• Tidak ada hasil yang ditemukan

Analisis Sistem Aplikasi Seluler M.Tix E-Tiket Bioskop dengan Penerapan QR Code

N/A
N/A
ardra

Academic year: 2024

Membagikan "Analisis Sistem Aplikasi Seluler M.Tix E-Tiket Bioskop dengan Penerapan QR Code"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

ANALISIS SISTEM MOBILE APPS M.TIX E-TIKET BIOSKOP DENGAN PENERAPAN QR CODE

FINAL PROJECT

Disusun Untuk Memenuhi Syarat Ujian Akhir Mahasiswa pada Mata Kuliah Analisis dan Desain Berorientasi Objek

OLEH KELOMPOK 6 Ardrawan Ugang (C2255201058) M. Ilham Al-Rasyid (C2255201062)

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER (STMIK) PALANGKARAYA

2024

(2)

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Seiring dengan meningkatnya peminat perfilman menuntut kebutuhan terhadap sebuah bioskop untuk melakukan penjualan tiket secara mobile sehingga penjualan lebih efesien dan tiket berbentuk elektronik agar mudah di dapatkan dan disimpan, maka teknologi mobile application dapat menjadi solusi dalam

menghadapi masalah tersebut. Dengan menerapkan teknologi berbasis mobile apps dan sebuah tiket dalam bentuk elektronik, bioskop dapat mengurangi penggunaan kertas dalam pembuatan tiket yang sebelumnya. Dalam menyikapi masalah tersebut, maka akan dikembangkan sebuah perangkat lunak berbasis mobile untuk penjualan tiket bioskop yang menghasilkan e-tiket dan menerapkan QR Code ditiket tersebut agar lebih mempermudah bioskop melakukan penjualan tiket secara efektif.

Mobile apps M.TIX ini memiliki sistem informasi layaknya sebuah bioskop itu sendiri yaitu dengan menampilkan semua jenis film yang diputarkan pada bioskop tersebut, waktu tayang film, harga dari setiap tiket, ruangan dan kursi bioskop sehingga pengguna aplikasi ini dapat secara langsung memesan tiket film, waktu dan tempat yang sesuai dengan kebutuhan penggunannya. Pada analisis ini, lebih berfokus kepada UML (Unified Modeling Language) yang ada dan digunakan pada aplikasi ini berupa Use Case Diagram, Activity Diagram, Sequence Diagram, dan Class Diagram.

1.2 Perumusan Masalah

Pemodelan UML (Unified Modeling Language) merupakan alat yang penting untuk mendesain dan mendokumentasikan arsitektur sistem yang kompleks seperti aplikasi M.Tix. Dengan adanya pemodelan UML diharapkan dapat menjawab pertanyaan seperti :

 Bagaimana memodelkan interaksi antar modul dalam sistem M.Tix ?

 Bagaimana memodelkan kelas dan objek dalam sistem M.Tix ?

(3)

 Bagaimana memodelkan diagram kasus pengguna untuk menggambarkan skenario penggunaan utama aplikasi M.Tix ?

 Bagaimana memodelkan diagram aktivitas untuk menggambarkan alur kerja utama aplikasi M.Tix ?

 Bagaimana memodelkan diagram sekuensi untuk menggambarkan interaksi antar objek ?

1.3 Batasan Masalah

Analisis ini hanya berfokus pada pemodelan sistem inti aplikasi M.Tix, detail implementasi teknis yang spesifik tidak akan dibahas dalam perumusan masalah ini.

1.4 Tujuan dan Manfaat Tujuan :

Mendesain arsitektur sistem aplikasi M.Tix secara komprehensif dan terstruktur.

Manfaat :

Pemodelan UML yang komprehensif akan membantu meningkatkan pemahaman tentang arsitektur sistem M.Tix, visualisasi yang jelas dan terdokumentasi akan memudahkan komunikasi antar tim pengembangan M.Tix.

(4)

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Kajian Teori

Aplikasi M TIX merupakan aplikasi resmi dari Cinema XXI (Cinema 21 dan The Premiere) yang menawarkan berbagai fitur untuk memudahkan pengguna dalam membeli tiket bioskop, memesan makanan, dan mendapatkan informasi terkait film dan bioskop. Aplikasi M TIX dikembangkan berdasarkan berbagai teori yang relevan, dengan tujuan untuk memberikan pengalaman terbaik bagi pengguna.

Analisis pada aplikasi M.Tix ini menggunakan UML (Unified Modeling Language) sebagai fokus untuk mengetahui arsitektur utama dari aplikasi M.Tix.

2.1.1 Analisis Desain dan Berorientasi Objek

Analisis dan Desain Berorientasi Objek (ADBO) adalah metodologi pengembangan perangkat lunak yang berfokus pada pemodelan sistem dengan menggunakan paradigma objek. ADOO adalah metodologi pengembangan perangkat lunak yang efektif dan efisien untuk membangun sistem yang

berkualitas tinggi. Dengan menggunakan ADAO, developer dapat membangun sistem yang modular, terstruktur, mudah dipelihara, dan mudah diadaptasi terhadap perubahan kebutuhan di masa depan.

2.1.2 UML

UML (Unified Modeling Language) adalah bahasa pemrograman visual yang digunakan untuk memodelkan sistem perangkat lunak. UML menyediakan berbagai macam diagram untuk menggambarkan berbagai aspek sistem, seperti struktur, perilaku, dan interaksi antar komponen. UML yang digunakan pada analisis ini berupa Use Case Diagram, Activity Diagram, Sequence Diagram, dan Class Diagram.

 Use Case Diagram adalah salah satu jenis diagram dalam Unified Modeling Language (UML) yang digunakan untuk menggambarkan interaksi antara aktor dengan sistem. Aktor bisa berupa pengguna manusia atau sistem eksternal lainnya, sedangkan sistem adalah perangkat lunak yang sedang dirancang.

 Activity diagram adalah salah satu jenis diagram dalam Unified Modeling Language (UML) yang digunakan untuk menggambarkan aliran aktivitas

(5)

dalam suatu sistem. Diagram ini berfokus pada proses bisnis atau alur kerja dari sistem dan bagaimana aktivitas-aktivitas tersebut saling berhubungan.

 Sequence diagram adalah salah satu jenis diagram dalam Unified Modeling Language (UML) yang digunakan untuk menggambarkan interaksi berurutan antara objek-objek dalam suatu sistem. Diagram ini berfokus pada pesan yang dikirim dan diterima antar objek selama pelaksanaan suatu skenario atau proses tertentu.

 Class diagram adalah salah satu jenis diagram struktur statis dalam Unified Modeling Language (UML) yang digunakan untuk menggambarkan komponen-komponen utama sistem berorientasi objek, yaitu kelas (class), atribut (attribute), metode (method), dan hubungan antar kelas. Diagram ini memvisualisasikan struktur statis dari sistem, menjelaskan apa saja yang harus ada dalam system.

(6)

BAB III

PEMBAHASAN ANALISIS 3.0 Interface dan Alur Aplikasi M.Tix

3.1 Use Case Diagram

Use Case Diagram adalah suatu bentuk diagram yang menggambarkan fungsi-fungsi yang diharapkan dari sebuah sistem yang dikembangkan.

Use Case Diagram mendeskripsikan sebuah interaksi antara satu atau lebih aktor dengan sistem informasi yang akan dibuat. Secara kasar, Use Case Diagram digunakan untuk mengetahui fungsi apa saja yang ada di dalam sebuah sistem informasi dan siapa saja yang berhak menggunakan fungsi-fungsi itu.

Analisis perancangan proses menggunakan Use Case Diagram dalam analisis aplikasi M.TIX E-Tiket Bioskop berbasis Mobile Apps digambarkan sebagai berikut :

(7)

3.2 Activity Diagram

Activity Diagram adalah suatu penggambaran proses bisnis dan urutan aktivitas dalam sebuah proses, dipakai pada Bussiness Modelling untuk memperlihatkan urutan aktifitas proses bisnis struktur. Diagram ini mirip Flowchart atau Data Flow Diagram pada perancangan terstruktur dan sangat bermanfaat apabila kita membuat diagram ini terlebih dahulu dalam memodelkan sebuah proses untuk membantu memahami proses secara keseluruhan.

Activity Diagram dibuat berdasarkan sebuah atau beberapa Use Case pada Use Case Diagram.

3.3 Sequence Diagram

Sequence Diagram adalah suatu diagram yang menggambarkan interaksi antar objek (Pengguna, Display, dsb) di dalam sebuah sistem untuk setiap kegiatan (case) yang dilakukan oleh seorang aktor berdasarkan urutan kejadian.

Sequence Diagram menekankan pada pengiriman pesan dalam suatu waktu tertentu dan mengilustrasikan bagaimana pesan dikirim dan diterima oleh objek serta bagaimana urutannya.

(8)

3.4 Class Diagram

Class Diagram berperan penting untuk memvisualisasikan struktur sistem secara jelas dan terstruktur. Diagram ini bagaikan peta yang

menggambarkan elemen-elemen pembangun sistem, bagaimana mereka saling terhubung, dan atribut serta metode yang mereka miliki.

(9)

BAB IV SARAN

4.1 Saran Pengembangan

Berikan saran untuk pengembangan sistem selanjutnya

(10)

DAFTAR PUSTAKA

Rusdiana, L., Sediyono, E. & Surarso, B., 2015. Studi Implementasi Adaptive Neuro Fuzzy Inference System Untuk Menentukan Normalitas Kehamilan.

Jurnal Sistem Informasi Bisnis (JSINBIS), 5(2), pp. 98-108.

Winaldi, I. & Setyawan, A., 2018. Aplikasi Pengenalan Bahasa Isyarat Untuk Penyandang Tuna Tungu Berbasis Android. Program Studi Sistem Informasi Fakultas Teknologi Informasi Universitas Serang Raya, Volume 5, pp. 70-72.

Yakub, 2012. Pengantar Sistem Informasi. Yogyakarta: Graha Ilmu.

Referensi

Dokumen terkait

penyusunan skripsi yang berjudul ” Penerapan Aplikasi QR Code Reader dan QR Code Generator Secara Mobile Untuk Mengelola Informasi Benda Cagar Budaya Kota

Hasil yang dibahas adalah hasil dari Penerapan Aplikasi QR Code Reader dan QR Code Generator Secara Mobile Untuk Mengelola Benda Cagar Budaya Kota Salatiga. Bab 5 :

QR Code Respon pelanggan sangat positif terhadap penggunaan QR Code dalam bentuk tiket, dikarenakan mereka merasa lebih dipermudah dengan hanya menunjukan bukti tiket QR Code

Berdasarkan uraian yang telah penulis buat tentang Aplikasi Perancangan QR Code Generator dan QR Code Reader Menggunakan Metode Stroke Histogram maka penulis

baru yaitu dengan menggunakan sistem pemesanan tiket bioskop secara online.. Pada sistem yang baru ini pelanggan dapat melihat film yang

Dari hasil pengujian aplikasi sistem informasi pencatatan meteran air menggunakan Quick Responde Code (QR Code) berbasis Android pada android dapat mengkoneksikan

Aplikasi QR Code Generator dan QR Code Reader menggunakan metode stroke histogram merupakan sebuah aplikasi berbasis desktop yang pada intinya memiliki

Keywords: boarding check-in, E-ticket, QR code, UCD ABSTRAK Penerapan E-ticket kapal berbasis QR Code pada boarding check-in menggunakan method UCD User Centered Design menghasilkan