• Tidak ada hasil yang ditemukan

Analisis Sistem Informasi Akuntansi Penerimaan Kas

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "Analisis Sistem Informasi Akuntansi Penerimaan Kas"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

ANALISIS SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PENERIMAAN KAS PADA SULTAN ALAUDDIN HOTEL DAN CONVENTION MAKASSAR

Riska K1, Neng Indriyani2, Tamsil3

SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI YPUP MAKASSAR

1[email protected], 2[email protected], 3[email protected]

ABSTRACT

Abstract: An Analysis of Accounting Information System 0n Cash-receipt and Cash-payment at Sultan Alauddin Hotel and Convention Makassar. Supervised by Neng Indriyani, SE,.MM and Tamsi,SE,.MM.

The research aimed to find out the accounting information system on cash-receipt and cash-flow at Sultan Alauddin Hotel and Convention Makassar. The research method was descriptive qualitative to describes the problem of a company related to cash-receipt and cash-payment. The technique of collecting data was through the library study, the interview, and the observation. The research result at Sultan Alauddin Hotel and Convention Makassar was not following the controlling elements which cover the managerial, the authority, and the recording system, the healthy practice, and the qualified employees. It showed that Sultan Alauddin Hotel and Convention Makassar was not following the elements off good internal control.

Keywords : Accounting Information System, Cash-Receipt, and Cash-Payment

PENDAHULUAN

Latar Belakang Setiap perusahaan diharapkan untuk menerapkan sistem akuntansi yang sesuai dengan kondisi masing-masing perusahaan. Salah satu sistem yang digunakan oleh perusahaan adalah sistem akuntansi penerimaan dan pengeluaran kas. Masalah kas merupakan suatu hal yang memerlukan penanganan khusus, terutama dalam administrasinya, baik untuk perusahaan besar menengah maupun kecil. Sebab pada prinsipnya kas merupakan aktiva lancar yang mempunyai sifat yang paling likuid dan mudah dipindah tangankan.

Penerapan sistem akuntansi dalam sebuah perusahaan dapat di minimalkan biaya operasional yang dikeluarkan dan dapat mengefektifkan jumlah tenaga kerja yang dimiliki. Salah satu sistem akuntansi yang digunakan oleh perusahaan adalah sistem penerimaan dan pengeluaran kas. Sistem ini menangani pengeluaran dan penerimaan kas yang terjadi secara rutin pada sebuah perusahaan.

Untuk menciptakan keuangan yang baik, manajemen harus menetapkan tanggung jawab secara jelas dan tiap orang memiliki tanggung jawab untuk tugas yang diberikan kepadanya.

Apabila perumusan tanggung jawab tidak jelas dan tidak terjadi suatu kesalahan, maka akan sulit untuk mencari siapa yang bertanggung jawab akan kesalahan tersebut. Pengelolaan yang baik terhadap kas memerlukan prosedur- prosedur tersebut hendaknya diperhatikan tiga prinsip pokok. Pertama harus terdapat pemisahan tugas secara tepat, sehingga petugas yang bertanggung jawab menangani transaksi kas dan penyimpanan kas tidak merangkap sebagai petugas pencatat transaksi kas. Kedua, semua penerimaan kas hendaknya disetorkan seluruhnya ke bank secara harian. Ketiga, semua pengeluaran kas hendaknya dilakukan menggunakan cek, kecuali untuk pengeluaran yang kecil jumlahnya dimungkinkan untuk menggunakan uang tunai, yaitu melalui kas kecil.

Dalam sistem akuntansi penerimaan dan pengeluaran kas diperlukan adanya prosedur yang baik yang nantinya akan sesuai dengan

(2)

kebijakan manajemen yang telah ditetapkan.

Penerimaan dan pengeluaran kas yang dilakukan diluar prosedur yang telah ditentukan, akan memungkinkan terjadinya penyelewengan, pencurian dan penggelapan kas. Untuk mengawasi pengeluaran kas, maka semua pengeluaran kas harus dilakukan dengan menggunakan cek, kecuali pengeluaran yang jumlahnya kecil dapat dilakukan melalui kas kecil. Jika kewenangan untuk menandatangani cek didelegasiakn kepada seorang pegawai yang ditujuk, maka pegawai tersebut tidak diperkenankan untuk melakukan pencatatan transaksi kas. Hal ini untuk mencegah adanya kecurangan dalam pengeluaran kas yang tidak nanpak dalam catatan akuntansi.Prosedur- prosedur yang digunakan untuk mengawasi kas, bisa berbeda-beda antar perusahaan yang satu dengan perusahaan lainnya. Hal ini tergantung pada berbagai faktor, seperti besarnya perusahaan, jumlah karyawan, sumber-sumber kas, dan sebagainya.

Dapat disimpulkan bahwa semakin baik sistem penerimaan dan pengeluaran kas yang dilakukan perusahaan, maka akan semakin dapat dipercaya besarnya akun kas yang dilaporkan pada laporan keuangan perusahaan tersebut.

Disamping itu, dangan penerapan prosedur pengelolaan kas yang baik, maka kemungkinan tingkat penyelewengan dan penggelapan kas kan mudah dicegah dan ditelusuri.

Sultan Alauddin Hotel dan Convention Makassar sebagai salah satu hotel bintang 3 yang ada di kota Makassar. Dalam pengelolaan perusahaan dengan adanya sistem ini dapat mengetahui dan mengontrol pergerakan keluar masuknya uang kas yang berlangsung dengan baik atau tidak dengan mengontrol ini akan diminimalkan adanya kemungkinan terjadinya kebocoran dan penyelewengan kas dan menjamin tersedianya informasi akuntansi yang akurat dan memadai.

Berdasarkan latar belakang yang telah penulis paparkan diatas, maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian pada perusahaan tersebut dengan judul Analisis Sistem Informsi Penerimaan Kas Pada Sultan Alauddin Hotel dan Convention Makassar.

Rumusan masalah yang akan diteliti adalah apakah Sistem Informasi Akuntansi Penerimaan Kas pada Sultan Alauddin Hotel dan

Convention Makassar telah memenuhi unsur- unsur sistem pengendalian internal yang baik ?

tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui Sistem Informasi Akuntansi Penerimaan kas pada Sultan Alauddin Hotel dan Convention Makassar.

TINJAUAN LITERATUR Sistem menurut Mulyadi (2010:1) adalah sekelompok unsur yang erat berhubungan satudengan yang lainnya, yang berfungsi bersama-sama untuk mencapai tujuan tertentu.

Sistem juga terdiri dari unsur-unsur yang merupakan bagian terpadu dari berbagai subsistem yang bersangkutan. Unsur-unsur sistem juga berkerja sama untuk mencapai tujuan subsistem itu sendiri dan bagian dari sistem lain yang lebih besar dalam mendukung pencapain tujuan.

Jogiyanto (2011:34) menyatakan bahwa sistem dapat didefinisikan dengan pendekatan prosedur dengan pendekatan komponen. Sistem dan prosedur merupakan suatu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan satu sama lain. Suatu sistem baru bisa terbentuk bila di dalamnya terdapat beberapa prosedur yang mengikutinya.

Al Bahra (2012:1-2) menjelaskan bahwa sistem adalah suatu urutan kegiatan yang saling berhubungan, berkumpul bersama-sama, untuk mencapai tujuan tertentu. Langkah kegiatan disini yang dimaksud sebagai urutan adalah untuk menjelaskan apa yang harus dikerjakan, siapa yang mengerjakan, kapan dikerjakan, dan bagaimana mengerjakannya dalam pencapaian tujuan yang ditetapkan bersama.

Informasi merupakan data yang sudah diolah sehingga berguna untuk pembuatan keputusan (Winarno,2016:1-6). Data adalah representasi suatu objek. Data yang telah diperoleh kemudian diolah untuk digunakan sebagai dasar dalam pengambilan keputusan strategis. Data yang diolah belum dapat digunakan untuk pengambilan keputusan.

Krismiaji, (2014:4) berpendapat bahwa informasi merupakan yang telah dikelolah dan diproses untuk memberikan arti dan memperbaiki proses proses keputusan.

Menurut Kieso (2011:2), akuntansi bisa didefinisikan secara tepat dengan menjelaskan tiga karakteristik penting dari akuntansi: (1)

(3)

pengidentifikasian, pengukuran, dan pengkomunikasian informasi keuangan tentang (2) entitas ekonomi kepada (3) pemakai yang berkepentingan.

Akuntansi merupakan suatu sistem yang memberikan informasi kuantitatif mengenai bisnis-bisnis ekonomi, terutama sifat-sifat keuangan yang ditujukan untuk digunakan dalam pengambilan keputusan ekonomis. Dari pengertian akuntansi tersebut dapat disimpulkan bahwa kegiatan akuntansi meliputi: 1) Pencatatan adalah kegiatan pencatatan atas transaksi keuangan perusahaan yang terjadi ke dalam dokumen (bukti transaksi seperti: nota, kuitansi, dan cek) ke dalam buku harian (jurnal) yang tersedia pada perusahaan dengan cermat dan kronologis 2) Penggolongan adalah kegiatan mengelompokan transaksi keuangan perusahaan ke dalam buku besar. 3) Peringkasan adalah kegiatan untuk meringkas transaksi keuangan yang sudah digolongkan ke buku besar ke dalam neraca saldo. 4) Pelaporan adalah menyusun laporan keuangan yang terdiri dari laporan laba/rugi, laporan perubahan modal, neraca, dan laporan arus kas, serta catatan atas laporan keuangan.

Menurut Mulyadi (2016:3), Sistem akuntansi adalah organisasi, formulir, catatan dan laporan yang dikoordinasi sedemikian rupa untuk menyediakan informasi keuangan yang dibutuhkan oleh manajemen guna memudahkan pengelolaan perusahaan.

Suatu sistem akuntansi mempunyai unsur- unsur pokok, menurut Mulyadi (2016:3) unsur suatu sistem akuntansi adalah : a) Formulir merupakan dokumen yang digunakan untuk merekam terjadinya transaksi-transaksi Formulir sering disebut dengan istilah dokumen, karena dengan formulir ini peristiwa yang terjadi dalam organisasi direkam di atas secarik kertas.

Formulir sering pula disebut dengan istilah media, karena formulir merupakan media untuk mencatat peristiwa yang terjadi dalam organisasi ke dalam catatan. Contoh formulir adalah faktur penjualan, bukti kas keluar/masuk, dan cek.

Dalam sistem akuntansi secara manual, media yang digunakan untuk merekam pertama kali data transaksi keuangan adalah formulir yang dibuat dari kertas. Dalam sistem akuntansi dengan komputer digunakan berbagai macam media untuk memasukkan data ke dalam sistem

pengolahan data seperti papan ketik, voice, dan touch sensors. b) Jurnal merupakan catatan akuntansi pertama yang digunakan untuk mencatat, mengklasifikasikan, dan meringkas data keuangan dan data lainnya. Sumber informasi pencatatan dalam jurnal adalah formulir. Dalam jurnal ini, data keuangan untuk pertama kalinya diklasifikasikan menurut penggolongan yang sesuai dengan informasi yang akan disajikan dalam laporan keuangan.

Contoh jurnal adalah jurnal penerimaan kas, jurnal pembelian, jurnal penjualan, dan jurnal umum. c) Buku besar terdiri dari rekening- rekening yang digunakan untuk meringkas data keuangan yang telah dicatat sebelumnya dalam jurnal. Rekening-rekening dalam buku besar disediakan sesuai dengan unsur-unsur informasi yang akan disajikan dalam laporan keuangan.

Rekening buku besar ini dapat dipandang sebagai sumber informasi keuangan untuk penyajian laporan keuangan. d) Buku Pembantu terdiri dari rekening-rekening pembantu yang merinci data keuangan yang tercantum dalam rekening tertentu dalam buku besar. Buku pembantu merupakan catatan akuntansi akhir, yang berarti tidak ada catatan akuntansi lain lagi sesudah data akuntansi diringkas dan digolongkan dalam rekening buku pembantu.

Buku pembantu disebut juga sebagai catatan akuntansi akhir karena setelah data akuntansi keuangan dicatat dalam bukubuku tersebut, proses akuntansi selanjutnya adalah penyajian laporan keuangan, bukan pencatatan lagi ke dalam catatan akuntansi. e) Laporan keuangan dapat berupa neraca, laporan laba rugi, laporan perubahan laba yang ditahan, laporan harga pokok penjualan, daftar umur piutang, daftar utang yang akan dibayar, daftar saldo persediaan yang lambat penjualannya. Laporan ini berisi informasi yang merupakan keluaran sistem akuntansi. Laporan dapat berbentuk hasil cetak komputer dan tayangan pada layar monitor komputer.

Tujuan Sistem akuntansi yang baik dapat tercipta dari adanya kerjasama antara manusia dengan sumber daya lainnya di dalam suatu perusahaan untuk mewujudkan tujuan perusahaan. Menurut Mulyadi (2016:15), tujuan umum pengembangan sistem akuntansi adalah sebagai berikut: a) Untuk menyediakan informasi bagi pengelolaan kegiatan usaha baru.

(4)

b) Untuk meningkatkan informasi yang dihasilkan oleh sistem yang sudah ada, baik mengenai mutu, ketetapan penyajian, maupun struktur informasinya. c) Untuk memperbaiki pengendalian akuntansi dan pengecekkan internal, yaitu untuk memperbaiki tingkat keandalan informasi akuntansi, dan untuk menyediakan catatan lengkap mengenai pertanggungjawaban dan perlindungan kekayaan perusahaan. d) Untuk mengurangi biaya klerikal dalam penyelenggaraan catatan akuntansi.

Uraian dan tujuan sistem akuntansi diatas dapat menyimpulkan bahwa sistem akuntansi merupakan faktor utama pendorong agar manajemen perusahaan dapat menghasilkan informasi akuntansi yang terstruktur.

Menurut Diana dan Lilis (2011:4) sistem informasi akuntansi adalah sistem yang bertujuan untuk mengumpulkan dan memproses data serta melaporkan informasi berkaitan dengan transaksi keuangan. Menurut Winarno (2015;1) pengertian dari sistem informasi akuntansi ialah sekumpulan perangkat sistem yang berfungsi untuk mencatat data transaksi, mengolah data, dan menyajikan informasi akuntansi kepada pihak internal (manajemen perusahaan) dan pihak eksternal (pembeli, pemasok, pemerintah, kreditur, dan sebagainya)

Menurut Bodnar dan Hoopwood (2012:1) Sistem informasi akuntansi adalah sekumpulan sumber-sumber daya, seperti manusia dan peralatan, yang dirncang untuk mengubah data keuangan dan data lainnya menjadi informasi.

Sedangkan Menurut Kusrini M.kom dan Andi Koniyo (2011:10) Sistem informasi akuntansi merupakan sebuah sistem yang mengubah data transaksi bisnis menjadi informasi keuangan yang berguna bagi pemakainya.

Komponen-komponen sistem informasi akuntansi menurut Mardi (2016:6) terdiri atas beberapa unsur penting, yaitu: pelaku (orang) yang bertindak sebagai operator sistem atau orang yang mengendalikan dan melaksanakan berbagai fungsi. Prosedur, baik manual maupun terotomatisasi, yang dalam kegiatan mengumpulkan, memproses, dan menyimpan data tentang aktivitas bisnis perusahaan.

Keberadaan perangkat komputer, alat pendukung dan peralatan untuk komunikasi jaringan merupakan infrastruktur teknologi informasi.

Dengan adanya unsur-unsur diatas, memungkinkan SIA melaksanakan tugas utama dalam proses bisnis perusahaan, yaitu: a) Melaksanakan pengarsipan data terkait dengan aktivitas operasional organisasi, sumber daya yang terkait dengan aktivitas tersebut baik pimpinan maupun para pelaksana tugas serta pihak luar yang memiliki kepentingan terhadap pelaporan yang dihasilkan oleh organisasi bisnis tersebut. b) Data yang diubah menjadi informasi merupakan tugas pokok SIA yang digunakan oleh pihak manajemen membuat keputusan dalam kegiatan perencanaan, implementasi dan pengendalian tugas-tugas harian perusahaan. c) Tersedia instrument pengendalian yang handal untuk menjaga harta kekayaan perusahaan, misalnya data yang memiliki nilai komersil organisasi, oleh karena itu, data tersebut harus tersedia lengkap dan terjaga kerahasiaannya serta dapat terandalkan serta relevan dengan kebutuhan.

Menurut Mardi (2014:4) tujuan dari sistem informasi akuntansi terdapat tiga tujuan yang terdiri dari: a) Guna memenuhi setiap kewajiban sesuai dengan otoritas yang diberikan kepada seseorang (to fulfill obligations relating to stewardship). Keberadaan sistem informasi membantu ketersediaan informasi yang dibutuhkan oleh pihak eksternal melalui laporan keuangan tradisional dan laporan yang diminta lainnya, demikian pula ketersediaan laporan internal yang dibutuhkan oleh seluruh jajaran dalam bentuk laporan pertanggungjawaban pengelolaan perusahaan. b) Setiap informasi yang dihasilkan merupakan bahan yang berharga bagi keputusan manajemen (to support decision making by internal decision makers). Sistem informasi menyediakan informasi guna mendukung setiap keputusan yang diambil oleh pimpinan sesuai dengan pertanggungjawaban yang diterapkan. c) Sistem informasi diperlukan untuk mendukung kelancaran operasional perusahaan sehari-hari (to support the-day-to- day operations). Sistem informasi menyediakan informasi bagi setiap satuan tugas dalam berbagai level manajemen, sehingga mereka dapat lebih produktif

Sistem akuntansi penerimaan kas adalah kas yang diterima perusahaan baik yang berupa uang tunai maupun surat-surat berharga yang mempunyai sifat dapat segera digunakan, yang

(5)

berasal dari transaksi perusahaan maupun penjualan tunai, pelunasan piutang atau transaksi lainnya yang dapat menambah kas perusahaan.

Sumber penerimaan kas terbesar suatu perusahaan jasa berasal dari transaksi penjualan tunai. (Mulyadi, 2012: 455).

Berdasarkan sistem pengendalian intern yang baik, sistem penerimaan kas dari penjualan tunai mengharuskan: a) Penerimaan kas dalam bentuk tunai harus segera disetor ke bank dalam jumlah penuh dengan cara melibatkan pihak lain selain kasir untuk melakukan internal check. b) Petugas pemegang kas harus dipisahkan dari petugas pencatat transaksi kas.

Formulir yang digunakan dalan sistem akuntansi penerimaan kas dari penjualan tunai menurut Mulyadi (2012: 463) adalah sebagai berikut: a) Faktur penjualan tunai Dokumen ini digunakan untuk merekam berbagai informasi yang diperlukan oleh manajemen mengenai penjualan tunai. b) Pita register kas Dokumen ini merupakan bukti penerimaan kas yang dikeluarkan oleh bagian kas dan merupakan dokumen pendukung faktur penjualan tunai yang dicatat dalam jurnal penjualan. c) Credit card sales slip Dokumen ini dicetak oleh credit card center bank yang menerbitkan kartu kredit dan diserahkan kepada perusahaan yang menjadi anggota kartu kredit. d) Faktur penjualan Dokumen ini digunakan untuk merekam penjualan e) Bukti setor bank Dokumen ini dibuat oleh bagian kas sebagai bukti penyetoran kas ke bank. F) Rekap harga pokok penjualan Dokumen ini digunakan oleh fungsi akuntansi untuk meringkas harga pokok produk yang dijual selama satu periode.

Adapun catatan akuntansi yang digunakan dalam sistem akuntansi penerimaan kas kecil dari penjualan tunai adalah: (Mulyadi, 2012: 468). a) Jurnal penjualan Digunakan oleh fungsi akuntansi untuk mencatat dan meringkas data penjualan. b) Jurnal penerimaan kas Untuk mencatat penerimaan kas dari berbagai sumber, diantaranya dari penjualan tunai. c) Jurnal umum Untuk mencatat harga pokok produk yang dijual.

Sistem pengendalian intern meliputi struktur organisasi, metode dan ukuran-ukuran yang dikoordinasikan untuk menjaga kekayaan organisasi, mengecek ketelitian dan keandalan data akuntansi, mendorong efisiensi dan mendorong dipatuhinya kebijakan manajemen.

Menurut Sujarweni (2015:123) sistem akuntansi pengeluaran kas merupakan sistem yang membahas keluarnya uang yang digunakan untuk pembelian tunai maupun kredit dan untuk pembayaran. Sedangkan Menurut Soemarso S.R.

(2013:297) menyebutkan bahwa pada dasarnya untuk dapat menghasilkan sistem pengendalian yang baik.

Secara garis besar pengeluaran kas perusahaan dilakukan melalui dua sistem,yaitu sistem pengeluaran kas dengan cek dan sistem pengeluaran kas dengan uang tunai melalui dana kas kecil. Pengeluaran kas yang dilakukan dengan tunai biasanya karena jumlahnya relatif kecil.

Langkah-langkah yang dilakukan perusahaan apabila anggaran tidak disusun secara baik tentu akan menyulitkan manajemen dalam menunjang tingkat pengendalian terutama yang menyangkut sebagai berikut menurut (Neng Indriyani:2014) : 1) Tujuan luas perusahaan untuk jangka panjang 2) Suatu rencana laba jangka panjang yang dikembangkan dalam batas-batas luas 3) Perincian sasaran persahaan 4) Suatu rencana laba jangka pendek yang diperinci menurut tanggung jawab yang bersangkutan 5) Suatu sistem laporan pelaksanaan berkala yang diperinci menurut tanggung jawab yang dibebankan 6) Prosedur-prosedur tingkat lanjut.

DESAIN PENELITIAN Desain penelitian merupakan suatu rencana atau rancangan mengenai cara melakukan penelitian. Cara melakukan penelitian yang digunakan adalah desain penelitian deskriptif yaitu penelitian yang bersifat paparan yang ditujukan untuk mengetahui Sistem Informasi Akuntansi Penerimaan dan Pengeluran Kas pada Sultan Alauddin Hotel dan Convention Makassar

Lokasi penelitian ini adalah Sultan Alauddin Hotel dan Convention, beralamat di jalan sultan Alauddin No.04 Makassar, dengan waktu penelitian dua bulan yaitu bulan juli sampai dengan Agustus. Jenis data yang digunakan adalah: a) Data kualitatif adalah data yang berbentuk kata-kata, bukan dalam bentuk angka, data kualitatif diperoleh dari wawancara, analisis dokumen dan diskusi terfokus atau

(6)

observasi. Data kualitatif berfungsi untuk mengetahui kualitas dari sebuah objek yang akan diteliti. b) Data kuantitatif adalah data yang berbentuk angka atau bilangan sesuai dengan bentuknya, data kuantitatif dapat diolah atau dianalisis menggunakan teknik perhitungan matematika atau statistik. Jenis data penelitian adalah: a) Data primer adalah datang yang diperoleh langsung dari subjek penelitian dengan menggunakan alat pengambilan data langsung pada subjek informasi. Data yang dimaksud disini adalah data tentang sistem informasi akuntansi penerimaan dan pengeluaran kas pada sultan alauddin hotel dan convention makassar.

Adapun data ini diperoleh dari beberapa sumber yaitu: Ketua, Bendahara, dan Anggota lainnya.

b) Data sekunder adalah data yang diperoleh dari pihak lain, tidak langsung dari subjek penelitiannya, tetapi dapat mendukung atau berkaitan dema yang diangkat. Sumber sekunder ini bersifat menunjang dan melengkapi data primer, data yang dimaksud adalah data tentang sejarah berdirinya Sultan Alauddin Hotel dan Convention Makassar dan berupa dokumen- dokumen lainnya.

Tehnik pengumpulan data dalam penelitian ini dimaksudkan untuk memperoleh data yang relevan dan akurat dengan masalah yang dibahas. Teknik pengumpulan data tersebut adalah sebagai berikut: 1) wawancara langsung dengan pihak yang bertanggung jawab atas laporan keuangan perusahaan dan 2) observasi,yaitu meninjau dan mengamati secara langsung apa yang menjadi objek penelitian.

Teknik analisis deskriptif kualitatif digunakan untuk mendiskripsikan permasalah yang ada dalam perusahaan yang berkaitan dengan Sistem Akuntansi Penerimaan Kas dan Sistem Akuntansi Pengeluaran Kas.

Definisi Opeasional Penerimaan Kas adalah suatu transaksi yang menimbulkan bertambahnya saldo kas dan Bank pada perusahaan dari pembelian kredit maupun tunai dari customer.

Pengeluran Kas adalah suatau transaksi yang menimbukan berkurangnya saldo kas dan Bank milik perusahaan yang diakibatkan adanya pembelian tunai, pembayaran hutang maupun hasil transaksi yang meyebabkan berkurangnya kas.

HASIL DAN PEMBAHASAN Unsur pengendalian internal yang terkandung atas pengeluaran kas melalui penyetoran dana pemasukan dan belanja barang adalah: 1) Struktur Manajemen,meliputi: a) Fungsi penyimpanan kas telah terpisah dari fungsi akuntansi. Dimana yang dimaksud aadalah antara Bendara dan Accounting b) Transaksi pengeluaran kas tidak dilaksanakan sendiri oleh bagian kas sejak awal sampai akhir, tanpa campur tangan fungsi yang lain. 2) Sistem otorisasi dan prosedur pencatatan, meliputi: a) Pengeluaran kas telah mendapat otorisasi dari pejabat yang berwenang. Dalam hal ini ditandai dengan bukti-bukti yang valid dan otorisasi transaksi yang jelas dari manager operasional b) Pencatatan dalam jurnal pengeluaran kas didasarkan bukti kas keluar. Dalam hal ini Accounting telah mengotorisasi kwitansi / nota pengeluaran dari setiap pembelanjaan dengan memperhatikan stempel dan tanda tangan toko pembelanjaanc)Membuatrekonsiliasi/pencocoka antara catatan penyetoran dana Sultan Alauddin Hotel dan Convention dengan catatan yang ada pada pusat pengembangan bisnis Sultan Alauddin hotel dan Convention Makassar 3) Praktik yang sehat, meliputi: a) Saldo kas yang ada dibrankas telah dilindungi dari kemungkinan pencurian atau penggunaan yang tidak semestinya. Sehingga diharuskan melakukan penyetoran ke Bank b) Nota/kwitansi transaksi pengeluaran kas harus di cap “lunas” oleh bagian kasir setelah pengeluaran kas dilakukan c) Secara periodik bendahara melakukan pencocokan jumlah fisik kas yang ada di tangan dengan jumlah kas menurut catatan akuntansi d) Melakukan penbelanjaan di toko-toko yang memiliki nota yang berbentuk struck, untuk menghindari terjadinya mark up (menaikkan) harga barang e) Pemeliharaan lift, genset, dan AC dilakukan dengan penanganan langsung dengan memanggil teknisi aahli perorangan tanpa menggunakan kontrak rekanan.

Dengan adanya unsur sistem pengendalian internal yang terkandung dalam prosedur pengendalian kas dengan memperhatikan hal-hal yang harus diperhatikan dalam sistem pengendalian internal atas pengeluaran kas, maka sistem pengendalian internal pada Sultan Alauddin Hotel dan

(7)

Convention dapat berjalan lebih efektif dengan melihat struktur manajemen, sistem otorisasi dan prosedur pencatatan serta praktek yang sehat telah dilaksanakan dengan baik.

Sistem pengendalian internal atas penerimaan dan pengeluaran kas pada Sultan Alauddin Hotel dan Convention Makassar telah memenuhi unsur sistem pengendalian yang meliputi struktur manajemen,sistem otorisasi dan prosedur pencatatan serta praktik yang sehat. Adapun sistem pengendalian internal mengenai karyawan yang mutunya sesuai dengan tanggung jawabnya yang telah di terapkan oleh Sultan Alauddin Hotel dan Convention Makassar dengan merekrut karyawan yang sesuai dengan latar belakang pendidikan dan pengalaman kerja, karena meskipun tiga unsur pengendalian internal lain cukup baik, namun jika dilaksanakan oleh karyawan yang tidak kompoten dibidangnya, maka tujuan dari sistem pengendalian internal tidak akan tercapai.

Tujuan sistem pengendalian internal yaitu menjaga kekayaan perusahaan, mengecek ketilitian dan keandalan data akuntansi, mendorong efesiensi dan dipatuhinya kebijakan manajemen akan terlaksana dengan adanya penerapan sistem pengendalian internal secara efektif, begitupun pada Sultan Alauddi Hotel dan Convention Makassar mengupayakan sistem pengendalian internal yang efektif dengan menerapkan unsur-unsur sistem pengendalian internal dengan baik.

Sultan Aalauddin Hotel dan Convention Makassar merupakan unit usaha yang tergolong masih baru sehingga prosedur penerimaan dan pengeluaran kas masih dilakukan secara manual dengan sistem komputerisasi, Namun dalam hal sistem pengendalian internal unit usaha ini sudah cukup baik dalam menjalankan sistemnya, melalui kebijakan-kebijakan dan prosedur yang telah di taati oleh setiap departemen bagian.

Satuan pemeriksa internal (SPI) dan Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) juga rutin melakukan peninjauan langsung dan pemeriksaan atas penerimaan dan pengeluaran kas pada Sultan Alauddin Hotel dan Convention Makassar setiap tri wulan untuk mengevaluasi Laporan Keuangan dan mengawasi pencatatan keuangan Sultan Alauddin Hotel dan Convention Makassar untuk meminimalisir

terjadinya sebuah tindak penyelewengan ataupun hal diluar kebijakan yang ada.

PENUTUP

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang dikemukakan sebulumnya, maka peneliti dapat menyimpulkan sebagai berikut: Sistem Pengendalian Internal atas penerimaan dan pengeluaran kas pada Sultan Alauddin Hotel dan Convention Makassar belum sesuai dengan unsure-unsur pengendalian yang baik yang meliputi struktur maanajemen, sistem otorisasi dan prosedur pencatatan, praktek yang sehat dan karyawan yang berkualitas.

Berdasarkan kesimpulan data yang diolah diatas, maka peneliti dapat memberikan saran, yaitu sebagai berikut: 1) Untuk lebih meningkatkan sistem pengendalian internal ataspenerimaan dan pengeluaran kas pada Sultan Alauddin Hotel dan Convention Makassar perlu menerapkan sistem aplikasi perangkat lunak (software) terbaru pada computer untuk lebih mengefisienkan waktu dan memudahkan dalam proses penerimaan dan pengeluaran kas.

2) Sebaiknya pihak manajemen Sultan Alauddin Hotel dan Convention Makassar melakukan pelatihan dan evaluasi kerja kepada karyawan dan meningkatkan kinerja dan pengetahuan mengenai sistem pengendalian internal, agar dapat lebih menggali kemampuan potensial karyawan.

3) Sebaiknya etiap penerimaan kas langsung disetor ke bank keesokan harinya, untuk menghindari penyalagunaan kas yang tersimpan dalam brankas. Perlu penyimpan uang dipisahkan dengan pemegang kunci brankas pemakaian kas yang bersumber dari pendapatan yang diterima perlu dihindari karena bias terjadi penyelewengan kas oleh pemegang kunci brankas dengan melakukan (peminjaman kas yang tidak sah).

DAFTAR PUSTAKA

Al-Bahra, (2012). Analisis dan Desain Sistem Informasi. Graha Ilmu, Yogyakarta.

Bodnar dan Hopwod, (2012). Accounting InformationSystem, Edisi Keempat.

Buku Satu, Terjemahan A.A Jusuf dan

(8)

R.M Tambunan. Salemba Empat, Jakarta.

Diana & Lilis, (2011). Sistem Informasi Akuntansi. Yogyakarta.

Hall. James A. (2010). Sistem Informasi Akuntansi. Edisi Pertama, Buku Satu, Terjemahan Amir Abadi Yusuf.

Salemba Empat.

Indriyani Neng. (2014). Penerapan Anggaran Sebagai Alat Bantu Manajemen.

Makassar. Diakses pada tanggal 02 November 2019 melalui: http://e-jurnal . stienobel-

indonesi.ac.id/index.php/akmen/artiticle/

view/483/479

Jogiyanto, (2011). Sistem Teknologi Informasi.

Andi, Yogyakarta.

Kieso, (2011). Pengantar Akuntansi. Salemba Empat, Jakarta.

Krismiaji, (2014). Sistem Informasi Akuntansi.

Yogyakarta: UPP AMP YKPN.

Kusrini dan Andri Koniyo. (2011). Tuntunan praktis Membangun Sistem Informasi Akuntansi dengan Visual Basic &

Microsoft SQLSever. Yogyakarta. Andi.

Mulyadi, (2010 & 2016). Sistem Akuntansi.

Salemba Empat. Jakarta.

Mardi, Dr. (2016). Sistem Informasi Akuntansi.

Penerbit Ghalia Indonesia, Bogor.

Mardi, Dr. (2014). Sistem Informasi Akuntansi.

Penerbit Ghalia Indonesia, Bogor.

Mulyadi, (2012). Sistem Akuntansi. Jakarta:

Salemba Empat.

, (2013). Sistem akuntansi. jakarta:

Salemba Empat.

Romney, (2014). Sistem Informasi Akuntansi.

Salemba Empat, Jakarta.

, (2015). Sistem Informasi Akuntansi.

Salemba Empat, Jakarta.

, (2016). Sistem Informasi Akuntansi.

Salemba Empat, Jakarta.

Soemarso S.R. (2013). Akuntansi Suatu Pengantar. Edisi Lima, Salemba Empat, Jakarta.

Sugiyono, (2013). Metode Penelitian Bisnis:

Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif dan R

&D. Penerbit Alfabeta, Bandung.

Sujarweni, V. Wiratna. (2015). Akuntansi Manajemen. Yogyakarta. Pustaka Baru Press.

Winamo, (2016). Sistem Informasi Akuntansi.

Edisi Kedua. UPP STIM YKPN, Yogyakarta.

Winamo, (2015). Sistem Informasi Akuntansi.

Edisi Kedua. UPP STIM

YKPN,Yogyakarta.

Referensi

Dokumen terkait

Sistem Pengendalian Internal COSO (Committee Of Sponsoring Organization) Atas Penerimaan dan Pengeluaran Kas .... Jenis Penelitian

Berdasarkan penelitian menunjukkan bahwa sistem pengendalian internal atas sistem akuntansi penerimaan kas meliputi struktur organisasi yang memisahkan tanggungjawab

Skripsi yang berjudul “Urgensitas Sistem Informasi Akuntansi Penjualan dan Penerimaan Kas dalam Peningkatan Pengendalian Internal (Studi Kasus Toko Jaya Makmur Jombang)” ini

Kesimpulan hasil penelitian ini adalah peneliti mendapatkan temuan bahwa sistem informasi akuntansi penjualan dan penerimaan kas terhadap volume penjualan pada

Dalam pembahasan prosedur penerimaan barang menunjukkan bahwa : Pelaksanaan Sistem Pengendalian Internal pada Prosedur Penerimaan dan Pengeluaran Barang di PT

Perancangan sistem informasi akuntansi penerimaan kas tersebut menghasilkan beberapa file komputer yang nantinya akan dicetak menjadi dokumen dan laporan yaitu

Analisis sistem informasi akuntansi penjualan tunai dan penerimaan kas dalam pengendalian internal pada UD Project Pot juga masih kurang baik dan lemah karena tidak adanya cap lunas di

KESIMPULAN Sesuai dengan hasil penelitian dan pembahasan maka dapat disimpulkan bahwa, perusahaan telah menerapkan sistem pengendalian internal dengan baik dalam prosedur penerimaan