• Tidak ada hasil yang ditemukan

Analisis Shift-Share dalam Ekonomi Regional

N/A
N/A
Gek Ratna

Academic year: 2024

Membagikan "Analisis Shift-Share dalam Ekonomi Regional"

Copied!
57
0
0

Teks penuh

(1)

TUGAS UJIAN AKHIR SEMESTER EKONOMI REGIONAL

DOSEN PENGAMPU: MUHAMMAD ALWI, SE.,MS.

OLEH:

GEK RATNAWATI A1A022013

KELAS A

ILMU EKONOMI STUDI PEMBANGUNAN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS MATARAM 2024

(2)

SOAL DAN JAWABAN 1. Jelaskan:

a. Tujuan dan kegunaan dalam mempelajari alat analisis Shift Share

Analisis shift-share merupakan sebuah teknik statistik yang digunakan untuk menguraikan perubahan dalam suatu indikator ekonomi (seperti pekerjaan, pendapatan, atau output) di suatu wilayah selama periode waktu tertentu. Analisis ini membandingkan kinerja suatu wilayah dengan wilayah yang lebih luas (seperti negara atau region) untuk mengidentifikasi faktor-faktor yang mendorong pertumbuhan atau penurunan di wilayah tersebut.

Tujuan dan kegunaan dalam mempelajari alat analisis shift share adalah untuk menentukan kinerja atau produktivitas kerja perekonomian daerah dengan membandingkannya dengan daerah yang lebih besar (regional atau nasional).

Teknik analisis shift share ini membagi pertumbuhan sebagai perubahan (D) suatu variabel wilayah, seperti tenaga kerja, nilai tambah, pendapatan atau output, selama kurun waktu tertentu menjadi pengaruh pengaruh : pertumbuhan nasional (N), industri mix/bauran industry (M), dan keunggulan kompetitif ( C ) (Makassar 2019). Secara umum, tujuan atau kegunaan dalam mempelajari alat analisis shift share adalah agar kita dapat melihat dan menganalisis perubahan struktur perekonomian di wilayah studi dengan cara membandingkannya dengan wilayah yang jauh lebih besar atau berada ditingkatan yang lebih tinggi dari wilayah studi.

(Bulungan 2022). Berikut ini adalah tujuan dan juga kegunaan dalam mempelajari alat analisis shift share secara lebih rinci.

Tujuan dalam mempelajari alat analisis shift share

❖ Memahami struktur dan perubahan atau dinamika perekonomian suatu wilayah

Salah satu tujuan dalam mempelajari alat analisis shift share adalah untuk menganalisis struktur ekonomi suatu wilayah termasuk proporsi dari berbagai sektor ekonomi dan seberapa besar kontribusi yang dimiliki oleh sektor-sektor tersebut terhadap perekonomian suatu wilayah.

❖ Mengidentifikasi sektor-sektor unggulan, tertinggal, dan stagnan di suatu wilayah

(3)

Tujuan dari mempelajari alat analisis shift share adalah untuk dapat melihat dan juga mengidentifikasi sektor-sektor perekonomian di wilayah studi yang dapat dikategorikan sebagai sektor unggulan, sektor tertinggal, dan juga sektor stagnan. Dengan mengetahui sektor mana yang termasuk sektor unggulan, maka kita dapat mengembangkan dan meningkatkan potensi yang terdapat pada sektor tersebut. Kemudian dengan mengetahui mana sektor yang dapat dikategorikan sebagai sektor tertinggal dan stagnan, maka kita dapat mencoba untuk mencari solusi untuk meningkatkan potensi dari sektor tersebut agar dapat menjadi sektor unggulan.

Memahami pola pertumbuhan dan pergeseran struktur ekonomi di wilayah tersebut selama periode waktu tertentu

.

Salah satu tujuan dalam mempelajari alat analisis shift share adalah unuk memberikan pemahaman mengenai bagaimana pola pertumbuhan dan juga proses pergeseran struuktur ekonomi di wilayah studi dalam periode waktu tertentu.

❖ Membandingkan kinerja ekonomi suatu wilayah dengan wilayah yang lebih luas (benchmarking).

Mempelajari alat analisis shift share juga bertujuan untuk membandingkan seberapa jauh kinerja perekonomian di wilayah studi dengan wilayah acuan yang biasanya lebih luas dari wilayah studi.

❖ Mengidentifikasi faktor-faktor yang mendorong pertumbuhan atau penurunan di wilayah tersebut.

Kemudian tujuan lainnya dalam mempelajari alat analisis shift share adalah untuk dapatt melakukan identifikasi terhadap faktor- fakttor apa saja yang dapat mendorong pertumbuhan maupun penurunan perekonomian di wilayah studi.

❖ Menilai efektivitas kebijakan ekonomi yang diterapkan di wilayah tersebut.

(4)

Dengan mempelajari alat analisis shift share, kita dapat menilai apakah kebijakan ekonomi yang diterapkan oleh pemerintah di wilayah studi telah mencapai efektivitas yang diinginkan atau belum.

❖ Merumuskan strategi untuk meningkatkan daya saing dan mendorong pertumbuhan ekonomi di wilayah tersebut.

Dengan mempelajari alat analisis shift share maka pemerintah dapat merumuskan strategi yang sekiranya dapat meningkatkan daya saing dan mendorong pertumbuhan ekonomi di wilayah studi.

❖ Mengidentifikasi sektor-sektor potensial yang perlu dikembangkan dan sektor-sektor yang perlu dibenahi.

Dengan mempelajari alat analisis shift share, maka kita dapat mengetahui sektor-sektor yang termasuk unggul, stagnan, maupun tertinggal. Sehingga dengan begitu kita dapat mengembangkan sektor yang potensial dan membenahi sektor yang masih stagnan maupun tertinggal.

❖ Merumuskan kebijakan yang tepat untuk mendukung pengembangan sektor-sektor unggulan dan mengatasi kelemahan di sektor-sektor tertinggall.

Dengan mempelajari alat analisis shift share maka pemerintah dapat berupaya untuk merumuskan kebijakan yang tepat dan sesuai guna mendukung pengembangan sektor-sektor ekonomi yang dikategorikan sebagai sektor unggulan dan mencari solusi untuk mengatasi kelemahan di sektor-sektor yang dikategorikan stagnan dan tertinggal.

Kegunaan dalam mempelajari alat analisis shift share

❖ Merumuskan strategi dan program pembangunan ekonomi wilayah

Salah satu kegunaan dari mempelajari alat analisis shift share adalah dapat digunakan oleh pemerintah daerah, lembaga perencanaan,

(5)

dan pembuat kebijakan untuk merumuskan strategi dan program pembangunan ekonomi di wilayah.

❖ Pengalokasian sumber daya secara efektif dan efisien

Kegunaan dalam mempelajari alat analisis shift share adalah untuk membantu dalam mengalokasikan sumber daya secara efektif dan efisien untuk mendorong pertumbuhan ekonomi dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

❖ Evaluasi dampak kebijakan ekonomi

Salah satu kegunaan dalam mempelajari alat analisis shift share adalah dapat digunakan untuk mengevaluasi dampak kebijakan ekonomi dan program pembangunan terhadap struktur dan kinerja ekonomi di wilayah.

❖ Menilai efektivitas kebijakan dan program pemerintah

Dengan mempelajari alat analisis shift share maka dapat membantu dalam menilai efektivitas kebijakan dan program, serta mengidentifikasi areas yang perlu diperbaiki.

❖ Mempelajari dinamika ekonomi regional

Alat analisis shift share dapat digunakan oleh para akademisi dan peneliti untuk mempelajari dinamika ekonomi regional dan faktor-faktor yang memengaruhinya.

❖ Memahami pola pertumbuhan

Mempelajari alat analisis shift share juga dapat membantu dalam memahami pola pertumbuhan dan disparitas ekonomi antar wilayah.

❖ Menganalisis pasar dan mencari potensi bisnis

(6)

Salah satu kegunaan dalam mempelajari alat analisis shift share yaitu dapat igunakan oleh perusahaan untuk menganalisis pasar dan potensi bisnis di suatu wilayah.

❖ Mengidentifikasi peluang dan risiko investasi

Mempelajari alat analisis shift share juga dapat membantu dalam mengidentifikasi peluang dan risiko dalam berinvestasi di wilayah tersebut.

b. Tujuan dan kegunaan dalam mempelajari alat analisis Overlay

Analisis Overlay merupakan suatu teknik yang digunakan untuk mengambil sebuah kesimpulan dengan menggabungkan beberapa hasil analisis. Hasil analisis yang digabungkan yaitu LQ dan DLQ yang menunjukkan kontribusi, kemudian analisis MRP menunjukkan pertumbuhan. (Unggulan and Pembangunan 2019).

Secara umum, analisis overlay bertujuan untuk memberikan hasil kesimpulan tas perhitungan yang telah dilakukan sebelum nya. (Suwarno 2022). Analisis overlay dimaksudkan untuk melihat deskripsi kegiatan ekonomi yang potensial berdasarkan kriteria pertumbuhan dan kriteria kontribusi. Berikut ini adalah tujuan dan kegunaan dalam mempelajari analisis Overlay.

Tujuan dalam mempelajari alat analisis Overlay

❖ Mengidentifikasi Sektor Ekonomi Unggulan

Analisis overlay membantu menentukan sektor ekonomi mana yang memiliki potensi paling besar untuk mendorong pertumbuhan dan pembangunan di suatu daerah. Hal ini dilakukan dengan menggabungkan berbagai data dan indikator, seperti pertumbuhan, kontribusi, keunggulan komparatif, dan potensi pasar. Dengan mengetahui sektor unggulan, pemerintah dan pemangku kepentingan lainnya dapat merumuskan kebijakan dan strategi yang tepat untuk mengembangkan sektor tersebut secara optimal.

❖ Mendukung Kebijakan dan Perencanaan Pembangunan

(7)

Hasil analisis overlay dapat digunakan sebagai dasar untuk menyusun kebijakan dan perencanaan pembangunan daerah yang lebih terarah dan efektif. Informasi tentang sektor unggulan dapat membantu dalam mengalokasikan sumber daya secara optimal, seperti anggaran, infrastruktur, dan sumber daya manusia. Selain itu, analisis overlay juga dapat membantu dalam mengidentifikasi peluang investasi dan kerjasama yang potensial.

❖ Meningkatkan Efisiensi dan Efektivitas Penggunaan Lahan

Analisis overlay dapat digunakan untuk menilai kesesuaian penggunaan lahan dengan potensi ekonomi suatu wilayah. Hal ini dapat membantu dalam mencegah alih fungsi lahan yang tidak produktif dan memastikan pemanfaatan lahan yang optimal untuk kegiatan ekonomi yang paling menguntungkan.

❖ Mendorong Pertumbuhan Ekonomi Berkelanjutan

Dengan fokus pada pengembangan sektor unggulan, analisis overlay dapat membantu mendorong pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan dan inklusif. Hal ini dapat dicapai dengan menciptakan lapangan pekerjaan, meningkatkan pendapatan masyarakat, dan mengurangi kemiskinan

❖ Memperkuat Daya Saing Daerah

Dengan mengetahui keunggulan komparatif dan potensi pasarnya, daerah dapat mengembangkan strategi untuk meningkatkan daya saingnya di kancah regional, nasional, dan internasional. Analisis overlay dapat membantu dalam mengidentifikasi peluang untuk menjalin kerjasama dengan daerah lain dan meningkatkan akses ke pasar global.

(8)

Kegunaan dalam mempelajari alat analisis Overlay

❖ Analisis SWOT

Alat ini dapat digunakan untuk menganalisis kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman suatu sektor ekonomi atau wilayah.

❖ Perencanaan Tata Ruang

Analisis overlay dapat membantu dalam menentukan peruntukan lahan yang optimal untuk kegiatan ekonomi yang berbeda.

❖ Penilaian Dampak

Alat ini dapat digunakan untuk menilai dampak suatu proyek atau kebijakan terhadap ekonomi suatu daerah

❖ Penelitian dan Pengembangan

Analisis overlay dapat digunakan untuk melakukan penelitian tentang pola dan tren ekonomi di suatu daerah.

❖ Pendidikan dan Pelatihan

Alat ini dapat digunakan untuk mendidik dan melatih para pengambil kebijakan, perencana, dan pelaku usaha tentang pentingnya analisis ekonomi dalam pengambilan keputusan.

c. Tujuan dan kegunaan dalam mempelajari alat analisis Indeks Williamson

Indeks Williamson digunakan untuk menguji disparitas regional dengan tingkat pembangunan ekonomi. Indeks Williamson memiliki tujuan untuk menunjukkan seberapa besar tingkat ketimpangan pada pembangunan ekonomi suatu daerah. (Sirtama 2021). Berikut ini adalah tujuan dan kegunaan dalam mempelajari analisis Indeks Williamson.

Tujuan dalam mempelajari alat analisis Indeks Williamson

❖ Mengukur Ketimpangan Pendapatan dan Pembangunan

(9)

Tujuan utama mempelajari analisis ini adalah untuk mengetahui tingkat ketimpangan pendapatan atau pembangunan antar wilayah. Hal ini dapat membantu dalam memahami kesenjangan ekonomi dan sosial di suatu negara atau daerah.

❖ Membandingkan Tingkat Ketimpangan

Analisis ini memungkinkan perbandingan tingkat ketimpangan antar wilayah, waktu, atau kelompok demografis. Hal ini dapat membantu dalam melacak kemajuan atau kemunduran dalam upaya mengurangi ketimpangan.

❖ Mengevaluasi Kebijakan

Analisis Indeks Williamson dapat digunakan untuk mengevaluasi efektivitas kebijakan yang bertujuan untuk mengurangi ketimpangan. Hal ini dapat membantu pembuat kebijakan dalam merancang dan menerapkan kebijakan yang lebih efektif.

❖ Membuat Keputusan yang Tepat

Dengan memahami tingkat ketimpangan, pembuat kebijakan, pelaku bisnis, dan organisasi non-pemerintah dapat membuat keputusan yang lebih tepat terkait dengan alokasi sumber daya dan intervensi pembangunan.

Kegunaan dalam mempelajari alat analisis Indeks Williamson

❖ Perumusan Kebijakan

Hasil analisis Indeks Williamson dapat menjadi dasar bagi perumusan kebijakan yang bertujuan untuk mengurangi ketimpangan pendapatan dan pembangunan antar wilayah.

❖ Perencanaan Pembangunan

Analisis ini dapat membantu dalam menyusun rencana pembangunan yang lebih adil dan merata, dengan fokus pada wilayah yang tertinggal.

(10)

❖ Alokasi Sumber Daya

Hasil analisis dapat digunakan untuk mengalokasikan sumber daya secara lebih efektif kepada wilayah yang membutuhkan, sehingga dapat membantu dalam menjembatani kesenjangan.

❖ Penelitian dan Kajian

Analisis Indeks Williamson banyak digunakan dalam penelitian dan kajian akademis untuk memahami berbagai aspek ketimpangan dan dampaknya terhadap pembangunan ekonomi dan sosial.

❖ Monitoring dan Evaluasi

Analisis ini dapat digunakan untuk memantau dan mengevaluasi kemajuan atau kemunduran dalam upaya penanggulangan ketimpangan antar wilayah.

(11)

2. Analisis Shift Share di wilayah Lombok Tengah

Metode analisis shift-share merupakan salah satu metode analisis ekonomi yang digunakan untuk mengetahui pengembangan pada suatu wilayah, ditunjukkan berdasarkan kondisi struktur perekonomian, pergeseran sektorsektor unggulan pada dua kurun waktu, dan mengetahui posisi sektor perekonomian suatu wilayah terhadap wilayah yang lebih luas. Metode analisis ini diperkenalkan oleh Perloff. et al. pada tahun 1960 (Lutfi Muta’ali, 2015). Metode ini telah diuji dan dibuktikan dalam berbagai bidang di berbagai negara, (Wei Chen dan Jiuping Xu, 2005).

Kabupaten Lombok Tengah merupakan salah satu kabupaten yang berada di wilayah Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB). Pertumbuhan ekonomi di Kabupaten Lombok Tengah cenderung mengalami peningkatan di setiap tahunnya. Untuk melihat secara lebih detail mengenai pertumbuhan ekonomi di Kabupaten Lombok Tengah, maka digunakan analisis Shift-share. Metode shift-share bertitik tolak dari anggapan dasar bahwa pertumbuhan ekonomi atau nilai tambah suatu daerah (Dij) dipengaruhi oleh tiga komponen utama yang saling berhubungan satu sama lainnya, yaitu Regional Share (regional growth componen) Nij, pertumbuhan sektoral (Proportional shift) Mij atau PS dan pertumbuhan daya saing wilayah (Differentil Shift) (Cij) atau DS.

Metode analisis shift-share yang digunakan pada berbagai negara untuk analisis ekonominya, membuktikan bahwa metode ini masih efektif dan dapat digunakan.

Penelitian ini bertujuan melakukan penerapan metode analisis shift-share untuk mengetahui kondisi ekonomi pada suatu wilayah, dengan studi kasus Kabupaten Lombok Tengah. Metode shift-share dimulai dengan mengetahui tingkat pertumbuhan suatu wilayah, dalam kasus ini adalah Kabupaten Lombok Tengah, yang digambarkan dengan simbol rn. sedangkan untuk wilayah yang lebih luas (benchmark region) untuk kasus ini adalah Provinsi Nusa Tenggara Barat, dengan simbol mengukur perubahan PDRB suatu sektor - i di suatu wilaayah dengan rumus sebagai berikut:

Dij = Nij + Mij +Cij

Dimana :

(12)

➢ Dij = Perubahan PDRB sektor/subsektor i di wilayah amatan (kabupaten)

➢ Nij = Perubahan PDRB sektor/subsektor i di wilayah amatan (kabupaten) yang disebbkan oleh pengruh pertumbuhan ekonomi wilayh aacuan (provinsi atau nasional)

➢ Mij = Perubahan PDRB sektor/subsektor i di wilayah amatan (kabupaten) yang disebabkan oleh pengaruh pertumbuhan sektor i di wilayah acuan (provinsi aatau nasional)

➢ Cij = Perubahan PDRB sektor/subsektor i di wilayah amatan (kabupaten) yang disebabkan oleh keunggulan kompetitif sektor i tersebut di wilayah amatan (kabupaten)

Untuk menghitung komponen Nij, Mij, dan Cij dapat dihitung dengan rumus :

Nij = Eij.rn Mij = Eij (rin-rn)

Cij = Eij(rij-rin)

Dimana :

❖ Eij = PDRB sektor/subsektor i di wilayah amatan (kabupaten) tahun awal analisis

❖ Ein = PDRB sektor/subsektor i di wilayah acuan (provinsi atau nasional)

❖ En = PDRB total di wilayah acuan (provinsi atau nasional) tahun awal analisis

❖ Eij,t = PDRB sektor/subsektor i di wilayah amatan (kabupaten) tahun akhir analisis

❖ Ein,t = PDRB sektor/subsektor i di wilayah acuan (provinsi atau nasional) tahun akhir analisis En,t = PDRB total acuan (provinsi atau nasional) tahun akhir analisis

(13)

Tabel 2.1

PDRB ATAS HARGA KONSTAN KABUPATEN LOMBOK TENGAH DALAM KURUN WAKTU 2020-2023

Sektor PDRB PDRB Atas Dasar Harga Konstan (Milyar Rupiah) Rata-

2019 2020 2021 2022 2023 rata

A. Pertanian, Kehutanan, dan perikanan

3112.85332 3099.65242 3131.04776 3183.22111 3254.26810 3156.209

B. Pertambangan dan penggalian

607.74186 614.33249 655.06956 628.65762 662.54456 633.6692 C. Industri pengolahan 684.72560 662.45775 663.84419 674.59904 688.27972 674.7813 D. Pengadaan listrik

dan gas

95.9535 10.52802 11.39489 12.58110 13.22706 28.73691 E. Pengadaan air,

pengelolaan sampah, limbah, dan daur ulang

13.97887 13.73066 13.92687 14.58766 14.73283 14.19138

F. Konstruksi 1812.01554 1867.18134 2179.77457 2064.61537 2237.27390 2032.172 G. Perdagangan besar

dan eceran; Reparasi mobil dan sepeda motor

1440.36268 1360.47639 1396.96707 1474.73623 1590.39149 1452.587

H. Transportasi dan pergudangan

1842.74001 1010.55987 954.19956 1228.39470 1398.56487 1286.892 I. Penyediaan

akomodasi dan makanan minuman

129.11586 102.23625 104.52316 136.84121 148.63036 124.2694

J. Informasi dan komunikasi

230.47726 260.26005 273.33089 282.79150 297.13829 268.7996 K. Jasa keuangan dan

asuransi

262.89115 300.20948 319.67256 330.89518 344.33751 311.6012 L. Real estate 438.24835 444.48121 451.22770 472.12502 492.67386 459.7512 M,N. Jasa perusahaan 18.33043 17.80476 17.87716 19.51103 21.13470 18.93162 O. Administrasi

pemerintahan,

pertahanan dan jaminan sosial wajib

608.07819 626.10433 642.62532 653.76985 661.02812 638.3212

P. Jasa pendidikan 567.21729 574.41739 582.72471 601.22238 631.33350 591.3831 Q. Jasa kesehatan dan

kegiatan sosial

326.84349 329.19562 355.56819 363.15544 384.87181 351.9269 R, S, T, U

Jasa lainnya

293.30499 277.43393 283.70968 322.69796 342.91089 304.0115 PDRB 12398.52024 11571.0014 12037.483.85 12464.40238 13183.34159 12404.32

(14)

Tabel 2.2.

PDRB ATAS HARGA KONSTAN PROVINSI NTB DALAM KURUN WAKTU 2019-2023

Sektor PDRB PDRB Atas Dasar Harga Konstan (Milyar Rupiah) Rata-

2019 2020 2021 2022 2023 rata

A. Pertanian, Kehutanan,

dan perikanan 21555.36 21466.1 21712.18 22187.30 22642.72 21912.73

B. Pertambangan dan

penggalian 13008.32 16606.14 16580.67 20331.78 18218.41 16949.06

C. Industri pengolahan

4458.91 4351.56 4442.86 4530.84 4644.52 4485.738

D. Pengadaan listrik dan

gas 88.00 95.80 103.21 112.97 118.67 103.73

E. Pengadaan air, pengelolaan sampah, limbah, dan daur ulang

72.98 76.03 76.41 78.95 80.41

76.956 F. Konstruksi

10410.35 8925.47 9723.13 9538.98 10575.41 9834.668

G. Perdagangan besar dan eceran; Reparasi mobil dan sepeda motor

13585.10 12908.89 13131.49 13781.64 14737.70

13628.96 H. Transportasi dan

pergudangan 6594.57 4526.59 4623.55 5404.30 5844.05 5398.612

I. Penyediaan akomodasi

dan makanan minuman 1574.55 1129.96 1145.24 1427.93 1556.05 1366.746 J. Informasi dan

komunikasi 2363.05 2655.52 2787.64 2874.68 3014.95 2739.168

K. Jasa keuangan dan

asuransi 3319.07 3688.04 3849.76 3865.08 3818.83 3708.156

L. Real estate 2932.19 2962.65 3006.32 3129.78 3267.52 3059.692

M,N. Jasa perusahaan 173.67 167.69 168.25 182.37 195.86 177.568

O. Administrasi

pemerintahan, pertahanan

dan jaminan sosial wajib 4859.15 5000.96 5088.04 5204.60 5233.33 5077.216

P. Jasa pendidikan 4572.23 4609.53 4686.35 4832.86 5080.27 4756.248

Q. Jasa kesehatan dan

kegiatan sosial 2091.37 2041.56 2202.13 2256.48 2392.52 2196.812

R, S, T, U

Jasa lainnya 2213.58 2076.40 2110.63 2333.13 2484.71 2243.69

PDRB

93872.44 93288.87 95437.86 102073.66 103905.92 97715.75

(15)

RUMUS PERTUMBUHAN EKONOMI

Kemajuan ekonomi suatu daerah menunjukkan keberhasilan suatu pembangunan meskipun bukan merupakan satu-satunya indikator keberhasilan pembangunan (Todaro, Smith, 2006). Ada tiga macam ukuran untuk menilai pertumbuhan ekonomi yaitu pertumbuhan output, pertumbuhan output per pekerja, dan pertumbuhan output per kapita. Pertumbuhan output digunakan untuk menilai pertumbuhan kapasitas produksi yang dipengaruhi oleh adanya peningkatan tenaga kerja dan modal di wilayah tersebut. Pertumbuhan output per tenaga kerja sering digunakan sebagai indikator adanya perubahan daya saing wilayah tersebut (melalui pertumbuhan produktivitas).

Sedangkan pertumbuhan output per kapita digunakan sebagai indikator perubahan kesejahteraan ekonomi. Berikut ini adalah rumus yang digunakan untuk melihat dan menganalisis pertumbuhan ekonomi suatu wilayah.

PERTUMBUHAN EKONOMI = (𝐏𝐃𝐁𝐭−𝐏𝐃𝐁𝐭_𝟏)

𝐏𝐃𝐁𝐭_𝟏 𝐗 𝟏𝟎𝟎%

Keterangan:

PDBt = PDB tahun t ( tahun sekarang) PDBt-1 = PDB tahun sebelumnya

(16)

PERTUMBUHAN EKONOMI PROVINSI NTB TAHUN 2019-2023

Sektor PDRB Pertumbuhan Ekonomi (%) Rata-rata

pertumbuhan

2020 2021 2022 2023

A. Pertanian, Kehutanan, dan perikanan -0.414097 1.14637 2.18826 2.05262 1.243288 B. Pertambangan dan penggalian 27.65784 -0.15337 22.62339 -10.39442 9.93336

C. Industri pengolahan 2.40754 2.0981 1.98026 2.50903 2.248733

D. Pengadaan listrik dan gas 8.863 7.73486 9.45645 5.04559 7.774975 E. Pengadaan air, pengelolaan sampah,

limbah, dan daur ulang

4.17923 0.499803 3.32417 1.84927 2.463118

F. Konstruksi -14.2635 8.9369 -1.89394 10.86521 0.911168

G. Perdagangan besar dan eceran;

Reparasi mobil dan sepeda motor

-4.97759 1.72439 4.95108 6.9372 2.15877 H. Transportasi dan pergudangan -31.35883 2.14201 16.88638 8.13704 -1.04835 I. Penyediaan akomodasi dan makanan

minuman

-28.236 1.35226 24.68391 8.97243 1.69315 J. Informasi dan komunikasi 12.3768 4.9753 3.12235 4.8795 6.338488 K. Jasa keuangan dan asuransi 11.11667 4.38498

0.397947

-1.19661 3.675747

L. Real estate 1.03881 1.47402 4.10668 4.40095 2.755115

M. N. Jasa perusahaan -3.44331 0.33395 8.39227 7.39705 3.16999 O. O. Administrasi pemerintahan,

pertahanan dan jaminan sosial wajib

2.91841 1.74127 2.29086 0.552012 1.875638

P. P. Jasa pendidikan 0.815794 1.66655 3.12631 5.11933 2.681996

Q. Q. Jasa kesehatan dan kegiatan sosial -2.38169 7.86506 2.46807 6.02886 3.495075 R, S, T, U

Jasa lainnya

-6.1972 1.64853 10.54188 6.49685 3.122515

PDRB -0.621663 2.30359 6.95301 1.79504 2.607494

(17)

PERTUMBUHAN EKONOMI KABUPATEN LOMBOK TENGAH TAHUN 2021-2023

Sektor PDRB Pertumbuhan Ekonomi (%) Rata-rata

pertumbuhan

2020 2021 2022 2023

A. Pertanian, Kehutanan, dan perikanan

-0.424077 1.01287 1.66632 2.23192 1.121758 B. Pertambangan dan penggalian 1.08445 6.63111 -4.03193 5.39036 2.268498 C. Industri pengolahan -3.25208 0.209287 1.62009 2.02797 0.151317 D. Pengadaan listrik dan gas -89.028 8.23393 10.41002 5.13437 -16.3124 E. Pengadaan air, pengelolaan

sampah, limbah, dan daur ulang

-1.77561 1.42899 4.74471 0.995156 1.348312

F. Konstruksi 3.04444 16.74145 -5.28308 8.36275 5.71639

G. Perdagangan besar dan eceran;

Reparasi mobil dan sepeda motor

-5.54626 2.6822 5.567 7.84244 2.636345 H. Transportasi dan pergudangan -45.15993 -5.57714 28.73562 13.85305 -2.0371 I. Penyediaan akomodasi dan

makanan minuman

-20.81821 2.23689 30.91951 8.6152 5.238348 J. Informasi dan komunikasi 12.92222 5.02222 3.46123 5.07327 6.619735 K. Jasa keuangan dan asuransi 14.19535 6.48317 3.51066 4.06241 7.062898

L. Real estate 1.42222 1.51783 4.63121 4.35241 2.980918

M. N. Jasa perusahaan -2.86775 0.406633 9.13943 8.32181 3.750031 N. O. Administrasi pemerintahan,

pertahanan dan jaminan sosial wajib

2.96444 2.6387 1.73422 1.11022 2.111895

O. P. Jasa pendidikan 1.26937 1.44622 3.17434 5.00832 2.724563

P. Q. Jasa kesehatan dan kegiatan sosial

0.71965 8.01122 2.13384 5.97991 4.211155 R, S, T, U

Jasa lainnya

-5.41111 2.26207 13.74232 6.26373 4.214253

PDRB -6.67434 103931.47864 3.54658 5.76794 25983.53

(18)

Hasil Analisis Shift Share

1. Rumus National Growth Effect (Nij) 𝑵𝒊𝒋 = 𝑬𝒊𝒋 × 𝒓𝒏 Keterangan:

❖ Nij = National Growth Effect

❖ Eij = Nilai rata-rata dari PDRB sektor I di Kabupaten Lombok Tengah (wilayah studi)

❖ rn = Nilai rata-rata dari pertumbuhan ekonomi Provinsi NTB (wilayah acuan)

2. Proportional Shift (Mij)

𝑴𝒊𝒋 = 𝑬𝒊𝒋 × (𝒓𝒊𝒏 − 𝒓𝒏)

Keterangan

❖ Mij = Proportional Shift

❖ Eij = Nilai rata-rata dari PDRB sektor I di Kabupaten Lombok Tengah (wilayah studi)

❖ rin = Nilai pertumbuhan sektor I pada perekonomian Provinsi Nusa Tenggara Barat (wilayah acuan)

❖ rn = Nilai rata-rata dari pertumbuhan ekonomi Provinsi NTB (wilayah acuan)

3. Differential Shift

𝒄𝒊𝒋 = 𝑬𝒊𝒋 × (𝒓𝒊𝒋 − 𝒓𝒊𝒏) Keterangan:

(19)

❖ Eij = Nilai rata-rata dari PDRB sektor I di Kabupaten Lombok Tengah (wilayah studi)

❖ rij = Nilai pertumbuhan sektor I pada perekonomian Kabupaten Lombok Tengah (wilayah studi)

❖ rin = Nilai pertumbuhan sektor I pada perekonomian Provinsi Nusa Tenggara Barat (wilayah acuan)

𝑫𝒊𝒋 = 𝑵𝒊𝒋 + 𝑴𝒊𝒋 + 𝑪𝒊𝒋

Keterangan:

❖ Nij = Pengaruh bauran industri atau Perubahan PDRB sektor/subsektor i di wilayah Kabupaten Lombok Tengah (wilayah studi) yang disebabkan oleh pengaruh pertumbuhan ekonomi wilayah Provinsi Nusa Tenggara Barat (wilayah acuan)

❖ Mij = Pengaruh keunggulan kompetitif

❖ Cij = pengaruh komponen keunggulan kompetiti

𝑵𝒊𝒋 = 𝑵𝒊𝒋 𝒓𝒂𝒕𝒂 − 𝒓𝒂𝒕𝒂

𝑫𝒊𝒋 × 𝟏𝟎𝟎

Keterangan:

❖ Nij = pengaruh bauran industri atau Perubahan PDRB sektor/subsektor i di wilayah Kabupaten Lombok Tengah (wilayah studi) yang disebabkan oleh pengaruh pertumbuhan ekonomi wilayah Provinsi Nusa Tenggara Barat (wilayah acuan)

❖ Nij = rata-rata pengaruh bauran industtri

❖ Dij = pengaruh pertumbuhan ekonomi Kabupaten Lombok Tengah (wilayah studi)

(20)

𝑴𝒊𝒋 =𝒎𝒊𝒋 𝒓𝒂𝒕𝒂 − 𝒓𝒂𝒕𝒂

𝑫𝒊𝒋 × 𝟏𝟎𝟎

Keterangan:

❖ Mij = Perubahan PDRB sektor/subsektor i di wilayah Kabupaten Lombok Tengah (wilayah studi) yang disebabkan oleh pengaruh pertumbuhan sektor i di Provinsi Nusa Tenggara Barat (wilayah acuan)

❖ Mij = rata-rata Pengaruh keunggulan kompetitif

❖ Dij = pengaruh pertumbuhan ekonomi Kabupaten Lombok Tengah (wilayah studi)

𝑪𝒊𝒋 = 𝒄𝒊𝒋

𝑫𝒊𝒋 × 𝟏𝟎𝟎

Keterangan:

❖ Cij = Perubahan PDRB sektor/subsektor i di wilayah Kabupaten Lombok Tengah yang disebabkan oleh keunggulan kompetitif sektor i tersebut di wilayah Provinsi Nusa Tenggara Barat (wilayah acuan)

❖ Dij = pengaruh pertumbuhan ekonomi Kabupaten Lombok Tengah (wilayah studi)

(21)

National Growth Effect (Nij) Nij = Eij x rn

Proportional Shift (Mij) Mij = Eij x ( rin – rn )

Differential Shift cij = Eij x ( rij – rin ) Dij = Nij+Mij+Cij Nij = Nij Rata-rata/Dij x 100 Mij = mij Rata-rata/Dij x 100

Cij = cij /Dij x 100

r n = nilai rata-rata dari pertumbuhan ekonomi provinsi NTB Eij = nilai rata-rata dari PDRB sector I Kabupaten Lombok Barat

Nij = pengaruh bauran industri

Rij = Nilai pertumbuhan sektor I pada prekonomian daerah rin = niali pertumbuhan sektor I pada prekonomian acuan

Dij = pengaruh pertumbuhan ekonomi daerah mij = pengaruh keunggulan kompetitif Cij = pengaruh komponen keunggulan kompetitif

(22)

Tabel Hasil Analisis Shift Share

PDRB KABUPATEN LOMBOK BARAT r n Eij (rata-rata) Nij (rata-rata) rin rin-rn

Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan 2.607494 3156.209

8229.796 1.243288 -1.36421

Pertambangan dan Penggalian 2.607494 633.6692

1652.289 9.93336 7.325866

Industri Pengolahan 2.607494 674.7813 1759.488 2.248733 -0.35876

Pengadaan Listrik dan Gas 2.607494 28.73691 74.93132 7.774975 5.167481

Pengadaan Air, Pengelolaan Sampah,

Limbah dan Daur Ulang 2.607494 14.19138

37.00394 2.463118 -0.14438

Konstruksi 2.607494 2032.172 5298.876 0.911168 -1.69633

Perdagangan Besar dan Eceran;

Reparasi Mobil dan Sepeda Motor 2.607494

1452.587 3787.612 2.15877 -0.44872

Transportasi dan Pergudangan 2.607494 1286.892 3355.563 -1.04835 -3.65584

Penyediaan Akomodasi dan Makan

Minum 2.607494 124.2694

324.0317 1.69315 -0.91434

Informasi dan Komunikasi 2.607494 268.7996 700.8933 6.338488 3.730994

Jasa Keuangan dan Asuransi 2.607494 311.6012 812.4983 3.675747 1.068253

Real Estat 2.607494 459.7512 1198.798 2.755115 0.147621

Jasa Perusahaan 2.607494 18.93162 49.36409 3.16999 0.562496

Administrasi Pemerintahan,

Pertahanan dan Jaminan Sosial Wajib 2.607494 638.3212

1664.419 1.875638 -0.73186

Jasa Pendidikan 2.607494 591.3831 1542.028 2.681996 0.074502

Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial 2.607494 351.9269 917.6473 3.495075 0.887581

Jasa Lainnya 2.607494 304.0115 792.7082 3.122515 0.515021

PDRB 2.607494 12404.32 32344.19 2.607494 0

(23)

Mij Rij rij-rin cij Dij Nij mij cij Total -4305.73 1.121758 -0.12153 -383.574 3540.492 232.4478 -121.614 -10.8339 100 4642.176

2.268498 -7.66486 -4856.99 1437.475 114.9438 322.9396 -337.883 100 -242.085

0.151317 -2.09742 -1415.3 102.103 1723.248 -237.099 -1386.15 100 148.4974

-16.3124 -24.0874 -692.197 -468.768 -15.9847 -31.6782 147.663 100 -2.04895

1.348312 -1.11481 -15.8207 19.13429 193.3907 -10.7083 -82.6825 100 -3447.23

5.71639 4.805222 9765.038 11616.68 45.61438 -29.6748 84.06049 100 -651.805

2.636345 0.477575 693.7192 3829.526 98.9055 -17.0205 18.11501 100 -4704.67

-2.0371 -0.98875 -1272.41 -2621.52 -128.001 179.4634 48.53711 100 -113.624

5.238348 3.545198 440.5596 650.9673 49.77696 -17.4546 67.67769 100 1002.89

6.619735 0.281247 75.59908 1779.382 39.3897 56.3617 4.248614 100 332.8689

7.062898 3.387151 1055.44 2200.807 36.9182 15.12486 47.95695 100 67.86893

2.980918 0.225803 103.8132 1370.48 87.47286 4.952201 7.574952 100 10.64896

3.750031 0.580041 10.98112 70.99417 69.5326 14.99977 15.46764 100 -467.162

2.111895 0.236257 150.8079 1348.065 123.4673 -34.6543 11.18699 100 44.05922

2.724563 0.042567 25.1734 1611.261 95.70318 2.734456 1.562342 100 312.3636

4.211155 0.71608 252.0078 1482.019 61.91873 21.0769 17.00436 100 156.5723 4.214253 1.091738 331.9009 1281.181 61.87324 12.22094 25.90586 100

0 25983.53 25980.92 3.222757 32347.41 99.99005 0 0.009963 100

(24)

KESIMPULAN

➢ Pertumbuhan positif pada perekonomian Provinsi NTB telah memberikan dampak positif bagi sektor-sektor ekonomi di Kabupaten Lombok Tengah, dan sektor yang mendapat dampak terbesar dari pertumbuhan ekonomi Provinsi NTB adalah sektor Pertambangan dan Penggalian dan yang terkecil adalah sektor Transportasi dan pergudangan.

Alasan mengapa sektor Pertambangan dan Penggalian memiliki pertumbuhan yang erbesar di Kabupatten Lombok Tengah tahun 2020 hingga 2023.

Berdasarkan analisis Shift Share, sektor pertambangan dan penggalian di Lombok Tengah mengalami pertumbuhan yang signifikan dibandingkan dengan sektor lain. Hal ini dapat disebabkan oleh beberapa faktor, yaitu:

1. Kelimpahan Sumber Daya Alam

Lombok Tengah memiliki kekayaan sumber daya alam seperti emas, mangan, dan zeolit yang menarik investasi dan mendorong kegiatan pertambangan kemudian peningkatan permintaan global untuk sumber daya alam ini memicu kenaikan harga dan mendorong produksi di Lombok Tengah.

2. Kebijakan Pemerintah

Pemerintah Indonesia mendorong investasi di sektor pertambangan melalui peraturan dan insentif yang menarik dan pembangunan infrastruktur seperti jalan dan pelabuhan di Lombok Tengah memperlancar akses ke lokasi tambang dan meningkatkan daya tarik investasi.

3. Meningkatnya Permintaan Lokal

Pertumbuhan ekonomi di Lombok Tengah meningkatkan permintaan domestik untuk bahan baku tambang, seperti pasir dan batu, untuk konstruksi dan infrastruktur.

4. Efek Diferensial Kumulatif:

Pertumbuhan awal di sektor pertambangan menarik usaha terkait seperti jasa pertambangan, logistik, dan perdagangan, yang selanjutnya mendorong pertumbuhan lebih lanjut di sektor ini.

(25)

Alasa mengapa Sektor Transportasi dan Pergudangan memiliki pertumbuhan yang terkecil di Kabupaten Lombok Tengah tahun 2020 hingga 2023.

Sektor transportasi dan pergudangan di Kabupaten Lombok Tengah memang mengalami pertumbuhan yang paling lambat dibandingkan sektor lain, dengan persentase Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) terendah. Hal ini menunjukkan bahwa terdapat beberapa faktor yang menghambat perkembangan sektor ini. Berikut beberapa di antaranya:

1. Dampak Pandemi COVID-19

Penurunan Mobilitas Orang dan Barang: dimana terjadi pembatasan pergerakan selama pandemi berakibat pada penurunan aktivitas pariwisata dan perdagangan, yang berimbas pada berkurangnya kebutuhan akan layanan transportasi dan pergudangan. Gangguan Rantai Pasok. Disrupsi rantai pasok global dan domestik menyebabkan kelangkaan bahan baku dan keterlambatan pengiriman barang, sehingga berdampak negatif pada sektor logistik dan pergudangan.

2. Faktor Struktural

Infrastruktur Transportasi yang Terbatas dimana terjadi keterbatasan infrastruktur jalan dan pelabuhan di Lombok Tengah menyebabkan inefisiensi dalam pergerakan orang dan barang. Hal ini meningkatkan biaya logistik dan membuat sektor transportasi kurang kompetitif. Kemudian akses modal yang sulit menyebabkan pelaku usaha di sektor transportasi dan pergudangan seringkali kesulitan mendapatkan akses modal untuk mengembangkan usahanya. Hal ini menghambat investasi dan inovasi di sektor ini. Keterampilan Tenaga Kerja yang Terbata yaitu Kurangnya tenaga kerja terampil di sektor transportasi dan pergudangan dapat menghambat peningkatan produktivitas dan efisiensi.

3. Persaingan dengan Sektor Informal

Dominasi Transportasi Online dimana pertumbuhan transportasi online memberikan alternatif bagi masyarakat, sehingga berpotensi mengurangi permintaan terhadap jasa transportasi tradisional. Gudang Skala Kecil dimana

(26)

banyak usaha kecil dan menengah di Lombok Tengah yang memiliki gudang penyimpanan sendiri, sehingga mengurangi kebutuhan akan layanan pergudangan skala besar.

➢ Secara sektoral pun pertumbuhannya dipengaruhi oleh pertumbuhan sektor yang sama di provinsi NTB, dimana pertumbuhan yang paling sedikit yaitu sektor transportasi dan pergudangan tingkat provinsi menyebabkan lambannya pertumbuhan sektor-sektor yang sama di Kabupaten lombok Tengah.

➢ Sektor-sektor ekonomi dengan pertumbuhan yang progresif hanya sembilan sektor dan sebanyak delapan sektor ekonomi yang memiliki pertumbuhan yang lamban.

Nilai indeks kesenjangan Williamson antar daerah adalah 0 < IW < artinya bila nilai indeks Williamson semakin besar maka semakin tinggi kesenjangan antar wilayah, dan apabila nilai yang diperoleh mendekati nol maka indikasi terjadinya kesenjangan regional kecil atau semakin mengecil. Sebagai panduan, dapat digunakan kriteria kesenjangan adalah sebagai berikut :

1.) Jika 0,1 < IW < 0,35 maka tingkat kesenjangan termasuk rendah 2.) Jika 0,35 < IW < 0,50 maka tingkat kesenjangan termasuk sedang 3.) Jika IW > 0,50 maka tingkat kesenjangan termasuk tinggi.

(27)

3. Perbedaan dan contoh dari:

a. Kota kecil

Kriteria Kota Kecil

Jumlah Penduduk 20.000-50.000 jiwa Tata Ruang Memiliki lebih banyak ruang

terbuka hijau dan lahan pertanian Transportasi Sistem transportasi lebih

sederhana dan tidak terlalu padat.

Ekonomi bergantung pada sektor pertanian, perdagangan kecil, dan jasa.

Sosial Budaya Masyarakat lebih erat dan saling mengenal satu sama lain Fasilitas Fasilitas publik seperti sekolah,

rumah sakit, dan puskesmas tersedia, namun mungkin tidak

selengkap di kota besar Contoh Kota Sibolga, Sumatera Utara.

Kota Magelang, Jawa Tengah. Kota Mojokerto, Jawa

Timur. Kota Padang Panjang, Sumatera Barat. Kota Bukittinggi, Sumatera Barat.

Kota Yogyakarta, Daerah Istimewa Yogyakarta.

Jumlah penduduk

Berdasarkan jumlah penduduknya, kota kecil pada umumnya memiliki jumlah penduduk antara 20.000 hingga 50.000 jiwa dan kepadatan penduduk lebih rendah dibandingkan kota besar.

Tata Ruang

Luas wilayah umumnya lebih kecil dibandingkan kota besar.

Memiliki lebih banyak ruang terbuka hijau dan lahan pertanian.

Permukiman penduduk cenderung lebih terpusat dan tertata rapi. Pusat kota umumnya lebih kecil dan mudah diakses.

(28)

Transportasi

Sistem transportasi lebih sederhana dan tidak terlalu padat.

Penggunaan kendaraan pribadi masih mendominasi, namun transportasi umum juga tersedia. Jarak tempuh antar tempat relatif dekat, sehingga mudah untuk bepergian dengan berjalan kaki atau bersepeda.

Ekonomi

Perekonomian umumnya bergantung pada sektor pertanian, perdagangan kecil, dan jasa. Industri manufaktur skala kecil mungkin ada, tetapi tidak mendominasi. Tingkat pengangguran mungkin lebih tinggi dibandingkan kota besar.

Sosial Budaya

Masyarakat lebih erat dan saling mengenal satu sama lain. Budaya dan tradisi lokal masih dilestarikan dengan baik. Gaya hidup lebih santai dan tenang dibandingkan kota besar.

Fasilitas

Fasilitas publik seperti sekolah, rumah sakit, dan puskesmas tersedia, namun mungkin tidak selengkap di kota besar. Akses terhadap teknologi dan informasi mungkin lebih terbatas. Pilihan hiburan dan rekreasi lebih sedikit dibandingkan kota besar.

Contoh

Berikut beberapa contoh kota kecil di Indonesia beserta penjelasannya:

1. Kota Sibolga, Sumatera Utara

Merupakan kota terkecil di Indonesia dengan luas wilayah hanya 10,77 km². Terletak di pesisir barat Sumatera Utara dan terkenal dengan wisata baharinya, seperti Pulau Ponor dan Pulau Mursala. Memiliki populasi sekitar 87.626 jiwa (data 2019). Dikenal sebagai penghasil ikan dan kelapa.

(29)

2. Kota Magelang, Jawa Tengah

Memiliki luas wilayah 18,54 km² dan terletak di kaki Gunung Merapi dan Gunung Sumbing. Dikenal sebagai "Kota Pendidikan"

karena terdapat banyak sekolah dan universitas di kota ini, termasuk Akademi Militer (Akmil). Memiliki populasi sekitar 121.526 jiwa (data 2020). Menawarkan wisata sejarah dan budaya, seperti Candi Borobudur, Candi Mendut, dan Museum Magelang.

3. Kota Mojokerto, Jawa Timur

Merupakan kota terkecil di Jawa dengan luas wilayah 20,21 km².

Terletak di antara Surabaya dan Malang dan terkenal dengan sejarahnya yang panjang. Memiliki populasi sekitar 132.434 jiwa (data 2020).

Menawarkan wisata religi dan budaya, seperti Masjid Agung Mojokerto, Makam Raden Patah, dan Pendopo Agung Trowulan.

4. Kota Padang Panjang, Sumatera Barat

Memiliki luas wilayah 23,56 km² dan terkenal dengan julukan

"Kota Seribu Sate". Terletak di dataran tinggi Bukit Barisan dan menawarkan pemandangan alam yang indah. Memiliki populasi sekitar 59.998 jiwa (data 2021). Dikenal sebagai sentra kuliner dan kerajinan tangan.

5. Kota Bukittinggi, Sumatera Barat

Memiliki luas wilayah 25,24 km² dan terletak di dataran tinggi Bukit Barisan. Dikenal sebagai "Kota Jam Gadang" karena memiliki landmark ikonik berupa jam raksasa. Memiliki populasi sekitar 118.373 jiwa (data 2020). Menawarkan wisata alam dan budaya, seperti Jam Gadang, Ngarai Sianok, dan Benteng Fort de Kock.

6. Kota Yogyakarta, Daerah Istimewa Yogyakarta

Memiliki luas wilayah 32,50 km² dan merupakan salah satu kota tertua di Indonesia. Dikenal sebagai "Kota Pelajar" dan "Kota Budaya"

karena memiliki banyak universitas dan situs budaya. Memiliki populasi sekitar 370.676 jiwa (data 2020). Menawarkan wisata sejarah, budaya,

(30)

dan alam, seperti Keraton Yogyakarta, Candi Prambanan, dan Malioboro.

b. Kota besar

Kriteria Kota Kecil

Jumlah Penduduk 50.000-100.000 jiwa Tata Ruang Tata ruang kota besar umumnya

kompleks dan terencana dengan baik.

Transportasi Transportasi di kota besar cenderung padat, lengkap, dan

terdiri dari transportasi- transportasi modern dengan

berbagai pilihan.

Ekonomi Kota besar umumnya memiliki perekonomian yang maju dan berkembang pesat.

Sosial Budaya Penduduk kota besar berasal dari berbagai latar belakang suku,

agama, ras, dan budaya.

Fasilitas Kota besar dilengkapi dengan berbagai sarana dan prasarana

yang memada

Contoh Kota Palangkaraya, Kota Dumai, Kota Sorong, Kota Jayapura,

Kota Samarinda, dan Kota Denpasar

Jumlah penduduk

Kota besar memiliki jumlah penduduk yang sangat banyak, biasanya lebih dari 50.000-100.000 jiwa hingga mencapai jutaan jiwa. Hal ini menyebabkan kepadatan penduduk yang tinggi, dengan pemukiman yang padat dan berdekatan.

Tata Ruang

Tata ruang kota besar umumnya kompleks dan terencana dengan baik. Hal ini terlihat dari berbagai kawasan, seperti kawasan pemukiman, perdagangan, perkantoran, industri, dan lain sebagainya.

(31)

Transportasi

Transportasi di kota besar cenderung padat, lengkap, dan terdiri dari transportasi-transportasi modern dengan berbagai pilihan. Sehingga penduduk di kota besar mudah untuk melakukan mobilisasi dari suatu wilayah kota besar ke wilayah kota besar lainnya.

Ekonomi

Kota besar umumnya memiliki perekonomian yang maju dan berkembang pesat. Sektor industri dan jasa menjadi sektor utama yang mendorong pertumbuhan ekonomi di kota besar.

Sosial Budaya

Penduduk kota besar berasal dari berbagai latar belakang suku, agama, ras, dan budaya. Keberagaman ini menciptakan dinamika sosial dan budaya yang tinggi di kota besar.Kota besar memiliki dinamika sosial dan budaya yang tinggi. Hal ini terlihat dari berbagai perubahan dan perkembangan yang terjadi di berbagai bidang, seperti teknologi, fashion, dan gaya hidup.

Fasilitas

Kota besar dilengkapi dengan berbagai sarana dan prasarana yang memadai, seperti infrastruktur jalan, transportasi umum, sistem air bersih, sanitasi, telekomunikasi, dan lain sebagainya.

➢ Contoh

Menentukan kota besar di Indonesia bisa berdasarkan beberapa kriteria, seperti jumlah penduduk, luas wilayah, peran ekonomi, dan tingkat perkembangan. Berikut beberapa contoh kota besar di Indonesia berdasarkan beberapa kriteria tersebut:

1. Palangkaraya

Kota terluas di Indonesia dengan luas 2.853 km². Terletak di Kalimantan Tengah dan terkenal dengan hutan hujan tropisnya.

(32)

2. Dumai

Kota terbesar kedua di Indonesia berdasarkan luas wilayah dengan luas 2.066 km². Terletak di Riau dan merupakan pusat industri minyak dan gas.

3. Sorong

Kota di Papua Barat dengan luas 1.105 km². Merupakan gerbang ke wilayah Papua dan terkenal dengan keindahan alamnya.

4. Jayapura

Ibukota Papua dengan luas 940 km². Terletak di pesisir pantai utara Papua dan memiliki pemandangan laut yang indah.

5. Samarinda

Kota terbesar di Kalimantan Timur dengan luas 618 km².

Merupakan pusat industri kayu dan batubara.

6. Denpasar

Destinasi wisata utama di Indonesia dengan infrastruktur pariwisata yang mumpuni dan beragam atraksi wisata yang menarik.

c. Kota Metropolitan

Kriteria Kota Kecil

Jumlah Penduduk 100.000-1.000.000 jiwa Tata Ruang Memiliki tata kota yang terencana

dan terorganisir dengan baik Transportasi Transportasi yang tersedia di kota

metropolitan sangat beragam dan kompleks guna memenuhi kebutuhan mobilias penduduk yang padat.

Ekonomi Menjadi pusat kegiatan ekonomi di wilayahnya, dengan berbagai sektor industri, perdagangan, dan jasa yang berkembang pesat.

(33)

Sosial Budaya Memiliki penduduk yang beragam dari berbagai latar

belakang etnis dan budaya.

Fasilitas Memiliki sistem transportasi yang lengkap dan modern, termasuk

jaringan jalan tol, bandara internasional, sistem transportasi umum yang efisien, dan fasilitas

logistik yang canggih.

Contoh Kota 1. Jabodetabekjur (Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, Bekasi, dan Cianjur), Kota Surabaya, Kota Bandung, Kota Semarang, Kota Medan, dan Kota

Makassar.

Jumlah penduduk

Memiliki jumlah penduduk minimal 1 juta jiwa, dan umumnya mencapai beberapa juta bahkan puluhan juta jiwa. Kepadatan penduduk tinggi, dengan permukiman yang padat di pusat kota dan perluasan permukiman di sekitarnya. Memiliki tingkat keragaman penduduk yang tinggi, dengan berbagai latar belakang etnis, budaya, dan sosial ekonomi.

Tata Ruang

Memiliki tata kota yang terencana dan terorganisir dengan baik.

Memiliki banyak ruang terbuka hijau dan taman kota. Memiliki sistem pengelolaan sampah dan air limbah yang modern.

Transportasi

Transportasi yang tersedia di kota metropolitan sangat beragam dan kompleks guna memenuhi kebutuhan mobilias penduduk yang padat.

Ekonomi

Menjadi pusat kegiatan ekonomi di wilayahnya, dengan berbagai sektor industri, perdagangan, dan jasa yang berkembang pesat. Memiliki banyak perusahaan besar, baik lokal maupun internasional, yang berkantor

(34)

pusat di kota metropolitan. Menjadi tempat berdirinya banyak lembaga keuangan dan perbankan

Sosial Budaya

Memiliki penduduk yang beragam dari berbagai latar belakang etnis dan budaya.Menawarkan berbagai macam kuliner, hiburan, dan tradisi budaya yang unik. Menjadi tempat yang toleran dan terbuka terhadap perbedaan.

Fasilitas

Memiliki sistem transportasi yang lengkap dan modern, termasuk jaringan jalan tol, bandara internasional, sistem transportasi umum yang efisien, dan fasilitas logistik yang canggih. Dilengkapi dengan berbagai fasilitas publik seperti rumah sakit, sekolah, universitas, pusat perbelanjaan, tempat hiburan, dan perkantoran. Memiliki sistem telekomunikasi dan internet yang handal dan berkecepatan tinggi.

➢ Contoh

Saat ini, di Indonesia terdapat 20 kota metropolitan yang telah diakui oleh pemerintah. Berikut beberapa di antaranya beserta penjelasan mengapa kota tersebut dikategorikan sebagai kota metropolitan:

1. Jabodetabekjur (Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, Bekasi, dan Cianjur)

Ibukota negara Indonesia dengan pusat pemerintahan dan bisnis utama. Memiliki populasi terbesar di Indonesia dengan tingkat kepadatan penduduk yang tinggi. Merupakan pusat kegiatan ekonomi, keuangan, dan perdagangan nasional dan internasional.Memiliki infrastruktur yang lengkap dan modern, seperti transportasi, komunikasi, dan pendidikan.

2. Surabaya

Kota terbesar kedua di Indonesia dan pusat ekonomi di wilayah timur Jawa. Memiliki pelabuhan tersibuk kedua di Indonesia dan merupakan gerbang perdagangan internasional. Memiliki banyak industri manufaktur

(35)

dan menjadi pusat kegiatan bisnis dan keuangan. Memiliki infrastruktur yang cukup maju dan menjadi pusat pendidikan di wilayah timur Indonesia.

3. Bandung

Dikenal sebagai "Kota Kembang" dengan keindahan alam dan udaranya yang sejuk. Merupakan pusat pendidikan dan budaya Jawa Barat.

Memiliki banyak industri kreatif dan menjadi tujuan wisata populer.

Infrastruktur kota yang terus berkembang dan menjadi salah satu kota metropolitan terbesar di Indonesia.

4. Semarang

Kota pelabuhan utama di utara Jawa dan pusat kegiatan ekonomi di wilayah Jawa Tengah. Memiliki banyak industri pengolahan makanan dan menjadi pusat perdagangan komoditas pertanian. Memiliki sejarah dan budaya yang kaya dan menjadi tujuan wisata budaya yang menarik.

Infrastruktur kota yang terus berkembang dan menjadi salah satu kota metropolitan penting di Indonesia.

5. Medan

Ibukota Sumatera Utara dan pusat ekonomi di wilayah Sumatera.

Memiliki pelabuhan internasional dan menjadi gerbang perdagangan dengan negara-negara tetangga. Memiliki banyak industri pengolahan kelapa sawit dan menjadi pusat perdagangan hasil bumi. Infrastruktur kota yang terus berkembang dan menjadi salah satu kota metropolitan penting di Indonesia.

6. Makassar

Ibukota Sulawesi Selatan dan pusat ekonomi di wilayah timur Indonesia. Memiliki pelabuhan internasional dan menjadi gerbang perdagangan dengan negara-negara tetangga. Memiliki banyak industri pengolahan hasil laut dan menjadi pusat perdagangan komoditas maritim.

Infrastruktur kota yang terus berkembang dan menjadi salah satu kota metropolitan penting di Indonesia.

Gambar

Tabel Hasil Analisis Shift Share

Referensi

Dokumen terkait

1. Menentukan wilayah yang akan dianalisis. Dalam penelitian ini, wilayah yang akan dianalisis adalah wilayah Kota Bogor. Menentukan indikator kegiatan ekonomi dan periode

Berdasarkan pengaruh alokasi (Aij) dari hasil analisis shift share Esteban Marquilas kabupaten Magelang periode 2006-2010, sektor ekonomi yang memiliki keunggulan

Analisis Struktur Perekonomian dan Identifikasi Sektor- Sektor Unggulan di Provinsi Lampung (Periode 1993-2003) [Skripsi]. Fakultas Ekonomi dan Manajemen,

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis struktur perekonomian dan pertumbuhan ekonomi serta potensi wilayah Kota Bandar Lampung dengan melihat nilai

Sedangkan penelitian yang memakai analisis shift share selama pandemi antara lain kajian tentang pergeseran struktur ekonomi dan potensi ekonomi Kabupaten Badung di era

Tehnik analisis Shift Share digunakan untuk mengidentifikasi dan menganalisis kinerja sektor-sektor ekonomi di Kabupaten Minahasa Selatan dalam wilayah Sulawesi

Secara ringkas, dengan analisis Shift-share dapat dijelaskan bahwa perubahan suatu variabel regional siatu sektor di suatu wilayah dalam kurun waktu tertentu dipengaruhi oleh

Analisis Shift Share dugunakan untuk mengetahui proses pertumbuhan ekonomi suatu daerah dalam kaitannya dengan perekonomian dacerah acuan yaitu wilayah yang lebih luas, dalam hal ini