PENDAHULUAN
Latar Belakang Masalah
Identifikasi Masalah
Batasan Masalah
Rumusan Masalah
Tujuan Penelitian
Manfaat Penelitian
LANDASAN TEORETIS
Kerangka Teoretis
Batu parsidangan atau disebut juga batu kursi merupakan legenda yang ada di Huta Siallagan Pindaraya, kecamatan Simanindo, kabupaten Samosir, provinsi Sumatera Utara. Batu parsidangan ini dahulu digunakan untuk mengakhiri segala sesuatu yang akan dilakukan di Huta Siallagan dan untuk mengadili pelaku kejahatan atau pelanggar hukum adat. Pada zaman dahulu, tepatnya 700 tahun yang lalu, Huta Siallagan mempunyai seorang raja yang adil dan bijaksana.
Raja Siallagan yang dikenal adil terhadap rakyatnya mengeluarkan peraturan untuk menghukum atau memberikan sanksi kepada pelanggar hukum yang berlaku di Huta Siallagan. Batu Parsidangan bukan hanya sekedar tempat sidang saja, namun segala sesuatu yang akan dilakukan di Huta Siallagan harus diselenggarakan terlebih dahulu di Batu Parsidangan, seperti mengadakan pesta adat yang akan diadakan, penguburan jenazah, penyelenggaraan pesta pernikahan dan lain sebagainya. Pohon ara adalah pohon suci yang terletak di sebelah batu katedral. Konon masyarakat Huta Siallagan percaya bahwa arwah orang Batak yang telah meninggal bersemayam di pohon keramat tersebut.
Masyarakat biasa di Huta Siallagan bertahan hidup dengan bertani, mereka menanam padi, kopi, alpukat dan sayuran lainnya di Peternakan Raja Siallagan. Siallagan Huta dibuka sebagai destinasi wisata mulai tahun 1970, tujuannya agar kerajaan Siallagan dapat dikenal semua orang.
Kerangka Konseptual
Pernyataan Penelitian
METODE PENELITIAN
Lokasidan Waktu Penelitian
Sumber Data dan Data Penelitian
Data penelitian ini adalah petikan wawancara Raja Siallagan ke-17 mengenai legenda Batu Parsidangan Huta Siallagan Pindaraya Kecamatan Simanindo Kabupaten Samosir yang mengandung struktur dan kearifan lokal.
Metode Penelitian
Variabel Penelitian
Berikut uraian data yang diperoleh dari sumber dan akan dianalisis menggunakan struktur dan kearifan lokal legenda Batu Parsidangan Huta Siallagan Pindaraya Kecamatan Simanindo Kabupaten Samosir. Batu Parsidangan tidak hanya sekedar tempat untuk bersidang saja, namun segala sesuatu yang akan dilakukan di Huta Siallagan harus diadakan terlebih dahulu di Batu Parsidangan, misalnya saja seperti mengadakan pesta adat yang akan diadakan, penguburan jenazah, juga mengadakan pesta perkawinan. pada. Pada suatu hari panglima kerajaan melakukan kesalahan yaitu mengkhianati kerajaan, hal itu merupakan hak prerogratif raja, karena kesalahan tersebut raja memutuskan untuk mengadakan pertemuan di Batu Parsidangan dibawah pimpinan raja yang dihadiri oleh penasehat sang raja. istri raja, dukun, algojo dan terdakwa serta saksi seluruh rakyat.
Batu Parsidangan bukan hanya sekedar tempat uji coba saja, namun segala sesuatu yang dilakukan di Huta Siallagan harus dilaksanakan di Batu Parsidangan terlebih dahulu, seperti pertemuan hari raya adat yang akan dilaksanakan, pertemuan penguburan jenazah, pertemuan pesta pernikahan. pesta dan sebagainya.” (Paragraf keempat). Dari kutipan di atas terlihat jelas bahwa Batu Parsidangan merupakan tempat dimana raja menyimpan segala sesuatunya. Dalam legenda Batu Parsidangan, latar cerita asli digambarkan sebagai Batu Parsidangan. Batu Parsidangan digunakan oleh raja dan rakyat disana untuk menjaga kelestarian alam dan sebagai tempat persidangan.
Setelah membaca legenda Batu Parsidangan, peneliti menyimpulkan bahwa legenda Batu Parsidangan mempunyai pendahuluan, konflik dan penyelesaian suatu peristiwa dalam legenda Batu Parsidangan. Pada suatu hari panglima kerajaan melakukan kesalahan yaitu mengkhianati kerajaan, hal itu merupakan hak prerogratif raja, karena kesalahan tersebut raja memutuskan untuk mengadakan pertemuan di Batu Parsidangan dibawah pimpinan raja yang dihadiri oleh para penasehat raja. istri, dukun, algojo dan diadili serta disaksikan oleh seluruh rakyat. Jawaban dari proses tersebut adalah setelah mempelajari legenda Batu Parsidangan dengan cara mengamati dan memperhatikan kata-kata atau kalimat yang unsur-unsurnya dalam hal ini meliputi tema, latar, tokoh dan alur yang saling berhubungan sehingga menghasilkan suatu makna yang menyeluruh.
Hal ini terlihat dari tema legenda Batu Parsidangan yaitu tentang sebuah kursi batu yang digunakan sebagai tempat menampung segala sesuatu dan sebagai tempat ujian. Dalam legenda Batu Parsidangan terdapat wujud kearifan lokal yang meliputi kerja keras, keadilan, sopan santun, komitmen, disiplin, kerukunan serta penyelesaian konflik dan konservasi. Pembahasan hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat keterkaitan antara struktur yang melekat dengan bentuk kearifan lokal yang membangun legenda Batu Parsidangan.
Berdasarkan uraian hasil analisis, maka dapat disimpulkan bahwa penelitian ini bertajuk “Analisis Struktur dan Kearifan Lokal Batu Parsidangan Huta Siallagan Pindaraya Kecamatan Simanindo Kabupaten Samosir” dengan tema Batu Parsidangan Sebagai Tempat Pertemuan dan Pengadilan Raja Siallagan merupakan cerita yang mempunyai struktur karya sastra dan kearifan lokal yang dapat mengambil sisi baik, misalnya kearifan lokal merupakan bentuk pengabdian, dari sikap raja yang adil dan bijaksana, ia berharap kerajaan yang dipimpinnya dapat lebih baik lagi. maju dan dihormati oleh kerajaan lain. Wujud kearifan lokal dalam legenda Batu Parsidangan adalah kerja keras, keadilan, sopan santun, pengabdian, disiplin, kerukunan dan penyelesaian konflik, serta konservasi. Hasil penelitian mengenai kearifan lokal yang tercermin dalam teks legenda Batu Parsidangan diharapkan dapat memberikan manfaat praktis dan nyata dalam kehidupan sehari-hari baik dari segi sikap, pengetahuan maupun keterampilan.
Selain itu bagi rekan-rekan mahasiswa yang ingin melakukan kegiatan penelitian disarankan untuk mengkaji lebih jauh mengenai makna dan kearifan lokal dari legenda Batu Parsidangan.
Defenisi Operasional Penelitian
Instrumen Penelitian
Menurut Sugiyono, instrumen penelitian adalah instrumen yang digunakan untuk mengukur fenomena alam dan sosial yang diamati.
Teknik Analisis Data
Bentuk kearifan lokal terdiri dari kerja keras, keadilan, sopan santun, pengabdian, disiplin, kerukunan dan penyelesaian konflik, serta konservasi.
HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN
Deskripsi Data Penelitain
Analisis Data
Istilah penokohan mencakup bagaimana tokoh seseorang dalam cerita fiksi diperankan oleh setiap tokoh dalam cerita tersebut. “Hukuman yang diberikan sesuai dengan kesalahan yang dilakukannya, baik itu istri raja, keluarga raja, maupun rakyat jelata.” (Paragraf kedua). Pada kutipan di atas, Raja Siallagan digambarkan sebagai sosok yang bertakwa, meski istri dan keluarga raja melakukan kesalahan, namun hukuman tetap berlaku.
Latar merupakan gambaran ruang, waktu, dan suasana peristiwa dalam sebuah karya sastra. Untuk melakukan pemenggalan kepala, raja menyerahkannya kepada dukun untuk menentukan hari baik yang disebut manitiari. Dukun bermeditasi di bawah pohon ara hingga mengetahui kapan hari baik pemenggalan kepala. “Pohon ari-ara merupakan pohon keramat yang berdiri di samping batu kursi. Konon masyarakat Huta Siallagan percaya bahwa arwah orang Batak yang telah meninggal bersemayam di pohon keramat tersebut.” (Paragraf kelima).
Kerja keras adalah usaha yang dilakukan dengan sungguh-sungguh tanpa melelahkan atau berhenti sebelum tujuan kerja tercapai, selalu mengutamakan atau memperhatikan kepuasan hasil setiap kegiatan yang dilakukan. “Hukuman yang dijatuhkan sesuai dengan kesalahan yang dilakukan, baik itu terhadap istri raja, keluarga raja, maupun rakyat biasa.” “Apa pun yang terjadi di Huta Siallagan harus diadakan terlebih dahulu di Batu Parsidangan, seperti pertemuan pesta adat yang akan diadakan, pertemuan penguburan jenazah, pertemuan pesta pernikahan dan lain sebagainya.” (Paragraf keempat).
Untuk melakukan pemenggalan kepala, raja menitipkan kepada dukun untuk menentukan hari baik yang disebut manitiari, dukun bertapa di bawah pohon ara hingga mengetahui kapan hari baik untuk pemenggalan kepala”. (Ayat Lima). Siallagan Huta dibuka sebagai tujuan wisata mulai tahun 1970, tujuannya adalah agar kerajaan Siallagan dikenal semua orang.” (Paragraf kesepuluh).
Jawaban Penelitian
Diskusi Hasil Penelitian
Keterbatasan Penelitian
Saran kepada rekan-rekan mahasiswa agar dapat menggunakan hasil penelitian ini dalam kegiatan pembelajaran sastra yang khusus membahas tentang struktur dan kearifan lokal dalam legenda. Saran kepada pembaca untuk selalu menyukai karya sastra agar karya sastra tidak punah karena sebenarnya di dalam karya sastra banyak sekali ilmu yang bisa dipetik. Kearifan lokal dalam pengelolaan sumber daya air di Desa Kuta: Jurusan Ilmu Komunikasi dan Pengembangan Masyarakat.
Kajian Profil Kearifan Lokal Masyarakat Pesisir Pulau Gili Kecamatan Sumberasih Kabupaten Probolinggo Jawa Timur: WSCOFiM.
SIMPULAN DAN SARAN
Simpulan
Saran