• Tidak ada hasil yang ditemukan

ANALISIS SISTEM PENGENDALIAN INTERN PEMBERIAN KREDIT PADA PT. BANK PENGKREDITAN RAKYAT SOLIDER MARELAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2024

Membagikan "ANALISIS SISTEM PENGENDALIAN INTERN PEMBERIAN KREDIT PADA PT. BANK PENGKREDITAN RAKYAT SOLIDER MARELAN"

Copied!
39
0
0

Teks penuh

Pengendalian kredit internal merupakan upaya menjaga kredit tetap lancar, produktif dan bebas dari kesalahan. Menerapkan pengendalian internal yang memadai di sektor perkreditan berarti melakukan pendekatan yang hati-hati dalam pemberian kredit. Untuk mengatasi kredit bermasalah, dipandang perlu dilakukan analisis pengendalian internal sebelum pemberian kredit.

Sistem pengendalian internal menurut COSO (Committee of Sponsoring Organizations of the Treadway Commission) mengeluarkan definisi COSO tentang pengendalian internal. Untuk mengurangi faktor-faktor yang dapat menyebabkan terjadinya kredit macet atau bermasalah maka diperlukan sistem pengendalian internal yang baik. Berdasarkan uraian latar belakang tersebut, penulis tertarik untuk mengetahui bagaimana sistem pengendalian internal pemberian kredit pada PT.

Oleh karena itu penulis tertarik untuk melakukan penelitian yang berjudul “ANALISIS SISTEM PENGENDALIAN INTERNAL DALAM PEMBERIAN PINJAMAN PADA PT. Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan di atas, maka penulis merumuskan masalah yaitu, Bagaimana sistem pengendalian internal pemberian kredit yang diselenggarakan pada PT. Berdasarkan latar belakang tersebut, maka tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana sistem pengendalian intern pengalokasian kredit pada PT bekerja.

Hasil penelitian ini bermanfaat sebagai bahan proses pembelajaran dan dapat membantu penulis untuk menambah pengetahuan dalam sistem pengendalian internal pemberian pinjaman pada perusahaan.

Fungsi Bank

Jenis-jenis Bank

Dilihat dari Cara Menentukan Harga

Pemberian Kredit

  • Pengertian Kredit
  • Tujuan Kredit

Yang dimaksud dengan amanah disini adalah ia yakin kepada penerima kredit bahwa kredit yang telah ia cairkan pasti akan dikembalikan sesuai kesepakatan. Sedangkan bagi penerima kredit merupakan akseptasi amanah, sehingga mempunyai kewajiban membayar sesuai jangka waktunya. Sebelum kredit diberikan, untuk meyakinkan bank bahwa nasabah benar-benar dapat dipercaya, bank terlebih dahulu melakukan analisis kredit.

Analisis kredit mencakup latar belakang pelanggan atau bisnis, prospek bisnis, jaminan yang diberikan, dan faktor lainnya. Sedangkan pengertian pembiayaan adalah pembiayaan adalah penyediaan uang atau tagihan yang dapat dipersamakan dengannya, berdasarkan kesepakatan atau kesepakatan antara bank dengan pihak lain yang mengharuskan pihak yang dibiayai mengembalikan uang atau tagihan tersebut setelah jangka waktu tertentu. jangka waktu pengembalian atau jangka waktu bagi hasil8. Menurut Thamrin Abdullah dan Francis Tantri dalam bukunya, “Kredit adalah hak untuk menerima pembayaran atas kewajiban.

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa pinjaman itu berbentuk uang atau tagihan yang nilainya diukur dengan uang. Kemudian dibuatlah perjanjian antara bank sebagai kreditur dan nasabah peminjam sebagai debitur, dengan perjanjian yang telah dibuat.

Unsur-unsur Kredit

Kredit yang diberikan oleh suatu lembaga perbankan didasarkan pada kepercayaan, sehingga pemberian kredit merupakan suatu pemberian kepercayaan. Artinya suatu lembaga perbankan akan memberikan pinjaman jika memang benar-benar yakin bahwa peminjam akan mengembalikan pinjamannya sesuai dengan jangka waktu dan syarat-syarat yang disepakati kedua belah pihak. Unsur-unsur pemberian fasilitas kredit menurut Thamrin Abdullah dan Francis Tantri adalah sebagai berikut.

Kepercayaan, yaitu keyakinan pemberi kredit bahwa kredit yang diberikan (berupa uang, barang atau jasa) benar-benar akan diterima kembali di kemudian hari. Jangka waktu, yaitu setiap kredit yang diberikan mempunyai jangka waktu tertentu, jangka waktu tersebut termasuk jangka waktu pengembalian kredit yang disepakati. Risiko yaitu adanya tenggang waktu pelunasan sehingga menimbulkan risiko tidak tertagihnya/tidak terbayarnya kredit e.

Jenis-jenis Kredit

Prinsip-prinsip Pemberian Kredit

Apakah calon debitur yang akan menerima kredit mampu melunasi pokok ditambah bunga dan kewajibannya? Selain permasalahan-permasalahan umum yang harus dipecahkan oleh perusahaan sehubungan dengan pemberian kredit, mereka juga menghadapi permasalahan-permasalahan khusus yang berkaitan dengan kegiatan usaha tertentu dari calon debitur. Artinya, setiap calon pelanggan mempunyai permasalahan spesifik yang berbeda secara signifikan antara satu pelanggan dengan pelanggan lainnya.

Oleh karena itu, diperlukan pendekatan dan penanganan yang berbeda antara satu klien dengan klien lainnya dan memperhatikan keistimewaan usaha/pekerjaannya. Biasanya kriteria penilaian yang dilakukan bank untuk mendapatkan nasabah yang benar-benar menguntungkan dilakukan dengan menggunakan analisis 5C dan 7P. Menurut Thamrin Abdullah dan Francis Tantri, analisis penentuan kesesuaian nasabah ditentukan berdasarkan prinsip pemberian kredit 5C, yaitu sebagai berikut.

Merupakan suatu keyakinan bahwa karakter atau sifat orang yang akan diberi kredit benar-benar dapat diandalkan, hal ini tercermin dari latar belakang nasabah, baik pekerjaan maupun pribadi. Untuk melihat kemampuan nasabah dalam berbisnis yang dikaitkan dengan pendidikannya, maka kemampuan berbisnis juga diukur dalam kaitannya dengan kemampuannya dalam memahami peraturan pemerintah. 15 Thamrin Abdullah dan Francis Tantri, Bank dan Lembaga Keuangan, Edisi 1, Cetakan Keempat, Rajawali Press, Jakarta, 2017, hal.

Dalam melakukan penilaian kredit, hendaknya dinilai kondisi perekonomian saat ini dan peluang masa depan sesuai dengan masing-masing sektor, serta hasil prospek usaha dari sektor yang dikelola. Yakni untuk menilai apakah bisnis pelanggan di masa depan akan menguntungkan atau tidak, atau dengan kata lain apakah mempunyai prospek atau sebaliknya. Merupakan ukuran bagaimana nasabah membayar kembali kredit yang diambil atau dari sumber apa uang tersebut digunakan untuk mengembalikan kredit tersebut.

Prosedur Pemberian Kredit

Penyaluran/penarikan dana 18

Sistem Pengendalian Intern

  • Pengertian dan Tujuan Pengendalian Intern
  • Tujuan Pengendalian Intern Kredit
  • Kriteria Pengendalian Intern Pemberian Kredit Yang Efektif

Pengendalian internal adalah seperangkat kebijakan dan prosedur untuk melindungi aset atau kekayaan perusahaan dari segala bentuk penyalahgunaan, menjamin tersedianya informasi akuntansi perusahaan yang akurat dan menjamin terlaksananya ketentuan (peraturan)/undang-undang dan kebijakan perusahaan. manajemen dihormati atau dilaksanakan dengan baik. dari seluruh karyawan.perusahaan19. Sistem pengendalian internal mencakup struktur organisasi, metode dan ukuran yang dikoordinasikan untuk melindungi aset organisasi, untuk mengendalikan keakuratan dan keandalan data akuntansi, untuk mendorong efisiensi dan untuk mendorong kepatuhan terhadap kebijakan manajemen20. Jadi, dapat disimpulkan bahwa pengendalian internal adalah suatu proses yang dilakukan untuk mencapai tujuan organisasi yang terdiri dari berbagai kebijakan, prosedur, teknik, peralatan, fisik, dokumentasi dan orang-orang.

Pengawasan manajemen adalah pengawasan yang bertujuan untuk: (1) meningkatkan efisiensi operasional usaha dan (2) meningkatkan kepatuhan terhadap kebijakan yang ditetapkan manajemen. Untuk menjamin agar berbagai pihak mengikuti aturan-aturan manajemen, maka perlu diterapkan suatu sistem pengendalian tertentu, yaitu pengendalian manajemen. Dalam mendukung perkreditan yang sehat dan penerapan pengendalian perkreditan internal, bank wajib memantau tahapan proses perkreditan yang dilakukannya.

Pemantauan kredit merupakan tahapan lebih lanjut dalam proses pemberian kredit dan merupakan upaya untuk memastikan bahwa kredit yang telah disalurkan dapat dikembalikan sesuai jangka waktu yang telah disepakati. “Pengendalian kredit adalah kegiatan pengendalian/pemantauan tahapan proses persetujuan kredit, pejabat kredit yang melaksanakan proses persetujuan kredit, dan pengaturan kredit” 21. Tujuan pengendalian/pengendalian kredit adalah untuk menjamin terlaksananya pengelolaan, perlindungan dan dilakukan pengendalian terhadap kredit sebagai aset/aset bank.

21 Mudrajad Kuncoro dan Suhardjono, Teori dan Penerapan Manajemen Bank, edisi pertama, cetakan kedua, BPFE-Yogyakarta, Yogyakarta, 2016, hal. Sistem pengendalian kredit internal yang bertujuan untuk mencapai portofolio kredit yang sehat dan mencegah kemungkinan penyalahgunaan wewenang oleh berbagai pihak yang dapat merugikan bank dan terjadinya praktik perkreditan yang tidak sehat22. Pengendalian kredit adalah upaya agar kredit yang diberikan tetap lancar, produktif dan tidak macet”23.

Harus ada sistem pengendalian intern yang baik dalam artian adanya pemisahan fungsi antara pejabat pemberi kredit, dan pejabat yang memberikan kredit.

Harus ada sistem pengendalian intern yang baik dalam arti ada pemisahan fungsi antara pejabat yang menyetujui kredit, yang

Harus ada kebijakan perkreditan tertulis yang telah disetujui direksi. Kebijakan tertulis mengenai kredit paling tidak harus

Harus ada apparat yang kompeten yang akan memproses kredit

Harus ada fungsi review terhadap kredit yang telah diberikan dan manajemen harus selalu memantau pelaksanaan review serta

Aktivitas Pengendalian (Control Activities)

Menurut Committee of Tradeway Sponsoring Organization (COSO) Mulyadi menyatakan bahwa unsur utama pengendalian internal adalah. Kualitas informasi yang dihasilkan sistem berdampak pada kemampuan manajemen dalam mengambil keputusan yang tepat dalam mengendalikan aktivitas suatu entitas ekonomi dan menyiapkan laporan keuangan yang andal. Komunikasi melibatkan pemahaman peran dan tanggung jawab individu mengenai pengendalian internal atas pelaporan keuangan.

METODE PENELITIAN

  • Objek dan Subjek Penelitian
  • Jenis dan Sumber Data Penelitian
  • Metode Pengumpulan Data
  • Metode Analisis Data

Penelitian kualitatif menekankan pada kualitas, bukan kuantitas, dan data yang dikumpulkan tidak berasal dari kuesioner, melainkan dari wawancara, observasi langsung, dan dokumen terkait. Data primer merupakan sumber data penelitian yang diperoleh langsung dari sumber asli (tidak melalui media perantara). Data primer diperoleh langsung dari hasil wawancara peneliti dengan Bagian Personalia (HRD) dan Administrasi Kredit PT.

Data sekunder merupakan sumber data penelitian yang diperoleh peneliti secara tidak langsung melalui media perantara (diperoleh dan dicatat oleh pihak lain)27. 27 Nur Indriantoro dan Bambang Supomo, Metodologi Penelitian Bisnis, edisi pertama, edisi ketujuh, BPFE, Yogyakarta, 2019, hal. Metode pengumpulan data merupakan metode yang paling penting dalam penelitian karena tujuan utama penelitian adalah memperoleh data dan informasi.

Wawancara merupakan salah satu bentuk komunikasi verbal, yaitu suatu jenis percakapan yang menanyakan pertanyaan-pertanyaan yang bertujuan untuk memperoleh informasi terkait. Menurut Nur Indriantoro dan Bambang Supomo, “Wawancara adalah teknik pengumpulan data dengan metode survei yang menggunakan pertanyaan lisan kepada subjek penelitian”28. Dokumentasi adalah suatu cara yang digunakan untuk memperoleh data dan informasi berupa buku, arsip, dokumen, angka tertulis dan gambar dalam bentuk laporan serta keterangan yang dapat menunjang penelitian29.

Yang berhubungan langsung dengan penelitian ini adalah dokumen struktur organisasi, data jumlah kredit yang diberikan, fungsi yang berkaitan dengan pemberian kredit dan dokumen yang digunakan dalam pemberian kredit. Penelitian kepustakaan dilakukan dengan cara mengumpulkan bahan-bahan dengan cara membaca buku-buku, jurnal-jurnal dan referensi-referensi lain yang berkaitan dengan masalah yang diteliti, seperti risalah tentang perkreditan, jurnal pengendalian intern perkreditan, undang-undang perbankan, buku sistem informasi akuntansi, buku bank pada buku. sistem pengendalian internal dan sebagainya. Analisis data penelitian merupakan bagian dari proses pengujian data setelah tahap pemilihan dan pengumpulan data penelitian.

Metode analisis data yang digunakan peneliti adalah metode deskriptif yaitu dengan mengamati kegiatan individu atau kelompok.

Referensi

Dokumen terkait

Kesimpulan dari penelitian ini adalah: (1) Pemeriksaan intern berpengaruh terhadap efektivitas pengendalian pemberian kredit (2) Administrasi dan Dokumentasi,

Khairuriza: Sistem Pengawasan Intern Terhadap Pemberian Kredit pada PT... Khairuriza: Sistem Pengawasan Intern Terhadap Pemberian Kredit

Analisis penerapan sistem pengendalian intern pada proses pemberian kredit modal kerja pada Bank Rakyat Indonesia Cabang Temanggung dilakukan dengan cara membandingkan sistem

Hasil analisis data dapat diketahui bahwa sistem pemberian kredit yang dilakukan oleh PD BPR Bank Klaten sudah memenuhi unsur-unsur pengendalian intern menurut COSO

Analisis penerapan sistem pengendalian intern pada proses pemberian kredit modal kerja pada Bank Rakyat Indonesia Cabang Temanggung dilakukan dengan cara membandingkan sistem

Hasil rekomendasi prosedur pemberian kredit di PT Bank Perkreditan Rakyat(BPR) Nur Semesta Indah diatas, penelitian menambahkan proses manual yaitu analisa kredit

“Analisis Sistem Akuntansi Pengajuan, Pemberian Dan Penerimaan Kas Atas Angsuran Kredit Multiguna Dalam Upaya Meningkatkan Pengendalian Intern Studi Pada PT.. BRI Persero

Pengendalian intern kredit diperbankan juga dapat dilakukan dengan menerapkan analisi 7p yaitu analisis untuk menilai nasabah dari segi keperibadiannya dimasa lalu Personality,