• Tidak ada hasil yang ditemukan

ANALISIS PELAKSANAAN AUDIT INTERNAL KINERJA DOSEN: Studi Deskriptif Analitik Pada Universitas Pendidikan Indonesia.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "ANALISIS PELAKSANAAN AUDIT INTERNAL KINERJA DOSEN: Studi Deskriptif Analitik Pada Universitas Pendidikan Indonesia."

Copied!
50
0
0

Teks penuh

(1)

No. Daftar. 09/UN40.FPEB.1.PL/2013

ANALISIS PELAKSANAAN AUDIT INTERNAL KINERJA

DOSEN

(Studi Deskriptif Analitik Pada Universitas Pendidikan Indonesia )

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Menempuh Ujian Sidang Sarjana Ekonomi pada Program Studi Akuntansi

Disusun Oleh: Ali Mahfud

0700563

PROGRAM STUDI AKUNTANSI

FAKULTAS PENDIDIKAN EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

(2)

Analisis Pelaksanaan Audit Internal

Kinerja Dosen (Studi Deskriptif

Analitik Pada Universitas

Pendidikan Indonesia)

Oleh

Ali Mahfud

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana pada Fakultas Pendidikan Ekonomi dan Bisnis

© Ali Mahfud

Universitas Pendidikan Indonesia

April 2013

Hak Cipta dilindungi undang-undang.

Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhya atau sebagian,

(3)

ANALISIS PELAKSANAAN AUDIT INTERNAL KINERJA DOSEN (STUDI DESKRIPTIK ANALITIK PADA UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA)

Oleh : Ali Mahfud

Pembimbing I: Prof. Dr. Dadang Sadeli, M.Si Pembimbing II: Aristanti Widyaningsih, S.Pd, M.Si

ABSTRAK

Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui: (1) Pelaksanaan audit internal kinerja dosen yang dilakukan oleh Satuan Audit Internal (SAI) Universitas Pendidikan Indonesia dan gambaran kinerja dosen UPI secara umum. (2) Tindak lanjut yang dilakukan oleh pimpinan universitas atas hasil pelaksanaan audit internal kinerja dosen. (3) Faktor-faktor yang mempengaruhi proses tindaklanjut hasil pelaksanaan audit internal kinerja dosen di UPI.

Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif. Data yang digunakan adalah data primer yang diperoleh melalui hasil wawancara secara mendalam (in-depth interview). Penentuan sumber data menggunakan nonprobability sampling dengan metode purposive sampling pada responden yang menjabat sebagai pimpinan unit kerja fakultas di UPI, pimpinan dan staff SAI, ketua program studi, dosen UPI serta mahasiswa. Teknik pengujian kredibilitas data yang digunakan adalah triangulasi dengan sumber data dan triangulasi dengan teori.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa SAI belum melakukan seluruh prosedur pelaksanaan audit internal kinerja dosen. Tindak lanjut berupa reward dan punishment belum meningkatkan kinerja dosen. Selain dari itu faktor yang masih menjadi hambatan dalam pelaksanaan tindaklanjut hasil pelaksanaan audit internal kinerja dosen adalah independensi SAI, budaya organisasi serta komitmen pimpinan dan komitmen dosen itu sendiri. Dengan kata lain bahwa pelaksanaan audit internal kinerja dosen yang dilakukan oleh SAI belum efektif meningkatkan kinerja dosen UPI.

(4)

ANALYSIS OF LECTURER INTERNAL PERFORMANCE AUDIT IMPLEMENTATION (DESCRIPTIVE ANALYTICAL STUDY IN INDONESIA

UNIVERSITY OF EDUCATION) By: Ali Mahfud

Supervisor I: Prof. Dr. Dadang Sadeli, M.Si Supervisor II: Aristanti Widyaningsih, S.Pd, M.Si

ABSTRACT

This study was conducted to know: (1) The implementation of lecturer internal performance audit that held by internal audit unit (SAI) Indonesia University Of Education (UPI); (2) The follow-up which is conducted by university leaders on the result of lecturer internal performance audit; (3) The factor that affect the process of follow-up result of the lecturer internal performance audit in UPI.

The research method used is qualitative descriptive. The data used is primary data obtain trough in depth interview. The determination of data sources uses non probability sampling with purposive sampling method on respondents who served as a head of faculty unit in UPI, the leaders and staff of SAI, the head of department, lecturers and student in UPI. Technique of testing the credibility of data used is triangulation of data source and triangulation with theory.

The result showed that SAI has not done the whole procedure of lecturer internal performance audit. The follow-up in the form of rewards and punishment is not improved the faculty performance yet. Other factors that are still being the obstacles in the implementation of the follow-up results of the internal audit is independence of the SAI performance, organizational culture and also the commitment of lecturer and the leader of UPI. In other word, the implementation of the lecturer internal performance audit is not

effective yet to improve performance of UPI’s lecturer.

(5)

DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN

PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI

ABSTRAK

ABSTRACT

KATA PENGANTAR ... i

UCAPAN TERIMAKASIH ... ii

DAFTAR ISI ... ix

DAFTAR TABEL ... xiii

DAFTAR GAMBAR ... xiv

DAFTAR LAMPIRAN ... xv

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1Latar Belakang Masalah ... 1

1.2Rumusan Masalah ... 13

1.3Tujuan Penelitian ... 13

1.4Manfaat Penelitian ... 14

1.4.1 Manfaat Keilmuan ... 14

(6)

BAB II KAJIAN PUSTAKA ... 15

2.1 Kajian Pustaka ... 15

2.1.1 Audit Internal ... 15

2.1.1.1 Pengertian Audit Internal ... 15

2.1.1.2 Tujuan dan Ruang Lingkup Audit Internal ... 18

2.1.1.3 Peran Audit Internal ... 20

2.1.1.4 Independensi Auditor Internal... 25

2.1.1.5 Pelaksanaan Audit Internal ... 32

2.1.2 Konsep Kinerja... 39

2.1.2.1 Pengertian Kinerja ... 40

2.1.2.2 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kinerja ... 41

2.1.2.3 Tujuan dan Manfaat Penilaian Kinerja ... 42

2.1.2.4 Permasalahan dalam Penilaian Kinerja ... 44

2.1.3 Kinerja Dosen... 46

2.1.3.1 Menilai Kinerja Dosen ... 48

2.1.3.2 Kriteria Pengukuran Kinerja Dosen ... 52

2.2 Kerangka Pemikiran ... 55

BAB III METODOLOGI PENELITIAN... 65

(7)

3.2 Metode Penelitian... 66

3.2.1 Desain Penelitian ... 66

3.2.2 Sumber Data dan Teknik Pengumpulan Data ... 67

3.2.3 Instrumen Penelitian... 71

3.2.4 Teknik Analisis Data ... 72

3.2.5 Pengujian Kredibilitas Data ... 77

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 80

4.1 Hasil Penelitian ... 80

4.1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian ... 80

4.1.2.1 Sejarah Universitas Pendidikan Indonesia ... 80

4.1.2.2 Visi dan Misi Universitas Pendidikan Indonesia ……… 84

4.1.2 Hasil Penelitian dan Identifikasi Masalah ………. 86

4.1.2.1 Pelaksanaan Audit Internal ……… 86

4.1.2.1.1 Perencanaan Audit ………. 86

4.1.2.1.2 Pengumpulan, Pengujian dan Pengevaluasian Informasi………. 88

4.1.2.1.3 Pengkomunikasian Hasil ………. 92

4.1.2.1.4 Penindaklanjutan ………. 96

4.1.2.2 Gambaran Kinerja Dosen UPI ……… 102

(8)

4.1.2.4 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Proses Tindak Lanjut Hasil Pelaksanaan

Audit Internal Kinerja Dosen ... 126

4.2 Pembahasan ... 133

4.2.1 Pelaksanaan Audit Internal ... 133

4.2.1.1 Perencanaan Audit ... 134

4.2.1.2 Pengumpulan, Pengujian dan Pengevaluasian Informasi... 139

4.2.1.3 Pengkomunikasian Hasil ... 154

4.2.1.4 Penindaklanjutan ... 160

4.2.2 Gambaran Kinerja Dosen UPI ... 166

4.2.3 Tindak Lanjut Hasil Pelaksanaan Audit Internal Kinerja Dosen ... 176

4.2.4 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Proses Tindak Lanjut Hasil Pelaksanaan Audit Internal Kinerja Dosen... 189

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 208

5.1 Kesimpulan ... 209

5.2 Saran ... 210

DAFTAR PUSAKA ... 211

LAMPIRAN ... 218

(9)

DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 Jumlah Dosen dan Kualifikasinya Tahun 2011 ... 3

Tabel 1.2 Konversi dari Skor ke Nilai ... 5

Tabel 2.1 Perkembangan Peran Audit Internal ... 19

Tabel 3.1 Keterangan Mengenai Informan ... 68

Tabel 4.1 Skema Penelitian dan P2M yang Dibuka oleh LPPM UPI Beserta Jumlah Pengusul pada Tahun 2012 ... 110

Tabel 4.2 Perkembangan Kegiatan penelitian yang Dilakukan oleh Dosen UPI dengan Sumber Dana UPI, DIKTI dan Dana Lainnya Tahun 2007-2011 ... 114

Tabel 4.3 Hasil Reduksi Catatan Lapangan Kategori “Perencanaan Audit” ... 133

Tabel 4.4 Hasil Reduksi Catatan Lapangan Kategori “Pengumpulan, Pengujian dan Pengevaluasian Informasi” ... 137

Tabel 4.5 Hasil Reduksi Catatan Lapangan Kategori “Pengkomunikasian Hasil” . 152 Tabel 4.6 Hasil Reduksi Catatan Lapangan Kategori “Penindaklanjutan” ... 159

Tabel 4.7 Hasil Reduksi Catatan Lapangan Kategori “Gambaran Kinerja Dosen” 164 Tabel 4.8 Hasil Reduksi Catatan Lapangan Kategori “Tindaklanjut Hasil Pelaksanaan Audit Internal Kinerja Dosen” ... 176

(10)

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1.1 Hasil Penilaian Kinerja Dosen UPI Tahun 2008 ... 5

Gambar 1.2 Hasil Penilaian Kinerja Dosen UPI Tahun 2009 ... 6

Gambar 1.3 Hasil Penilaian Kinerja Dosen UPI Tahun 2008 Berdasarkan Kepuasan Mahasiswa ... 8

Gambar 1.4 Hasil Penilaian Kinerja Dosen UPI Tahun 2009 Berdasarkan Kepuasan Mahasiswa ... 9

Gambar 2.1 Mekanisme Penilaian Kinerja ... 43

Gambar 2.2 Kerangka Pemikiran Analisis Pelaksanaan Audit Internal Kinerja Dosen ... 61

Gambar 3.1 Model Interaksi Analisis Data ... 75

Gambar 4.1 Prosedur Pelaksanaan Audit Internal Kinerja Dosen UPI ... 97

Gambar 4.2 Prosedur Tindaklanjut Hasil Audit Internal Kinerja Dosen ... 123

(11)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Surat Keputusan Dekan Fakultas Pendidikan Ekonomi dan Bisnis tentang

Pengangkatan dan Penetapan Dosen Pembimbing Skripsi.

Lampiran 2 Frekuensi Bimbingan Skripsi Pembimbing Utama.

Lampiran 3 Frekuensi Bimbingan Skripsi Pembimbing Pendamping.

Lampiran 4 Surat Permohonan Izin Wawancara Penelitian.

Lampiran 5 Formulir Perbaikan (Revisi).

Lampiran 6 Formulir Persetujuan Perbaikan (Revisi) Usulan Penelitian.

Lampiran 7 Pertanyaan Penelitian.

Lampiran 8 Hasil Wawancara.

Lampiran 9 Pedoman Pelaksanaan Kerja dan Kode Etik Satuan Audit Internal UPI

BHMN.

(12)

BAB I PENDAHULUAN

1.1Latar Belakang Masalah

Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana

belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif

mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan,

pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan

yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara (UU No. 20 Tahun

2003).

Pemerintah Indonesia menjamin hak seluruh Warga Negara Indonesia

untuk mendapatkan pendidikan yang layak dalam Undang-Undang Dasar

Tahun 1945 pasal 31 amandemen keempat yang berbunyi: Ayat (1) Setiap

warga negara berhak mendapatkan pendidikan. (2) Setiap warga Negara wajib

mengikuti pendidikan dasar dan pemerintah wajib membiayainya. (3)

Pemerintah mengusahakan dan menyelenggarakan satu sistem pendidikan

nasional, yang meningkatkan keimanan dan ketakwaan serta akhlak mulia

dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, yang diatur dengan

undang-undang. (4) Negara memprioritaskan anggaran pendidikan sekurang-kurangnya

dua puluh persen dari anggaran pendapatan dan belanja negara serta anggaran

pendapatan dan belanja daerah untuk memenuhi kebutuhan penyelenggaraan

(13)

teknologi dengan menjunjung tinggi nilai-nilai agama dan persatuan bangsa

untuk kemajuan peradaban serta kesejahteraan umat manusia.

Pendidikan di Indonesia diselenggarakan pada tingkatan pendidikan dasar

yaitu Sekolah Dasar (SD/MI) dan Sekolah Menengah Pertama (SMP/MTs),

pendidikan menengah yaitu Sekolah Menengah Atas/Sekolah Menengah

Kejuruan (SMA/SMK) serta pendidikan tinggi yang dapat dilaksanakan dengan

bentuk Akademi, Sekolah Tinggi, Institut dan Universitas.

Pendidikan tinggi merupakan jenjang terpenting dalam peningkatan

kualitas sumber daya manusia (SDM). Kualitas sumber daya manusia menjadi

sebuah tuntutan pokok dalam menghadapi era globalisasi. Dalam era ini, semua

elemen dituntut untuk mampu bertindak dan berperilaku profesional sesuai

perkembangan baik dunia usaha, dunia pemerintahan dan gaya hidup

masyarakat modern.

Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) adalah salah satu universitas

negeri di Indonesia yang turut berkontribusi dalam menyelenggarakan

pendidikan tinggi. Berdasarkan Laporan Tahunan UPI Tahun 2011, lebih dari

35.000 mahasiswa terdafar sebagai mahasiswa UPI pada tahun 2011/2012

untuk jenjang Diploma, Sarjana dan Pascasarjana.

Kualitas SDM lulusan perguruan tinggi sangat dipengaruhi oleh kualitas

pendidik yang mengarahkan dan bersinggungan langsung dengan mahasiswa.

Maka dari itu, pendidik yang berkualitas dan berkapasitas juga merupakan

(14)

Pada Tahun 2011, berdasarkan Laporan Tahunan UPI jumlah tenaga

pendidik yang dimiliki oleh UPI hingga akhir tahun 2011 adalah sebagai

berikut:

Tabel 1.1 Jumlah Dosen dan Kualifikasinya Tahun 2011

No Kualifikasi/Jenjang

Pendidikan Jumlah Presentase

S1 (Sarjana) 120 9.52 %

S2 (Magister) 832 65.98%

S3 (Doktor) 309 24.50%

JUMLAH DOSEN 1261 100.00%

(Sumber: Laporan Tahunan UPI 2011, data diolah)

Kualifikasi pendidik pada jenjang pendidikan tinggi sangat penting dalam

menghasilkan pendidikan yang berkualitas sehingga kompetensi lulusan

pendidikan tinggi juga memilki profesionalitas akademik yang relevan dan

reliabel dengan tuntutan industri. Bila dikaitkan dengan perannya di perguruan

tinggi, Jalal dan Supriadi (2001:395) mengatakan bahwa “sehat tidaknya

perguruan tinggi banyak tergantung pada staff pengajarnya, perlu diakui bahwa

kontribusi staff pengajar merupakan faktor terpenting bagi pengembangan

perguruan tinggi di Indonesia”.

Jika kita melihat data tersebut, maka terlihat bahwa di UPI masih terdapat

pendidik yang memiliki kualifikasi sarjana (S1) cukup banyak yaitu 9.52% atau

120 orang dari total 1216 pendidik. Padahal pemerintah melalui UU No. 20

tahun 2003 menetapkan kualifikasi pendidik untuk sarjana (S1) minimal

(15)

menyelenggarakan pendidikan diploma (D3) yang masih memperbolehkan

pendidiknya bergelar sarjana. Namun peneliti juga menemukan pendidik bukan

pada jenjang diploma yang hingga tahun 2012 masih bergelar sarjana.

Selain kualifikasi pendidik, kinerja pendidik/dosen juga menentukan

mutu pendidikan tinggi. Sesuai dengan Tri Dharma Perguruan Tinggi, dosen

mengemban tiga tugas pokok yang dijadikan tolok ukur dalam pengukuran

kinerjanya, yaitu (1) Melaksanakan pendidikan (Proses Belajar Mengajar); (2)

Melakukan penelitian; dan (3) Mengabdikan ilmunya kepada masyarakat

(Hanafiah et.al, 1994:64).

Mulai tahun 2007, secara bertahap UPI melalui Direktorat Sumber Daya

Manusia (SDM) melakukan pengukuran atas kinerja dosen yang difokuskan

pada kinerja akademik (Indeks Kinerja Akademik Dosen atau IKAD). Pada

sejumlah unit kerja, pendekatan IKAD ini telah diterapkan dan dijadikan dasar

dalam perhitungan atau pemberian tunjangan prestasi bagi dosen. Pendekatan

pengukuran kinerja dosen tersebut didasarkan pada Peraturan Pemerintah

Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan.

Berikut ini adalah hasil pengukuran kinerja dosen UPI tahun 2008 yang

(16)

(Sumber: Laporan Tahunan UPI 2008)

Gambar 1.1 Hasil Penilaian Kinerja Dosen UPI tahun 2008 Grafik tersebut merupakan Indeks Kinerja Akademik Dosen (IKAD) yang

diukur oleh Direktorat SDM UPI dengan didasarkan tiga komponen utama

yaitu Kinerja Komitmen Mutu (KKM), Penilaian Atasan Langsung (PAL) dan

Kinerja Mengajar (KM). Penilaian tersebut menggunakan skala 4 seperti halnya

Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) mahasiswa.

Nilai akhir pada gambar 1.1 diperoleh melalui suatu proses konversi skor

yang berasal dari berbagai macam komponen penilaian. Skor tersebut kemudian

dikonversi ke dalam skala nilai melalui tabel sebagai berikut:

Tabel 1.2 Konversi dari Skor ke Nilai

Rentang Skor (Skala 0-4) Nilai

3.50-4.00 A=Baik Sekali 2.75-3.49 B=Baik

2.00-2.74 C=Cukup Baik 1.00-1.99 D=Kurang 0.00-0.90 E=Gagal (Sumber: Pedoman Akademik UPI 2007)

0

5 2.84

(17)

Tabel 1.2 adalah tabel konversi nilai yang digunakan sebagai dasar

penilaian Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) Mahasiswa. Namun, Tabel tersebut

juga digunakan oleh UPI untuk menilai kinerja dosen dalam proses belajar

mengajar serta aktivitas lainnya dalam lingkup akademik.

Gambar 1.1 menunjukkan bahwa kinerja dosen UPI mencapai skor

rata-rata 2.84 dari skor ideal 4. Pada tahun 2008, hasil penilaian kinerja hanya

menampilkan rata-rata kinerja dosen UPI secara keseluruhan dan belum

menampilkan sebaran kinerja pada setiap unit atau fakultas. Jika dilakukan

konversi ke nilai, maka kinerja dosen UPI dengan nilai 2.84 dapat dikatakan

baik. Walaupun belum mencapai nilai maksimal dari skor ideal yaitu 4.

Selanjutnya, pada tahun 2009 kembali dilakukan pengukuran kinerja

dengan pendekatan IKAD oleh Direktorat SDM UPI. Berikut adalah hasil

pengukuran tersebut:

(Sumber: Laporan Tahunan UPI Tahun 2009)

(18)

Gambar 1.2 menunjukkan bahwa rata-rata kinerja dosen UPI adalah 2.84

yang diukur berdasarkan kinerja 9 unit/fakultas yang ada di lingkungan

Universitas Pendidikan Indonesia. Dibandingkan dengan hasil pengukuran

kinerja yang telah dilakukan pada tahun sebelumnya, praktis tidak terjadi

perubahan atas kinerja dosen UPI. Jika dilakukan konversi atas skor menjadi

nilai, maka FPBS, FPOK, FPMIPA, SPs, FIP, FPIPS, FPTK dan Kampus

Daerah (KAMDA) mendapat predikat nilai Baik (B). Sedangkan FPEB sebagai

fakultas yang baru saja berdiri mendapat nilai terendah dibandingkan dengan

fakultas/unit yang lain di UPI yaitu Cukup (C).

Pada akhir tahun 2009, UPI melakukan persiapan sertifikasi ISO SDM

9001:2008 yang menuntut perbaikan mutu pada penyelenggaraan pendidikan

tinggi. Seiring dengan tuntutan penyelenggaraan manajemen dan penerapan

sistem manajemen perguruan tinggi, UPI berupaya menumbuhkan mindset baru

bagi seluruh pegawai yang difokuskan pada etos dan budaya kerja ke arah yang

lebih produktif, fokus pada costumer, dan perbaikan mutu berkelanjutan.

Persiapan ISO 9001: 2008 juga mendorong Satuan Penjaminan Mutu

(SPM) untuk melakukan kegiatan pengukuran kepuasan pemangku kepentingan

(mahasiswa) dengan sasaran yaitu kinerja dosen UPI dalam melakukan proses

belajar mengajar dan pembimbingan terhadap mahasiswa. Kinerja dosen dinilai

dari persepsi mahasiswa dalam mempersiapkan, melaksanakan dan

mengevaluasi perkuliahan serta bimbingan pada setiap mata kuliah yang

(19)

Laporan Tahunan UPI tahun 2009 mendefinisikan tujuan yang ingin

dicapai dari pengukuran kepuasan pemangku kepentingan yaitu: (1)

Mengetahui dan memahami posisi pencapaian mutu UPI dilihat dari kinerja

dosen di setiap prodi dan melihat tingkat kepuasan mahasiswa di setiap jurusan

atau prodi. (2) Mengetahui seberapa jauh tingkat pemenuhan kebutuhan dan

produktivitas kerja dosen UPI. (3) Meningkatkan kualitas layanan dosen

terhadap mahasiswa dalam melaksanakan tugas dan fungsinya, serta (4)

mengetahui tingkat layanan dosen terhadap mahasiswa dalam proses belajar

mengajar.

Berikut adalah hasil dari penilaian kinerja dosen UPI pada tahun 2008

yang diukur berdasarkan kepuasan mahasiswa:

(Sumber: Laporan Tahunan UPI 2008)

Gambar 1.3 Hasil Penilaian Kinerja Dosen UPI Tahun 2008 Berdasarkan

Kepuasan Mahasiswa GRAFIK PENILAIAN KINERJA DOSEN

(20)

Pengukuran tersebut dilakukan sama halnya dengan pengukuran IKAD,

namun mahasiswa sebagai responden utama penilaian kinerja dosen tersebut.

Rata-rata kinerja dosen UPI tahun 2008 berdasarkan hasil kepuasan mahasiswa

adalah 2.84. Jika dikonversi menjadi nilai, maka FIP, FPIPS, FPBS, FPTK dan

SPs mendapat predikat nilai Baik (B) walaupun skornya hanya sedikit diatas

batas bawah kelas dengan predikat baik. Namun FPMIPA dan FPOK hanya

mendapatkan nilai Cukup (C). Dari keseluruhan unit/fakultas, hanya terdapat 2

fakultas yang berada di atas rata-rata kinerja dosen UPI tahun 2008 yaitu FPIPS

dan SPs, selebihnya berada dibawah rata-rata.

Sebagai bahan perbandingan, berikut adalah hasil pengukuran kinerja

dosen UPI pada tahun 2009 yang diukur berdasarkan kepuasan mahasiswa oleh

SPM UPI:

(Sumber: Laporan Tahunan UPI Tahun 2009)

(21)

Secara rata-rata, kinerja dosen UPI berdasarkan kepuasan mahasiswa

pada tahun 2009 mengalami kenaikan, dari skor rata-rata 2.84 pada tahun 2008

menjadi 2.89 pada tahun 2009. Namun FPBS, FPTK dan SPs mengalami

penurunan nilai pada tahun 2009 dibandingkan dengan tahun 2008. Semua

fakultas mendapat predikat nilai Baik (B) kecuali FPEB yang mendapat

predikat nilai Cukup (C).

Dari fenomena- fenomena di atas, dapat terlihat bahwa kinerja dosen UPI

dalam proses belajar mengajar (PBM) belum mencapai nilai maksimal baik dari

hasil penilaian oleh universitas maupun berdasarkan hasil penilaian kepuasan

oleh mahasiswa, bahkan ada beberapa unit/fakultas yang mengalami penurunan

kinerja. Padahal kinerja dosen sangat mempengaruhi mutu pendidikan

mahasiswa dan alumni dari pendidikan tinggi.

Audit internal merupakan bagian terpenting yang berperan untuk

melakukan evaluasi atas kinerja dosen dalam satu periode. Dengan evaluasi

tersebut, diharapkan dapat memacu dosen untuk meningkatkan kinerjanya baik

dalam proses belajar mengajar, penelitian dan pengabdian pada masyarakat

sesuai amanah tri dharma perguruan tinggi. Seperti yang dikatakan oleh Hiro

Tugiman (2002:20) bahwa “Audit internal merupakan suatu fungsi yang ada di

dalam organisasi yang berperan melakukan evaluasi terhadap berbagai kegiatan

atau aktivitas atau program di dalam organisasi untuk menilai efisiensi,

(22)

Sejalan dengan pendapat Hiro Tugiman, Mulyadi (2002:32) mengatakan

bahwa tujuan yang ingin dicapai dari pelaksanaan audit internal adalah sebagai

berikut: (1) Mengevaluasi kinerja; (2) Mengidentifikasi kesempatan untuk

peningkatan; dan (3) Membuat rekomendasi untuk perbaikan atau tindakan

lebih lanjut. Dari dua pendapat di atas, menggambarkan peranan penting audit

internal dalam meningkatkan kinerja dosen pada perguruan tinggi.

Di Universitas Pendidikan Indonesia, Audit Internal dilakukan oleh

lembaga yang disebut Satuan Audit Internal. Hal tersebut sejalan dengan

AD/ART UPI BAB XI tentang Auditor Internal, Auditor Eksternal dan

Penjaminan Mutu Pasal 97 ayat 1 yang menyatakan bahwa “Auditor internal

adalah auditor yang melaksanakan tugas audit internal pengelolaan keuangan,

kinerja dan mutu akademik dari seluruh organ Universitas berdasarkan

kebijakan audit yang ditetapkan oleh Dewan Audit”. Berdasarkan definisi

tersebut terlihat jelas bahwa auditor internal (SAI) adalah auditor yang

melaksanakan tugas audit internal salah satunya adalah kinerja yang termasuk

di dalamnya yaitu kinerja dosen dalam melaksanakan aktivitas akademik.

Pasal 98 AD/ART UPI kembali mempertegas peranan auditor internal

(SAI) berkenaan dengan tugasnya yaitu bahwa SAI mempunyai tugas sebagai

berikut: (1) merencanakan kegiatan audit internal sesuai dengan kebijakan audit

penyelenggaraan Universitas; (2) melaksanakan audit terhadap kinerja dan

(23)

anggaran berdasarkan program dan kebijakan audit yang telah ditetapkan; dan

(3) melaksanakan pengendalian atas penjaminan mutu kinerja akademik.

Definisi di atas menggambarkan secara tegas bahwa audit internal atas

kinerja berperan dalam melakukan evaluasi atas kinerja, di dalamnya adalah

kinerja dosen dalam sebuah universitas, termasuk salah satunya adalah

Universitas Pendidikan Indonesia (UPI).

Nike Syawitri (2011) berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan dengan

judul “Pengaruh Audit Mutu Internal terhadap Kualitas Pelayanan Perguruan

Tinggi (Survei pada Universitas Pendidikan Indonesia)” menyimpulkan bahwa

kinerja pelayanan FPIPS, FPMIPA, FPEB, FPOK, FPTK, SPS dan Kampus

daerah Cibiru masih dalam kategori cukup (C). Penelitian yang dilakukan pada

tahun 2011 tersebut ternyata masih sejalan dengan Indeks Kinerja Akademik

Dosen (IKAD) dan kepuasan mahasiswa UPI (SPM) tahun 2009 yang masih

memasukkan FPEB dalam kategori cukup (C) dan beberapa unit/fakultas yang

indeks kepuasan dan kinerjanya tidak mengalami peningkatan yang signifikan

bahkan cenderung menurun pada periode berikutnya.

Dari fenomena di atas, maka penulis tertarik untuk mengangkat judul

“Analisis Pelaksanaan Audit Internal Kinerja Dosen (Studi Deskriptif

Analitik pada Universitas Pendidikan Indonesia)”, guna untuk mengetahui

bagaimana pelaksanaan audit internal kinerja dosen yang dilaksanakan di

(24)

1.2Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah diatas, maka dapat ditarik beberapa

permasalahan yang akan diteliti dalam penelitian ini melalui

pertanyaan-pertanyaan yang diharapkan dapat terjawab, yaitu:

1. Bagaimana gambaran pelaksanaan audit internal kinerja dosen di

lingkungan Universitas Pendidikan Indonesia?

2. Bagaimana gambaran kinerja dosen di Universitas Pendidikan Indonesia?

3. Bagaimana tindak lanjut hasil pelaksanaan audit internal kinerja dosen di

lingkungan Universitas Pendidikan Indonesia?

4. Apa saja faktor-faktor yang mempengaruhi proses tindak lanjut hasil

pelaksanaan audit internal kinerja dosen?

1.3Tujuan Penelitian

Adapun tujuan yang hendak dicapai dalam penelitian ini adalah untuk

mendapatkan jawaban atas permasalahan yang telah dirumuskan diatas, yaitu:

1. Untuk mengetahui bagaimana gambaran pelaksanaan audit internal

kinerja dosen di lingkungan Universitas Pendidikan Indonesia?

2. Untuk mengetahui bagaimana gambaran kinerja dosen di Universitas

Pendidikan Indonesia?

3. Untuk mengetahui bagaimana tindak lanjut hasil pelaksanaan audit

(25)

4. Untuk mengetahui apa saja faktor-faktor yang mempengaruhi proses

tindak lanjut hasil pelaksanaan audit internal kinerja dosen?

1.4Manfaat Penelitian

Hal penting dari sebuah penelitian adalah kemanfaatan yang dapat

dirasakan atau diterapkan setelah terungkapnya hasil penelitian. Adapun

kegunaan yang diharapkan dalam penelitian ini adalah:

1.4.1 Manfaat Keilmuan

Penelitian ini diharapkan dapat memperkaya khasanah pengetahuan

dalam hal pelaksanaan audit internal kinerja dosen yang berkualitas serta

menjadi literatur bagi mahasiswa dan pihak lain untuk melakukan penelitian

dengan topik yang sama dimasa yang akan datang.

1.4.2 Manfaat Praktis

Hasil penelitian ini dapat dijadikan sumbangan pikiran kepada pimpinan

Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) untuk menentukan langkah strategis

dalam meningkatkan kinerja dosen melalui hasil kegiatan audit internal kinerja

dosen. Sehingga visi dan misi UPI untuk menyelenggarakan pendidikan yang

bermutu dapat tercapai sesuai dengan harapan civitas akademika UPI dan

(26)

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Objek Penelitian

Suatu penelitian akan menunjukan suatu hasil penelitian yang baik ketika

objek penelitian yang dipilih memang relevan dengan jenis penelitian tersebut.

Menurut Suharsimi Arikunto, (2006:118) obyek penelitian adalah “Fenomena

atau masalah penelitian yang telah diabstraksi menjadi suatu konsep atau

variabel. Objek penelitian ditemukan melekat pada subjek penelitian”.

Berdasarkan definisi di atas, maka objek penelitian dalam penelitian ini

adalah pelaksanaan audit internal kinerja dosen. Untuk melakukan penelitian

dengan objek tersebut, maka penelitian ini dilakukan pada perguruan tinggi

dimana dosen menjadi bagian civitas akademika di dalamnya. Sebagai bagian

dari civitas akademika UPI, maka peneliti melakukan penelitian di lingkungan

dimana peneliti menjadi bagian di dalamnya yaitu Universitas Pendidikan

Indonesia.

Penelitian ini akan difokuskan pada pihak-pihak/unit kerja dari

Universitas Pendidikan Indonesia yang berhubungan langsung dengan

pelaksanaan audit internal kinerja dosen serta berbagai pihak yang dapat

menjawab tujuan dari penelitian. Adapun waktu pelaksanaan dari penelitian ini

sekitar satu bulan atau sampai dengan data yang dibutuhkan untuk penelitian

(27)

3.2Metode Penelitian 3.2.1 Desain Penelitian

Menurut Sugiyono (2010:3), metode adalah: “cara ilmiah untuk

mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Cara ilmiah berarti

kegiatan penelitian itu didasarkan pada ciri-ciri keilmuan, yaitu rasional,

empiris dan sistematis. Demikian juga yang dimaksud dengan metode

penelitian adalah suatu cara yang digunakan untuk mendapatkan data yang

sesuai dengan tujuan dan kegunaan penelitian”.

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian

kualitatif. Sugiyono (2010:15) mengatakan bahwa:

“Metode penelitian kualitatif adalah metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat postpositivisme, digunakan untuk meneliti pada kondisi objek yang alamiah, (sebagai lawannya adalah eksperimen) dimana peneliti adalah sebagai instrumen kunci, pengambilan sampel sumber data dilakukan secara purposive dan snowball, teknik pengumpulan data dengan triangulasi (gabungan), analisis data bersifat induktif/kualitatif, dan hasil penelitian lebih menenkankan makna daripada generalisasi”.

Dengan menggunakan metode penelitian kualitatif diharapkan dapat

memperoleh hasil berupa informasi deskriptif yang bermakna, bahkan hipotesis

atau ilmu baru yang dapat digunakan untuk membantu mengatasi masalah dan

meningkatkan taraf hidup manusia. Sugiyono (2010:31) mendefinisikan bahwa

“informasi deskriptif adalah gambaran lengkap tentang keadaan objek yang

(28)

Dengan menggunakan penelitian kualitatif deskriptif, peneliti berupaya

mencari pemahaman mendalam tentang kenyataan dari segi perspektif

orang-orang yang ahli dalam bidangnya. Pada penelitian ini, difokuskan pada

pelaksanaan praktik audit internal kinerja dosen yang dilakukan oleh Satuan

Audit Internal (SAI) UPI sebagai auditor dan fakultas sebagai unit kerja yang

diaudit oleh SAI UPI, serta kinerja dari dosen setelah pelaksanaan audit internal

tersebut.

3.2.2 Sumber Data dan Teknik Pengumpulan Data

“Data adalah sekumpulan informasi” (Mudrajad Kuncoro, 2003: 124).

Menurut Suharsimi arikunto (2006: 129), „sumber data dalam penelitian adalah

subjek dari mana data diperoleh. Apabila peneliti menggunakan kuesioner atau

wawancara dalam pengumpulan datanya, maka sumber data tersebut disebut

responden, yaitu orang yang merespon atau menjawab pertanyaan peneliti baik

tertulis maupun lisan‟.

Jenis data yang dikumpulkan dalam penelitian ini adalah data primer dan

data sekunder. Data primer adalah data yang diperoleh langsung melalui

wawancara mendalam (in depth interview) terhadap informan yang berupa

kata-kata maupun tindakan, sedangkan data sekunder berasal dari

dokumen-dokumen yang dapat dipublikasikan. Sugiyono (2010:308) mengatakan bahwa

(29)

pengumpul data, dan sumber sekunder merupakan sumber yang tidak langsung

memberikan data kepada pengumpul data”.

Penentuan sumber data dalam penelitian kualitatif menggunakan non

probability sampling dengan metode purposive sampling. Sugiyono (2010: 122)

mendefinisikan sebagai berikut:

Non probability sampling adalah teknik pengambilan informan yang tidak memberi kesempatan yang sama bagi setiap unsur untuk dipilih menjadi informan. Metode purposive sampling merupakan teknik pengambilan informan sumber data dengan pertimbangan tertentu.

Individu-individu yang menjadi informan dalam penelitian ini berjumlah

sembilan orang yang terdiri atas: dua orang berasal dari SAI selaku auditor

internal di UPI, dua orang merupakan unsur pimpinan unit kerja sebagai auditee

dari SAI, satu orang merupakan unsur pimpinan universitas sebagai pengguna

informasi hasil pelaksanaan audit internal oleh SAI, LPPM selaku lembaga

yang mampu memberikan gambaran penelitian dan pengabdian pada

masyarakat yang dilakukan oleh dosen, dosen sebagai objek audit, serta

mahasiswa sebagai unsur penunjang dalam penelitian tentang proses belajar

mengajar yang dilakukan oleh dosen. Berikut adalah keterangan-keterangan

(30)

Tabel 3.1

Keterangan Mengenai Informan

No Nama Unit Kerja Jabatan

1 Drs. Karli Soedijatno, M.Si, Ak SAI Sekertaris 2 Heni Mulyani, S.Pd, M.Pd SAI Bid. SD & Asset

Pemilihan para informan tersebut dilakukan secara sengaja, karena

mereka telah menghayati secara sungguh-sungguh sebagai akibat dari

keterlibatannya yang cukup pada kegiatan yang bersangkutan. Pada awalnya

informan hanya berjumlah delapan orang, namun dalam pelaksanaannya

dibutuhkan tambahan informasi dari dosen yang tidak memiliki jabatan

struktural di UPI sehingga informan yang berasal dari dosen yang awalnya

berjumlah dua menjadi tiga orang.

Dalam penelitian kualitatif, pengumpulan data dilakukan pada natural

setting (kondisi yang alamiah), sumber data primer, dan teknik pengumpulan

data yang lebih banyak pada observasi berperan serta (participation

observation), wawancara mendalam (in depth interview) dan dokumentasi.

(31)

Berikut adalah langkah-langkah pengumpulan data yang dilakukan oleh

peneliti dalam penelitian:

1. Penelitian melakukan wawancara terbuka dengan SAI di Universitas

Pendidikan Indonesia selaku auditor internal untuk mendapatkan

informasi mengenai pelaksanaan audit internal kinerja dosen maupun

kegiatan lainnya yang berhubungan dengan praktik audit tersebut.

Pertanyaan yang ditanyakan yaitu mengenai maksud dan tujuan dari

praktik audit internal tersebut, prosesnya, pihak-pihak yang terlibat

hingga hasil akhirnya.

2. Peneliti juga melakukan wawancara terbuka dengan pimpinan unit

kerja/fakultas selaku pihak yang diaudit.

3. Peneliti juga melakukan wawancara kepada LPPM UPI untuk mengetahui

gambaran penelitian dan pengabdian pada masyarakat yang telah

dilakukan oleh dosen setiap tahun.

4. Peneliti melakukan wawancara kepada mahasiswa secara acak pada

beberapa fakultas yang ada di UPI untuk mengetahui gambaran kinerja

dosen dari perspektif mahasiswa.

5. Peneliti melakukan wawancara kepada beberapa dosen secara acak untuk

mengetahui harapan/tuntutan lembaga (UPI) atas kinerjanya, baik dalam

pengajaran, penelitian serta pengabdian pada masyarakat.

6. Saat melakukan wawancara, peneliti melakukan pencatatan wawancara

(32)

7. Pelaksanaan wawancara terhadap informan dapat dilakukan lebih dari

satu informan untuk memperoleh kebenaran data tersebut.

8. Peneliti menelaah dokumen-dokumen yang berhubungan dengan praktik

audit internal kinerja dosen yang diizinkan untuk dipublikasikan dan

ditelaah.

9. Setelah data terkumpul, peneliti akan menganalisis kebenaran dari data

yang diperoleh dari wawancara dan penelaahan dokumen. Adapun proses

penganalisisan data akan dijelaskan dalam sub bab “Teknik Analisis

Data”

3.2.3 Instrumen Penelitian

Suharsimi Arikunto (2006:149) mendefinisikan bahwa “instrumen adalah

alat yang digunakan pada waktu penelitian dengan menggunakan suatu

metode”. Dalam penelitian kualitatif, yang menjadi instrumen utama penelitian

adalah peneliti itu sendiri. Untuk dapat menjadi instrumen, peneliti harus

memiliki bekal teori dan wawasan yang luas, sehingga mampu bertanya,

menganalisis, memotret dan mengkonstruksi situasi sosial yang diteliti menjadi

lebih jelas dan bermakna (Sugiyono, 2010:15). Berdasarkan penjelasan di atas

maka instrumen penelitian yang digunakan oleh peneliti dalam penelitian

adalah peneliti sebagai instrumen (human instrument), perekam (recorder) dan

(33)

Peneliti dalam penelitian kualitatif sebagai human instrument yang

berfungsi menetapkan fokus penelitian, memilih informan sebagai sumber data,

melakukan pengumpulan data, menilai kualitas data, menganalisis data,

menafsirkan data dan membuat kesimpulan atas temuannya (Sugiyono,

2010:306).

Peneliti sebagai instrumen utama dalam penelitian akan menjadi pihak

yang terjun langsung ke lapangan serta harus berinteraksi dengan orang-orang

yang berkaitan langsung dengan tujuan dari penelitian ini, dan pengumpulan

data di lapangan dilakukan dengan menggunakan catatan lapangan berupa

catatan tertulis juga alat perekam atau tape recorder. Meleong (2010:208)

mengatakan bahwa “catatan lapangan adalah catatan lengkap dan sebenarnya

dari catatan sehari-hari yang disusun saat peneliti sampai rumah”. Catatan

tersebut berfungsi sebagai perantara mengenai apa yang dilihat, didengar dan

diraba.

Peneliti melakukan wawancara dengan para informan yang dapat

menjelaskan terkait pelaksanaan audit internal kinerja dosen di UPI seperti

halnya yang dijelaskan pada tabel 3.1 di atas. Ketika melakukan wawancara,

peneliti merekam pelaksanaan wawancara dengan alat perekam (recorder).

Selanjutnya dengan alat perekam tersebut, dibuatlah catatan lapangan yang

selanjutnya dijadikan sebagai data lapangan yang akan dianalisis menggunakan

(34)

3.2.4 Teknik Analisis Data

Dalam penelitian kualitatif, data yang diperoleh adalah data dengan

tingkat variasi yang tinggi karena diperoleh dari berbagai sumber dengan

berbagai macam teknik pengumpulan data. Oleh karena itu, diperlukan

penyusunan data secara sistematis yang disebut teknis analisis data. Bogdan &

Biklen (Lexi J. Moleong, 2010: 248) mengatakan bahwa:

Analisis data kualitatif adalah upaya yang dilakukan dengan jalan bekerja dengan data, mengorganisasikan data, memilah-milahnya menjadi satuan yang dapat dikelola, mensintesiskannya, mencari dan menemukan pola, menemukan apa yang penting dan apa yang dipelajari, mencari dan menemukan pola, dan memutuskan apa yang dapat diceritakan kepada orang lain.

Miles dan Hubberman (Sugiyono, 2010:337) mengemukakan bahwa

“aktivitas dalam analisis data kualitatif dilakukan secara interaktif dan

berlangsung secara terus menerus sampai tuntas, sehingga datanya sudah

jenuh”. Analisis data dalam penelitian ini seperti halnya dikemukakan oleh

Miless dan Hubberman (Sugiyono, 2010:338-345) mempunyai beberapa proses,

seperti diuraikan sebagai berikut:

1. Reduksi data (Data Reduction)

Miless dan Hubberman (Sugiyono, 2010:338) mengungkapkan bahwa,

(35)

Data yang diperoleh dari lapangan cukup banyak, maka perlu

melakukan pencatatan secara teliti dan terperinci serta memilah-milah

data yang relevan dengan tujuan penelitan. Seperti telah dijelaskan

sebelumnya, tujuan dari penelitian ini adalah untuk memperoleh

gambaran pelaksanaan audit internal kinerja dosen serta tindak lanjut dari

rekomendasi audit internal pada pimpinan universitas.

Maka, dalam penelitian ini hasil data di lapangan baik berupa

rekaman wawancara ataupun berdasarkan data-data lainnya akan

disatukan serta direduksi dengan dicari tema dan polanya agar lebih

sesuai dengan tujuan penelitian yang diinginkan. Mereduksi data-data

yang didapat dilakukan dengan mengedit serta menyusun data hasil

wawancara serta catatan tertulis. Setelah itu, peneliti akan memberikan

kode pada setiap data atau informasi yang diperoleh. Adapun pengkodean

yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. AI : Untuk data-data yang berkaitan dengan pelaksanaan Audit

Internal (AI).

2. KD: Untuk data-data yang berkaitan dengan gambaran Kinerja

Dosen (KD).

3. TLR: Untuk data-data yang berkaitan dengan Tindak Lanjut

Rekomendasi (TLR).

4. TLFT: Untuk data-data yang berkaitan dengan faktor-faktor yang

(36)

Pengkodean ini dapat ditambahkan apabila diperlukan selama

proses penelitian. Selanjutnya, hasil pengkodean yang telah digolongkan

dalam empat kategori utama ini akan diuraikan dan dibahas ke dalam

bentuk data display dan conclusing drawing.

2. Data Display

Menurut Miles dan Huberman (Sugiyono, 2010:341) mengemukakan

bahwa:

“Dalam penelitian kualitatif penyajian data bisa dilakukan dalam bentuk uraian singkat, bagan, hubungan antar kategori, flowchart dan sejenisnya. Bentuk teks yang bersifat naratif adalah penyajian data yang paling sering digunakan dalam penelitian kualitatif”.

Maka, setelah data hasil penelitian digolongkan menjadi empat

kategori utama seperti pada penjelasan di atas, peneliti melanjutkannya

dengan mengungkapkan dan menyajikan data yang didapat secara

gamblang melalui teks yang bersifat naratif. Penyajian teks ini

berdasarkan pemahaman peneliti sendiri dalam menafsirkan data-data

yang diperoleh namun tetap berdasarkan pada teori-teori yang berkaitan

dengan topik penelitian. Selain itu, penyajian data berupa bagan,

flowchart, tabel ataupun grafik akan peneliti sajikan apabila diperlukan

dalam proses pengungkapan data.

3. Conclusing Drawing (Verification)

(37)

“Kesimpulan dalam penelitian kualitatif mungkin dapat menjawab rumusan masalah yang disebutkan sejak awal, tetapi mungkin juga tidak. Hal ini dikarenakan rumusan masalah ataupun masalah dalam penelitian kualitatif dapat berubah, bersifat sementara dan masih dapat berkembang setelah dilaksanakannya penelitian”.

Kesimpulan dalam penelitian yang diharapkan adalah merupakan

temuan baru yang diharapkan adalah merupakan temuan yang baru yang

sebelumnya belum pernah ada. Temuan dapat berupa deskripsi atau

gambaran suatu objek yang sebelumnya masih remang-remang atau gelap

sehingga setelah diteliti menjadi jelas, dapat berupa hubungan kausal atau

interaktif, hipotesis atau teori. (Sugiyono, 2010: 345)

Kesimpulan dalam penelitian ini akan diungkapkan berupa gambaran

atau teks secara deskripsi berdasarkan hasil penelitian di lapangan yang

dilakukan oleh peneliti.

Berdasarkan pendapat Miles dan Huberman (Sugiyono, 2010:337) dapat

(38)

Gambar 3.1 Model Interaksi Analisis Data (Sumber: Miles dan Huberman (Sugiyono, 2010:338))

3.2.5 Pengujian Kredibilitas Data

Pengujian kredibilitas atas data dilaksanakan dengan berbagai cara, cara

paling penting dan mudah dalam uji keabsahan atau kredibilitas hasil penelitian

adalah dengan melakukan teknik triangulasi. “Triangulasi adalah teknik

pemeriksaan keabsahan data yang memanfaatkan sesuatu yang lain” (Moleong,

2010: 330). Dalam teknik pemeriksaan keabsahan data ini, peneliti

menggunakan teknik triangulasi dengan sumber dan teknik triangulasi dengan

teori.

Pengumpulan Data

Penyajian Data

Reduksi Data

(39)

Menurut Sugiyono (2010:373), “triangulasi dengan sumber untuk

menguji kredibilitas data dilakukan dengan cara mengecek data yang telah

diperoleh melalui beberapa sumber”. Triangulasi sumber data ini dilakukan

sebagai berikut (Burhan Bungin, 2010:257):

(1)membandingkan data hasil pengamatan dengan hasil wawancara, (2) membandingkan apa yang dikatakan orang di depan umum dengan apa yang dikatakan secara pribadi, (3) membandingkan dengan apa yang dikatakan orang-orang tentang situasi penelitian dengan apa yang dikatakan sepanjang waktu, (4) membandingkan keadaan dan perspektif seseorang dengan berbagai pendapat dan pandangan orang lain seperti rakyat biasa, orang yang berpendidikan menengah atau tinggi, orang berada dan orang pemerintahan, (5) membandingkan hasil wawancara dengan isi suatu dokumen yang berkaitan.

Maka, dalam penelitian ini peneliti akan melakukan wawancara dengan

beberapa orang di tempat atau waktu yang berbeda dimana pihak-pihak tersebut

diwawancarai sebelumnya. Hal ini dilakukan untuk menguji keabsahan

informasi yang disampaikan oleh orang-orang yang berbeda atas sebuah objek

yang serupa. Dalam wawancara ini peneliti mengajukan pertanyaan dalam

koridor yang sama terhadap semua informan atau nara sumber guna

meyakinkan atas keabsahan terhadap sebuah informasi.

Teknik pengujian kredibilitas data lainnya yang akan digunakan adalah

triangulasi dengan teori. Triangulasi dengan teori menurut Patton (Moleong,

2010:331) yaitu, “Hal itu dapat dilaksanakan dan hal itu dinamakannya

penjelasan banding (rival explanation)”. Triangulasi dengan teori dilakukan

(40)

berbagai teori yang ada dan relevan dengan penelitian ini. Hal tersebut

(41)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang peneliti lakukan di Universitas

pendidikan Indonesia mengenai “Analisis Pelaksanaan Audit Internal Kinerja

Dosen”, maka peneliti menarik kesimpulan sebagai berikut:

1. Pelaksanaan audit internal kinerja dosen di UPI dilakukan oleh Satuan

Audit Internal (SAI). Dalam pelaksanaan audit internal kinerja dosen,

SAI telah melakukan perencanaan audit dengan baik. Dalam tahap

pengumpulan informasi, SAI hanya menggunakan informasi yang

berhubungan pada bidang pendidikan dan pengajaran khususnya yaitu

penyelenggaraan perkuliahan, sedangkan informasi yang berhubungan

dengan bidang penelitian dan pengabdian pada masyarakat belum

digunakan. Pada saat pengkomunikasian hasil, SAI langsung

melaporkan kepada Rektor dan jarang berkomunikasi terlebih dahulu

dengan unit kerja. Tindak lanjut hasil audit tidak dilakukan oleh SAI.

2. Kinerja dosen UPI dalam bidang pendidikan dan pengajaran belum

cukup baik. Hal tersebut terlihat dari masih adanya dosen yang

(42)

dosen yang memiliki jabatan struktural dan sedang melanjutkan

studinya jarang mengajar, pemberian nilai belum transparan,

pemberian nilai masih terlambat dari jadwal seharusnya dan dosen

yang membimbing mahasiswa dalam penulisan tugas akhir masih

susah ditemui oleh mahasiswa.

3. Tindak lanjut rekomendasi audit internal kinerja dosen yang diambil

oleh Rektor adalah pemberian reward dan punishment terhadap dosen

atas prestasi kerjanya. Dalam pelaksanaannya punishment yang

diberikan belum tepat sasaran sehingga tidak memberikan efek

peningkatan kinerja.

4. Faktor-faktor yang mempengaruhi proses tindak lanjut hasil

pelaksanaan audit internal kinerja dosen adalah independensi SAI,

budaya organisasi yang ada di UPI dan Komitmen baik

pimpinan/Rektor dan komitmen dosen.

5.2 Saran

Berdasarkan hasil penelitian terhadap pelaksanaan audit internal kinerja

dosen, peneliti memberikan saran sebagai berikut:

1. Kepada Satuan Audit Internal (SAI) disarankan ketika melakukan

audit internal kinerja dosen sesuai dengan tugas pokok dan fungsi

yang tertera dalam SK Menkowasbangpan No 38 tahun 1999 tentang

(43)

disarankan juga untuk melakukan tindaklanjut/shadowing atas hasil

pelaksanaan audit internal kinerja dosen.

2. Kepada pimpinan universitas/Rektor disarankan untuk memberikan

reward dan punishment secara tegas terhadap kinerja dosen.

Sehingga budaya kerja dosen yang sesuai tugas pokok dan fungsinya

akan terbangun dengan baik.

3. Kepada pimpinan universitas diharapkan dapat memberikan

sosialisasi yang komprehensif tentang tugas pokok dan fungsi dosen

sehingga dosen dapat memahami tugas dan fungsinya dengan baik.

4. Kepada pimpinan universitas/Rektor disarankan untuk melakukan

rekrutmen auditor internal yang lebih independen yang bukan berasal

dosen UPI yang merupakan bagian dari unit kerja yang diaudit.

5. Kepada pihak yang akan melakukan penelitian selanjutnya, peneliti

menyarankan untuk melakukan penelitian tentang pengaruh budaya

dan komitmen organisasi terhadap kinerja dosen UPI. peneliti

menyarankan untuk peneliti selanjutnya melakukan penelitian secara

kualitatif guna mengetahui secara rinci permasalahan-permasalahan

(44)

DAFTAR PUSTAKA

Akmal. (2006). Pemeriksaan Manajemen Internal Audit. Jakarta: Indeks.

Anwar Prabu Mangkunegara. (2007). Manajemen Sumber Daya Manusia Perusahaan.

Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.

Arens, Alvin., et.al. (1997). Auditing Pendekatan Terpadu, Buku Dua. Jakarta:

Salemba Empat.

Bernardin H, John & Russel. (2010). Human Resource Management An Experiantal

Approach Five Edition. New York: Mc Graw Hill Inc.

Boynton, William, et.al. (2003). Modern Auditing. Sevent Edision. Jakarta: Erlangga.

Burhan Bungin. (2010). Penelitian Kualitatif. Jakarta: Kencana Prenada Media

Group

Darwinto. (2008). Analisis Pengaruh Gaya Kepemimpinan terhadap Kepuasan Kerja

dan Komitmen Organisasi untuk Meningkatkan Kinerja Karyawan (Studi

Pada RSUD Kota Semarang). Tesis. Semarang. Sekolah Pascasarjana

Universitas Diponegoro.

Dalimunthe, Asfar Halim. (2009). Pengaruh Budaya Organisasi terhadap Kinerja

Pegawai (Studi Pada Dinas Informasi, Komunikasi dan Pengolahan Data

Elektronik Kota Medan). Skripsi. Medan. Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu

(45)

Depdiknas. (2004). Peningkatan Kinerja Kepala Sekolah. London: Depdiknas Dirjen

Dikdasmen.

Dikti. (2009). Pedoman Operasional Kenaikan Angka Kredit Jabatan Fungsional ke

Lektor Kepala dan Guru Besar.

______. (2010). Pedoman Beban Kerja Dosen dan Evaluasi Pelaksanaan Tri Dharma

Perguruan Tinggi.

Echols, John M dan Hasan Shadily. (2005). Kamus Inggris Indonesia. Jakarta:

Gramedia.

Elisabeth Fanny. (2011). Pengaruh Implementasi Audit Internal terhadap Kinerja

Pelayanan UGD. Skripsi. Bandung: Fakultas Ekonomi Universitas

Widyatama.

Fattah, Nanang. (2000). Landasan Manajemen Pendidikan. Bandung: PT Remaja

Rosdakarya.

Gomes, Faustino Cardoso.(2003). Manajemen Sumber Daya Manusia. Yogjakarta:

CV. Andi Yogjakarta.

Handoko, T. Hani. (2001). Manajemen Personalia dan Sumber Daya Manusia.

Jogjakarta: BPFE

Hanafiah, M. Yusuf. (1994). Pengelolaan Mutu Total Pendidikan Tinggi (Suatu Buku

(46)

Jakarta: Badan Kerjasama Perguruan Tinggi Negeri Kementrian Pendidikan

Nasional.

Harvita Yulian Ayuningtyas. (2012). Pengaruh Pengalaman Kerja, Independensi,

Objektivitas, Integritas dan Kompetensi terhadap Kualitas Hasil Audit (Studi

Kasus Pada Auditor Inspektorat Kota/Kabupaten di Jawa Tengah). Skripsi.

Semarang. Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Diponegoro.

Hiro Tugiman. (2002). Pandangan Baru Audit Internal. Jogjakarta: Kanisius.

___________. (2006). Standar Profesional Audit Internal. Jogjakarta: Kanisius

Ikatan Akuntan Indonesia. (2011). Standar Profesional Akuntan Publik: Jakarta.

Salemba Empat.

Ivancevich. (2007). Human Resource Management. Mc Graw Hill International

Edition.

Jalal, Fasli dan Supriadi, Dedi. (2011). Reformasi Pendidikan dalam Konteks

Otonomi Daerah. Yogjakarta: Adicita Karya Nusa.

M. Rizky Nur Kurniawan. (2011). Pengaruh Komitmen Organisasi, Budaya

Organisasi dan Kepuasan Kerja terhadap Kinerja Organisasi Publik. Skripsi.

Semarang. Fakultas Ekonomi Universitas Diponegoro.

Moleong, Lexy J. (2010). Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: Rosdakarya.

(47)

Mulyadi. (2002). Auditing. Jakarta: Salemba Empat.

Mumun Mulyana. (2005). Pengembangan Model Penilaian Kinerja Dosen Tetap

Yayasan (Studi Deskriptif Analitik pada STKIP Bale Bandung Tahun

2003/2004). Tesis. Bandung. Program Pascasarjana Universitas Pendidikan

Indonesia.

Nike Syawitri. (2011). Pengaruh Audit Mutu Internal terhadap Kualitas Pelayanan

Perguruan Tinggi (Survei pada Universitas Pendidikan Indonesia). Skripsi.

Bandung: Fakultas Pendidikan Ekonomi dan Bisnis Universitas Pendidikan

Indonesia.

Purwanto, M. Ngalim. (2003). Ilmu Pendidikan Teoritis dan Praktis. Bandung: PT

Remaja Rosdakarya.

Resa Nur Pahlevi. (2012). Pengaruh Penerapan Reward dan Punishment terhadap

Kinerja Pegawai Negeri Sipil di Badan Kepegawaian dan Diklat Kota

Cilegon. Skripsi. Serang: Fakultas Ilmo Sosial dan Ilmu Politik Universitas

Sultan Ageng Tirtayasa.

Rivai, Veithzal. (2004). Manajemen Sumber Daya Manusia Untuk Perusahaan.

Jakarta : PT. Raja Grafindo Pustaka.

Robert Mathis dan J Jackson. (2006). Human Resources Management. Jakarta:

(48)

Robbins, Stephen, et.al. (2009). Organizational Behavior 13 Edition, Pearson

International Edition.

Rosiana Rahadiani. (2012). Pengaruh Profesionalisme Auditor Internal Terhadap

Pengungkapan Temuan audit Pada PT. INTI. Skripsi. Bandung. Fakultas

Pendidikan Ekonomi dan Bisnis Universitas Pendidikan Indonesia.

Sallis dan Edward. (1994). Total Quality Managemen in Education. London: Kogan

Page Limited.

Sawyer, Lawrence, et.al. (2005). Sawyer’s Internal Auditing ( terjemahan). Buku 1

Edisi 5. Jakarta: Salemba Empat.

Simamora, Henry. (2004). Manajemen Sumber Daya Manusia. Jogjakarta: Mardar

Maju

Sugiyono. (2008). Metode Penelitian Kuantitaif Kualitatif dan R&D. Bandung:

Alfabeta

________. (2010). Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif

dan R&D. Bandung. Alfabeta

Suharsimi Arikunto. (2006). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta:

Penerbit Rineka Cipta.

Taliziduhu. (1998). Managing Organization Behaviour. New York: Haver and Row

(49)

Wijanarko, Jarot. (2005). Mendidik Anak: untuk Meningkatkan Kecerdasan

Emosional dan Spiritual. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.

___________.(2005). Peraturan Pemerintah No 19 Tahun 2005 tentang Standar

Nasional Pendidikan

___________. (2010) Peraturan Pemerintah No 53 Tahun 2010 tentang Disiplin

Pegawai Negeri Sipil.

___________. (2008) Peraturan Menteri PAN No 5 Tahun 2008 tentang Standar

Audit Aparat Pengawasan Interen Pemerintah.

___________. (2006) Pedoman Pelaksanaan Kerja (Chartered) dan Kode Etik Satuan

Audit Internal. Bandung: UPI BHMN.

___________. (2009). Laporan Tahunan Universitas Pendidikan Indonesia Badan

Hukum Milik Negara (BHMN) Tahun 2008. Bandung: UPI.

___________. (2010). Laporan Tahunan Universitas Pendidikan Indonesia Badan

Hukum Milik Negara (BHMN) Tahun 2009. Bandung: UPI.

___________. (2012). Laporan Tahunan Universitas Pendidikan Indonesia Badan

Hukum Milik Negara (BHMN) Tahun 2011. Bandung: UPI.

___________. (2007). Pedoman Akademik Universitas Pendidikan Indonesia.

(50)

___________. (2003). Undang-Undang No 20 Tahun 2003 tentang Sistem

Pendidikan Nasional.

___________. (2005). Undang-Undang No 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen.

___________. (1999). Surat Keputusan Menteri Koordinator Bidang Pengawasan

Pembangunan dan Pendayagunaan Aparatur Negara No 38 Tahun 1999

tentang Jabatan Fungsional Dosen dan Angka Kreditnya.

___________. (2009). Ketetapan Majelis Wali Amanat UPI No 001 Tahun 2009

Gambar

Gambar 1.1 Hasil Penilaian Kinerja Dosen UPI Tahun 2008 ...................................
Tabel 1.1 Jumlah Dosen dan Kualifikasinya Tahun 2011
Gambar 1.1 Hasil Penilaian Kinerja Dosen UPI tahun 2008
Gambar 1.1 menunjukkan bahwa kinerja dosen UPI mencapai skor rata-
+7

Referensi

Dokumen terkait

Telah dilakukan penelitian tentang peningkatan penguasaan konsep dan keterampilan proses sains siswa sekolah dasar melalui penerapan model pembelajaran

[r]

Skor 5 : Hadé pisan, panulisan téks warta luyu jeung struktur panulisan warta, ngurut, jelas. Skor 4 : Hadé, panulisan téks warta luyu jeung struktur panulisan warta, teu

[r]

Saya seringkali khawatir terhadap pendapat orang tentang gigi saya dan orang yang tidak cukup saya kenal 9.. Saya takut orang lain

Angket diberikan untuk mengetahui pendapat siswa mengenai isi penuntun praktikum berbentuk komik, ketertarikan dan pandangan siswa terhadap penuntun praktikum

yang terbuat dari plastik sebagai matriks dan serbuk kayu sebagai pengisi ( filler ),. yang mempunyai sifat gabungan

Enkulturasi Budaya Masyarakat Bali di Daerah Transmigrasi.. Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu