• Tidak ada hasil yang ditemukan

analisis potensi kebangkrutan menggunakan model

N/A
N/A
Nguyễn Gia Hào

Academic year: 2023

Membagikan "analisis potensi kebangkrutan menggunakan model"

Copied!
19
0
0

Teks penuh

(1)

SKRIPSI

Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Manajemen

Oleh :

Annisa Abidah Al-Rahma 217.01.08.1.232

UNIVERSITAS ISLAM MALANG FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

MALANG 2021

(2)

iv ABSTRAKSI

Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui hasil dari perbandingan Model Altman Z-Score, Springate S-Score dan Zmijewski X-Score dan untuk mengetahui model prediksi yang paling akurat dalam memprediksi potensi kebangkrutan pada Perusahaan Subsektor Otomotif. Variabel dependen yang digunakan dalam penelitian ini yaitu potensi kebangkrutan. Dalam penelitian ini menggunakan metode pengumpulan data dokumentasi yang diperoleh dari www.idx.co.id. Teknik sampling yang digunakan yaitu purposive sampling dengan periode pengamatan 2016-2019 dengan sampel 11 perusahaan. Teknik analisis yang digunakan model Altman Z- Score, Springate S-Score dan Zmijewski X-Score sebagai alat uji hipotesis, tingkat akurasi dan tingkat kesalahan untuk mengetahui keakuratan dari ketiga model yang digunakan. Berdasarkan hasil analisis Model Altman Z-Score, Springate S-Score dan Zmijewski X-Score pada Perusahaan Sub sektor Otomotif yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Periode 2016 -2019 dapat disimpulkan bahwa ketiga model yang digunakan dalam penelitian ini dapat digunakan untuk memprediksi potensi kebangkrutan. Model yang paling akurat dalam pmemprediksi potensi kebangkrutan pada Perusahaan Sub sektor Otomotif, yaitu Model Zmijewski X-Score dengan memiliki tingkat akurasi sebesar 91%.

Kata Kunci : Kebangkrutan, Altman Z-Score, Springate S-Score Zmijewski X-Score

(3)

v ABSTRACT

The purpose of this study is to determine the comparison results of Altman Z-Score, Springate S-Score and Zmijewski X-Score models, and to find out which prediction model is the most accurate prediction of potential bankruptcy in the automotive industry. The dependent variable used in this study is the probability of bankruptcy. In this study, the document data collection method obtained from www.idx.co.id was used. The sampling technique used is targeted sampling. The observation period is from 2016 to 2019. A total of 11 companies sampled. The analysis technology used is the Altman Z-Score, Springate S-Score and Zmijewski X-Score models as hypothesis testing tools, the accuracy level and error rate of which can determine the accuracy of the three models used. According to the analysis results of the Altman Z-Score, Springate S-Score and Zmijewski X-Score models of the automotive sub-industry companies listed on the Indonesian Stock Exchange from 2016 to 2019, the following conclusions can be drawn: The model can be used to predict potential bankruptcy. The most accurate model for predicting potential bankruptcies in the automotive sub-sector is the Zmijewski X-Score model, with an accuracy rate of 91%.

Keywords: Bankruptcy, Altman Z score, Springate S score, Zmijewski X score

(4)

1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

Era globalisasi menuntut sebuah konsep perekonomian untuk bergerak secara dinamis dan juga transparan. Kondisi perekonomian global empat tahun terakhir ini sedang mengalami goncangan, baik dari krisis global seluruh negara maupun dari sisi dalam negeri sendiri. Pertumbuhan perekonomian tersebut dapat terlihat pada tahun 2016, bank dunia menyebutkan bahwa pertumbuhan perekonomian global pada tahun 2016 masih mengecewakan, prospek laju perekonomian di negara-negara maju belum optimal. Sedangkan pada tahun 2017 perekonomian global mengalami kenaikan mencapai 2,7%, lalu pada tahun 2018 dan 2019 perekonomian global mengalami penurunan kembali yang disebabkan oleh perdagangan internasional mengalami perlambatan sehingga beberapa komoditas mengalami penurunan.

Di Indonesia sendiri dari tahun ke tahun mampu untuk menunjukakan pertumbuhan dan perkembangan perekonomian ditengah kondisi ekonomi global yang fluktuatif. Dalam permasalahan ekonomi ini, pastinya sangat erat jika dihubungkan dengan perusahaan. Karna perusahaan menjadi salah satu faktor penting dalam pertumbuhan ekonomi di suatu negara.

Salah satu sub sektor yang ikut adil dalam perkembangan perekonomian Indonesia adalah sub sektor dalam bidang otomotif. Perusahaan sub sektor

(5)

otomotif tercatat sebagai sub sektor yang mempunyai pertumbuhan laba tertinggi di negara-negara berkembang, dan dapat dikatakan sebagai salah satu sub sektor andalan yang terus diprioritaskan pengembangannya karna mempunyai peran cukup besar terhadap pertumbuhan ekonomi nasional.

Menurut artikel Kemenperin.go.id (2021) Menteri Perindustian Agus Gumiwang Kartasasmita menyatakan “Sektor ini (Otomotif) telah menyumbangkan nilai investasi sebesar Rp99,16 triliun dengan total kapasitas produksi mencapai 2,35 juta unit per tahun dan menyerap tenaga kerja langsung sebanyak 38,39 ribu orang, Bahkan, dari sektor otomotif ini memberikan dampak luas kepada lebih dari 1,5 juta orang yang bekerja di sepanjang rantai nilai industri tersebut. Industri otomotif dinilai memiliki peran penting dan strategis sehingga dimasukkan ke dalam peta jalan Making Indonesia 4.0, yang mendapat prioritas pengembangan dalam implementasi industri 4.0.”

Perusahaan pada dasarnya mempunyai tujuan, yaitu untuk mencapai tujuan yang sudah direncanakannya. Selain untuk mencapai tujuan, perusahaan diharuskan untuk selalu siap dengan penolakan yang akan terjadi di dunia luar, terutama dengan kelangsungan hidup akan suatu perusahaan itu sendiri.

Keberlangsungan usaha sangat penting untuk perusahaan jika ingin untuk tetap menjadi suatu perusahaan tersebut eksis pada pasar lokal, nasional maupun internasional.

Perusahaan yang makmur biasanya dapat menarik minat para investor, dimana pihak investor dapat berinvestasi atau membeli saham di BEI (Bursa Efek

(6)

3

Indonesia). Untuk menilai suatu perusahaan, pihak investor perlu melakukan analisis laporan keuangan pada perusahaan tersebut, agar para investor dapat mengambil keputusan layak atau tidak perusahaan tersebut untuk diberikan suntikan dana melalui data-data yang akurat. Dan hal tersebut dapat menilai bahwa perusahaan dalam keadaan kesulitan keuangan yang mengarahkan pada kebangkrutan.

Dengan dilakukannya analisis laporan keuangan, pemimpin perusahaan dapat mengetahui hasil-hasil serta keadaan yang sudah dicapai dari waktu lampau sampai waktu yang berjalan. Tingkat kesehatan perusahaan memiliki arti yang sangat penting bagi pihak perusahaan karena dapat meningkatkan efisien dalam menjalankan usahanya, sehingga kemampuan dalam mendapatkan laba dapat ditingkatkan lagi dan dapat menghindari terjadinya potensi kebangkrutan. Untuk menganalisis tingkat kesehatan keuangan pada suatu perusahaan dapat dilihat dari kemampuannya dalam memenuhi kewajiban-kewajiban jangka pendek, ke- efektifan dalam penggunaan aktiva dan hasil penjualannya.

Potensi kebangkrutan terjadi tidak hanya dilihat atau disebabkan dari penurunan penjualannya saja, apabila suatu perusahaan mengalami penurunan dalam penjualannya, namun perusahaan tersebut dapat memenuhi target yang dimiliki maka perusahaan tersebut masih dalam keadaan aman.

Terindikasi adanya faktor-faktor yang dapat menimbulan kerugian yang terjadi pada perusahaan sub sektor otomotif yang dipaparkan dalam data ROA, DER dan CR dari 11 perusahaan otomotif yang ada di Bursa Efek Indonesia.

(7)

Return On Asset merupakan rasio digunakan sebagai tolak ukur suatu perusahaan apabila manajemen perusahaan ingin mengevaluasi seberapa baik pihak perusahaan memakai dana. Semakin besar nilai ROA yang diperoleh maka akan semakin besar tingkat keuntungan yang dicapai pada perusahaan tersebut. Dalam data ROA terlihat laba bersih yang dimiliki lebih sedikit dari pada total aset yang dimiliki, terdapat 55% perusahaan memiliki nilai minus, dimana dapat dikatakan bahwa perusahaan memiliki tingkat keuntungan yang rendah.

Dept Ratio digunakan untuk mengukur seberapa besar aktiva perusahaan yang telah dibiayai oleh seluruh kreditur perusahaan. Semakin tinggi nilai DER maka semakin tinggi resiko yang dimiliki perusahaan. Dalam data DER terdapat beberapa perusahaan memilki nilai DER yang tinggi. Hal ini menunjukkan bahwa terdapat perusahaan yang memilki hutang tinggi yang digunakan untuk membeli aset.

Current Ratio digunakan untuk memberikan gambaran tentang kemampuan perusahaan dalam membayar kewajiban jangka pendek. Apabila nilai CR kurang dari 1, maka hutang jatuh tempo pada saat itu pihak perusahaan tidak dapat melunasinya. Dalam data CR terdapat 4 perusahaan yang memiliki CR sangat kecil dengan nilai dibawah 1, dimana hutang lancar yang dimiliki terlalu tinggi atau bahkan melebihi dari total aktiva lancar yang dimiliki. Hal ini menunjukkan perusahaan kemungkinan sedang mengalami kendala dan kesulitan membayar hutangnya sehingga kondisi keuangan perusahaan dalam keadaan tidak sehat.

(8)

5

Kebangkrutan merupakan suatu kondisi akan ketidakpastian dalam kemampuan suatu perusahaan untuk melanjutkan kegiatan operasinya jika kondisi keuangan perusahaan tersebut mengalami penurunan. untuk memperkecil rasa kekhawatiran dari pihak investor dan kreditor maka diperlukannya prediksi keuangan.

Kebangkrutan pada suatu perusahaan sebernarnya dapat diawasi dari tingkat kesulitan keuangan jangka pendek sampai pada tingkat kesulitan yang parah, dimana hal tersebut terjadi apabila keadaan hutang yang dimiliki perusahaan lebih tinggi dibandingkan Aset yang dimilikinya. Sebenarnya kesulitan dalam jangka pendek merupakan kesulitan yang bersifat sementara, namun apabila kesulitan seperti ini tidak langsung ditangani maka dapat berkembang dan menjadi kesulitan tidak solvable, atau bahkan perusahaan dapat dilikuidasi. Likuidasi merupakan suatu keadaan dimana perusahaan harus menjual aset-aset yang dimiliki untuk membayar hutang-hutang pada kreditor.

Perusahaan dapat dikatakan bangkrut apabila suatu perusahaan mengalami financial distress atau biasa disebut dengan kegagalan keuangan. Hal ini dapat terjadi apabila perusahaan tidak lagi mampu untuk membayar kewajiban saat jatuh tempo, meskipun total aktiva melebihi kewajibannya perusahaan akan tetap dianggap gagal keuangan. Dan perusahaan dapat dikatakan bangkrut apabila total kewajiban melebihi nilai wajar dan total aktivanya sehingga perusahaan dapat dikatakan pailit.

(9)

Prediksi kebangkrutan dapat berfungsi sebagai panduan untuk berbagai pihak tentang kinerja keuangan perusahaan, apakah suatu perusahaan tersebut akan mengalami kesulitan atau tidak pada masa yang akan datang.

Kebangkrutan tidak akan terjadi tanpa adanya penyebab dari kebangkrutan itu sendiri, salah satu penyebabnya adalah semakin melemah kinerja keuangan suatu perusahaan. Banyak teknik atau model yang dapat digunakan dalam memprediksi potensi kebangkrutan. Rasio keuangan merupakan salah satu alat yang dapat memprediksi kinerja keuangan. Ada beberapa teknis yang digunakan dalam menganalisis kebangkrutan dalam penelitian ini menggunakan model Altman Z-Score. Springate S-Score dan Zmijewski X-Score.

Altman Z-Score merupakan salah satu model yang sangat sering digunakan dalam memprediksi financial distress atau potensi kebangkrutan.

Menurut Altman (2000), “teknik penggunaan MDA (Multiple DisCRiminant Analysis) mempunyai kelebihan dalam mempertimbangkan karakteristik umum dari perusahaan-perusahaan yang relevan, termasuk interaksi antar perusahaan tersebut. Disamping itu, pendekatan MDA dapat mengkombinasikan berbagai rasio menjadi suatu model prediksi yang berarti dan dapat digunakan untuk seluruh perusahaan, baik perusahaan publik, pribadi, manufaktur, ataupun perusahaan jasa dalam berbagai ukuran”.

Model Springate S-Score, Springate (1978) telah menggunakan 40 perusahan untuk dijadikan sampel agar dapat menemukan model yang dapat

(10)

7

digunakan dalam memprediksi potensi kebangkrutan dengan menggunakan analisis multidiskriminan.

Model Zmijewski X-Score, Zmijewski mengembangkan model prediksi kebangkrutan pada tahun 1984. “Model probit merupakan salah satu alternatif analisis regresi yang menggunakan distribusi probabilitas normal kumulatif.

Analisis probit Zmijewski menggunakan rasio keuangan yang mengukur kinerja, Laverage dan likuiditas untuk memprediksi kesulitan keuangan perusahaan.”

Perbedaan rasio atau variabel dari ketiga model tersebut diperlukan untuk melakukan perbandingan hasil dari ketiga alat analisis tersebut,apakah dapat ditemukan perbedaan yang signifikan lalu dapat menentukan metode yang paling akurat untuk menganalisis potensi kebangkrutan pada perusahaan sub sektor otomotif yang terdaftar pada BEI.

Berdasarkan hasil penjelasan yang telah dijelaskan, peneliti tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul “Analisis Potensi Kebangkrutan Menggunakan Model Altman Z-Score, Springate S-Score dan Zmijewski X- Score (Pada Perusahaan Subsektor Otomotif Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Periode 2016 -2019)”

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian diatas, maka dapat dirumuskan masalah yang diangkat dari penelitian ini adalah :

(11)

1. Apakah model Altman Z-Score akurat untuk memprediksi potensi kebangkrutan pada perusahaan sub sektor otomotif yang terdaftar pada Bursa Efek Indonesia (BEI) periode 2016-2019 ?

2. Apakah model Springate S-Score akurat untuk memprediksi potensi kebangkrutan pada perusahaan sub sektor otomotif yang terdaftar pada Bursa Efek Indonesia (BEI) periode 2016-2019 ?

3. Apakah model Zmijewski X-Score akurat untuk memprediksi potensi kebangkrutan pada perusahaan sub sektor otomotif yang terdaftar pada Bursa Efek Indonesia (BEI) periode 2016-2019 ?

4. Model apakah yang paling akurat untuk memprediksi potensi kebangkrutan pada perusahaan Sub sektor otomotif yang terdaftar pada Bursa Efek Indonesia (BEI) periode 2016-2019 ?

1.3 Tujuan penelitian

1. Untuk mengetahui keakuran prediksi potensi kebangkrutan dengan menggunakan model Altman Z-Score pada perusahaan sub sektor Otomotif yang terdaftar pada Bursa Efek Indonesia (BEI) periode 2016- 2019.

2. Untuk mengetahui keakuran prediksi potensi kebangkrutan dengan menggunakan model Springate S-Score pada perusahaan sub sektor Otomotif yang terdaftar pada Bursa Efek Indonesia (BEI) periode 2016- 2019.

(12)

9

3. Untuk mengetahui keakuran prediksi potensi kebangkrutan dengan menggunakan model Zmijewski X-Score pada perusahaan sub sektor Otomotif yang terdaftar pada Bursa Efek Indonesia (BEI) periode 2016- 2019.

4. Untuk mengetahui model yang paling akurat untuk digunakan pada perusahaan sub sektor Otomotif yang terdaftar pada Bursa Efek Indonesia (BEI) periode 2016-2019.

1.4 Manfaat Penelitian

1. Manfaat bagi akademisi

Penelitian ini diharapkan dapat berfungsi sebagai salah satu bahan refrensi dan pembanding terutama dalam bidang manajemen keuangan.

2. Manfaat Bagi pihak Perusahaan Sektor Otomotif

Diharapkan penelitian ini dapat memberikan masukan yang berguna dalam membuat suatu kebijakan terutama dapat mengantisipasi sebelum terjadinya kebangkrutan.

3. Manfaat Bagi Investor

Diharapkan penelitian dapat memberikan informasi dan dapat menjadi bahan pertimbangan baik para Investor maupun calon Investor dalam melakukan Investasi

(13)

86 BAB V

SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini untuk menganalisis potensi kebangkrutan pada perusahaan sub sektor otomotif yang terdaftar pada Bursa Efek Indonesia (BEI) untuk mengetahui perusahaan apa saja yang berada dalam kondisi berpotensi kebangkrutan pada periode 2016-2019.

1. Model Altman Z-Score memiliki tingkat akurasi 45% dimana dapat dikatakan tidak akurat untuk digunakan memprediksi potensi kebangkrutan pada perusahaan sub sektor otomotif.

2. Model Springate S-Score memiliki tingkat akurasi terkecil dari kedua model lainnya, yaitu hanya sebesar 27% sehingga dapat dikatakan tidak akurat digunakan untuk memprediksi kebangkrutan pada perusahaan sub sektor otomotif.

3. Model Zmijewski X-Score merupakan model yang memiliki tingkat akurasi tertiggi, yaitu sebesar 91%, maka dapat diartikan bahwa model ini akurat untuk memprediksi kebangkrutan pada perusahaan sub sektor otomotif.

4. Model yang paling akurat untuk digunakan memprediksi kebangkrutan pada perusahaan Sub Sektor Otomotif adalah model Zmijewski X-Score, dimana model ini memiliki nilai tingkat akurasi tertinggi yaitu 91% dengan tingkat kesalahan atau tipe error terkecil yaitu 9%.

(14)

87

5.2 Batasan Penelitian

Dalam suatu penelitian pasti terdapat keterbatasan dalam melakukan penelitian tersebut dan dapat menjadi pertimbangan untuk peneliti selanjutnya sehingga penelitian dapat memperoleh hasil yang baik untuk kedepannya. Dalam penelitian ini terdapat 2 keterbatasan, yaitu:

1. Dalam penelitian ini hanya menggunakan 3 (tiga) model untuk memprediksi potensi kebangkrutan.

2. Penelitian ini hanya menggunakan sampel 11 perusahaan sub sektor otomotif, karena terdapat beberapa perusahaan yang tidak memenuhi kriteria sampel sehingga tidak dapat dijadikan sampel pada penelitian ini.

5.3 Saran

Saran yang dapat menjadi masukan untuk penelitian ini, yaitu :

1. Untuk peneliti selanjutnya disarankan untuk menggunakan model lebih dari 3 model yang digunakan dalam penelitian ini.

2. Sampel yang digunakan disarankan lebih dari 11 perusahaan, agar pihak yang membutuhkan dapat memperoleh informasi lebih lengkap.

3. Hasil dari penelitian ini diharapkan memberikan manfaat bagi pihak manajemen perusahaan sebagai acuan pertimbangan dalam pengambilan keputusan dan dapat menjadi gambaran informasi keuangan.

(15)

88

DAFTAR PUSTAKA

Abadi, M. T., & Ghoniyah, N. (2016). Studi Potensi Kebangkrutan pada Perusahaan Industri Properti Yang Go Public Di Bursa Efek Indonesia. Jurnal Riset Bisnis Indonesia, 13(1), 91–100.

Adriana, Azwir Nasir, dan Rusli 2012, Analisis Prediksi Kebangkrutan Menggunakan Metode Springate pada Perusahaan Foods And Beverages Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2006-2010, Skripsi, Fakultas Ekonomi Universitas Riau.

Ahmed Habib, Tariqullah Khan. “Manajemen Risiko”. : Lembaga Keuangan Syariah, terjemahan Ikhwan Abidin Basri, Jakarta: Bumi Aksara, 2008.

Aini, Siti Nur., Saptantinah, Dewi., dan Harimurti. 2020. Analisis Ketepatan Model Altman Z-Score, Zmijewski, Grover dan Springate dalam memprediksi Kebangkrutan perusahaan. Jurnal. Surakarta : Fakultas Ekonomi Universitas Slamet Riyadi Surakarta.

Altman,EdwardI. (1968). FinancialRatios, DisCRiminantAnalysisandthe Predictionof Corporate BankCRuptcy. Journal ofFinance,23,No.4: 589-609.

Ardian, A., & Khoiruddin, M. (2014). Pengaruh Analisis Kebangkrutan Model Altman Terhadap Harga Saham Perusahaan Manufaktur. Management Analysis Journal, Vol. 3, pp. 1–14.

Ardianyah, ferry. (2019). Pengaruh Kebangrutan Terhadap Harga Saham Perusahaan.

Universitas Negeri Surabaya.

Brigham dan Houston, 2012, Dasar-Dasar Manajemen Keuangan, Buku 1, Salemba Empat, Jakarta.

Chandrarin, Grahita. (2017). Metode Riset Akuntansi Pendekatan Kuantitatif. Jakarta:

Salemba Empat.

Darsono dan Ashari. 2005. Pedoman Praktis Memahami Laporan Keuangan.

Yogyakarta : CV. Andi Offset.

Fahmi, Irham. 2012. Analisis Kinerja Keuangan , Bandung: Alfabeta

Fakhrurozie. 2007. “Analisis Pengaruh Kebangkrutan Bank Dengan Metode Altman Z-Score Terhadap Harga Saham Perusahaan Perbankan Di Bursa Efek Jakarta”.

(16)

89

Gamayuni, Rindu Rika 2011, Analisis Ketepatan Model Altman Sebagai Alat untuk Memprediksi Kebangkrutan (Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur di BEI). Jurnal Akuntansi dan Keuangan,Vol 16 No.2, h. 176- 190.

Ghozali, Imam. 2011. Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program SPSS.

Semarang : Badan Penerbit Universitas Diponegoro

Grice, J. S dan Dugan, M.T. 2003.Re-estimations of Zmijewski and Ohlson Bankruptcy Prediction Model. Journal of Advance in Accounting Vol 20:77- 83. Elsester, Ltd.

Handoyo dan Yoyok. 2019. Ingin tahu perkembangan industri Otomotif Indonesia?

Yuk, merapat ke gelaran GIIAS. https://industri.kontan.co.id (diakses pada tanggal 10 Februari 2021)

Hanifah, suci. 2019. Analisis Financial Distress dengan Menggunakan Metode Z- Score Altman dan Zmijewski untuk Memprediksi KebangkrutanPada Perusahaan Pertambangan di BEI. Skripsi. Palembang : Fakultas ekonomi universitas Sriwijaya

Harahap, S. S. (2002). Analisa Kritis atas Laporan Keuangan Cetakan Keempat.

Jakarta: Raja Grafindo Persada.

Hartono, Jogiyanto. 2013. Teori Portofolio dan Analisis Investasi. BPFE:

Yogyakarta.

Hery. 2015. Analisis Laporan Keuangan: Pendekatan Rasio Keuangan. Jakarta : PT.

Buku Seru.

Jainur, S. J., Ruwanti, S., & Iranita, H. (2016). Pengaruh Altman Z-Score Terhadap Harga Saham (Studi pada perusahaan manufaktur sektor industri sub makanan dan minuman yang terdaftar di bursa efek periode 2012-2015).

Indonesia.

Jumingan. 2014. Analisis Laporan Keuangan. Jakarta: Media Grafika.

Kamaludin dan Rini Indriani. 2012. Manajemen Keuangan. Edisi Revisi. CV Bandar Maju.Bandung.

Kasmir, 2014. Analisis Laporan Keuangan, Edisi Pertama, Cetakan Ketujuh. Jakarta:

PT. Rajagrafindo Persada.

Kasmir. 2008. Analisis Laporan Keuangan. Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada.

(17)

90

Kasmir. 2013. Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada

Kason. K., Angkasa, C., Gozali, Y.G., Wijaya, R. A., Hutahean, T. F. 2020. Analisis Perbandingan Keakuratan Memprediksi Financial Distress dengan Menggunakan Model Grover, Springate dan Altman Z-Score Pada Perusahaan Pertambangan yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia pada Tahun 2013-2017. Jurnal Ilmiah MEA (Manajemen, Ekonomi, &

Akuntansi), 4(3), 441-458. Medan : Universitas Prima Indonesia.

Kementrian Perindustrian. 2021. Manperin: Indusstri Otomotif jadi Sektor Andalan Ekonomi Nasional. Jakarta : Kementrian Perindustrian Republik Indoesia https://www.kemenprin.go.id/artikel/22297/Menperin:-Industri-Otomotif-jadi- Sektor-Andalan-Ekonomi-Nasional (diakses pada tanggal 21 April 2021) Krisnanto, Hery. 2020. Analisis Metode Altman Z-Score dan Zmijewski dalam

Menilai Tingkat Financial Distrss Perusahaan Manufaktur Sub Sektor Otomotif dan Komponennya yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2013-2018. Skripsi, Jakarta : Universitas Mercu Buana

Lestari, Sri. 2014. Analisis Pengaruh Rasio Keuangan dalam Memprediksi Perubahan Laba pada Perusahaan BUMN yang Terdaftar di BEI Periode 2007-2011. Skripsi. Surakarta : Fakultas EkonomiUniversitas Muhammadiyah Surakarta.

Oktaviandri, A., Firli, A., & Iradianty, A. (2015). Analisis Prediksi Kebangkrutan dengan Model Altman, Springate, Ohlson, dan Grover pada Perusahaan di Sektor Pertanian

Prihadi, T. 2010. Analisis Laporan Keuangan Teori dan Aplikasi . Jakarta: PPM.

Riyanto, Bambang. 2009. Dasar-Dasar Pembelanjaan Perusahaan. Edisi Ke 4.

Yogyakarta : BPFE.

Roykhan, Ubaidillah. 2011. Prediksi Kebangkrutan Menggunakan Metode Z-Score Dan Pengaruhnya Terhadap Harga Saham Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia.Kediri:PoliteknikKediri

Rudianto. 2013. Akuntansi Manajemen Informasi untuk Pengambilan Keputusan Strategis. Jakarta: Erlangga

(18)

91

Rukajat, Ajat. 2018. Pendekatan Penelitian Kuantitatif: Quantitative Research AppROAch. Yogyakarta: Deepublish.

S. Munawir. 2002. Analisis Informasi Keuangan. Yogyakarta: Liberty Yogyakarta Samryn, L. M. 2014. Pengantar Akuntansi. Edisi IFRS. Jakarta: Rajawali Pers

Saraswati, Dwi,. 2020. Potensi kebangkrutan terhadap Harga Saham melalui Metode Altman Z-Score pada perusahaan manufaktur di Bursa Efek Indonesia, Universitas Pembangunan Pancabudi. Vol. 1 No.2, pp 89-105

Sari, Rita Purnama. 2017. Analisis perbandingan model Altman, Springate dan Zmijewski dalam memprediksi kebangkrutan. Jurnal. Jurusan Akuntansi Sartono, Agus,. 2010. Manajemen Keuangan Teori dan Aplikasi. Edisi 4. Yogjakarta:

BPFE

Shubhan., H. 2008. Hukum Kepailitan:Prinsip, Norma, dan Praktik di Peradilan . Jakarta : Kencana .

Sihombing., G. 2008. Kaya dan Pinter jadi TraDER dan Investor Saham.

Yogyakarta : Percetakan Galangpress

Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Bisnis. Bandung : CV. Alfa Beta

Supriati, Diana. 2019. Analisis perbandingan model Springate, Zmijewski dan Altman dalam memprediksi financial distress pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Jurnal. Purwokerto : Akuntansi STIE Indonesia. Journal of Business Administration Vol 3, No 2, September 2019, hlm, 258-270 e-ISSN:2548-9909.

Suryawadani, Bethani. 2015. Analisis Perbandingan Kemampuan Prediksi Kebangkrutan antara Analisis Altman, Analisis Ohlson dan Analisis Zmijewski pada sektor industri Tekstil yang Go Public di Bursa Efek Indonesia periode 2008-2012. Jurnal. Manajemen Pemasaran.Universitas Telkom

Wahyudi, Bambang. 2014, Mudah Membaca Laporan Keuangan. Jakarta Timur : Raih Asa Sukses (Penebar Swadaya Grup)

Wibisono, E. A. 2013. Prediksi Kebangkrutan, Leverage, Audit Sebelumnya, Ukuran Perusahaan terhadap Opini Going Concern Perusahaan Manufaktur BEI. EMBA, 14(4), 362–373.

(19)

92

Widiyawati, A. T., Utomo, S. W., & Amah, N. (2015). Analisis Rasio Altman Modifikasi pada Prediksi Kebangkrutan Perusahaan Properti dan Real Estate yang Terdaftar di BEI. ASSETS : Jurnal Akuntansi Dan Pendidikan, Vol.4 No.2, Oktober 2015 `, 4(2), 99–111.

Widyastuti, I,. dan Rahayu, S. 2018. Akurasi Potensi MemprediksiKebangkrutan Metode Altman Z-Score Dan Metode Ohlson O- Score Vol 3. No. 2 2018 Yoseph, Catarina E. K. A. 2018. Analisis Prediksi Kebangkrutan Metode Altman,

Springate, Zmijewski dan Grover dalam Kondisis Financial Distress (studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur yang terdaftar di Bursa EfekIndonesia tahun 2011-2015). Skripsi. Yogyakarta : Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma

Referensi

Dokumen terkait

Untuk membuktikan bahwa Z-score Altman dapat digunakan dalam memprediksi potensi kebangkrutan perusahaan pada sektor tobacco manufacturers di Bursa Efek Indonesia periode

Penelitian sebelumnya ”Analisis penggunaan Z-score Altman untuk menilai tingkat kebangkrutan perusahaan pada sektor Adhesive Di Bursa Efek Jakarta Periode 1997-2001” yang

Penelitian tersebut membandingkan model Zmijewski, Altman Z-Score, dan Springate dalam memprediksi financial distress pada perusahaan yang ada di Bursa Efek

“Prediksi Kebangkrutan dengan Model Grover, Altman Z-Score, Springate, dan Zmijewski pada Perusahaan food and beverage di Bursa Efek Indonesia”.. E- Jurnal

(2014) melakukan penelitian dengan judul “Analisis Potensi Kebangkrutan dengan Menggunakan Metode Altman Z-score, Springate, dan Zmijewski pada Industri Perdagangan Ritel

Analisis Perbedaan Model Altman Z-Score dengan Model Springate untuk Memprediksi Tingkat Kebangkrutan Perusahaan Sektor Property dan Real Estate di Bursa Efek. Indonesia

Analisis Metode Altman Z-Score, Springate, dan Zmijewski untuk Memprediksi Financial Distress pada Perusahaan Food and Beverage yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

ANALISIS PERBANDINGAN MODEL ALTMAN Z-SCORE DAN SPRINGATE DALAM MEMPREDIKSI FINANCIAL DISTRESS PADA PERUSAHAAN TEKSTIL YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA Fithriyya Azizah