ANALISIS PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN SMARTPHONE TERHADAP MOTIVASI BELAJAR DAN PEMAHAMAN
PEMBELAJARAN SEJARAH PADA SISWA KELAS XI SMA FRANSISKUS BANDAR LAMPUNG
(Proposal)
Oleh:
Angela Fety Meilani (2113033068)
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN SEJARAH
JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS LAMPUNG 2023
KATA PENGANTAR
Terima kasih Allah SWT atas kemudahan yang dihadirkan kepada kami sehingga proposal kecil ini dapat kami selesaikan tepat waktu. Tanpa bantuannya, saya pasti tidak bisa menyelesaikan proposal kecil ini tepat waktu. Shalawat serta salam tetap tercurahkan kepada baginda tercinta kita yaitu Nabi Muhammad SAW yang kita nantikan syafaatnya di akhirat nanti. Saya bersyukur kepada Allah SWT atas limpahan kesehatannya yang besar dalam kesehatan jasmani dan rasionalitas, sehingga saya dapat menyelesaikan proposal mini, sebagai tugas akhir mata kuliah Metodologi Penelitian Pendidikan yang bertajuk “ANALISIS PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN SMARTPHONE TERHADAP MOTIVASI BELAJAR DAN PEMAHAMAN PEMBELAJARAN SEJARAH PADA SISWA KELAS XI SMA FRANSISKUS BANDAR LAMPUNG”.
Saya sebagai penyusun tentu menyadari bahwa proposal mini ini masih jauh dari kata sempurna dan masih banyak terdapat banyak kesalahan serta kekurangan di dalamnya. Untuk itu saya mengharapkan keritik serta saran dari pembaca untuk proposal mini ini, agar proposal mini ini nantinya dapat menjadi proposal mini yang dapat bermanfaat ketika dibaca oleh pembaca. Kemudian apabila terdapat banyak kesalahan pada proposal mini ini saya, selaku penyusun mohon maaf yang sebesar- besarnya.
Saya juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak khususnya kepada Bapak Rinaldo Adi Pratama, S.Pd., M.Pd. yang telah membimbing saya dalam menulis proposal mini ini. Demikian semoga proposal mini ini dapat bermanfaat.
Terima kasih.
Bandar Lampung,Oktober 2023
Penulis
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
Pendidikan merupakan salah satu sektor penting dalam pembangunan di setiap negara. Menurut Undang-Undang No. 20 Tahun 2003 dalam pasal 1 disebutkan bahwa pendidikan merupakan usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, mengembangkan segala potensi yang dimiliki peserta didik melalui proses pembelajaran. Dalam pasal 4 dijelaskan bahwa peserta didik adalah anggota masyarakat yang berusaha mengembangkan potensi diri melalui proses pembelajaran yang tersedia pada jalur, jenjang, dan jenis pendidikan tertentu. Dengan demikian pendidikan adalah segala daya upaya dan semua usaha untuk membuat masyarakat dapat mengembangkan potensi peserta didik agar memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, berkepribadian, memiliki kecerdasan, berakhlak mulia, serta memiliki keterampilan yang diperlukan sebagai anggota masyarakat dan warga Negara (Rini, 2013: 20).
Dalam buku Dedi Mulyasana (2012: 5) menyebutkan defines Pendidikan menurut Ki Hajar Dewantara yaitu : Ki Hajar Dewantara mendefinisikan pendidikan yaitu menuntun segalakekuatan kodrat yang ada pada anak-anak agar mereka sebagai manusia dan sebagai anggota masyarakat dapatlah mencapai kemaslahatan dan kebahagiaan mengenai pendidikan juga dapat di definisikan sebagai penuntun, pembimbing, dan petunjuk arah bagi para peserta didik agar mereka dapat tumbuh menjadi dewasa sesuai dengan potensi dan konsep diri yang tertanam dalam diri sebenarnya. Menurut Ki Hajar Dewantara, pertama kali yang harus kita ingat bahwa pendidikan merupakan suatu tuntunan di dalam hidup, tumbuhnya anak- anak ituterletak di luar kecakapan atau kehendak kita kaum pendidik. Anak-anak itu sebagai makhluk, sebagai manusia, teranglah hidup sesuai kodratnya sendiri yang dikatakan kekuatan kodrat yang ada pada anak-anak itu tiada lain ialah segala kekuatan di dalam hidup batin dan hidup lahir dari anak-anak itu, yang ada karena kekuasaan kodrat. Pendidik hanya dapat menuntun tumbuhnya kekuatan tersebut agar dapat memperbaiki lakunya. Menurut harahap dan poerkatja, pendidikan adalah usaha yang secara sengaja dari orang tua yang selalu diartikan mampu menimbulkan tanggung jawab moril dari segala perbuatannya (Muhibbin, 2007:11).
Pendidikan dipengaruhi oleh pesatnya perkembangan teknologi informasi yang mudah diakses. Salah satu bentuk komunikasi yang paling umum adalah melalui telepon pintar yang banyak digunakan oleh berbagai sektor seperti bisnis, pendidikan, dan pemerintahan. Ponsel pintar sudah menjadi kebutuhan bagi masyarakat Indonesia, terutama masyarakat miskin, lanjut usia, atau memiliki
keterbatasan akses terhadap teknologi. Dalam dunia informasi yang berkembang pesat, teknologi tidak hanya penting bagi kesejahteraan individu tetapi juga bagi pertumbuhan bisnis dan masyarakat.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah bagaimana dalam pembelajaran sejarah dapat menumbuhkan sikap nasionalisme terhadap siswa?
1.3 Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana di dalam pembelajaran sejarah dapat menumbuhkan sikap nasionalisme terhadap siswa.
1.4 Manfaat Penelitian 1.4.1 Manfaat Teoritis
Hasil penelitian ini memiliki manfaat dalam melihat pembelajaran sejarah untuk menumbuhkan sikap nasionalisme pada siswa.
1.4.2 Manfaat Praktis
Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan masukan bagi para pemangku kebijakan pendidikan mengenai pentingnya pembelajaran sejarah dalam meningkatkan pendidikan dengan menyesuaikan pembelajaran yang baik untuk peserta didik. Serta hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan literatur bagi para pembaca.