Statically indeterminate trusses
C
A B
C
ΔB
RBH Rangka statis tak tentu (Gb. 1a)
didekomposisi menjadi 2 buah rangka statis tertentu (Gb.1b&c) Prinsip superposisi!
Gb.1b
ΔB’
Gb.1c
A Gb.1a B
D D
C
A D B
Perhatikan dengan seksama Gb.1.a s/d Gb.1.c tersebut.
Bagaimana cara mendekomposisi struktur asli (statis tak tentu) dari Gb.1.a menjadi 2 buah struktur struktur statis tertentu
seperti ditunjukkan Gb.1.b dan Gb.1.c.?
Mengapa struktur asli (Gb.1.a) disebut struktur statis tak tentu?
Ada berapa redundant?
Gb.1.b. struktur statis tertentu yang menerima gaya luar
Gb.1.c. struktur statis tertentu yang menerima gaya redundant
Perhatikan Gb. 1.b.
Dapatkah anda menghitung besarnya pergeseran horizontal (∆B) di titik B?
Metode energi dapat diterapkan untuk menghitung besarnya (∆B) tersebut.
Perhatikan Gb. 1.c.
Dapatkah anda menghitung besarnya pergeseran horizontal (∆B’) di titik B?
Prinsip kompatibilitas dapat diterapkan untuk menentukan besarnya (∆B’). Prinsip ini diturunkan dari fakta bahwa
deformasi pada titik B dari struktur asli (Gb.1.a) harus sama dengan nol (prinsip deformasi konsisten). Mengapa?
(∆B) + (∆B’) = 0; sehingga (∆B’) =-(∆B)
Pertanyaan berikutnya dari Gb.1.c. adalah dapatkah anda
menentukan besarnya gaya RBH, yang menyebabkan pergeseran sebesar (∆B’) ?
1
A B
C
C
A B
D
D
Batang L N n nNL/AE
AC AD BC BD CD
ΔB=∑
N adalah gaya batang pada struktur truss statis tertentu yang memikul gaya luar (real) n adalah gaya batang pada struktur truss statis tertentu yang memikul gaya virtual 1 satuan di B
Menghitung ∆B dari Gb.1.b.
∂
1
Batang L n n nnL/AE
AC AD BC BD CD
∂=∑
Menghitung gaya redundant RBH, yang menyebabkan pergeseran ∆B’
RBH Langkah pertama adalah
hitung dulu pergeseran horizontal ∂, yang
diakibatkan oleh gaya real 1 satuan. (lihat Gb.1.d).
Selanjutnya:
RBH = ∆B’/∂
Mengapa?
Gb.1.d.
Setelah R
BHdiperoleh, maka reaksi-reaksi lain (R
AV, R
AH, R
BV) dari struktur asli (statis tak tentu/Gb.1.a) dapat dicari dengan
menggunakan persamaan kesetimbangan.
A Gb.1a B
D C
RBH
∑MA = 0
∑MB = 0
∑Fx = 0 Kontrol:
∑Fy = 0
RBV RAV RAH
RBH
RBV RAV
RAH
Dengan diketahuinya seluruh reaksi, makagaya-gaya batang dapat dicari mis dengan metode joint (kesetimbangan titik buhul) or perpotongan (ritter)
1.
Gunakan prinsip superposisi untuk mendekomposisi struktur truss statis tak tentu menjadi sejumlah struktur statis tak tentu
2.
Cari besarnya perpindahan pada struktur trus statis tertentu yang menerima gaya luar (gunakan metode energi)
3.
Cari besarnya perpindahan (searah atau berlawanan arah dengan
perpindahan yang dihitung di langkah 2) pada struktur statis tak tentu yang menerima gaya real 1 satuan (gaya ini searah dengan perpindahan yang akan dicari)
4.
Cari besarnya gaya redundant dengan menerapkan prinsip kompatibilitas (deformasi konsisten)
5.
Cari besarnya reaksi-reaksi lain pada struktur asli (truss statis tak tentu) dengan menerapkan prinsip kesetimbangan gaya/momen
6.
Cari seluruh gaya batang pada struktur statis tak tentu dengan
menggunakan metode joint atau perpotongan
6kN
4 m
3m 3m
Diketahui AE= 600x106 N
C
A B
C
ΔB
RBH Gb.1b
ΔB’
Gb.1c
A Gb.1a B
D D
C
A D B
1. Dekomposisi struktur
6 kN
3 m 3 m
4 m
6t
1
A B
C
C
A B
D
D
Batang L (mm) N (N) n (N) nNL/AE (10-3
mm)
AC 5000 +5000 0 0
AD 3000 +3000 +1 15
BC 5000 -5000 0 0
BD 3000 +3000 +1 15
CD 4000 0 0 0
ΔB=∑ 30 N adalah gaya batang pada struktur truss statis tertentu yang memikul gaya luar (real) n adalah gaya batang pada struktur truss statis tertentu yang memikul gaya virtual 1 satuan di B
2. Menghitung ∆B dari Gb.1.b.
6kN
3m 3m
4m
∂
1
Batang L (mm) n (N) n (N) nnL/AE (10-3
mm)
AC 5000 0 0 0
AD 3000 -1 -1 0.005
BC 5000 0 0 0
BD 3000 -1 -1 0.005
CD 4000 0 0 0
∂=∑ 0.01 3. Menghitung ∂
Langkah pertama adalah hitung dulu pergeseran horizontal ∂, yang
diakibatkan oleh gaya real 1 satuan. (lihat Gb.1.d).
A B
C
3m D 3m
4m
4. Menghitung gaya redundant RBH RBH = ∆B/∂
RBH = 30(10-3)/0.01(10-3) = 3000 N
5. Menghitung reaksi perletakan lainnya
=3kN 6kN
∑MA = 0
∑MB = 0
∑Fx = 0
RBV =4kN ( ) RAV =-4kN ( ) RAH = 3kN ( ) Perhatikan bahwa karena
simetri, maka RAH = RBH
RBH=3kN
RBV RAV
RAH
6KN
=4kN =4kN 3kN
A D B
C
Batang Panjang (m) Gaya dalam (kN)
AC 5 +5
AD 3 0
BC 5 -5
BD 3 0
CD 4 0
4kN
4m
3m 4m
3m 3m
2kN
A B C
A ΔB C
A Δ’B
RB C
A Δ’B RB C
A ∂B
1 C
Bila rangka statis tertentu diatas menerima beban 1 satuan di titik B, maka terjadi lendutan di titik B sebesar fBB. Bila beban yang bekerja sebesar RB, maka lendutan yang terjadi (elemen elastis) sama dengan ∂B. RB = Δ’B
Mengingat lendutan di B harus sama dengan nol, maka persamaan kompatibilitas dapat disusun sebagai berikut:
ΔB –Δ’B = 0
ΔB – ∂B. RB = 0→ RB. = ΔB / ∂B
Dari persamaan kompatibilitas tersebut RB dapat dicari apabilaΔB dan ∂B terlebih dahulu dihitung. Dapatkah anda menghitungnya?
3. Persamaan Kesetimbangan
Setelah RB diperoleh, maka reaksi-reaksi yang lain dapat dicari dengan menggunakan persamaan kesetimbangan. Dengan diketahuinya seluruh reaksi, maka gaya-gaya batang dapat dicari mis dengan metode joint or perpotongan
A B D
A ΔB D
C
ΔC
A Δ’B
RB RC D
Δ’C
A Δ’B
RB RC D
Δ’C
A ∂BB
1 D
∂CB
A ∂BC
1 D
∂CC
Pada gambar sebelumnya, terlihat bahwa akibat beban 1 satuan di B maka terjadi lendutan di titik B sebesar ∂BB dan lendutan di titik C sebesar ∂CB. Bila di titik B bekerja gaya sebesar RB maka lendutan yang diakibatkannya di titik B sebesar ∂BB .RB dan di titik A sebesar ∂CB .RB.
Bila beban 1 satuan bekerja di C maka terjadi lendutan di titik C sebesar ∂CC dan lendutan di titik B sebesar∂BC. Bila di titik B bekerja gaya sebesar RC
maka lendutan yang diakibatkannya di titik C sebesar ∂CC .RC dan di titik B sebesar ∂BC .RC.
Total lendutan yang terjadi di B dan C akibat beban RB dan RC berarti sama dengan:
∂BB .RB + ∂BC .RC = Δ’B
∂CC .RB + ∂CB .RB = Δ’C
Mengingat lendutan di B dan C harus sama dengan nol, maka persamaan kompatibilitas dapat disusun sebagai berikut:
ΔB –Δ’B = 0 ΔC – Δ’C = 0
ΔB – (fBB .RB + fBC .RC )= 0 ΔC – (fCC .RB + fCB .RB )= 0 Dari persamaan kompatibilitas tersebut RB dan RC dapat dicari.
3. Persamaan Kesetimbangan
Setelah RB dan RC diperoleh, maka reaksi-reaksi yang lain dapat dicari dengan menggunakan persamaan kesetimbangan. Dengan diketahuinya seluruh reaksi, maka gaya-gaya batang dapat dicari mis dengan metode joint or perpotongan
P ΔAC
P
A B
C D
A B
C D
D C
A B
Δ’AC FAC FAC
Rangka statis tak tentu internal diatas diubah menjadi superposisi dari rangka-rangka statis tertentu
D C
A B
fAC 1
1
D C
A B
Δ’AC FAC FAC
Bila beban 1 satuan dikerjakan pada potongan batang AC spt pada gbr
disamping bawah, maka pergeseran yang terjadi pada potongan batang AC tersebut sama dengan fAC.
Bila beban FAC dikerjakan pada potongan batang AC, maka pergeseran pada
potongan batang AC tersebut sama dengan fAC.FAC= Δ’AC
Mengingat pergeseran batang AC harus sama dengan nol, maka persamaan kompatibilitas dapat disusun sebagai berikut:
ΔAC–Δ’AC = 0
ΔAC – fAC. FAC = 0→FAC. = ΔAC / fAC
Dari persamaan kompatibilitas tersebut FAC dapat dicari apabila ΔAC dan fAC terlebih dahulu dihitung. Dapatkah anda menghitungnya?
Setelah FAC diperoleh, gunakan persamaan kesetimbangan untuk mencari reaksi di tumpuan dan selanjutnya gaya-gaya batang yang lain dapat dicari!
3. Persamaan Kesetimbangan
3 m
4 m
=4kN
A
B C D E
J I H G F
Rangka statis tak tertentu internal dengan kelebihan 2 batang spt gbr disamping diubah menjadi superposisi rangka-rangka batang statis tertentu..
Pada rangka statis tertentu yang menerima beban luar di titik F,G,H,I dan J, maka
batang BH dan DH akan
mengalami pergeseran sebesar ΔBH dan ΔDH.
Pada rangka statis tertentu yang menerima beban FBH dan FDH pada potongan batang AB dan DH, maka pergeseran
yang terjadi pada potongan BH dan DH sebesar Δ’BH dan Δ’DH
A B C D E
J I H G F
FBH FDH
ΔBH ΔDH
A B C D E
J I H G F
FBH FDH
Δ’BH Δ’DH
Bila beban 1 satuan dikerjakan di potongan batang BH, maka pergeseran batang BH sama dengan fBHBH dan pergeseran yang terjadi pada batang DH sama dengan fDHBH.
Bila beban FBH dikerjakan pada potongan batang BH, maka pergeseran batang BH sama
dengan fBHBH FBH dan pergeseran pada batang DH sama dengan fDHBH FBH.
Pergeseran pada batang DH dapat dicari dengan prinsip yang
sama.
A
B C D E
J I H G F
FBH FDH
Δ’BH Δ’DH
A B C D E
J I H G F
1 fBHBH
A
B C D E
J I H G F
1
fDHDH fDHBH
fBHDH
Persamaan kompatibilitas dapat disusun dengan memperhatikan pergeseran pada batang BH dan DH sama dengan nol.
ΔBH- Δ’BH = 0
ΔBH- (fBHBH. FBH + fBHDH. FDH) = 0 ΔDH- Δ’DH = 0
ΔDH- (fDHDH. FDH + fDHBH. FBH) = 0
Dari persamaan diatas gaya-gaya batang FBH dan FDH dapat diketahui.
Selanjutnya gunakan persamaan kesetimbangan untuk mencari reaksi di tumpuan. Gaya-gaya batang yang lain pada elemen rangka dapat dicari.
3. Persamaan Kesetimbangan
A B
C
D E
J I H G F
A B C D E
J I H G F
P P P P P
L L L L
L
Carilah besarnya gaya- gaya batang pada struktur rangka statis tak tertentu ini!.
P P P P P