• Tidak ada hasil yang ditemukan

Analisis Sistem dan Prosedur Pemberian Kredit Usaha Rakyat Mikro Pada PT. BRI Kantor Cabang Pembantu Sail

N/A
N/A
Ramla Alhamid

Academic year: 2024

Membagikan " Analisis Sistem dan Prosedur Pemberian Kredit Usaha Rakyat Mikro Pada PT. BRI Kantor Cabang Pembantu Sail"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

RAJ, Vol 3 (3) 2023 : 357-362, http://journal.yrpipku.com/index.php/raj |

Copyright © 2019 THE AUTHOR(S). This article is distributed under a a Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International license.

ANALYSIS OF PROCEDURES AND REQUIREMENTS FOR SUBMISSION OF MICRO PEOPLE'S BUSINESS LOANS AT PT BRI KANTOR CABANG PEMBANTU SAIL

ANALISIS PROSEDUR DAN PERSYARATAN PENGAJUAN KREDIT USAHA RAKYAT MIKRO PADA PT BRI KANTOR CABANG PEMBANTU SAIL

Sonia Lorenza Putri*

1

Agustiawan

2

1,2 Universitas Muhammadiyah Riau Sonialorenza@icloud.com

ABSTRACT

PT.Bank Rakyat Indonesia is a government-owned financial institutions that provide services to the community in the form of loans and provides other services in the field of finance. From the results of this credit, the bank will gain an advantage. But the realization that lending by banks may not necessarily run with the agreement, which means there are bad credit. This study aimed to obtain answers from a problem is to know Analysis Systems and Procedures Giving People's Business Credit (KUR) at PT. Bank Rakyat Indonesia. In a study conducted, the type of data used dalah qualitative data. Source data used are primary data and secondary data. All data were collected using interviews and documentation.

Technical analysis of the data used in this penelitiaan is a qualitative descriptive analysis technique.

Based on these studies, it can be concluded that the analysis of systems and procedures providing small loans at PT.Bank Rakyat Indonesia on the stage of application, lending, credit analysis, decision granting credit, credit agreements and credit search. Documents used adallah credit application form, a letter from the village business, a decision form credit search. The parts involved in the provision of credit is a part of marketing, credit analysis, branch chief, deputy chief of the branch, the legal part and credit administration and Teller.

Keywords : Procedures, Requirements, Kredit usaha rakyat

ABSTRACT

PT.Bank Rakyat Indonesia adalah satu lembaga keuangan milik pemerintah yang memberikan pelayanan kepada masyarakat dalam bentuk penyaluran kredit dan memberikan jasa-jasa lainnya dibidang keuangan. Dari hasil penyaluran kredit ini, bank akan memperoleh suatu keuntungan. Namun dalam realisasinya,penyaluran kredit oleh bank belum tentu berjalan dengan perjanjian,yang artinya masih ada kredit macet. Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh jawaban dari suatu permasalahan yaitu untuk mengetahui Analisis Sistem dan Prosedur Pemberian Kredit Usaha Rakyat (KUR) pada PT. Bank Rakyat Indonesia. Dalam penelitian yang dilakukan, jenis data yang digunakan dalah data kualitatif. Sumber data yang digunakan adalah data primer dan data sekunder. Semua data tersebut dikumpulkan dengan menggunakan metode wawancara dan dokumentasi. Teknis analisis data yang digunakan dalam penelitiaan ini adalah teknik analisis deskriptif kualitatif. Berdasarkan penelitian tersebut, dapat disimpulkan bahwa analisis system dan prosedur pemberian kredit usaha rakyat pada PT.Bank Rakyat Indonesia dari tahapan permohonan,peminjaman,analisis kredit,pemberian keputusan kredit, perjanjian kredit dan pencarian kredit. Dokumen yang digunakan adallah formulir permohonan kredit, surat keterangan usaha dari kelurahan,formulir keputusan pencarian kredit. Bagian-bagian yang terlibat dalam pemberian kredit adalah bagian pemasaran,analisis kredit,pimpinan cabang, wakil pimpinan cabang, bagian hukum dan administrasi kredit dan Teller

Kata Kunci: Prosedur , Persyaratan, Kredit usaha rakyat

1.Pendahuluan

Di era globalisasi seperti sekarang ini banyaknya kebutuhan terhadap ekonomi dan finansial dalam kegiatan sehari-hari yang menjadikan hal tersebut sebagai alasan mendasar banyaknya lembaga keuangan yang hadir ditengah tengah masyarakat untuk mendukung kegiatan

(2)

358

ekonomi masyarakat baik secara indvidu maupun kelompok. Bank adalah salah satu lembaga keuangan yang ada di Indonesia yang mempunyai peran penting bagi kelangsungan perekonomian Indonesia. Bank juga merupakan lembaga keuangan yang kegiatan utamanya menghimpun dan menyalurkan dana dari masyarakat, dalam bentuk simpanan Giro, tabungan dan Deposito kemudian menyalurkan dana dalam bentuk kredit seperti Kredit Kepemilikan Rumah (KPR), Kredit Usaha Rakyat Selain itu bank juga sebagai tempat untuk menukar uang, memindahkan uang dan menerima pembayaran dalam segala bentuk, mulai dari pembayaran listrik, telepon, uang kuliah, dan lainnya.

Seiring dengan perkembangan zaman ,Bank sangat dibutuhkan oleh masyarakat oleh karena itu aktivitas dan penyelenggaraan kegiatan perbankan harus secara selaras, teratur dan terencana mengacu kepada kebijakan dan peraturan yang dikeluarkan oleh Pemerintah, khususnya Peraturan pada Bank Rakyatr Indonesia (BRI). Dalam kegiatan usahanya bank BRI telah mempunyai beberapa produk unggulan yang banyak diminati oleh masyarakat salah satunya berupa produk pinjaman yang bernama Kredit Usaha Rakyat atau biasa dikenal dengan istilah KUR. Produk pinjaman ini merupakan sebuah kredit yang ditawarkan kepada para nasabah dan calon nasabah guna untuk membantu kegiatan usaha para nasabah tersebut (Masloman, 2017).

Produk KUR ini sangat membantu bagi mereka yang ingin mengembangkan usahanya, menambah modal atau yang ingin melengkapi usaha yang dimiliki agar lebih maju kedepannya (Utami, 2015). Seiring dengan berjalannya waktu nasabah yang mengajukan produk pinjaman KUR ini terus meningkat, dengan hal itu maka PT. Bank Rayat Indonesia (Persero) Tbk tentu harus dapat mempertahankan kinerja dan kualitas pelayanan yang diberikan kepada para nasabah nya, sehingga produk pinjaman ini dapat terus berkembang dan jumlah nasabah dapat terus meningkat, selain itu dengan adanya program pinjaman KUR ini kedepannya dapat membantu mensejahterakan para pelaku UMKM sehingga produk-produk UMKM juga dapat terus berkembang.

Kebijakan Kredit Usaha Rakyat (KUR) baru dimulai dengan adanya keputusan rapat cabinet terbatas yang diadakan pada Tanggal 7 Maret 2007 bertempat dikantor kementrian negara koperasi dan Usaha Kecil Menengah (UKM) yang kala ,masih dipimpin Bapak Presiden RI Susilo Bambang Yudhiyono. sebagai salah satu bentuk upaya pengembangan usaha Usaha Mikro Kecil, Menengah (UMKM) dan koperasi, pemerintah akan mendorong peningkatan akses pelaku UMKM dan koperasi kepada kredit atau pembiayaan melalui perbankan dengan peningkatan kapasitas Perusahaan Penjamin. Kredit Usaha Rakyat digulirkan pada masa pemerintahan Presiden Susilo 6 Bambang Yudhoyono pada Tanggal 5 November 2007 kemudian didukung oleh Instruksi Presiden No. 5 Tahun 2008 tentang Fokus Program Ekonomi Tahun 2008 - 2009 untuk menjamin implementasi atau percepatan pelaksanaan KUR ini, berbagai kemudahan bagi pelaku kegatan UMKM pun ditawarkan oleh pemerintah. Beberapa di antaranya adalah tentang bagaimana penyelesaian kredit bermasalah UMKM. Ketetapan Mentri keuangan No 135/PMK.05/2008 tentang fasilitas penjaminan Kredit Usaha Rakyat (KUR).

Bank BRI Unit Kantor Cabang Pembantu (KCP) Sail dalam pemberian kelayakan pemohonan Kredit Usaha Rakyat (KUR) terhadap calon nasabahnya melalui beberapa tahapan, salah satunya dengan melalakukan survey lapangan. di lakukan untuk mengetahui usaha yang di miliki calon nasabah, untuk menilai lebih detail calon nasabah yang artinya akan di tarik kesimpulan apakah calon nasabah tersebut benar-benar layak atau tidak untuk diberikan pembiayaan.

2. Tinjauan Pustaka 1. Pengertian Kredit

Menurut Kasmir (2012:86), kredit berasal dari bahasa Latin, yaitu credere, yang artinya percaya. Oleh karena itu, dasar dari kredit adalah kepercayaan. Maksudnya adalah

(3)

359

pemberi kredit percaya bahwa debitur akan mengembalikan pinjaman beserta bunganya sesuai dengan perjanjian kedua belah pihak.

Adapun menurut Rivai (2013:198) ”Kredit adalah penyerahan barang, jasa atau uang dari satu pihak (kreditur atau pemberi pinjaman) atas dasar kepercayaan kepada pihak lain (debitur atau pengutang) dengan janji membayar dari penerima kredit kepada pemberi kredit pada tanggal yang telah disepakati kedua belah pihak”.

Sedangkan berdasarkan Undang-Undang No.7 Tahun 1992 Tentang Perbankan sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang No.10 Tahun 1998 Pasal 1 menjelaskan bahwa, “Kredit adalah penyediaan uang atau tagihan yang dapat dipersamakan dengan itu, berdasarkan persetujuan atau kesepakatan pinjam-meminjam antara bank dengan pihak lain yang mewajibkan pihak peminjam untuk melunasi utangnya setelah jangka waktu tertentu dengan pemberian bunga”.

Adapun pengertian kredit yang terkandung dalam pemberian suatu fasilitas kredit menurut Kasmir (2012 : 98) adalah sebagai berikut :

a. Kepercayaan

Yaitu suatu keyakinan pemberian suatu kredit (bank) bahwa kredit yang diberikan baik berupa uang atau jasa yang akan benar-benar diterima kembali di masa mendatang.

Kepercayaan ini diberikan oleh bank kepada calon debitur karena sebelum dana tersebut dikucurkan, sudah dilakukan penelitian dan penyelidikan bagaimana situasi dan kondisi calon debitur sehingga dapat dinilai apakah calon debitur tersebut dipastikan memiliki kemauan dan kemampuan membayar kredit yang disalurkan, sehingga pada saat dana telah dikucurkan tidak terjadi masalah yang berpengaruh baik bagi bank maupun debitur.

b. Kesepakatan

Disamping unsur kepercayaan di dalam kredit juga mengandung unsur kesepakatan. Ini dituangkan dalam suatu perjanjian yang mencantumkan masing-masing hak dan kewajibannya, dan kesepakatan kredit ini dituangkan dalam akad kredit yang ditandatangani oleh kedua belah pihak, yaitu bank dan nasabah disaksikan oleh notaris.

c. Jangka Waktu

Setiap kredit yang diberikan pasti memiliki jangka waktu tertentu. Jangka waktu ini mencakup masa pengembalian kredit yang telah disepakati. Hampir dapat dipastikan bahwa tidak ada kredit yang tidak memiliki jangka waktu

d. Risiko

Adanya suatu tenggang waktu pengembalian akan menyebabkan suatu risiko tidak tertagihnya/macet pemberian kredit. Semakin panjang suatu kredit semakin besar risikonya, demikian pula sebaliknya. Risiko ini menjadi tanggungan bank, baik risiko yang disengaja oleh nasabah yang lalai maupun oleh risiko yang tidak disengaja. Misalnya terjadi bencana alam atau bangkrutnya usaha nasabah tanpa ada unsur kesengajaan lainnya.

2.Tujuan Pemberian Kredit a. Mencari Keuntungan

Menurut Dellien dan Schreiner. (2005), bank yang dalam kegiatannya menghimpun dana dari masyarakat dan menyalurkan kembali dalam bentuk kredit kepada masyarakat bertujuan untuk memperoleh hasil dari pemberian kredit dalam bentuk bunga yang diterima oleh bank sebagai balas jasa, dan biaya administrasi kredit yang dibebankan kepada nasabah yang menggunakan jasa bank tersebut.

b. Membantu Usaha Nasabah

Menurut Dellien dan Schreiner. (2005), tujuan lainnya adalah untuk membantu usaha nasabah yang mengalami defisit anggaran (kekurangan dana), baik dana investasi maupun dana modal kerja. Adapun dana tersebut akan dapat mengembangkan dan memperluas usahanya.

3. Kredit Usaha Rakyat (KUR)

1. Pengetian Kredit Usaha Rakyat (KUR)

(4)

360

Kredit Usaha Rakyat atau yang biasa disebut KUR merupakan kredit/pembiyaan modal kerja yang diberikan oleh pemerintah melalui perbankan kepada para pelaku Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) yang layak namun belum memiliki angunan tambahan untuk meningkatkan usahanya tersebut dan memiliki kriteria untuk usaha mikro asset maksimal sebesar lima puluh juta rupiah sedangkan untuk omset maksimal sebesar lima ratus juta rupiah, dan untuk usaha kecil maksimal asset sebesar lima puluh juta rupiah sampai dengan lima ratus juta rupiah dan untuk omset sendiri maksimal lima ratus juta rupiah sampai dengan dua setengah miliyar, sedangkan untuk usaha menengah asset lebih dari lima ratus juta rupiah sampai dengan sepuluh miliyar dan omset lebih dari dua setengah miliyar sampai dengan jumlah lima puluh miliyar (Susilo, 2010).

Sedangkan untuk Usaha Mikro Kecil Menengah Koperasi (UMKMK) yaitu merupakan seuatu unit usaha produktif, yang berdiri sendiri, yang dapat dilakukan oleh perorangan maupun badan usaha di semua sektor ekonomi yang menjadikan definisi kriteria UMKMK sebagai nilai kekayaan bersih atau nilai asset yang tidak termasuk dalam tanah dan bangunan tempat usaha maupun hasil penjualan tahunan (Yuliani, 2017).

2. Tujuan Kredit Usaha Rakyat (KUR)

a. Peningkatan akses terhadap sumber pembiyaan b. Pengembangan untuk kewirausahaan

c. Regulasi reformasi dari UMKM dan UMKMK d. Peningkatan pasar produk UMKM dan UMKMK 3. Metode Penelitian

Dalam menganalisa data, penulis menggunakan analisa data kualitatif. Dimana metode kualitatif menggambarkan, memahami dan menjelaskan data yang diteliti selama penelitian berlangsung mengenai pelaksanaan prosedur Kredit Usaha Rakyat (KUR) pada Bank Kantor Cabang Pembantu (KCP) Sail. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini berupa observasi langsung selama beberapa waktu

4. Hasil dan Pembahasan

1. Sistem dan Prosedur Kredit Usaha Rakyat pada BRI Kantor Cabang Pembantu (KCP) Sail

Sistem pemberian kredit usaha rakyat yang diterapkan pada PT Bank Rakyat Indonesia Cabang Sangsit terdiri dari beberapa prosedur seperti prosedur pengajuan kredit, pemeriksaan berkas permohonan kredit, pemeriksaan jamianan sampai pada realisasi/pencairan kredit. Selain itu, prosedur pemberian kredit juga melibatkan beberapa bagian didalamnya , yaitu Bagian Kredit, Kepala Bagian Kredit,Wakil Pimpinan,Pimpinan Cabang, Bagian Hukum dan Administrasi Kredit dan Bagian Teller

Prosedur pemberian kredit usaha rakyat pada BRI Kantor Cabang Pembantu (KCP) Sail sudah diterapkan dengan baik, dilihat dari langkah-langkah dalam prosedur pemberian kreditnya sudah sesuai dengan Bank dan Lembaga Keuangan lainnya.

Prosedur pemberiaan kredit dimulai dari pengajuan berkas-berkas permohonan kredit, dalam hal ini debitur mengisi fomulir permohonan kredit dan melampirkan foto copy KTP suami dan istri, foto copy kartu keluarga,NPWP, kartu keluarga, buku tabungan,Surat keterangan usaha dari kelurahan. Selanjutnya adalah pengecekan kelengkapan permohonan kredit oleh analis kredit. Apabila data sudah lengkap maka akan dilanjutkan ketahap selanjutnya, akan tetapi apabila data belum lengkap maka nasabah diminta untuk melengkapi data permohonan sampai batas waktu yang ditentukan. Jika nasabah tidak bisa melengkapi data yang diperlukan maka permohonan kredit akan dibatalkan dan apabila semua syarat lengkap maka permohonan kreditnya akan diterima

(5)

361

2. Syarat dan Ketentuan Pengajuan Kredit Usaha Rakyat (KUR)

Untuk mengajukan sebuah produk pinjaman KUR tentu pihak bank telah mempunyai beberapa karakteristik untuk para nasabahnya yang sudah ditetapkan dan harus dipatuhi oleh Bank BRI Kantor Cabang Pembantu (KCP) Sail. Berikut dibawah ini syarat dan ketentuan pengajuan pinjaman kredit KUR yang harus diperhatikan oleh seluruh nasabah:

a. Batasan Usia

Batasan usia tentu saja menjadi hal yang sangat penting untuk dipertimbangkan, hal ini dilakukan untuk menghindari hal- hal yang tidak diinginkan di kemudian hari, batasan usia yang dapat mengajukan produk pinjaman KUR ini minimal dua puluh satu tahun (21) dan maksimal tujuh puluh lima tahun (75), jika usia nasabah dibawah minimal maka syarat nya calon nasabah harus sudah menikah.

b. Memiliki Usaha

Nasabah yang ingin mengajukan pinjaman KUR ini harus memiliki usaha, syarat ini merupakan hal terpenting dalam pengajuan KUR karena dalam proses pengajuan kredit pihak bank akan melihat secara langsung ke lapangan untuk menilai apakah usaha calon debitur ini layak untuk diberikan kredit atau tidak c. Kelengkapan Dokumen

Bagi calon nasabah yang ingin melakukan pengajuan kredit KUR wajib menyerahkan dokumen persyaratan sesuai dengan ketentuan dari pihak bank, untuk persyaratan dokumen yang harus dilengkapi oleh calon nasabah diantaranya yaitu Surat Keterangan Usaha (SKU), Kartu Tanda Penduduk (KTP), Kartu Keluarga (KK).

d. Bebas dari BI Checking

BI checking merupakan proses dari pengecekan oleh lembaga keuangan baik berupa bank maupun non-bank, kepada sebuah sistem berupa Sistem Informasi Debitur (SID) yang dikelola langsung oleh bank Indonesia. Maka dari itu sebelum pengajuan pinjaman KUR disetujui pihak bank akan melakukan pengecekan data nasabah untuk memastikan nasabah tersebut terbebas dari pinjaman di lembaga keuangan bank maupun lembaga keuangan non bank baik itu yang milik negara maupun milik swasta.

e. Jumlah Besaran Pinjaman dan Jangka Waktu Pinjaman

Jangka waktu yang diberikan pihak bank untuk pembayaran angsuran kredit KUR ini tentu bervariatif sesuai dengan plafound yang nasabah pilih, untuk besarannya plafound tersebut tersedia mulai dari jumlah pinjaman satu juta rupiah sampai dengan lima puluh juta rupiah denan tenor waktu pembayaran mulai dari 12 bulan sampai dengan 60 bulan. Sehubungan dengan hal tersebut calon nasabah dapat memilih sendiri sesuai dengan kebutuhan yang diinginkan

5. Penutup

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah diuraikan pada bab sebelumnya, maka dapat disimpulkan sebagai berikut: Sistem pemberian kredit usaha rakyat yang diterapkan pada BRI Kantor Cabang Pembantu (KCP) Sail terdiri dari beberapa prosedur seperti prosedur pengajuan kredit, pemeriksaan berkas permohonan kredit, pemeriksaan jaminan sampai pada realisasi/pencairan kredit. Prosedur Pemberian Kredit usaha rakyat (KUR) pada PT Bank Rakyat Indonesia Cabang Sangsit dimulai dari kedatangan nasabah (calon debitur) untuk mengajukan permohonan kredit, kemudian permohonan kredit dianalisis oleh bagian kredit dengan membuat MPK (Memorandum Pengusulan Kredit) dan diotorisasi oleh Kepala Bagian Kredit. Selanjutnya pemeriksaan jaminan oleh

(6)

362

Wakil Pimpinan Cabang dan keputusan kredit oleh Pimpinan Cabang dengan membuat Surat Keputusan Kredit (SKK). Apabila kredit disetujui maka akan dibuatkan Surat Perjanjian Kredit (SPK) oleh Bagian Hukum dan Administrasi Kredit. Tahap terakhir adalah realisasi/pencairan kredit yang ditangani oleh Bagian Teller.

Daftar Pustaka

Lestari, T. (2021, Mei 15). Sejarah dan Perkembangan Bank Rakyat Indonesia (BRI).

Retrieved Juni 20, 2021, from Web site: https;//www.tagar.id Bank Rakyat Indonesia. (2021). Alur Pengajuan Kredit Usaha Rakyat. Cijulang

Ramadhani, N. (2020). Kredit Usaha Rakyat: Pengertian, Tujuan dan Cara Pengajuan. Retrieved Mei 8, 2021, from Web site: https://www.akseleran.co.id

Ferranda, E. (2018, November 2018). Sejarah Berdirinya Bank BRI ( Bank Rakyat Indonesia) secara singkat juni 20, 2021 https://sejarahlengkap.com

Indria Widyastuti, D. Y. (2019). Analisis Peran Bank Pengkreditan Rakyat (Bpr) Terhadap Peningkatan Kinerja Usaha Mikro Kecil(Ukm). Journal of Chemical Information and Modeling, 1689-1699.

Masloman, K. F. (2017). Analisis Kinerja Penyaluran Produk Kredit Usaha Rakyat (KUR) Di Kabupaten Minahasa (Studi Menggunakan Metode Importance Performance Analysis (IPA) dan Potential Gain Of Costumer Value's (PGCV). Jurnal Riset Bisnis dan Manajemen, 591.

Abdurahman, H., & Riswaya, A. R. (2014). Aplikasi Pinjaman Pembayaran Secara Kredit Pada Bank Yudha Bakti. Jurnal Computech & Bisnis, 63.

Niko. (2013) Analisis Prosedur Pemberian Kredit Usaha Rakyat (KUR) Pada PT Bank Rakyat Indonesia (Persero). Skripsi. Palembang: Universitas Muhammadiyah Palembang,.

Christianto, Ivo Adi. 2013. Prosedur Pemberian Kredit dan Upaya Untuk mengatasi Kredit Macet pada Koperasi Kredit Swastiastu Singaraja. Singaraja: Akuntansi Program

Sari, Fitri Ratna Sari. (2010) Analisis system pengajuan kredit dan implementasi pengemndalian internal dalam pemeberian kredit mikro usaha kecil menengah pada PT.

Bank Rakyat Indonesia (persero) Tbk Unit Banyuatis, skripsi Universitas Sebelas Maret Surakarta

Adinugroho, R. Tjipto. 1994. Perbankan Masalah Perkreditan. Jakarta: Pradnya Paramita Azizah Rahman di 00.25 tentang Kredit Usaha Rakyat

Referensi

Dokumen terkait

Permasalahan hukum yang timbul dari pemberian Kredit Usaha Rakyat oleh Bank Rakyat Indonesia (BRI) Unit Majenang Cabang Sragen dan upaya yang dilakukan BRI Unit Majenang

PROSEDUR PEMBERIAN DAN PEMBINAAN KREDIT USAHA RAKYAT (KUR) PADA PT BANK TABUNGAN NEGARA (Persero)

3.4.3 Hambatan yang sering terjadi dan upaya yang dihadapi dalam Proses Pemberian Kredit Mikro Utama pada Bank BJB Kantor Cabang Gedebage bandung

Meskipun dalam pemberian kredit konsumtif, PT Bank SulutGo Cabang Pembantu Bahu telah sesuai dengan prosedur yang ada, namun dalam agar tidak terjadinya kredit macet

Penelitian ini berjudul Pengaruh Penyaluran Kredit dan Tingkat Suku Bunga Kredit Terhadap Non Peforming Loan (NPL) pada PT Bank BRI (Persero), Tbk Kantor Cabang Pembantu

Pegadaian Cabang Singaraja, salah satu produk kredit yang diberikan adalah pemberian kredit untuk Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) atau dalam pegadaian produk

Dalam peelitian ini, dapat disimpulkan bahwa dengan adanya aplikasi sistem informasi manajemen kredit pada Bank Rakyat Indonesia Kantor Cabang Pembantu (KCP) Manahan

iv Prosedur Pemberian Kredit Purna Bhakti KPB Bagi Pensiunan PNS Pada bank bjb Kantor Cabang Pembantu Lembang ABSTRAK Pensiun merupakan hal yang berat bagi sebagian orang