• Tidak ada hasil yang ditemukan

Analisis Sistem Pengendalian Intern Terhadap Sistem Pelayanan Nasabah Melalui Media ATM Pada PT Bank Mandiri (Persero) Tbk Cabang Medan Balai Kota

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2016

Membagikan "Analisis Sistem Pengendalian Intern Terhadap Sistem Pelayanan Nasabah Melalui Media ATM Pada PT Bank Mandiri (Persero) Tbk Cabang Medan Balai Kota"

Copied!
89
0
0

Teks penuh

(1)

SKRIPSI

ANALISIS SISTEM PENGENDALIAN INTERN

TERHADAP SISTEM PELAYANAN NASABAH MELALU

MEDIA ATM PADA PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk.

CABANG MEDAN BALAI KOTA

O L E H

AHMAD SUHAIRI

070522139

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

FAKULTAS EKONOMI

PROGRAM S-1 Ekstensi

MEDAN

(2)

PERNYATAAN

Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi yang berjudul “Analisis Sistem

Pengendalian Intern Terhadap Sistem Pelayanan Nasabah Melalui Media ATM

Pada PT Bank Mandiri (Persero) Tbk Cabang Medan Balai Kota”, adalah benar

hasil karya saya sendiri dan judul dimaksud belum pernah dimuat, dipublikasikan,

atau diteliti oleh mahasiswa lain dalam konteks penulisan skripsi Ekstensi

Program S-1 Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.

Semua sumber data dan informasi yang diperoleh telah dinyatakan dengan jelas

benar apa adanya. Apabila dikemudian hari pernyataan ini tidak benar, saya

bersedia menerima sanksi yang ditetapkan oleh Universitas Sumatera Utara.

Medan, 18 Mei 2011

Yang Membuat Pernyataan,

Ahmad Suhairi

(3)

KATA PENGANTAR

Bismillaahir rahmaanirrahim, Assalamu’alaikum Wr. Wb.

Alhamdulillah, puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT,

yang telah memberikan Rahmat, Hidayah sehingga penulis dapat menyelesaikan

skripsi ini, dengan judul Analisis Sistem Pengendalian Intern Terhadap Sistem

Pelayanan Nasabah Melalui Media ATM Pada PT Bank Mandiri (Persero) Tbk

Cabang Medan Balai Kota, guna memenuhi syarat untuk memperoleh gelar

Sarjana Ekonomi pada Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.

Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih banyak kekurangan sehingga

skripsi ini masih jauh dari sempurna, dengan hati terbuka Penulis menerima kritik

dan saran dari pembaca untuk penyempurnaan pada masa yang akan datang.

Adapun skripsi ini dapat diselesaikan dengan bimbingan dan dorongan dari

berbagai pihak, secara langsung maupun tidak langsung. Dalam kesempatan ini

penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:

1. Bapak Drs. Jhon Tafbu Ritonga, M.Ec, selaku Dekan Fakultas Ekonomi

Universitas Sumatera Utara.

2. Bapak Drs. Firman Syarif, M.Si, Ak, selaku Ketua Program Studi S1

Akuntansi dan Ibu Mutia Ismail, MM, Ak selaku Sekretaris Ketua Program

Studi S1 Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara

3. Bapak Drs. Rasdianto, Msi., selaku Dosen Pembimbing yang telah

meluangkan waktu dan memberikan masukan dan sumbangan pemikiran

(4)

4. Bapak Drs. M. Zainul B. Torong, MSi., selaku Dosen Pembanding dan

Penguji 1 dan Bapak Drs. Sucipto, MM, Ak. selaku Dosen Pembanding dan

Penguji 2 yang bersedia memberikan sumbangan saran dan pemikiran dalam

penyusunan skripsi ini.

5. Tri Tjahja Adi Pimpinan Cabang PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. Cabang

Medan Balai Kota.

6. Ayahanda Drs. Sunaryo dan Ibunda Hermina Siregar , yang telah memberikan

doa dan motivasi serta dukungan baik secara moril maupun material kepada

penulis.

Semoga penulisan skripsi ini akan berguna dan bermanfaat bagi para

pembaca. Akhir kata penulis mengucapkan terima kasih dan penghargaan yang

tidak terkira kepada semua pihak yang telah membantu penulis dalam menyusun

skripsi ini.

Medan, 14 Juni 2011

Penulis,

(5)

ABSTRAK

PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. sebagai salah satu bank milik Negara senantiasa berusaha memenuhi tuntutan kebutuhan nasabahnya dalam bertransaksi di ATM dan seiring dengan perkembangan teknologi informasi. Oleh karena itu fasilitas ATM harus terus dikembangkan dengan menambah aneka fitur atau menu-menu transaksi.

Dalam proses transaksi ATM tentunya diperlukan sistem pengendalian yang baik untuk menghindari terjadinya kecurangan yang ditimbulkan oleh pihak luar. Sistem pengamanan ATM dilengkapi dengan master key dan pin, dengan sistem pengamanan untuk komputerisasi dari sistem ICBS adalah password.

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui tentang Sistem Pengendalian Intern Terhadap Sistem Pelayanan Nasabah Melalui Media ATM Pada PT Bank Mandiri (Persero) Tbk Cabang Medan Balai Kota serta mengetahui sejauh mana peran sistem pengendalian intern tersebut dalam mengatasi atau memperkecil terjadinya penyelewengan yang mungkin terjadi.

Dalam penelitian ini penulis menggunakan metode penelitian deskriptif. Jenis data yang digunakan adalah data primer dan data sekunder. Adapun teknik pengumpulan data yang digunakan adalah wawancara dan dokumentsasi

Dari hasil penelitian tersebut penulis mendapat kesimpulan bahwa sistem pegolahan data berbasisi komputer yang ada pada perusahaan yaitu sistem ICBS yang memiliki beberapa subsistem yaitu: Branch Teller Subsystem, Funding Subsystem, Loan Subsystem dan ATM Subsystem. Subsistem tersebut berperan penting dalam proses transaksi ATM yang berlangsung karena proses transaksi ATM yang berlangsung akan langsung mempengaruhi saldo rekening nasabah dengan aplikasi sistem yang ada. Dalam proses transaksi pada ATM perusahaan melakukan pengendalian umum dan pengendalian aplikasi yang diawasi oleh kantor cabang agar kegiatan operasional dapat berjalan dengan lancar dan baik.

(6)

ABSTRACT

PT Bank Bank Mandiri (Persero) Tbk, Tbk as one of state-owned bank ever try to fulfill demand requirement of its client in transacting ATM and along with growth of information technology, Therefore facility of ATM have to continue to be developed by growing is multifarious transaction menu and fitur. In course of transaction of ATM it is of course needed operation system which good to avoiding the happening of insincerity generated by outside party. System security of ATM provided with master of key and of password.

The purpose of this research is to know about the Internal Control System Customer Service System Against Media Through ATM at PT Bank Mandiri (Persero) Tbk Medan Branch City Hall and find out how far the role of the internal control system to overcome or minimize the occurrence of fraud that may occur.

In this research writer of descriptive research method. Data type the used primary data and of sekunder. As for data collecting technique the used documentation and interview.

From result of research writer get conclusion that data-processing system base on computer exist in company that is system of ICBS owning some subsystem that is : Teller subsystem Branch, subsystem funding, subsystem loan and of ATM subsystem. The subsystem play important role in course of transaction of ATM that goes on because transaction process of ATM that goes on will be direct influence account balance of client existing system application, in course of transaction ATM company operation of public and operation of application observed by office of branch to be operational activity walk at ease and goodness.

(7)

DAFTAR ISI

PERNYATAAN………. i

KATA PENGANTAR……… ii

ABSTRAK……….. iv

ABSTRACT……… v

DAFTAR ISI……….. vi

DAFTAR GAMBAR………. ix

DAFTAR LAMPIRAN………. x

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Balakang………... 1

B. Perumusan Masalah……… 4

C. Tujuan Penelitian………..……….. 4

D. Manfaat Penelitian ………. 5

BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Sistem Pengendalian Intren 1. Pengertian Pengendalian Intern……… 6

2. Unsur Pengendalian Intern ………. 9

B. Layanan 1. Pengertian Layanan………. 10

(8)

3. Kepuasan Pelanggan/Nasabah………. 12

C. Pengertian dan Fungsi Anjungan Tunai Mandiri (ATM) 1. Pengertian ATM……….. 13

2. Fungsi Anjungan Tunai Mandiri (ATM)…………. 14

3. Penerimaan dan Pengeluaran kas ATM…………... 15

D. Proses Pengolahan Data Pada ATM 1. Batch Processing………. . 16

2. Immediate Processing (On-Line Processing)…….. 18

E. Pengendalian Intern pada ATM 1. Pengendalian Umum……… 22

2. Pengendalian Khusus atas Aplikasi………. 23

F. Kerangka Konseptual………. 26

BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian……… 28

B. Data Penelitian………... 28

C. Teknik Pengumpulan Data……… 28

D. Metode analisis data……….. 29

BAB IV ANALISA HASIL PENELITIAN A. Data Penelitian 1. Gambaran Umum PT Bank Mandiri (Persero) Tbk a. Sejarah Singkat Perusahaan……….. 30

b. Struktur Organisasi Perusahaan………. 34

(9)

a. Pengertian dan Ruang Lingkup ICBS………… 41

b. Layanan dan Infrastruktur yang Digunakan ATM .... 43

c. Proses Transaksi Harian ATM……….. . 47

3. Masalah-Masalah dalam Transaksi ATM

dan Penanganannya……… 51

4. Pengendalian Sistem Komputer pada PT Bank

Mandiri (Persero) Tbk

a. Pengendalian dari aplikasi ICBS……… 57

b. Pengendalian ATM………. 60

B. Analisa Hasil Penelitian

1. Analisa dan Evaluasi Terhadap Penerapan ICBS

Pada Transaksi Kas ATM

di PT Bank Mandiri (Persero) Tbk ………. 61

2. Analisa dan Evaluasi Terhadap Metode

Pengendalian ICBS……….. 64

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan……… 68

B. Saran……….. 69

DAFTAR PUSTAKA………. 71

(10)

DAFTAR GAMBAR

NO JUDUL HAL

Gambar II.1 Kerangka Konseptual……… 31

(11)

DAFTAR TABEL

NO JUDUL HAL

(12)

DAFTAR LAMPIRAN

NO JUDUL HAL

Lampiran i Struktur Organisasi Perusahaan………. 75

Lampiran ii Berita Acara Pengisian Uang………. 76

Lampiran iii Pembukuan Transaksi Penarikan Tunai ATM

Nasabah Cabang Sendiri……… 77

Lampiran iv Pembukuan Transaksi Penarikan Tunai ATM

Nasabah Cabang Lain………. 78

Lampiran v Pembukuan Transaksi Pemindahbukuan

(13)

ABSTRAK

PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. sebagai salah satu bank milik Negara senantiasa berusaha memenuhi tuntutan kebutuhan nasabahnya dalam bertransaksi di ATM dan seiring dengan perkembangan teknologi informasi. Oleh karena itu fasilitas ATM harus terus dikembangkan dengan menambah aneka fitur atau menu-menu transaksi.

Dalam proses transaksi ATM tentunya diperlukan sistem pengendalian yang baik untuk menghindari terjadinya kecurangan yang ditimbulkan oleh pihak luar. Sistem pengamanan ATM dilengkapi dengan master key dan pin, dengan sistem pengamanan untuk komputerisasi dari sistem ICBS adalah password.

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui tentang Sistem Pengendalian Intern Terhadap Sistem Pelayanan Nasabah Melalui Media ATM Pada PT Bank Mandiri (Persero) Tbk Cabang Medan Balai Kota serta mengetahui sejauh mana peran sistem pengendalian intern tersebut dalam mengatasi atau memperkecil terjadinya penyelewengan yang mungkin terjadi.

Dalam penelitian ini penulis menggunakan metode penelitian deskriptif. Jenis data yang digunakan adalah data primer dan data sekunder. Adapun teknik pengumpulan data yang digunakan adalah wawancara dan dokumentsasi

Dari hasil penelitian tersebut penulis mendapat kesimpulan bahwa sistem pegolahan data berbasisi komputer yang ada pada perusahaan yaitu sistem ICBS yang memiliki beberapa subsistem yaitu: Branch Teller Subsystem, Funding Subsystem, Loan Subsystem dan ATM Subsystem. Subsistem tersebut berperan penting dalam proses transaksi ATM yang berlangsung karena proses transaksi ATM yang berlangsung akan langsung mempengaruhi saldo rekening nasabah dengan aplikasi sistem yang ada. Dalam proses transaksi pada ATM perusahaan melakukan pengendalian umum dan pengendalian aplikasi yang diawasi oleh kantor cabang agar kegiatan operasional dapat berjalan dengan lancar dan baik.

(14)

ABSTRACT

PT Bank Bank Mandiri (Persero) Tbk, Tbk as one of state-owned bank ever try to fulfill demand requirement of its client in transacting ATM and along with growth of information technology, Therefore facility of ATM have to continue to be developed by growing is multifarious transaction menu and fitur. In course of transaction of ATM it is of course needed operation system which good to avoiding the happening of insincerity generated by outside party. System security of ATM provided with master of key and of password.

The purpose of this research is to know about the Internal Control System Customer Service System Against Media Through ATM at PT Bank Mandiri (Persero) Tbk Medan Branch City Hall and find out how far the role of the internal control system to overcome or minimize the occurrence of fraud that may occur.

In this research writer of descriptive research method. Data type the used primary data and of sekunder. As for data collecting technique the used documentation and interview.

From result of research writer get conclusion that data-processing system base on computer exist in company that is system of ICBS owning some subsystem that is : Teller subsystem Branch, subsystem funding, subsystem loan and of ATM subsystem. The subsystem play important role in course of transaction of ATM that goes on because transaction process of ATM that goes on will be direct influence account balance of client existing system application, in course of transaction ATM company operation of public and operation of application observed by office of branch to be operational activity walk at ease and goodness.

(15)

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pada umumnya, perusahaan besar yang memiliki struktur organisasi yang

mulai berkembang selalu dihadapkan pada masalah bagaimana cara mengelola

perusahaan agar dapat berjalan secara efektif dan efisien terutama dalam

memberikan pelayanan kepada setiap konsumennya. Oleh karena pentingnya

pelayanan kepada setiap konsumennya, maka perlu adanya kontrol yang baik

dari pihak manajemen perusahaan tersebut. kontrol yang dimaksud adalah

sistem pengendalian.

Manajemen yang baik mensyaratkan harus selalu dapat mempertahankan

dan meningkatkan pelayanan terhadap konsumennya secara kontiniu dan

efektif dalam siklus operasional perusahaan sehingga nyatalah betapa

pentingnya perencanaan dan pengendalian dalam mendukung keberhasilan

perusahaan menjalankan aktivitasnya.

Salah satu bentuk perusahaan yang sangat erat kaitannya dengan

pelayanan adalah perbankan. Bank adalah salah satu lembaga keuangan yang

mempunyai peran sangat besar dalam perekonomian dewasa ini. Peran bank

terutama sebagai lembaga penghimpun dana dan penyalur dana masyarakat.

Peran tersebut sangat dirasakan manfaatnya oleh masyarakat dan dunia usaha

(16)

sektor jasa finansial, performanya sangat bergantung pada baik buruknya

pelayanan.

Dalam usahanya menghimpun dana dari masyarakat, sebuah bank akan

menghadapi persaingan dari bank lain dalam memikat calon nasabahnya untuk

menyimpan dana yag mereka miliki. Untuk itu sebuah bank akan berusha

menciptakan dan menawarkan produk-produk perbankan yang didukung

dengan fasilitas yang mutahir sehingga mempermudah nasabah dalam

melakukan transaksi.

Salah satu fasilitas perbankan yang ditawarkan sebagai salah satu

alternative delivery channels dalam bertransaksi dengan bank adalah ATM

(Automatic Teller Machine) yaitu suatu mesin atau alat yang berfungsi

sebagai pelayan bank secara elektronik yang melaksanakan fungsi teller secara

otomatis. Fasilitas perbankan ini diberikan oleh bank kepada nasabahnya

sebagai instrumen dan alat bertransaksi dari produk utamanya yaitu tabungan.

PT Bank Mandiri (Persero) Tbk sebagai salah satu bank milik pemerintah

senantiasa berusaha memenuhi tuntutan kebutuhan nasabahnya dalam

bertransaksi, dan seiring dengan perkembangan teknologi informasi, Bank

Mandiri memahami bahwa kebutuhan nasabah bertransaksi juga semakin

beragam. Oleh karena itu fasilitas ATM Bank Mandiri harus dikembangkan

pula dengan menambahkan aneka fitur atau menu transaksi.

Salah satu fasilitas fitur yang diberikan ATM Bank Mandiri adalah

transaksi tunai dan non tunai, fasilitas transaksi tunai adalah penarikan tunai

(17)

nasabah agar dapat bertransaksi melalui mesin ATM diberikan sebuah kartu

plastik yang di sebut Kartu ATM dan PIN (Personal Identification Number).

Fasilitas ATM diciptakan sebagai upaya untuk mengatasi kendala jarak dan

waktu. Dengan fasilitas tersebut nasabah dapat melakukan pelayanan sendiri

tanpa melalui counter dikantor bank dengan dilayani seorang teller pada jam

kerja saja. Di samping itu fasilitas ATM memberikan pelayanan 24 jam

sehari.

Berdasarkan pada kenyataan yang ada, pengguna transaksi penarikan tunai

masih terdapat transaksi-transaksi bermasalah seperti terdebet sistem

(misalnya saat melakukan transaksi aliran listrik terputus nasabah tidak

menerima atau menerima sebagian/sejumlah uang sedangkan dalam

rekeningnya sudah terdebet) dan terdapat selisih lebih atau kurang restocking

(pengisian uang), misalnya saat melakukan transaksi nasabah menerima

sejumlah uang lebih maka uang yang ada di ATM akan menjadi berkurang

atau sebaliknya sehingga akan terjadi selisih antara uang sisa restocking dari

yang seharusnya.

Keadaan ini menyebabkan terjadinya komplain dari nasabah.

Mengingat fungsi ATM yang semula diciptakan untuk efektif dan efisiensi

waktu, untuk itu diperlukan sistem pengendalian intern terhadap kas ATM

tersebut. Dilatar belakangi kondisi tersebut maka penulis memilih judul

(18)

B. Perumusan Masalah

Berdasarkan uraian mengenai latar belakang masalah yang telah

dikemukakan sebelumnya, maka yang menjadi perumusan masalah

sehubungan dengan judul tersebut adalah sebagai berikut:

1. Bagaimana Sistem Pengendalian Intern Terhadap Sistem Pelayanan

Nasabah Melalui Media ATM Pada PT Bank Mandiri (Persero) Tbk

Cabang Balai Kota Medan.

2. Apakah sistem pengendalian intern terhadap system pelayanan nasabah

melalui ATM tersebut telah dilakukan sesuai prosedur yang berlaku di PT

Bank Mandiri (Persero) Tbk Cabang Balai Kota Medan sehingga dapat

mengatasi atau memperkecil terjadinya peyelewengan-penyelewengan.

C. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan diadakannya penelitian ini adalah:

1. Untuk mengetahui gambaran yang jelas tentang Sistem Pengendalian

Intern Terhadap Sistem Pelayanan Nasabah Melalui Media ATM Pada

PT Bank Mandiri (Persero) Tbk Cabang Balai Kota Medan.

2. Untuk mengetahui sampai sejauh mana Pengendalian Intern Terhadap

Sistem Pelayanan Nasabah Melalui Media ATM Pada PT Bank

Mandiri (Persero) Tbk Cabang Balai Kota Medan dalam mengatasi

atau memperkecil terjadinya penyelewengan-penyelewengan yang

(19)

D. Manfaat Penelitian

Sedangkan manfaat dari penelitian ini adalah:

1. Bagi penulis, untuk memperoleh dan mengembangkan pengetahuan yang

mendalam bagi penulis mengenai Analisis Sistem Pengendalian Intern

Terhadap Sistem Pelayanan Nasabah Melalui Media ATM.

2. Bagi perusahaan, sebagai bahan pertimbangan atau masukan yang

berkaitan dengan Analisis Sistem Pengendalian Intern Terhadap Sistem

Pelayanan Nasabah Melalui Media ATM.

3. Bagi pembaca, menjadi bahan masukan bagi rekan mahasiswa yang

berniat membahas masalah yang berkaitan dengan Analisis Sistem

Pengendalian Intern Terhadap Sistem Pelayanan Nasabah Melalui Media

(20)

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Sistem Pengendalian Intern

1. Pengertian dan tujuan Pengendalian Intern

Pengendalian intern merupakan istilah yang telah umum dan banyak

dipergunakan dalam berbagai variasi kepentingan dan pengertian. Fungsi dari

pengendalian intern semakin penting dikarenakan semakin berkembang

perusahaan. Semua pimpinan perusahaan harus menyadari dan memahami

betapa pentingnya pengendalian intern.

Menurut Siti dan Ely (2010:312) “Pengendalian intern adalah suatu

proses-yang dijalankan oleh dewan komisaris, manajemen, dan personel lainnya

dalam suatu entitas yang dirancang untuk memberikan keyakinan memadai

tentang pencapaian tujuan berikut ini :

a. Keandalan pelaporan keuangan

b. Menjaga kekayaan dan catatan organisasi

c. Kepatuhan terhadap hukum dan peraturan

d. Efektivitas dan efisiensi operasi”

Pengendalian intern bagi suatu perusahaan (terutama yang sudah go public)

adalah merupakan suatu keharusan. Bersamaan dengan kewajiban audit

laporan keuangan, direksi wajib memberikan pernyataan tentang kecukupan

(21)

yang diadopsi (atau sepenuhnya didesain sendiri), dan wajib diaudit oleh

auditor ekstern. Faktor-faktor yang menyebabkan makin pentingnya sistem

pengendalian intern, antara lain:

a. perkembangan kegiatan dan skalanya menyebabkan kompleksitas struktur,

sistem dan prosedur suatu organisasi suatu organisasi semakin rumit.

Untuk dapat mengawasi operasi organisasi, manajemen hanya

mengandalkan kepercayaan atas berbagai laporan dan analisa.

b. Tanggung jawab utama untuk melindungi aset organisasi, mencegah dan

menemukan kesalahan-kesalahan serta kecurangan-kecurangan terletak

pada management, sehingga management harus mengatur sistem

pengendalian intern yang sesuai untuk memenuhi tanggung jawab

tersebut.

c. Pengawasan oleh dari satu orang (saling cek) merupakan cara yang tepat

untuk menutup kekurangan-kekurangan yang bisa terjadi pada manusia.

Saling cek ini merupakan salah satu karakteristik sistem pengendalian

intern yang baik.

d. Pengawasan yang “built-in” langsung pada sistem berupa pengendalian

intern yang baik dianggap lebih tepat daripada pemeriksaan secara

langsung dan detail oleh pemeriksa (khususnya yang berasal dari luar

organisasi).

Menurut Beasley, Alvin, Elder dan Jusuf (2011:137) “Pengendalian Intern

adalah suatu proses-yang dijalankan oleh dewan komisaris, manajemen, dan

(22)

tentang pencapaian tiga golongan tujuan berikut ini : (a) keandalan pelaporan

keuangan, (b) efektifitas dan efisiensi operasi, dan (c) kepatuhan terhadap

hukum dan peraturan yang berlaku. Berikut penjelasan tujuannya:

a) Keandalan pelaporan keuangan

Manajemen bertanggung jawab untuk menyusun laporan keuangan

kreditor dan para pengguna lainnya. Manajemen memiliki tanggung jawab

hukum maupun profesionalisme untuk meyakinkan bahwa informasi

disajikan dengan wajar sesuai dengan ketentuan dalam pelaporan. Tujuan

pengendalian yang efektif terhadap laporan keuangan adalah untuk

memenuhi tanggung jawab pelaporan keuangan ini.

b) Efektivitas dan efisiensi operasi

Pengendalian dalam suatu perusahaan akan mendorong penggunaan

sumber daya perusahaan secara efisien dan efektif untuk mengoptimalkan

sasaran yang dituju perusahaan.

c) Kepatuhan terhadap hukum dan peraturan yang berlaku

Perusahaan publik, non-publik maupun organisasi nirlaba diharuskan

untuk memenuhi beragam ketentuan hukum dan peraturan. Beberapa

peraturan ada yang terkait dengan akuntansi secara tidak langsung,

misalnya perlindungan terhadap lingkungan dan hukum hak-hak sipil.

Sedangkan yang terkait erat dengan akuntansi, misalnya peraturan pajak

(23)

2. Unsur Pengendalian Intern

Menurut Ikantan Akuntan Indonesia (2011) ada lima unsur (komponen)

pengendalian yang saling terkait berikut ini:

a. Lingkungan pengendalian

Menetapkan corak organisasi, mempengaruhi kesadaran pengendalian

orang-orangnya. Lingkungan pengendalian merupakan dasar untuk semua

komponen pengendalian inter, menyediakan disiplin dan struktur.

b. Penaksiran resiko

Penaksiran resiko adalah identifikasi entitas dan analisi terhadap resiko

yang relevan unutk mencapai tujuannya, membentuk suatu dasar untuk

menentukan bagaimana resiko harus dikelola.

c. Aktivitas pengendalian

Aktivitas pengendalian adalah kebijakan dan prosedur yang membantu

menjamin bahwa arahan manajemen dilaksanakan.

d. Informasi dan komunikasi

Informasi dan komunikasi adalah pengindentifikasian, penangkapan, dan

pertukaran informasi dalam suatu bentuk dan waktu yang memungkinkan

orang melaksanakan tanggung jawab mereka.

e. Pemantauan

Pemantauan adalah proses yang menentukan kualitas kinerja pengendalian

(24)

B. LAYANAN

1. Pengertian Layanan

Pelayanan adalah suatu kegiatan atau urutan kegiatan yang terjadi dalam

interaksi langsung antara seseorang dengan orang lain atau mesin secara fisik,

dan menyediakan kepuasan pelanggan. Dalam Kamus Besar Indonesia

dijelaskan pelayanan sebagai usaha melayani kebutuhan orang lain.

Sedangkan melayani adalah membantu menyiapkan (mengurus) apa yang

diperlukan seseorang.

Defenisi dari Pelayanan menurut Sugiharto (2002:216) adalah upaya

maksimal yang diberikan oleh petugas pelayanan dari sebuah perusahaan

industri untuk memenuhi harapan dan kebutuhan pelanggan sehingga tercapai

kepuasaan.

Menurut Helien (2004:7) pelayanan pelanggan adalah kegiatan yang

berorientasi kepada pelanggan yang terdiri dari elemen-elemen nyata berupa

faktor yang bisa diraba, didengar dan dirasakan seperti ukuran, berat, warna

dan sebagainya. Kemudian adanya elemen-elemen tidak nyata yaitu lebih sulit

diukur dan sering kali subyektif karena tergantung pada sikap-sikap yang bisa

dipengaruhi namun tidak diajarkan, sebagai contoh rasa nyaman, rileks,

percaya dan lain sebagainya.

2. Kualitas Layanan

Kualitas pelayanan yaitu segala bentuk penyelenggaraan pelayanan secara

maksimal yang diberikan perusahaan dengan segala keunggulan dalam rangka

(25)

Menurut keputusan Men.PAN Nomor 63/KEP/M.PAN/7/2003 dalam

(Nurul:2003) tentang pedoman Umum Penyelengaraan Pelayanan Publik,

Kualitas pelayanan yaitu kepastian prosedur, waktu, dan pembiayaan yang

transparasi dan accountble yang harus dilaksanakan secara utuh oleh setiap

instansi dan unit pelayanan instansi pemerintah sesuai dengan tugas dan

fungsinya secara menyeluruh.

Menurut Tjiptono (1991:61) menyimpulkan bahwa citra kualitas layanan

yang baik bukanlah berdasarkan sudut pandang / persepsi penyedia jasa,

melainkan berdasarkan sudut pandang / persepsi konsumen. Hal ini

disebabkan karena konsumenlah yang mengkonsumsi serta menikmati jasa

layanan, sehingga merekalah yang seharusnya menentukan kualitas jasa.

Persepsi konsumen terhadap kualitas jasa merupakan penilaian yang

menyeluruh terhadap keunggulan suatu jasa layanan.

Terdapat lima dimensi kualitas pelayanan menurut Parasuraman dalam

Lupiyoadi (2001:148), yaitu:

a. Tangibles, atau bukti fisik yaitu kemampuan perusahaan dalam

menunjukkan eksitensinya kepada pihak eksternal. Yang dimaksud bahwa

penampilan dan kemampuan sarana dan prasarana fisik perusahaan dan

keadaan lingkungan sekitarnya dalah bukti nyata dari pelayanan yang

diberikan.

b. Realibility, atau keandalan yaitu kemampuan perusahaan untuk

memberikan pelayanan sesuai yang dijanjikan secara akurat dan

(26)

c. Responsivenese, atau ketanggapan yaitu suatu kemauan untuk membantu

dan memberikan pelayanan yang cepat dan tepat kepada pelanggan,

dengan penyampaian informasi yang jelas.

d. Assurance, atau jaminan dan kepastian yaitu pengetahuan,

kesopansantunan, dan kemampuan para pegawai perusahaan untuk

menumbuhkan rasa percaya para pelanggan kepada perusahaan. Terdiri

dari beberapa komponen antara lain komunikasi, kredibilitas, keamanan,

kompetensi dan sopan santun.

Oleh karena itu, dengan adanya kualitas layanan yang baik maka suatu

perusahaan akan dapat terus di pandang oleh konsumen yang menggunakan

layanan tersebut.

3. Kepuasan Pelanggan / Nasabah

Dalam dunia usaha, kepuasan pelanggan sangat diperhatikan untuk

memajukan daripada usaha itu sendiri. Oleh karena itu harus adanya usaha

untuk melahirkan kepuasaan pelanggan dalam rangka menciptakan iklim

pelanggan yang loyal pada suatu produk atau jasa yang dihasilkan

perusahaan.

Menurut Engel (1994:409) Kepuasaan adalah evaluasi paska konsumsi

untuk memilih beberapa alternatif dalam rangka memenuhi harapan.

Sedangkan nasabah merupakan orang yang menjadi pelanggan bank yang

mempunyai rekening simpanan dan pinjaman.

(27)

Menurut Amir (2005:13) Kepuasan Pelanggan/Nasabah adalah seberapa

besar manfaat sebuah produk dirasakan (perceived) sesuai dengan apa yang

diharapkan pelanggan/nasabah.

Dari berbagai pendapat yang dilontarkan para ahli bisa disimpulkan

defenisi kepuasaan pelanggan adalah respon dari perilaku yang ditunjukkan

oleh pelanggan dengan membandingkan antara kinerja atau hasil yang

diraskan dengan harapan. Apabila hasil yang dirasakan dibawah harapan,

maka pelanggan akan kecewa, kurang puas bahkan tidak puas, namun

sebaliknya bila sesuai dengan harapan, pelanggan akan puas dan bila kinerja

melebihi harapan, pelanggan akan sangat puas.

C. Pengertian dan Fungsi Anjungan Tunai Mandiri (ATM) 1. Pengertian ATM

Dalam dunia perbankan, pelayanan merupakan faktor penting dalam

menarik daya pikat nasabah. Nasabah pada umunnya akan memilih salah satu

bank yang memiliki tingkat pelayananyang baik dan memuaskan. Pelayanan

yang diberikan oleh pihak bank kepada nasabah tidak hanya dari sisi

pelayanan teller dan customer service, tetapi harus dilihat secara holistic

dengan hal-hal lain, seperti penganekaragaman produk bank dan peningkatan

layanan ATM.

Menurut Kasmir (2007:327) defenisi ATM adalah: “ATM merupakan

mesin yang memberikan kemudahan kepada nasabah dalam melakukan

transaksi perbankan secara otomatis selama 24 jam dalam 7 hari termasuk hari

(28)

Anjungan Tunai Mandiri adalah suatu sistem pelayanan bank secara

elektronik yang melaksanakan fungsi teller secara otomatis, dimana kini

banyak bank yang menerapkan sistem ATM guna menambah kecepatan dalam

melayani kebutuhan nasabah akan uang tunai khususnya, disamping memberi

kenyamanan bagi nasabah dalam melakukan transaksi perbankan pada

umumnya.

ATM yang dilengkapi dengan kartu plastik diterbitkan oleh lembaga

keuangan (bank) yang disebut dengan kartu ATM. Kartu ATM yang

dikeluarkan oleh pihak bank biasanya sudah menetapkan batas jumlah

penarikan atau transaksi tunai maksimum perhari. Batas penarikan ATM

dirtetapkan untuk mengantisipasi kemungkinan adanya kerusakan pada

perangkat ATM, selain itu batas jumlah penarikan diterapkan untuk

mengantisipasi kelebihan penyediaan uang tunai dalam ATM. Pada umumnya

nasabah yang mengunakan fasilitas ATM akan dikenakan biaya administrasi

pengelolaan rekening dan biaya bulanan kartu ATM ditetapkan oleh

masing-masing bank

2. Fungsi Anjungan Tunai Mandiri (ATM)

Fungsi utama ATM adalah dapat melakukan penarikan tunai, namun

tidak hanya itu fungsi ATM dapat mempermudah nasabah dalam melakukan

aktivitas perbankan lainnya seperti

a. informasi saldo,

b. pembayaran tagihan handphone, kartu kredit, telepon, listrik dan air,

(29)

d. penggantian pin,

e. informasi kurs,

f. pembelian pulas isi ulang,

g. pembayaran pinjaman.

Dilihat dari pengertian ATM diatas ada 5 kepuasan yang dapat

dirasakan nasabah bila bertransaksi melalui ATM

1) kemudahan penggunaan jasa perbankan,

2) keleluasaan waktu pelayanan,

3) kecapatan dan ketepatan pelayanan,

4) keamanan pelayanan,

5) keanekaragaman pelayanan.

Diindonesia ATM boleh dikatakan baru dikenal sekitar satu dasawarsa

(10 tahun) lalu, adapun latar belakang pembentukan ATM ini lakukan oleh

sektor perbankan dengan tujuan

a) untuk mengikatkan pelayanan,

b) untuk menunjang bisnis ritail,

c) untuk menghadapi teknologi informasi perbankan antar bank,

d) kebutuhan masyarakat/keterbatasan waktu,

e) sebagai saran promosi.

3. Penerimaan dan Pengeluaran kas ATM

Penerimaan kas ATM dapat berasal dari sumber

pembayaran-pembayaran seperti: pembayaran-pembayaran kartu kredit (ANZ, Citibank, HSBC),

(30)

pembayaran pasca bayar handphone (XL, Telkomsel, Flexi, Internet Speddy),

pembayaran pinjaman (Citibank Personal Loan, Adira), dan pembayaran

lainnya.

Pengeluaran kas ATM dapat berasal dari transaksi penarikan tunai,

baik yang dilakukan nasabah Bank Mandiri itu sendiri maupun non nasabah

Bank Mandiri.

D. Proses Pengolahan Data Pada ATM

Dalam pengolahan data atau pengolahan data berbasis komputer,

bentuk sistem jaringan kerja dan peralatan yang mendukung yang diterapkan

perusahaan merupakan suatu faktor penting yang saling mempengaruhi

sehingga menghasilkan informasi yang cepat. Misalnya apabila data tentang

kegiatan bisnis dikumpulkan maka akan menimbulkan teknik pemrosesan atau

pembaharuan transkasi yang mempengaruhi kegiatan bisnis.

Menurut Romney dan Steinbart (2004:32) teknik pengolahan data

berbasisi komputer ada dua yaitu

1. batch processing,

2. immediate processing (on-line processing).

Penjelasan atas masing-masing metode ini adalah sebagai berikut

a. proses batch processing merupakan sistem pengolahan data secara batch

atau tumpukan pada dasarnya dilakukan secara priodik atau berkelompok,

artinya data yang akan diproses dikumpulkan dan disimpan dulu sampai

(31)

ditentukan secara priodik. Pendekatan ini pada umumnya digunakan untuk

memproses transaksi rutin yang volumenya cukup besar.

Sistem batch processing juga disebut sebagai delay sistem atau sistem

tunda, karena data tidak langsung diproses, melainkan ditumpuk dulu atau

ditunda dulu sampai jumlah tertentu atau sampai suatu waktu tertentu. Dengan

adanya tenggeng waktu antara kegiatan proses yang satu dengan kegiatan

proses berikutnya, muncul istilah processing cycle, atau daur proses, yaitu

istilah yang digunakan untuk tenggang waktu tersebut.

Pengolahan data dengan sistem batch processing pada umumnya

merupakan himpunan dari beberapa jenis kegiatan atau tahapan yang disebut

run. Dengan suatu program khusus, setiap run melaksanakan satu tahap atau

lebih pengolahan data. Selain itu, setiap run harus diselesaikan sebelum run

berikutnya dilaksanakan, artinya dilaksanakan satu demi satu secara bertahap.

Sesuai dengan sistemnya, proses bertahap ini dilaksanakan secara

berkelompok. Jadi setelah suatu run diselesaikan, operator komputer harus

mempersiapkan file yang diperlukan untuk run berikutnya.

Sistem batch processing ini cocok digunakan jika transaksi yang diolah

berjumlah besar, file-file tidak segera dimutakhirkan (update), dan

laporan-laporan disajikan secara priodik. Kelemahan sistem batch processing ini

adalah bahan laporan yang dihasilkan bukan laporan yang benar-benar

mutakhir, melainkan hanya mencerminkan posisi pada tanggal laporan

terakhir. Selain itu sistem ini memiliki aplikasi-aplikasi yang terpisah antara

(32)

dan terpisah, antara aplikasi yang satu dengan yang lainnya tidak ada

hubungan dan pembagian data.

b. Immediate Processing (On-Line Processing) merupakan sistem dimana

setiap transaksi direkam dan diproses segera setelah terjadi. Artinya setiap

transaksi segera direkam dan dibukukan pada masing-masing file yang

terpengaruh oleh transaksi itu. Dengan demikian, setiap file akan selalu

menunjukkan status yang mutakhir. Pendekatan immediate processingini

sangat cocok untuk diterapkan dalam sistem yang dinamis, yaitu sistem

yang memerlukan informasi yang selalu mutakhir.

Sebagai contoh yang paling mudah dikenal adalah sistem pencatatan

tabungan pada bank. Para penabung yang ingin menyetor atau menarik

tabungannya biasanya akan mendatangi petugas bank dibagian depan bank.

Setiap data dimasukkan ke dalam komputer melalui terminal yang tersedia.

Komputer akan mengecek kebenaran nama, nomor, jumlah tabungan yang

ada, dan keabsahan jumlah penarikan. Petugas juga melakukan pengecekan

atas keabsahan tanda tangan penabung melalui alat khusus. Dibeberapa bank,

sistem ini dilengkapi pula dengan kata sandi (password) untuk mengecek

keabsahan penarikan. Apabila kata sandi itu tidak sesuai, komputer akan

menolak penarikan.

Selanjutnya dengan dimasukkannya data penarikan tabungan,

komputer dengan seketika malakukan perubahan data tabungan pada file

tabungan termasuk pada akun nasabah penabung bersangkutan. Dengan

(33)

tabungan akan terbaharui secara seketika. Oleh sebab itu, petugas dapat

mencetakkan data akun tabungan nasabah kedalam buku tabungan sehingga

buku tabungan menampilkan posisi mutakhir.

Sistem immediate processing disebut juga interactive processing

system atau sistem pengolahan data interaktif, karena pengolahan data on-line

pada umumnya menciptakan interaksi langsung antara manusia dengan sistem

komputer. Sistem on-line ini tidak terdiri dari beberapa run seperti batch

processing. Kegiatan-kegiatan yang terdapat dalam sistem on-line ini

khususnya adalah data entry dan editing data, pemeliharaan data (file

updating), permintaan data dari file (file inquiry) dan penyusunan laporan.

Setiap kegiatan tersebut berada dibawah kendali program komputer.

Sedangkan program-program yang terdapat dalam sistem on-line diarahkan

dan dikoordinasikan oleh sistem operasi komputer. Pengolahan data secara

on-line bias dilakukan setempat dalam arti bahwa antara operator yang

mengelolah data dengan central processing unit (CPU) berada dalam satu

lokasi goegrafis sehingga tidak perlu ada sistem komunikasi antara operatoe

dan CPU, namun demikian sistem on-line juga bisa dilakukan dengan berjarak

(remote) artinya CPU dan operator tidak berada dalam satu lokasi goegrafis.

Dengan kata lain, antara terminal yang digunakan operator dengan CPU harus

berjalan sistem komunikasi.

Pemasukan data kedalam sistem komputer bisa dibantu dengan

menggunakan monitor terminal yang dapat menampilkan format yang telah

(34)

dengan menyajikan ruang-ruang khusus yang harus diisi denga data input.

Ruang-ruang khusus tersebut bersifat baku, sehingga setiap penyimpanan atau

kesalahan pengetikan akan langsung ditolak oleh komputer. Dengan demikian,

penggunaan format tersebut akan mengurangi kemungkinan kesalahan.

Selain dari format baku, pemasukan data input juga dapat dilakukan

dengan menggunakan model diolog atau pengajuan pertanyaan pada layar

monitor terminal. Pertanyaan-pertanyaan tersebut harus dijawab oleh petugas

operator pemasuk data. Bentuk ini digunakaan pada sistem komputer on-line

yang pada umumnya melayani lebih dari satu aplikasi. Selain output dalam

bentuk hardcopy (tercetak di kertas), sistem on-line juga dapat menyajikan

output dalam bentuk softcopy atau tampilan yang disajikan pada layar

komputer cathode-ray-tube (CRT).

Pengolahan data transaksi pada ATM yang menggunakan sistem

immediate processing menggunakan perangkat data yang disebut Visual

Display Terminal (VDT). Pengolahan input-output ini memasukkan dan

menerima data secara langsung dari komputer. Untuk mamasukkan data

digunakan keyboard, sedangkan untuk menerima output digunakan monitor.

E. Pengendalian Intern pada ATM

Menurut AICPA, semakin meningkatnya kesadaran mengenai

pentingnya pengendalian intern dapat disebabkan oleh unsur-unsur berikut

1. Ruang lingkup dan luas perusahaan sebagai kesatuan ekonomi yang berdiri

(35)

perusahaan itu menjadi kompleks dan melebar ke segala arah, sehingga

untuk mengawasi jalannya operasi-operasi secara efektif, manajemen

herus bergantung kepada laporan-laporan dan analisa-analisa yang benar

dan banyak jumlahnya.

2. Tanggung jawab utama untuk menjaga keamanan harta milik perusahaan

dan untuk mencegah serta menemukan kasalahan-kesalahan dan

penggelapan (fraud) terletak ditangan manajemen. Mempertahankan

adanya sistem internal kontrol yang baik adalah perlu dan tidak dapat

diabaikan dengan maksud agar dapat melaksanakan tanggung jawab yang

tepat.

3. Perlindungan yang dilakukan oleh suatu sistem internal kontrol yang

berfungsi secara baik terhadap kelemahan-kelemahan manusia merupakan

hal yang sangat penting. Pekerjaan memeriksa kembali yang harus

dilakukan di dalam sistem internal kontrol yang baik itu akan dapat

mengurangi kemungkinan kesalahan-kesalahan atau usaha penggelapan

yang akan tetap tidak dapat diketahui untuk waktu yang lama dan juga

menyebabkan menajemen menaruh kepercayaan yang lebih besar terhadap

kebenaran data.

4. Adalah tidak praktis bagi akuntan publik untuk melakukan audit secara

mendetail terhadap hampir semua perusahaan dalam batas biaya yang

ekonomis. Selanjutnya suatu audit yang dilakukan oleh seorang akuntan

(36)

yang seharusnya dilakukan sendiri didalam perusahaan terhadap peristiwa

yang nyata dalam melaksanakan transaksi-transaksi.

Pengendalian Intern tersebut dipisahkan menjadi dua bagian yaitu:

1. Pengendalian Umum

Pengendalian umum mencakup rencana organisasi dan operasi dari

kegiatan prosedur untuk pendokumentasian, mereview, menguji dan

menyetujui sistem dan program perusahaan-perusahaan. Pengendalian umum

memberikan tingkat keyakinan yang memadai bahwa tujuan pengendalian

intern secara keseluruhan dapat tercapai.

a. Documentation Standards

Dokumentasi adalah kumpulan persoalan yang tertulis atau tercetak yang

memberikan informasi tentang suatu permasalahan tertentu. Dokumentasi

yang baik adalah aset penting untuk efisiensi operasi dan pengendalian

terhadap sistem komputer.

b. Protection of Facilities

Investasi perusahaan dalam fasilitas komputer selalu dalam jumlah uang

yang besar, sehingga merlukan proteksi fisik yang cukup

c. Data Security

Menjaga integritas dan keamanan data merupakan pencegahan keamanan

data yang tersimpan diluar supaya tidak hilang, rusak, dan diakses oleh

(37)

d. Hardware Controls

Pengawasan perangkat keras (hardware control) merupakan penegndalian

yang sudah dipasang didalam komputer (built in). Pengendalian ini

dimaksudkan untuk mendeteksi kasalahan atau tidak berfungsinya

perangkat keras (hardware malfunction). Pengendalain perangkat keras

dapat dapat berupa pemeriksaan parity (parity check), pemeriksaan gaung

(echo check), pemeriksaan baca ulang (dual read check), pemeriksaan

validitas (Validity check), dan peeriksaan kesalahan lain-lain

(miscellaneous check)

e. Insurance

Program asuransi (jaminan) adalah bagian dari kunci strategi pengendalian

organisasi untuk mencegah fasilitas komputer dan data dari segala

kerugian yang mungkin terjadi. Resiko utama yang dijaminkan termasuk:

kebakaran, kebanjiran, kerusuhan dan sabotase.

2. Pengendalian Khusus atas Aplikasi

Tujuan pengendalian aplikasi adalah untuk menetapkan prosedur

pengendalian khusus atas aplikasi akuntansi untuk memberikan keyakinan

memadai bahwa semua transaksi telah diotorisasi dan dicatat, serta diolah

seluruhnya dengan cermat dan tepat waktu. Pengendalian aplikasi yang

terkait.

a. Pengendalian atas masukan (input Controls)

Pengendalian masukan ini merupakan pengendalian aplikasi yang

(38)

masuk, sampah juga yang keluar. Pada tahap masukan ini data input harus

benar-benar babas dari kasalahan. Data input yang terkait dalam komputer

melibatkan

1) data capture (penangkapan data) merupakan proses mengidentifikasi

dan mencatat kejadian nyata yang terjadi akibat transaksi yang

dilakukan oleh organisasi,

2) data preparation (penyiapan data) merupakan proses mengubah data

yang telah ditangkap kedalam bentuk yang dapat dibaca oleh mesin

(machine readable form),

3) data entry (pemasukan data) merupakan proses memasukkan data ke

komputer.

b. Pengendalian atas pengolahan (processing Controls)

Pengendalian atas pengolahan bertujuan untuk mengecek dapat

dipercayainya seluruh penerapan akuntansi berbasis komputer serta

menguji apakah seluruh transaksi telah dicatat dan diolah secara layak atau

untuk menjamin tidak ada transaksi ditambahkan. Pengendalian yang

efektif harus meliputi

1) application Program, yang mana harus terdaftar prosedur overflow

(angka yang terlalu besar untuk disimpan), atau underflow (angka

yang terlalu kecil untuk disimpan), limit checks,dan reasonableness

checks,

2) control Totals, yang dikembangkan selama proses dan direkonsiliasi

(39)

3) the console log (suatu rekaman kronologis dari operasi CPU),

2) data recovery procedures, yang akan digunakan bila terdapat kerusakan

perangkat keras sehingga file yant tepat dapat dibentuk kembali,

3) the computer operator, yang mana harus mengikuti instruksi-instruksi

yang diberikan dalam menjalankan tugasnya,

4) file labels, internal dan eksternal yang secara utuh diperolah agar file

tidak akan rusak secara tiba-tiba,

5) the cryptografic technique, suatu teknik yang menterjemahkan data

menjadi kode-kode rahasia untuk penyimpanan, yang akan melindungi

terhadap penyimpangan data yang tidak diotorisasi.

c. Pengendalian atas Keluaran (Output Control)

Pengendalian atas keluaran dirancang untuk menjamin keakuratan dari

hasil proses dan untuk menjamin bahwa hanya personil yang berwenang

yang menerima output, output merupakan produk dari pengolahan data

yang disajikan dalam bentuk laporan yang dicetak dengan alat cetak

(40)

D. Kerangka Konseptual

Dari tinjauan pustaka yang telah ada, maka dapat dibuat kerangka

konseptual proses transaksi ATM

Gambar II.1

Kerangka Konseptual Penelitian

Sumber: Penulis, 2010

PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. Cabang Balai Kota Medan

Cash Management Unit

Sistem Pengendalian Intren Kas ATM PT Bank Mandiri (Persero) Tbk

Cabang Medan Balai Kota

Head Teller

ATM Unit

Proses Transaksi

Nasabah

Transaksi Tunai Transaksi Non Tunai

ICBS

(41)

Keterangan Gambar :

Berdasarkan gambar 1.1 diatas, pada PT Bank Mandiri (Persero) Tbk

Cabang Medan Balai Kota menerapkan sistem pengendalian intern atas

penerimaan dan pengeluaran Kas ATM. Dimana setiap transaksi ATM atas

dasar otorisasi dari pejabat yang memiliki wewenang untuk menyetujui

terjadinya transaksi tersebut. Dalam melaksanakan transaksi ATM tersebut

pegawai harus mentaati peraturan yang berlaku dalam perusahaan. Dalam

penerimaan dan pengeluaran kas ATM harus melalui Cash Management Unit

yang berada dibawah tanggung jawab Head Teller, yang kemudian uang

yang akan digunakan untuk pengisian ATM tersebut diserahkan ke bagian

ATM Unit untuk diproses ke mesin ATM.

Pengendalian intern atas penerimaan dan pengeluaran kas ATM

dilakukan untuk menghindari terjadinya penyelewengan atau kecurangan,

kekeliruan antara lain : salah catat, penggelapan uang kas. Untuk itu suatu

pengendalian yang efektif sangat diperlukan oleh suatu perusahaan.

kebijakan dan prosedur yang diterapkan yakni prosedur pencatatan dan

penyesuain dalam aplikasinya, dimana prosedur pencatatan ini dilakukan

dengan menyesuaikan data-data untuk pengisian di mesin ATM dalam hal ini

pada PT Bank Mandiri sudah menggunakan program ICBS (International

(42)

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian dilakukan pada PT Bank Mandiri (Persero) Tbk yang berlokasi di

jalan balai kota no. 8-10 A-B medan.

Adapun Waktu Penelitian dilakukan pada bulan Januari sampai dengan

Februari 2011.

B. Data Penelitian

Data yang digunakan dalam penelitian terdiri dari data primer dan data

sekunder.

1. Data Primer, yaitu data yang masih memerlukan pengolahan lebih lanjut

oleh penulis melalui teknik wawancara yang diperoleh langsung dari objek

penelitian, yang dalam hal ini adalah PT Bank Mandiri (Persero) Tbk

Cabang Medan Balai Kota..

2. Data Sekunder, yaitu data yang diperoleh dari perusahaan dan data

tersebut sudah diolah seperti sejarah singkat perusahaan dan struktur

organisasi.

C. Teknik Pengumpulan Data.

Teknik yang digunakan dalam pengumpulan data meliputi teknik wawancara

(43)

1. Teknik Wawancara, yaitu dengan melakukan tanya jawab dan diskusi

secara langsung dengan pihak-pihak didalam perusahaan yang berwenang

untuk memberikan keterangan yang berkaitan dengan penelitian.

2. Teknik Dokumentasi, yaitu dengan cara mengumpulkan data sekunder

yang telah terdokumentasi baik data keuangan maupun non keuangan.

Data ini bersumber dari perusahaan dan buku literature yang ada.

D. Metode Analisa Data

Metode analisa data yang digunakan adalah metode deskriptif, yaitu

mengumpulkan, menyusun, menginterprestasikan dan menganalisis sehingga

memberikan keterangan yang lengkap bagi pemecahan permasalahan yang

(44)

BAB IV

ANALISIS HASIL PENELITIAN

A. Data Penelitian

1. Gambaran Umum PT Bank Mandiri (Persero) Tbk a. Sejarah singkat Perusahaan

Bank merupakan salah satu lembaga keungan yang mempunyai

peranan yang penting dalam masyarakat yang berfungsi sebagai lembaga

keuangan yang menghimpun dana dari masyarakat (dalam bentuk tabungan,

deposito dan giro) yang disebut juga dengan dana pihak ketiga dan

menyalurkannya kembali ke masyarakat dalam bentuk pinjaman / kredit yang

mana telah membantu menciptakan fungsi investasi (selain jasa-jasa

operasional perbankan lainya). Meningkatnya jumlah tabungan akan

meningkatkan income / kesejahteraan masyarakat.

Bank Mandiri didirikan pada tanggal 2 Oktober 1998 sebagai

bagian dari program restrukturisasi perbankan yang dilaksanakan oleh

Pemerintah Indonesia. Pada bulan Juli 1999, empat bank milik Pemerintah

yaitu Bank Bumi Daya, Bank Dagang Negara, Bank Ekspor Impor Indonesia

dan Bank Pembangunan Indonesia, digabungkan ke dalam Bank Mandiri.

Keempat Bank tersebut telah turut membentuk riwayat perkembangan

perbankan di Indonesia dimana sejarahnya berawal pada lebih dari 140 tahun

(45)

Proses panjang pendirian Bank Bumi Daya bermula dari

nasionalisasi sebuah perusahaan Belanda De Nationale Handelsbank NV,

menjadi Bank Umum Negara pada tahun 1959. Pada tahun 1964, Chartered

Bank (sebelumnya adalah bank milik Inggris) juga dinasionalisasi, dan Bank

Umum Negara diberi hak untuk melanjutkan operasi bank tersebut. Pada

tahun 1965, Bank Umum Negara digabungkan ke dalam Bank Negara

Indonesia dan berganti nama menjadi Bank Negara Indonesia Unit IV.

Kemudian pada tahun 1968, Bank Negara Indonesia Unit IV beralih menjadi

Bank BumiDaya.

Bank Dagang Negara merupakan salah satu bank tertua di

Indonesia, pertama kali dibentuk dengan nama Nederlandsch Indische

Escompto Maatschappij di Batavia (Jakarta) pada tahun 1857. Pada tahun

1949 namanya berubah menjadi Escomptobank NV, dimana selanjutnya pada

tahun 1960 dinasionalisasikan serta berubah nama menjadi Bank Dagang

Negara, sebuah bank Pemerintah yang membiayai sektor industri dan

pertambangan. Sejarah Bank Ekspor Impor Indonesia berawal dari perusahaan

dagang Belanda, N.V. Nederlansche Handels Maatschappij yang didirikan

pada tahun 1824 dan mengembangkan kegiatannya di sektor perbankan pada

tahun 1870. Pada tahun 1960, pemerintah Indonesia menasionalisasi

perusahaan ini, dan selanjutnya pada tahun 1965 perusahaan ini digabung

dengan Bank Negara Indonesia menjadi Bank Negara Indonesia Unit II. Pada

tahun 1968, Bank Negara Indonesia Unit II dipecah menjadi dua unit, salah

(46)

akhirnya menjadi Bank Ekspor Impor Indonesia, bank pemerintah yang

membiayai kegiatan ekspor dan impor.

Bank Pembangunan Indonesia (Bapindo) berawal dari Bank

Industri Negara (BIN), sebuah bank industri yang didirikan pada tahun 1951

dengan misi untuk mendukung pengembangan sektor-sektor ekonomi tertentu,

khususnya perkebunan, industri dan pertambangan. Pada tahun 1960, Bapindo

dibentuk sebagai bank milik negara dan BIN kemudian digabung dengan

Bapindo. Pada tahun 1970, Bapindo ditugaskan untuk membantu

pembangunan nasional melalui pembiayaan jangka menengah dan jangka

panjang pada sektor manufaktur, transportasi dan pariwisata. Kini, Bank

Mandiri menjadi penerus suatu tradisi layanan jasa perbankan dan keuangan

yang telah berpengalaman selama lebih dari 140 tahun. Masing-masing dari

empat bank bergabung telah memainkan peranan yang penting dalam

pembangunan ekonomi Indonesia.

Setelah selesainya proses merger, Bank Mandiri kemudian

memulai proses konsolidasi, termasuk pengurangan cabang dan pegawai.

Selanjutnya diikuti dengan peluncuran single brand di seluruh jaringan

melalui iklan dan promosi.

Salah satu pencapaian penting adalah penggantian secara

menyeluruh platform teknologi. Bank Mandiri mewarisi sembilan sistem

perbankan dari keempat legacy banks. Setelah investasi awal untuk

konsolidasi sistem yang berbeda tersebut, Bank Mandiri mulai melaksanakan

(47)

program pengganti tersebut difokuskan untuk meningkatkan kemampuan

penetrasi di segmen retail banking.

Pada saat ini, infrastruktur teknologi informasi Bank Mandiri

sudah mampu melakukan pengembangan e-channel & produk retail dengan

Time to Market yang lebih baik. Nasabah Bank Mandiri yang terdiri dari

berbagai segmen merupakan penggerak utama perekonomianIndonesia.

Berdasarkan sektor usaha, nasabah Bank Mandiri bergerak di bidang usaha

yang sangat beragam. Sebagai bagian dari upaya penerapan prudential

banking & best-practices risk management, Bank Mandiri telah melakukan

berbagai perubahan. Salah satunya, persetujuan kredit dan pengawasan

dilaksanakan dengan ‘four-eye principle’, dimana persetujuan kredit

dipisahkan dari kegiatan pemasaran dan business unit. Sebagai bagian

diversifikasi risiko dan pendapatan, Bank Mandiri juga berhasil mencetak

kemajuan yang signifikan dalam melayani Usaha Kecil dan Menengah

(UKM) dan nasabah ritel. Pada akhir 1999, porsi kredit kepada nasabah

corporate masih sebesar 87% dari total kredit, sementara pada 31 Desember

2009, porsi kredit kepada nasabah UKM dan mikro telah mencapai 42,22%

dan porsi kredit kepada nasabah consumer sebesar 13,92%, sedangkan porsi

kredit kepada nasabah corporate mencakup 43,86% dari total kredit.

Sejak awal didirikan, Bank Mandiri terus bertekad untuk

membentuk SDM handal dan profesional serta bekerja berdasarkan prinsip

good corporate governance, dengan pengawasan dan kepatuhan yang sesuai

(48)

memperoleh predikat sebagai bank paling terpercaya, sebagai apresiasi upaya

kami untuk terus menjaga penerapan good governance. Pada saat ini, berkat

kerja keras dari 22.909 pegawai yang tersebar di 1.095 kantor cabang dalam

negeri dan 5 kantor cabang luar negeri termasuk perwakilannya serta

didukung oleh anak perusahaan yang bergerak di bidang pasar modal,

perbankan syariah, asuransi jiwa, bank dengan fokus di segmen mikro dan

pembiayaan konsumen, Bank Mandiri menyediakan solusi keuangan yang

menyeluruh bagi perorangan dan perusahaan, baik swasta maupun milik

Negara, komersial, usaha kecil dan mikro dengan kualitas pelayanan prima,

dimana dalam tiga tahun terakhir secara berturut-turut Bank Mandiri

mendapat penghargaan sebagai yang terbaik dalam hal kualitas pelayanan.

Sesudah menyelesaikan program transformasi semenjak 2005 sampai dengan

tahun 2009, Bank Mandiri sedang bersiap melaksanakan transformasi tahap

berikutnya dengan merevitalisasi visi dan misi untuk menjadi Lembaga

Keuangan Indonesia yang paling dikagumi dan selalu progresif.

b. Struktur Organisasi Perusahaan.

Struktur organisasi merupakan landasan kerja bagi serluruh karyawan

yang ada dalam suatu perusahaan. Dimana struktur organisasi ini pada

pokoknya mengandung penetapan batas-batas tugas, wewenang dan tanggung

jawab dari masing-masing karyawan perusahaan. Oleh sebab itu Pemimpin

Cabang sebagai orang yang bertanggungjawab atas kelangsungan organisasi

haruslah mampu mengkoordinasi seoptimal mungkin, khususnya terhadap

(49)

terciptanya kerjasama yang efektif baik secara vertikal, horizontal maupun

lateral.

Struktur organisasi yang terdapat pada PT Bank Mandiri (Persero) Tbk

Cabang Medan Balai Kota dapat dilihat pada lampiran 1. PT Bank Mandiri

cabang medan Balai Kota dipimpin oleh seorang pemimpin cabang dimana

secara keseluruhan bidang kerjanya dapat dikelompokan menjadi dua divisi

yaitu; Bidang Pemasaran dan Bidang Operasional. Sedangkan bidang

Teknologi Wilayah bertanggung jawab langsung kepada Pemimpin Wilayah

yang berkedudukan di jalan Pulo Pinang Medan. Adapun tugas pokok dan

tanggung jawab dari masing-masing bagian

1) Pemimpin Cabang

Adapun tugas dari pemimpin cabang adalah :

a) mengkoordinir, memeriksa kembali dan mengawasi seluruh pekerjaan

dari pada bagian yang merupakan wewenang dan tanggung jawabnya,

b) mencari penyelesaian yang sesuai dengan ketentuan perusahaan bila

bawahan melakukan penyimpangan dalam pekerjaan atau menemukan

masalah yang berhubungan dengan transaksi nasabah,

c) beserta bawahaan menjaga dan memelihara hubungan kerjasama yang

baik dengan divisi lain selam tidak melakukan penyimpangan dalam

hal pekerjaan.

2) Sekertaris

(50)

a) menerima dan memfile surat-surat yang masuk ditujukan kepada wakil

pimpinan bidang pemasaran maupun operasional,

b) membuat surat dan memo yang ditujukan kebagian lain, cabang atau

kantor pusat dan bertanggung jawab langsung kepada pimpinan

cabang.

3) Wapinca bidang pemasaran

Adapun tugas dari wapinca bidang pemasaran adalah:

a) bertanggung jawab atas pencapaian budget consumer loan dan non

consumer loan yang telah ditetapkan perusahaan,

b) bertanggung jawab mengatur / merencanakan semua hubungan bank

dengan nasabah maupun calon nasabah yang ditanganinya serta

mempunyai perencanaan dan strategi pemasaran yang jelas,

c) mengkoordinasikan dan membimbing para marketing officer untuk

bekerja optimal, efektif, efisien dan sesuai dengan kualifikasi yang

dimiliki dan juga memonitor pelaksanaan pemberian kredit,

d) memastikan keabsahan dari setiap dokumentasi kredit sebelum

ditandatangani,

e) sedini mungkin memberi masukan kepada pemimpin atas setiap

permasalahan yang timbul sehubungan dengan penanganan account

nasabah.

4) Kepala bidang dana dan pelayanan

(51)

a) bertanggung jawab atas pencapaian budget funding yang telah

ditetapkan perusahaan,

b) memantau dan memelihara hubungan baik dengan semua nasabah

deposito, giro dengan cara yang sesuai dengan kebijakan perusahaan,

c) memonitor perkembangan suku bunga deposito agar sesuai dengan

kebijakan yang telah ditetapkan perusahaan.

5) Bidang pemasaran dan hubungan nasabah (costumer relation)

Adapun tugas dari bidang pemasarana dan hubungan nasabah adalah :

a) senantiasa menawarkan jasa/ produk perusahaan kepada nasabah,

b) memelihara hubungan yang baik terhadap nasabah.

6) Pelayanan nasabah (costumer service)

Adapun tugas dari pelayanan nasabah adalah :

a) melakukan penginputan data-data nasabah baru,

b) memberikan infirmasi kepada nasabah maupun calon-calon nasabah

yang datang mengenai produk/jasa perusahaan dengan lengkap dan

benar,

c) memelihara nota-nota yang ditujukan bagi nasabah.

7) Kepala bidang pemasaran kredit

Adapun tugas dari kepala bidang pemasaran kredit adalah :

a) memantau dan memelihara hubungan baik dengan nasabah kredit,

b) memantau pekerjaan staffnya dan membantunya apabila ada complain

(52)

8) Staf pemasaran kredit

Adapun tugas dari staf pemasaran kredit adalah :

a) secara periodik melakukan kunjungan dan mengoptimalkan hubungan

dengan nasabah maupun calon nasabah untuk menggali potensi yang

ada dan senantiasa menawarkan jasa/produk perusahaan yang selama

ini belum dimanfaatkan nasabah,

b) bekerja dengan optimal dalam pencapaian budget kredit yang telah

ditetapkan,

c) memastikan keabsahan dari semua dokumentasi kredit sebelum

ditandatangani dan dapat mewakili perusahaan dalam pengkaitan

kredit sesui dengan proposal yang telah disetujui.

9) Wapinca bidang operasional

Adapun tugas dari wapinca bidang operasional adalah :

a) mengkoordinasi dan mengawasi seluruh pekerjaan dari pada bagian

teller, loan admin, customer service, kliring, transfer/inkaso, checker,

operator/fax bertanggung jawab langsung kepada branch service

manager,

b) membantu bawahan dalam hal mengatasi masalah transaksi nasabah

sehari-hari sesuai dengan ketentuan perusahaan yang berlaku.

10) Kepala Teller

(53)

a) mengkoordinasi dan mengawasi tugas-tugas dari pada teller sesuai

dengan ketentuan perusahaan dan bertanggung jawab langsung kepada

KAP,

b) menyerahkan dan menerima uang yang dibutuhkan maupun yang

disetor oleh teller setiap pagi dan sore yang diambil maupun disimpan

di khasanah.

11) Teller

Adapun tugas dari teller adalah :

a) melayani penyetoran warkat/ uang tunai dan pengambilan uang tunai

setiap hari,

b) menginput semua transaksi harian ke komputer.

12) Kepala administrasi dan pembukuan

Adapun tugas dari kepala administrasi dan pembukuan adalah :

a) memantau dan melaksanakan pekerjaan yang berhubungan dengan

operasional perusahaan,

b) memeriksa terlebih dahulu sebelum menandatangani deposito nasabah,

c) menagani komplain nasabah.

13) Back office

Adapun tugas dari back office adalah :

a) bagian kliring, melaksanakan tugas-tugas kliring dan bertanggung

jawab langsung kepada kepala administrasi dan pembukuan (KAP),

(54)

b) bagian transfer/inkaso, yaitu menjalankan transfer sesuai dengan

tanggal transaksi, serta bertanggung jawab atas jalanya transfer dan

menginput warkat inkaso sesuai dengan tanggal transaksi serta

meneliti keabsahaan warkat tersebut,

c) bagian atm, yaitu melakukan pengisian uang di ATM, menjamin

ketersediaan uang di mesin atm, serta memonitor mesin atm.

14) Bidang umum

Adapun tugas dari bidang umum adalah :

a) mengontrol persediaan alat-alat koantor yang ada pada perusahaan,

b) setiap bulan melakukan penginputan data tagihan rekening telpon

nasbah,

c) memelihara / memegang kas kecil untuk biaya-biaya tugas sehari-hari

seperti biaya parkir, dan sebagainya.

15) Bidang Teknologi Wilayah

Tugas dan tanggug jawab strategis bidang teknologi wilayah adalah :

a) memastikan ketersediaan dan kelayakan hardware dan software

diseluruh unit kerja diwilayahnya sesuai podoman dan standart yang

ditetapkan kantor pusat,

b) memonitor semua aplikasi yang berlaku dari kantor pusat sesuai garis

penugasan Divisi Teknologi (Kantor Pusat),

c) memelihara dan menyelenggarkan data base regional information

(55)

d) menjaga bahwa program-program aplikasi yang terpasang diseluruh

unit kerja di wilayah hanyalah software yang resmi ditetapkan oleh

Divisi Teknologi (Kantor Pusat).

Tugas dan tanggug jawab teknis bidang teknologi wilayah adalah :

a) memastikan kepemilikan up to date user manual untuk setiap aplikasi

didalam masing-masing unit kerja di wilayahnya,

b) melaksanakan fungsi quality control atas program yang hendak

diterapkan dengan menjalankan test assurance,

c) memberi rekomendasikan atas penambahan hardware maupun

aksesoris/spare parts,

d) merekomendasikan perpindahan hardware dari satu user ke user

lainnya demi optimalisasi penggunaan,

e) memelihara jalur-jalur komunikasi teknologi on line baik untuk sistem

ATM maupun server dan terminal data base regional informasi sistem

serta hardware dan software lainya.

Dalam pelaksanaan tugas harus senantiasa bekerja sama dan dalam

koordinasi dengan Divisi Teknologi Kantor Pusat. Bagian Teknologi Wilayah

bertanggung jawab kepada Pimpinan Wilayah yang berkedudukan di Jalan

Pulo Pinang Medan.

2. Proses Transaksi ATM

a. Pengertian dan Ruang Lingkup ICBS

Dalam rangka era globalisasi dan meningkatnya daya saing di bidang

(56)

ketat, PT Bank Mandiri (Persero) Tbk sebagai lembaga perbankan setiap saat

memperbaiki sarana dan prasarana yang ada, terutama dalam hal teknologi dan

sumber daya manusia, dimana kedua hal ini merupakan ujung tombak

keunggulan industri perbankan saat ini. PT Bank Mandiri (Persero) Tbk juga

tidak kalah dalam hal teknologi.

Secara bertahap diseluruh Indonesia, PT Bank Mandiri (Persero) Tbk,

Tbk melakukan perubahan sistem komputerisasi dari sistem yang sebelumnya

digunakan yaitu COL (Centralize On Line), CLS (Centralize Loan System)

dan Pooling Plus yang belum terintegrasi. ICBS adalah merupakan suatu

sistem dan pengolahan data bank yang bersifat finansial maupun data non

finansial yang saling terkait satu sama lain. ICBS itu adalah singkatan dari

International Comprehensive Banking System. ICBS dikembangkan dengan

maksud agar dapat menjangkau prospek dimasa yang akan datang dan

berkesinambungan, dapat mengatur cabang-cabang sendiri, tanpa tergantung

pada kantor pusat, tetapi tetap dapat melakukan transaksi jika terjadi gangguan

sistem pada salah satu cabang lain.

ICBS merupakan suatu prosedur sistem informasi akuntasi berbasis

komputer yang diterapakan oleh perusahaan jasa perbankan PT Bank Mandiri

(Persero) Tbk untuk mengelola data transaksi finansial maupun non finansial

pada perusahan tersebut atau malakukan GL (General Ledger) konsolidasi.

ICBS meliputi beberapa sub sistem yaitu: Branch Teller Subsystem, Funding

Subsystem, Loan Subsystem, dan ATM Subsystem. Dari aplikasi ICBS ini,

(57)

pembuatan jurnal manual dapat dikurangi dan data yang masuk ke GL

Konsolidasi akan lebih akurat. Selain jurnal otomatis yang dihasilkan dari

subsistem ICBS tersebut diatas, masih ada beberapa jurnal manual yang harus

bibuat dan dipilih pada GL ICBS seperti penyelesaian kliring, persediaan,

amortisasi dan aktiva tetap. Dari segi GL, setiap cabang mengkredit cost

center lain tetapi tidak boleh mendebet cost center cabangnya sendiri.

Perubahan sistem ini memberikan dampak yang positif terhadap

kemajuan dalam pengolahan data keuangan dan non keuangan sehingga

terwujud informasi manajemen yang cepat, tepat, lengkap, dan akurat. Ruang

lingkup yang terdapat dalam ICBS adalah perangkat keras, perangkat lunak

dan pemakai yang terdiri dari teller, petugas ATM, data entry, dan jajaran

pimpinan.

b. Layanan dan infrastruktur yang Digunakan ATM

PT Bank Mandiri (Persero) Tbk memiliki ATM multifungsi yang

diperkenalkan kepada nasabah. ATM multifungsi adalah produk perbankan

elektronik dari PT Bank Mandiri (Persero) Tbk yang memberi kemudahan

kepada nasabah dalam melakukan transaksi perbankan baik tunai maupun non

tunai. Transaksi ATM multifungsi PT Bank Mandiri (Persero) Tbk yang dapat

dilakukan :

1) Penarikan tunai

Transaksi penarikan uang tunai dari mesin ATM yang dilakukan baik oleh

pemegang Kartu Mandiri atau pemegang kartu bank/non-bank lainnya

Gambar

Gambar II.1

Referensi

Dokumen terkait

Panitia Penerimaan Mahasiswa Baru |alur selelsi Mandiri (SM). Program D3 Universitas Negeri Yogyakarta memberikan penghargaan

Penjaminan Stabilitas Harga Pangan, melalui : (1) pemberlakuan Harga Pembelian Pemerintah pada komoditas pangan strategis , (2) perlindungan harga domestik dari pengaruh harga dunia

The objectives of this study are to investigate whether Directed Readi.ng-Thinking Activity (DRTA) and Context Clues significantly affect on reading comprehension, and

BIOTEKNOLOGI JERAMI PADI MELALUI FERMENTASI SEBAGAI BAHAN PAKAN TERNAK RUMINANSIA.. Oleh :

dalam bahasa Perancis. Kesulitan yang dialami siswa dalam menulis paragraf deskriptif dalam bahasa Perancis. Usaha yang dilakukan siswa dalam mengatasi kesulitan dalam

“Metode penelitian kualitatif adalah metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat postpositivisme, digunakan untuk meneliti pada kondisi objek yang alamiah,

• Overcurrent relay dengan automatic recloser, berkoordinasi dengan sectionalizer pada seksi-seksi tertentu saluran utama dan pencabangan. • Cut – out fused 1 fasa pada

Pengguna oksigen dalam media budidaya didominasi oleh udang/ikan dan bakteri, sedangkan pada sistem autotrofik pada waktu malam hari selain ikan dan bakteri,