• Tidak ada hasil yang ditemukan

ANALISIS TAYANGAN FILM KARTUN TERHADAP PERILAKU MENIRU PADA ANAK USIA 4-5 TAHUN DI DESA BLOK 15 KEC. GUNUNG MERIAH

N/A
N/A
Nguyễn Gia Hào

Academic year: 2023

Membagikan "ANALISIS TAYANGAN FILM KARTUN TERHADAP PERILAKU MENIRU PADA ANAK USIA 4-5 TAHUN DI DESA BLOK 15 KEC. GUNUNG MERIAH "

Copied!
93
0
0

Teks penuh

Berbagai kartun yang sangat populer di kalangan anak-anak telah menyita waktu dan kesempatan anak untuk bermain dengan teman sebayanya. Umumnya, ada beberapa nama kartun yang populer di kalangan anak Upin & Ipin, Bo Boboy.

Fokus Penelitian

Rumusan Masalah

Tujuan Penelitian

Untuk mengetahui dampak negatif perilaku meniru pada anak usia 4-5 tahun dari penayangan film kartun di Desa Blok 15 Kecamatan Gunung Meriah Kabupaten Aceh Singkil.

Manfaat Penelitian a. Manfaat Teoritis

Analisis Film Kartun Yang Disukai Oleh Anak 1. Pengertian Anak Usia Dini

  • Anak-Anak Menurut Para Ahli
  • Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD)
  • Pengertian Filim Kartun
  • Sejarah Filim kartun

Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) adalah jenjang pendidikan sebelum pendidikan dasar, yaitu suatu upaya pendidikan yang ditujukan kepada anak sejak lahir sampai dengan usia 6 tahun, yang dilakukan melalui pemberian rangsangan pendidikan untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan jasmani dan rohani. agar anak siap memasuki pendidikan lebih lanjut, yang berlangsung pada jalur formal, nonformal, dan informal. Pendidikan anak usia dini adalah suatu bentuk pendidikan yang menitikberatkan pada peletakan dasar bagi pertumbuhan dan perkembangan: agama dan moral, fisik-motorik, kognitif, bahasa, sosial-emosional dan seni.

Jenis Film Kartun Yang Cocok Untuk Anak Usia Dini .1 Jenis Film Kartun Untuk Anak Usia Dini .1 Jenis Film Kartun Untuk Anak Usia Dini

Filim Kartun Yang Disukai Oleh Anak

Yang mana pada setiap tokoh kartun menjadi daya tarik tersendiri bagi anak usia 4-5 tahun. Setiap tokoh dalam kartun memiliki keunikan tersendiri yang membuat anak-anak tertarik untuk menirunya.

Perilaku Yang Ditiru Oleh Anak Dalam Filim Kartun .1 Defenisi Perilaku

  • Perilaku Meniru / Imitasi
  • Perbedaan Perilaku Anak Laki-Laki Dan Perempuan
  • Karakteristik Anak Usia 4-5 Tahun
  • Perilaku Yang Ditiru Anak Dalam Filim Kartun

Ini karena pria lebih suka melihat banyak wajah dalam satu kelompok daripada individu. Hal ini menunjukkan bahwa anak perempuan lebih suka meniru interaksi manusia sedangkan anak laki-laki meniru gerakan mesin seperti robot. Dimana anak sering menonton kartun Upin & Ipin, agar anak ingat dan meniru gayanya.

Dampak Perilaku Meniru Dari Film Kartun Terhadap Perkembangan Anak Anak

Untuk Mengatasi Dampak Negatif Dari Tayangan Filim Kartun

Mengantisipasi dampak negatif tayangan televisi, Alex Sobur (1985:55) mengatakan bahwa pengaruh televisi terhadap anak-anak selama ini masih dalam taraf peniruan dan perubahan pengetahuan. Tetap saja kewaspadaan orang tua yang tetap mendampingi anak sangat diperlukan agar anak terbiasa dengan peniruan yang tidak pada tempatnya dan televisi merupakan salah satu faktor eksternal yang cukup besar pengaruhnya terhadap perubahan perilaku sosial anak.

Kerangka Berfikir

Berikut perilaku anak yang ditiru menurut beberapa peneliti yang pernah mempelajari perilaku anak yang meniru kartun. Dimana anak-anak sering menonton kartun Upin & Ipin, agar anak-anak mengingat dan meniru bahasa melayu tokoh kartun Upin & Ipin dalam kesehariannya. Hingga saat ini, melalui kartun favoritnya, anak-anak masih menampilkan tiruannya dari film Bo Boboy yang selalu mereka tonton, seperti meninju, menendang, melempar barang, memerintah, memberikan gaya "Seribu Bayangan", menurut bahasa melayu Bo Boboy. film, dan memerintah.

Rancangan Penelitian

Teknik purposive sampling untuk memperoleh subjek adalah salah satu teknik non random sampling dimana peneliti menentukan sampling dengan menetapkan ciri-ciri tertentu yang sesuai dengan tujuan penelitian sehingga mampu menjawab permasalahan penelitian. Berdasarkan penjelasan purposive sampling, ada dua hal yang sangat penting dalam penggunaan teknik sampling, yaitu non-random sampling dan penentuan karakteristik tertentu sesuai tujuan penelitian oleh peneliti sendiri.

Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian dilakukan di desa Blok 15 Kecamatan Gunung Meriah Kabupaten Aceh Singkil dengan subjek 5 orang (ibu) yang memiliki anak usia 4-5 tahun. Yang suka menonton film kartun dalam penelitian ini adalah film kartun yang menunjukkan perilaku imitatif terhadap anak-anak di desa Blloku 15 Kec. Sampelnya adalah anak usia 4-5 tahun, 5 anak yang menyukai kartun, diantaranya 3 anak yang menyukai Bo BoiBoy dan 2 anak yang menyukai film Upin & Ipin.

Instrument Penelitian

Observasi adalah teknik pengumpulan data dengan mengamati baik secara langsung maupun tidak langsung objek penelitian dengan mengisi lembar terlampir. Dalam penelitian ini, penulis akan menyiapkan lembar pengamatan (observasi) dengan penilaian pendahuluan terhadap perilaku tertentu. Wawancara adalah metode pengumpulan data dengan tanya jawab yang dilakukan peneliti secara informal berdasarkan lembar wawancara yang telah disediakan, wawancara semi terstruktur dilakukan agar peneliti dapat mengembangkan pertanyaan pada saat berdialog dengan narasumber.

Teknik dan Pengumpulan Data

Dokumentasi adalah cara pengumpulan data dengan cara mencatat data penelitian yang terdapat dalam buku catatan, arsip dan sebagainya. Untuk mengetahui hal yang lebih mendalam dengan cara langsung bertanya kepada orang tua anak untuk mendapatkan informasi tentang dampak perilaku peniruan terhadap anak usia 4-5 tahun saat menonton televisi kartun kesukaannya. Bagaimana dampak negatif perilaku meniru pada anak usia 4-5 tahun pemutaran film kartun di Desa Blok 15 Kecamatan Gunung Meriah Kabupaten Aceh Singkil.

Teknik Analisi Data

Sumber Data

Pedoman Penulisan

Gambaran Umum Lokasi Penelitian

Blok 15 Village masuk dalam kawasan pemukiman Sanggaberu Kec. Gunung Meriah Kab. Aceh Singkil dengan luas ± 50 Ha. Pendidikan merupakan hal yang penting untuk meningkatkan tingkat kesadaran masyarakat pada umumnya dan tingkat perekonomian pada khususnya. Pendidikan merupakan hal yang penting dalam memajukan tingkat kesadaran masyarakat pada umumnya dan tingkat perekonomian pada khususnya, dengan tingkat pendidikan yang tinggi maka akan meningkatkan tingkat keterampilan.

Tabel 4.1 jumlah penduduk berdasarkan usia
Tabel 4.1 jumlah penduduk berdasarkan usia

Hasil Penelitian

Menurut Ibu A salah satu orang tua dari anak di Desa Blok 15 seperti yang saya lihat anak saya menjadi malas, dan menjadi suka

Namun, sebagian besar anak-anak di desa ini meniru dan mempraktekkan adegan-adegan dari adegan kartun tersebut. Berdasarkan hasil wawancara dengan seluruh responden, temuan penelitian tentang apakah anak sering meniru gerakan dalam tayangan kartun adalah anak sering menirukan adegan dalam kartun, baik bermain dengan teman atau dirinya sendiri, anak meniru gerakan dalam banyak tayangan kartun Bo BoiBoy. unsur kekerasan seperti berkelahi, memukul, menendang, melempar barang dan anak Upin & Ipin suka berbicara seperti karakter film Upin & Ipin. Dapat disimpulkan dari wawancara dengan seluruh responden bahwa anak-anak sering menirukan gerakan-gerakan dalam film kartun.

Menurut Ibu A salah satu orang tua dari anak di Desa Blok 15 kebiasaan anak saya saat menonton tayangan film kartun dia fokus menonton

Imitasi atau peniruan adalah suatu proses kognitif melakukan tindakan atau perbuatan yang dilakukan oleh model dengan melibatkan panca indera sebagai penerima rangsang atau rangsangan dan memasang kemampuan perseptual untuk mengontrol informasi dari rangsangan atau rangsangan tersebut dengan kemampuan melakukan gerakan motorik.

Menurut Ibu B salah satu orang tua dari anak di Desa Blok 15 anak saya, dia tidak berhenti berbicara pada saat adegan berkelahi dia langsung

Menurut Ibu C salah satu orang tua dari anak di Desa Blok 15 kalo anak saya saat menonton dia hanya fokus melihat, pada saat siaran diganti

Menurut Ibu C salah satu orang tua dari anak di Desa Blok 15 kebiasaan anak saya langsung meniru gerakan seperti film Bo BoiBoy, maupun

Misalnya seorang anak ingin seperti tokoh dari kartun Upin & Ipin, maka ia akan berusaha mengikuti gerak dan tata bahasa dalam kartun tersebut dan menunjukkannya dalam kehidupan sehari-hari.

Menurut Ibu A salah satu orang tua dari anak di Desa Blok 15 anak saya kalo menonton tidak saya damping, dia biasa menonton televisi

Menurut Ibu B salah satu orang tua dari anak di Desa Blok 15 saya jarang mendampingi anak saya menonton tayangan film kartun

Menurut Ibu C salah satu orang tua dari anak di Desa Blok 15 anak saya tidak saya damping saat menonton biasanya dia menonton sendiri

Menurut Ibu D salah satu orang tua dari anak di Desa Blok 15 saya tidak mendampingi anak saya menonton. saya membiarkan anak saya

Berdasarkan hasil wawancara dengan seluruh responden, temuan penelitian tentang cara membantu menemani anak menonton film kartun adalah bahwa dari lima responden, hanya satu orang tua yang menemani anaknya saat menonton TV, ketika ada adegan di film kartun, orang tua disarankan untuk tidak meniru, karena berbahaya. Dari hasil wawancara dengan seluruh responden dapat disimpulkan bahwa bantuan pendampingan anak menonton film kartun lebih banyak diberikan kepada orang tua anak yang tidak mendampingi anaknya menonton, karena orang tua beranggapan bahwa anak dapat menonton TV dan tidak membutuhkan bantuan. pendampingan, namun ada salah satu orang tua yang tetap selalu mendampingi anak dan menasehati bila ada adegan kekerasan yang tidak boleh ditiru oleh anak. Pembinaan orang tua terhadap anak dalam menonton film kartun merupakan salah satu fungsi orang tua untuk membimbing anak dalam perkembangannya, yang terdiri dari menginformasikan dan menasihati anak untuk tidak berperilaku yang tidak terpuji.

Menurut Ibu A salah satu orang tua dari anak di Desa Blok 15 Respon saya yaa itu hal yang wajar karena anak meniru apa yang dia lihat maka

Itu semua tergantung seberapa membantu orang tua saat menonton TV bersama anak-anak mereka. Namun nyatanya banyak orang dewasa atau orang tua yang biasanya menyalakan TV saat istirahat malam, bahkan saat makan malam biasanya dilakukan sambil menonton TV. Anak usia dini biasanya bertemu atau berkumpul dengan keluarga pada malam hari, seperti menonton TV sebelum tidur.

Menurut Ibu B salah satu orang tua dari anak di Desa Blok 15 Respon saya agak khawatir anak saya jadi aktif suka meniru jurus seribu

Menurut Ibu C salah satu orang tua dari anak di Desa Blok 15 respon saya ya..itu hal yang wajar saja nama nya juga anak-anak berada dalam

Menurut Ibu D salah satu orang tua dari anak di Desa Blok 15 kalo saya khawatir apalagi anak saya bermain dengan kekerasan, saya saja

Kartun adalah salah satu acara televisi yang dikonsumsi di televisi oleh anak di bawah umur, anak-anak yang masih duduk di Taman Kanak-Kanak (K). KPI (Komisi Penyiaran Indonesia) telah memutuskan bahwa ada program dan kartun anak-anak yang berbahaya dan tidak layak untuk ditonton oleh anak-anak. Seperti yang disampaikan KPI terkait program kartun yang dianggap sebagai unsur negatif yang tidak diinginkan yang dapat membentuk perilaku anak dan menjadi pola tontonan yang tidak diinginkan.

Menurut Ibu A salah satu orang tua dari anak di Desa Blok 15 perilaku yang ditiru anak pada film Bo BoiBoy, memukul menendang,

Menurut Ibu B salah satu orang tua dari anak di Desa Blok 15 berbicara bahasa melayu seperti Upin&Ipin, dan juga melempar barang,

Menurut Ibu C salah satu orang tua dari anak di Desa Blok 15 berkelahi dengan abang nya seperti memukul dan mengatakan jurus seribu

Menurut Ibu D salah satu orang tua dari anak di Desa Blok 15 biasa anak saya menirukan gerakan dalam film Boboiboy seperti bahasa,

Berdasarkan hasil wawancara dengan seluruh responden, temuan penelitian tentang perilaku yang ditiru oleh anak dalam kartun Bo BoiBoy adalah perilaku meniru kekerasan dimana anak meniru adegan kekerasan dalam kartun. Dari wawancara dengan seluruh responden dapat disimpulkan bahwa perilaku yang ditiru oleh anak-anak dalam kartun menunjukkan perilaku positif dan negatif.Malaysia. Perilaku negatif anak adalah ketika anak menirukan adegan-adegan kekerasan dalam film kartun, seperti memukul, menendang, berkelahi dan berbicara kasar.

Menurut Ibu A salah satu orang tua dari anak di Desa Blok 15 dampak negatifnya banyak yah..anak saya jadi mengikuti adegan kekerasan

Perilaku agresif dapat diartikan sebagai perilaku berbahaya yang dilakukan untuk menimbulkan efek negatif pada target (Kim. Pada anak-anak, perilaku agresif yang sering terjadi adalah jenis perilaku yang dapat membuat marah atau mengganggu temannya. Perilaku agresif yang terlihat pada anak-anak misalnya memukul, mencubit, meninju, mendorongnya ke bawah, mengejek dan memanggil nama-nama buruk teman-temannya.

Menurut Ibu B salah satu orang tua dari anak di Desa Blok 15 dampak negatif nya anak saya jadi sering berkata kasar pada saat berbicara,

Menurut Ibu C salah satu orang tua dari anak di Desa Blok 15 dampak negatifnya anak saya jadi mengikuti seperti film bobiboy dia berlari-

Menurut Ibu D salah satu orang tua dari anak di Desa Blok 15 dampak negatinya dalam film Bo BoiBoy anak saya sering bermain berkelahi

Oleh karena itu, tidak semua kartun berdampak negatif, ada juga yang berdampak positif, tergantung dari kartun yang ditonton oleh anak-anak. Menurut peneliti Yefie Virgiana jurnal 2017 “Peniruan Perilaku Anak Usia Dini Akibat Menonton Kartun Kesukaan”. Peneliti ini mengkaji dampak paparan televisi pada anak usia dini di Perum Griya dimana televisi memiliki dampak positif dan negatif.

Menurut Ibu A salah satu orang tua dari anak di Desa Blok 15 biasanya anak saya setelah pulang sekolah dia langsung menonton film kartun

Jika terjadi pada anak usia dini, maka akan terjadi dampak tertentu pada pertumbuhan dan perkembangannya, yang tergantung pada besarnya intensitas, tetapi juga mempengaruhi struktur tubuh anak, perilaku, perkembangan sosial, masalah konsentrasi, bahasa. dan berbagai pengaruh lainnya.

Menurut Ibu B salah satu orang tua dari anak di Desa Blok 15 anak saya menonton itu mulai dari jam 2 siang hingga jam 6 sore

Menurut Ibu C salah satu orang tua dari anak di Desa Blok 15

Menurut Ibu D salah satu orang tua dari anak di Desa Blok 15 anak saya lebih banyak menghabiskan waktu menonton televisi dari pada

Hampir semua stasiun televisi menayangkan kartun baik yang berisi tokoh-tokoh dalam bentuk sindiran, guyonan, atau bahkan pembicaraan tentang kehidupan sehari-hari. Kartun merupakan tayangan yang sangat digemari oleh anak-anak karena karakternya yang unik dan menarik. Menonton kartun memang menyenangkan, bahkan pesona kartun menghipnotis anak-anak untuk menatap TV seharian hingga lupa waktu.

Menurut Ibu A salah satu orang tua dari anak di Desa Blok 15 ia dapat menghambat, karena anak meniru yang dia lihat maka pertumbuhan dan

Walaupun saat ini banyak sekali perangkat elektronik yang menjadi pengganti teman bermain di rumah. Namun jika anak menonton film kartun yang ada adegan kekerasan, sangat menghambat tumbuh kembang anak karena anak akan menirunya.

Menurut Ibu C salah satu orang tua dari anak di Desa Blok 15 kalo menurut saya terhambat, karena anak suka meniru adegan kekerasan dalam

Menurut Ibu D salah satu orang tua dari anak di Desa Blok 15 menurut saya dapat terhambat, karena anak suka meniru kekerasan dalam film

Dapat disimpulkan dari wawancara dengan seluruh responden bahwa kartun dapat menghambat pertumbuhan dan perkembangan karena berkurangnya konsentrasi anak akibat menonton kartun, selain itu juga karena perilaku anak yang meniru adegan kekerasan dalam kartun. Sebenarnya setiap anak memiliki tahapan tumbuh kembang yang selalu membutuhkan perhatian dan pola asuh yang cermat dari orang tua untuk mencapai puncak perkembangan yang optimal, terutama pada masa emas perkembangan anak. Orang tua tentu ingin anaknya tumbuh menjadi yang terbaik. Beberapa orang tua yang menjadi gurunya di rumah perlu mengenal dan memahami dunia anak dengan baik. Dengan memahami hal tersebut, kita dapat mengetahui karakteristik dan kreativitas anak, sehingga kita tahu bagaimana mengarahkannya ke hal-hal yang positif (Ahmad Susanto Apa yang ibu lakukan ketika anak menirukan adegan kekerasan dalam film kartun.

Menurut Ibu A salah satu orang tua dari anak di Desa Blok 15 saya memberi nasehat agar anak saya tidak meniru, karena itu tidak baik

Responden 2: Menurut Ibu B salah satu orang tua dari anak di Desa Blok 15

Menurut Ibu C salah satu orang tua dari anak di Desa Blok 15 saya mengatakan kita tidak boleh memukul teman, karena itu dapat melukai

Menurut Ibu D salah satu orang tua dari anak di Desa Blok 15 memberi nasehat, baik-baik kepada anak, bahwa kita tidak boleh berbuat jahat

Pembahasan dan Hasil Penelitian

  • Dampak Perilaku Meniru Pada Anak Usia 4-5 Tahun dari Tayangan Film Kartun di Desa Blok 15 Kec.Gunung Meriah Tayangan Film Kartun di Desa Blok 15 Kec.Gunung Meriah

Namun sebagian besar anak-anak di kampung Blok 15 meniru dan mempraktekkan adegan-adegan yang ada di kartun tersebut. Berdasarkan hasil observasi, dimana cewek suka meniru gaya kartun Upin & Ipin. Berdasarkan hasil wawancara dengan orang tua di desa Blok 15 tentang dampak negatif perilaku peniruan pada anak usia 4-5 tahun akibat pemutaran film kartun.

PENUTUP

Saran

Sebaiknya orang tua mendampingi anaknya saat menonton agar acara televisi yang ditontonnya selalu terkontrol dan orang tua juga dapat mencatat apakah acara tersebut layak untuk ditonton anak di bawah umur atau tidak dan juga mengatur batasan waktu bagi anak saat menonton kartun. Diharapkan penelitian selanjutnya dapat memperluas objek penelitian dan lebih memperdalam lagi bagaimana kartun mempengaruhi perilaku imitatif pada anak. Pengaruh Menonton Kartun Terhadap Perkembangan Sosial Emosi Anak di TK Al Hidayah Desa Kalianyar Kec.

Gambar

Tabel 4.1 jumlah penduduk berdasarkan usia
Tabel 4.3 Hasil Wawancara Dengan Orang tua Anak   Pertanyaan

Referensi

Dokumen terkait

Peneliti menganalisis novel Dia adalah Dilanku tahun 1990 menggunakan metode stilistika, yaitu ilmu yang berkaitan dengan gaya dan gaya bahasa dan lebih banyak mengacu pada gaya