• Tidak ada hasil yang ditemukan

analisis uji beda sebelum dan sesudah reverse stock

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "analisis uji beda sebelum dan sesudah reverse stock"

Copied!
14
0
0

Teks penuh

(1)

ANALISIS UJI BEDA SEBELUM DAN SESUDAH REVERSE STOCK SPLIT TERHADAP ABNORMAL RETURN DAN LIKUIDITAS

PERDAGANGAN SAHAM

SKRIPSI

Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Manajemen

Oleh:

CITRA NURUL HIDAYATI 21601081138

UNIVERSITAS ISLAM MALANG FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

JURUSAN MANAJEMEN 2020

(2)

ANALISIS UJI BEDA SEBELUM DAN SESUDAH REVERSE STOCK SPLIT TERHADAP ABNORMAL RETURN DAN LIKUIDITAS

PERDAGANGAN SAHAM

SKRIPSI

Diajukan Sebagai Salah satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Manajemen

Oleh:

CITRA NURUL HIDAYATI 21601081138

UNIVERSITAS ISLAM MALANG FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

PROGRAM STUDI MANAJEMEN 2020

(3)

iii ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis perbedaan kondisi antara abnormal return dan likuiditas perdagangan saham antara sebelum dan sesudah aksi reverse stock split tahun 2014-2019 di Bursa Efek Indonesia. Penelitian ini menggunakan metode analisis statistik deskriptif. Jenis penelitian ini adalah penelitian historis dengan menggunakan pendekatan event study. Dimana periode pengamatan penelitian ini akan berlangsung selama 11 hari, yaitu mencakup 5 hari sebelum aksi reverse stock split dilakukan dan 5 hari sesudah aksi reverse stock split dilaksanakan. Populasi dalam penelitian ini yaitu perusahaan yang telah terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2014-2019 dengan jumlah sampel sebanyak 7 perusahaan. Hasil penelitian menggunakan uji beda Paired Sample T-test menunjukkan hasil bahwa tidak terdapat perbedaan hasil abnormal return dan likuiditas perdagangan saham antara sebelum dan sesudah pelaksanaan reverse stock split. Hal ini terjadi karena pelaksanaan reverse stock split dianggap tidak mengandung sinyal dan informasi yang dapat memicu terjadinya reaksi pada pasar modal, sehingga tidak terjadi perbedaan kondisi antara sebelum dan sesudah reverse stock.

Kata Kunci: Abnormal Return, Likuiditas Perdagangan Saham, Reverse Stock Split.

(4)

iv ABSTRACT

This research aims to analyze differences abnormal returns and stock trading liquidity between before and after reverse stock split in 2014-2019 on the Bursa Efek Indonesia. This research uses descriptive statistical analysis methods. This type of research is historical research using the event study approach method. The observation period of the research will last for 11 days, which includes 5 days before reverse stock split and 5 days after reverse stock split. The population in this research are companies listed on the IDX 2014-2019 with a sample of 7 companies. The results of the research using Paired Sample T-test showed that there were no differences in results between abnormal return and stock trading liquidity before reverse stock and after reverse stock split. This happens because the reverse stock split is considered not to contain signals and information that cam trigger a reaction on the capital market, so that there is difference in conditions between before and after reverse stock.

Keywords: Abnormal Return, Stock Trading Liquidity, Reverse Stock Split.

(5)

1 BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Saat ini perdagangan semakin berkembang dengan pesatnya. Semua transaksi saat ini dapat dilakukan secara cepat, efektif dan efisien. Hal ini mendorong meningkatnya minat masyarakat terhadap kegiatan penanaman modal atau yang biasa kita kenal dengan istilah investasi. Investasi pada hakikatnya merupakan komitmen atas sejumlah dana atau sumber daya lainnya yang dilakukan dengan tujuan untuk memperoleh keuntungan dimasa yang akan datang (Syahyunan, 2015:1). Investor berinvestasi dengan tujuan memeperoleh keuntungan yang paling tinggi (Syahyunan, 2015:74).

Namun pada kenyataannya, tingkat keuntungan yang diharapkan investor (expected return) tidak akan selalu sama dengan tingkat keuntungan sesungguhnya yang akan diperoleh investor (actual return). Tingkat keuntungan yang nantinya akan diperoleh dalam investasi tergantung pada karakteristik investasi yang dilakukan. Investor yang memilih berinvestasi pada saham-saham yang berisiko tinggi akan mendapatkan imbal hasil yang tinggi, hal ini sesuai dengan pendapat yang disampaikan oleh Fakhruddin (2015:10) yang menyatakan high risk high return.

Pasar modal dapat berguna menjadi wadah dalam melakukan kegiatan investasi. Pasar modal dapat didefinisikan sebagai pasar untuk berbagai sekuritas

(6)

2

yang bisa diperjualbelikan, baik dalam bentuk hutang maupun modal sendiri yang diterbitkan oleh pemerintah, public authorities atau perusahaan swasta (Husnan, 2015). Pasar modal menjadi sarana bagi pihak perusahaan untuk menjual saham (stock) dan obligasi (bond) dengan tujuan hasil penjulanan nantinya akan digunakan sebagai tambahan dana untuk memperkuat perusahaan (Fahmi, 2015). Didalam pasar modal telah disediakan banyak informasi bagi para investor, salah satunya yaitu informasi mengenai tindakan korporasi yang dilakukan oleh emiten. Salah satu tindakan korporasi yang dapat dilakukan yaitu berbentuk stock split, right issue, pembagian dividen saham serta reverse stock split dan lain sebagainya.

Informasi mengenai aksi korporasi ini akan bernilai apabila adanya informasi ini dapat membuat investor melakukan transaksi di pasar modal yang tercermin pada tingkat aktivitas perdagangan saham, perubahan harga saham atau indikator lainnya.

Reverse stock split adalah salah satu aksi korporasi yang bertujuan untuk membentuk harga saham yang lebih tinggi dari sebelumnya. Nilai perusahaan merupakan persepsi investor terhadap perusahaan, dimana hal ini sering dikaitkan dengan harga saham (Suffah dan Riduwan, 2016). Harga saham menjadi cerminan dari perusahaan tersebut. Apabila harga saham tinggi maka nilai perusahaan tinggi, namun apabila harga saham rendah maka nilai perusahaan tersebut juga akan dinilai rendah. Dengan harga saham yang terlalu rendah dapat membuat investor tidak tertarik dengan saham yang diperjualbelikan. Hal ini karena munculnya persepsi dari para investor bahwa saham yang beresiko adalah saham yang memiliki harga saham yang terlalu rendah. Maka dari itu, untuk meningkatkan nilai perusahaan

(7)

3

dilakukan aksi korporasi berupa reverse stock split dengan harapan mendapatkan sinyal positif dari para investor.

Abnormal return secara teoritis merupakan suatu istilah yang menunjukkan suatu keuntungan atau return yang tidak normal/lazim (Syahyunan, 2015:245).

Abnormal return digunakan untuk mengukur efisiensi pasar dan reaksi pasar.

Abnormal return nantinya dapat bernilai positif (+) atau negatif (-) tergantung respon yang diberikan investor terhadap saham tersebut. Aksi reverse stock split (penggabungan saham) adalah salah satu tindakan yang dilakukan perusahaan untuk memberikan sinyal kepada para investor bahwa perusahaan tersebut mempunyai harapan kinerja baik di masa yang akan datang. Apabila pihak perusahaan dapat menyampaikan sinyal secara baik kepada investor, maka investor akan merespon secara positif (+) sinyal yang diberikan. Dengan respon yang diberikan para investor, hal itu dapat menimbulkan terjadinya perbedaan abnormal return antara sebelum dan sesudah terjadinya aksi reverse stock split. Hal ini sesuai dengan hasil penelitian dari Artama dan Wirakusuma (2018) dan Kurniawan (2018) yang menyatakan bahwa terjadi perbedaan abnormal return antara sebelum reverse stock split dan sesudah reverse stock split.

Apabila investor tidak memberikan respon terhadap sinyal yang disampaikan oleh perusahaan, maka tidak akan terjadi perbedaan abnromal return sebelum dan sesudah reverse stock split. Hal tersebut terindikasi terjadi karena investor menganggap bahwa informasi yang disampaikan perusahaan terkait pelaksanaan reverse stock split bukanlah hal yang bernilai, sehingga tidak menimbulkan perbedaan abnormal return. Dengan demikian, pernyataan ini sesuai dengan hasil

(8)

4

penelitian dari Kusdarmawan dan Abundanti (2018) dan Jauhari (2018) yang menyatakan bahwa abnormal return sebelum aksi reverse stock split tidak berbeda dengan abnormal return sesudah aksi reverse stock split.

Likuiditas adalah kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban keuangan yang segera dapat dicairkan atau sudah jatuh tempo (Syafrida hani, 2015:121). Likuiditas saham merupakan ukuran jumlah transaksi dalam suatu saham dipasar modal dalam suatu periode tertentu. Semakin besar volume, nilai dan frekuensi dari sebuah saham akan mengakibatkan semakin tingginya likuiditas saham tersebut. Likuiditas perdagangan saham dapat meningkat dengan terjadinya peningkatan volume perdagangan saham, dan dapat diartikan saham tersebut diminati oleh investor. Meskipun suatu perusahaan telah melakukan reverse stock split, tidak ada jaminan bahwa perusahaan tersebut akan mengalami peningkatan likuiditas perdagangan saham. Hal itu terjadi karena adanya opini terkait reverse stock split bahwa aksi reverse stock split (penggabungan saham) yang dilakukan oleh perusahaan tersebut membawa sinyal negatif tentang prospek masa depan perusahaan. Dikarenakan salah satu alasan bahwa perusahaan melakukan aksi reverse stock split dilakukan oleh emiten untuk menghindari kriteria delisting yang ditetapkan oleh bursa. Perusahaan yang terkena delisting berarti perusahaan tersebut tidak dilirik pasar atau bisa diartikan bahwa investor tidak berminat dengan saham perusahaan tersebut. Apabila rata-rata closing price di pasar reguler di bawah Rp 50,00 selama tiga bulan berturut-turut, maka akan terancam dikeluarkan dari bursa.

(9)

57 BAB V

SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan pada sampel penelitian (7 perusahaan sampel) yang melakukan reserve stock split dari tahun 2014-2019 dengan menggunakan perhitungan SPSS 15.0 dengan periode pengamatan selama 11 hari, 5 hari sebelum dan 5 hari sesudah pelaksanaan reverse stock split. Dapat kita tarik kesimpulan bahwa dalam penelitian ini tidak terdapat perbedaan abnormal return sebelum reverse stock dan sesudah reverse stock split. Hal tersebut terjadi karena pelaksanaan penggabungan saham (reverse stock split) dianggap tidak mengandung sinyal dan informasi yang dapat memicu reaksi pasar, sehingga nilai abnormal return tidak mengalami perbedaan signifikan. Pada likuiditas perdagangan saham menurut hasil penelitian yang telah dilakukan juga tidak ditemukan hasil perbedaan siginifkan yang terjadi pada likuiditas perdagangan saham antara sebelum peristiwa reverse stock split dan sesudah dilakukannya reverse stock split.

Hal ini mengindikasi bahwa reverse stock split (penggabungan saham) tidak memberikan informasi yang menarik untuk para investor, sehingga tidak menimbulkan perbedaan likuiditas perdagangan saham antara sebelum dan sesudah aksi reverse stock split.

(10)

58

5.2 Saran

Dalam penelitian ini peneliti memiliki keterbatasan, yaitu keterbatasan pencarian data abnormal return dan likuiditas perdagangan saham yang dihitung menggunakan Trading Volume Activity (TVA). Tidak semua perusahaan yang listing di Bursa Efek Indonesia (BEI) mencantumkan semua nilai return dan volume saham yang dapat mendukung data penelitian. Hal ini bisa terjadi dikarenakan perusahaan tersebut mendapatkan suspend dari Bursa Efek Indonesia (BEI) dikarenakan terjadinya perubahan secara signifikan dalam beberapa hari setelah ada aksi reserve stock split, harga saham menjadi turun drastis yang menyebabkan Bursa Efek Indonesia melakukan suspend pada perusahaan terkait. Berdasarkan keterbatasan tersebut, diharapkan pada peneliti selanjutnya dapat mengambil sampel dengan periode sampel dan rentang waktu yang lebih panjang, supaya sampel perusahaan yang akan diteliti bisa berjumlah lebih banyak.

(11)

59

DAFTAR PUSTAKA

Abdillah, Syarofi. 2019. “Pengaruh Faktor Pengetahuan Investasi dan Preferensi Risiko Terhadap Minat Investasi Mahasisiwa (Studi Kasus pada Mahasiswa Sarjana Akuntansi Universitas Negeri Yogyakarta)”. Fakultas Ekonomi Universitas negeri Surabaya.

Akbar, M. Rizki A., 2019.Reaksi Stock Split dan Reverse Stock terhadap Trading Volume Activity dan Abnormal Return pada perusahaan yang terdaftar di Indonesia Shari'a Stock Index: periode januari 2013 sampai Desember 2017”. UIN Sunan Ampel Surabaya.

Akhmad, Arifin dan Ramadiyansari, Rika. 2013. “Analisis Perbandingan Abnormal Return, Volume Perdagangan Saham Dan Likuiditas Sebelum Dan Sesudah Stock Split Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia”. Fakultas Ekonomi USU.

Artama, Nyoman S. dan Wirakusuma, Made G. 2018. "Perbedaan Reaksi Pasar atas Peristiwa Stock Split dan Reverse Stock Split”. Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Udayana (Unud).

Bay, Devi A., 2016. Pengaruh Reverse Stock Split Terhadap Volume Perdagangan, Likuiditas, Dan Risiko Saham (Studi Pada Perusahaan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Tahun 2008-2012)”. Fakultas Ekonomi Unpas.

Dewi,Komang A. S., 2012. “Perbedaan Volume Perdagangan Saham Sebelum dan Sesudah Reverse Stock Split Pada Perusahaan Yang Terdaftar Di BEI Periode 2007-2011”. Universitas Udayana.

Fitria, Tri Ayunda, dan Junaidi. 2019. “Analisis Dampak Reverse Stock SplitTerhadap Harga Saham Dan Volume Perdagangan Saham (Studi Kasus Perusahaan Manufaktur di Bursa Efek Indonesia Periode 2010- 2018)”. Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam Malang.

Fransiska, Lusiana dan Purwaningsih, Anna. 2011. “Perbedaan Likuiditas Saham Sebelum Dan Sesudah Reverse Stock Split (Studi Empiris pada Bursa Efek Indonesia)”. Fakultas Ekonomi Univeritas Atma Jaya Yogyakarta

(12)

60

Hendrawaty, Jessica. 2010. “Analisis Likuiditas Saham Sebelum Dan Sesudah Pengumuman Reverse Stock Split Pada Perusahaan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia”. UAJY.

Indariyah, Pusri. 2016. “Analisis Perbedaan Abnormal Return dan Likuiditas Perdagangan Saham pada Perusahaan yang Melakukan Stock Split dan Reverse Stock Split di BEI tahun 2010-2014”. Fakultas Ekonomi Universtas Jember.

Januar, Dedy. 2011. “Analisis Dampak Pengumuman Stock Split Dan Reverse Stock Split Terhadap AbnormalReturn Dan Perubahan Beta Saham”.

Fakultas Ekonomi dan Bisnis UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Jauhari, Siti Aqidah. 2018. “Analisis Perbedaan Abnormal Return Dan Likuiditas Perdagangan Saham Pada Perusahaan Yang Melakukan Stock Split Dan Reverse Stock Yang Terdaftar Di BEI Periode 2012-2016”. Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Perbanas Surabaya.

Kurniasari, Rachma E., Askandar, Noor S. Dan Afiffudin. 2019. “Analisis Damoak Stock Split & Reverse Stock Split Terhadap Harga Saham Dan Volume Perdagangan Saham (Studi empiris perusahaan manufaktur di Bursa Efek Indonesia perioe 2010-2018)”. Universitas Islam Malang.

Kurniawan, Bezaliel. 2018. “Analisis Perbedaan Abnormal Return Sebelum Dan Sesudah Reverse Stock Split (Studi Empiris Pada Perusahaan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Periode 2012-2017)”. Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Institut Informatika & Bisnis Darmajaya Lampung.

Kurniawan, Rahman. 2008. “Analisis Pengaruh Stock Split Dan Reverse Stock Split Terhadap Return Saham Dan Volume Perdagangan (Studi Kasus Pada Perusahaan Yang Terdaftar Dalam Bursa Efek Indonesia)”.

Fakultas Ekonomi Dan Ilmu Sosial Universitas Syarif Hidayatullah Jakarta.

Kusdarmawan , Putu A. dan Abundanti, Nyoman. 2018. “Analisis Abnormal ReturnSaham Sebelum dan Sesudah Reverse Stock Split pada Perusahaan di BEI Periode 2011-2015”. Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Udayana.

M, Harmila. 2016. “Analisis Komparatif Retur Saham Sebelum Dan Sesudah Stock Split Di Bursa Efek Indonesia (Studi Kasus Pada Perusahaan

(13)

61

Manufaktur Periode 2010-2014)”. Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Islam Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar.

Mardiyati, Umi dan Khasanah, Khusfatun. 2011. “Studi Komparatif Harga, Likuiditas, Dan Risiko Saham Sebelum Dan Sesudah Perusahaan Melakukan Stock Split Dan Reverse Split Di Bursa Efek Indonesia Tahun 2005-2009”. Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Jakarta.

Maulana, Indra. 2018. “Analisis Stock Split Terhadap Return Saham Menurut Perspektif Ekonomi Islam (Study Empiris Pada Perusahaan Yang Terdaftar Indeks Saham Syariah Indonesia Periode 2015-2017)”.

Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Islam Universitas Islam Negeri Raden Intan Lampung.

Oktavia, Yani. 2018. "Analisis Perbedaan Abnormal Return dan Likuiditas Perdagangan Saham pada Perusahaan yang Melakukan Reverse Stock Split yang Terdaftar di BEI". Universitas Negeri Surabaya.

Pakpahan, Calvarini. 2019. “Analisis Komparatif Volume Perdagangan Saham, Return Saham dan Abnormal Return Saham Perusahaan yang Melakukan Stock Split Pada Sektor Keuangan yang Terdaftar di BEI Tahun 2008- 2012”. Politeknik Negeri Bandung.

Paramita, Ratna W. D., 2018. “Stock Split: Sebelum Dan Sesudah Tanggal Pengumuman Tinjauan Perspektif Trading Range Theory”. STIE Widya Gama Lumajang.

Paramitha, Winda dan Negara, Iwan K. 2017. “Analisis Pengaruh Jumlah Saham Beredar, Harga Saham Dan Persentase Saham Publik Terhadap Likuiditas Saham Pada Perusahaan Manufaktur Sub Sektor Industri Makanan Dan Minuman Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia”.

Fakultas Ekonomi dan Bisnis Unram.

Paula, Azizan dan Kananlua, Paulus S. 2012. “Perbedaan Abnormal Return dan Trading Volume Activities Saham Sebelum Dan Sesudah Reverse Split”.

Fakultas Ekonomi Universitas Bengkulu.

Rahma, Qonita A., 2015. “Analisis Pengaruh Harga Saham Dan Volume Perdagangan Terhadap Likuiditas Saham Pada Perusahaan Go Public Yang Melakukan Stock Split Di Bursa Efek Indonesia Pada Periode 2013-2014”. Fakultas Ekonomi Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang.

(14)

62

Ratnawati, Dwi dan Kusunawati, Iga D., 2007. “Aksi Reverse Split Sebagai Upaya Menjaga Kepercayaan Investor”. Fakultas Ekonomi Universitas Airlangga.

Romi, Muhammad M., 2019. “Analisis Uji Beda Sebelum dan Sesudah Pelaksanaan Asian Games Jakarta-Palembang 2018 Terhadap Volume Perdagangan Saham Dan Return Saham yang Terdaftar pada Jaka.rta Islam Index (JII)”. Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam Malang.

Rusliati, Ellen dan Farida, Esti N., 2010. “Pemecahan Saham Terhadap Likuiditas Dan Return Saham”. Fakultas Ekonomi Universitas Pasundan, Bandung.

Subekti, Dwi A., 2014. “Pengaruh Stock Split Terhadap Abnormal Return Dan Volume Perdagangan Saham (Studi Kasus Pada Perusahaan Yang Masuk Daftar Efek Syariah Periode 2011-2013)”. Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta.

Suri, Silviana A., 2017. Analisis Kinerja Saham Sebelum Dan Sesudah Reverse Stock Split”. IBI Darmajaya.

Utomo, Puji. 2007. “Analisa Pengaruh Likuiditas Saham Terhadap Volume Perdagangan Pada Perusahaan Yang Go Public Di Bursa Efek Jakarta”.

Fakultas Ekonomi Universitas Muhammadiyah Surakarta.

Wafiyah, Ana. (2005). “Reaksi Pasar Pada Pengumuman Stock Split Dan Reverse Split (Study Pada Perusahaan Yang Terdaftar Di BEJ)” .Universitas Diponegoro.

Wistawan, I Made A. P. dan Widanaputra, A. A. G. P., 2013. “Dampak Pengumuman Pemecahan Saham Pada Abnormal Return”. Fakultas Ekonomi Udayana (Unud).

Sumber lainnya:

www.britama.com www.finance.yahoo.com www.idx.co.id

www.sahamok.com

Referensi

Dokumen terkait

peristiwa stock split dapat mempengaruhi masyarakat atau pemegang saham (investor) dalam perdagangan saham dengan mengukur perbedaan variabel dalam abnormal return,

menyatakan bahwa tidak adanya perbedaan yang signifikan pada trading cost , volume perdagangan saham, dan abnormal return saham pada saat sebelum dan sesudah pengumuman stock split.

kesimpulan tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara trading activity volume dan abnormal return sebelum dan sesudah pemecahan saham (stock split).. Penelitian

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui dan menganalisis perbedaan abnormal return dan volume perdagangan saham yang signifikan pada saat sebelum dan sesudah terjadinya

Penelitian yang dilakukan Fransson (1995) menunjukkan bahwa tidak terdapat perbedaan likuiditas saham sebelum dan sesudah reverse stock split yang diproksikan dengan bid-ask

Hasil penelitian Han menyebutkan bahwa reverse stock split menyebabkan terjadinya peningkatan likuiditas saham di mana terjadi penurunan signifikan dari bid-ask spread,

Adanya perbedaan rata-rata likuiditas saham yang signifikan sebelum dan sesudah stock split yang menunjukkan bahwa tujuan perusahaan melakukan stock split yaitu untuk

ANALISIS LIKUIDITAS SAHAM SEBELUM DAN SESUDAH REVERSE STOCK SPLIT Studi Empiris Pada Perusahaan PT Bank Pembangunan Daerah Banten Tbk Tahun 2020 DRAF SKRIPSI Untuk memenuhi