Apa itu Benefit Cost Ratio (BCR)?
Benefit Cost Ratio (BCR) mengukur nilai ekonomis investasi proyek.
BCR dihitung dengan membandingkan total manfaat dan biaya. Nilai BCR > 1 menunjukkan proyek layak dijalankan.
by Ajeng Dewirani
Komponen Penting dalam Perhitungan BCR
Manfaat (Benefits)
Pendapatan, penghematan biaya, dampak positif proyek.
Biaya (Costs)
Investasi awal, operasional, pemeliharaan.
Periode & Diskonto
Jangka waktu evaluasi dan nilai waktu uang (suku bunga).
Langkah-Langkah Menghitung BCR
Identifikasi manfaat dan biaya proyek.
Estimasi nilai manfaat dan biaya tahunan.
Diskonkan nilai menjadi nilai sekarang.
Hitung Total Present Value Manfaat (TPVB).
Hitung Total Present Value Biaya (TPVC).
Hitung BCR dengan rumus TPVB / TPVC.
Contoh Soal 1: Investasi Mesin Baru
Investasi
Rp 500 juta untuk mesin baru.
Manfaat
Rp 150 juta pendapatan per tahun selama 5 tahun.
Biaya Operasional
Rp 50 juta per tahun.
Tingkat Diskonto
10% digunakan dalam perhitungan.
Solusi Contoh Soal 1
1 TPVB
Rp 568,62 juta dari
manfaat tahun ke tahun.
2 TPVC
Rp 689,54 juta termasuk investasi awal dan
operasional.
3 Hasil BCR
BCR = 0.82, proyek dinyatakan tidak layak.
Contoh Soal 2: Proyek Pembangunan Jalan Tol
Investasi
Rp 2 Triliun untuk
pembangunan jalan tol.
Manfaat
Pengurangan waktu dan biaya transportasi Rp 400 miliar/tahun.
Biaya Pemeliharaan
Rp 50 miliar per tahun.
Periode & Diskonto
20 tahun dengan tingkat diskonto 8%.
Solusi Contoh Soal 2
1 TPVB
Rp 3.926,78 miliar dari manfaat selama 20 tahun.
2 TPVC
Rp 2.490,85 miliar
termasuk investasi dan pemeliharaan.
3 Hasil BCR
BCR = 1.58, proyek dianggap layak dilanjutkan.
Kesimpulan
BCR Penting
Menjadi alat dasar evaluasi proyek investasi.
Keputusan Lebih Baik
Membantu memilih proyek dengan potensi
menguntungkan.
Pilih Komponen
Perhatikan manfaat, biaya, periode, dan tingkat diskonto.