• Tidak ada hasil yang ditemukan

AP1 - Kulonprogo

N/A
N/A
Zafaruddien Hidayat Shaleh

Academic year: 2025

Membagikan "AP1 - Kulonprogo"

Copied!
18
0
0

Teks penuh

(1)

1

Pembangunan Bandara Baru Yogyakarta - Kulonprogo

Jakarta, 2017

(2)

Fasilitas Eksisting (Adisutjipto) Pengembangan (Green Field)

Terminal 15.137 m2

Kap. 1,2 juta pax/year 130.000 m2

Kap. 14 juta pax/year

Apron 80.412 m2

8 ps Narrow Body 371.205 m2

28 ps

Runway 2.250 x 45 m2 3.250 x 60 m2

Investasi : Land : + Rp. 4,1 T

Infrastruktur : + Rp. 5,2 T ([Phase I)

Pendanaan : PT AP I

Pinjaman Bank, Obligasi, Mitra Strategis

Konstruksi : 2017 – 2019 Target Operasi : 2019

Masterplan : KP.1164/ Tahun 2013

Ringkasan Eksekutif

2

(3)

11 12 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

A PENUGASAN DENGAN PERPRES 1 Penetapan PerPres Pelaksana Proyek 2 MoU Teknis Pelaksana Konstruksi B PEKERJAAN UTAMA

1 PEKERJAAN AIRSIDE

aKonsep Tata Airside, Penjadwalan, RKS + RAB Pematangan Lahan Airside

b Penataan Kawasan dan Pematangan Lahan Airside

cPerencanaan Konstruksi, Geometri, dan Instalasi R/W, T/W, Apron, &

Guide Line Fasilitas Navigasi

eKonstruksi R/W, T/W Phase I, Apron Phase I, Fas Penunjang Penunjang (exclude Fasilitas AirNav)

fKonstruksi T/W Phase II, Apron Phase II, Fas Penunjang Penunjang (exclude Fasilitas AirNav)

2 PEKERJAAN LANDSIDE

aKonsep Prarencana (Tata Kawasan Landside, Penjadwalan, RKS + RAB Pematangan Lahan Landside)

b Penataan Kawasan dan Pematangan Lahan Landside c Basic Design + Developed Design

d Konstruksi Terminal (Paket Tersendiri) 55%

e Konstruksi Bangunan Penunjang dan Infrastruktur

KETERANGAN -

Target Pengoperasian Minimum Requirement Bandara Proses Pelelangan / Penunjukan

Perencanaan Konstruksi

Sinergi BUMN dengan penugasan khusus oleh Presiden / Meneg BUMN

Keterangan

No Action Plan 2016 2017 2018 2019

2020

Action Plan Percepatan Pelaksanaan Proyek

(4)

Detail Schedule Proyek Pembangunan Bandara Internasional Yogyakarta

(5)

No Uraian Status / Progress Rencana tindak lanjut Target Keterangan A Perencanaan Awal

1 Jasa Quantity Surveyor (QS) Perencana Laporan Final (100%) Delivery Produk

Perencanan 15 Februari

2015 PT . Wahana cipta Bangun

wisma 2 Study Kelayakan (Feasibility Study) Laporan Final (100%) Delivery Produk

Perencanaan 11 Desember

2016 PT. Sucofindo Advisory Utama 3 Pekerjaan Review Rencana Induk Bandara Presentasi Draft

Laporan Akhir Delivery Produk Draft

Laporan Akhir Selesai Kontrak

( 29 April 2017) Pustral UGM 4 Pekerjaan Survei Topografi , Penyelidikan Tanah, Uji Sesmic Down Hole dan Analisa Hazard Presentasi Laporan

Antara Delivery Produk

Laporan Antara Selesai Kontrak

(4 Mei 2017) Pustral UGM

5

Pelaksanaan Survei Pembangunan Bandar Udara (Survei Pengamatan Cuaca, Survei Mitigasi Tsunami, Survei Gempa Bumi Mikro, dan Survei Pemetaan Mikrozonasi)

Survey Lapangan Penyusunan Laporan

Pendahuluan Juni 2017 BMKG

6 Studi mengenai Izin Lingkungan Sudah Sidang KA- Andal

Proses Penyusunan RKL-RPL dan Andal

(Maret 2017)

Izin LingkunganAkhir

Juli 2017

Progress Report

(6)

No Uraian Status / Progress Rencana tindak lanjut Target Keterangan B Perencanaan Teknis

1 Konsultan Airside Persetujuan Penetapan

Pemenang Penunjukan pemenang

(30 Maret 2017) Kick Off Meeting (3 April 2017) 2 Konsultansi Basic Design & Develop Design Terminal Kick off Meeting Pemaparan Desain ke

Gubernur DIY 31 Maret 2017 PT Virama Karya JO ADP

3 Konsultan Pengawas Pagar Koreksi aritmatik Negosiasi Penunjukkan

3 April 2017 4 Konsultan PMSC Proses Pelelangan Ulang :

Penilaian Teknis dan Beauty Contest (15 Maret 2017)

Pengumuman Hasil Penilaian Teknis dan Beauty Contest (29

Maret 2017)

Penetapan April 2017 C Kontruksi

1 Pemagaran Batas Lahan Bandara Penunjukan Pemenang Kick Off Meeting (29 Maret

2017) ST I ( November

2017) 2 Penataan Ruang Terbuka Area Landside Proses Perencanaan dan

survey Persetujuan Direksi dan Kontrol

Anggaran Penetapan

April 2017 3 Pekerjaan Airside Menunggu Seleksi Mitra

Strategis Seleksi Mitra Strategis Konstruksi mulai Oktober 2017 4 Pekerjaan Terminal dan Landside Menunggu Seleksi Mitra

Strategis Seleksi Mitra Strategis Konstruksi mulai Desember 2017 D Dan lain - lain

1 Seleksi Mitra Strategis Dalam proses penyusunan draft

RFP Penyampaian draft kerjasama 31 Maret 2017 PT. Sucofindo 2 Konsep Perpres Konsep sudah selesai dan telah

dibahas dengan Kabag Hukum DJU

Persetujuan Direksi dan Calon Mitra Strategis

3 Konsultan Pengawas Pagar Koreksi aritmatik Negosiasi Penunjukkan

3 April 2017

Progress Report

(7)

Rapat Koordinasi

No Tanggal Uraian Peserta Tempat

1 12 Januari 2017

(Jam 10.00 – 14.00 wib) Kick Off Meeting :

1. Pekerjaan Review Rencana Induk Bandar Udara

2. Survei Topografi, Penyelidikan Tanah, Uji Seismic Down Hole, dan Analisa Hazard Bandar Udara Baru Yogyakarta – Kulon Progo

1. PT AP I (Pusat , Cabang & Proyek)

2. Pustral UGM Kantor Cabang AP-I Bandar

Udara Adisutjipto - Yogyakarta

2 27 - 28 Februari 2017

(Jam 10.00 – 16.00 wib) Workshop Pembahasan Review Rencana Induk Bandar Udara di Bandar Udara Baru Yogyakarta – Kulon Progo

1. PT AP I – Pusat

2. Pustral UGM dan L & B Ruang Rapat Airport

Planning Group Gedung Dapenra Lantai IV - Jakarta

3 1 Maret 2017

(Jam 13.00 – 16.00 wib) Rapat Pembahasan Review Rencana Induk Bandar Udara dan Trase Kereta Api di Bandar Udara Baru Yogyakarta – Kulon Progo

1. PT AP I (Pusat , Cabang & Proyek) 2. Pustral UGM dan L & B

3. KSP

4. Ditjen Perhubungan Udara 5. Ditjen Perkeretaapian

6. Pemprov DIY (Bappeda, Dishub, PU)

7. Pemda Kab. Kulonprogo (Bappeda, Dishub, PU dan Dinas Pertanahan & tata ruang)

8. BMKG 9. PT KAI 10. LPPNPI

Ruang Rapat Pleno Lantai IV Graha AP I - Jakarta

4 15 – 16 Maret 2017

(Jam 10.00 – 17.30 wib) Rapat Koordinasi Pekerjaan :

1. Review Rencana Induk Bandar Udara

2. Survei Topografi, Penyelidikan Tanah, Uji Seismic Down Hole, dan Analisa Hazard 3. Survei Pengamatan Cuaca, Mitigasi Tsunami,

Gempabumi Mikro, dan Mikrozonasi 4. Basic Design & Design Development

1. PT AP I (Pusat , Cabang & Proyek) 2. Pustral UGM

3. BMKG 4. Virama Karya 5. Ketua IAI Yogyakarta 6. Budayawan & Seniman

Kantor Cabang AP-I Bandar Udara Adisutjipto –

Yogyakarta

(8)

Rapat Koordinasi

No. Tanggal Uraian Peserta Tempat

5 16 Maret 2017 (Jam 19.00 – 23.00 wib)

Paparan Design kepada Budayawan dan Seniman Yogyakarta 1. PT AP I (Pusat , Cabang

& Proyek) 2. Virama Karya

3. Budayawan & Seniman

Pelem Golek - Yogyakarta

6 17 Maret 2017 (Jam 13.30 – 15.30 wib)

Paparan Design kepada Plt Bupati Kabupaten Kulonprogo 1. PT AP I (Pusat , Cabang

& Proyek)

2. Plt Bupati Kulonprogo &

Jajaran Pemda Kulonprogo 3. Virama Karya

Kantor Bupati Kulonprogo

7 17 Maret 2017 (Jam 19.00 – 23.30 wib)

Paparan Design kepada Budayawan dan Seniman Kabupaten

Kulonprogo 1. PT AP I (Pusat , Cabang

& Proyek) 2. Virama Karya 3. Pemda Kulonprogo 4. Budayawan & Seniman

SMK 2 Pengasih Kulonprogo

(9)

Airside View

(10)

Terminal Bird’s Eye View

(11)

Interior

DEPARTURE CURB SIDE

CHECK IN AREA

COMMERCIAL CHECK IN

AREA SECURITY CHECK

(12)

Interior

BOARDING LOUNGE ARRIVAL CORRIDOR

BAGGAGE CLAIM ARRIVAL CURB

(13)

Rencana Distrik

City Core

Airport City

Campus District

Industrial District Golf

Resort Residential

District Leisure

District

Port Airport

(14)

Rencana Tata Guna Lahan / Zoning

(15)

Permasalahan

Permasalahan Tanah Instansi dimana terjadi Perbedaan penafsiran yaitu BPN menggunakan UU No.2 Tahun

2012 sedangkan Pemda menggunakan UU No.27 Tahun 2004 , Kanwil BPN DIY dengan Pemda Kulon Progo dalam Pembayaran tanah instansi dimana BPN beranggapan bahwa jalan di atas tanah negara tidak diganti (mengacu pada UU No.2 Tahun 2012 dan PP No.71 Tahun 2012 tentang Pengadaan Tanah untuk kepentingan umum) sedangkan Pemda bependapat karena sebagai asset maka perlu diganti (mengacu pada UU No.27 Tahun 2004 dan PP No.6 Tahun 2006)

Tindak lanjut :

Telah dibahas dalam rapat dengan Setwapres tanggal 14 Maret 2017, diputuskan bahwa terhadap tanah negara / instansi tidak diberikan ganti kerugian namun untuk pelepasan haknya tetap mengikuti peraturan UU No.27 Tahun 2004 dalam hal ini pelepasan hak dapat dalam bentuk penjualan, tukar-menukar, hibah, atau Penyertaan Modal Pemerintah Pusat / daerah.

Keterangan : Saat ini sedang menunggu surat dari Kementrian dalam Negeri dan BPN.

Terkait Eksekusi Lahan

berdasarkan kajian kami pada UU No.2 Tahun 2012, Peraturan Presiden Nomor.71 Tahun 2012 beserta perubahannya, dan Peraturan Mahkamah Agung No.3 Tahun 2016 belum diatur tentang pengosongan lahan baik terhadap lahan yang dikonsignasi maupun lahan yang tidak di-konsignasi (menerima pembayaran ganti kerugian)

Tindak Lanjut : Sudah dikomunikasikan dengan Setwapres dan juga PT.Angkasa Pura I telah mengajukan surat

ke Menteri Agraria Dan Tata Ruang/ Kepala BPN untuk permohonan agar pengosongan lahan juga dapat

diatur dalam Peraturan Presiden atau Peraturan Menteri Agraria Dan Tata Ruang/ Kepala BPN

(16)

Mengenai Pengenaan BPHTB, PT. Angkasa Pura I sebagai Instansi yang memerlukan tanah dapat diberikan insentif pajak seperti pada Warga/Masyarakat yang telah menerima Insentif Pajak. Seperti yang telah diatur dalam :

• UU Nomor 21 Tahun 1997 jo. UU Nomor 20 Tahun 2000 tentang Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan pada Pasal 3 ayat (1) huruf (b)

• Dalam Pasal 44 UU No.2 Tahun 2012 tentang Tentang Pengadaan Tanah Bagi Pembangunan Untuk Kepentingan Umum,

• Pasal 117A Peraturan Presiden Nomor 30 Tahun 2015

• Pasal 122 Peraturan Presiden RI No.71 Tahun 2012

• Surat BPKP DIY Nomor S-3282/PW12/4/2016 tanggal 8 Desember 2016 perihal Monitoring Pembangunan Bandara Internasional Yogyakarta

• Pendapat Hukum (Legal Opinion / LO) dari Kejaksaan Tinggi DIY Nomor B-321/O.4/Gp/01/2017 tanggal 31 Januari 2017 terkait Pengadaan Tanah untuk Pembangunan Bandar Udara Baru di Kab. Kulon Progo DIY tidak termasuk obyek BPHTB

Biaya Operasional dan Pendukung (BOP) Pengadaan Tanah untuk Pembangunan Bandar Udara Internasional Yogyakarta menurut Peraturan Menteri Keuangan No.13/PMK.02/2013 Jo.No.10/PMK.02/2016 (dengan nilai ganti kerugian tanah sebesar diatas 3.133.768.238.279,-) maka BOP untuk pengadaan tanah adalah sebesar 6.125.652.357,- Jika biaya Konsignasi dan Persidangan dimasukkan ke dalam BOP pengadaan tanah maka diperkirakan akan melebihi dari nilai BOP yang diperbolehkan. Berdasarkan PMK No.13/PMK.02/2013 dalam Pasal 3 angka 3 , Biaya Operasional dan Biaya Pendukung digunakan untuk Kegiatan pada tahap pelaksanaan yaitu

• huruf (K) proses beracara di pengadilan dan Mahkamah Agung dan

• huruf (L) penyerahan pemberian ganti kerugian atau penitipan uang.

Lampiran PMK No.13/PMK.02/2013 dimaksud pada halaman berikutnya …

Permasalahan

(17)

Terdapat permohonan dari Warga WTT (Wahana Tri Tunggal) yang tadinya menolak pembangunan bandara sehingga pada tahap inventarisasi dan identifikasi oleh Satgas A dan Satgas B yang dinilai hanya tanahnya saja, namun saat ini Warga WTT setuju (mendukung adanya bandara) sehingga meminta untuk rumah dan tanamannya yang belum dinilai oleh appraisal untuk dilakukan pengukuran dan penilaian kembali.

Kegiatan pengukuran dan penilaian kembali ini untuk pelaksanaannya diperlukan deskresi dari Menteri Agraria Dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional Republik Indonesia (Menteri ATR/BPN RI)

Dampaknya :

(+) potensi konflik sosial saat eksekusi lahan bisa dihindari

(-) bertambahnya biaya yang harus dikeluarkan PT.Angkasa Pura I (Persero) untuk pembebasan lahan

Permasalahan

(18)

Permasalahan yang sedang dalam proses koordinasi dan musyawarah dengan pemda dan warga

Pelaksanaan Relokasi sesuai Perjanjian Kerjasama dengan Pemerintah Daerah DIY dan Pemerintah Kabupaten Kulon Progo adalah pada bulan April 2017 , namun diperkirakan akan mundur karena pada saat ini baru dalam proses pengurukan lahan.

Tindak Lanjut : Koordinasi dengan Pemda untuk

percepatan

Adanya permintaan masyarakat untuk relokasi tanah fasos seperti makam yang tidak sesuai dengan nilai

yang ditetapkan oleh Appraisal.

Usul : Masih di koordinasikan dan di musyawarahkan

penyelesaiaannya

Proses Konsignasi (Penitipan Ganti Kerugian) masih dalam proses pelaksanaan dan koordinasi antara PT.

Angkasa Pura I , Kanwil BPN DIY, Pengadilan Negeri Wates, dan Pemerintah Daerah, dan para kepala

Desa.

Referensi

Dokumen terkait

Seiring dengan diberlakukannya otonomi daerah melalui UU No.22 tahun 1999 yang diperbaharui dengan UU No.32 tahun 2004 tentang Pemerintah Daerah dan UU No.25 tahun 1999

32 tahun 2004 tentang Pemerintah Daerah, memberikan ruang bagi Pemda untuk melakukan kerjasama luar negeri (Thontowi, 2009). Berdasarkan UU tersebut, Pemda dapat

5 Pasal 89 UU No. 2 tahun 2004 Tentang Penyelesaian Perselisihan Hubungan Kerja 6 Pasal 98 UU No. 2 tahun 2004 Tentang Penyelesaian Perselisihan Hubungan Kerja.. 2 tahun 2004,

Selama ini pemerintah daerah masih menggunakan peraturan yang terkait saja dengan kota cerdas misalnya UU No 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional, UU No

(selanjutnya disebut dengan UU Pemda) dan UU Nomor 33 tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintahan Daerah yang (selanjutnya disebut dengan UU

Pengukuran kinerja berdasarkan UU No.32 Tahun 2004 tentang Pemerintah Daerah dan UU No.33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan

Dengan terbentuknya UU No.10 tahun 2004 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-undangan, sebagaimana yang termuat dalam Pasal 2 UU No.10 tahun 2004 yang menyatakan bahwa ”Pancasila

Dengan terbentuknya UU No.10 tahun 2004 tentang Pembentukan Peraturan Perundang- undangan, sebagaimana yang termuat dalam Pasal 2 UU No.10 tahun 2004 yang menyatakan bahwa ”Pancasila