkatan sistem pengelolaan proyek yang baik dan terintegrasi.

Perencananan dan pengendalian biaya dan waktu merupakan bagian dari manajemen proyek konstruksi secara keseluruhan. Selain penilaian dari segi kualitas, prestasi suatu proyek dapat pula dinilai dari segi biaya dan waktu. Biaya yang telah dikeluarkan dan waktu yang digunakan dalam menyelesaikan suatu pekerjaan harus diukur secara kontinyu penyimpangannya terhadap rencana.

Adanya penyimpangan biaya dan waktu yang signifikan mengindikasikan pengelolaan proyek yang buruk. Dengan adanya indikator prestasi proyek dari segi biaya dan waktu ini memungkinkan tindakan pencegahan agar pelaksanaan proyek berjalan

Dalam pembuatan jalan, perencanaan akan aktivitas-aktivitas produksi sangatlah penting. Suatu proyek tidak mugnkin dapat terlaksana dengan baik

(18)

I-2

apabila tidak memiliki perencanaan yang baik. Karena dengan perencanaan yang buruk maka perusahaan merencanakan kegagalan, dan itu dapat membuat perusahaan mengalami kerugian, seperti pemborosan waktu, biaya dan tenaga.

Seringkali pelaksanaan suatu pekerjaan timbul pemborosan biaya,baik dalam penggunaan tenaga kerja maupun bahan baku yang disebabkan kurang matangnya perencanaan. Dengan demikian suatu perencaan yang baik dan matang adalah suatu langkah awal yang sangat penting dan diperlukan dalam setiap kegiatan kegiatan usaha, karena dapat menunjang tercapainya tujuan perusahaan.

Ketepatan waktu penyelesaian suatu poyek merupakan salah satu aspek yang dinilai pelanggan. Oleh karena itu perushaan memberikan perhatian khusus pada masalah perencanaan, dan pengendalian suatu proyek, agar dapat mencapai target waktu penyelesaian tanpa mengurangi kualitas dari pengerjaannya.

Melalui perencanaan yang baik diharapkan suatu penyelesaian suatu proyek dapat sesuai dengan target waktu yang diharapkan konsumen. Selain itu dengan biaya yang efisien, serta kualitas yang sesuai dengan yang diharapkan.

Dasar pertimbangan inilah maka saya menganggap perlu mengangkat suatu judul tugas akhir dengan judul :

“Analisis Perencanaan Waktu dan Biaya Pada Proyek Pembangunan Di SMA NEGERI 1 MAROS’’

(19)

I-3 1. 2 Rumusan Masalah

Perencanaan sebuah proyek meliputi perencanaan biaya dan waktu (Penjadwalan) atas kegiatan-kegiatan yang harus dilaksanakan sampai proyek tersebut selesai dikerjakan.

Untuk mencapai target waktu yang diinginkan, diperlukan perencanaan terhadap semua kegiatan agar dapat berjalan sesuai dengan rencana yang diinginkan. Perencanaan dan penjadwalan yang tidak tepat dapat merugikan perusahaan, seperti keterlambatan waktu penyelesaian sebuah proyek, dan juga pemborosan tenaga kerja serta dana dan juga mengakibatkan menurunnya tingkat kepercayaan dari pihak lain, khususnya pihak pemberi proyek terhadap perusahaan tersebut.

Berdasarkan uraian diatas, maka permasalahan yang akan dibahas oleh penulis dapat diidentifikasi sebagai berikut:

1. Bagaimana merencanakan waktu pada proyek pembangunan gedung sekolah pada Perusahaan Kontruksi

2. Bagaimana merencanakan biaya pada proyek pembangunan gedung sekolah pada Perusahaan Kontruksi

1. 3 Maksud Dan Tujuan 1. 3.1 Maksud Penelitian

Maksud penulisan tugas akhir ini adalah memberikan informasi mengenai posisi kemajuan proyek berupa progres pelaksanaan pekerjaan dibandingkan dengan rencana schedule dengan pembiayaan proyek

(20)

I-4 1. 3.2 Tujuan Penelitian

Adapun tujuan yang ingin dicapai dalam penulisan tugas akhir ini adalah : 1. Menganalisis perencanaan waktu proyek penambahan ruang kelas pada

Proyek Kontruksi

2. Menganalisis perencanaan biaya proyek penambahan ruang kelas pada Proyek Kontruksi Dengan Mengunakan Network Planing

1. 4 Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan Tugas Akhir ini dibagi dalam lima bab dengan perincian isi dari tiap bab sebagai berikut :

BAB I PENDAHULUAN

Isinya merupakan pola umum secara singkat mengenai tugas akhir ini, dan dimksudkan sebagai Bab ini mencakup : latar belakang, maksud dan tujuan penulis, ruang lingkup dan batasan masalah, gambaran umum penulisan dan sistematika penulisan

BAB II KAJIAN PUSTAKA

Isinya merupakan suatu pembahasan mengenai teori – teori dasar yang mendukung dalam penulisan tugas akhir ini. Bab ini membahas : pengertian Perencanaan Manajemen Proyek, biaya dan waktu, indikator dan formulasi yang digunakan.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Isinya merupakan langkah – langkah atau metodologi yang ditempuh dalam pemecahan masalah untuk tujuan penelitian. Bab ini membahas :

(21)

I-5

Gambaran umum lokasi proyek penelitian, jenis penelitian dan sumber data, proses pengumpulan data, proses pengolahan data.

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

Isinya berupa pemaparan data yang telah dikumpulkan serta memberikan beberapa analisa untuk mengelolah data tersebut sesuai dengan yang dibutuhkan dalam pemecahan masalah.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

Isinya menyimpulkan hasil – hasil dari seluruh penelitian yang telah dilakukan dan memberikan saran – saran yang berhubungan dengan penelitian ini. Metode penelitian yang digunakan penulis dalam skripsi ini adalah metode skriptifanalisis, dimana penulis mencoba untuk mengumpulkan, menjelaskan kemudian menganalisis data yang diperoleh dilokasi penelitian dan setelah itu ditarik suatu kesimpulan.

(22)

III-1 BAB II

TINJAUN PUSTAKA

2.1 PERENCANAAN WAKTU DAN PERENCANAAN TENAGA KERJA 2.1.1 Perencanaan Waktu

Perencanaan waktu adalah sebuah gagasan/ide penjadwalan pekerjaan yang ada dalam suatu proyek. Karena kompleksnya permasalahan dalam suatu proyek, maka pengelola proyek selalu ingin meningkatkan kualitas perencanaan proyek. Perencanaan (Time Scheduling) proyek didasarkan pada durasi (waktu) normal setiap kegiatan atau pekerjaan (Mointi Rahayu. 2010).

Pengelolah proyek selalu ingin mencari metode yang dapat meningkatkan kualitas perencanaan waktu dan jadwal untuk menghadapi jumlah kegiatan dan kompleksitas proyek yang cenderung bertambah. Usaha tersebut membuahkan hasil dengan ditemukannya bagan balok (Bar Chart) dan analisis jaringan (Network Analysis), yaitu penyajian perencanaan dan pengendalian, khususnya jadwal kegiatan proyek secara sistematis dan analitis.

Perencanaan pelaksanaan proyek adalah mengusahakan agar pekerjaan yang dilakukan berjalan sesuai rencana, sehingga perencanaan yang sudah dibuat dapat dipantau dan dikendalikan implementasinya. Pemantauan dan pengendalian proyek diperlukan untuk mengukur besarnya deviasi/penyimpangan pekerjaan yang sudah dilakukan terhadap rencana awal.

Network planning pada prinsipnya adalah hubungan ketergantungan antara bagian-bagian pekerjaan yang digambarkan dalam diagram network, sehingga diketahui bagian-bagian pekerjaan mana yang harus didahulukan dan pekerjaan yang harus menunggu selesainya pekerjaan yang lain (Mointi, Rahayu 2010)

2.1.2 Network Planning

(23)

III-2

Network Planning adalah sistem informasi pada penyelenggaraan proyek mengenai kegiatan-kegiatan yang ada dalam network diagram saja. Informasi tersebut mengenai sumber daya yang digunakan oleh kegiatan dan informasi mengenai jadwal pelaksanaannya (Tubagus Haedar Ali 1995).

Network diagram adalah visualisasi proyek berdasarkan network planning.

Network diagram berupa jaringan kerja yang berisi lintasan-lintasan kegiatan dan urutan peristiwa yang ada selama pelaksanaan proyek. Network diagram dapat dilihat kaitan antara kegiatan dengan kegiatan lainnya, network dapat diketahui kegiatan mana saja yang merupakan lintasan kritis dari sana dapat ditetapkan dalam mengenai masalah-masalah yang timbul selama penyelenggaraan proyek (Tubagus Haedar Ali 1995).

2.1.3 Istilah Simbol-Simbol Network Planning

Simbol-simbol yang digunakan dalam penggambaran CPM adalah : a. Anak Panah (Arrow)

Anak panah melambangkan sebuah kegiatan, nama kegiatan dicantumkan di atas anak panah, lama kegiatan ditulis di bawah anak panah.

Nama Kegiatan Waktu

b. Lingkaran (Node)

Lingkaran melambangkan peristiwa dan kejadian yang terbagi atas tiga ruang.

Ruang sebelah kiri merupakan tempat bilangan atau huruf yang menyatakan peristiwa. Ruang sebelah kanan atau menyatakan nomor hari saat paling awal peristiwa yang mungkin terjadi.

ESTn N

LSTn

95 10

99

(24)

III-3 Keterangan :

ESTn = Saat paling awal peristiwa n mungkin terjadi.

LSTn = Saat paling lambat peristiwan mungkin terjadi n = Nomor peristiwa

ESTn = 95 = hari ke-95 (satuan dalam hari) LSTn = 99 = hari ke-99 (satuan dalam hari)

c. Anak panah terputus-putus (Dummy)

Anak panah terputus-putus melambangkan kegiatan semu, yang tidak membutuhkan waktu, namun hubungan ketergantungan ini harus ada untuk menyatakann logika ketergantungan kegiatan yang harus diperhatikan.

Dan penggambarkannya sama dengan penggambaran anak panah biasa.

Gambar 01. Symbol yang digunakan dalam Network Sumber : Buku Prinsip-prinsip Network Tubagus Haedar Ali 2.1.4 Hubungan Antar Simbol

Hubungan antar simbol ada 2 buah yaitu anak panah dengan lingkaran yang melambangkan hubungan kegiatan dan peristiwa, dan hubungan antara anak panah terputus-putus dengan lingkaran yang melambangkan hubungan antara dua peristiwa.

a. Anak panah dengan lingkaran

ESTi i

LSTi

EFTj J

LFTj

(25)

III-4 X

D

Pada gambar diatas dijelaskan bahwa sebuah peristiwa awal (i) dengan sebuah kegiatan yang keluar darinya, sebuah peristiwa akhir (j) dengan sebuah kegiatan yang menuju kepadanya. Ada sebuah kegiatan yang terletak antara peristiwa awal dan peristiwa akhir.

b. anak panah terputus-putus dengan lingkaran

X X

D

Gambar 02.Sumber : Buku Prinsip-prinsip Network Planning Oleh Tubagus Haedar Ali

Pada gambar diatas dijelaskan bahwa semua peristiwa awal (i) dengan kegiatan dan dummy yang keluar darinya, sebuah peristiwa akhir (j) dengan beberapa kegiatan dan dummy yang menuju kepadanya, dan terdapat sebuah dummy terletak antara kedua peristiwa tersebut.

2.2 Analisis CPM

Pada metode CPM kegiatan digambarkan pada anak panah atau activity on arrow (AOA) anak panah ini menghubungkan peristiwa awal dan peristiwa akhir kegiatan.Yang mana kegiatan tersebut tidak dapat dimulai sebelum kegiatan pendahuluannya selesai.

Dalam metode CPM dikenal adanya jalur kritis yaitu jalur yang memiliki rangkaian kegiatan dengan total jumlah waktu terlama dan menunjukan waktu penyelesaian proyek, jalur kritis ini sangat penting dalam pelaksanaan proyek karena pada jalur ini terletak kegiatan-kegiatan, bila mana terjadi keterlambatan

ESTi i

LSTi

EFTj J

LFTj

(26)

III-5

dalam pelaksanaannya akan menyebabkan keterlambatan proyek secara keseluruhan.

2.2.1 Pengertian Rentang Waktu

Dalam hal menyatakan unsur waktu di dalam jaringan kerja, dibedakan antara waktu yang terpakai untuk menyelesaikan aktivitas (disebut durasi), dan waktu untuk menyelesaikan event-event (disebut event time).

Dasar penelitian dengan metode jalur kritis (CPM) ialah memisahkan pekerjaan-pekerjaan satu persatu dan diklasifikasikan kedalam pekerjaan kritis dan pekerjaan non-kritis. Unsur yang memegang peranan dalam klasifikasi ini adalah unsur waktu.

Masalah yang sering dihadapi dalam menyusun jaringan kerja biasanya bukan soal menentukan urutan logis (logical sequence) dari aktivitas-aktivitas, melainkan soal menerapkan durasi dari tiap-tiap aktivitas.

2.2.2 Waktu Kegiatan

Yang dimaksud dengan waktu kegiatan adalah waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan kegiatan yang bersangkutan, yaitu mulai dari saat awal pada saat kegiatan mulai dikerjakan sampai dengan akhir pada saat kegiatan selesai dikerjakan. Pada umumnya satuan waktu untuk kegiatan-kegiatan dalam penyelenggaraan proyek digunakan hari. Ada dua faktor penentu lama kegiatan, yaitu : faktor teknis, yang meliputi volume pekerjaan, sumber daya, ruangan, jam kerja perhari, kerja dan faktor non teknis yang meliputi banyaknya hari kerja perminggu, banyaknya hari libur, serta cuaca yang tidak memungkingkan penyelenggaraan pekerjaan (Tubagus Haedar Ali 1995).

2.2.3 Perhitungan EST, EFT, LST, LFT

Dalam penentuan jalur kritis, dikenal beberapa terminologi dan rumus sebagai berikut :

EST (Eartlist Star Time) adalah waktu mulai suatu kegiatan bila hanya ada satu kegiatan.

(27)

III-6

EFT (Eartlist Finish Time) adalah waktu selesai paling awal suatu kegiatan, bila hanya ada satukegiatan terdahulu, maka EFT suatu kegiatan terdahulu merupakan EST kegiatan selanjutnya.

LST (Latest Star Time) adalah waktu paling akhir kegiatan boleh mulai tanpa memperlambat proyek secara keseluruhan.

LFT (Latest Finish Time) adalah waktu paling akhir suatu kegiatan boleh selesai tanpa memperlambat penyelesaian proyek (Iman Soeharto 1995).

a. Cara Perhitungan EST dan EFT

Early time adalah saat paling awal (SPA) suatu peristiwa mungkin terjadi dan tidak mungkin terjadi sebelumnya. Manfaat ditetapkannya saat paling awal (SPA) adalah untuk mengetahui mulai melaksanakan kegiatan yang keluar dari peristiwa berikutnya.Nilai dari SPA diperoleh melalui perhitungan maju.

1. Untuk sebuah kegiatan menuju ke sebuah peristiwa

Untuk sebuah kegiatan menuju ke sebuah peristiwa, saat paling awal suatu peristiwa adalah saat paling awal peristiwa sebelumnya berakhir dijumlah dengan durasi kegiatan yang mengikuti peristiwa.

Gambar persitiwa kegiatan

X D

Keterangan :

Rumus : EFTj = + D

i = Peristiwa awal kegiatan X j = Peristiwa akhir kegiatan X

ESTi i

LSTi

EFTj J

LFTj

(28)

III-7

X = kegiatan

D = Lama kegiatan

ESTi = Peristiwa awal kegiatan EFTj = Peristiwa akhir kegiatan

2. Untuk beberapa kegiatan menuju ke sebuah peristiwa

Bila ada dua kegiatan atau lebih dari suatu peristiwa maka diambil nilai terbesar dari perhitungan yang dipakai sebagai nilai EST.

Gambar peristiwa EST

X1

D1

X2

D2

Xn

Dn

Keterangan : EST1

i1

D1

EFTj j

EST2

i2

D2

ESTn

in

Dn

(29)

III-8

ESTj = ESTn + Dn nilai maximum n = Nomor kegiatan (n=1,2,3,…)

X = Nama kegiatan ke-n

J = Peristiwa akhir dari semua kegiatan In = Peristiwa awal kegiatan Xn

ESTn = Saat paling awal dari kegiatan Xn ESTj = Saat paling awal peristiwa akhir

Dn = Lama kegiatan Xn

b. Cara perhitungan LST dan LFT

Last Time adalah saat paling lambat (SPL) suatu peristiwa boleh terjadi dan tidak boleh sesudahnya (meskipun itu mungkin) sehingga proyek mungkin selesai pada waktu yang telah direncanakan. Manfaat ditetapkan SPL adalah untuk mengetahui saat paling lambat selesainya semua kegiatan sehingga proyek masih dapat selesai pada waktu yang direncanakan. Nilai dari SPL diperoleh melalui perhitungan mundur.

1. Untuk sebuah kegiatan yang keluar dari sebuah peristiwa

Untuk sebuah kegiatan keluar dari suatu peristiwa maka saat paling lambat peristiwa tersebut adalah saat paling lambat peristiwa setelah dikurangi kegiatan tersebut.

Gambar Peristiwa EST, LST, EFT, LFT

(30)

III-9 X

D

Keterangan

i = Peristiwa awal kegiatan x j = Peristiwa akhir kegiatan x

LSTi = Saat paling lambat peristiwa awal LFTj = Saat paling lambat peristiwa akhir

X = kegiatan

D = Waktu kegiatan

2. Untuk beberapa kegiatan keluar dari sebuah peristiwa

Bila ada dua kegiatan atau lebih dari semua peristiwa maka diambil nilai terkecil dari perhitungan yang dipakai sebagai nilai LST

ESTi i

LSTi

EFTj J

LFTj

(31)

III-10

Gambar Peristiwa LST

X1

D1

X2

D2

Xn

Dn

Keterangan :

LSTi = LFTJn– Dn Nilai maximum

N = Nomor kegiatan

Xn = Nama kegiatan

J1 = j2 = Peristiwa akhir kegiatan i = Peristiwa awal kegiatan

LFTj = Saat paling lambat peristiwa akhir LSTi = Saat paling lambat peristiwa awal

Dn = Lama Kegiatan Xn

2.2.4 Tenggang Waktu Kegiatan

j1

LFTji

j2

LFTj2

jn

LFTjn

i

LSTi

(32)

III-11

Tenggang waktu kegiatan adalah jangka waktu merupakan ukuran atas toleransi keterlambatan kegiatan. Dengan ukuran ini dapat diketahui karakteristik pengaruh keterlambatan terhadap penyelenggaraan proyek. Ada tiga macam tenggang waktu yaitu Total Float (TF), Free Float (FF), dan Independent Float (IF), namun yang umum dipakai dalam jaringan karna hanya 2 yaitu Total Float dan Free Float. Syarat perhitungan tenggang waktu.

1. Telah ada network diagram yang tepat 2. Lama kegiatan telah ditentukan

3. Berdasarkan network diagram, telah dihitung Saat Paling Awal (SPA) dan Saat Paling Lambat (SPL)

a. Perhitungan Total Float

Total Float (FT) adalah jumlah waktu penyelesaian suatu aktivitas dapat diundur tanpa mempengaruhi saat paling cepat dari penyelesaiaan proyek secara keseluruhan.

X

D

Keteranga

Rumus : TF = LFTj – D – ESTi

b. Perhitungan Free Float

Free Float adalah jumlah waktu dimana penyelesaian suatu aktivitas dapat diukur tanpa mempengaruhi saat paling cepat dari dimulainya aktivitas yang lain atau saat paling cepat terjadinya event lain pada network.

ESTi i

LSTi

EFTj j

LFTj

(33)

III-12 Keterangan :

Rumus : FF = EFTj – D – ESTi

2.2.5 Peristiwa Kritis, Kegiatan Kritis, Dan Lintasan Kritis

Pencapain tujuan pemakaian Network Planning dengan cara melaksanakan kegiatan-kegiatan sesuai dengan rencana yang terarah, tidak selalu mungkin, sehingga selalu ada kemungkinan keterlambatan pelaksanaan.

Ada beberapa kegiatan yang mempunyai batas toleransi keterlambatan, tetapi ada pula kegiatan-kegiatan yang tidak mempunyai toleransi tersebut. Sehingga bila terlambat satu hari maka penyelesaian proyek akan terlambat satu hari.

Kegiatan-kegiatan yang tidak memiliki toleransi keterlambatan ini disebut kegiatan kritis. Kegiatan-kegiatan kritis dapat diketahui jika peristiwa-peristiwa diketahui. Untuk mempengaruhi dengan mudah kegiatan kritis dan peristiwakritis pada sebuah diagram Network, perlu secara jelas lintasan-lintasan kritisnya, yaitu lintasan yang dimulai dari peristiwa awal network diagram sampai peristiwa akhir network diagram.

a. Peristiwa Kritis

Peristiwa kritis adalah peristiwa yang tidak memiliki tenggang waktu atau Saat Paling Awalnya (SPA) sama dengan Saat Paling Lambat (SPL).

b. Kegiatan Kritis

Kegiatan kritis adalah kegiatan yang sangat sensitive terhadap keterlambatan, sehingga bila sebuah kegiatan kritis terlambat, maka proyek akan mengalami keterlambatan selama satu hari. Ini disebabkan karena

ESTi i

LSTi

EFTj j

LFTj

(34)

III-13

kegiatan tersebut harus dimulai pada satu saat (tidak ada mulai paling awal dan tidak ada mulai paling lambat). Dan harus sesuai pada satu saatnya.

c. Lintasan Kritis

Lintasan kritis adalah lintasan yang terdiri dari kegiatan kritis, peristiwa kritis dan dummy. Dummy hanya ada dalam lintasan kritis bila diperlukan.

Lintasan kritis ini dimulai dari peristiwa awal diagram network.Tujuan mengetahui lintasan kritis adalah untuk mengetahui dengan cepat kegiatan- kegiatan dan peristiwa yang tingkat kepekaannya paling tinggi terhadap keterlambatan pelaksanaan.

Lintas kritis selama jangka waktu pelaksanaan proyek kemungkinan besar berubah-ubah. Hal ini disebabkan terjadinya keterlambatan pelaksanaan kegiatan yang besar keterlambatannya melebihi batas –batas toleransi.

Contoh Perhitungan Analisis CPM

D

A 3 H

2 2 DUMMMY 12

B E 1

8 2 4

C F J

4 G 3 5

2 2

2 5

8 3 8

4 4 13 0

1 0

8 5 8

10 6 16

11 7 15

20 8 20

(35)

III-14 Keterangan :

= Nomor Kegiatan 0 = Durasi Waktu 0 = Peristiwa Akhir

Tabel Analisis CPM

Nomor

kegiatan Kegiatan Durasi

Peristiwa Awal

Peristiwa Akhir

Tenggang

Waktu keterangan EST EFT LST LFT TF FF

1-2 1-3 1-4 2-5 3-5 3-6 3-7 4-7 5-8 6-8 7-8

A B C D Dummy E F G H I J

2 8 4 3 - 2 3 2 12 4 5

0 0 0 2 8 8 8 4 8 10 11

2 8 4 8 8 10 11 11 20 20 20

3 0 9 5 8 14 12 13 8 16 15

5 8 13 8 8 16 15 15 20 20 20

3 0 9 3 0 6 4 9 0 6 4

0 0 0 3 0 0 0 5 0 6 4

Non Kritis Kritis Non Kritis Non kritis Kritis Non Kritis Non Kritis Non Kritis Kritis

Non Kritis Non Kritis

2.3 Barchart, Kurva “S” dan Histogram

Metode bagan balok (Bart chart) pertama kali diperkenalkan oleh Henry L.

Gannt pada tahun 1917. Suatu bagan balok secara grafis menguraikan suatu 1

(36)

III-15

proyek yang terdiri dari kumpulan tugas atau aktivitas yang telah dirumuskan dengan baik, di mana suatu penyelesaian pekerjaan merupakan titik akhirnya.

Hingga sekarang metode ini sering digunakan dan dikombinasikan dengan metode lain. Umumnya digabungkan dengan metode kurva “S” dengan tujuan mempermudah dalam memonitoring kemajuan pelaksanaan proyek. Proses pembuatan Bagan Balok dengan menyusun koordinat X dan Y dimana pada sumbu tegak lurus X menggambarkan hasil penguraian lingkup pekerjaan proyek yang dilukiskan dengan balok, sedangkan yang horizontal terhadap sumbu Y menggambarkan suatu waktu. Pada bagan balok akan Nampak waktu dimulai dan berakhir suatu kegiatan.

Hal lain yang perlu diperhatikan dalam membuat suatu bagan balok adalah uraian kegiatan pekerjaan meski belum menampakan hubungan ketergantungan secara spesifik.

Sebagai ilustrasi dapat dilihat pada gambar II.1 Dimana pada bart chart tersebut diperlihatkan kegiatan proyek dan jadwal pelaksanaannya.

Jumlah kegiatan

a Tanggal Pelaporan

b c d e f

0 2 4 6 8 10 11 14 16 18 20 24 26 Hari Pada gam Rencana

Kenyataan

(37)

III-16 Produksi Setiap Hari (m2 )

Pada gambar diatas memperlihatkan suatu contoh bagan balok yang menggambarkan suatu proyek, dimana terlihat bahwa beberapa pekerjaan terlambat dimulai (b,d), tepat waktu (a,c,e) dan terlambat selesai (c dan d), sedangkan e pada saat pelaporan belum diketahui kapan selesainya.

Kurfa “S”

Bentuk kurfa “S” yang khas itu berasal pemaduan kemajuan setiap satuan dari waktu ( hari, minggu, bulan, dan lain-lain ), untuk mendapatkan suatu kemajuan komulatif. Pada sebagian besar proyek, maka pengeluaran dari sumber daya untuk puncak dan kemudian berkurang secara berangsur-angsur bila telah mendekat pada ujung akhir. Hal ini menyebabkan kemiringan dari kurfa komulatif itu dimulai dengan rencana awal meningkat di bagian tengahnya dan kemudian mendatar bila telah dekat puncaknya. (Jr. Sudinarto 1990)

Prinsip ini digambarkan dengan mempergunakan jumlah meter kubik yang diurug (digali ) untuk mengukur kemajuan pekerjaan pada 10.000 meter kubik dengan aktivitas penggusuran tanah 10 hari. Lihat gambar II.2

1.800 1.800 1.800 1.500 1.400 1.400

1.200 1.000 1.000 900

600 600 600

300

200

0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

200 200

Waktu (hari) (a) Produksi Setiap Hari

(38)

III-17 200

800 1.800 3.200

5.000 6.800

8.200 9.200

9.800 10.000 Kurva “S”

Produksi Kumulatif (m3 )

Waktu (hari) (b) Kurva “S” kemajuan

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 2000

4000 6000 8000

Menjumlahkan semua kuantitas penggalian harian dari suatu hari tertentu akan menghasilkan kuantitas kumulatif pada hari itu. Misal pada akhir hari ke-4 kuantitas kumulatifnya adalah jumlah dari pengurungan pada hari 1,2,3, dan 4 yaitu :

3200 = 200 + 600 + 1000 + 1400

Bentuk kurfa “S” dengan menghubungkan titik-titik pada akhir dari setiap produksi kumulatif, seperti pada gambar II.3

10.000

Buku Manajemen Konstruksi Oleh Jr.Sudinarto

Pada kurfa “S” dapat diperlihatkan beberapa aspek dari rencana proyek.

Setelah proyek itu berlangsung maka kemajuan dapat digambarkan dan dibandingkan dengan yang direncanakan. Maka dimungkinkan untuk membuat proyeksi yang didasarkan pada kemiringan kurva kemajuan yang sebenarnya.

(39)

III-18 Histogram

Histogram digunakan untuk menggambarkan pemakaian sumber daya tenaga kerja pada setiap waktu pada pelaksanaan proyek, dimana dalam grafik ini sumbu horizontalnya menyatakan waktu pelaksanaan dan sumbu vartikalnya horizontalnya menyatakan jumlah pemakaian tenaga kerja.

Kurva ini digunakan untuk menggambarkan pemakaian tenaga kerja, bahan, peralatan dan biaya. Dalam hal ini diutamakan pada pemakaian sumber daya tenaga kerja, karena dalam pelaksanaan suatu proyek, tenaga kerja merupakan suatu hal yang permanen.

Jumlah (0rang)

Waktu (Hari) Gambar Histogram Tenaga Kerja

2.3.1 Keunggulan Dan Kelemahan Bart Chart

Metode Bart Chart mempunyai kelebihan dan kelemahan.

Kelebihannya adalah :

 Bentuk grafik yang sederhana.

 Mudah dalam pembuatan dan pemahaman.

Kekurangannya adalah :

(40)

III-19

 Bart chart tidak menunjukkan hubungan ketergantungan antara satu kegiatan dengan kegiatan lainnya.

 Tidak dapat menentukan lintasan itu, kritis atau nonkritis.

 Untuk proyek besar, penggunaan bagan balok akan menghadapi masalah penyusunan yang memiliki ketergantungan atau yang memiliki keterkaitan sehingga mengurangi penyajian secara sistematis.

2.4 Perencanaan Tenaga Kerja

Dalam penyelenggaraan proyek, salah satu sumber daya yang menjadi penentu keberhasilannya adalah tenaga kerja. Jenis dan intensitas kegiatan proyek berubah sepanjang siklusnya, sehingga penyediaan jumlah tenaga, jenis ketrampilan dan keahliannya harus mengikuti tuntutan perubahan kegiatan yang sedang berlangsung. Perencanaan tenaga kerja berarti merencanakan jumlah seluruh tenaga kerja yang dibutuhkan untuk menyelesaikan suatu proyek, serta mengalokasikannya dalam tiap-tiap pekerjaan yang ada. (Muh. Ridwan Abdullah 2000)

Permasalahan yang sering timbul dalam perencanaan adalah bagaimana mengefisienkan jumlah tenaga kerja yang digunakan dalam suatu pekerjaan.

Dalam kenyataannya suatu tenaga kerja untuk satu pekerjaan dapat digunakan lagi untuk pekerjaan yang lainnya, asalkan waktu pekerjaan tersebut tidak bersamaan. Sehingga pemecahannya terletak pada pengaturan dan pengalokasian tenaga disesuaikan dengan jadwal waktu pekerjaannya.

2.4.1 Schedule Tenaga Kerja

Schedule diartikan sebagai pembagian waktu yang disediakan masing- masing bagian pekerjaan, mulai dari bagian-bagian pekerjaan permulaan sampai dengan bagian pekerjaan lain. Sumber daya dan tenaga kerja adalah merupakan salah satu sumber daya yang menjadi factor penentu keberhasilan dalam menyelenggarakan suatu proyek seperti tenaga ahli dari berbagai disiplin ilmu.

Pada tahap design engineering dan pembelian, supervisor dan pekerja lapangan untuk fabrikasi dan konstruksi. Hal ini karena keterbatasan tenaga kerja yang

(41)

III-20

dapat mempengaruhi keterlambatan suatu pekerjaan. Dalam penyelenggaraan suatu proyek, kebutuhan tenaga kerja dapat berubah setiap saat diakibatkan jenis kegiatan proyek dapat berubah dengan cepat. Sehingga penyediaan jumlah tenaga, jenis keterampilan dan keahlian harus mengikuti tuntunan perubahan kegiatan yang sedang berlangsung, maka suatu perencanaan tenaga kerja yang menyeluruh dan terperinci harus meliputi perkiraan, jenis dan kapan keperluan tenaga kerja.

Tujuan penjadwalan tenaga kerja pada suatu proyek untuk menekan biaya investasi untuk memperoleh pengguanaan penjadwalan tenaga kerja yang merata dan fluktuasi yang tidak tajam selama durasi pelaksanaan proyek yang bersangkutan. Jadi, penjadwalan tenaga kerja merupakan suatu bagian dari keseluruhan fungsi untuk mencapai pemanfaatan tenaga kerja yang efektif.

Penjadwalan tenaga kerja juga sebagai bagian dari siklus manejemen dan pengendalian proyek. Siklus ini meliputi menciptakan rencana, mengalokasikan sumber daya tenaga kerja dan hasilnya berupa pembuatan suatu jadwal yang menetapkan tanggal perkiraan waktu mulai dan selesai proyek sehingga diperoleh penjadwalan tenaga kerja yang optimal.

Penjadwalan tenaga kerja dapat diperlihatkan pada gambar II.4 berikut : KEGIATAN D EARLIEST LATEST MINGGU

Mg EST EFT LST LFT I II III IV V VI

PEK. A 2 1 3 3 5 14 14

14 14 14 14

Kebutuhan Tenaga Kerja Kondisi EST X 14 14 28

X2 196 196 392

Kebutuhan Tenaga Kerja Kondisi LST X 14 14 28

X2 196 196 392

Kebutuhan Tenaga Kerja Kondisi BCWS X 14 14 28

X2 196 196 392

(42)

III-21 Keterangan :

= EST

= LST

= BCWS

JADWAL TENAGA KERJA KONDISI EST, LFT, dan BCWS

Kedua tenaga kerja kondisi EST diartikan sebagai jumlah tenaga kerja yang digunakan setiap hari yang dipekerjakan (dilakukan) setiap item pada saat kondisi paling awal dimulai. Pekerjaan tersebut (Earlist Start Time) seperti pada gambar diatas yang memperlihatkan jadwal tanaga yang lebih dini yaitu pada minggu II dan III. Demikian halnya pada kondisi LST yang diartikan sebagai jumlah tenaga pekerja yang digunakan setiap hari yang dipekerja (dilakukan) setiap item pekerjaan pada saat kondisi paling lambat dimulai pekerjaan tersebut LST (Last Start Time) dan dimulai pada kondisi minggu IV dan V. Kedua pada kondisi BCWS (Budget Cost of Work Schdule) atau berdasarkan rencana dapat dimulai pada minggu III dan IV adalah tenaga kerja setiap minggunya 14 orang.

2.4.2 Analisa Kapasitas Tenaga Kerja

Mengingat bahwa pada umumnya proyek berlangsung dengan kondisi yang berbeda-beda, maka dalam merencanakan tenaga kerja hendaknya dilengkapi dengan analisis produktifitas dan indikasi variable yang mempengaruhi. Faktor ini misalnya disebabkan oleh lokasi geografis, iklim, keterampilan dan pengalaman ataupun peraturan yang berlaku.

Kapasitas tenaga kerja adalah kemampuan tenaga kerja untuk memproduksi atau menghasilkan suatu volume pekerjaan persatuan kerja.

Satuan yang sering digunakan adalah jam, orang, minggu. Orang dan untuk satuan volumenya adalah m2, m3 dan kg. Misalnya:

(43)

III-22

Pekerjaan pasangan batu kali 1 : 3 … 1,20 tukang

0,12 kepala tukang 3,60 pekerja

0,16 mandor kerja 5,08 ( orang hari ) / m3 Kapasitas tenaga = 1/5,08 = 0,196 m3 (orang hari) 2.4.3 Perhitungan Kebutuhan Tenaga Kerja

Dalam menghitung kebutuhan tenaga kerja per hari untuk tiap jenis pekerjaan dipergunakan rumus dibawah ini:

d = V 𝑘. 𝐾𝑝

Dimana:

k = Kapasitas………...(m3/orang) Kp = Kelompok pekerja………..(orang) V = Volume………..(m3) d = Durasi………(hari)

(44)

III-23 Contoh perhitungan:

Pekerjaan galian tanah

Volume pekerjaan = 100 m Durasi = 1 hari Analisa A.1

0,75 pekerja (hari.orang) 0,025 mandor (hari.orang)

0,775 (hari.orang)

V Kp = ---

K x d 100 m

= --- 1/0,775 m/hari.orang x 1 hari

= 77,5 = 78 kelompok kerja ( orang ) Jadi :

0,75

Pekerja = --- x 78 0,775

= 75 hari orang 0,025

Mandor = --- x 78 0,775

= 2,5 = 3 hari . orang

Artinya apabila pekerjaan tersebut harus diselesaikan dalam waktu selama 1 hari diperlukan 75 pekerja ditambah 3 mandor. Apabila pekerjaan tersebut harus diselesaikan dalam waktu 5 hari, dibutuhkan :

100 m

(45)

III-24

Kp = --- 1/0,775 m /hari.orang x 5 hari

= 15,5 = 16 kelompok kerja (orang) Jadi :

0,75

Pekerja = x 16 0,775

= 15,48 = 16 kelompok kerja (orang) 0,025

Mandor = --- x 16 0,775

= 0,5 = 1 hari . orang

(46)

III-25 BAB III

METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian

Metode penelitian yang digunakan penulis dalam skripsi ini adalah metode deskriptif. Deskriptif ialah suatu metode dalam meneliti status kelompok manusia, suatu obyek, suatu set kondisi, suatu sistim pemikiran ataupun suatu kelas peritiwa pada masa sekarang. Tujuan dari penelitian deskriptif ini adalah untuk membuat dekipsi, gambaran atau lukisan secara sistematis, factual dan akurat mengenai fakta-fakta, sifat-sifat, serta hubungan antara fenomena yang diselidiki.

Menurut Whintney (1960), metode deskriptif adalah pencarian fakta dengan interpretasi yang tepat. Penelitian deskriptif mempelajarai masalah-masalah dalam masyarakat serta tatacara yang berlaku dalam masyarakat serta situasi- situasi tertentu, termasuk tentang hubungan, kegiatan-kegiatan, sikap-sikap, pandangan-pandangan, serta proses-proses yang sedang berlangsung dan pengaruh-pengaruh dari suatu fenomena. Dalam metode deskriptif, peneliti bisa saja membandingkan fenomena-fenomena tertentu sehingga merupakan suatu studi komparatif adakalanya peneliti mengadakan klasifikasi, seerta penelitian terhadap fenomena-fenomena dengan menetapkan suatu setandar atau suatu norma tertentu sehingga banyak ahli menamakan metode deskriptif ini dengan nama survei normatif (normative survey). Dengan metode deskriptif ini juga diselidiki kedudukan (status) fenomena atau factor dan melihat hubungan antara satu factor dengan factor yang lain

(47)

III-26 3. 2 Lokasi Penelitian

Lokasi Penelitian ini dilakukan pada proyek pembangunan ruangan kelas.

Proyek pembangunan ruangan kelas terletak di kec. Malawa kabupaten maros

3.3 Jenis Data

Dalam penelitian ini data yang digunakan berupa data sekunder dan data primer.

1. Data primer

Data primer adalah data yang dikumpulkan secara langsung melalui pengamatan langsung dilapangan atau lokasi penelitian

Data primer yang dimaksud antara lain : a. Data menghitung waktu kerja

b. Data menghitung biaya kerja 2. Data sekunder

Data sekunder adalah data yang sudah ada atau sudah dikumpulkan dan diolah oleh pihak lain, penelitian ini dapat diperoleh melalui instansi-instansi yang ada hubungannya dengan penulisan ini.

Data sekunder yang dimaksud : a. Item-Item Pekerjaan

b. Rab c. Schedule

(48)

III-27 3.4 Proses Pengumpulan Data

Untuk mendapatkan data yang dibutuhkan dalam penelitian ini, dilakukan dengan cara sebagai berikut :

1. Penelitian pustaka

Cara pengumpulan informasi dengan jalan membaca atau mengambil literatur laporan, bahan-bahan seminar dan sebagainya yang sesuai dengan permasalahan yang dibahas dalam penelitian ini.

2. Penelitian lapangan

Adalah suatu bentuk penelitian yang dilakukan dengan cara observasi untuk mendapat data yang lebih tepat dan sesuai untuk mendukung penulisan tugas akhir ini.

3.5 Metode Pengumpulan Data

Data yang diperoleh pada penelitian ini dengan cara klasifikasi data : 1. Data Analisa Perencanan Waktu

Perencanaan waktu adalah sebuah gagasan atau ide penjadwalan pekerjaan yang ada dalam suatu proyek. Karena kompleksnya permasalahan dalam suatu proyek, maka pengelola proyek selalu ingin meningkatkan kualitas perencanaan proyek. Perencanaan (Time Scheduling) proyek didasarkan pada durasi (waktu) normal setiap kegiatan atau pekerjaan. Dan dalam Pelaksanaan Proyek Pembangunan Ruangan Kelas DI SMA NEGRI 1 MAROS.

2. Data analisa Harga

(49)

III-28

Analisa Harga Adalah angka jumlah kebutuhan bahan maupun tenaga yang diperlukan untuk mengerjakan suatu pekerjaan dalam satu satuan tertentu, berfungsi sebagai pedoman amal perhitungan rencana anggaran biaya bangunan,kondisi tersebut membuat harga satuan menjadi kunci menghitung dengan tepat perkiraan anggaran biaya bangunan

3. Kurva S

Kurva “S” adalah suatu kurva yang disusun untuk menunjukkan hubungan antara nilai komulatif biaya atau jam-orang (man hours) yang telah digunakan atau persentase (%) penyelesaian pekerjaan terhadap waktu. Dengan demikian pada kurva S dapat digambarkan kemajuan volume pekerjaan yang diselesaikan sepanjang berlangsungnya proyek atau pekerjaan dalam bagian dari proyek.

3.6 Sistem Pengolahan Dan Analisis Data

Sistem pengolahan dan analisis data yaitu : 1 Untuk Analisa biaya

a. Untuk menghitung rencana anggaran biaya yang akan anda bangun sehingga anda bisa menyiapkan anggaran jauh-jauh hari.

b. Anda bisa membuat daftar pembelian barang material dan mengaturnya sesuai dengan budget RAB Mengetahui material-material utama agar bisa mengatur anggaran

2 Untuk Waktu

(50)

III-29 a. Analisa CPM

Pada analisa CPM kegiatan digambarkan pada anak panah atau activity on arrow (AOA) anak panah ini menghubungkan peristiwa awal dan peristiwa akhir kegiatan. Yang mana kegiatan tersebut tidak dapat dimulai sebelum kegiatan pendahuluannya selesai. Dalam metode CPM dikenal adanya jalur kritis yaitu jalur yang memiliki rangkaian kegiatan dengan total jumlah waktu terlama dan menunjukan waktu penyelesaian proyek, jalur kritis ini sangat penting dalam pelaksanaan proyek karena pada jalur ini terletak kegiatan- kegiatan, bila mana terjadi keterlambatan dalam pelaksanaannya akan menyebabkan keterlambatan proyek secara keseluruhan.

b. Analisa Bart Chart

Analisa Bart Chart tidak menunjukkan hubungan ketergantung anantara satu kegiatan dengan kegiatan lainnya dalam waktu pekerjaan. Sehingga tidak dapat menentukan lintasan itu, kritis atau nonkritis. Untuk proyek besar, penggunaan bagan balok akan menghadapi masalah penyusunan yang memiliki ketergantungan atau yang memiliki keterkaitan sehingga mengurangi penyajian secara sistematis.

3.7 Perencanaan Waktu

1. Membuat jaringan kerja adalah :

a. Uraian Pekerjaan Dan Hubungan Antara Kegiatan

Merupakan langkah awal dalam pembuatan jaringan kerja CPM. Dimana dari hasil identifikasi proyek diperoleh kegiatan-kegiatan pokok dan kode kegiatan agar memudahkan jaringan kerja. Dan langkah selanjutnya adalah

(51)

III-30

menetapkan hubungan antara kegiatan, dimaksudkan agar dapat diketahui pekerjaan mana saja yang harus dikerjakan sebelum pekerjaan lain dikerjakan, serta kegiatan yang mengikutinya.

b. Menghitung Durasi Pekerjaan Pada Masing-Masing Kegiatan

Penetapan ini mengacu kepada Analisis SNI 2013 dengan mengetahui berapa besarnya volume pekerjaan, kapasitas kelompok pekerjaan dan jumlah kelompok pekerjaan. Durasi masing-masing kegiatan ialah untuk menghitung waktu pelaksanaan kegiatan berdasarkan Analisis SNI.

Untuk lebih jelasnya penentuan waktu pelaksanaan berdasarkan Analisis SNI dapat dilihat pada contoh sebagai berikut

Pekerjaan Galian tanah pondasi garis c. Analisa CPM

Analisa CPM merupakan analisa jaringan kerja yang berusaha mengoptimalkan biaya total proyek melalui pengurangan waktu penyelesaian total proyek yang bersangkutan dapat dilihat pada gambar 3.1

1. Identifikasi Kegiatan

Tabel 3.1

(52)

III-31 Ruang lingkup Kegiatan

No URAIAN PEKERJAAN SATUAN VOLUME

1 2 3 4

PEKERJAAN PERSIAPAN

Membersihkan lapangan dan peralatan

Pengukuran dan pemasangan bowplank

Gudang dan bangsal kerja

Direksi keet

Pembongkaran gedung lam

Papan proyek

Administrasi dan Asbuilt drawing

Air dan listrik kerja PEKERJAAN TANAH

Galian Tanah Pondasi Poer Galian tanah pondasi garis

Urugan pasir bawah pondasi = 10 cm

Urugan kembali

Urugan tanah bawah lantai t = 40 cm

Urugan sirtu padat bawah lantai t = 10 cm

M2 M’

M2

M2

M2

Ls

Ls

Ls

M3 M3

M3

M3

M3

M3

728,00

125,00

15.00

12.00

1.00

1.00

1.00

1.00

152.00 32.00

6.94

10.81

130.40

48.90

(53)

III-32 PEKERJAAN PASANGAN & PLESTERAN

Rabat beton/ lantai kerja

Plesteran dinding ½ bata 1 : 5 t = 15 mm

Acian dinding dan beton

Plesteran plat level 1 : 5 t = 15 mm

Acian plat level

PEKERJAAN BETON

Sloef beton utama 20/40

Sloef beton anak 15/20

Kolom k1 40 x 40

Kolom k2 35 x 35

Kolom k3 30 x 40

Kolom k4 15/30

Balok latei 15/15

Plat level belakang lebar 50 cm t 10 cm

Tes kubus

Balok beton lisplank teras

Balok beton b1 40/50

Balok beton b2 20/35

M2

M2

M2

M2

M2

M3

M3

M3

M3

M3

M3

M3 M3

M3 M3

M3

M3

15.00

829.43

844.43

35.86

35.86

10.68

0,90

10,80

5,97

4,05

0,34

0,67 1,50

2,00 1,63

35,82

2,28

(54)

III-33 Balok beton b3 20/40 tangga

Plat beton lantai t 12

Kolom k1 40 x 40

Kolom k2 35 x 35

Kolom k4 30 x 40

Kolom k5 15/30

Balok latei 15/15

Plat level belakang lebar 50 cm t 10 cm

Tes kubus

Balok beton lisplank teras

Balok beton b1 35/50

Balok beton b2 20/35

Balok beton b3 20/40 tangga

Plat beton lantai T 12 Kolom k3 30 x 30

Kolom k4 20 x 30 Kolom k5 15/30

Ringblak beton anak 15/20

Tes kubus

M3

M3

M3

M3

M3

M3

M3

M3

M3

M3

M3

M3

M3

M3 M3

M3 M3

M3

M3

2.10

36,77

10,80

5,97

4,05

0,34

0,67

2,24

2,20

1,63

31,34

2,28

2,10

36,77 10,46

2,03 0,34

4,94

2,00

(55)

III-34 Tangga

Bordes

Ringblak beton anak 15/20

Plat atap Tangga t 10

Tes kubus

PEKERJAAN KUSEN PINTU / JENDELA

Pek. Kusen pintu dan jendela ( kayu bayam )

Pek. Pas pintu panil kayu klas 1 ( kayu bayam )

Pek. Jendela kayu klas 1 ( kayu Bayam )

Pek. Pas. Kaca mati

Pek. Pas. Kunci pintu

Pek. Pas. Engsel pintu

Pek. Pas Engsel jendela

Pek. Hak angin

Pek Pas. Prendel jendela

PEKERJAAN ATAP

Kuda kuda baja ringan

Genteng metal Roof

Karet pelapis atap

M3

M3

M3

M3

M3

M3

M2

M2

M2

Bh

Psg

Psg

Psg Bh

M2

M2

M

8,25

2,92

0,79

4,56

1,00

1.83

13.44

12.99

22.16

4.00

16.00

112.00

112.00 56.00

530.00

530.00

530.00

(56)

III-35 Nok Genteng metal

Kalsiplank

PEKERJAAN PLAFOND

Rangka hollow

Plafond kalsi board

List plafond gipsum

PEKERJAAN INSTALASI LISTRIK

Pas titik lampu

Pas.lampu TL balak 2 x 20 watt ( philips )

Pas.lampu down light + plc 18 watt ( philips )

Instalansi stop kontak

Pas. saklar tunggal

Pas. saklar ganda

Pas. Panel box lengkap

PEKERJAAN SANITAIR & AKSEBILITAS

Pemasanngan closed duduk Floor drain

Wastafel

Kaca cermin

M

M

M2

M2

M

Titik

Unit

Unit

Bh

Bh

Bh

Bh

Bh Bh

Bh

M2

52.75

94.00

376.39

376.39

239.50

66.00

1.00

2.00

12.00

18.00

12.00

2.00

2.00 2.00

2.00

2.00

(57)

III-36 Head shower

Kran air dia. 1/2

PEKERJAAN PENGECETAN/FINISHING

Cat tembok luar ( Mowilex )

Cat tembok dalam ( Mowilex )

Cat plafond

Cat kusen pintu dan jendela

Cat kisplank

PEKERJAAN RABAT & SALURAN KELILING

Galian tanah saluran keliling

Pondasi rabat keliling

Plesteran pondasi

Timbunan pasir dibawah rabat

Rabat Beton keliling bangunan Plesteran rabat keliling bangunan 1:3

Bh

Bh

M2

M2

M2

M2

M2

m3

m2

m2

m3

m3 m2

20.00

8.00

320.00

486.90

376.39

57.08

28.20

2,16

10,80

16.20

1.75

1,05 28,00

Tabel 3.2

Uraian Pekerjaan

No. Jenis Kegiatan Kode Kegiatan

1. Pembersihan A

(58)

III-37

2. Galian Tanan Pondasi Poer B

3. Pekerjaan Kolom Lantai C

4. Pekerjaan Balok Lantai D

5. Pekerjaan Balok dan Plat Lantai E

6. Pekerjaan Sirip Beton F

7. Pekerjaan Balok Beton Pengikat Kolom G

8. Pekerjaan Tangga Beton H

9. Pekerjaan Dinding dan Plesteran I

10. Pekerjaan Kusen J

11. Pekerjaan Pelapis Lantai K

12. Pekerjaan Plafond L

13. Pekerjaan Cat Dan Penyelesaian M

14. Pekerjaan Eletrikal Dan Mekanikal N

15. Pekerjaan Alat Sanitair Dan Lain-Lain O

3.8 Durasi Masing-Masing Kegiatan

Untuk lebih jelasnya penentuan waktu pelaksanaan berdasarkan Analisis SNI dapat dilihat pada contoh sebagai berikut

Pekerjaan Galian tanah pondasi garis dengan menggunakan METODE SNI Rumus Perhitungan Volume galianh Tanah

Dalam setiap pekerjaan konstruksi, hampir selalu ditemui pekerjaan galian tanah. Misalkan saja yang paling mudah untuk dijumpai adalah dalam pekerjaan pembangunan rumah, pekerjaan galian tanah pondasi wajib ada karena memang Pondasi merupakan struktur inti dari sebuah bangunan.

Gambar

Tabel 3.1  Ruang Lingkup Kegiatan ...………………………………. III-8  Tabel 3.2  Uraian Pekerjaan .........................……………………...
Tabel 4.6     Daftar Urutan-Urutan Kegiatan Dan Kegiatan Sebelumnya .... IV-14  Tabel 4.7  Daftar  Kegiatan-Kegiatan  dan  Kegiatan  Sebelumnya  Yang  Disertai
Gambar 2.5 Bagan Metode PDM ...…….................………………….................. II-41   Gambar 2.6 Klasifikasi Perkiraan Biaya Proye ……………………………….....
Gambar 01. Symbol yang digunakan dalam Network  Sumber : Buku Prinsip-prinsip Network Tubagus Haedar Ali  2.1.4  Hubungan Antar Simbol
+7

Referensi

Dokumen terkait

Yogyakarta. 2) Penggunaan Microsoft Project 2010 untuk menganalisis penjadwalan dan lintasan kritis proyek. 4) Perhitungan waktu dan biaya dengan metode crash duration

Metode analisis yang digunakan adalah CPM dan PERT dengan alasan bentuk dari jaringan kerja atau network planning proyek dapat diketahui beserta kegiatan-kegiatan yang

Metode analisis yang digunakan adalah CPM dan PERT dengan alasan bentuk dari jaringan kerja atau network planning proyek dapat diketahui beserta kegiatan-kegiatan yang berada

Langkah – langkah yang dilakukan adalah menyusun network planning (jaringan kerja) dengan metode Critical Path Method (CPM), menentukan jalur kritis dan melakukan

Pada penelitian ini peneliti membuat sebuah penentuan waktu dan biaya dalam manajemen proyek dengan menggunakan metode CPM, serta menentukan beberapa

Metode pertukaran waktu dan biaya (time cost trade off method) memberikan alternatif kepada perencana proyek untuk dapat menyusun perencanaan yang terbaik sehingga

EVALUASI PENJADWALAN WAKTU DAN BIAYA PROYEK DENGAN MENGGUNAKAN CRITICAL PATH METHOD CPM DAN PROJECT EVALUATION AND REVIEW TECHNIQUE PERT Studi Kasus pada Proyek Pembangunan Dua

KESIMPULAN Berdasarkan pengendalian proyek yang telah dilakukan maka didapatkan pengendalian waktu dan biaya pelaksanaan proyek pembangunan transmisi pipa gas menggunakan metode CPM