• Tidak ada hasil yang ditemukan

apa pedoman penyusunan ka- andal - Spada UNS

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2024

Membagikan "apa pedoman penyusunan ka- andal - Spada UNS"

Copied!
24
0
0

Teks penuh

(1)6. SETYA NUGRAHA Program Studi Pendidikan Geografi Pusat Penelitian Lingkungan Hidup Universitas Sebelas Maret E-mail: [email protected]. (2) (3) APA PEDOMAN PENYUSUNAN KAANDAL ?. LAMPIRAN I. PEDOMAN PENYUSUNAN DOKUMEN KA. LAMPIRAN II. PEDOMAN PENYUSUNAN DOKUMEN ANDAL. LAMPIRAN III. PEDOMAN PENYUSUNAN DOKUMEN RKL-RPL. (4) KA-ANDAL. BAB II PELINGKUPAN. 2.1. Deskripsi Rencana Kegiatan dan/atau Usaha 2.1.1. Status Studi Amdal 2.1.2. Kesesuaian Lokasi 2.1.3. Deskripsi Rencana Usaha dan/atau Keg. 2.2. Deskripsi Rona Lingkungan Hidup Awal 2.2.1. Komponen Lingkungan Hidup Terkena Dampak 2.2.2. Usaha dan/atau Kegiatan di Sekitar Lokasi 2.3. Hasil Pelibatan Masyarakat 2.4. Dampak Penting Hipotetik 2.5. Batas Wilayah Studi dan Batas Waktu Kajian (Ringkasan Proses Pelingkupan). (5) Komponen Rencana Kegiatan. MENGAPA PENENTUAN BATAS WILAYAH STUDI DAN WAKTU KAJIAN DIJELASKAN SETELAH PROSES PELINGKUPAN ???. Komponen Lingkungan Hidup. Dampak Penting Hipotetik (DPH). Dampak Potensial. Kegiatan Lain di Sekitarnya Saran, Pendapat dan Tanggapan (SPT) Masyarakat. Identifikasi Dampak Potensial. Tidak Dikelola dan Dipantau. Evaluasi Dampak Potensial. Bukan Dampak Penting Hipotetik (DTPH). Dikelola dan Dipantau (RKL). (6) BATAS WILAYAH STUDI. Merupakan resultante dari 4 batas :. • • • •. BATAS WILAYAH PROYEK BATAS EKOLOGIS BATAS SOSIAL BATAS ADMINISTRASI. (7) BATAS WILAYAH PROYEK Ruang dimana suatu rencana usaha atau kegiatan akan melakukan kegiatan prakonstruksi, konstruksi dan operasi. Dari ruang rencana usaha atau kegiatan inilah bersumber dampak terhadap lingkungan disekitarnya, termasuk dalam hal ini alternatif lokasi rencana usaha atau kegiatan.. DED. (8) BATAS EKOLOGIS Batas ekologis, yaitu ruang terjadinya sebaran dampak-dampak lingkungan dari suatu rencana usaha dan/atau kegiatan yang akan dikaji, mengikuti media lingkungan masing-masing (seperti air, udara dan tanah ), dimana proses alami yang berlangsung dalam ruang tersebut diperkirakan akan mengalami perubahan mendasar.. Batas ekologis akan penentuan lokasi pengumpulan data rona lingkungan awal dan analisis persebaran dampak.. Penentuan batas ekologis harus mempertimbangkan setiap komponen lingkungan biogeofisikkimia yang terkena dampak (dari daftar dampak penting hipotetik).. Untuk masing-masing dampak, batas persebarannya dapat diplotkan pada peta sehingga batas ekologis memiliki beberapa garis batas, sesuai dengan jumlah dampak penting hipotetik.. (9) MEDIA UDARA RONA LHA. DESKRIPSI KEGIATAN. (10) MEDIA AIR PERMUKAAN. SWA PENAHIRAN. DEBIT ALIRAN KONSENTRASI LIMBAH DAYA DUKUNG DAN DAYA TAMPUNG JENIS SUNGAI. (11) MEDIA AIR TANAH. (12) BATAS SOSIAL Ruang disekitar rencana usaha dan/atau kegiatan yang merupakan tempat berlangsungsunya berbagai interaksi sosial yang mengandung norma dan nilai tertentu yang sudah mapan (termasuk sistem dan struktur sosial), sesuai dengan proses dan dinamika sosial suatu kelompok masyarakat, yang diperkirakan akan mengalami perubahan mendasar akibat suatu rencana usaha dan/atau kegiatan. Batas ini pada dasarnya merupakan ruang di mana masyarakat, yang terkena dampak lingkungan seperti limbah, emisi atau kerusakan lingkungan, tinggal atau melakukan kegiatan. Batas sosial akan mempengaruhi identifikasi kelompok masyarakat yang terkena dampak sosial-ekonomi-kesehatan masyarakat dan penentuan masyarakat yang perlu dikonsultasikan (pada tahap lanjutan keterlibatan masyarakat).. Jalan sebagai pembatas. (13) BATAS ADMINISTRASI Batas administratif, yaitu wilayah administratif terkecil yang relevan (seperti desa, kelurahan, kecamatan, kabupaten, provinsi) yang wilayahnya tercakup tiga unsur batas diatas.. Dengan memahami batas administrasi ini akan dapat diidentifikasi apa saja peraturan perundangan daerah atau sektor yang harus ditaati berkenaan dengan pengelolaan lingkungan hidup. (14) (15) (16) (17) (18) (19) (20) KONSEKUENSI PETA BATAS WILAYAH STUDI RONA LINGKUNGAN HIDUP AWAL. 1. LOKASI PENGAMBILAN SAMPEL. 2. CAKUPAN WILAYAH RKL / RPL. 3 4. PENENTUAN KPA. (21) 21. DAMPAK PENTING HIPOTETIK (DPH). 1. 2. 3. METODE PRAKIRAAN DAMPAK. JENIS/MACAM DATA YANG DIKUMPULKAN DALAM RLHA. ANGGOTA TIM TEKNIS /KPA. (22) BATAS WAKTU KAJIAN Dalam proses pelingkupan, harus teridentifikasi secara jelas pula batas waktu kajian yang akan digunakan dalam melakukan prakiraan dan evaluasi dampak dalam kajian Andal. Setiap dampak penting hipotetik (DPH) yang dikaji memiliki batas waktu kajian tersendiri. Penentuan batas waktu kajian ini selanjutnya digunakan sebagai dasar untuk melakukan penentuan perubahan rona lingkungan tanpa adanya rencana usaha dan/atau kegiatan atau dengan adanya rencana usaha dan/atau kegiatan.. (23) SETIAP DPH PADA SETIAP TAHAPAN (PRA KONSTRUKSI, KONSTRUKSI, OPERASI) MEMPUNYAI WAKTU KAJIAN BERLANGSUNG. BERPENGARUH TERHADAP BESAR DAMPAK. (24) TERIMA KASIH SELAMAT BELAJAR MEMAHAMI DOKUMEN AMDAL. (25)

Referensi

Dokumen terkait

a) mengikuti persyaratan teknis, ekologis dan administrasi. b) melakukan pemantauan lingkungan yang terkena dampak berdasarkan rencana pemantauan lingkungan. c) melakukan

bahwa komponen aspek sosial merupakan bagian yang perlu dikaji secara mendalam dalam penyusunan analisis mengenai dampak lingkungan sehingga dampak negatif akibat suatu

Dalam proses pelingkupan, beberapa hal berikut sudah harus teridentifikasi secara jelas: komponen rencana usaha dan/atau kegiatan, komponen lingkungan yang terkena dampak

Jelaskan tolok ukur dampak yang akan digunakan untuk mengukur komponen lingkungan hidup yang akan terkena dampak akibat rencana usaha dan/atau kegiatan berdasarkan baku mutu

a) mengikuti persyaratan teknis, ekologis dan administrasi. b) melakukan pemantauan lingkungan yang terkena dampak berdasarkan rencana pemantauan lingkungan. c)

Ya Ketidaklayakan Lingkungan Hidup Rencana tata ruang sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan Kebijakan di bidang perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup serta sumber daya