• Tidak ada hasil yang ditemukan

Analisis Rasio Keuangan Pada PT Elia Mercure

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "Analisis Rasio Keuangan Pada PT Elia Mercure"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

ANALISIS RASIO KEUANGAN PADA PT ELIA MERCURE DI MAKASSAR Bemartus Tatu1, Nurfaidah2, Syarief Dienan Yahya3

1,2,3Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi YPUP Makassar

1[email protected] 2[email protected] 3[email protected]

ABSTRACT

This study aims to analyze the financial performance consists of liquidity, solvency, and profitability at PT Elia Mercure in Makassar has increased from 2016 to 2018. The analysis technique use is the financial ratio that consisting of liquidity, solvency, and profitability. Research result show at the financial performance of PT Elia Mercure in terms of liquidity ratios from 2016 to 2018 is very effective because the total current debt, then PT Elia Mercure is said to be liquid, the financial performence at PT Elia Mercure is reviewed in terms of the solvency ratio during the period 2016 to 2018 showed a decrease and decrease can still be said to be solvable because the company is able to pas is obligations both short-term and long-term with very good assets, If the company occurs liquidty. Financial performence at PT Elia Mercure in terms of probabilities during the period of 2016 to 2018 was in very god condition although it fluctuated but was not very significant and could be said to be very effective.

Keywords: financial performance.

PENDAHULUAN

Fenomena yang terjadi sesuai dengan pengamatan penulis maka, yang diteliti adalah kinerja keuangan.

Tabel 1. kinerja keuangan di PT Elia Mercure di Makassar dari tahun 2016

sampai dengan 2018.

Tahun Aktiva Passiva

2016 1.203.781.864 1.203.781.846 2017 1.545.670.986 1.545.670.986 2018 1.857.800.610 1.857.800.610

Sumber : data diolah (2019)

Berdasarkan tabel 1 diatas maka dapat disimpulakan bahwa total aktiva dari tahun 2016 sampai dengan 2018 mengalami peningkatan. Pada tahun 2016 total aktiva sebesar Rp 1.203.781.864 . Pada tahun 2017 total aktiva meningkat sebesar Rp 341.889.122 menjadi Rp 1.545.670.986. pada tahun 2018 total aktiva meningkat sebesar Rp 312.129.624 menjadi Rp 1,857800.610.

Untuk passiva dari tahun 2016 sampai 2018 juga mengalami peningkatan. Pada tahun 2016 total passiva sebesar Rp 1.203.781.864.

pada tahun 2017 total passiva meningkat sebesar Rp 341.889.122 menjadi Rp 1.545.670.986. pada tahun 2018 total passiva meningkat sebesar Rp 312.129.624 menjadi Rp 1,857800.610.

Tabel 2. pendapatan, pengeluaran dan laba pada PT Elia Mercure di Makassar dari

tahun 2016 sampai dengan 2018.

Tahun Pendapatan Pengeluaran Laba 2016 794.612.850. 244.378.180 550.234.670 2017 1.052.765.270 263.999.940 788.765.330 2018 1.233.203.375 371.968.705 861.234.670

Sumber :data diolah (2019)

Dari tabel 2 di atas dapat dilihat bahwa dari 2016 sampai 2018 pendapatannya mengalami peningkatan. Pada tahun 2016 total pendapatan adalah sebesar Rp 794.612.850.

pada tahun 2017 pendapatan meningkat sebesar Rp 258.152.420 menjadi Rp 1.052.765.270. pada tahun 2018 pendapatan meningkat sebesar Rp 180.438.105 menjadi Rp 788.765.330. Sedangkan pengeluaran dari 2016 sampai 2018 mengalami naik turun.

Total pengeluaran pada tahun 2016 sebesar Rp 244.378.180. Pada tahun 2017 pengeluaran meningkat sebesar Rp 19.621.760 menjadi Rp 263.999.940. Pada tahun 2018 pengeluaran meningkat menjadi Rp 107.968.757 menjadi Rp 371.968.705. Untuk laba dilihat dari tahun 2016 sampai 2018 mengalami peningkatan.

Tahun 2016 total laba adalah sebesar Rp 550.234.670. pada tahun 2017 meningkat sebesar Rp 238.530.660 menjadi Rp 788.765.330. pada tahun 2018 meningkat sebesar Rp 72.469.340 menjadi Rp 861.234.670.

(2)

Berdasarkan latar belakang yang telah di kemukakan sebelumnya, maka rumusan masalah dalam penilitian ini yaitu: Apakah kineja keuangan yang terdiri dari Likuditas, Solvabilitas, dan Profitabilitas pada PT Elia Mercure di Makassar mengalami peningkatan dari tahun 2016 sampai dengan 2018?

Adapun tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis kinerja keuangan yang terdiri dari Likuiditas, Solvabilitas dan Profitabilitas pada PT Elia Mercure di Makasar mengalami peningkatan dari tahun 2016 sampai dengan 2018.

TINJAUAN LITERATUR

Umam dan Sutanto (2017), menyatakan Manajemen keuangan menyangkut kegiatan perencanaan, analisis dan pengendalian kegiatan keuangan.

Umam dan Sutanto (2017) menyebutkan fungsi pembelanjaan atau keuangan dapat diperinci dalam tiga bidang keputusan seperti yang diungkapkan oleh Horne (2017) yaitu sebagai berikut: 1) Keputusan Melakukan Investasi, 2) Keputusan Melakukan Pemenuhan, 3) Kebutuhan Dana., 4) Keputusan Mengenai Deviden.

Fahmi (2014), menyatakan suatu informasi yang menggambarkan kondisi suatu perusahaan, dimana selanjutanya itu akan menjadi suatu informasi yang menggambarkan tentang kinerja suatu perusahaan.

Menurut Mulyawan dalam Harianto (2018), menyebutkan analisis laporan keuangan adalah penguraian pos-pos laporan keuangan menjadi unit informasi yang lebih kecil dan melihat hubungannya yang bersifat signifikan atau mempunyai makna antara satu dan yang lain, yaitu antara data kuantitatif dan non-kuantitatif yang bertujuan untuk mengetahui kondisi keuangan dalam proses mengambil keputusan yang tepat.

Harmono (2017) menyatakan kinerja perusahaan umumnya diukur berdasarkan penghasilan bersih (laba) atau sebagai dasar bagi ukuran yang lain seperti imbalan investasi (return on investment) atau penghasilan per saham (earning per share).

Ada 5 (lima) tahap dalam menganalisis keuangan suatu perusahaan secara umum menurut Fahmi (2014) yaitu: 1) Melakukan review terhadap data laporan keuangan.

Review disini dilakukan dengan tujuan agar laporan keuangan yang sudah dibuat tersebut sesuai dengan penerapan kaidah-kaidah yang

berlaku umum dalam dunia akuntansi, sehingga laporan keuangan tersebut dapat dipertanggung jawabkan, 2) Melakukan perhitungan. Penerapan metode perhitungan disini adalah disesuaikan dengan kondisi dan permasalahan yang sedang dilakukan sehingga hasil dari perhitungan tersebut akan memberikan suatu kesimpulan sesaui dengan analisis yang inginkan. 3) Melakukan perbandingan terhadap hasil hitungan yang diperoleh dari hasil hitungan yang sudah diperoleh tersebut kemudian dilakukan perbandingan dengan hasil hitungan dari berbagai perusahaan lain. 4) Melakukan penafsiran terhadap berbagai permasalahan yang ditemukan. Pada tahap ini analisis melihat kinerja keuangan perusahaan adalah setelah dilakukan ketiga tahap tersebut selanjutnya dilkukan penafsiran untuk melihat apa saja permasalahan dan kendala-kendala yang dialami oleh perusahaan tersebut. 5) Mencari dan memeberikan pemecahan masalah terhadap berbagai permasalahn yang ditemukan. Pada tahap terakhir ini setelah ditemukan berbagi permasalahan dihadapi maka dicarikan solusi guna memberikan input atau masukan agar apa saja yang menjadi kendala dan hambatan selama ini dapat terselesaikan.

Menurut Harahap dalam Rodoni dan Ali (2014) rasio keuangan adalah angka yang diperoleh dari hasil perbandingan dari suatu pos laporan keuangan dengan pos lainnya yang mempunyai hubungan yang signifikan. Rasio keuangan sangat penting dalam melakukan analisis terhadap kondisis keuangan suatu perusahaan. Menurut Sujarweni (2017) Bentuk-bentuk rasio keuangan berdasarkan akunnya, maka rasio-rasio dapat digolongkan sebagai berikut: 1) Rasio Likuiditas yaitu Rasio yang digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban keuangan jangka pendek yang berupah utang-utang jangka pendek. Rasio ini ditunjukan dari besar kecilnya aktiva lancar.

Seberapa cepat (likuid) perusahaan memenuhi kinerja keuangannya, umumnya kewajiban jangka pendek, (kewajiban kurang dari satu periode/ tahun). Rasio likuiditas terdiri dari:

current ratio, quick ratio dan cash ratio. 2) Current Ratio (Rasio Lancar) Merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam membayar kewajiban jangka pendeknya dengan menggunakan

(3)

aktiva lancar yang dimilikinya. Curren Ratio dapat dihitung dengan rumus:

. 3) Quick Ratio (Rasio Cepat) Merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam membayar kewajiban jangka pendeknya dengan menggunakan aktiva yang lebih likuid. Quick Ratiodapat dihitung dengan rumus yaitu:

4) Cash Ratio (Rasio kas) Merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam membayar kewajuban jangka pendek dengan kas yang tersedia dan yang disimpan di Bank. Cash Ratiodapat dihitung dengan rumus yaitu:

5) Rasio Solvabilitas, Rasio ini digunakan mengukur kemampuan perusahaan untuk memenuhi seluruh kewajibannya baik jangka pendek maupun jangka panjang. Seberapa efektif perusahaan menggunakan sumber daya yang dimiliki, sumber daya yang dimaksud seperti piutang dan modal maupun aktiva.

Total Debt to Equity Ratio (Rasio Hutang terhadap Ekuitas) Merupakan perbandingan antara hutang-hutang dan ekuitas dalam pendanaan perusahaan dan menunjukan kemampuan modal sendiri, perusahaan untuk memenuhi seluruh kewajiban-kewajiban. Rasio ini dapat dihitung dengan rumus yaitu:

Total Debt to Total Asset Ratio (Rasio Hutang terhadap Total Aktiva). Rasio ini merupakan perbandingan antara hutang lancar dan hutang jangka panjang dan jumlah seluruh aktiva diketahui. Rasio ini menunjukan beberapa bagian dari keseluruhan aktiva yang dibelanjai oleh hutang. Rasio ini dapat dihitung dengan rumus yaitu:

Rasio Profitabilitas digunakan untuk mengukur tingkat imbalan atau perolehan (keuntungan) dibandingkan penjualan atau aktiva, mengukur seberapa besar kemampuan perusahaan memperoleh laba dalam hubungan dengan penjualan, aktiva maupun laba dan modal sendiri.

Return On Assets (ROA), Rasio ini mengukur tingkat pengembalian dari bisnis atas seluruh aset yang ada. Atau rasio ini menggambarkan efesiensi pada dana yang digunakan dalam perusahaan. Oleh karena itu, sering pula rasio ini di sebut Return On Investment.

Return On Equity (ROE) Rasio ini mengukur tingkat pengembalian dari bisnis atas seluruh modal yang ada. ROE merupakan salah satu indikator yang digunakan pemegang saham untuk mengukur keberhasilan bisnis yang dijalani. Rasio ini disebut juga dengan istilah Rentabilitas Modal Sendiri.

Berdasarkan rumusan masalah yang telah dikemukakan sebelumnya, maka hipotesis dalam penelitian ini adalah diduga bahwa kinerja keuangan yang terdiri dari Likuiditas, Solvabilitas dan Profitabilitas pada PT Elia Mercure di Makassar mengalami peningkatan.

METODE PENELITIAN

Untuk mengelolah data yang telah dikumpulkan dari hasil penelitian yaitu menggunakan analisis kinerja keuangan dengan teknik analisis rasio, yaitu:

Rasio Likuiditas:

a. Rasio lancar (current ratio)

b. Rasio cepat (quick ratio)

c. Rasio kas (cash ratio)

Rasio Solvabilitas:

a. Total Debt to Equity Ratio (Rasio Hutang terhadap Ekuitas)

b. Total Debt to Total Asset Ratio (Rasio Hutang terhadap Total Aktiva)

(4)

Rasio Profitabilitas:

a. Return On assets (ROA)

b. Return On Equity (ROE)

HASIL DAN PEMBAHASAN Rasio Likuiditas yaitu rasio yang mengukur kemampuan perusahaan untuk melunasi utang jangka pendek. Rasio lancar (current ratio) yaitu Merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam membayar kewajiban jangka pendeknya dengan menggunakan aktiva lancar yang dimilikinya. Adapun rumus current rasio adalah sebagai berikut:

Perhitungan Current Ratio PT. Elia Mercure sebagai berikut:

Tabel 3. Hasil perhitungan rasio lancar PT.

Elia Mercure dari tahun 2016, 2017 dan 2018.

Tahun Aktiva Lancar (Rp)

Hutang Lancar (Rp)

Current ratio (%) 2016 125.257.085 155.257.085 0,81%

2017 336.670.986 156.670.986 2,15%

2018 547.80 0.610 157.800.610 3,48%

Sumber: Data primer diolah (2019) Berdasarkan tabel perhitungan 3 maka dapat dilihat bahwa pada tahun 2016 Current Ratio diperoleh sebesar 0,81% yang berarti setiap Rp. 1,00 hutang lancar akan dijamin oleh Rp 0,081 aktiva lancar yang dimiliki perusahaan. Tahun 2017 Current Ratio naik menjadi 2,15% yang berarti setiap Rp. 1,00 hutang lancar akan dijamin oleh Rp. 0,0215 aktiva lancar yang dimiliki perusahaan.

Current Ratio ini naik sebesar 1,34% dari tahun sebelumnya. Kenaikan ini disebabkan oleh bertambahnya aktiva lancar dari tahun sebelumnya. Tahun 2018 Current Ratio naik menjadi 3,48% yang berarti setiap Rp 1,00 hutang lancar akan dijamin oleh 0,0348 aktiva lancar yang dimiliki perusahaan. Current Ratio naik sebesar 1,33% dari tahun sebelumnya.

Kenaikan yang terjadi disebabkan aktiva lancar lebih besar dibandingkan hutang lancar yang dimiliki perusahaan.

Rasio cepat (quick ratio) yaitu Merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam membayar kewajiban jangka pendeknya dengan menggunakan aktiva yang lebih likuid.

Rasio ini dapat dirumuskan sebagai berikut:

Perhitungan quick ratio PT. Elia Mercure sebaga berikut:

Tabel 4. hasil perhitungan rasio cepat PT Elia Mercure dari tahun 2016, 2017 dan

2018

Tahun Aktiva Lancar

Persediaan Hutang Lancar

Quick Ratio 2016 125.257.085 20.000.000 155.257.085 0,67%

2017 336.670.986 30.000.000 156.670.085 1,95%

2018 547.800.610 40.000.000 157.800.610 3,12%

Sumber: Data primer diolah (2019) Berdasarkan tabel perhitungan 4 maka dapat dilihat bahwa pada tahun 2016 quick ratio sebesar 0,67% yang berarti setiap Rp.

1,00 hutang lancar akan dijamin oleh 0,067 aktiva lancar setelah dikurangi persediaan.

Tahun 2017 quick ratio mengalami peningkatan sebesar 1,95% yang berarti setiap

(5)

1,00 hutang lancar akan dijamin oleh 0,0195 aktiva lancar setelah dikurangi persediaan.

Quick ratio ini mengalami peningkatan sebesar 1,28% dari tahun sebelumnya yaitu 2016. Peningkatan ini disebabkan jumlah persediaan yang meningkat dari tahun sebelumnya. Sedangnkan pada tahun 2018 quick ratio mengalami peningkatan sebesar 3,12% yang artinya setiap Rp 1,00 hutang lancar akan dijamin Rp 0,0312 aktiva lancar setelah dikurangi persediaan. Kenaikan ini disebabkan bertambahnya persediaan dan aktiva lancar dari tahun 2016.

Rasio kas (cash ratio) yaitu Merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam membayar kewajuban jangka pendek dengan kas yang tersedia dan yang disimpan di Bank. Adapun rumusnya sebagai berikut:

Perhitungan cash ratio PT. Elia Mercure sebagai berikut:

Tabel 5. hasil perhitungan rasio kas pada PT Elia Mercure tahun 2016, 2017 dan 2018

Tahun Total Hutang Equitas Pemegang Saham

DER 2016 155.257.085 50.000.000 3,10%

2017 156.670.986 50.000.000 3,13%

2108 157.800.610 50.000.000 3,16%

Sumber: Data primer diolah (2019) Berdasarkan tabel perhitungan 5 dapat dilihat bahwa pada tahun 2016 nilai cash ratio sebesar 0,64% yang berarti setiap Rp 1,00 hutang lancar akan dijamin oleh Rp 0,064 kas atau setara kas yang dimiliki perusahaan. Pada tahun 2017 cash ratio mengalami peningkatan sebesar 1,91% yang berarti setiap Rp 1,00 hutang lancar akan dijamin oleh 0,0191 kas atau setara kas. Cash rati meningkat sebesar 1,27% dari tahun sebelumnya yaitu 2016.

Tahun 2018 cash rasio mengalami peningkatan sebesar 3,19% yang berarti setiap Rp 1,00 hutang lancar akan dijamin oleh Rp 0,0319 kas atau setara kas. Kenaikan ini disebabkan bertambahnya jumlah kas yang dimiliki perusahaan dan hutang lancar yang selalu bertambah dari tahun sebelumnya yaitu sebesar 1,28%.

Rasio Solvabilitas yaitu Rasio ini digunakan mengukur kemampuan perusahaan untuk memenuhi seluruh kewajibannya baik jangka pendek maupun jangka panjang:

Seberapa efektif perusahaan menggunakan sumber daya yang dimiliki, sumber daya yang dimaksud seperti piutang dan modal maupun aktiva.

Total Debt to Equity Ratio (Rasio Hutang terhadap Ekuitas). Merupakan perbandingan antara hutang-hutang dan ekuitas dalam pendanaan perusahaan dan menunjukan kemampuan modal sendiri, perusahaan untuk memenuhi seluruh kewajibannya. Adapun rumusnya sebagai berikut:

Perhitungan Debt To Equity Ratio PT. Elia Mercure sebagai berikut:

Tabel 6. hasil perhitungan Debt To Equity Ratio PT. Elia Mercure dari tahun 2016

sampai 2018.

Tahun Kas atau setara kas

Hutang Lancar

Cash Ratio 2016 100.000.000 155.238.000 0,64%

2017 300.000.000 155.257.085 1,91%

2018 500.000.000 157.800.610 3,19%

Sumber: Data primer diolah (2019) Berdasarkan tabel perhitungan 6 maka dapat disimpulkan bahwa pada tahun 2016 nilai total assets to debt ratio sebesar 3.10%

(6)

yang berarti setiap Rp 1,00 hutang akan dijamin oleh Rp. 0,0310 dari modal sendiri.

Pada tahun 2017 total assets to debt ratio mengalami peningkatan dari tahun sebelumnya yaitu sebesar 3,13% yang berarti setiap Rp 1,00 hutang akan dijamin oleh 0,0313 dari modal sendiri. Peningkatan ini sebesar 0,03%

karena bertambahnya jumlah utang yang dimiliki perusahaan. Pada tahun 2018 total asset debt to ratio mengalami peningkatan yaitu sebesar 3,16% yang berarti setiap Rp 1,00 hutang akan dijamin oleh 0,0316 dari modal sendiri. Peningkatan ini sebesar 0,03%

karena bertambahnya jumlah hutang yang dimiliki perusahaan. jadi perhitungan assets to debt ratio pada PT Elia Mercure secara keseluruhannya meningkat.

Total Debt to Total Asset Ratio (Rasio Hutang terhadap Total Aktiva) merupakan perbandingan antara hutang lancer dan hutang jangka panjang dan jumlah seluruh aktiva diketahui. Rasio ini menunjukan beberapa bagian dari keseluruhan aktiva yang dibelanjai oleh hutang. Adapun rumusnya sebagai berikut:

Perhitungan rasio hutang terhadap total aktiva PT. Elia Mercure sebagai berikut:

Tabel 7. perhitungan debt to assets ratio pada PT. Elia Mercure tahun 2016, 2017

dan 2018.

Tahun Total Hutang

Total Aktiva DAR 2016 155.257.085 1.203.781.846 0,12%

2017 156.257.085 1.545.670.986 0,10%

2018 157.800.610 1.857.800,610 0,08%

Sumber: Data primer diolah (2019)

Berdasarkan tabel perhitungan 7 maka dapat disimpulkan bahwa pada tahun 2016 Debt to Total Assets Ratio diperoleh sebesar 0,12% yang berarti setiap Rp 1,00 hutang akan dijamin dengan Rp 0,012 oleh aktiva. Pada tahun 2017 Debt to Total Assets mengalami penurunan menjadi sebesar 0,10% yang berarti setiap Rp 1,00 hutang akan dijamin oleh Rp 0,010 dari aktiva. Debt to Total Assets Ratio ini sebesar 0,2% karena meningkatnya jumlah aktiva dari tahun sebelumnya. Pada tahun 2018 Debt to Total Assets Ratio mengalami penurunan sebesar 0,08% yang berarti setiap Rp 1,00 hutang akan dijamin oleh Rp 0,008 dari aktiva. Debt to Total Assets Ratio ini mengalami penurunan sebesar 0,02% karena bertambahnya jumlah aktiva dari tahun sebelumnya.

Rasio profitabilitas digunakan untuk mengukur tingkat imbalan atau perolehan (keuntungan) dibandingkan penjualan atau aktiva, mengukur seberapa besar kemampuan perusahaan memperoleh laba dalam hubungan dengan penjualan, aktiva maupun laba dan modal sendiri.

Return On Assets (ROA), Rasio ini mengukur tingkat pengembalian dari bisnis atas seluruh aset yang ada. Atau rasio ini menggambarkan efesiensi pada dana yang digunakan dalam perusahaan. Oleh karena itu, sering pula rasio ini di sebut Return On Investment.

Perhitungan Return On Assets PT. Elia Mercure adalah sebagai berikut:

(7)

Tabel 8. hasil perhitungan Return On Assets pada PT. Elia Mercure tahun 2016

sampai 2018.

Sumber: Data primer diolah (2019) Berdasarkan tabel 8 maka dapat dilihat bahwa pada tahun 2016 Return On assets diperoleh sebesar 0,46%. Ini menunjukan bahwa kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba bersih dari total aktiva sebesar 0,46%. Pada tahun 2017 Return On Assets Mengalami peningkatan sebesar 0,05%

menjadi 0,51% dan ini menunjukan bahwa kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba bersih dari total aktiva sebesar 0,51%.

Pada tahun 2018 Return On Assets mengalami penurunan sebesar 0,05% menjadi 0,46%. Ini menunjukan bahwa kemampuan perusahaan dalam memperoleh laba bersih dari total aktiva sebesar 0,46%.

Return On Equity (ROE), Rasio ini mengukur tingkat pengembalian dari bisnis atas seluruh modal yang ada. ROE merupakan salah satu indikator yang digunakan pemegang saham untuk mengukur keberhasilan bisnis yang dijalani. Rasio ini disebut juga dengan istilah Rentabilitas Modal Sendiri.

Perhitungan Return On Equity PT. Elia Mercure adalah sebagai berikut:

Tabel 9. hasil perhitungan Return On Equity pada PT. Elia Mercure adalah

sebagai berikut.

Tahun Laba Bersih Total Equity Return On Equity

2016 448.290.091 0,52%

2017 550.234.670 0,57%

2018 788.765.330 0,51%

Sumber: Data primer diolah (20190 Berdasarkan tabel perhitungan 9 maka dapat dilihat bahwa pada tahun 2016 Return On Equity diperoleh sebesar 0,52%. Ini menunjukan bahwa kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba bersih dari total equitas sebesar 0,52%. Pada tahun 2017 Return On Equity mengalami peningkatan sebesar 0,05% menjadi 0,57%. Ini menunjukan bahwa kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba bersih dari total equitas sebesar 0,57%. Pada tahun 2018 Return On equity mengalami penurunan sebesar 0,06%

menjadi 0,51%. Ini menunjukan bahwa kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba bersih dari total aktiva sebesar 0,51%.

Dari hasil penelitian dan analisis terhadap data keuangan PT Elia Mercure dapat diketahui bahwa: 1) Dilihat dari segi Likuditas pada PT Elia Mercure dari tahun 2016, 2017 dan 2018 dalam posisi yang sangat efektif, karena aktiva lancar lebih besar dari hutang lancar. Berdasarkan perhitungan Current Ratio pada tahun 2016 sampai 2018 masing-masing sebesar 0,81% 2,15% dan 3,48%. Sedangakan pada perhitungan Quick Ratio dari tahun 2016 sampai 2018 masing-masing sebesar 0,67%, 1,95% dan 3,12%. Pada perhitungan Cash Ratio pada tahun 2016 sampai 2018 masing- masing sebesar 0,64%, 1,91% dan 3,19%.

Tingkat Likuditas PT Elia Mercure sangat efektif karena total aktiva lancar lebih besar dari dari total hutang lancar, maka PT Elia Mercure dikatakan likuid. 2) Dilihat dari segi Solvabilitas pada perhitungan Debt to Equity dari tahun 2016 sampai 2018 masing-masing sebesar 3,10%, 3,13% dan 3,16%. Berdasarkan perhitungan tersebut maka secara keseluruhan tingkat Solvabilitas perusahaan menunjukan peningkatan dan dinilai masih solavable karena kemampuan perusahaan dalam membayar kewajiban dengan aktiiva yang sangat baik atau efektif. Perhitungan Debt to Total Assets dari tahun 2016 sampai 2018 masing-masing sebesar 0,12%, 0,10% dan 0,08%. Debt to Total Assets dari tahun 2016 ke tahun 2018 mengalami penurunan.

Tahun Laba Bersih Total Aktiva ROA 2016 448.290.091 1.203.781.864 0,46%

2017 550.234.670 1.545.670.986 0,51%

2018 788.765.330 1.857.800.610 0,46%

(8)

Berdasarkan perhitungan tersebut maka PT Elia Mercure dikatakan solvable karena perusahaan mampu membayar hutang jangka pendek maupun panjang.

Dilihat dari segi Profitabilitas pada perhitungan Return On Assets dari tahun 2016, 2017 dan 2018 menghasilkan profit atau laba yang yang efektif. Pada perhitungan Return On Assets dari tahun 2016, 2017 dan 2018 masing-masing sebesar 0,46%, 0,51% dan 0,46%. Sedangkan pada perhitungan Return On Equity dari tahun 2016, 2017 dan 2018 masing-masing sebesar 0,52%, 0,57% dan 0,51%. Tingkat profitabilitas pada PT Elia Mercure sangat baik meskipun berfluktuasi namun tidak terlalu signifikan dan dapat dikatakan sangat efektif.

PENUTUP

Berdasarkan penelitian dan hasil analisis yang telah dilaksanakan maka dapat disimpulkan sebagai berikut: 1) Kinerja keuangan pada PT Elia Mercure ditinjau dari rasio likuditas selama periode 2016 sampai 2018 dalam keadaan sangat efektif karena total aktiva lancar lebih besar dari dari total hutang lancar, maka PT Elia Mercure dikatakan likuid. 2) Kinerja keuangan pada PT Elia Mercure ditinjau dari rasio solvabilitas selama periode 2016 sampai 2018 menunjukan penurunan dan penurunan masih dapat dikatakan solvable karena perusahaan mampu membayar kewajibannya baik jangka pendek maupun jangka panjang dengan aktiva yang sangat baik, apabila perusahaan terjadi likuidasi. 3) Kinerja keuangan pada PT Elia Mercure ditinjau dari profitabilitas selama periode 2016 sampai 2018 dalam keadaan sangat baik meskipun berfluktuasi namun tidak terlalu signifikan dan dapat dikatakan sangat efektif.

Berdasarkan analisis dan kesimpulan yang telah diuraikan maka penulis menyarankan agar PT Elia Mercure tetap menjaga kinerja keuangan perusahaan dari segi likuditas, solvabilitas dan profitabilitas yang ada, dikatakan sudah efektif dan efesien karena aktiva lancar yang dimilki perusahaan lebih besar dibandingkan dengan hutang lancar yang dimiliki perusahaan.

DAFTAR PUSTAKA

Diana, A., & Setiawati, L. (2017). Akuntansi Keuangan Menengah, Berdasarkan Standar Keuangan. Yogyakarta: CV Andi Offset

Elsye, R., Suwanda, D., & Muchidi, U. (2016).

Dasar-Dasar Akuntansi Akrual Pemerintah Daerah. Yogyakarta: Ghalia Indonesia Fahmi, I. (2014). Analisis Kinerja Keuangan,

Panduan Bagi Akademisi, Manajer, dan Investor untuk Menilai dan Menganalisis Bisnis dari Aspek Keuangan, Cetakan ketiga. Bandung: Alfabeta

Harmono. (2017). Manajemen Keuangan, Berbasis Balanced Scorecard Pendekatan Teori Dan Riset Bisnis. Cetakan keenam.

Jakarta: PT Bumi Aksara

Harianto, D. (2018). Analisis Tingkat Likuiditas Dan Solvabilitas Pada PT. Elia Mercure Di Makassar. Skripsi YPUP.

Halim, A., & Sarwoko. (2016). Manajemen keuangan, Dasar-dasar Pembelanjaan Perusahaan. Cetakan Keenam.

Yogyakarta: BPFE

Kasmir. (2017). Analisis Laporan Keuangan, Edisi pertama. Cetakan Kesepuluh. Jakarta:

PT Raja Grafindo Persada

Kasmir. (2017). Pengantar Manajemen Keuangan. Cetakan Keenam. Jakarta: PT Fajar Interpratama Mandiri

Rodoni, A., & Ali, H. (2014), Manajemen Keuangan Modern. Jakarta: Mitra Wacana Media

Sujarweni, V.W. (2017). Analisis Laporan Keuangan. Yogyakarta: Pustaka Baru Press Sujarweni, V.W. (2017). Manajemen Keuangan, Teori, Aplikasi dan Hasil Penelitian. Yogyakarta: Pustaka Baru Press Sudana, I.M. (2015). Manajemen Keuangan Perusahaan, Teori dan Praktik. Jakarta:

Erlangga

Umam, K., & Sutanto, H. (2017), Manajemen Investasi. Cetakan Pertama. Bandung: CV Pustaka Setia

Utari, D., Purwanti, A., & Prawironegoro.

(2014), Manajemen Keuangan, Kajian Praktik dan Teori dalam Mengelolah Keuangan Organisasi. Jakarta: Mitra Wacana Media

Wijawa, D. (2017). Manajemen Keuangan, Konsep Dan Keuangan. Jakarta: PT Grasindos

Referensi

Dokumen terkait

penelitian skripsi dengan judul “ Analisis Rasio Keuangan untuk Menilai Kinerja.. Keuangan BUMN

Berdasarkan hasil penelitian, dapat disimpulkan bahwa kinerja keuangan perusahaan ditinjau dari rasio likuiditas mengalami penurunan dari tahun 2011 hingga 2013 yang artinya

Tujuan dari laporan akhir ini adalah untuk mengetahui kinerja keuangan perusahaan berdasarkan rasio likuiditas, leverage , aktivitas dan profitabilitas pada PT

bahwa skripsi saya yang berjudul “Analisis Rasio Keuangan dalam Menilai.. Kinerja Keuangan

Tujuan dari laporan akhir ini adalah untuk mengetahui kinerja keuangan perusahaan berdasarkan rasio likuiditas, leverage , aktivitas dan profitabilitas pada PT

Analisis Rasio Laporan Keuangan Pada PT Gudang

1. Bahwa kinerja keuangan perusahaan CV Karunia Jaya pada tahun 2015 sampai dengan tahun 2016 mengalami fluktuasi bila ditinjau dari rasio keuangan khususnya

Analisis rasio profitabilitas untuk menilai kinerja keuangan pada PT. Kimia Farma (Persero)