• Tidak ada hasil yang ditemukan

Analisis Perlakuan Akuntansi Sistem Pembiayaan Gadai Syariah (Ar-Rahn) di PT Bank Syariah Mandiri

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "Analisis Perlakuan Akuntansi Sistem Pembiayaan Gadai Syariah (Ar-Rahn) di PT Bank Syariah Mandiri"

Copied!
195
0
0

Teks penuh

Analisis Perlakuan Akuntansi Sistem Pembiayaan Gadai Syariah (Ar-Rahn) (Studi Kasus Pada PT Bank Syariah Mandiri, Tbk. Cabang Utama Warung Buncit Jakarta Selatan): 24 September 2014. Judul: Analisis Perlakuan Akuntansi Syariah Studi Kasus Sistem Pembiayaan Gadai (Ar-Rahn) pada PT Bank Syariah Mandiri, Tbk. Warung Buncit cabang utama, Jakarta Selatan). Produk pembiayaan Gadai Emas Syariah di Bank Syariah Mandiri disebut juga pembiayaan Rahn Emas, yaitu pemberian jaminan atas barang-barang berharga berupa emas (bisa berupa logam mulia atau perhiasan dan aksesorisnya) kepada bank sebagai jaminan penerimanya. pembiayaan (qardh).

Judul : Analisis Perlakuan Akuntansi Sistem Pembiayaan Gadai Syariah (Ar-Rahn) Studi Kasus Pada PT Bank Syariah. Mandiri, Tbk Cabang Utama Warung Buncit, Jakarta Selatan). Menurut Nuramaliah (2012), “Pembiayaan agunan emas (rahn) syariah adalah pengalihan hak agunan/penguasaan fisik atas barang berharga berupa emas kepada bank sebagai jaminan atas pembiayaan yang diterima (qardh). Indonesia berharap dapat membawa praktik pembiayaan agunan emas di bank syariah kembali ke tujuan semula sesuai prinsip syariah.

Bagaimana praktik operasional gadai emas di Bank Syariah Mandiri sesuai Fatwa DSN MUI No.26/DSN-MUI/III/2002 dan Surat Edaran Bank Indonesia Nomor 14/7/DPbs tanggal 29 Februari 2012. Bagaimana perlakuan akuntansinya? kerja akad ijarah pembiayaan gadai sudah sesuai syariah (rahn) yang diterapkan Bank Syariah Mandiri dengan PSAK 107 (akad ijarah)?

PENDAHULUAN

  • Perumusan Masalah
  • Pembatasan Masalah
  • Tujuan Penelitian
  • Manfaat Penelitian
  • Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan ini dirancang untuk memudahkan pembahasan dan memberikan gambaran permasalahan yang akan dikaji.

LANDASAN TEORI

Gadai Syariah

Transaksi pembiayaan gadai dilakukan dengan cara menjaminkan barang yang dijaminkan atas hutang yang diberikan kepada masyarakat. Akad rahn diartikan sebagai suatu akad pinjam meminjam dengan jaminan atau ditahannya harta si peminjam sebagai jaminan atas pinjaman yang diterimanya, dan benda yang digadaikan itu hanya dapat dikembalikan kepada pihak yang berhutang, apabila utang itu telah dilunasi (Nurhayati dan Wasilah, 2013). : 272). Apabila terdapat kelebihan antara harga jual barang yang digadaikan dengan jumlah utangnya, maka selisihnya diserahkan kepada debitur, tetapi bila kurang, maka debitur wajib membayar sisa utangnya.

Secara rahn, barang gadai tidak serta merta menjadi milik pihak yang menerima gadai (murtahin) sebagai pengganti debiturnya.

Landasan Gadai dalam Islam

Tunggangan (kendaraan) yang terhalang dapat dikendarai dengan biaya tertentu dan ternak yang terhalang dapat diperah dengan biaya tertentu. Selain Al-Qur'an dan Hadits, gadai syariah juga mengacu pada Fatwa DSN-MUI No. 25/DSN-MUI/III/2002 tentang gadai syariah (Ar-Rahn) yang menentukan bolehnya gadai syariah, dengan syarat sebagaimana diatur dalam fatwa. Pada prinsipnya marhun tidak boleh digunakan oleh murtahini, kecuali dengan izin rahina, tanpa mengurangi nilai marhun tersebut.

Pemeliharaan dan penyimpanan marhun pada hakekatnya menjadi tanggung jawab murtahin, namun boleh juga dilakukan oleh murtahin, sedangkan biaya dan pemeliharaan gudang tetap menjadi tanggung jawab rahina.

Rukun dan Ketentuan Gadai Syariah

Aplikasi dalam Perbankan

Gadai Emas dan Mekanisme Produk di Bank Syariah

  • Gadai Emas Syariah
  • Akad-Akad dalam Pembiayaan Rahn Emas
  • Mekanisme Produk Pembiayaan Gadai Emas

Untuk mengetahui kesesuaian penanganan pencatatan akuntansi pembiayaan gadai emas Bank Syariah Mandiri dengan PSAK 107 (akad ijarah). Tahapan Pembiayaan Gadai Emas BSM. a) Nasabah datang mengunjungi salah satu cabang Bank Syariah Mandiri terdekat dan mengunjungi departemen Gold Rahn. Bank Mandiri Syariah dalam pembiayaan gadai emas syariah akan menahan barang gadai (marhun) sampai seluruh pinjaman dilunasi sebagai jaminan atas pinjaman yang diberikan.

14/7/DPbs/2012 tentang Produk Qardh Beragun Emas Bagi bank syariah dan badan usaha syariah, Bank Syariah Mandiri tidak membatasi jumlah pembiayaan yang diberikan untuk produk agunan emas BSM. H+15 (lima belas hari setelah jatuh tempo), yaitu saat Bank Syariah Mandiri melakukan penjualan. Surat Edaran Bank Indonesia Nomor 14/7/DPbS tentang Produk Qardh Beragun Emas Bagi Bank Umum Syariah dan Badan Usaha Syariah.

Implementasi Gadai Emas Syariah pada Bank Umum Syariah Ditinjau dari Peraturan Bank Indonesia Nomor 10/17/PBI/2008 Tentang Produk Bank Syariah dan Unit Usaha Syariah." SURAT EDARAN BANK INDONESIA NO.14/7/DPbS TANGGAL 29 FEBRUARI 2012 TENTANG EMAS BERBACKED PRODUK QARDH BAGI BANK SYARIAH DAN UNIT USAHA SYARIAH.

Aturan Rahn Emas Berdasar Fatwa Dewan Syariah Nasional dan Bank Indonesia

  • Fatwa DSN No.26/DSN-MUI/III/2002 Tentang Rahn Emas
  • Surat Edaran Bank Indonesia No.14/7/DPbS Tanggal 29 Februari 2012

Standar Akuntansi Rahn Emas

  • Tinjauan tentang Akuntansi Ijarah (PSAK 107)
    • Definisi
    • Karakteristik
    • Perlakuan Akuntansi Gadai Syariah

Berdasarkan Surat Edaran Bank Indonesia dan Keputusan Fatwa Dewan Syariah Nasional Majelis Ulama Indonesia (DSN MUI) No. 26/DSN-MUI/III/2002 bahwa pada saat melaksanakan akad gadai emas, biaya pemeliharaan emasnya akan ditanggung oleh rahin yang dilaksanakan berdasarkan prinsip akad ijarah. Oleh karena itu, dalam Peraturan Tentang Pengakuan, Pengukuran, Penyajian dan Pengungkapan Transaksi Gadai Emas Dengan Prinsip Akad Ijarah Pada Lembaga Keuangan Syariah di Indonesia, Ikatan Akuntansi Syariah (IAI) menerbitkan PSAK 107 tentang akuntansi ijarah. Dalam akad ijarah ini jumlah, ukuran dan jenis benda ijarah harus jelas dan tercantum dalam akad (PSAK107, 2009).

Ijarah Muntahiyah bittamlik adalah ijarah dengan wa’ad pemindahan kepemilikan obyek ijarah pada waktu tertentu. Pemindahan harta atau benda ijarah dapat dilakukan dengan cara hibah, penjualan dilakukan sebelum berakhirnya akad, yaitu sebesar sisa sewa atau berdasarkan harga baru yang disepakati kedua belah pihak, penjualan dilakukan pada saat akad ijarah. telah berakhir pada harga sesuai kesepakatan dalam kontrak dan dengan menjual aset secara bertahap pada harga tertentu yang disepakati dalam kontrak. Pendapatan sewa selama masa kontrak diakui pada saat manfaat aset (sewa premis) dialihkan kepada penyewa (sewa).

Pendapatan sewa Rp. XXX. d) Pengakuan biaya yang timbul untuk pembiayaan properti syariah Akad Ijarah biayanya sebesar Rp. xxx. Pembiayaan gadai/klaim Rp. XXX. f) Apabila utang Rahin tidak dapat dilunasi pada saat jatuh tempo dan barang gadainya dijual oleh bank.

Penelitian Terdahulu

Bank BNI Syariah telah menerapkan pedoman akuntansi PSAK 107, dan sesuai dengan penerapan Fatwa Dewan Syariah Nasional Majelis Ulama Indonesia No.26/DSN-MUI/III/2002. Penerapan perlakuan akuntansi ijarah pada BMT Shohabat telah memenuhi definisi pembiayaan ijarah sesuai PSAK 107 ayat 4. Untuk karakteristik pembiayaan ijarah, BMT Shohabat menerapkan karakteristik sesuai PSAK 107. Untuk pengakuan dan pengukuran biaya perolehan BMT Shohabat sudah sesuai dengan PSAK 107 ayat 9. Untuk PSAK 107 ayat 11 yang membahas tentang penyusutan dan amortisasi, BMT Shohabat sudah sesuai.

Untuk pengukuran pendapatan sewa, BMT Shohabat tidak mematuhi PSAK 107 Pasal 15, karena BMT Shohabat tidak mencatat jurnal pendapatan ijarah, melainkan hanya mencatatnya dalam memorial ijarah. Praktek yang terjadi di BMT tidak mengenal biaya perbaikan jika terjadi kerusakan. Mengenai penyajian pendapatan, tidak sesuai dengan PSAK 107 pasal 31. Sebagai informasi, BMT tidak mengungkapkannya dalam catatan atas laporan keuangan sehingga tidak sesuai dengan PSAK 107 pasal 32. 2012) Analisis penerapan Akuntansi Ijarah pada Bank DKI Cabang Wahid Hasyim Syariah. Pegadaian (PERSERO) telah menerapkan praktik pendulangan syariah sesuai dengan fatwa Dewan Syariah Nasional MUI No.25/DSN-MUI/III/2002 tentang pendulangan syariah (rahn) dan fatwa.

MUI/III/2002 tentang luka emas dan sesuai dengan Pernyataan Standar Akuntansi no. 107 berkaitan dengan akuntansi Ijarah. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pelaksanaan gadai emas syariah di Bank Syariah Mandiri Cabang Mataram sudah sesuai dengan prinsip syariah dan berdasarkan Fatwa Dewan Syariah Nasional Majelis Ulama Indonesia.

Kerangka Pemikiran

Penelitian ini akan menganalisis perlakuan akuntansi sistem pembiayaan gadai emas syariah pada PT. Surat Edaran Bank Indonesia No. 14/7/DPbS tanggal 29 Februari 2012 tentang Produk Qardh Beragun Emas Bagi Bank Umum Syariah dan Badan Usaha Syariah. Untuk mengetahui apakah praktik gadai emas di Bank Syariah Mandiri telah sesuai dengan Fatwa DSN MUI No.26/DSN-MUI/III/2002 dan Surat Edaran Bank Indonesia Nomor 14/7/DPbs tanggal 29 Februari 2012.

METODELOGI PENELITIAN

Sifat Penelitian

Objek Penelitian

Jenis dan Sumber Data

Metode Pengumpulan Data

Metode Analisis Data

ANALISIS DAN PEMBAHASAN

Sejarah Singkat

Tujuan

Visi dan Misi

Budaya Perusahaan

Produk Gadai Emas BSM

  • Prosedur Operasional Gadai Emas BSM

Analisis Kesesuaian Operasional Produk Gadai Emas BSM

  • Fatwa Dewan Syariah Nasional
  • Peraturan Bank Indonesia
  • Penerapan PSAK 107 (Akad Ijarah)
    • Perlakuan Akuntansi Gadai Syariah
    • Pengakuan dan Pengukuran Pembiayaan Gadai Syariah
    • Pengakuan dan Pengukuran Pendapatan
    • Pengakuan dan Pengukuran Beban
    • Pengungkapan dan Penyajian pada Laporan Keuangan
    • Akuntansi untuk Barang Gadai yang Bermasalah

KESIMPULAN DAN SARAN

Saran

14 Komposisi Dana Pihak Ketiga - Bank Umum Syariah dan Unit Usaha Syariah (Dana Simpanan. Komposisi Bank Umum Syariah dan Unit Usaha Syariah). 35 Jumlah Rekening pada Bank Umum Syariah dan Unit Usaha Syariah (Jumlah Rekening Bank Umum Syariah dan Unit Usaha Syariah). 39 Rasio Keuangan Bank Umum Syariah dan Unit Usaha Syariah (Rasio Keuangan Bank Umum Syariah dan Unit Usaha Syariah).

56 Grafik 5 Sumber Pendanaan Bank Umum Syariah dan Unit Usaha Syariah (Sumber Pendanaan - Bank Umum Syariah dan Unit Usaha Syariah). Neraca Gabungan Bank Umum Syariah dan Unit Usaha Syariah (Neraca Kondensasi Bank Umum Syariah dan Unit Usaha Syariah). Laporan Laba Rugi Bersama Bank Umum Syariah dan Unit Usaha Syariah (Laporan Laba Rugi Ringkas Bank Umum Syariah dan Unit Usaha Syariah).

Penempatan pada Bank Indonesia - Bank Umum Syariah dan Unit Usaha Syariah (Deposito pada Bank Indonesia - Bank Umum Syariah dan Unit Usaha Syariah). Surat Berharga yang dimiliki oleh Bank Umum Syariah dan Unit Usaha Syariah (Investasi pada Bank Umum Syariah dan Surat Berharga Unit Usaha Syariah). Pembiayaan - Bank Umum Syariah dan Unit Usaha Syariah berdasarkan Jenis Pembiayaan (Pembiayaan Bank Umum Syariah dan Unit Usaha Syariah berdasarkan Jenis Pembiayaan).

Pembiayaan Tidak Lancar - Bank Umum Syariah dan Unit Usaha Syariah berdasarkan Kelompok Keuangan (Bank Umum Syariah dan Unit Usaha Syariah Non Performing Financing berdasarkan jenis pembiayaan) 2010. Jumlah pembiayaan Bank Umum Syariah dan Unit Usaha Syariah berdasarkan piutang /Kelompok Keuangan dan Provinsi. Sumber Dana Bank Umum Syariah dan Unit Usaha Syariah (Sumber Dana - Bank Umum Syariah dan Unit Usaha Syariah).

Distribusi aset bagi bank umum syariah dan unit usaha syariah (Penempatan Dana - bank umum syariah dan unit usaha syariah). Perkembangan PYD dan NPF Bank Umum Syariah dan Unit Usaha Syariah (Funding Trend dan NPF - Bank Umum Syariah dan Unit Usaha Syariah). Perkembangan BOPO, ROA, ROE - Bank Umum Syariah dan Unit Usaha Syariah (Trend BOPO, ROA dan ROE - Bank Umum Syariah dan Unit Usaha Syariah).

Tab. 1 Jaringan  Kantor  Perbankan  Syariah  (Islamic  Banking
Tab. 1 Jaringan Kantor Perbankan Syariah (Islamic Banking

Gambar

Tabel 2.4  Penelitian Terdahulu
Tabel 4.3.1  Analisis  Kesesuaian  Operasional  Produk  Gadai  Emas  BSM  dengan Fatwa DSN
Tabel 4.3.2  Analisis  Kesesuaian  Operasional  Produk  Gadai  Emas  BSM  dengan PBI
Tab. 13 Rekening  Administratif    -  Bank  Pembiayaan  Rakyat  Syariah    (Off-Balance  Sheet
+7

Referensi

Garis besar

Dokumen terkait

Dalam hukum Islam dan Fatwa DSN-MUI No.04/DSN-MUI/IV/2000 mengenai implementasi pembiayaan program PUSYAR akad mura> bah} ah dijelaskan bahwa apabila pihak bank menyertakan

barang kepada nasabah atas izin dan kuasa dari bank, dan akad dibuat secara terpisah maka hal ini sejalan dengan fatwa DSN MUI No: 04/DSN-MUI/IV/2000 tentang murabahah pada poin

Dalam Pegadaian Syariah Unit Plaju, biaya perbaikan tidak ada dalam objek ijarah karena barang gadai yang digunakan adalah emas sehingga tidak mcmbutuhkan perbaikan hanya

Selain memperhatikan Fatwa DSN-MUI No: 19/DSN-MUI/IV/2001 tentang Al-Qardh, mengenai sumber dana pembiayaan Qardh LKS juga mempergunakan pedoman Fatwa DSN-MUI No:

Jadi berdasarkan tabel tersebut, dapat dilihat bahwa Pegadaian Syariah Cabang Istiqlal Manado menerapkan proses pengakuan dan pengukuran berdasarkan PSAK 107 tentang ijarah

Dalam menyajikan laporan keuangan Bank Syariah Mandiri Cabang Banda Aceh menyusun dan menyajikan sesuai dengan PSAK 107 karena di dalam laporan tersebut pihak bank

Jadi berdasarkan tabel tersebut, dapat dilihat bahwa Pegadaian Syariah Cabang Istiqlal Manado menerapkan proses pengakuan dan pengukuran berdasarkan PSAK 107 tentang ijarah

perbedaan antara konsep anjak piutang syariah dalam fatwa DSN-MUI dengan konsep akad hiwalah dalam Surat Edaran Bank Indonesia berupa pengalihan utang dan pengalihan