• Tidak ada hasil yang ditemukan

Bab-iii-rangka-batang-statis-tertentu

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Bab-iii-rangka-batang-statis-tertentu"

Copied!
31
0
0

Teks penuh

(1)

Rangka Batang Statis Tertentu

(2)

Rangka Bidang

 Struktur rangka batang bidang adalah struktur yang

disusun dari batang-batang yang diletakkan pada suatu bidang dan dihubungkan melalui sambungan sendi pada ujung-ujungnya.

 Struktur rangka batang stabil: tidak terjadi pergerakan titik

pada struktur diluar pengaruh deformasi elemen.

 Susunan stabil biasanya merupakan rangkaian segitiga.

 Struktur rangka batang bisa menjadi statis tak tentu dalam

dua cara.

 Kelebihan reaksi perletakan => struktur statis tak tentu

eksternal.

(3)

Asumsi-asumsi yang dibuat

dalam analisis struktur rangka

batang:

1. Batang-batang dihubungkan dengan sendi sempurna (tanpa

gesekan) pada ujung-ujungnya.

Pada kenyataannya hampir semua elemen tidak dihubungkan dengan sendi, seperti dilas atau dibaut. Bahkan bila dibuat model sendi, gesekan juga tidak bisa dihindari. Tetapi asumsi ini memberikan sangat banyak penyederhanaan dan memberikan hasil yang cukup akurat.

2. Beban dan reaksi hanya bekerja pada titik kumpul saja.

Asumsi ini dapat dipenuhi dengan meletakkan tumpuan sub-struktur pada titik-titik kumpul saja, sehingga beban yang letaknya tidak beraturan disalurkan hanya pada titik-titik kumpul. Tetapi pengaturan ini sering tidak dapat dipenuhi karena alasan kepraktisan/ekonomis.

3. Sumbu memanjang batang lurus dan berimpit dengan garis

yang menghubungkan titik-titik kumpul.

(4)

Asumsi-asumsi yang dibuat

dalam analisis struktur rangka

batang:

Apabila semua asumsi

diatas dipenuhi, maka:

Batang-batang rangka batang hanya memikul gaya aksial saja.

Tidak timbul momen lentur atau gaya geser pada

(5)

Konfigurasi Rangka Batang

Bidang

Cara menyusun rangka batang yang paling

sederhana adalah dengan merangkaikan

segitiga-segitiga yang dibentuk dari

batang-batang yang disambungkan dengan sendi.

Bentuk segitiga merupakan rangkaian yang

stabil, bandingkan dengan misalnya bentuk

segi empat yang dapat berubah bentuk

dengan mudah.

Rangka batang dapat diperbesar dengan

(6)

Pembentukan Rangka Batang

Sederhana

(7)

Pembentukan Rangka Batang

Majemuk

Cara lain membentuk rangka batang yang besar adalah dengan merangkaikan dua atau lebih rangka batang

sederhana. Suatu rangka batang

sederhana dapat dilihat sebagai satu batang yang merupakan

(8)

Notasi dan Representasi Gaya

Batang

 Titik-titik kumpul diidentifikasi dengan suatu sistem

penomoran. Apabila suatu diagram benda bebas

memotong suatu batang, gaya pada batang tersebut bekerja pada potongan batang.

 Gaya aksial bekerja searah dengan batang, sehingga

dapat diuraikan menjadi komponen-komponen

berdasarkan arah/sudut batang, yaitu bentuk segitiga gaya sebangun dengan segitiga batang, sehingga

berlaku rumus: ij ij

ij ij

ij ij

y Y x

X L

F

(9)
(10)

Gaya Dalam Rangka Batang

(11)
(12)

Strategi Analisis Rangka Batang

Analisis rangka batang adalah proses perhitungan

besarnya gaya-gaya batang.

Untuk rangka batang statis tertentu, gaya-gaya

batang

ini

diperoleh

dengan

menerapkan

persamaan statis pada diagram badan bebas yang

memotong batang yang akan dicari gaya dalamnya.

Ada dua strategi yang bisa dipakai yaitu

Metode Keseimbangan Titik

dan

(13)

Metode Keseimbangan Titik

Satu titik diisolasi pada badan bebas

Persyaratan keseimbangan momen otomatis

terpenuhi

Ada dua persamaan keseimbangan gaya,

sehingga hanya bisa diterapkan jika hanya ada

dua gaya batang yang belum diketahui pada

titik yang ditinjau.

Biasanya dipakai apabila diinginkan untuk

(14)

Metode Keseimbangan

Potongan

Satu segmen yang terdiri dari beberapa titik

kumpul diisolasi pada badan bebas

Ada tiga persamaan keseimbangan yang bisa

dipakai, sehingga hanya bisa diterapkan

apabila hanya ada tiga batang yang terpotong

yang belum diketahui gaya batangnya.

Biasanya dipakai apabila hanya beberapa nilai

(15)
(16)
(17)

Sifat Statis Tentu dan Stabilitas

Rangka Bidang

Sifat statis tertentu struktur rangka batang dapat

dievaluasi untuk kondisi eksternal yang berhubungan

dengan banyaknya komponen reaksi dan kondisi

internal yang berhubungan banyaknya batang

(18)

Kestabilan Internal Rangka Batang

Dengan memperhatikan proses pembentukannya, syarat statis tertentu internal struktur rangka batang ditentukan sebagai berikut:

m

= 2

j – r

m = banyaknya batang untuk syarat kestabilan internal j = banyaknya titik

r = banyaknya reaksi perletakan untuk kestabilan eksternal

Apabila ma adalah banyaknya batang pada suatu struktur rangka batang, maka:

(19)
(20)

Contoh 1 Analisis Rangka

Batang

(21)

Contoh 1 (2)

Perhitungan gaya batang

Periksa: m = 2 j – r = ( 2 X 5) – 3 = 7. Karena ma = 7, struktur ini statis tertentu internal.

Px0

kN x L X F kN x y X Y kN X X ab ab ab ab ab ab ab ab 6 . 167 4 47 . 4 150 75 4 2 150 150 ; 0 150                                      

Py 0

  kN

(22)

Contoh 1 (3)

Diagram badan bebas titik d:

Py 0

kN Y F kN Y X kN Y Y bd bd bd bd bd bd 2 . 113 4 66 . 5 80 4 4 80 ; 0 5 75                       

Px0

  kN

(23)

Contoh 1 (4)

Diagram badan bebas titik e:

Diagram badan bebas titik c:

Px0 Fec2300; Fec 230kN

Py 0 Feb1200; Feb 120kN

Px0

kN X F kN X Y kN X X bc bc bc bc bc bc 0 . 257 8 94 . 8 115 8 4 230 ; 0 230                      

Py 0

Ok! 115

; 0

115 Y kN

(24)

Contoh 1 (5)

Pada tahapan ini semua gaya batang sudah

dihitung, tetapi titik

b

harus dipakai sebagai cek.

Diagram badan bebas

b

Px0

OK! 0

230 80

150  

Py 0

OK! 0

115 120

80

(25)
(26)

Contoh 2 Analisis Rangka

Batang

(27)

Contoh 2 (2)

Periksa m = 2 j – r = (2 X 12) – 3 = 21. Karena ma = 21, struktur statis tertentu internal.

Potongan di kiri panel c-d

Mc0 FCd dan FCD melalui titik C

      k cd cd F X F X X 75 40 3000 0 40 30 40 60 70       

Py 0

k Cd Cd k Cd Cd k Cd Cd Y F Y X Y Y 5 . 12 4 5 ; 5 . 7 4 3 10 ; 0 40 40 70                        

Px0

    k

CD cd

Cd

CD X F F

(28)

Contoh 2 (3)

Isolasi potongan dikiri garis yang memotong cd,

cC, dan BC.

Px0

k BC

BC F

F750; 75Py 0

k cC

cC F

(29)

Contoh 3 Analisis Rangka

Batang

Tentukan gaya dalam pada batang-batang ad dan bd dari rangka batang dibawah ini. Pembebanan dari reaksi

(30)

Contoh 3 (2)

Isolasi titik d

Kemiringan batang ad dan bd sama; sehingga,

Potongan dibawah ab

Py 0

bd ad

bd

ad Y Y Y

Y  0; 

bd ad

bd

ad X F F

X  ; 

(31)

Contoh 4 Analisis Rangka

Batang

Gaya-gaya batang pada struktur rangka batang

dibawah ini sudah dihitung dengan metode

Gambar

Diagram badan bebas titik d:   P y  0 kNYFkNYX kNYY bdbd bdbd bdbd 2.113 4 66.5 8044 80;0575     P x  0   kNFXF de bdde 230801500150
Diagram badan bebas titik e:

Referensi

Dokumen terkait

Tentukan gaya pada bagian EF dan GI pada rangka batang (truss) seperti yang diperlihatkan pada gambar dengan metode pembagian. Sebuah diagram benda bebas dari seluruh truss

Setelah poligon gaya terbentuk (awal-akhir bertemu pada 1 titik), tentukan titik joint yang ditinjau dengan pertimbangan arah putaran dan gaya-gaya dari batang yang tidak

Adapun yang dibahas dalam bab ini adalah konstruksi batang yang masih termasuk dalam struktur statis tertentu, dalam perhitungan analisisnya dapat diselesaikan cukup

arahnya meninggalkan simpul, dan gaya batang b 3 arahnya menuju simpul. Setelah semua titik keseimbangan ditinjau dapat diringkaskan besarnya gaya batang seluruh rangka

Syarat agar suatu rangka batang bersifat statis tertentu adalah bahwa jumlah gaya yang tidak diketahui sekurang-kurangnya tiga dan jumlah batang di dalam rangka batang tersebut

Sebagai pembantu dalam menentukan kestabilan rangka batang digunakan persamaan aljabar yang menghubungkan banyak titik hubung pada rangka batang dengan banyak batang

Gaya Lintang adalah gaya dalam yang berkerja melintang atau tegak lurus gaya Normal atau sejajar penampang melintang elemen struktur dimana gaya itu bekerja

Mahasiswa melakukan analisis struktur balok, portal dan rangka batang statis tak tentu dengan menggunakan metode gaya, hingga menghitung dan menggambarkan diagram gaya geser,