NAMA : Dini Istiani NIM : 142011133080
APLIKASI PENGGUNAAN BAKTERI PROBIOTIK DALAM MENINGKATKAN KUALITAS AIR
Penggunaan bakteri probiotik dapat menjadi solusi yang efektif dalam meningkatkan kualitas air di berbagai kegiatan budidaya baik itu di akuarium, kolam, dan tambak serta dapat dimanfaatkan sebagai pengolahan air limbah. Berikut adalah beberapa aplikasi penting bakteri probiotik dalam meningkatkan kualitas air. Penghilangan zat organik, bakteri probiotik dapat membantu dalam proses penguraian zat organik yang terkandung dalam air.
Bakteri seperti Bacillus sp. dan Nitrosomonas sp. dapat mengubah zat organik kompleks menjadi senyawa yang lebih sederhana, seperti karbon dioksida dan air. Proses ini membantu mengurangi beban zat organik yang mempengaruhi kejernihan dan kualitas air (Kurniawan, 2018).
Pembersihan amonia dan nitrat, amonia dan nitrat adalah senyawa nitrogen yang umum ditemukan dalam air. Tingkat tinggi amonia dan nitrat dapat menjadi berbahaya bagi organisme akuatik. Bakteri probiotik, seperti Nitrosomonas sp. dan Nitrobacter sp., dapat mengubah amonia menjadi nitrit dan kemudian nitrat, yang lebih aman bagi organisme air.
Proses ini dikenal sebagai siklus nitrogen atau nitrifikasi. Dengan menerapkan bakteri probiotik yang tepat, tingkat amonia dan nitrat dalam air dapat dikendalikan dengan lebih efektif (Herdianti dkk., 2015). Pengendalian alga berlebih, pertumbuhan alga berlebih atau bloom alga dapat mengakibatkan gangguan serius pada kualitas air. Bakteri probiotik, seperti Pseudomonas sp., dapat membantu menghambat pertumbuhan alga dengan bersaing untuk
nutrisi dan menciptakan lingkungan yang tidak menguntungkan bagi alga. Dengan mengurangi populasi alga berlebih, kualitas air dapat dipertahankan dengan lebih baik (Muliani dkk, 2016).
Pengendalian patogen bakteri patogen dan parasit yang hadir dalam air dapat menjadi ancaman bagi organisme akuatik dan juga manusia yang menggunakan air tersebut. Bakteri probiotik, seperti Lactobacillus sp. dan Bacillus sp., dapat menghambat pertumbuhan bakteri
patogen dengan menghasilkan senyawa antimikroba atau bersaing untuk sumber daya dan tempat hidup yang sama. Penggunaan probiotik dalam pengendalian patogen dapat membantu menjaga kualitas air dan melindungi organisme akuatik (Dwyana dan Muniarti, 2020). Pengolahan air limbah, bakteri probiotik juga dapat digunakan dalam instalasi pengolahan air limbah untuk membantu dalam penguraian limbah organik dan menghilangkan bahan kimia berbahaya. Proses bioremediasi yang melibatkan penggunaan probiotik dapat membantu mengubah senyawa-senyawa berbahaya menjadi bentuk yang tidak beracun dan lebih mudah dihilangkan dari air limbah (Kurniawan, 2018).
DAFTAR PUSTAKA
Dwyana, Z., & Murniati, M. 2020. Uji Sensitivitas Bakteri Probiotik Terhadap Vibrio harveyi Penyebab Vibriosis Secara In Vitro. Jurnal Ilmu Alam dan Lingkungan, 11(2).
Herdianti, L., Soewardi, K., & Hariyadi, S. 2015. Efektivitas Penggunaan Bakteri Untuk Perbaikan Kualitas Air Media Budi Daya Udang Vaname (Litopenaeus vannamei) Super Intensif. Jurnal Ilmu Pertanian Indonesia, 20(3), 265-271.
Kurniawan, A., & Dewi, C. S. U. 2018. Studi dinamika bakteri dan kualitas air selama proses awal bioflok. Journal of Innovation and Applied Technology, 4(2), 779-783.
Muliani, M., Nurbaya, N., & Tampangallo, B. R. 2016. Pengaruh rasio bakteri probiotik terhadap perubahan kualitas air dan sintasan udang windu, Penaeus monodon dalam akuarium. Jurnal Riset Akuakultur, 3(1), 33-42.