• Tidak ada hasil yang ditemukan

Analisis Strategi Pengembangan Desa Wisata Halal Berbasis Kearifan Lokal di Nagari Maek Kecamatan Bukik Barisan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "Analisis Strategi Pengembangan Desa Wisata Halal Berbasis Kearifan Lokal di Nagari Maek Kecamatan Bukik Barisan"

Copied!
14
0
0

Teks penuh

(1)

Analisis Strategi Pengembangan Desa Wisata Halal Berbasis Kearifan Lokal di Nagari Maek Kecamatan Bukik Barisan

ANALISIS STRATEGI PENGEMBANGAN DESA WISATA HALAL BERBASIS KEARIFAN

LOKAL DI NAGARI MAEK KECAMATAN BUKIK BARISAN

Kersy Novia*1, Yuwarman Mansur2,

UIN Sjech M Djamil Djambek Bukittinggi Email: kersynovia@gmail.com

Abstract

Community empowerment through tourism is by developing the potential of local resources through tourism villages. The development of halal tourism villages in West Sumatra is becoming a trend, Nagari Maek develops existing tourism potential by offering local wisdom from the regional community itself. The purpose of this study is to see how the development strategy for Halal Tourism Villages Based on Local Wisdom in Nagari Maek, Bukik Barisan District. This research uses qualitative research methods with a descriptive approach conducted with in-depth interviews and direct observation in the field. Based on the results of research conducted by the halal tourism village development strategy based on local wisdom in Nagari Maek, it promotes, seeks and collaborates with investors and cooperates with the government in the procurement of attractions, accessibility, amenity, and anciliary. The form of application of halal tourism villages based on local wisdom is to get the community as the main actors in a tourist attraction by prioritizing sharia values.

Keywords: Strategy; Development; Halal Tourism Village; Local Wisdom

Abstrak

Pemberdayaan masyarakat melalui kepariwisataan yaitu dengan mengembangkan potensi sumber daya lokal melalui desa wisata. Pengembangan desa wisata halal di Sumatera Barat tengah menjadi trend, Nagari Maek mengembangkan potensi wisata yang ada dengan menawarkan kearifan lokal dari masyarakat daerah itu sendiri. Tujuan dari penelitian ini ialah melihat bagaimana strategi pengembangan bagi Desa Wisata Halal Berbasis Kearifan Lokal di Nagari Maek Kecamatan Bukik Barisan. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif dengan pendekatan deskriptif yang dilakukan dengan wawancara secara mendalam dan observasi langsung di lapangan. Hasil penelitian yang dilakukan strategi pengembangan desa wisata halal berbasis kearifan lokal di Nagari Maek melakukan promosi, mencari dan menjalin kerja sama dengan investor dan bekerja sama dengan pemerintah dalam pengadaan attraction, accessibility, amenity, dan anciliary. Bentuk penerapan dari desa wisata halal

(2)

berbasis kearifan lokal adalah mendapatkan masyarakat sebagai pelaku utama dalam sebuah atraksi wisata dengan mengedepankan nilai-nilai syariah.

Kata Kunci: Strategi; Pengembangan; Desa Wisata Halal; Kearifan Lokal

A. INTRODUCTION

Pariwisata adalah sebuah aktivitas yang dilakukan seseorang untuk tujuan berekreasi. Pariwisata merupakan bagian dari kebutuhan pokok dari banyak orang pada saat ini. Dalam Alquran juga telah dijelaskan fungsi dari wisata, adapun ayat Alquran yang menerangkan tentang pariwisata yaitu QS. Al-An’am ayat 11-12 yang berbunyi :

Artinya : Katakanlah (Muhammad),

“Jelajahilah bumi, kemudian perhatikanlah bagaimana kesudahan orang-orang yang mendustakan itu.” Berdasarkan pernyataan Al-Quran yang menjelaskan tentang pariwisata berakhir pada keinginan Allah Swt agar memberikan kesadaran kepada makhluk-Nya yang diberi amanat sebagai khalifah supaya dapat mengetahui kebenaran serta kebesaran dan kemahakuasaan Allah Swt. dengan kemajuan teknologi serta globalisasi yang telah menimbulkan berbagai kesadaran baru dansemakin meningkat terhadap problema sosial, ekonomi dan lingkungan yang semakin mengglobal.(Mabrurin &

Latifah, 2021)

Mengingat mayoritas penduduk Sumatera Barat adalah mayoritas muslim

(Afrilian & Hanum, 2022), maka untuk memajukan pariwisata daerah dapat ditempuh dengan cara pendekatan atau menempatkannya dalam bingkai islam.

Pariwisata syariah atau biasa didefinisikan sebagai wisata halal, bukan hanya mencakup wisata religi saja seperti tempat- tempat ibadah, makan, maupun wisata sejarahnya melainkan mencakup hal lain yang lebih luas dengan melibatkan banyak industri didalam seperti penginapan syariah.

Pengembangan wisata halal di Sumatera Barat saat ini tengah menjadi tren, salah satunya di Kota Bukittinggi.

Selain Bukittinggi banyak wisata lain di Sumatera Barat yang memiliki label halal pada destinasinya. Masyarakat dipandang terlibat aktif dalam pengembangan wisata syariah yang ada. Dari sini banyak desa wisata halal yang ada di Sumatera Barat.

Desa wisata halal sangat berpotensi untuk dikembangkan. Berikut beberapa desa wisata yang aktif di Sumatera Barat yaitu:

Tabel 1.1

Desa Wisata Halal di Sumatera Barat Tahun 2021

No Nama Lokasi Daya

Tarik 1 Desa

Wisata

Pesisir Tanjung Danau

Wisata Religi,

(3)

Sungai Batang

Maninjau Kec.

Tanjung raya

wisata Budaya

2 Desa Wisata Rantih

Kota Sawah Lunto

Alam, air terjun

3 Kampuang Budaya Jawi-Jawi, Guguak

Kabupate n solok

Budaya, panoram a alam

4 Kampung Kapo- Kapo

Pesisir Selatan

Wisata bahari

5 Desa Wisata Sungai Nyalo

Kabupate n Pesisir Selatan

Wisata Bahari

Desa Wisata Saribu Gonjong

Kec.

Gunuang Omeh, Kabupate n Lima Puluh Kota

Panoram a alam, air terjun Sarosah Barambu n

Sumber : Dinas Kominfotik Sumatera Barat Dari tabel diatas, banyak daerah di Sumatera Barat yang memiliki potensi sebagai desa wisata yang dapat dikembangkan. Ditanh minang banyak terdapat danau salah satunya adalah danau Maninjau yang memiliki pemandangan yang sangat memukau.

Selain itu masih banyak lagi desa wisata

yang dimiliki oleh Sumatera Barat dengan keunikan dan keindahan yang berbeda- beda. Lima dari desa wisata Sumatera Barat yang masuk 50 besar Asosiasi Desa Wisata Indonesia (ADWI) tahun 2021.

Dinas Pariwisata Kabupaten Lima Puluh Kota memiliki program membangun desa wisata yang digambarkan mampu meningkatkan perekonomian daerah kawasan wisata tersebut. Dari program inilah Kelompok Sadar Wisata Nagari Maek (POKDARWIS) ikut serta dalam pembangunan desa wisata halal dengan bekerja sama Bersama pemerintahan Nagari Maek.

Dari kepengurusan POKDARWIS ini dapat dilihat bahwa SDM dari pengelola desa wisata 90% tidak memiliki keterampilan khusus dibidang pariwisata.

Hal ini adalah salah satu penyebab desa wisata Nagari Maek tidak berkembang dengan baik dan terbilang tertinggal dari desa wisata lain yang ada di Kabupaten Lima Puluh Kota. Untuk meningkatkan kualitas SDM diperlukannya pendidikan khusus seperti pelatihan yang bisa diberikan langsung oleh Dinas Pariwisata daerah guna untuk meningkatkan kinerja dalam mengembangankan desa wisata.

Keterbatasan sarana dan prasarana yang ada pada destinasi membuat wisatawan kurang nyaman berlama-lama berada dikawasan tersebut. Hal ini menyebabkan keloyalan wisatawan

(4)

menjadi berkurang. Berikut adalah data kunjungan wisatawan ke desa wisata Nagari Maek dari tahun 2019-2022:

Tabel 1.2

Jumlah Pengunjung Desa Wisata Halal Nagari Maek tahun 2019-2022 Tahun Jumlah

Pengunjung

Naik/

Turun

%

2019 134 - -

2020 70 (64) (48%)

2021 80 10 14%

2022 50 (30) (37%)

Sumber : Arsip POKDARWIS Maek

Dari tabel diatas terlihat jelas bahwa terjadi penurunan kunjungan yang begitu drastis pada tahun 2019 sampai 2020. Hal ini disebabkan oleh adanya pandemi covid- 19 yang membuat aktivitas berwisata dibatasi. Pada tahun 2021 jumlah pengunjung meninggkat karena merupakan masa new normal paska pandemic yang melanda. Namun pada tahun 2022 sampai sekarang jumlah pengunjung mengalami penurunan kembali karena ada beberapa faktor seperti kurangnya sarana dan prasarana.

Berdasarkan latar belakang diatas maka penulis merumuskan beberapa permasalahan diantaranya yaitu Bagaimana pengembangan Desa Wisata halal berbasis kearifan lokal di Nagari Maek Kecamatan Bukik Barisan?, Apa saja faktor pendukung dan penghalang dalam pengembangan desa wisata halal berbasis

keraifan lokal di Nagari Maek?, Apa saja solusi yang dilakukan terhadap pengembangan desa wisata halal di Nagari Maek Kecamatan Bukik Barisan?

Adapun tujuan dari penelitian ini jika dikaitkan dengan rumusan masalah diatas adalah Untuk mengetahui bagaimana pengembangan desa wisata halal berbasis kearifan lokal di Nagari Maek Kecamatan Bukik Barisan. Untuk mengetahui apa saja faktor pendukung dan penghalang dalam pengembangan desa wisata halal berbasis kearifan lokal. Untuk mengetahui solusi terhadap pengembangan desa wisata halal berbasis kearifan lokal di Nagari Maek kecamatan Bukik Barisan.

B. MATERIAL AND METHOD

Penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian Kualitatif dengan pendekatan Deskriptif, dilakukan di Nagari Maek Kecamatan Bukik Barisan Kabupaten Lima Puluh Kota.

Mengidentifikasi lingkungan internal dan eksternal Desa Wisata Halal Nagari Maek sehingga dapat menganalisis pengembangan desa wisata halal berbasis kearifan lokal. Menggambarkan dan mendeskripsikan pengembangan desa wisata halal berbasis kearifan lokal. Teknik pengumpulan data dalam observasi, Teknik wawancara, dan dokumentasi.

Metode analisis data dengan pengumpulan

(5)

data, reduksi data, display data, dan penarikan kesimpulan.

C. RESULTS AND DISCUSSION

Strategi Pengembangan Desa Wisata Halal Berbasis Kearifan Lokal di Nagari Maek

Strategi pengembangan desa wisata halal Nagari Maek merupakan sebuah upaya yang dilakukan untuk memajukan sebuah desa wisata sesuai dengan visi dari POKDARWIS. Untuk mencapai tujuan dari pengembangan desa wisata halal ini maka perlu dilakukan pembenahan terhadap isi dari sebuah desa wisata yang ada di Nagari Maek. Strategi pengembangan desa wisata halal Nagari Maek berbasisis kearifan lokal sebagai berikut:

1. Atraksi Wisata

Nagari Maek adalah sebuah surga dari daerah tujuan wisata yang memiliki daya tarik wisata yang lengkap mulai dari wisata alam, budaya, sejarah, dan juga kuliner.

Dearah ini memiliki begitu banyak sekali potensi yang perlu dikembangkan dengan memfokuskan kepada pengembangan dari atraksi wisata. Berikut atraksi wisata yang dimiliki oleh Nagari Maek antara lain:

a. Wisata Alam

Nagari Maek memiliki bentang alam yang begitu indah mulai dari panorama yang indah nan dikelilingi oleh bukit barisan yang menjadikan Nagari Maek seperti kanca raksasa. Nagari ini juga memiliki tiga

anakan sungai besar yaitu batang air dingin, Batangan Air Kincuang dan Batang Air Pinawan yang bertemu dan menjadi sebuah sungai besar yang Bernama Batang Maek yang mengalir sampai Gunuang Malintang Kecamatan Kapur IX.

Selain itu daerah ini dikelilingi oleh air terjun disekelilingnya, yang menambah indahnya pemandangan di Nagari Maek.

Adapun wisata alam nagari Maek sebagai berikut:

Air terjun Sarasah Panawan

Air terjun panawan terletak dilereng Bukit Barisan yang menjulang tinggi dari atas perbukitan. Air terjun ini berjarak sekitaran 9 km dari permukiman masyarakat, Air terjun tersebut memiliki ketinggian 70 M dari permukaan tanah. Destinasi ini memiliki daya tarik berupa pemandangan alam yang begitu indah dengan hiasan tebing tinggi yang menambah cantiknya kucuran air yang menimpa bebatuan dibawahnya. Air terjun ini juga memiliki spot poto yang begitu indah dengan background air terjun yang menjulang tinggi.

Destinasi ini memiliki beberapa kelemahan seperti, destinasi ini belum memiliki sarana dan prasarana seperti tempat istirahat berupa gazebo dan juga tempat sholat. Selain itu untuk akses menuju destinasi tersebut melewati jalan hutan yang hanya bisa ditempuh dengan menggunakan jalan kaki. Walaupun

(6)

belum terdapat sarana dan prasarana penunjang tidak mengurangi keindahan destinasi ini.

Air Terjun Sarosah Barasok

Sarasah Barasok merupakan salah satu air terjun tertinggi di Nagari Maek yang menjadi salah satu icon dari daerah ini. Sarasah Barasok memiliki ketinggian sekitar 100m dari permukaan tanah, sehingga air terjun sarasah barasok tersebut menghasilkan embun yang bisa dirasakan dari jarak 80m. Air terjun ini terletak di perbatasan antara Nagari Maek dan Banja Laweh. Destinasi ini berjarak sekitar 10km dari pemukiman warga.

Sarasah Barasok memiliki daya tarik berupa embun yang sangat tebal seperti namanya barasok yang mana dalam bahasa Indonesia berarti “berasap”.

Banyak ngarai yang begitu indah yang mengelilingi seperti tirai yang menghiasi destinasi ini. Akses menuju Sarasah Barasok melewati jalur hutan dengan medan yang mudah untuk dilalui dan juga telah memiliki penunjuk arah yang berfungsi untuk memudahkan para wisatawan.

Pada destinasi Sarasah Barasok belum memiliki amenitas penunjang seperti tempat istirahat, sholat dan juga tempat makan. Untuk akses jalan masih berupa jalan alam yang belum dibenahi seperti diberi semen untuk lebih baiknya.

Dan juga pada destinasi ini karena cukup jauh dari pemukiman warna perlu adanya penerangan jalan yang perlu diadakan pada destinasi ini.

Arum Jeram Batang Maek

Arum jarem batang Maek merupakan destinasi wisata musiman yang dilaksanakan tiga bulan sekali dikarenakan belum adanya pemandu yang telah ahli dalam bidang olahraga ini.

Arum jeram ini dilakukan melewati dua kecamatan dengan start dari Nagari Maek kemudian finish di Nagari Gunuang Malintang Kecamatan Kapur IX. Daya tarik arum jeram batang Maek ini berupa pemandangan alam yang masih asri, memiliki suasana yang begitu sejuk, dan arus sungai yang cocok untuk olahraga ini. Arum jeram ini akan membuat wisatawan menantang adrenalinnya serta bisa menikmati pemandangan yang indah sepanjang rute arum jeram.

Destinasi ini masih memiliki beberapa kelemahan seperti belum adanya pemandu yang begitu ahli dan juga peralatan yang digunakan belum begitu lengkap terutama untuk peralatan pelindung tubuh seperti helm dan pelampung arum jeram. Inilah penyebab kenapa rafting masih dilakukan tiga bulan sekali.

Camping Ground Bukik Pao Ruso Bukik Pao Ruso merupakan salah bukit yang ada ditengah-tengah Nagari

(7)

Maek yang dijadikan sebagai area camping yang berjarak sekitar 500m dari permukiman warga. Untuk menuju destinasi ini bisa ditempuh dengan menggunakan motor dan juga berjalan kaki. Daya tarik wisata ini ialah berupa pemandangan alam yang bisa dinikmati dengan bermalam. Dari atas bukit ini wisatawan bisa melihat pemandangan yang indah yang mana seluruh nagari Maek akan terlihat jelas ditambah dengan keindahan bukit yang mengelilingi daerah tersebut. Destinasi ini telah memiliki air dan juga listrik yang bisa digunakan wisatawan.

Destinasi camping ground memiliki kelemehan yaitu akses jalan masih berupa jalan hutan yang beberapa berupa tanah merah apabila hujan turun akan licin. untuk pengembangan destinasi ini harus berfokus pada perbaikan jalan agar memudahkan wisatawan untuk mengunjunginya.

Hiking Bukik Posuak

Bukik Pasuak merupakan sebuah bukit dengan bolongan besar ditengahnya yang merupakan salah satu keajaiban dunia. Bukik Pasuak ini dijadikan sebagai destinasi untuk hiking atau menjelajah. Untuk mencapai puncak dari bukit ini membutuhkan waktu sekitar 3 jam dengan berjalan kaki. Untuk akses sendiri melewati jalan hutan yang telah diberi petunjuk jalan oleh pengelola.

Daya tarik wisata ini ialah berupa pemandangan alam yang bisa dinikmati wisatawan dengan hiking. Selama perjalanan wisatawan akan memilihat pemandngan yang begitu indah. Pada puncak Bukik Pasuak wisatawan akan berada didalam lobang yang begitu besar dengan dikelilingi bebatuan yang begitu indah dan udara diatas Bukik Pasuak begitu sejuk serta segar.

Pada destinasi Bukik Pasuak ini belum memiliki amenitas penunjang seperti tempat istirahat, sholat dan juga tempat makan. Untuk akses jalan masih berupa jalan alam yang belum dibenahi seperti diberi semen untuk lebih baiknya.

Dan juga pada destinasi ini karena cukup jauh dari pemukiman warna perlu adanya penerangan jalan yang perlu diadakan pada destinasi ini.

b. Wisata Budaya Wisata budaya adalah sebuah

atraksi budaya yang ada di Nagari Maek yang memperlihatkan bagaimana kehidupan masyarakat Nagari Maek.

Nagari Maek memiliki wisata budaya yang merupakan sebuah aset yang turun temurun dari generasi ke generasi. Adapun Wisata budaya di Nagari Maek.

Randai adalah salah satu kesenian asli minangkabu yang memadukan seni silat, tarian, musi, dan juga sandiwara. Randai marupakan salah satu media bercerita lewat nyanyian yang biasanya crita terkait

(8)

sejarah yang ada di Ranah Minang.

Kesenian ini biasanya ditampilkan pada malam hari diacara-acara adat, pernikahan, kitanan dan lain-lainnya (Ferzi Hartawan; Afrilian, 2022).

Nagari Maek masih menjaga dan melestarikan kesenian randai ini dengan mengajarkan kepada generasi muda, yang mana ini berpotensi sebagai wisata budaya jika terus dikembangkan. Randai juga menjadi sumber penghasilan karena setiap penampilan akan dihargai dengan upah yang cukup tinggi.

Silek merupakan seni bela diri trasional yang dimiliki oleh masyarakat Minangkabau (Afrillian, 2022). Silek digunakan sebagai bentuk pertahanan diridalam melindungi daerah Minang ini.

Kemudian seiring dengan perkembangan zaman silek digunakan untuk alat penjaga kedaimaian yang mana silek dipertunjukan untuk menjaga hubungan silahturahmi.

Yang berarti silek adalah lambing perdamaian.

Masyarakat Nagari Maek mengajarkan silek kepada generasi muda sebagai warisan budaya yang harus dibudayakan.

Silek juga dijakan sebagai sebuah atraksi untuk menunjang pariwisata. Dengan adanya silek membuktikan bahwa Nagari Maek mempunyai sebuah wisata budaya yang masih terjaga dan telah diwariskan dari generasi ke generasi.

Tari Cipia merupakan nama lain dari tari piring yang menjadi salah satu tarian etnis suku minang. Tarian ini biasanya ditampilkan pada saat acara penting dan juga acara adat. Tari cipia ini memiliki atraksi injak kaca yang mana juga dipadukan dengan seni silek.

Rabab dan Saluang merupakan alat musik tradiosional yang diwariskan secara turun temurun. Rabab dan Saluang juga merupakan salah satu media pembelajaran yang mengajarkan tentang kearifan budaya yang ada. Rabab memiliki kesamaan dengan alat musik biola dan saluang adalah salah satu alat music tiup yang mirip dengan seruling.

c. Wisata Sejarah

Wisata sejarah adalah wisata yang dilakukan untuk mengetahui sebuah cerita yang terjadi pada masa lampau yang masih terus dikenang. Nagari Maek memiliki sejarah yang begitu banyak mulai dari sejarah peninggalan zaman megalitikum yaitu berupa menhir atau batu besar.

Selain itu ada sebuah sejarah yang sudah ada dari zaman dahulu yaitu sejarah Bukik Pasuak Dan Bukik Pao Ruso yang menjadi icon Nagari Maek.

d. Wisata Kuliner

Wisata kuliner adalah sebuah wisata yang menjajakan makanan biasanya berupa kuliner khas dari daerah tersebut atau dikenal juga dengan makanan etnis (Auberni et al., 2023). Nagari Maek

(9)

memiliki banyak sekali makanan etnis yang masih terjaga sampai sekarang. Adapun kuliner asli Nagari Maek yaitu Pongek adalah sebuah makanan khas berupa gulai daun singkong, nangka, dan juga ikan dimasak menggunakan kuali besar.

Pongek merupakan masakan yang wajib ada ketika masyarakat Nagari Maek menggelar pesta. Pongek selalu dimasak dengan gotong royong yang dikenal dengan istilah mamongek. Kegiatan ini juga memiliki arti bahwa masyarakat Nagari Maek hidup rukun dan gotong royong.

Rending daun kayu adalah salah satu makanan tradisional yang dimiliki oleh Nagari Maek yang berasal dari bahan dasar yaitu daun kayu. Daun kayu yang bisa digunakan yaitu daun yang dikenal dengan nama Bonca-bonca dan palange.

Daun ini belum banyak diketahui oleh masyarakat luas.

Punju adalah salah satu jenis makanan yang serupa dengan pepes yang dimasak menggunakan api sedang dengan cara dibakar. Untuak ikan gariang sendiri bisa ditemukan disungai, biasanya masyarakat Maek menangkap ikan gariang ini dibatang Maek.

Kalamai merupakan makanan khas Sumatera Barat yang terbuat dari tepung dan juga gula. Masyarakat Maek memproduksi kalamai menggunakan tungku api yang membuat kalamai ini

mempunyai rasa khas. Biasanya kalamai ini bisa bertahan selama satu bulan.

Teh gambir adalah sebuah olahan yang berasal dari gambir. Daun gambir diolah dengan cara disanggerai dan juga dijemur (Afrillian et al., 2021). Mendapatkan sebuah teh yang masih pekat daun yang ditelah sanggerai tadi direbus sampe mendidih dan biasanya dicampur dengan madu ataupun gula. Teh daun gambir ini berkhasiat untuk menghilangkan pegal- pegal dibadan.

2. Aksesibilitas

Aksebilitas merupakan sebuah cara atau jalan untuk mengunjungi sebuah kawasan wisata. Nagari Maek adalah salah satu daerah yang jauh dari pusat kota yang berjarak sekitar 47 Km dari Kota Payakumbuh. Untuk mengunjungi daerah ini membutuhkan waktu kurang lebih 2 jam dari Kota Payakumbuh dengan menggunakan transportasi umum. Kondisi jalan menuju daerah ini sudah terbilang bagus namun untuk medan ke daerah nagari maek itu sendiri masih cukup dibilang ekstrim disebabkan banyaknya tanjakan dan turunan yang cukup terjal.

Akses jalan menuju Nagari Maek hanya satu, yaitu melewati Kecamatan Suliki.

Akses jalan ke Nagari Maek yang begitu curam telah banyak memakan korban dikarenakan kecelakaan lalu lintas. Ruas jalan ke daerah ini sering terjani longsor

(10)

apabila tejadi hujan dengan curah yang cukup yang tinggi. Untuk beberapa kondisi jalan telah banyak yang retak. Kondisi jalan seperti ini membuat wisatawan kesulitan untuk mengakses ke surganya wisata yaitu desa wisata Nagari Maek.

Untuk mengunjungi Nagari seribu Menhir ini terdapat transportasi umum yang beroperasi setiap hari mulai dari jam 10.00- 18.00 WIB yang bisa ditunggangi dari Kota Payakumbuh. Transporatasi umum ini adalah milik dari warga Maek sendiri yang mana untuk melintasi jalan ke Nagari Maek akan teerbilang aman karena dikendarai oleh supir yang ahli di jalan Maek.

3. Amenitas

Sarana dan prasarana penunjang desa wisata halal Nagari Maek yang berada di destinasi langsung tidak ada dikarenakan destinasi tersebut belum mendapatkan perhatian langsung dari pemerintah Nagari Maek. Namun sarana dan prasarana penunjang aktivitas wisata berada diperkarangan warga yang berjarak sekitar 100 M dari destinasi terdekat.

4. Ancilliary

Desa wisata Nagari Maek dikelola langsung oleh POKDARWIS Nagari Maek.

Sebagai SDM pariwisata POKDARWIS berkewajiban mengembangkan wisata termasuk semua atraksi yang dimiliki oleh Desa Wisata Halal Nagari. Berdasarkan struktur organisasi yang terlampir diatas SDM POKDARWIS 90% tidak berasal dari

orang-orang pariwisata langsung.

Melainkan orang-orang yang berpendidikan umum.

Dinas Pariwisata Kabupaten Lima Puluh Kota telah memberikan pelatihan kepada pengurus POKDARWIS sekali tiga bulan untuk meningkatkan kualitas SDM.

Namun dari hal ini belum bisa sepenuhnya menciptakan SDM yang mampu mengembangkan desa wisata dikarekan sebagian besar pengurus banyak yang kurang fokus kepada Desa Wisata. Hal ini terjadi karena aktivitas wisata yang ada di Nagari Maek belum memberikan hasil kepada pengurus sehingga membuat semangat untuk mengembangkan desa wisata menjadi kurang.

Berdasarkan hasil yang penulis temui dilapangan untuk mengembangkan sebuah Desa Wisata Halal Berbasis Keraifan Lokal di Nagari Maek dibutuhkan sebuah strategi yang mampu untuk mengembangkan desa wisata tersebut.

Adapun strategi yang bisa dilakukan untuk mengembangkan suatu desa wisata adalah sebagai berikut :

1. Membuat Paket Wisata

Membuat paket wisata berfungsi untuk memudahkan wisatawan mengetahui semua atraksi yang ada sehingga informasi mengenai destinasi wisata lebih jelas dan terarah.

Dalam sebuah paket wisata telah

(11)

merangkum semua destinasi yang ada pada daerah tujuan wisata tersebut. Paket wisata juga merupakan langkah yang bagus dalam mengembangkan desa wisata di Nagari Maek.

2. Melakukan Promosi Wisata

Promosi merupakan cara untuk memperkenalkan kepada wisatawan tentang keberadaan sebuah destinasi dan juga keunggulan yang dimiliki oleh wisata tersebut. Promosi wisata selain untuk memperkenalkan juga berfungsi untuk menumbuhkan kesadaran wisatawan akan pentingnya nilai dari sebuah destinasi tersebut.(Nara, 2018) 3. Bekerja Sama dengan Pemerintah

dan Dinas Terkait

Dalam pengembangan sebuah destinasi perlu membangun sebuah kerja sama dengan pemerintah agar bisa memfasilitasi semua program yang akan dilakukan. Selain pemerintah perlu membangun hubungan dengan dinas terkait seperti dinas pariwisata untuk mendapatkan arahan dan pelatihan agar SDM pariwisata menjadi lebih berkualitas. Selain itu manfaat yang paling terlihat dari membangun kerja sama dengan pemerintah

adalah dengan pengadaan infrastruktur yang mampu menunjang aktivitas pariwisata.

4. Mengadakan Pelatihan dalam Bidang Kuliner

Pada desa wisata Nagari Maek belum adanya tempat penjualan oleh-oleh untuk menunjang kativitas pariwisata.

Fungsi dari pengadaan oleh-oleh ialah supaya destinasi wisata lebih diminati oleh wisatawan. Dalam pengadaan oleh-oleh ini POKDARWIS atau pemerintahan Nagari bisa bekerja sama dengan dinas Pariwisata yaitu bidang Parekraf untuk memberikan pelatihan kepada masyarakat.

Pelatihan selain bisa meningkatkan aktivitas pariwisata, juga bisa membangkitkan nilai ekonomi masyarakat khususnya dalam bidang UMKM.

5. Penciptaan Aksesibilitas yang Lancar Dan Indah Menuju Daerah Tujuan Wisata

Mengadaan infrastruktur yang baik sangat mempengaruhi aktivitas pariwisata. Akses jalan merupakan salah satu kunci utama berhasilnya sebuah aktifitas wisata.

Menciptakan aksesibilitas yang baik tidak lepas dari peranan pemerintah, selain itu perlu adanya

(12)

kerjasama yang baik antara pemerintah dengan masyarakat dalam perawatan jalan agar lancar dan juga indah.

Faktor Pendukung dan Penghalang Pengembangan Desa Wisata Halal Berbasis Kearifan Lokal di Nagari Maek 1. Faktor Pendukung

Berdasarkan hasil observasi yang penulis lakukan dilapangan, terdapat dua faktor yang mendukung pengembangan desa wisata halal berbasis kearifan lokal di Nagari Maek, diantaranya sebagai berikut(Widiastuti & Nurhayati, 2019):

Faktor Internal

Faktor pendukung dalam pengembangan desa wisata yang berasal dari lingkungan internal adalah SDM POKDARWIS yang menjadi promotor dari bergeraknya desa wisata halal Nagari Maek. Selain itu masyarakat juga menjadi motor penggerak dalam desa wisata, karena masyarakat disini berperan sebagai objek dan juga subjek dari desa wisata tersebut.

Faktor Eksternal

Faktor pendukung dalam pengembangan desa wisata halal yang berasal dari lingkungan ekternal ialah pemerintah dan juga dinas terkait seperti dinas pariwisata yang berperan sebagai fasilitator dalam pengembangan desa wisata tersebut.

2. Faktor Penghalang

Berdasarkan hasil observasi dan wawancara yang penulis lakukan dilapangan, terdapat beberapa faktor yang menghalangi pengembangan desa wisata di Nagari Maek, yaitu sebagai berikut:

a. Kurangnya kesabaran POKDARWIS dalam proses pengembangan desa wisata halal di Nagari Maek

b. Kurangnya prioritas pemerintah dalam mengembangkan desa wisata Nagari Maek

c. Keterbatasan sarana dan prasarana pada destinasi

d. Kurangnya peran dan kesadaran masyarakat dalam pengembangan desa wisata, sehingga peran masyarakat sebagai objek dan subjek tidak terpenuhi. Untuk menciptakan desa wisata yang berbasis kearifan lokal masyarakat harus menjalankan perannya sebagai objek dan juga subjek dari aktivitas pariwisata tersebut.

Solusi Pengembangan Desa Wisata Halal Berbasis Kearifan Lokal di Nagari Maek

Bentuk penerapan dari desa wisata halal berbasis kearifan lokal adalah mendapatkan masyarakat sebagai pelaku utama dalam sebuah atraksi wisata.

Sebuah wisata yang berbasis kearifan lokal berprinsip melibatkan dan memberdayakan masyarakat dengan

(13)

pengelolaan yang bersifat transparan.

Dengan melibatkan masyarakat sebagai pelaku utama dapat meningkatkan kesejahteraan sosial dengan melakukan pembagian hasil yang merata dari aktivitas pariwisata yang terjadi. Menghargai kearifan lokal dengan menjalankan tradisi yang ada serta dilakukan turun temurun dari generasi ke generasi menjadi bukti dari sebuah kearifan lokal yang kokoh.

D. CONCLUSION

Berdasarkan hasil analisis yang dilakukan dapat disimpulkan bahwa Nagari Maek dikembangkan menjadi desa wisata halal berbasis kearifan lokal dengan memiliki empat komponen wisata yaitu atraksi wisata ( wisata alam, budaya, sejarah, dan kuliner), aksesibilitas, amenitas, dan anciliary.

Faktor pendukung dari pengembangan desa wisata yaitu POKDARWIS menjadi promotor dari bergeraknya desa wisata halal dan pemerintah Bersama dinas pariwisata menjadi fasilitator dari kegiatan pengembangan desa wisata halal.

Sedangkan faktor penghalang pengembangan desa wisata adalah kurangnya kesabaran POKDARWIS dalam proses pengembangan, kurangnya prioritas pemerintah beserta masyarakat dan keterbatasan sarana dan prasarana.

Strategi pengembangan desa wisata halal berbasis kearifan lokal di Nagari Maek

yaitu membuat paket wisata, melakukan promosi, bekerja sama dengan pemerintah dan dinas terkait, mengadakan pelatihan dibidang kuliner, dan penciptaan aksesibilitas yang lancar dan indah menuju Nagari Maek. Menerapkan syariah dalam aktivitas berwisata mulai dari pakaian yang dipakai di Desa Wisata Halal Nagari Maek dan juga dalam bidang akomodasi dibedakan tempat untuk laki-laki dan perempuan serta selalu mengedepankan syariah dalam pelaksaan pariwisatanya.

Solusi dari masalah yang ada dalam proses pengembangan ialah dengan mencari dan menjalin kerja sama dengan investor. Bentuk penerapan dari desa wisata halal berbasis kearifan lokal adalah mendapatkan masyarakat sebagai pelaku utama dalam sebuah atraksi wisata.

ACKNOWLEDGEMENT

Ucapan terimakasih penulis ucapkan kepada orang-orang yang telah berjasa dalam penyelesaian skripsi ini diantaranya : Ibu Prof. Dr. Ridha Ahida, M.Hum selaku rektor UIN Sjech M Djamil Djambek Bukittinggi, Ibu Dr. Hesi Eka Puteri, M.Si selaku dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam (FEBI) UIN Sjech M Djamil Djambek Bukittinggi, Bapak Cahya Agung Mulyana, S.T., MPPar Selaku Ketua Program Studi Pariwisata Syariah UIN Sjech M Djamil Djambek Bukittinggi, Bapak Yuwarman Mansur, SE.,

(14)

MM selaku pembimbing, Bapak Dr.

Miswardi, SH., M.Hum selaku pembimbing akademik, Bapak dan ibu dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam, Seluruh bapak dan ibu staf perpustakaan UIN Sjech M Djamil Djambek Bukittinggi. Semoga Allah SWT membalas segala kebaikan yang telah diberikan kepada penulis. Aamiin.

REFERENCES

Afrilian, P., & Hanum, L. (2022). Faktor- Faktor Mempengaruhi Minat Wisatawan dalam Pemilihan Hotel Bunda Syariah pada Masa New Normal. Jurnal Ilmiah Poli Bisnis, 14(2), 114–125.

Afrillian, P. (2022). Recovery Of

Indonesian Tourism In The Covid-19 Period Through Tourism Village Approach Tourism Area Life Cycle (Kubu Gadang Village Case Study).

Journal of Global Tourism and Technology Research, 3, 84–94.

https://doi.org/10.54493/jgttr.1119961 Afrillian, P., Yulianda, H., & atika Afriyani.

(2021). Strategi Promosi Wisata Kota Bukittinggi Melalui Kuliner Nasi Kapau. Indonesian Journal of

Tourism and Leisure, 2(2), 107–116.

https://doi.org/10.36256/ijtl.v2i2.163 Auberni, A. R., Syariah, P., Mahmud, U. I.

N., & Batusangkar, Y. (2023). SWOT ANALYSIS OF KUE SAPIK GULA AREN AS A SUPPORTING

TOURISM ATTRACTION OF SOLOK SELATAN DISTRICT. Jurnal

Manajemen Kuliner, 2(1), 31–37.

Ferzi Hartawan; Afrilian, P. (2022).

Strategi Pengembangan Taman Marga Satwa dan Budaya Kinantan (TMSBK) studi kasus Benteng Fort de Kock Dinas Pariwisata, Pemuda dan Olahraga kota …. I-Tourism:

Jurnal Pariwisata Syariah, 2(2).

https://ojs.iainbatusangkar.ac.id/ojs/in dex.php/i-

tourism/article/view/5349%0Ahttps://o

js.iainbatusangkar.ac.id/ojs/index.php /i-tourism/article/download/5349/2534 Mabrurin, A., & Latifah, N. A. (2021).

MASYARAKAT ( Studi Pada Wisata Religi Di Makam Gus Miek

Kabupaten Kediri dan Mbah Wasil Kota Kediri ). I(1), 63–88.

Nara, D. (2018). Peran Pemerintah

Daerah Dalam Pengembangan Desa Wisata Kabupaten Bandung. Ji@ P, 5(1), 69–74.

Widiastuti, A., & Nurhayati, A. S. (2019).

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pengembangan Desa Wisata Nganggring Sleman. Jurnal Ilmiah WUNY, 1(1).

https://doi.org/10.21831/jwuny.v1i1.2 6852

Referensi

Dokumen terkait

SIMPULAN Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa E-LKS berbasis strategi REACT bermuatan kearifan lokal pada materi usaha dan energi berhasil dikembangkan berdasarkan

We have computed confidence intervals based on the Wald procedure, profile likelihood and bootstrap methods for the parameters of the model 3.1, based on the week 2 data in Table A3,