Kelompok 3 :
1. Muhammad Rizky Adha (21E510061003) 2. Iskandar Akbar Fadhilah (21E510061032) 3. Shephiana Nurul Fani (21E510061038) 4. Riefanya Fajariani Yulinar (21E510061045)
- Pancasila sebagai load (muatan):
Istilah Pancasila sendiri berasal dari Bahasa sansekerta yaitu panca berarti lima dan sila berarti dasar atau asas, jadi Pancasila sebagai dasar negara terdiri dari atas lima assas, jika Pancasila disamakan dengan load dalam pesawat, berarti Pancasila itu sendiri sebagai sesuatu isi atau bawaan yang penting sehingga pesawat(negara) itu memiliki alas an mengapa negara itu bisa berdiri.
- Hambatan dalam upaya menjaga ideologi Pancasila (drag) :
Hambatan berat yang harus dihadapi ke dalam adalah masalah mentalitas bangsa. Sikap sikap yang melemahkan bangsa Indonesia seperti oportunis dan pragmatis yang melemahkan ketahanan bangsa dan merenggangkan solidaritas terhadap sesame. Sikap sikap itu membuka lebar nafsu serakah di segala bidang, keserakahan untuk menguasai kuasa untuk berkuasa dan untuk dihormati Kondisi itu mendorong orang untuk berlaku tidak jujur, tidak adil, dan bahkan bertindak semena-mena dengan menyalahgunakan wewenang, menjalankan KKN, dan tidak segan-segan melakukan tindakan kekerasan dan kriminalitas. Seperti halnya drag atau hambatan yang disebabkan oleh angin kepada pesawat.
- Weight ( akibat yang ditimbulkan dari hambatan atas Pancasila)
Salah satu beban yang saat ini sedang negara selesaikan adalah Ketahanan ideologi Pancasila kembali diuji ketika dunia masuk pada era globalisasi di mana banyaknya ideologi alternatif merasuki ke dalam segenap sendi-sendi bangsa melalui media informasi yang dapat dijangkau oleh seluruh anak bangsa
Yang mana diharuskan adanya kewaspadaan nasional terhadap ideologi baru.
Apabila Indonesia tidak cermat, maka masyarakat akan cenderung ikut arus ideologi luar tersebut, sedangkan ideologi asli bangsa Indonesia sendiri yakni
Pancasila malah terlupakan baik nilai-nilainya maupun implementasinya dalam kehidupan sehari-hari.
- Vehicle (hukum) :
Hukum sebagai alat atau pengendali sosial/negara mengartikan bahwa ia merupakan sesuatu yang dapat menetapkan atau mengendalikan tingkah laku masyarakat dan negara. Tingkah laku ini dapat di definisikan sebagai sesuatu yang menyimpang terhadap aturan hukum. Sebagai akibatnya, hukum dapat memberikan sanksi atau tindakan terhadap si pelanggar dan juga agar dapat mengarahkan negara berjalan sesuai dengan nilai nilai Pancasila dan hukum yang ditetapkan setiap peranan yang ada didalam negara memiliki hal hal penting agar negara itu bisa berdiri dan berjalan selayaknya sebuah negara yang utuh
- TAP MPR yang mengatur tentang dasar negara (Thrust) :
Sebagaimana telah ditentukan oleh pembentukan negara bahwa tujuan utama dirumuskannya Pancasila adalah sebagai dasar negara republik Indonesia.
Oleh karena itu, fungsi pokok Pancasila sebagai dasar negara didasarkan pada Ketetapan MPRS No.XX/MPRS/1966 (jo Ketetapan MPR No.V/MPR/1973, jo Ketetapan MPR No.IX/MPR/1978) yang menjelaskan bahwa Pancasila sebagai sumber dari segala sumber hukum atau sumber tertib hukum Indonesia yang pada hakikatnya adalah merupakan suatu pandangan hidup, kesadaran dan cita-cita hukum serta cita-cita moral yang meliputi suasana kebatinan serta watak dari bangsa Indonesia. Kemudian mengenai Pancasila sebagai sumber dari segala sumber hukum ini dijelaskan kembali dalam Ketetapan MPR No.III/MPR/2000 tentang sumber hukum dan tata urutan peraturan perundang-undangan pada Pasal 1 ayat (3) yang menyatakan bahwa ”sumber hukum dasar nasional adalah Pancasila. Dengan terbentuknya UU No.10 tahun 2004 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-undangan, sebagaimana yang termuat dalam Pasal 2 UU No.10 tahun 2004 yang menyatakan bahwa ”Pancasila merupakan sumber dari segala sumber hukum negara”, dengan tegas menyebutkan Pancasila sebagai sumber dari segala sumber hukum sebagai berikut: ”Penempatan Pancasila sebagai sumber dari segala sumber hukum negara adalah sesuai dengan Pembukaan UUD 1945 yang menempatkan Pancasila sebagai dasar ideologi negara serta sekaligus dasar filosofis bangsa dan negara, sehingga setiap materi muatan peraturan perundang-undangan tidak boleh bertentangan dengan nilai- nilai yang terkandung dalam Pancasila”.
- Kondisi ideal bedasarkan nilai – nilai Pancasila (Lift)
1. Menjaga kerukunan dan persatuan antar warga negara Indonesia 2. Melaksanakan pola hidup hemat, tidak konsumtif, dan memiliki skala
prioritas dalam menjalani kehidupan.
3. Mengikuti pemilihan umum secara rasional dan bertanggung jawab . 4. Berdemonstrasi secara damai, rasional, bertanggung jawab, serta
memelihara ketertiban Bersama.
5. Mengutamakan musyawarah dalam menghadapi perbedaan pendapat . 6. Tidak membeda-bedakan manusia berdasarkan suku, agama, warna
kulit, tingkat ekonomi, maupun tingkat pendidikan
7. Melaksanakan budaya kritik yang sifatnya membangun pada pemerintah atau lembaga lain yang sesuai prosedur yang berlaku . 8. Tidak menerima mentah-mentah budaya asing yang masuk ke
Indonesia.
9. Tidak merusak fasilitas umum dan menghindari konflik antar sesama.
10. Tidak memaksakan suatu agama dan kepercayaan kepada orang lain.