Deuis Pramida, Riche Cynthia Johan, Deni Darmawan (2018) dalam artikel “Efektifitas Penerapan Model Pembelajaran Multiliterasi dalam Mengembangkan Literasi Media Siswa di Program BK-TIK”. Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh di lapangan, secara umum dapat disimpulkan bahwa penerapan model pembelajaran multiliterasi efektif dalam mengembangkan kemampuan literasi media siswa pada program BK-TIK. Koleksi buku bacaan yang lebih banyak, c) Penekanan pada budaya membaca...khususnya pada guru sebagai teladan bagi siswa. sedang belajar.
Model pembelajaran ini berbasis proyek yang memberikan tugas dan tantangan nyata bagi siswa yang terlibat dalam pemecahan masalah kelompok. Guru dan siswa membuat kesepakatan untuk menciptakan pembelajaran terhubung yang dapat memperkuat minat membaca siswa, seperti pembelajaran berbasis masalah, pembelajaran berbasis proyek, dan lain-lain. Siswa membuat proyek sesuai rencana, mencatat setiap tahapan, mendiskusikan permasalahan yang timbul selama penyelesaian proyek dengan guru.
Strategi ini merupakan strategi pembelajaran terpadu antara keterampilan membaca dan menulis yang melibatkan siswa secara aktif sehingga diharapkan dapat meningkatkan minat membaca. Saat presentasi diberikan, ada kecenderungan hanya siswa cerdas yang aktif mempresentasikan dan mengkomunikasikan ide. “Pembelajaran berbasis proyek dan pembelajaran berbasis masalah untuk mencapai tujuan pembelajaran siswa sekolah menengah.”
Hal ini dibuktikan dengan motivasi belajar dan tingkat kehadiran siswa pada mata pelajaran ilmu komputer cenderung menurun.
Model Pembelajaran Kooperatif Jigsaw
Pembelajaran Berbasis Masalah (PBL) atau Problem Based Learning merupakan suatu proses pembelajaran yang titik tolaknya adalah pembelajaran berdasarkan permasalahan yang ada dalam kehidupan nyata dan kemudian dari permasalahan tersebut siswa dirangsang untuk mempelajari permasalahan berdasarkan pengetahuan dan pengalaman yang telah dimilikinya sebelumnya (prior knowledge). bahwa dari pengetahuan sebelumnya inilah akan terbentuk pengetahuan dan pengalaman baru. Hari Karyono (2019) dalam artikel “Strategi Pembelajaran Kooperatif Model Jigsaw Untuk Meningkatkan Prestasi Belajar Pada Kompetensi Teknik Pemesinan Mesin Bubut”. 1) Strategi pembelajaran kooperatif model puzzle efektif untuk mengajarkan keterampilan teknis pemesinan bubut pada kelas XI SMK Negeri 1 Pungging.
Menciptakan pembelajaran yang aktif berarti pembelajaran yang memerlukan
Menciptakan Pembelajaran yang inovatif dapat menyeimbangkan fungsi otak kiri
Hari Karyono (2019) dalam artikel “Strategi Pembelajaran Kooperatif Model Jigsaw Untuk Meningkatkan Prestasi Belajar Pada Kompetensi Teknik Pemesinan Mesin Bubut”. 1) Strategi pembelajaran kooperatif model puzzle efektif untuk mengajarkan keterampilan teknis pemesinan bubut pada kelas XI SMK Negeri 1 Pungging. Model Pembelajaran Kooperatif Jigsaw. Syarat efektivitas pembelajaran kooperatif model puzzle telah terpenuhi, yaitu: a) Ketuntasan belajar.
2) Kinerja belajar siswa dengan strategi pembelajaran kooperatif model puzzle lebih baik dibandingkan dengan kinerja belajar siswa dengan model pembelajaran konvensional kompetensi teknis bubut pada kelas XI SMK Negeri 1 Pungging.
Menciptakan Pembelajaran yang kreatif mengandung makna tidak sekedar
Menciptakan pembelajaran yang efektif
Menciptakan Pembelajaran yang menyenangkan (joyful). Pembelajaran
Guru
Dengan demikian sudah jelas bahwa jika Model PAIKEM maka diterapkan,
Daftar Pustaka
- Model Paikem Alasan Memilih
- Model Problem Based Learning (PBL)
- I Wayan Suweca (2022: 58) Penggunaan Strategi Crossword
- Imam Tabroni (2022: 360)
- Babul Bahrudin (2022: 140) Penggunaan Strategi Everyone Is a
- Penerapan Strategi Pembelajaran Crossword Puzzle
- Penerapan Strategi Pembelajaran Ekspositori
- Penerapan Strategi Pembelajaran Diferensiasi
- Penerapan Strategi Pembelajaran Everyone Is a Teacher Here
Siswa yang kecerdasannya di atas rata-rata temannya akan sering merasa bosan ketika menerima penjelasan dari rekannya yang dianggap kurang setara dengannya. Model PAIKEM merupakan model pembelajaran yang aktif, inovatif, kreatif, efektif dan menyenangkan, sehingga proses pembelajaran menjadi menarik dan diharapkan dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Pembelajaran berbasis masalah merupakan suatu model pembelajaran yang dimulai dengan mencari masalah, menganalisis masalah, membangun struktur kerja, mendefinisikan masalah, mengumpulkan berbagai informasi, merumuskan solusi dan diakhiri dengan evaluasi sehingga diharapkan dapat memberikan solusi terhadap masalah tersebut. masalah belajar setiap siswa.
I Wayan Suweca Menggunakan Strategi Teka Teki Silang Penggunaan Strategi Teka Teki Silang dalam pembelajaran IPS dapat meningkatkan motivasi belajar siswa dari 40,7% pada pra siklus menjadi 74% pada siklus I dan 81,3% pada siklus II. http://jurnalinovasi.org/index.php/IJG/. artikel/lihat/276). Penggunaan strategi pembelajaran ekspositori membantu guru dalam meningkatkan motivasi belajar siswa pada mata pelajaran PAI di SMP Plus Al-Hidayah Purwakarta secara efektif. https://bajangjournal.com/index.php/. Babul Bahrudin Menggunakan semua orang adalah strategi Menggunakan semua orang adalah guru Disini Strategi terbukti memotivasi siswa, dari kedua siklus terbukti siswa lebih aktif dan kreatif.
Dari dua siklus yang dilaksanakan, dari evaluasi hasil post-test terlihat bahwa rata-rata siswa memperoleh hasil yang baik. Wafi dkk (2022) menyatakan bahwa strategi pembelajaran teka-teki silang adalah strategi tinjauan pelajaran atau tinjauan pelajaran dalam bentuk teka-teki silang atau teka-teki silang dapat meningkatkan motivasi siswa dalam menyelesaikan tugas. Berdasarkan hasil identifikasi permasalahan pembelajaran pada kelas VII SMP Negeri 3 Gilireng diketahui bahwa siswa mempunyai motivasi yang rendah dalam menyelesaikan tugas.
Mengapa?
JpecepatandikSH/article/view/868) 3. Pembelajaran dengan menggunakan strategi diferensiasi mempunyai hubungan yang sangat baik, salah satunya adalah peningkatan motivasi belajar. https://www.jbasic.org/index.php/bas icedu/article/view/3116).
Karena strategi pembelajaran Crossword Puzzle (teka-teki
Pakar
Dengan melakukan pendekatan kepada siswa, mengajukan pertanyaan dan menggali mengapa siswa enggan mengerjakan suatu tugas. Pembinaan dapat dilakukan sedemikian rupa sehingga nantinya siswa akan memberitahukan pada dirinya sendiri apa yang perlu dilakukannya agar dapat menyelesaikan tugas tersebut. Dianggap sangat efektif jika materi yang harus dikuasai siswa cukup luas, dan waktu belajarnya terbatas.
Selain dapat mendengar melalui narasi mata pelajaran, siswa juga dapat melihat atau mengamati (melalui demonstrasi). Hal ini hanya mungkin terjadi pada siswa yang mempunyai kemampuan menyimak dan menyimak dengan baik; Sulitnya mengembangkan kemampuan siswa dalam bidang keterampilan sosialisasi, hubungan interpersonal dan keterampilan berpikir kritis;
Dalam pembelajaran teka-teki silang, siswa disuruh menyelesaikan teka-teki silang dengan menuliskan istilah, kata kunci, atau konsep yang kemudian dicocokkan dengan arti, definisi, dan hal-hal yang berkaitan dengan istilah, kata kunci, dan konsep tersebut. Strategi ini akan mampu meningkatkan motivasi siswa dalam menyelesaikan tugas karena Teka Teki Silang sebagai tugas relatif menyenangkan dan menantang dibandingkan tugas lainnya. Strategi ini akan efektif jika pembelajaran berbasis Low Order Thinking Skills (LOTS) diharapkan dapat menghafal dan memahami istilah, kata kunci dan konsep yang dipelajari.
Jika disesuaikan dengan karakteristik siswa Kelas VII yang berjumlah 22 orang, maka strategi pembelajaran ini akan lebih kondusif dalam pelaksanaannya dibandingkan dengan kelas dengan jumlah yang cukup banyak. Kekurangan strategi ini dapat diminimalisir dengan menjadikannya tugas yang terstruktur sehingga guru dapat mengawasi langsung pekerjaan siswa dalam mengerjakan tugas dan memberikan petunjuk yang jelas sebelum pemberian tugas. Di ruang kelas yang beragam, guru menyadari bahwa semua siswa berbeda dan memerlukan beragam strategi pengajaran agar berhasil.
Pengajaran disesuaikan dengan mata pelajaran untuk memungkinkan siswa mengadopsi strategi pengajaran yang paling sesuai bagi mereka. Hal ini mencakup siswa dengan ketidakmampuan belajar yang mungkin tertinggal di ruang kelas tradisional. Jika kita menggunakan strategi pembelajaran teka-teki silang, kita dapat mengatasi masalah rendahnya motivasi siswa dalam menyelesaikan tugas.
Dengan demikian sudah jelas bahwa jika Penerapan Strategi Pembelajaran
- Model Pembelajaran berdiferensiasi 2. Model Paikem
- Model Problem Based Learning (PBL)
- Model Discovery Learning
- Model Pembelajaran berdiferensiasi Alasan Memilih
- Siti Nurhasanah, Agus Jayadi, Rika Sa’diyah, Syafrimea (2019)
- Aswan (2016) dalam artikel
- Raodah Ismail, Heri Retnawati, Okky Riswhanda Imawan (2021)
Hal ini tentunya berdampak pada peningkatan pemahaman dan penguasaan konsep dasar siswa sebagai langkah awal penerapan pembelajaran berbasis HOTS sehingga berdampak pada peningkatan hasil belajar siswa. Suprijono v Aprilia (2020) menyatakan bahwa pembelajaran yang dihadiri seluruh guru membuka peluang bagi setiap siswa untuk berperan sebagai guru bagi temannya. Hibatul Wafi, Samsirin, Ilmiya Nafi'ah (2022) Efektivitas Strategi Pembelajaran Teka Teki Silang Terhadap Hasil Belajar Mata Pelajaran Tanggal Islam di Darul Al-Ridwan Modern Pondok Banyuwangi.
Mursilah (2019) dalam artikel “Penggunaan Strategi Pembelajaran Teka Teki Silang Dalam Meningkatkan Hasil Belajar IPS Kelas XII SMK Nurul Huda Sukaraja”. Data penilaian akan menjadi katalis penyelenggaraan pembelajaran agar siswa memaksimalkan potensi dan bakatnya dengan memperhatikan tingkat kesiapan, minat, pilihan belajar dan lingkungan belajar https://drive.google.com/file/d/1k597 MC_5z0yTPflXekXeCicvSTzOhIcU /vie . Pembelajaran berdiferensiasi adalah pembelajaran yang memberikan kebebasan kepada siswa untuk memaksimalkan potensi yang dimilikinya sesuai dengan kesiapan belajar, minat, dan profil belajar siswa.
Berdasarkan hasil identifikasi masalah pembelajaran pada kelas VII SMP Negeri 3 Gilireng diketahui bahwa siswa mengalami kesulitan dalam bersosialisasi di dalam kelas. Setelah diteliti dan dianalisis berdasarkan tinjauan literatur dan wawancara dengan beberapa pemangku kepentingan, ditemukan bahwa akar permasalahannya adalah model pembelajaran yang digunakan kurang optimal. Melalui berbagai studi literatur dan wawancara ditemukan bahwa model pembelajaran berbasis masalah (PBL) dapat dijadikan solusi yang relevan.
Pembelajaran berbasis paike merupakan pembelajaran aktif, inovatif, kreatif, efektif dan menyenangkan https://drive.google.com/file/d/1IFfFB cd8uUDBGOEqwuw997B9WfdIS8gt/vi ew?usp=sharing.
Karena Model Problem Based Learning (PBL) ini memiliki beberapa kelebihan
Dengan demikian sudah jelas bahwa jika Model Problem Based Learning
Dengan model pembelajaran yang inovatif, peserta didik diharapkan dapat mengembangkan potensi dan kemampuannya untuk pembangunan masyarakat, bangsa, dan negara.
Model Paikem Alasan Memilih
Sudah waktunya bagi para guru. penerapan model pembelajaran yang berpusat pada siswa sebagai salah satu inovasi pembelajaran yang menempatkan siswa sebagai pusat pendidikan. Dengan model pembelajaran yang inovatif, peserta didik harus mampu mengembangkan potensi dan kemampuannya untuk pembangunan masyarakat, bangsa, dan negara. https://drive.google.com/file/d/1J33t6-Nw6Xqk5o-.