• Tidak ada hasil yang ditemukan

Analisis Resepsi Budaya Populer Korea di Komunitas Dance Cover

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2024

Membagikan "Analisis Resepsi Budaya Populer Korea di Komunitas Dance Cover"

Copied!
60
0
0

Teks penuh

Sebagai pembimbing yang telah meluangkan waktu bersama peneliti dan dengan sabar membimbing peneliti sehingga dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik. Keluarga besar komunitas Eternal Jewel Dance (EJDance) membantu dan mendukung peneliti selama melakukan observasi di sana. Deck dance merupakan salah satu bentuk tarian yang dibawakan oleh suatu grup yang secara khusus menirukan tarian K-POP, tidak hanya tariannya yang ditiru, tetapi juga penampilan panggung, tata rias, dan gaya busananya.

Banyaknya acara Korea Days yang mengadakan kompetisi dance cover menyebabkan banyak bermunculan komunitas dance cover di Indonesia. 7 tergabung dalam agensi dance cover seperti grup X-School yang tergabung dalam MY Management Yogyakarta dan ada juga yang berbentuk komunitas seperti Komunitas Tari Permata Abadi atau nantinya disebut EJDance yang juga menjadi subjek penelitian ini. adalah. . EJDance merupakan komunitas dance cover asal Yogyakarta yang sering ditemui dan dinantikan penampilannya di acara Korean Days.

Selain di wilayah Yogyakarta, EJDance juga sering mengikuti kompetisi dance cover pada acara Korea Day di luar Yogyakarta, seperti Solo dan Semarang. Peneliti melihat K-POP telah menjadi budaya populer baru yang masuk di tengah-tengah budaya populer yang sudah ada dan budaya yang dianut oleh para anggota EJDance. Peneliti ingin mengkaji lebih jauh bagaimana budaya K-POP dapat mengalihkan budaya yang dianut setiap individu dalam kesehariannya, sehingga individu tersebut memilih untuk menunjukkan penerimaannya terhadap K-POP melalui cover dance yang ditampilkannya atau melalui hal lainnya.

9 Berdasarkan uraian dan penjelasan tersebut, maka peneliti mengangkat judul “Analisis Resepsi Budaya Rakyat Korea pada Komunitas Cover Dance (Studi pada Komunitas Tari Permata Abadi di Yogyakarta)”.

Gambar 1 : Cuplikan dance oleh Boyband Korea Super Junior di Music Video “Mamacita”
Gambar 1 : Cuplikan dance oleh Boyband Korea Super Junior di Music Video “Mamacita”

Rumusan Masalah

Manfaat lain dari penelitian ini adalah memberikan tambahan pengetahuan kepada masyarakat mengenai analisis resepsi itu sendiri. Persamaan penelitian ini dengan penelitian ini adalah keduanya merupakan penelitian kualitatif yang menggunakan metode wawancara mendalam dalam proses pengumpulan datanya dan menggunakan analisis resepsi dalam proses analisis datanya. Pada penelitian yang dilakukan Chevy, subjeknya adalah resepsi sinetron Gajah Mada, sedangkan subjek penelitiannya adalah resepsi budaya pop Korea.

Persamaannya dengan penelitian ini adalah menggunakan analisis resepsi coding dan decoding Stuart Hall dan merupakan penelitian kualitatif yang menggunakan metode wawancara mendalam untuk memperoleh data penelitian. Dalam penelitian ini yang menjadi objek adalah resepsi terhadap pemberitaan penangkapan Raffi Ahmad di media cetak yaitu tabloid Cempaka, sedangkan objek penelitiannya adalah resepsi budaya populer Korea pada komunitas dance cover yang dikonsumsi melalui media sosial. media. 13 Persamaannya dengan penelitian ini adalah menggunakan analisis resepsi coding-decoding ala Stuart Hall dan merupakan penelitian kualitatif yang menggunakan metode wawancara mendalam untuk mengumpulkan data.

Perbedaannya dengan penelitian ini terletak pada objek penelitiannya, dimana dalam penelitian ini objek penelitiannya adalah resepsi film 12 Years a Slave, dan dalam penelitian ini resepsi terhadap budaya populer Korea yang dikonsumsi di berbagai media. Penelitian ini mencakup produk media massa yang sedang beredar di Indonesia yaitu budaya populer Korea atau yang kemudian dikenal dengan K-POP. Dalam penelitian ini, kami fokus pada proses decoding yang dilakukan oleh khalayak, yaitu bagaimana khalayak menerima isi teks media.

Penelitian ini menggunakan analisis reseptif, yaitu analisis yang didasarkan pada kesadaran subjek atau cara menerima dan memahami objek. Penelitian ini mencoba menjelaskan realitas yang terjadi dalam kehidupan bermasyarakat (Kriyantono. Dalam penelitian ini peneliti akan mengkaji bagaimana penerimaan terhadap budaya populer Korea di Komunitas EJDance yang merupakan komunitas tari kerudung di Yogyakarta. Informan yang dipilih dalam penelitian ini adalah ditentukan berdasarkan faktor-faktor yang mempengaruhi makna pesan dalam media yaitu usia, jenis kelamin, pendidikan dan pengalaman.

Oleh karena itu, tujuan penelitian ini adalah untuk mengeksplorasi penerimaan budaya pop Korea pada komunitas dance cover EJDance Yogyakarta. Data primer diperoleh melalui wawancara mendalam sedangkan data sekunder dalam penelitian ini diperoleh melalui observasi dan. Metode pengumpulan data yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah wawancara mendalam, observasi dan tinjauan pustaka.

Unit analisis dalam penelitian ini menggunakan proses decoding khalayak yang dapat dilihat melalui persepsi, pemikiran dan interpretasi. Dalam penelitian ini, peneliti akan menggunakan pendapat para ahli yang memahami budaya populer Korea serta pendapat para ahli yang memahami analisis resepsi.

Gambar 4 : Kerangka Berfikir  Sumber : Olahan Peneliti
Gambar 4 : Kerangka Berfikir Sumber : Olahan Peneliti

KESIMPULAN

132 meyakini bahwa para informan memberikan perubahan positif pada masing-masing informan, yang turut mempengaruhi penerimaan K-POP oleh para informan. Penerimaan informan terhadap K-POP juga dipengaruhi oleh situasi sosial di lingkungan informan, seperti dukungan keluarga, teman dan juga penonton di sekitar informan. Penerimaan informan terhadap K-POP sendiri didasarkan pada proses pemaknaan dalam pola pikir bacaan dominan dan bacaan peribahasa.

Beberapa informan lebih mudah menerima K-POP karena K-POP konsisten dengan hal-hal yang disukainya kemudian menerima sepenuhnya K-POP dalam kehidupan sehari-hari sehingga dapat dikategorikan sebagai bacaan dominan. Sementara itu, sebagian lainnya berada dalam pola pikir negosiasi membaca karena mereka menerima K-POP, namun tidak sepenuhnya. Dalam penelitian ini sendiri tidak ada informan yang berada pada pola pikir membaca opsional karena penelitian ini dilakukan pada komunitas yang kebetulan sudah mempunyai ketertarikan tersendiri terhadap K-POP.

SARAN

Bagi penelitian selanjutnya, diharapkan apa yang peneliti sampaikan dalam penelitian ini dapat menjadi bahan koreksi atau referensi pada penelitian selanjutnya. Peneliti menyadari bahwa penelitian ini masih mempunyai banyak kekurangan dan masih dapat diteliti dari sudut pandang lain.

Daftar Pustaka

  • Tanyangan K-POP apa yang pertama kali anda tonton ? kapan dan dimana ?
  • Menurut anda apa perbedaan dan keunikan K-POP dibanding dengan yang lain sehingga lebih menarik perhatian anda ?
  • Apakah ada hal-hal tertentu yang membuat anda konsisten menyukai K- POP , seperti motivasi anda tetap menyukai K-POP?
  • Bagaimana hal-hal tersebut mempengaruhi anda dalam menerima K- POP ?
  • Apakah ada perubahan pada diri anda setelah menyukai K-POP ? Bagaimana pengalaman anda sebelum dan sesudah menyukai K-POP ?
  • Bagaimana anda menyikapi pandangan orang luar tentang anda ?
  • Bagaimana sikap anda ketika melihat para penggemar K-POP menunjukkan rasa sukanya melalui cara-cara yang banyak mendapatkan

Menganalisis Penerimaan Rasisme dalam Film (Studi Analitik Penerimaan Film 12 Tahun Menjadi Budak di Kalangan Mahasiswa Multi Etnis). Menurut kalian apa perbedaan dan keunikan K-POP dibandingkan dengan lainnya agar lebih menarik perhatian kalian. Adakah hal tertentu yang membuat kamu konsisten mencintai K-POP, seperti motivasimu untuk tetap mencintai K-POP?

Bagaimana sikapmu saat melihat penggemar K-POP menunjukkan rasa cintanya dengan cara yang menarik banyak perhatian? Menunjukkan rasa cintanya dengan cara-cara yang mendapat banyak tentangan dari masyarakat setempat. Bagaimana sikap Anda jika melihat para penggemar K-POP menunjukkan kecintaannya dengan cara yang mendapat banyak tentangan dari masyarakat sekitar.

Gambar

Gambar 1 : Cuplikan dance oleh Boyband Korea Super Junior di Music Video “Mamacita”
Gambar 2 : Penampilan anggota EJDance saat Korean  Culture Festival UGM 2015
Gambar 4 : Kerangka Berfikir  Sumber : Olahan Peneliti

Referensi

Dokumen terkait

Awal mengon- sumsi Budaya Pop Korea Ideational system: Awalnya tanpa sengaja menyaksika n drama Korea kemudian berlanjut pada k-pop nya Ideational system:

Aksi panggung mereka terinspirasi oleh grup musik boyband korea Ze:A yang sangat diidolakan oleh seluruh anggota komunitas Hansamo Modern Dance Boys tersebut.. Permasalahan

Komunitas-komunitas ini berkumpul dan saling sharing satu sama lainnya, mereka menjadikan produk- produk budaya populer Jepang sebagai bagian dari hidup mereka,

Pertama, munculnya fanatisme anggota KLOSS akan budaya pop Korea tidak luput dari adanya hegemoni media yang dilakukan oleh pihak-pihak dominan di balik media melalui ideologi

Pertanyaan yang disampaikan menyangkut bagaimana dan kapan mengenal komunitas ARMY Yogyakarta, alasan bergabung dalam komunitas, pendapat mengenai budaya Korean pop,

Hasil Penelitian makna simbolik remaja dalam mengekspresikan fanatisme sebagai penggemar k-pop: makna simbolik identitas diri, fanatisme remaja penggemar k-pop di komunitas EXO-L

Penelitian ini mengkaji tentang budaya Sekaten di Keraton Yogyakarta yang diciptakan oleh Sunan Kalijaga sebagai sarana dalam menyebarkan agama Islam di tanah Jawa, dengan fokus pada resepsi Al-Qur'an dalam budaya

Sebagai diri self yang terbagi menjadi aku i dan diriku me, penggemar budaya populer Korea melakukan tindakan yang spontan seperti melakukan fanwar dan terkontrol dengan cara