• Tidak ada hasil yang ditemukan

ANALISIS PERLAKUAN AKUNTANSI PRODUK RUSAK DALAM MENETAPKAN HARGA POKOK PRODUKSI PADA CV ZAMRI MEDAN

N/A
N/A
Gita Puspita

Academic year: 2023

Membagikan "ANALISIS PERLAKUAN AKUNTANSI PRODUK RUSAK DALAM MENETAPKAN HARGA POKOK PRODUKSI PADA CV ZAMRI MEDAN"

Copied!
77
0
0

Teks penuh

PENDAHULUAN

Latar Belakang Masalah

Identifikasi Masalah

Rumusan Masalah

Tujuan dan Manfaat Penelitian

LANDASAN TEORI

Kajian Teoritis

  • Kualitas Produk
  • Produk Rusak
  • Akuntansi Biaya
  • Harga Pokok Produksi

16Muhtarudin, Tuti Sulastri, Akuntansi Produk Rusak Dalam Penentuan Harga Pokok Produksi (Studi Kasus Penentuan Harga Pokok Produksi Di Kawasan Sentra Industri Sepatu Cibaduyut Kota Bandung dalam Jurnal Ilmiah MEA (Manajemen, Ekonomi dan Akuntansi), Jilid 3, No 1 Januari – April 2019, p Penentuan harga pokok suatu produk pada dasarnya melibatkan alokasi biaya produksi (yang sudah terjadi) terhadap produk tersebut. Harga pokok produk yang rusak, baik normal maupun tidak normal, keduanya merupakan biaya produk.

Namun, karena produk yang rusak tidak normal tidak harus terjadi (dan tidak memberikan manfaat di masa depan), maka biaya produk yang rusak tidak normal tidak dapat diinventarisasi. Tahap membagi biaya produksi menjadi harga pokok produk akhir, produk rusak normal, dan produk rusak tidak normal. Tahapan pembebanan biaya atas produk yang rusak baik untuk produk akhir (bagi yang mengalami kerusakan normal) maupun atas kerugian atas produk yang rusak tidak normal (bagi yang mengalami kerusakan tidak normal).

Jika produk yang rusak tidak biasa, biaya produk yang rusak akan dibebankan di samping biaya produk yang baik sesuai urutan yang bersangkutan. Barang dalam proses – Biaya bahan xxx Barang dalam proses – Biaya TK xxx Barang dalam proses – Biaya BOP xxx d) Pengurangan harga pokok produk jadi. Akuntansi biaya pada perusahaan manufaktur bertujuan untuk menyajikan data biaya produksi per unit produk akhir yang dikirim ke gudang.30.

Biaya produksi adalah biaya pokok pengeluaran, yang diukur dalam satuan moneter yang digunakan untuk memperoleh pendapatan.34. Oleh karena itu, biaya produksi adalah banyaknya biaya yang dikeluarkan dalam proses produksi untuk menghasilkan suatu produk selama jangka waktu tertentu hingga produk tersebut jadi. C. Elemen biaya produksi. Metode penetapan biaya produksi berdasarkan pesanan adalah metode penetapan biaya di mana biaya dijumlahkan untuk setiap pesanan (setiap lot, setiap lot, atau setiap pesanan pelanggan).

Pada perusahaan manufaktur, informasi mengenai harga pokok produksi yang dihitung untuk periode tertentu berguna bagi manajemen. Sedangkan menurut IAI, harga pokok diartikan sebagai harga pokok produksi, termasuk biaya produksi, dengan memperhitungkan saldo awal dan akhir barang dalam proses produksi. Biaya produksi sehubungan dengan produk jadi yang belum terjual pada tanggal neraca diakui sebagai biaya persediaan dalam proses.41.

Gambar 2.1  Siklus Akuntansi Biaya  4.  Harga Pokok Produksi
Gambar 2.1 Siklus Akuntansi Biaya 4. Harga Pokok Produksi

Penelitian Terdahulu

Produk yang rusak di CVswada Karya Cahaya Gresik tidak dicatat dan dilaporkan dalam laporan harga pokok produksi. Produk rusak dalam perusahaan dianggap sebagai produk rusak yang layak untuk dijual dan hasil penjualannya dicatat sebagai penjualan lainnya.

Kerangka Konseptual

METODOLOGI PENELITIAN

  • Pendekatan Penelitian
  • Tempat dan Waktu Penelitian
  • Subjek dan Objek Penelitian
  • Jenis dan Sumber Data
    • Jenis Data
    • Sumber Data
  • Tekhnik Pengumpulan Data
    • Wawancara
    • Dokumentasi
  • Tekhnik Analisis Data

Subyek penelitian ini adalah laporan biaya produksi CV Zamri Medan. Produk CV Zamri Medan umumnya diproses dalam jumlah produksi besar yang dipesan untuk kebutuhan tertentu. Berdasarkan data produk diatas, CV Zamri Medan melakukan pemesanan seragam sekolah sebanyak 3430 buah pada tahun 2020.

Dalam hal ini CV Zamri Medan tidak menghitung harga pokok produksi sesuai konsep akuntansi biaya. CV Zamri Medan kurang memperhatikan perhitungan biaya produksi, terutama mengenai perlakuan akuntansi terhadap produk rusak yang diproduksi. Pada perbandingan biaya produksi CV Zamri Medan berbeda dengan perhitungan biaya produksi menurut Akuntansi Biaya pada tabel (4.7).

CV Zamri Medan tidak memperhitungkan hasil penjualan produk rusak sebagai pengurang biaya pabrik saat menghitung biaya produksi. Diketahui total biaya produksi pada CV Zamri Medan lebih besar dari perhitungan harga pokok produksi berdasarkan perhitungan penulis. Dalam analisis laba kotor seperti terlihat pada tabel di atas (4.8), CV Zamri Medan tidak memasukkan penjualan produk rusak senilai Rp 2.400.000.

Dalam hal ini CV Zamri Medan menerapkan konsep akuntansi biaya dengan mengakui penjualan produk rusak untuk mengurangi biaya overhead pabrik, sehingga biaya produksi menjadi lebih kecil dan keuntungan yang diperoleh meningkat. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan mengenai perlakuan terhadap produk rusak dalam penentuan harga pokok produksi di CV Zamri Medan, penulis mengambil kesimpulan sebagai berikut. Dari analisa yang dilakukan pada CV Zamri Medan, perlakuan terhadap produk rusak yang dijual tidak dicatat sebagai pengurang biaya overhead pabrik.

CV Zamri Medan hendaknya mengakui hasil penjualan produk rusak sebagai pengurang biaya pabrik agar perhitungan harga pokok produksi dan harga pokok penjualan menjadi lebih kecil sehingga keuntungan dapat maksimal.

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Gambaran Umum Perusahaan

  • Sejarah Perusahaan
  • Visi, Misi, dan Tujuan Perusahaan
  • Struktur Organisasi Perusahaan
  • Proses Produksi
  • Sistem Distribusi

CV Zamri merupakan perusahaan yang bergerak di bidang industri konveksi dengan memproduksi pakaian jadi seperti baju, seragam, kaos, jaket dan lain sebagainya. CV Zamri didirikan oleh Bpk. Zamri pada tahun 2008 dan beralamat di Jalan Letda Sujono No. 28A, Luk. II Tembung Kota Medan. Sejak berdiri hingga saat ini CV Zamri terus berupaya memenuhi kebutuhan sandang masyarakat dengan menyediakan busana siap pakai dan juga menerima permintaan busana custom.

CV Zamri menjalankan proses produksi yang meliputi kegiatan pembuatan desain atau model, pemotongan bahan baku, penjahitan dan kemudian proses finishing, guna menghasilkan suatu produk yang siap dijual sesuai pesanan pelanggan. Untuk mempermudah proses produksi dan memudahkan koordinasi dalam pelaksanaan tugas, CV Zamri menetapkan prosedur kerja yaitu suatu tingkatan urutan kerja yang memuat tugas dan wewenang. Pemilik sekaligus pendiri CV Zamri yaitu Bpk. Zamri mempunyai tugas dan wewenang memimpin dan mengawasi arah usahanya, baik dalam proses penerimaan atau penolakan perintah maupun dalam pengawasan kinerja pegawai.

CV Zamri mempunyai 1 orang kepala produksi yang mempunyai tugas dan wewenang mengawasi dan mengatur jalannya produksi, mulai dari pembelian bahan baku, penyusunan rencana dan jadwal produksi serta mengkoordinasikan seluruh kegiatan produksi. CV Zamri mempunyai 2 bagian pemotongan yang bertugas menggambar pola produk dasar dan memotong pola produk. CV Zamri memiliki tim penjahit sebanyak 15 orang yang tugasnya menjahit pola yang dipotong oleh bagian pemotongan.

CV Zamri mempunyai 1 orang administrator yang tugasnya mencatat dan menghimpun seluruh transaksi keuangan, mengarsipkan dokumen, melakukan pembukuan setiap bulan dan mengurus segala sesuatu yang berkaitan dengan administrasi seperti kehadiran karyawan atau hubungan kerjasama dengan pihak luar. CV Zamri mempunyai 1 orang pada bagian finishing yang bertugas menyediakan bahan-bahan yang akan diolah dan memastikan jumlah produksi sesuai dengan rencana dan bertanggung jawab. Dalam istilah desain busana, pola adalah potongan pakaian yang terbuat dari kertas untuk dijiplak pada kain sebelum kain dipotong dan dijahit.

Dalam hal ini CV Zamri menerima pesanan dari suatu perusahaan/departemen/sekolah dan kemudian pemesan tersebut mendistribusikan produknya kepada konsumen/pengguna produk itu sendiri.

Hasil Penelitian

  • Data Khusus Perusahaan
  • Perhitungan Harga Pokok Produksi di CV Zamri Medan
  • Perlakuan Akuntansi Produk Rusak di CV Zamri Medan
  • Perlakuan Akuntansi Produk Rusak Menurut Konsep Akuntansi Biaya

Biaya bahan baku langsung merupakan biaya-biaya yang timbul sehubungan dengan bahan-bahan yang membentuk produk jadi dan dapat langsung dimasukkan dalam perhitungan biaya produksi. Biaya overhead pabrik atau disebut juga overhead pabrik, overhead pabrik atau overhead pabrik terdiri dari seluruh biaya produksi yang tidak dapat ditelusuri langsung ke suatu produksi tertentu. Overhead pabrik biasanya mencakup seluruh biaya produksi kecuali bahan langsung dan tenaga kerja langsung.

Produk cacat adalah produk yang tidak memenuhi standar kualitas yang ditetapkan dan tidak dapat diperbaiki secara ekonomis menjadi produk yang lebih baik. Iya, memang ada barang yang kurang sesuai standar, seperti rusak, seperti pudar, atau setrikanya sedikit rusak. Rusaknya produk akibat penjahitan biasanya disebabkan oleh faktor ketidaksengajaan yang berasal dari karyawan, misalnya saja saat proses penyetrikaan terkena setrika panas sehingga menimbulkan noda pada produk yang tidak dapat dihilangkan.

Hasil penjualan tidak dibebankan pada biaya pabrik, karena perusahaan berasumsi bahwa hasil penjualan barang jadi cukup untuk memenuhi target keuntungan perusahaan. Dari beberapa produksi yang ada di CV Zamri, penulis menganalisa 1 produk yaitu produksi seragam sekolah, karena tingkat kerusakan produksi seragam sekolah paling tinggi dibandingkan produksi lainnya, hal ini disebabkan oleh rendahnya kualitas bahan yang digunakan dalam produksi tersebut. produksi. . Perawatan produk rusak merupakan kerugian atas produk rusak (selisih harga pokok dan harga jual) yang dicatat sebagai biaya tetap yang sebenarnya.

Pembahasan

Berdasarkan analisa penulis, penulis mencoba melakukan perhitungan dengan membebankan harga pokok produksi pada produk yang rusak dalam perhitungan harga pokok produksi, karena setiap unit yang rusak telah menyerap unsur-unsur biaya berbeda yang terjadi selama proses produksi. Hal ini disebabkan karena pengaruh kebijakan perusahaan yang tidak mencatat dan melaporkan biaya produksi dalam laporan. Menurut konsep biaya, penjualan produk rusak dimasukkan dan diakui sebagai pendapatan lain-lain untuk meningkatkan penjualan.

Dalam perhitungannya, CV Zamri Medan hanya memperoleh laba kotor sebesar Rp, sedangkan menurut akuntansi biaya, laba kotor yang seharusnya dicapai adalah sebesar Rp, selisih antara laba kotor perusahaan dengan menurut konsep akuntansi biaya sebesar Rp .4.800.000. . Apabila produk yang rusak itu tetap dijual, maka hasil penjualan itu diperlakukan sebagai pendapatan lain-lain yang dihasilkan dari produk yang rusak itu.” 51. Berdasarkan teori yang digunakan, kebijakan perusahaan secara tidak langsung tidak tepat karena tidak memasukkan penjualan produk yang rusak itu, padahal didasarkan pada konsep akuntansi biaya normal produk rusak.

Jadi dampaknya terhadap laporan harga pokok produksi lebih besar dibandingkan dengan konsep akuntansi biaya. Menurut konsep penetapan biaya produk rusak, penjualan produk yang rusak harus dimasukkan dalam laporan harga pokok produksi sebagai pengurang biaya overhead pabrik. CV Zamri Medan juga sebaiknya lebih menerapkan quality control khususnya pada bagian produksi dan lebih berhati-hati dalam finishing produk agar tidak terjadi kesalahan yang dapat menyebabkan kerusakan pada produk, dan bagi pekerja yang terampil dan berpengalaman sebaiknya bisa berbagi. pengetahuan dengan tenaga kerja yang kurang terampil, sehingga hasil produksi dapat meningkat dan kualitas produk menjadi lebih baik.

Horngren, Charles T, Cost Accounting, 12. udgave, bind 1, Jakarta: Erlangga, 2012 Ilyas, Hamim, Fiqh Akbar: Islamiske teologiske principper Rahmatun Lil'Alamin. Muhtarudin, Tuti Sulastri, Accounting for Damaged Products in Determining Cost of Good Production (Case Study of Determining Production Costs in the Cibaduyut Shoe Industrial Center Area, Bandung City i MEA Scientific Journal (Management, Economics & Accounting), bind 3, nr. Mulyadi, Cost Accounting, 5. udgave, Yogyakarta: UPP AMP YKPN, 2016 Mursyidi, Cost Accounting, Bandung: Refika Aditama, 2010.

PENUTUP

Kesimpulan

Saran

Gambar

Gambar 2.1  Siklus Akuntansi Biaya  4.  Harga Pokok Produksi
Tabel 2.1  Penelitian Terdahulu

Referensi

Dokumen terkait

Hok Tong (SCX) Palembang Penentuan harga pokok produksi pada perusahaan ini dilakukan dengan memperhatikan komponen-komponen yang membentuk harga pokok produksi yaitu terdiri

Perubahan lingkungan dunia usaha yang sangat cepat dan adanya dorongan era globalisasi perusahaan besar maupun kecil selalu berusaha meningkatkan mutu

Karena proses produksi diserahkan perusahaan kepada pihak ketiga, untuk itu perusahaan memberikan biaya jasa kepada pihak ketiga tersebut. Perhitungan biaya tenaga

Menurut teori saat menghitung produk rusak penjualan produk rusak harus ditampilkan ke dalam catatan harga pokok sebagai selisih biaya overhead pabrik agar dapat meminimalkan biaya

Pada umumnya, biaya produksi atau harga pokok produk rusak yang bersifat normal diperlakukan sebagai bagian dari harga pokok produk selesai, karena adanya produk rusak

Jika produk rusak merupakan hal yang normal terjadi dalam proses pengolahan produk, maka kerugian yang timbul sebagai akibat terjadinya produk rusak

Pulau Siau dideskripsikan secara kualitatif dan didukung oleh data kuantitatif yang berupa biaya produk yang menjadi dasar dalam perhitungan harga pokok produk dan akan

Dalam perhitungan harga pokok produksi dibutuhkan pengklasifikasian biaya yang akurat dan biaya yang dikeluarkan untuk produk cacat tidak dapat diabaikan, dengan demikian produk cacat