• Tidak ada hasil yang ditemukan

APORAN KASUS PRAKTIK KEBIDANAN STAGE KEHAMILAN DI PUSKESMAS TENGARAN

N/A
N/A
qila kifa

Academic year: 2024

Membagikan "APORAN KASUS PRAKTIK KEBIDANAN STAGE KEHAMILAN DI PUSKESMAS TENGARAN "

Copied!
26
0
0

Teks penuh

(1)

LAPORAN KASUS

PRAKTIK KEBIDANAN STAGE KEHAMILAN DI PUSKESMAS TENGARAN

Disusun Untuk Memenuhi Tugas Praktik Stase Asuhan Kebidanan Holistik Kehamilan

Oleh :

NANI SUSILOWATI P1337424821256

PEMBIMBING INSTITUSI : NUR KHAFIDHOH,S.SiT.,M.Kes

PRODI PENDIDIKAN PROFESI BIDAN JURUSAN KEBIDANAN POLTEKKES KEMENKES SEMARANG

TAHUN 2021

(2)
(3)

ASUHAN KEBIDANAN PADA IBU HAMIL FISIOLOGIS PADA NY.A USIA 29 TAHUN G2P1A0USIA KEHAMILAN 20 MGG

DI PUSKESMAS TENGARAN

A. PENGKAJIAN:

Tanggal : 18 Agustus 2021 Jam : 09.00 WIB B. IDENTITAS PASIEN:

Identitas Pasien Penanggung Jawab

Status : Suami 1. Nama : Ny. A

2. Umur : 29 tahun 3. Agama : Islam 4. Pendidikan : SMP 5. Pekerjaan : IRT 6. Suku bangsa : Jawa

7. Alamat : Sugihan 5/8

1. Nama : Tn. P 2. Umur : 30 Tahun 3. Agama : Islam 4. Pendidikan : SMK 5. Pekerjaan : Swasta 6. Suku Bangsa : Jawa 7. Alamat : Sugihan 5/8

C. DATA SUBYEKTIF 1. ALASAN DATANG :

Ibu mengatakan ingin memeriksakan kehamilannya 2. KELUHAN UTAMA:

Ibu mengatakan tidak ada keluhan Uraian keluhan utama : tidak ada 3. RIWAYAT KESEHATAN:

a. Penyakit/kondisi yang pernah atau sedang diderita :

Klien mengatakan tidak sedang ataupun pernah menderita penyakit, seperti mudah lelah saat beraktivitas, nafas tersengal-sengal atau terengah-engah setelah selesai beraktivitas (jantung), pusing yang tidak hilang setelah dipakai istirahat (hipertensi), batuk berkepanjangan ± 1 bulan atau disertai dengan darah (TBC), nafas pendek tersengal-sengal, sesak nafas, batuk, nafas berat yang berbunyi (asma), rasa sering kencing, mudah lapar, mudah haus terutama pada malam hari (DM), penyakit hepatitis, IMS (Infeksi Menular Seksual/penyakit kelamin) dan HIV/AIDS (Human Immuno Defisiensi Virus/Aquired Immuno Devisiensi Syndrome) dan ibu mengatakan tidak ada alergi makanan ataupun obat-obatan.

(4)

b. Riwayat penyakit dalam Keluarga (menular maupun keturunan) :

Klien mengatakan dalam keluarga tidak ada yang sedang ataupun pernah menderita penyakit, seperti mudah lelah saat beraktivitas, nafas tersengal- sengal atau terengah-engah setelah selesai beraktivitas (jantung), pusing yang tidak hilang setelah dipakai istirahat (hipertensi), batuk berkepanjangan

± 1 bulan atau disertai dengan darah (TBC), nafas pendek tersengal-sengal, sesak nafas, batuk, nafas berat yang berbunyi (asma), rasa sering kencing, mudah lapar, mudah haus terutama pada malam hari (DM), dan klien mengatakan tidak menderita penyakit hepatitis, IMS (Infeksi Menular Seksual/penyakit kelamin) dan HIV/AIDS (Human Immuno Defisiensi Virus/Aquired Immuno Devisiensi Syndrome).

4. RIWAYAT OBSTETRI a. Riwayat Haid:

Menarche : 13 tahun Nyeri Haid : tidak ada

Siklus : 30 hari Lama : 6-7 hari

Warna darah : merah kecoklatan Leukhorea : tidak ada Banyaknya : 3-4 pembalut dalam sehari

b. Riwayat Kehamilan sekarang : 1) Hamil ke 2, usia 20 minggu 2) HPHT : 31 Maret 2021 3) HPL : 07 Januari 2022 4) Gerak janin

 Pertama kali : ibu mengatakan gerakan janin terasa di usia kehamilan ± 4 bulan

 Frekuensi dalam 12 jam: ibu mengatakan frekuensinya ± 10 x 5) Tanda bahaya : tidak ada

6) Kekhawatiran khusus : tidak ada 7) Imunisasi TT : TT Lengkap 8) ANC : 2 x

(5)

Riwayat ANC

ANC

Ke Tanggal Tempat

Suplement & Fe (Jenis, Jml & aturan

minum)

MASALAH TINDAKAN/

PENDKES

1 26 Mei 2021 Puskesmas

Tengaran

Asam folat 10 (1x1) B6 10 (2x1)

Mual dan muntah -) Memberitahu ibu bahwa mual dan muntah pada awal kehamilan adalah hal yang wajar jika muntahnya tidak > 6x perhari

-) Memberitahu ibu cara mengurangi mual dengan makan sedikit tapi sering dan hindari makan makanan yang mengandung gas seperti nangka, makanan bersantan dan berminyak

3 07 Juni 2021 Puskesmas Tengaran

Sf 30 (1x1) Kalk 30 (1x1)

Tidak ada keluhan -) Memberitahu ibu tentang perawatan sehari – hari pada ibu hamil

-) Melakukan pemeriksaan laboratorium

2 12 Juli 2021 BPM Sf 30 (1x1)

Kalk 30 (1x1)

Tidak ada keluhan -) Menganjurkan ibu tentang untuk tetap memenuhi kebutuhan nutrisi pada ibu hamil.

-) Memberitahu ibu tentang gizi ibu hamil

(6)

5. Riwayat Kehamilan persalinan dan nifas yang lalu: Ibu mengatakan kehamilan ini adalah kehamilan pertama

Tahun

Kehamilan Persalinan Nifas

Kead anak sekarang Frek

ANC

KELUHAN/

PENYULIT UK Jenis Penolong JK/ BB Penyulit IMD Penyulit Asi eks

2017 6x - 39

mgg

Spontan Bidan Laki- laki/

3200 gram

- Ya - Ya Sehat

6. RIWAYAT KB : Ibu mengatakan pernah memakai KB a. Jika pernah :

Jenis Kontrasepsi Lama Pemakaian Keluhan Alasan dilepas

Implan 3 tahun Tidak haid Ingin memiliki anak lagi

b. Rencana setelah melahirkan: Ibu mengatakan belum ada rencana KB

(7)

7. POLA PEMENUHAN KEBUTUHAN SEHARI-HARI:

Sebelum hamil : a. Nutrisi

1) Makan

a) Frekuensi makan pokok : 3 x perhari

b) Komposisi :

 Nasi : 3 x @ 1 piring (sedang / penuh)

 Lauk : 2 x @ 1 potong (sedang / besar), jenisnya tempe, tahu, ayam, ikan (secara bergantian)

 Sayuran: 1 x @ 1 mangkuk sayur ; jenis sayuran bayam, kangkung, kacang panjang, soup (secara bergantian)

 Buah : 1 x sehari; jenis pisang, apel, jeruk (secara bergantian) c) Camilan : 1x sehari; jenis makanan ringan (tidak sering)

d) Pantangan : tidak ada 2) Minum

a) Jumlah total 8 gelas perhari; jenis air putih b) Susu - gelas perhari ; jenis susu -

3) Perubahan selama hamil ini :

Ibu mengatakan bahwa selama kehamilan mengkonsumsi susu ibu hamil 1x/hari dan lebih banyak nyemil.

b. Eliminasi

1) Sebelum hamil a) Buang air kecil :

 Frekuensi perhari: 5 x ; warna kekuningan khas b) Keluhan/masalah: tidak ada

c) Buang air besar :

 Frekuensi perhari : 1 x ; warna kuning , konsistensi lembek 2) Keluhan/masalah : tidak ada

3) Perubahan selama hamil ini : ibu mengatakan bahwa selama kehamilan tidak ada perubahan yang signifikan

(8)

c. Personal hygiene 1) Sebelum hamil :

 Mandi 2 x sehari

 Keramas 3 x seminggu

 Gosok gigi 2 x sehari

 Ganti pakaian 2 x sehari; celana dalam 2 x sehari

 Kebiasaan memakai alas kaki: ibu memakai alas kaki saat keluar rumah

2) Perubahan selama hamil ini : ibu mengatakan bahwa selama hamil tidak mengalami perubahan yang signifikan

d. Hubungan seksual 1) Sebelum hamil :

 Frekuensi: 2 x seminggu

 Contact bleeding : -

 Keluhan lain : -

2) Perubahan selama hamil ini : ibu mengatakan selama hamil jarang melakukan hubungan seksual

3) Sebelum hamil :

 Tidur malam 7 jam

 Tidur siang -

 Keluhan/masalah : tidak ada

Perubahan selama hamil ini : ibu mengatakan selama hamil menjadi tidur siang selama 2 jam

e. Aktivitas fisik dan olah raga 1) Sebelum hamil :

 Aktivitas fisik (beban pekerjaan) : ibu mengerjakan pekerjaan rumah tangga

 Olah raga : jenisnya jalan jalan frekuensi 1 x seminggu 2) Perubahan selama hamil ini : ibu mengatakan selama hamil ini

mengurangi pekerjaan rumah yang berat-berat 3) Kebiasaan yang merugikan kesehatan :

a) Merokok : ibu mengatakan tidak merokok

(9)

b) Minuman beralkohol : ibu mengatakan tidak minum alkohol c) Obat-obatan : ibu mengatakan tidak mengkonsumsi obat d) Jamu : ibu mengatakan tidak minum jamu

8. Riwayat Psikososial-spiritual 1) Riwayat perkawinan :

a) Status perkawinan : menikah , umur waktu menikah : 23 th.

b) Pernikahan ini yang ke 1 sah lamanya 6 tahun c) Hubungan dengan suami : baik

2) Kehamilan ini diharapkan oleh ibu, suami, keluarga;

Respon & dukungan keluarga terhadap kehamilan ini : baik

Mekanisme koping (cara pemecahan masalah) : musyawarah bersama keluarga

3) Ibu tinggal serumah dengan : suami

4) Pengambil keputusan utama dalam keluarga : suami

Dalam kondisi emergensi, ibu dapat mengambil keputusan sendiri.

5) Orang terdekat ibu : suami

6) Yang menemani ibu untuk kunjungan ANC : suami.

7) Adat istiadat yang dilakukan ibu berkaitan dengan kehamilan : tidak ada 8) Rencana tempat dan penolong persalinan yang diinginkan : Puskesmas 9) Penghasilan perbulan: Rp. 2.000.000 Cukup

10) Praktek agama yang berhubungan dengan kehamilan :

a) Kebiasaan puasa /apakah ibu berpuasa selama hamil ini : tidak puasa b) Keyakinan ibu tentang pelayanan

kesehatan : ...

ibu dapat menerima segala bentuk pelayanan kesehatan yang diberikan oleh nakes wanita maupun pria;

tidak boleh menerima transfusi darah;

tidak boleh diperiksa daerah genitalia,

lainnya : ...

(10)

11) Tingkat pengetahuan ibu :

Hal-hal yang sudah diketahui ibu : ibu sudah mengerti tentang kebutuhan nutrisi pada kehamilan.

Hal-hal yang ingin diketahui ibu : ibu ingin mengetahui perubahan fisiologis pada TM II ini dan tanda bahaya TM II

D. DATA OBYEKTIF 1. PEMERIKSAAN FISIK

a. Pemeriksaan Umum

1) Keadaan Umum : Baik

2) Kesadaran : Composmentis

3) Tensi : 12070 mmHg

4) Nadi : 78 x/menit

5) Suhu : 36,5oC

6) RR : 20 x/menit

7) BB Sebelum / Sekarang : 52kg / 55 kg

8) TB : 158 cm

9) LILA : 26 cm

10) IMT : 22,08 kg/m2

b. Status Present

Kepala : Kulit kepala bersih, rambut bersih, tidak rontok Mata : Simetris. Sklera tidak ikterus, konjungtiva tidak

pucat

Hidung : Simetris, tidak ada polip, septum di tengah

Mulut : Bibir tidak kering, tidak pucat, tidak ada stomatitis, gigi tidak ada caries, gigi tidak ada yang berlubang, lidah tidak kotor, nafas tidak bau aseton

Telinga : Simetris, tidak ada sekret

Leher : Tidak ada pembesaran kelenjar tiroid, kelenjar limfe, vena jugularis

Ketiak : Tidak ada pembesaran kelenjar limfe

Dada : Simetris, tidak ada ronkhi, tidak ada wheezing Perut : Tidak ada luka bekas operasi, tidak ada nyeri tekan Lipat paha : Tidak ada varises

Vulva : Tidak ada oedema, tidak ada varises dan sekret Ekstremitas : Tidak ada oedema, tidak ada varises, vaskularisasi

cepat

Punggung : Tidak ada kelainan tulang belakang Refleks patela : + / +

Anus : Tidak dilakukan pemeriksaan c. Status Obstetrik

1. Inspeksi :

(11)

Muka : Tidak ada oedema, tidak ada cloasma gravidarum Mamae : Simetris, membesar, putting susu menonjol,

terdapat hiperpigmentasi areola mamae

Abdomen : Membesar sesuai dengan usia kehamilan, tidak ada bekas luka jahitan, tidak ada striae gravidarum, terdapat linea nigra

Vulva : Bersih, tidak ada oedema, tanda chadwick, tidak ada varises, tidak ada condiloma aquminata, flour albus tidak ada

2. Palpasi

Leopold I : ballotement + , TFU 3 jari di bawah pusat Leopold II : -

Leopold III : - Leopold IV : - 3. TFU : - cm

4. TBJ : - gram 5. Auskultasi :

DJJ : 130 x/menit (Reguler) 2. Pemeriksaan penunjang :

Pada tanggal 07 Juni 2021 Golongan darah : 0

Hb : 11,4 gr/dl

HbsAg : Non reaktif

VCT : Non reaktif

Sypilis : Non reaktif E. ANALISA

Ny. A Umur 29 tahun G2P1A0usia kehamilan 20 minggu ballotement + Masalah : Ibu belum mengetahui tentang perubahan fisiologis TM II dan tanda bahaya pada TM II

Kebutuhan : Informasi tentang perubahan fisiologis TM II dan tanda bahaya pada TM II

F. PELAKSANAAN

(12)

Tanggal: 18 Agustus 2021 Jam :09.00 WIB

1. Memberi tahu ibu mengenai hasil pemeriksaan dan hasil laboratorium bahwa ibu dan bayi dalam keadaan sehat dengan BB 55 kg, TD 120/70 mmHg, N 78 x/menit, RR 20x/menit dan DJJ 130x/menit (Reguler)

Hasil : ibu mengetahui hasil pemeriksaan bahwa ibu dan bayi dalam keadaan baik.

2. Memberi pendidikan kesehatan pada ibu tentang ibu perubahan fisiologis yang terjadi pada kehamilan trimester 2 antara lain payudara membesar, puting mulai menonjol, areola (bagian coklat sekitar puting) mulai menghitam, perut mulai membesar, mungkin akan timbul bercak hitam di wajah.

Hasil : ibu mengerti dan dapat menjelaskan kembali perubahan fisiologis yang terjadi pada kehamilan trimester 2 antara lain payudara membesar, puting mulai menonjol, areola (bagian coklat sekitar puting) mulai menghitam, perut mulai membesar, mungkin akan timbul bercak hitam di wajah.

3. Memberitahu ibu mengenai tanda bahaya dalam kehamilan TM II yaitu adanya perdarahan pervaginam, pembengkakan di muka dan kaki, kejang, pusing yang tidak sembuh sembuh, nyeri perut bagian kiri, dan kunang kunang dan menganjurkan ibu untuk ke fasilitas kesehatan apabila menemukan tanda bahaya tersebut

Hasil : ibu mengerti dan mampu menyebutkan tanda bahaya dalam kehamilan dan bersedia untuk ke fasilitas kesehatan apabila menemukan tanda bahaya tersebut.

4. Mengingatkan ibu untuk tetap mengkonsumsi makanan yang bergizi seimbang dan memperbanyak asupan zat besi agar kadar hemoglobin pada tubuh ibu tidak turun. Makanan yang mengandung zat besi yaitu daging, hati, ikan, sayuran berwarna hijau, kacang-kacangan seperti kacang hijau, bayam.

Hasil : Ibu mengerti dan bersedia mengikuti anjuran yang diberikan.

5. Menganjurkan ibu untuk istirahat yang cukup serta jangan melakukan pekerjaan yang berat-berat.

(13)

Hasil : Ibu mengerti dan bersedia mengikuti anjuran yang diberikan

6. Memberikan suplemen Fe 500 mg (XXX) dengan dosis 1x1, Kalsium 500 mg (XXX) dengan dosis 1x1 dan memberi tahu cara meminumnya dengan air putih atau air jeruk, tidak boleh dengan teh, kopi, dll dan Sf diminum pada malam hari menjelang akan tidur.

Hasil : Ibu mengerti dan bersedia meminum suplemen yang diberikan.

7. Memberi tahu ibu untuk kunjungan ulang pada satu bulan mendatang atau jika ada keluhan

Hasil : ibu mengerti dan bersedia kunjungan pada satu bulan mendatang atau jika ada keluhan

Nama Pasien : Ny. A Usia : 29 tahun CATATAN PERKEMBANGAN Tanggal

dan Jam

CATATAN PERKEMBANGAN (SOAP) Nama dan

Paraf 24

Agustus 2021 09.00 WIB

1. Subyektif :

Ibu mengatakan sudah 2 hari ini susah buang air besar.

Ibu ingin mengetahui cara mengatasi ketidaknyamanannya.

2. Obyektif :

a. Pemeriksaan umum KU : Baik

Kesadaran : Composmetis TD : 100/70 mm/Hg Nadi : 78 x/ menit RR : 20 x/menit Suhu : 36,7oC BB : 57 kg

b. Leopold I : balotement +, TFU 3 jari

(14)

dibawah pusat Leopold II : - Leopold III : - Leopold IV : -

DJJ : 135 x/menit (Reguler) 3. Analisa :

Ny. A usia 29 tahun G2P1A0 usia kehamilan 21 minggu.

Masalah : Ketidaknyamanan konstipasi Kebutuhan : Informasi cara mengatasi konstipasi

4. Penatalaksanaan :

a. Memberitahu ibu hasil pemeriksaan bahwa ibu dalam kondisi sehat yaitu BB : 42 kg, TD : 100/70 mmHg , N : 78 x/m, RR : 20 x/m, S : 36,7oC, DJJ : 135 x/m (Reguler).

Hasil : Ibu mengerti dan merasa senang dengan hasil pemeriksaan

b.

Memberitahu pada ibu bahwa keluhan konstipasi adalah hal yang normal. Pada kehamilan konstipasi atau sembelit diakibatkan karena meningkatnya hormon-hormon tertentu seperti progesterone yang kemudian membuatsyaraf pembuangan bekerja lebih lambat dari kondisi normalnya.

Hasil : Ibu mengerti dengan penjelasan yang diberikan

c. Menganjurkan ibu untuk mengkonsumsi makanan yang tinggi serat, memperbanyak air putih atau asupan

(15)

cairan, olahraga teratur seperti jalan pagi atau sore. Konsumsi buah pisang raja sebelum makan atau konsumsi pepaya untuk memperlancar buang air besar.

Hasil : Ibu mengerti dan bersedia mengikuti anjuran yang diberikan.

d. Memberikan suplemen Fe 500 mg (XXX) dengan dosis 1x1, Kalsium 500 mg (XXX) dengan dosis 1x1 dan memberi tahu cara meminumnya dengan air putih atau air jeruk, tidak boleh dengan teh, kopi, dll dan Sf diminum pada malam hari menjelang akan tidur.

Hasil : Ibu mengerti dan bersedia meminum suplemen yang diberikan.

e. Memberitahu ibu untuk kunjungan ulang 1 bulan yang akan datang atau apabila ibu memiliki keluhan dapat segera ke fasilitas kesehatan

Hasil: Ibu mengerti dan bersedia melakukan kunjungan ulang

f. Mendokumentasikan seluruh hasil pemeriksaan

Hasil : Telah dilakukan

(16)
(17)

Nama Pasien : Ny. A Usia : 29 tahun CATATAN PERKEMBANGAN Tanggal

dan Jam

CATATAN PERKEMBANGAN (SOAP) Nama dan

Paraf 14

September 2021 09.00 WIB

1. Subyektif :

Ibu mengatakan bahwa BAB sudah lancar.

Ibu sudah tidak ada keluhan 2. Obyektif :

a. Pemeriksaan Umum KU : Baik

Kesadaran : Composmetis TD : 100/70 mm/Hg Nadi : 78 x/ menit RR : 20 x/menit Suhu : 36,7oC BB : 58 kg

c. Leopold I : balotement +, TFU setinggi pusat

Leopold II : - Leopold III : - Leopold IV : -

DJJ : 145 x/menit (Reguler) 3. Analisa :

Ny. A usia 30 tahun G2P1A0 usia kehamilan 24+2 minggu

4. Penatalaksanaan :

a. Menganjurkan ibu untuk tetap mengonsumi suplemen yang telah diberikan.

Hasil: ibu bersedia untuk mengkonsumsi

(18)

suplemen yang diberikan

b. Mengingatkan kembali pada ibu untuk mengkonsumsi makanan yang bergizi seimbang dan memperbanyak asupan zat besi agar kadar hemoglobin pada tubuh ibu tidak turun. Makanan yang mengandung zat besi yaitu daging, hati, ikan, sayuran berwarna hijau, kacang- kacangan seperti kacang hijau, bayam.

Hasil : Ibu sudah mengkonsumsi bayam, hati ayam, kacang hijau sesuai anjuran yang diberikan

c. Mengingatkan kembali pada ibu untuk tetap menjaga istirahat yang cukup, mengurangi aktifitas yang berat-berat.

Hasil : Ibu mengerti dan bersedia untuk istirahat cukup

d. Mendokumentasikan seluruh hasil pemeriksaan.

Hasil : Telah dilakukan

PEMBAHASAN

(19)

Berdasarkan hasil pengkajian didapatkan ibu bernama Ny. A usia 29 tahun G2P1A0 hamil 20 minggu, tidak tergolong ibu hamil dengan kehamilan beresiko, sesuai dengan teori (Rochjati, 2003) yaitu usia ibu pada saat kehamilan pertama ini tidak kurang dari sama dengan 16 tahun dan tidak lebih dari sama dengan 35 tahun, tinggi badan ibu tidak kurang dari sama dengan 145 cm, tidak menderita penyakit menular, menurun, dan menahun, tidak ada bengkak pada ekstremitas atau wajah dan tekanan darah tinggi, letak janin normal, serta tidak ada perdarahan dalam kehamilan. HPHT Ny. A adalah tanggal 31 Maret 2021 sehingga HPL-nya adalah 07 Januari 2022. Selama hamil gerakan janin aktif dan tidak ada tanda bahaya.

Pada tanggal 18 Agustus 2021 ibu melakukan kunjungan yang keempat kali.

Asuhan yang diberikan pada ibu hamil disesuaikan dengan teori standar pelayanan antenatal 10 T (Nurjasmi, 2016), yaitu:

1. Timbang berat badan dan ukur tinggi badan

Pada setiap kunjungan ANC, Ny. A selalu ditimbang berat badannya untuk mengetahui penambahan berat badan dan indeks masa tubuh selama hamil. Sebelum hamil Ny. A mengatakan berat badannya adalah 52 kg dan pada usia hamil 20 minggu berat badannya 55 kg dengan IMT 22,08 kg/m2. IMT Ny. A tergolong normal sesuai dengan teori Sulistyawati (2009) yaitu 17- 23 kg/m2.

Pada kunjungan pertama ANC Ny. A dilakukan pengukuran tinggi badan yaitu 158 cm. Tinggi badan Ny. A termasuk normal dan tidak beresiko sesuai dengan teori (Rochjati, 2003) tinggi badan ibu hamil yang tidak beresiko adalah tidak kurang dari 145 cm.

2. Pengukuran tekanan darah

Pengukuran tekanan darah dilakukan pada setiap kunjungan ANC Ny. A dengan hasil yang cenderung stabil dan normal yaitu sistole 100-120 dan diastol 70-80 mmHg. Menurut (Nurjasmi, 2016) ibu hamil dengan hipertensi yaitu dengan tekanan darah lebih dari sama dengan 140/90 mmHg.

(20)
(21)

3. Pengukuran Lingkar Lengan Atas (LILA)

Pengukuran LILA Ny.A dilakukan pada kunjungan awal dengan hasil 26 cm. Ukuran LILA yang normal adalah tidak kurang dari 23,5 cm (Nurjasmi, 2016).

4. Pengukuran tinggi fundus uteri

Pada kunjungan Ny. A tanggal 18 Agustus 2021 didapatkan hasil pengukuran TFU 3 jari di bawah pusat, hal ini normal sesuai dengan teori Ari Sulistyawati (2011) bahwa TFU pada usia hamil 20 minggu adalah 3 jari di bawah pusat.

5. Skrining status imunisasi tetanus dan memberikan imunisasi Tetanus Toksoid (TT) bila diperlukan

Pada saat pengkajian Ny. A telah mendapat imunisai TT5 Lengkap.

6. Memberikan tablet tambah darah akan menikah.

Pada saat kunjungan ANC yang terakhir, ibu telah mengonsumsi tablet tambah darah 30 tablet.

7. Periksa laboratorium (rutin dan khusus)

Selama hamil Ny. A melakukan pemeriksaan laboratorium satu kali, pada tanggal 07 Juni 2021 dengan hasil hemoglobin: 11,4 gr/dl, VCT : NR, HbsAg : NR, Sypilis NR, Golongan darah B. Hasil pemeriksaan laboratorium menunjukkan bahwa Ny. A tidak mengalami anemia.

8. Tatalaksana/ penanganan khusus

Menurut Emi Nurjasmi (2016) tatalaksana khusus dilakukan apabila ditemukan kelainan pada pemeriksaan ibu hamil dan dilakukan sesuai dengan standar dan kewenangan bidan. Pada kasus kehamilan Ny. A didapatkan kehamilan Ny. A fisiologis dan tidak ada kelainan, sehingga tidak perlu dilakukan tatalaksana khusus.

9. Temu wicara (konseling)

(22)

Pada setiap kunjungan ANC Ny. A diberikan konseling dan pendidikan kesehatan sesuai dengan kebutuhan Ny. A berupa keluhan yang dialami, dan informasi yang ingin diketahui.

Kunjungan yang dilakukan penulis pada masa kehamilan Ny.A dilaksanakan sebanyak 3 kali dimulai saat kunjungan ke empat pada usia kehamilan 20 minggu,. Pada tatalaksana kasus kunjungan pertama yang dilakukan penulis berfokus pada pengkajian data Ny.A. Hasil pengkajian data pada tanggal 18 Agustus 2021 didapat diagnosa Ny. A, usia 29 tahun, G2P1A0, usia kehamilan 20 minggu tidak ada keluhan. Tingkat pengetahuan ibu adalah ibu ingin mengetahui tanda bahaya trimester II. Asuhan yang diberikan adalah menjelaskan perubahan fisiologis TM II dan tanda bahaya trimester II. Serta mengingatkan ibu untuk memenuhi gizinya dan istirahat yang cukup. Ibu juga diberikan suplemen Sf dan kalk 30 tablet serta memberitahu cara meminumnya. Selanjutnya, menganjurkan ibu untuk melakukan kunjungan ulang 1 bulan yang akan datang atau apabila ada keluhan ke fasilitas kesehatan terdekat.

Menurut penelitian yang dilakukan oleh Retnorini DL, Widatiningsih S dan Masini, bahwa ibu hamil perlu konsumsi bahan-bahan pangan sumber zat besi, diantaranya daging, hati, ikan, susu, yoghurt, kacang-kacangan, serta sayuran berwarna hijau untuk meningkatkan Hb. Kandungan zat besi dalam kacang hijau paling banyak terdapat pada embrio dan kulit bijinya dengan jumlah kandungan zat besi pada kacang hijau sebanyak 6,7 mg per 100 gram kacang hijau dan salah satu bentuk penyajian kacang hijau yang paling efektif adalah dengan sari kacang hijau. Kacang hijau juga mengandung vitamin C yang membantu dalam melakukan penyerapan fe dalam tubuh karena dapat merubah bentuk feri menjadi fero (Retnorini, Widatiningsih and Marsini, 2017).

Menurut penelitian yang dilakukan (Pratitis and Kamidah, 2014) tentang hubungan antara pengetahuan ibu hamil tentang tanda bahaya kehamilan dengan kepatuhan pemeriksaan kehamilan menerangkan bahwa kehamilan yang diperkirakan normal dapat berkembang menjadi kehamilan patologi. jadi ibu hamil harus rutin untuk memeriksakan kehamilannya agar dapat deteksi

(23)

dini jika ada komplikasi kehamilan. Selain itu ibu hamil juga harus mengetahui tentang tanda bahaya kehamilan. Apabila ibu mengetahui tentang tanda bahaya kehamilan, ibu akan selalu waspada dan berhati-hati dengan cara selalu rutin memeriksakan kehamilannya. semakin tinggi pengetahuan seseorang tentang tanda bahaya kehamilan maka akan semakin patuh melakukan pemeriksaan kehamilan.

Kebutuhan kalsium meningkat selama kehamilan. Kalsium merupakan jenis mineral yang penting untuk mempertahankan kekuatan tulang dan gigi selama hamil. Tanpa tulang yang kuat, beban di perut bisa membuat mudah mengalami nyeri punggung. Bayi membutuhkan kalsium untuk pembentukan tulang dan gigi, mengembangkan kinerja jantung, otot, dan saraf selama ada di dalam perut ibunya. Kebutuhan kalsium meningkat selama kehamilan. Selain penting bagi kesehatan tulang ibu dan janin, asupan kalsium yang cukup dapat mengurangi kejadian hipertensi selama kehamilan, mengurangi risiko preeklampsia dan mencegah kelahiran premature (Purnasari, Briawan and Dwiriani, 2016).

Tablet zat besi (Fe) sangat dibutuhkan oleh wanita hamil, sehingga ibu hamil diharuskan untuk mengonsumsi tablet Fe minimal sebanyak 90 tablet selama kehamilannya. Kebutuhan akan zat-zat selama kehamilan meningkat, peningkatan ini ditingkatkan untuk memenuhi kebutuhan janin untuk bertumbuh (pertumbuhan janin memerlukan banyak darah zat besi, pertumbuhan plasenta dan peningkatan volume darah ibu, jumlahnya enzim 1000mg selama hamil (Arisman, 2007).

Pada kunjungan kedua yang dilakukan pada tanggal 24 Agustus 2021 di Puskesmas Tengaran, berdasarkan hasil anamnesa ibu mengatakan memiliki keluhan sudah BAB. Penulis memberitahu ibu bahwa keluhan susah BAB adalah hal yang fisiologis, untuk mengatasi keluhan tersebut ibu dianjurkan untuk mengkonsumsi buah pisang raja sebelum makan atau bisa dengan mengkonsumsi buah pepaya. Ibu juga diberikan suplemen Sf dan kalk 30 tablet serta memberitahu cara meminumnya.

Menurut salah satu penelitian yang dilakukan oleh (Indah and Rohmani, 2017) menyebutkan bahwa Analisis data tentang pengaruh konsumsi buah

(24)

pisang raja sebelum makan, minum air mineral, dan jalan-jalan pagi dengan kejadian konstipasi pada ibu hamil. Dalam hal ini, buah pisang raja sangat bermanfaat untuk menyehatkan usus besar sehingga bisa mencegah diare.

Bukan hanya serat saja yang terdapat di dalam buah pisang raja. Buah pisang raja juga megandung prebiotic yang berfungsi sebagai makanan bagi bakteri baik atau bakteri yang bermanfaat di dalam usus besar. Bakteri tersebut mampu menghasilkan enzim pencernaan dan juga vitamin yang bisa digunakan untuk memperlancar penyerapan makanan dan memperlancar buang air besar.

Dengan bertambahnya bakteri baik di dalam usus, maka secara otomatis akan bakteri jahat di dalam usus besar akan berkurang bahkan hilang tak tersisa.

Menurut penelitian Yati Dharmayati 2019 tentang pengaruh konsumsi buah pepaya terhadap kejadian konstipasi pada ibu hamil trimester iii menerangkan bahwa ibu hamil yang sebelumnya tidak mengalami konstipasi dapat memiliki masalah ini pada trimester kedua atau ketiga. Konstipasi diduga akibat penurunan peristaltis yang disebabkan relaksasi otot polos pada usus besar terjadi peningkatan jumlah progesteron. Jika sembelit dibiarkan berlangsung terus – menerus dapat menimbulkan timbulnya wasir, akibat terjadinya sembelit, ibu hamil akan menjadi sering mengejan ketika buang air besar, otot pada pembuluh darah di anus melemah, akibat keduanya dapat mempertinggi kemungkinan terjadinya wasir pada ibu hamil. Manfaat dari buah pepaya untuk membantu proses pencernaan, karena buah pepaya merupakan sumber yang kaya enzim proteliti yang berharga, seperti papapin, chymopapin, caricain dan glycyl endopeptidase (Dharmayati, 2019).

Menurut Herawati (2012), konstipasi pada masa kehamilan dapat diatasi dengan melakukan penyesuaian pola makan dan perubahan gaya hidup.

Makanan kaya serat (30-35gr/hari), misalnya: gandum, buah-buahan dan sayuran dapat meringankan konstipasi. Namun, mengkonsumsi makanan kaya serat dalam jumlah besar secara tiba-tiba dapat menyebabkan perut terasa tidak enak dan kembung. Buah pepaya mengandung banyak khasiat herbal salah satunya adalah serat buah pepaya mampu melancarkan buang air besar. Buah pepaya kaya akan enzim papain dan chymopapain. Papain adalah enzim proteolitik yang berfungsi meningkatkan masa tinja dengan air. Tinja menjadi

(25)

lebih lunak sehingga melancarkan buang air besar. Pepaya juga mengandung karpaina, yaitu suatu alkaloid yang berfungsi untuk melancarkan saluran pencernaan dan mencegah konstipasi (Lingga, 2010). Menurut asumsi peneliti, terjadinya perubahan pada ibu hamil tidak lagi mengalami konstipasi dikarenakan ibu hamil mengkonsumsi papaya yang mengandung tinggi serat sehingga BAB menjadi lancar,

Kunjungan ketiga dilakukan pada tanggal 14 September 2021. Pada kunjungan ketiga Ny. A tidak memiliki keluhan, keluhan susah BAB sudah teratasi dengan mengkonsumsi makanan yang dianjurkan bidan. Asuhan yang diberikan adalah mengingatkan ibu untuk memenuhi gizinya dan istirahat yang cukup. Mengingatkan kembali untuk melakukan kontrol ulang sewaktu-waktu jika ada keluhan.

(26)

DAFTAR PUSTAKA

Arisman (2007) Gizi Dalam Daur Kehidupan. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC.

Dharmayati, Y. (2019) ‘Pengaruh Konsumsi Buah Pepaya terhadap Kejadian Konstipasi pada Ibu Hamil Trimester III’, jurnal Keperawatan dan Kebidanan, pp. 1–5.

Indah, S. and Rohmani, A. Z. (2017) ‘Pengaruh Konsumsi Buah Pisang Raja, Minum Air Mineral dan Jalan-jalan Pagi Terhadap Kejadian Konstipasi Pada Ibu Hamil Trimester III di BPS Sunarsih Yudhawati’, Universitas Tribhuwana Tunggadewi Malang, 5(1), pp. 13–17.

Nurjasmi, E. (2016) Buku Acuan Midwifery Update. Pertama. Jakarta: Pengurus Pusat Ikatan Bidan Indonesia.

Pratitis, D. and Kamidah (2014) ‘Hubungan Antara Pengetahuan Ibu Hamil Tentang Tanda Bahaya Kehamilan Dengan Kepatuhan Pemeriksaan Kehamilan Di Bps Ernawati Boyolali’, Gaster, 11(2), pp. 15–24.

Purnasari, G., Briawan, D. and Dwiriani, C. M. (2016) ‘Asupan Kalsium Dan Tingkat Kecukupan Kalsium Pada Ibu Hamil Di Kabupaten Jember’, Jurnal MKMI, 12(4), pp. 261–268.

Retnorini, D. L., Widatiningsih, S. and Marsini (2017) ‘Pengaruh Pemberian Tablet Fe Dan Sari Kacang Hijau’, Jurnal Kebidanan, 6(12), pp. 8–16.

Rochjati, P. (2003) Skrining Antenatal Pada Ibu Hamil. Surabaya: Airlangga.

Sulistyawati A. Asuhan kebidanan pada masa kehamilan. Jakarta: Salemba Medika; 2009.

Sulistyawati, A. Asuhan Kebidanan pada Masa Kehamilan. Edisi Revi. Jakarta:

Salemba Medika. 2013

Varney, H. and Jan M.K, C. (2010) Buku Ajar Asuhan Kebidanan. 4th edn. 2010:

EGC.

Referensi

Dokumen terkait