• Tidak ada hasil yang ditemukan

Analisis Pengendalian Intern Pada Sistem Informasi Akuntansi Pemberian Kredit Mikro di PT Bank Mandiri (Persero) Tbk Cabang X

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "Analisis Pengendalian Intern Pada Sistem Informasi Akuntansi Pemberian Kredit Mikro di PT Bank Mandiri (Persero) Tbk Cabang X"

Copied!
106
0
0

Teks penuh

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Bank Mandiri (Persero) Tbk Cabang X, NPL masih melebihi standar yang ditetapkan Bank Indonesia sebesar 5%. Pengendalian internal dalam proses pemberian kredit mikro” (studi pada PT. Bank Mandiri cabang Majapahit Semarang).

Identifikasi Masalah

Bank Mandiri sebagai salah satu bank milik negara di Indonesia juga turut serta memberikan kredit kepada para pengusaha atau usaha kecil menengah bahkan mikro. Bank Mandiri (Persero) Tbk dalam pengembangan Bisnis Mikro menggunakan strategi hybrid yaitu melalui akses langsung ke prospek mikro atau melalui kerjasama dengan BPR.

Rumusan Masalah

Ruang Lingkup Masalah

Tujuan Penelitian

Mengetahui apakah kebijakan yang diterapkan oleh pengendalian internal pada sistem informasi akuntansi pemberian kredit mikro diterapkan oleh PT. Mengetahui apakah pengendalian internal pada sistem informasi akuntansi pemberian kredit mikro dilakukan oleh PT.

Manfaat Penelitian

Sistematika Penulisan

Hasil analisis yang dilakukan sesuai dengan metodologi penelitian, penulisan ulang dan interpretasi hasil wawancara yang dilakukan dengan pihak-pihak yang terlibat dalam pemberian kredit mikro di PT. Bab ini berisi tentang simpanan dan saran yang penulis berikan setelah menganalisis sistem pengendalian intern pada proses pemberian kredit mikro PT Bank Mandiri (Persero) Tbk Cabang X.

LANDASAN TEORI DAN KERANGKA PEMIKIRAN

Landasan Teori

  • Sistem
  • Sistem Informasi
  • Sistem Informasi Akuntansi
    • Karakteristik Kualitas Sistem Informasi Akuntansi
    • Tujuan Sistem Informasi Akuntansi
    • Siklus Sistem Informasi Akuntansi
    • Dokumentasi dan Laporan yang Terkait Kredit
  • Sistem Pengendalian Internal
    • Unsur-unsur Pengendalian Intern
    • Tujuan Pengendalian Intern
  • Sistem Informasi Akuntansi Bank
  • Bank
    • Pengertian Bank
    • Jenis – Jenis Bank
  • Kredit
    • Pengertian Kredit
    • Tujuan Kredit
    • Fungsi Kredit
    • Unsur – Unsur Kredit
    • Analisis Kredit
  • Sistem Informasi Akuntansi Pemberian Kredit

Apakah suatu sistem dapat menghasilkan informasi yang dibutuhkan pengguna, pengukuran waktu atau hal lainnya, sistem informasi tersebut harus terarah dan mempunyai tujuan. Puspitawati dan Anggadini., (2011) menyatakan bahwa sistem informasi mempunyai tujuan utama dan juga fungsi utama. Menurut Romney dan Steinbart (2015), sistem informasi akuntansi adalah suatu sistem yang digunakan untuk mengumpulkan, mencatat, menyimpan dan mengolah data untuk menghasilkan informasi untuk pengambilan keputusan.

Menurut Gelinas dan Dull (2012), sistem informasi akuntansi adalah sistem yang digunakan untuk mengumpulkan, memproses, dan melaporkan informasi terkait aspek keuangan kegiatan bisnis. Menurut Hall (2009), Sistem Informasi Akuntansi adalah suatu proses transaksi keuangan dan transaksi non keuangan yang mempengaruhi pemrosesan transaksi keuangan dan memuat pengolahan data didalamnya. Sistem Informasi Akuntansi sendiri mempunyai karakteristik kualitas yang dapat menunjukkan bahwa sistem informasi akuntansi tersebut baik dalam penerapannya dan layak digunakan.

Sistem informasi akuntansi memberikan informasi tentang penggunaan sumber daya kepada pengguna eksternal melalui laporan keuangan dan laporan lainnya. Sistem informasi akuntansi memberikan manajer informasi penting yang dapat mereka gunakan untuk membuat keputusan bagi bisnis mereka. Sistem informasi akuntansi memberikan informasi kepada karyawan yang membantu mereka menyelesaikan pekerjaan mereka secara efektif dan efisien.

Sistem informasi akuntansi sendiri mempunyai beberapa siklus yang digunakan perusahaan sesuai dengan kebutuhannya. Untuk meningkatkan informasi yaitu informasi yang relevan, andal, dan tepat waktu, dengan kata lain sistem informasi akuntansi harus menyediakan informasi yang dibutuhkan secara cepat dan akurat.

Tabel 2.1. Tabel Unsur Sistem
Tabel 2.1. Tabel Unsur Sistem

Kerangka Pemikiran

Dengan demikian, penelitian ini merupakan penelitian studi kasus mengenai analisis sistem informasi akuntansi pengendalian internal dalam pemberian kredit mikro pada PT.

Gambar 2.2. Gambar Kerangka  Pemikiran
Gambar 2.2. Gambar Kerangka Pemikiran

METODOLOGI PENELITIAN

Objek Penelitian

Metode Pengumpulan Data

  • Jenis Data
  • Teknik Pengumpulan Data

Data sekunder sendiri merupakan sumber data yang tidak langsung memberikan data kepada pengumpul data (Sugiono, 2008). Data sekunder ini merupakan data yang menunjang kebutuhan data primer seperti buku, teori dan bacaan yang berkaitan dengan subjek penelitian. Teknik pengumpulan data untuk data primer adalah dengan terjun langsung ke lapangan atau perusahaan.

Dalam penelitian ini observasi dilakukan dengan menelaah metode dan prosedur yang dilakukan oleh pihak PT. Wawancara digunakan sebagai teknik pengumpulan data jika peneliti harus melakukan studi pendahuluan untuk menemukan masalah yang akan diteliti, dan peneliti juga ingin mengetahui sesuatu lebih mendalam dari responden (Sugiono, 2010). Dokumentasi adalah pengumpulan data yang dilakukan peneliti dengan cara mengumpulkan dokumen-dokumen yang diperlukan berkaitan dengan penelitian.

Pengumpulan data dokumentasi dalam penelitian ini adalah pengumpulan dokumen-dokumen yang berkaitan dengan pemberian kredit mikro. Teknik pengumpulan data data sekunder digunakan sebagai landasan teori, yaitu dijadikan dasar perbandingan dengan apa yang ada dalam kenyataan dan dilakukan oleh PT. Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh data sekunder yaitu dengan mencari, membaca dan mempelajari teori-teori dasar yang berkaitan dengan masalah yang diteliti.

Metode Analisis Data

Segmen Corporate Banking merupakan pemberian kredit untuk keperluan bisnis atau bisnis produktif yang diberikan kepada perusahaan yang memiliki omzet kotor tahunan di atas Rp 300 miliar per tahun. Setelah itu, MBM memeriksa hasil penilaian yang dilakukan MKA dan memutuskan layak atau tidaknya pemberian kredit. Jika MBM telah memutuskan bahwa pemberian kredit dianggap dapat dilakukan, MBM memberikan SPPK (Surat Pemberitahuan Pemberian Kredit) kepada analis kredit mikro, dan MKA akan membuat PK (perjanjian kredit) dan mengkonfirmasi kepada nasabah bahwa kredit tersebut adalah kredit mikro. menyetujui dan akan menjadwalkan perjanjian kredit untuk dilaksanakan di cabang Unit Bisnis Mandiri.

Kebijakan pengendalian internal sistem informasi akuntansi penyediaan kredit mikro yang dilaksanakan oleh unit Mandiri Bisnis cabang X telah dilaksanakan semaksimal mungkin. Mereka memeriksa kelengkapan formulir, dokumen dan catatan yang berkaitan dengan kegiatan peminjaman secara jelas dan bertahap sesuai dengan tanggung jawab dan wewenangnya. Sehingga seluruh dokumen terkait proses persetujuan kredit telah sesuai dengan ketentuan yang telah ditetapkan oleh PT.

Akses terhadap komputer dan sistem atau perangkat lunak yang digunakan dalam proses pemberian kredit dibatasi dan dipantau sesuai dengan departemen yang mempunyai kewenangan. Bank Mandiri (Persero) Tbk cabang Penelitian ini hanya menganalisis pengendalian internal untuk pemberian kredit mikro dan berfokus pada satu produk mikro yang hanya memberikan pembiayaan atau penyaluran kredit kepada usaha menengah kecil atau segmen mikro.

ANALISIS DAN PEMBAHASAN

Gambaran Umum PT. Bank Mandiri (Persero) Tbk

Bank Mandiri (Persero) Tbk didirikan pada tanggal 2 Oktober 1998 sebagai bagian dari program restrukturisasi perbankan yang dilaksanakan oleh pemerintah Indonesia. Saat ini terdapat lebih dari 21.000 karyawan yang tersebar di 1000 cabang dan didukung oleh anak perusahaan yang bergerak di bidang investment banking, perbankan syariah dan bancassurance, PT. Bank Mandiri (Persero) Tbk memberikan solusi keuangan komprehensif kepada perusahaan swasta dan milik negara, komersial, usaha kecil dan mikro serta nasabah konsumen.

Bank Mandiri (Persero) Tbk mempunyai visi, yaitu menjadi lembaga keuangan Indonesia yang paling dikagumi dan berpikiran maju. Bank Mandiri (Persero) Tbk mempunyai misi pendukung seperti bertujuan untuk memenuhi kebutuhan pasar, mengembangkan sumber daya manusia yang profesional, memberikan manfaat sebesar-besarnya kepada pemangku kepentingan, menerapkan manajemen terbuka dan memperjuangkan kepentingan masyarakat dan lingkungan. Segmen Perbankan Komersial mencakup pemberian kredit kepada perusahaan produktif atau kepentingan bisnis perusahaan klien dengan omzet tahunan bruto lebih dari Rp 5 miliar hingga Rp 300 miliar per tahun.

Segmen usaha kecil dan mikro merupakan pemberian kredit untuk usaha produktif atau kepentingan usaha perusahaan nasabah yang mempunyai penjualan bruto tahunan sebanyak-banyaknya Rp 5 miliar. Segmen Pelanggan adalah pemberian kredit kepada pelanggan perorangan atau dapat diserahkan secara kelompok untuk keperluan konsumsi atau.

Struktur Organisasi dan Deskripsi Pekerjaan

  • Struktur Organisasi Mandiri Bisnis Unit Cabang X
  • Deskripsi Perkerjaan
  • Sistem dan Prosedur
    • Bagian-Bagian yang Terlibat dalam Pemberian Kredit Mikro
    • Dokumen dan Persyaratan Pemberian Kredit Mikro
    • Software yang digunakan dalam Pemberian Kredit
    • Jurnal Standar yang digunakan dalam Pemberian Kredit
    • Proses Pemberian Kredit
  • Analisis Pengendalian Intern pada Mandiri Bisnis Unit Cabang X
  • Analisis Kebijakan Pengendalian Intern pada Sistem Informasi Akuntansi Pemberian

Bank Mandiri (Persero) Tbk Cabang X khususnya Unit Bisnis Mandiri memiliki metode untuk memperoleh informasi mengenai calon peminjam. Dengan pemberian kredit MKA merupakan bagian terpenting untuk dapat menghasilkan kredit yang baik dan menilai risiko awal yang mungkin timbul pada saat kredit berjalan. Penjualan kredit mikro merupakan bagian paling mendasar dalam mencari calon debitur dan memasarkan produk MBU.

Pada tahap ini, sistem melakukan pengecekan apakah calon debitur sudah mengajukan kredit dari Mandiri Business Unit (MBU) lain atau dari MBU yang sama. Tahap ini juga mencakup tahap ketujuh yaitu proses pengendalian piutang yang dilakukan dengan memasukkan informasi calon debitur mengenai informasi dari Bank Indonesia dan Bank Mandiri. MKS menyediakan dokumen-dokumen yang diberikan oleh calon debitur kepada Analis Kredit Mikro (MKA) untuk diperiksa kembali dan diverifikasi, serta memasukkan seluruh informasi nasabah, keuangan, agunan, dokumen, IDI BI, dll ke dalam LOS (Loan Origination System) di.

BI check dilakukan MBM untuk memverifikasi kembali ada atau tidaknya black file calon debitur, dan data sebelumnya mengenai keuangan atau pinjaman calon debitur. Aplikasi Cabang Bank Mandiri (Persero) Tbk untuk melakukan verifikasi terhadap dokumen dan agunan yang diserahkan oleh calon debitur serta menilai fisik agunan. Hal-hal yang meliputi filosofi/doktrin perkreditan dan asas-asas dasar pemberian kredit diatur dalam KPBM.

Pengendalian fisik atas asuransi, operasional dan pencatatan serta laporan keuangan calon debitur dilakukan oleh orang yang memenuhi uraian tugasnya, yaitu MKS. Terdapat dokumen yang memuat perjanjian yang mengikat antara Mandiri Bisnis Unit X dengan para pihak sesuai dengan ketentuan yang telah ditetapkan.

Tabel 4.1  Tabel Matriks MBSS
Tabel 4.1 Tabel Matriks MBSS

Kesesuaian Teori dan Praktik Pemberian Kredit

Terlihat adanya struktur organisasi yang jelas dan pemisahan fungsi masing-masing partai atau unit sesuai kewenangannya masing-masing. Tercapainya pengendalian internal di Departemen Mandiri Bisnis Unit Mandiri Bisnis Manager, tugas-tugas yang dicapai oleh masing-masing unit telah dilaksanakan dengan baik dan efisien, begitu pula dengan kebijakan-kebijakan yang terdapat di dalam PT. Semua sistem dan prosedur telah dilakukan dengan baik dan sesuai dengan teori yang ada, namun masih terdapat kredit macet dan bermasalah.

Hal ini dikarenakan ada faktor dari pihak nasabah atau debitur itu sendiri, misalnya menurunnya pendapatan usaha debitur dan kondisi perekonomian yang berlaku di Indonesia. Untuk terus mencapai target dan mengurangi risiko kredit macet, Unit Bisnis Mandiri khususnya bagian Penjualan Kredit Mikro melakukan pemesanan sebanyak-banyaknya dan tetap memperhatikan sistem dan prosedur yang berlaku. Selanjutnya, piutang selalu ditagih dan diingatkan sebelum tanggal jatuh tempo pembayaran angsuran. Dan memberikan pembelajaran berkelanjutan kepada karyawan yang ada agar pengetahuan dan keterampilan peminjamannya selalu terupdate sesuai dengan kondisi perekonomian dan pasar di Indonesia saat ini.

KESIMPULAN DAN SARAN

Kesimpulan

Keterbatasan Penelitian

Saran

Tabel NPL Score Board

Tabel Unsur Sistem

Tabel Matriks MBSS

Tabel Ketentuan Produk Kredit Usaha Mikro

Gambar Contoh Flowchart Pemberian Kredit

Gambar Kerangka Pemikiran

Gambar Proses Kredit pada LOS

Gambar Flowchart Proses Pemberian Kredit Mikro

Gambar

Tabel 2.1. Tabel Unsur Sistem
Gambar 2.2. Gambar Kerangka  Pemikiran
Tabel 4.1  Tabel Matriks MBSS
Gambar 4.1  Proses Kredit Pada  Loan Origination System
+3

Referensi

Dokumen terkait

Bank Mandiri, (Persero) Tbk Cabang Mikro Banking unit (MBU) USU Medan telah baik dalam prosedur penyaluran kreditnya dapat dilihat dari Analisis dan Evaluasi Bab III

Penyelesaian Kredit Macet dengan Surat Kuasa Jual Bawah Tangan Terkait Objek Jaminan Pada Perjanjian Kredit Usaha Mikro Di PT Bank Mandiri (Persero) Tbk,

Bank Mandiri (Persero) Tbk Cabang Medan Zainul Arifin telah menerapkan komputerisasi untuk mengolah data akuntansi?. Seberapa besar kebutuhan komputer

Bank Mandiri (Persero) Tbk Cabang Makassar yaitu dengan cara Reschedulling dengan memperpanjang jangka waktu kredit terhadap debitur, jangka waktu kredit yang di

Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk Kantor Cabang Kediri telah melakukan upaya pengawasan kredit secara preventif merupakan usaha pengendalian intern kredit yang dilakukan

Bahwa Hubungan hukum antara PT Bank Mandiri (Persero) Tbk Kantor Cabang Pontianak dengan nasabah pengguna jasa kartu kredit didasarkan pada perjanjian, yang

Bank Tabungan Pensiunan Nasional Tbk Cabang Indrapura Surabaya, diperoleh hasil bahwa struktur pengendalian intern atas pemberian kredit pensiun telah memenuhi

Prosedur pemberian kredit pada Bank Tabungan Negara Persero, Tbk Cabang Medan meliputi beberapa tahapan, meliputi : 1 Memeriksa Kelengkapan Berkas Permohonan Kredit dan Legalitas