• Tidak ada hasil yang ditemukan

analisisis potensi gharar dan riba dalam praktik

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "analisisis potensi gharar dan riba dalam praktik"

Copied!
62
0
0

Teks penuh

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Rumusan Masalah

Tujuan Penelitian

Manfaat Penelitian

KAJIAN PUSTAKA

Konsep Jual Beli Gharar

Secara linguistik, gharar artinya; Hal-hal yang tidak diketahui mengenai risiko tertentu atau mengenai jual beli barang yang mengandung ketidakpastian. Gharar dari segi kualitas dapat terjadi apabila terdapat kasus jual beli pedet yang masih dalam kandungan. Penjualan ini batal karena dijual dengan pembayaran sampai batas waktu yang tidak diketahui.

Kerana jualan kedua ini mengandungi unsur jahil dan gharar serta tidak sah (haram) perbelanjaan harta orang lain.

Konsep Riba

Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan tinggalkan sisa ikan (yang tidak dipungut) jika kamu orang-orang yang beriman. 18. Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu memakan riba dengan banyak dan bertakwalah kepada Allah supaya kamu beruntung. 19. Riba fadhl ialah lebihan salah satu daripada dua pertukaran yang jual beli.21 Hanafiyah memberikan takrifan riba fadhl sebagai perkara tambahan dalam akad jual beli (pertukaran) yang menggunakan ukuran sara’ (iaitu literan atau menimbang) yang merupakan jenis artikel yang sama.

Menurut Sayid Sabiq dalam bukunya Fiqh al-Sunnah yang dikutip oleh Ahmad Wardi Muslich mengartikan riba fadhl sebagai jual beli uang demi uang atau makanan dengan makanan yang disertai keuntungan.22. Riba fadhl merupakan penambahan penukaran dengan yang lain apabila terjadi penukaran uang tunai yang sama. Islam mengharamkan riba jenis ini dalam bertransaksi karena dikhawatirkan masyarakat pada akhirnya akan terjerumus ke dalam riba yang sebenarnya, yaitu riba al-Nasî'ah yang sudah menyebar dalam tradisi masyarakat Arab.

Menurut Wahbah Zuhaili, riba yadd ialah jual beli atau tukar-menukar dengan mengakhiri penerimaan kedua-dua barang yang ditukar atau salah satu daripadanya tanpa menyebut masa. Ini bermakna bahawa ia adalah penjualan atau pertukaran dua jenis barang, seperti gandum dan jagung, tanpa diserahkan kepada perhimpunan akad.23 Contoh riba Yadd ialah: En. Amir menjual keretanya dengan harga 150 juta g. Imran. , tetapi mengikut kontrak dan bayaran Pak Amir tidak langsung menghantar kereta itu kepada Pak Imran. Riba as 'ah Menurut Sayid Sabiq dalam kitabnya Fiqh al-Sunnah, yang dipetik oleh Ahmad Wardi Muslich, beliau mendefinisikan ribas 'ah sebagai isyarat tambahan yang diterima oleh orang yang memberi hutang daripada orang yang menerima hutang sebagai balasan keterlambatan. bayaran 24.

Dari pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa riba as'ah adalah tambahan yang disebutkan dalam perjanjian pertukaran barang atau hutang sebagai kompensasi atas keterlambatan pembayaran. Riba merupakan alat atau perantara kolonialisme dalam bidang perekonomian, dimana masyarakat kaya menindas masyarakat miskin.

Syarat Dan Rukun Akad

Menurut dahlandalam Gemala Dewi Abdul Aziz, Dkk Syrat adalah sesuatu yang bergantung kepada kewujudan hukum syar’i, dan ia berada di luar hukum itu sendiri, yang ketiadaannya menjadikan hukum itu tidak wujud. Syarat akad (Syarath AlIn-Iqod) ialah sesuatu yang mesti ada agar kewujudan akad itu diiktiraf sebagai syar'a. Syarat kekuatan undang-undang (Luzum Abad) adalah kontrak yang mengikat apabila ia bebas daripada semua hak budi bicara.

Rukun ialah unsur-unsur yang membentuk sesuatu, sehingga sesuatu itu terwujud kerana adanya unsur-unsur yang membentuknya (Syamsul Anwar, 2010: 95). Ijab dan kabul disebut shighatul aqli atau sesuatu yang disandarkan oleh dua pihak yang mempunyai akad yang menunjukkan apa yang ada dalam hati mereka mengenai pembentukan akad.

Tinjauan Umum Tentang Jual Beli

Para ulama Hanafi secara umum mendefinisikan jual beli sebagai pertukaran harta dengan harta dengan cara tertentu, harta meliputi zat (barang) atau uang. Seperti yang terjadi pada masyarakat Desa Labani, Dusun Sagena, dalam praktek jual beli yang disebut dengan jual beli gharar. Subyek penelitiannya adalah para petani yang melakukan jual beli hasil bumi dan mengetahui ada tidaknya asas riba dalam jual beli hasil bumi tersebut.

Jual beli hasil panen di Desa Lebani, Kecamatan Belopa Utara, Kabupaten Luwu merupakan kegiatan yang sudah berlangsung sangat lama dan masih dipertahankan oleh masyarakat setempat. Dalam praktek jual beli hasil bumi di Desa Lebani tidak digunakan perjanjian tertulis, melainkan akad yang biasa dilakukan oleh penduduk Desa Lebani berdasarkan rasa saling percaya antara pembeli dan petani sebagai penjual. Dari analisa tersebut terlihat jelas bahwa praktek sewa jasa membajak sawah, jual beli pupuk, dan jual beli padi hasil panen di desa Lebani yang dilakukan antara petani dengan penyedia jasa dan antara petani dengan pembeli tidak bertentangan. Hukum Islam karena memenuhi syarat-syarat dalam berbisnis atau jual beli.

Dalam praktek jual beli beras di Desa Lebani, perjanjian jual beli dilakukan secara lisan antara petani sebagai penjual beras dengan pihak kedua (pedagang beras dari Wajo, Pinrang, Sidrap dan Maros) sebagai pembeli, sehingga penjual menyerahkan beras tersebut. barang tersebut kepada pembeli dengan pertukaran yang disepakati. Jual beli harus berdasarkan kesepakatan bersama agar tidak ada pihak yang dirugikan dalam jual beli tersebut. Analisis Praktek Jual Beli Pupuk di Desa Lebani. Berdasarkan penjelasan mengenai praktek jual beli pupuk yang menyatakan bahwa transaksi pembelian pupuk dan racun hama melibatkan pembayaran secara tunai, maka diketahui bahwa praktek jual beli pupuk di Desa Lebani bebas dari riba.

Analisis Praktek Jual Beli Hasil Bumi di Desa Lebani Berdasarkan interpretasi terhadap praktek jual beli hasil bumi di Desa Lebani yang menyatakan bahwa transaksi dalam praktek jual beli hasil bumi dengan menggunakan pembayaran tunai menunjukkan bahwa praktek jual beli hasil bumi di desa Lebanon tanpa riba. Karena transaksi jual beli yang tidak jelas dan melibatkan riba dilarang dalam Islam.

Pelaksanaan Jual Beli gharar

METODE PENELITIAN

  • Desain Penelitian
  • Lokasi Objek Penelitian
  • Fokus Penelitian
  • Jenis Data
  • Instrumen Penelitian
  • Teknik Pengumpulan Data
  • Teknik Analisis Data

Petani di Desa Lebani, Kabupaten Luwu, tidak mengalami kesulitan dalam proses pembelian pupuk karena sudah beberapa tahun ada kios di desa tersebut yang menjual pupuk dan racun hama. Keberadaan kios pupuk di Desa Lebani telah menjamin ketersediaan pupuk dan racun hama bagi petani. Dalam proses pembelian pupuk dari petani di desa Lebani kabupaten Luwu dilakukan melalui transaksi langsung dimana petani langsung mendatangi toko atau penjual pupuk, karena juga terdapat ketentuan kuota khusus untuk setiap petani.

Petani di Desa Lebani tidak membeli pupuk atau pestisida dengan cara membayarnya nanti (hutang), yang nantinya akan dibayar dengan gabah yang dipanennya. Petani desa di Lebanon membeli pupuk dan racun hama padi dari kios pupuk secara tunai. Biaya membajak sawah umumnya berlaku di Desa Lebani dengan harga Rp per hektar.

Petani di Desa Lebani umumnya sudah lama menekuni profesi ini sehingga tidak sulit mencari pembeli hasil panennya. Biasanya para pedagang beras yang sudah menjadi pelanggan tetaplah yang mendatangi langsung para petani di Desa Lebani dan menawar hasil panennya. Gabah yang dipanen oleh petani padi di Desa Lebani setiap tahunnya dibeli oleh pedagang beras dari Wajo, Sidrap, Pirang dan Maros.

Pembayaran tidak langsung semacam ini menjadi beban bagi petani di desa Lebanon. Di Desa Lebani tidak ada syarat tertentu antara penjual dan pembeli, sama-sama sudah dewasa, selain dewasa juga berakal sehat artinya tidak mudah ditipu orang.

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Gambaran Umum Dan Lokasi Penelitian

Luas tanah Desa Lebani adalah 12,6 km2, dengan jarak tempuh dari ibu kota kabupaten dari ibu kota kabupaten. Sarana dan prasarana pendidikan yang tersedia di Desa Lebani adalah: Taman Kanak-Kanak, Sekolah Dasar, Sekolah Menengah Pertama dan Sekolah Kejuruan. Mayoritas penduduk Desa Lebani menganut agama Islam yang terdiri dari suku Bugis, Toraja dan Jawa yang mata pencahariannya adalah petani, pekebun dan PNS.

Tingkat gaji masyarakat Desa Lebani berkisar dari menengah ke bawah hingga menengah ke atas.

Deskripsi Narasumber

Hasil Penelitian Dan Pembahasan

Apa yang mereka lakukan pada tahun-tahun sebelumnya berbeda, dimana mereka terlebih dahulu mengambil pupuk dan racun untuk hama dan kemudian membayarnya setelah menjual hasil panennya. Karena hubungan dagang sudah terjalin sejak lama, mereka biasanya langsung datang ke desa Lebanon untuk membeli hasil bumi. Dalam proses jual beli hasil panen padi masyarakat petani Desa Lebani, permasalahan yang menjadi permasalahan selama ini dan masih menjadi beban bagi mereka adalah pembayaran harga yang disepakati kedua belah pihak baru dapat diterima setelahnya. awalnya tiga hari, kadang tapi juga harus menunggu seminggu.

Setiap kegiatan jual beli pasti mempunyai prosedur yang berlaku sesuai dengan hukum atau norma yang berlaku di masyarakat, baik hukum Islam maupun aturan yang sudah ada di masyarakat. Analisisnya adalah barang tersebut tidak melanggar syariat Islam dan memenuhi syarat jual beli, beras tersebut mempunyai nilai dan dapat digunakan menurut adat, serta sepenuhnya milik penjual. Di Desa Lebani, mereka tidak menggunakan kontrak tertulis, melainkan menggunakan kontrak lisan yang didasari rasa percaya antara penjual dan pembeli. Masyarakat lebih memilih kontrak lisan untuk memudahkan komunikasi.

Proses pemotongan padi di Desa Lebani sah karena dalam pelaksanaannya memenuhi rukun dan syarat serta tidak tergolong gharar karena yang memotong padi adalah orang yang ahli dan berpengalaman dalam pembagian hasil panen. Jual beli adalah suatu usaha yang lebih baik jika terhindar dari unsur penipuan, kecurangan, pengkhianatan dan sebagainya. Analisis Praktik Jasa Bajak di Desa Lebani Berdasarkan penjelasan Praktik Jasa Bajak di Desa Lebani yang menyatakan bahwa transaksi penggunaan jasa membajak dengan pembayaran tunai menunjukkan bahwa praktik jasa membajak di Desa Lebani bebas dari riba.

Bagi peneliti selanjutnya, penelitian mengenai jual beli dan pembayaran hasil panen ditinjau dari konsep gharar dan riba belum selesai sampai disini, penelitian-penelitian tersebut dapat disempurnakan dengan metode analisis yang berbeda sehingga dapat menghasilkan artikel ilmiah yang saling melengkapi. lainnya.

PENUTUP

Kesimpulan

Saran

Penulis masuk sekolah dasar di SDN 270 Lebanon dan lulus pada tahun 2009, kemudian melanjutkan pendidikan di gimnasium bawah di SMPN 4 Belopa pada tahun yang sama dan lulus pada tahun 2012. Setelah lulus pada tahun tersebut, penulis melanjutkan pendidikan di sekolah atas. ruang olahraga. jenjang sekolah di SMKN.2 Belopa dan tamat pada tahun 2015. Dan atas ridho Allah SWT dan restu orang tuanya, 1 tahun kemudian penulis melanjutkan pendidikan perguruan tinggi di salah satu kampus swasta di makassar, tepatnya universitas muhammadiyah makassar, Fakultas Agama Islam program studi Hukum Bisnis Syariah angkatan 2016.

Referensi

Dokumen terkait

Kemudian transaksi jual beli yang terjadi antara pihak konsumen dengan merchant serta diwakilkan oleh driver Gojek.Transaksi utama dalam layanan jasa online Go-food adalah transaksi