LAPORAN KASUS
PRAKTIK KEBIDANAN STAGE KEHAMILAN DI PUSKESMAS TENGARAN
Disusun Untuk Memenuhi Tugas Praktik Stase Asuhan Kebidanan Holistik Kehamilan
Oleh :
NANI SUSILOWATI P1337424821256
PEMBIMBING INSTITUSI : NUR KHAFIDHOH,S.SiT.,M.Kes
PRODI PENDIDIKAN PROFESI BIDAN JURUSAN KEBIDANAN
POLTEKKES KEMENKES SEMARANG
i
ASUHAN KEBIDANAN PADA IBU HAMIL FISIOLOGIS PADA NY. K USIA 22 TAHUN G1P0A0 USIA HAMIL 7+5 MINGGU
DI PUSKESMAS TENGARAN
A. PENGKAJIAN
Tanggal : 19 Agustus 2021 Jam : 10.30 WIB
B. IDENTITAS PASIEN
Identitas Pasien Penanggung Jawab
Status : Suami
1. Nama : Ny. K 1. Nama : Tn. R
2. Umur : 22 tahun 2. Umur : 27 tahun
3. Agama : Islam 3. Agama : Islam
4. Pendidikan : SMA 4. Pendidikan : SMA
5. Pekerjaan : IRT 5. Pekerjaan : Wiraswasta
6. Suku Bangsa : Jawa 6. Suku Bangsa : Jawa
7. Alamat : Sruwen 3/7 7. Alamat : Sruwen 3/7
C. DATA SUBYEKTIF 1. ALASAN DATANG :
Ibu mengatakan ingin memeriksakan dirinya karena dirinya telat haid dan sudah melakukan tes kehamilan menggunakan test pack dan hasilnya garis 2.
2. KELUHAN UTAMA :
Ibu mengatakan mengalami mual muntah Uraian keluhan utama :
Ibu mengatakan merasa mual dan muntah sejak 1 minggu yang lalu. Mual muntah tidak setiap hari namun sering pada pagi hari dan saat mencium bau menyengat.
3. RIWAYAT KESEHATAN :
a. Penyakit/kondisi yang pernah atau sedang diderita :
Ibu mengatakan tidak sedang ataupun pernah menderita penyakit, seperti mudah lelah saat beraktivitas, nafas tersengal-sengal atau terengah-engah setelah selesai beraktivitas (jantung), pusing yang tidak hilang setelah dipakai istirahat (hipertensi), batuk berkepanjangan ± 1 bulan atau disertai dengan darah (TBC), nafas pendek tersengal-sengal, sesak nafas, batuk, nafas berat yang berbunyi (asma), rasa sering kencing, mudah lapar, mudah haus terutama pada malam hari (DM), penyakit hepatitis, IMS
(Infeksi Menular Seksual/penyakit kelamin) dan HIV/AIDS (Human Immuno Defisiensi Virus/Aquired Immuno Devisiensi Syndrome) dan ibu mengatakan tidak ada alergi makanan ataupun obat-obatan.
b. Riwayat penyakit dalam Keluarga (menular maupun keturunan) :
Klien mengatakan dalam keluarga tidak ada yang sedang ataupun pernah menderita penyakit, seperti mudah lelah saat beraktivitas, nafas tersengal- sengal atau terengah-engah setelah selesai beraktivitas (jantung), pusing yang tidak hilang setelah dipakai istirahat (hipertensi), batuk berkepanjangan ± 1 bulan atau disertai dengan darah (TBC), nafas pendek tersengal-sengal, sesak nafas, batuk, nafas berat yang berbunyi (asma), rasa sering kencing, mudah lapar, mudah haus terutama pada malam hari (DM), dan klien mengatakan tidak menderita penyakit hepatitis, IMS (Infeksi Menular Seksual/penyakit kelamin) dan HIV/AIDS (Human Immuno Defisiensi Virus/Aquired Immuno Devisiensi Syndrome).
4. RIWAYAT OBSTETRI a. Riwayat Haid :
Menarche : 13 tahun Nyeri haid : tidak ada Siklus : teratur, 28 hari
Lama : 6-7 hari
Warna darah : merah kecoklatan Leukhorea : tidak ada
Banyaknya : 3-4 x ganti pembalut perhari b. Riwayat Kehamilan sekarang :
1) Hamil ke 1, usia 7+5 minggu 2) HPHT : 27 Juni 2021 3) HPL : 03 Maret 2022 4) Gerakan janin
Pertama kali : Ibu mengatakan belum merasakan gerakan janin
Frekuensi dalam 12 jam : - kali 5) Tanda bahaya : tidak ada
6) Kekhawatiran khusus : tidak ada 7) Imunisasi TT : TT Lengkap 8) ANC : - x
2
Riwayat ANC ANC
Ke Tanggal Tempat Suplement & Fe
(Jenis, Jml & aturan minum) MASALAH TINDAKAN/
PENDKES
- - - -
c. Riwayat kehamilan persalinan dan nifas yang lalu: ibu mengatakan ini merupakan kehamilan pertamanya
Tahun
Kehamilan Persalinan Nifas
Kead anak sekarang Frek ANC KELUHAN/PENYULIT UK Jenis Penolong JK/ BB Penyulit IMD Penyulit Asi eks
- - - - - - - - - - - -
5. RIWAYAT KB :
Jika pernah : ibu belum pernah menggunakan alat kontasepsi
Jenis Kontrasepsi Lama Pemakaian Keluhan Alasan dilepas
- - - -
Rencana setelah melahirkan: ibu mengatakan belum ada rencana KB
6. POLA PEMENUHAN KEBUTUHAN SEHARI-HARI Sebelum hamil :
a. Nutrisi 1) Makan
a) Frekuensi makan pokok : 3 x perhari b) Komposisi
Nasi : 3 x @ 1 piring sedang
Lauk : 3 x @ 1 potong sedang, jenisnya telur, tahu, tempe, ayam, ikan
Buah : 1 x sehari, jenis pepaya, jeruk, pisang Camilan : 1 x sehari, jenis keripik, biskuit c) Pantangan : tidak ada
2) Minum
a) Jumlah total 8-9 gelas perhari, jenis air putih, teh b) Susu : tidak rutin minum susu
3) Perubahan selama hamil ini : ibu mengatakan semenjak mual muntah, frekuensi makan dan minum ibu berkurang karena tidak nafsu makan.
b. Eliminasi
1) Sebelum hamil a) Buang air kecil :
Frekuensi perhari : 7x, warna kuning jernih Keluhan/masalah : tidak ada
b) Buang air besar :
Frekuensi perhari : 1x, warna kecoklatan, konsistensi lembek Keluhan/masalah : tidak ada
2) Perubahan selama hamil ini : ibu mengatakan bahwa selama kehamilan ini belum ada perubahan.
c. Personal hygiene 1) Sebelum hamil :
Mandi 2x sehari Keramas 3x seminggu Gosok gigi 2x sehari
Ganti pakaian 2x sehari, celana dalam 2x sehari
Kebiasaan memakai alas kaki : ibu selalu memakai alas kaki apabila keluar rumah
2) Perubahan selama hamil ini : ibu mengatakan tidak ada perubahan selama hamil ini
d. Hubungan seksual 1) Sebelum hamil :
Frekuensi 3x seminggu Contact bleeding : tidak ada Keluhan lain : tidak ada
2) Perubahan selama hamil ini : ibu mengatakan belum melakukan hubungan seksual selama hamil ini
e. Istirahat/tidur
1) Sebelum hamil : Tidur malam 7-8 jam
Tidur siang : 30 menit – 1 jam Keluhan/masalah : tidak ada
2) Perubahan selama hamil ini : ibu mengatakan tidak ada perubahan f. Aktivitas fisik dan olahraga
1) Sebelum hamil :
Aktivitas fisik (beban pekerjaan) : ibu setiap hari bekerja sebagai ibu rumah tangga, membereskan rumah, menyuci, menyapu, menyetrika.
2) Perubahan selama hamil ini : ibu mengatakan bahwa selama kehamilan ini belum ada perubahan
g. Kebiasaan yang merugikan kesehatan :
1) Merokok : ibu mengatakan tidak merokok
2) Minuman beralkohol : ibu tidak mengkonsumsi minuman beralkohol 3) Obat-obatan : ibu mengatakan tidak mengkonsumsi obat-obatan 4) Jamu : ibu mengatakan tidak mengkonsumsi jamu 7. RIWAYAT PSIKOSOSIAL-SPIRITUAL
a. Riwayat perkawinan :
1) Status perkawinan : menikah, umur waktu menikah : 22 tahun 2) Pernikahan ini yang ke 1, sah, lamanya 3 bulan
3) Hubungan dengan suami : baik
b. Kehamilan ini diharapkan oleh ibu, suami, keluarga
Respon & dukungan keluarga terhadap kehamilan ini : sangat mendukung c. Mekanisme koping (cara pemecahan masalah) : musyawarah/berdiskusi d. Ibu tinggal serumah dengan : suami
e. Pengambilan keputusan dalam keluarga : suami
Dalam kondisi emergensi, ibu dapat mengambil keputusan sendiri f. Orang terdekat ibu : suami
Yang menemani ibu untuk kunjungan ANC : suami
g. Adat istiadat yang dilakukan ibu berkaitan dengan kehamilan : 4 bulanan h. Rencana tempat dan penolong persalinan yang diinginkan : Puskesmas oleh
bidan
i. Penghasilan perbulan : Rp 2.500.000, cukup
j. Praktek agama yang berhubungan dengan kehamilan :
1) Kebiasaan puasa / apakah ibu berpuasa selama hamil ini : tidak berpuasa 2) Keyakinan ibu tentang pelayanan kesehatan :
ibu dapat menerima segala bentuk pelayanan kesehatan yang diberikan oleh nakes wanita maupun pria;
tidak boleh menerima transfusi darah;
tidak boleh diperiksa daerah genitalia,
lainnya : ...
k. Tingkat pengetahuan ibu :
Hal-hal yang sudah diketahui ibu : ibu sudah mengetahui tanda-tanda kehamilan
Hal-hal yang ingin diketahui ibu : ibu ingin mengetahui tentang cara mengatasi mual
D. DATA OBYEKTIF 1. PEMERIKSAAN FISIK
a. Pemeriksaan Umum
1) Keadaan Umum : Baik
2) Kesadaran : Composmentis
3) Tensi : 100/70 mmHg
4) Nadi : 85x/menit
5) Suhu : 36,3oC
6) RR : 20 x/menit
7) BB Sebelum / Sekarang
: 48kg / 48 kg
8) TB : 154 cm
9) LILA : 25 cm
10 )
IMT : 20,86 kg/m2
b. Status Present
Kepala : Kulit kepala bersih, rambut bersih, tidak rontok
3
Mata : Simetris. Sklera tidak ikterus, konjungtiva tidak pucat Hidung : Simetris, tidak ada polip, septum di tengah
Mulut : Bibir tidak kering, tidak pucat, tidak ada stomatitis, gigi tidak ada caries, gigi tidak ada yang berlubang, lidah tidak kotor, nafas tidak bau aseton
Telinga : Simetris, tidak ada sekret
Leher : Tidak ada pembesaran kelenjar tiroid, kelenjar limfe, vena jugularis
Ketiak : Tidak ada pembesaran kelenjar limfe
Dada : Simetris, tidak ada ronkhi, tidak ada wheezing Perut : Tidak ada luka bekas operasi, tidak ada nyeri tekan Lipat paha : Tidak ada varises
Vulva : Tidak ada oedema, tidak ada varises dan sekret
Ekstremitas : Tidak ada oedema, tidak ada varises, vaskularisasi cepat
Punggung : Tidak ada kelainan tulang belakang Refleks patela : + / +
Anus : Tidak dilakukan pemeriksaan c. Status Obstetrik
1. Inspeksi :
Muka : Tidak ada oedema, tidak ada cloasma gravidarum Mamae : Simetris, membesar, putting susu menonjol, terdapat
hiperpigmentasi areola mamae
Abdomen : Membesar sesuai dengan usia kehamilan, tidak ada bekas luka jahitan, tidak ada striae gravidarum, terdapat linea nigra
Vulva : Bersih, tidak ada oedema, tanda chadwick, tidak ada varises, tidak ada condiloma aquminata, flour albus tidak ada
2. Palpasi
Leopold I : belum teraba Leopold II : -
Leopold III : - Leopold IV : - 3. TFU : - cm
4. TBJ : - gram 5. Auskultasi :
DJJ : - x/menit Frekuensi : - d. Pemeriksaan penunjang :
Tanggal : 18 Agustus 2021
Hasil Plano Test : Positif (Garis 2)
E. ANALISA
Diagnosa Kebidanan : Ny. K usia 22 tahun G1P0A0 amenorea 7+5 minggu Masalah : Ketidaknyamanan mual dan muntah
Kebutuhan : Informasi cara mengatasi ketidaknyamanan mual dan muntah
F. PENATALAKSANAAN
Tanggal : 19 Agustus 2021 Jam : 10.30 WIB
1. Memberitahu ibu hasil pemeriksaan bahwa kondisi ibu baik, Keadaan umum baik, tanda-tanda vital dalam batas normal yaitu TD : 100/70 mmHg, N : 85 x/menit , RR: 20x/ menit, S : 36,3C, BB : 48 kg. Saat ini usia kehamilan 7+5 minggu.
Hasil : Ibu mengetahui hasil pemeriksaan dan merasa senang
2. Menjelaskan pada ibu bahwa mual & muntah pada awal kehamilan merupakan hal yang fisiologis jika tidak lebih dari 6 kali/ hari, ini disebabkan oleh meningkatnya kadar hormone estrogen dan HCG dalam serum. Jika mual dan muntah sudah melebihi 6 kali/ hari maka segera datang ke fasilitas kesehatan terdekat..
Hasil: Ibu mengerti dengan penjelasan yang diberikan bahwa mual muntah yang terjadi adalah normal
3. Menganjurkan ibu untuk tetap memenuhi kebutuhan nutrisi dan cairan dan memberikan penkes cara mengatasi mual dan muntah yaitu dengan makan porsi sedikit tapi sering, menghindari makanan yang dapat merangsang untuk muntah, mengurangi makanan yang pedas, mengandung banyak lemak, asam, dan berminyak, tetap minum yang cukup untuk menghindari dehidrasi.
Hasil : ibu bersedia memenuhi kebutuhan nutrisi dan cairan.
4. Memberikan pendidikan kesehatan kepada ibu mengenai cara mengatasi mual muntah yang dialami ibu seperti menggunakan jahe hangat yang diminum satu minggu 3x. Jahe hangat ini dapat menurunkan hormone HCG dalam tubuh sehingga mual muntah yang dirasakan ibu menjadi berkurang atau mengkonsumsi makanan kecil seperti roti gandum, biskuit gandum, sereal, keringan buah, crakers, roti panggang, biskuit susu, popcorn, kismis, sebatang
5
coklat, roti putih, kue beras dipercaya dapat membantu memperingan mual muntah.
Hasil : Ibu bersedia mengkonsumsi sesuai yang disarankan.
5. Memberikan buku KIA kepada ibu dan menjelaskan manfaat dan kegunaannya kepada ibu dan suami.
Hasil: Ibu dan suami mengerti dengan penjelasan yang diberikan menganai buku KIA
6. Menganjurkan kepada ibu untuk datang kembali untuk melakukan pemeriksaan penunjang seperti pemeriksaan laboratorium meliputi pemeriksaan golongan darah, kadar hemoglobin, HbsAg (penyekit Hepaitits, VCT (voluntary counselling and testing) untuk mendeteksi penyakit HIV/AIDS, dan Syphilis.
Hasil : Ibu bersedia untuk datang untuk melakukan pemeriksaan laboratorium.
7. Memberikan Asam folat 1 mg (XXX) dengan dosis 1x1 sehari, serta vitamin B6 1,5 mg (XXX) dengan dosis 1x1 sehari, serta menganjurkan ibu untuk mengkonsumsinya secara teratur.
Hasil: ibu bersedia mengonsumsi suplemen sesuai aturan yang dianjurkan 8. Mendokumentasikan seluruh hasil pemeriksaan
Hasil : Telah dilakukan
Nama Pasien : Ny. K Usia : 22 tahun CATATAN PERKEMBANGAN Tanggal
dan Jam
CATATAN PERKEMBANGAN (SOAP) Nama dan
Paraf 23
Agustus 2021 08.00 WIB
1. Subyektif :
Ibu mengatakan masih merasakan mual dan muntah tapi sudah sedikit berkurang setelah mengkonsumsi jahe dan makanan kecil.
Ibu ingin mengetahui tanda bahaya kehamilan trimester I
Ibu ingin melakukan cek laboratorium 2. Obyektif :
Keadaan umum : baik
Kesadaran : composmentis a. Pemeriksaan fisik
BB : 48 kg
TD : 100/70 mmHg N : 78 x/m
RR : 18 x/m S : 36,6oC b. Palpasi
Leopold I : Belum teraba c. Pemeriksaan penunjang :
Golongan darah : B Hb : 11 gr/dl HbsAg : NR VCT : NR Syphilis : NR 3. Analisa :
Ny. K usia 22 tahun G1P0A0 amenorea 8+2 minggu
Masalah : Ketidaknyamanan mual muntah dan belum mengetahui tanda bahaya TM I Kebutuhan : Mengingatkan mengenai cara mengatasi mual muntah dan memberikan informasi tanda bahaya TM I
4. Penatalaksanaan :
a. Memberitahu ibu hasil pemeriksaan bahwa ibu dalam kondisi sehat yaitu BB : 48 kg, TD : 100/70 mmHg , N : 78 x/m, RR : 18 x/m, S : 36,6oC, Goldar : B, Hb : 11 gr/dl, HbsAg : NR, VCT : NR, Syphilis : NR
b. Menganjurkan ibu untuk tetap mengonsumi suplemen yang telah diberikan.
Hasil: ibu bersedia mengkonsumsi suplemen yang diberikan
c. Mengingatkan kembali pada ibu cara mengatasi mual muntah yang dialami ibu
7
yaitu dengan makan porsi kecil tetapi sering, menghindari makanan yang dapat merangsang untuk muntah, minum yang cukup untuk menghindari dehidrasi.
Menganjurkan ibu untuk mengkonsumsi minuman jahe hangat karena berdasarkan penelitian, minuman jahe hangat dapat mengurangi mual muntah pada ibu hamil.
Hasil : Ibu mengerti dan telah mengikuti anjuran yang telah diberikan, ibu mengatakan minuman jahe hangat mampu mengurangi mual yang dirasakan d. Memberikan pendkes tentang tanda
bahaya TM I yaitu perdarahan pervaginam, demam lebih dari 38oC, oedema pada muka, tangan dan kaki, kejang, pusing atau sakit kepala yang hebat, dan mual muntah yang berlebihan dan apabila terdapat tanda bahaya tersebut segera datang ke fasilitas kesehatan terdekat.
H : Ibu mengerti dan bersedia ke fasilitas terdekat apabila terdapat tanda bahaya tersebut.
e. Memberitahu ibu bahwa jadwal kunjungan selanjutnya yaitu 1 bulan yang akan datang atau jika ada keluhan ibu bisa segera datang ke tenaga kesehatan terdekat
Hasil : Ibu mengerti dan bersedia melakukan kunjungan ulang
f. Mendokumentasikan seluruh hasil pemeriksaan
Hasil : Telah dilakukan
Nama Pasien : Ny. K Usia : 22 tahun CATATAN PERKEMBANGAN Tanggal
dan Jam
CATATAN PERKEMBANGAN (SOAP) Nama dan
Paraf 18
September 2021 09.00 WIB
1. Subyektif :
Ibu mengatakan bahwa sudah tidak muntah namun masih sedikit mual dan ibu mengeluh sering kencing
2. Obyektif :
2) Pemeriksaan fisik BB : 48,5 kg TD : 110/70 mmHg N : 78 x/m
RR : 20 x/m S : 36,7oC 3) Palpasi
Leopold I : Belum teraba 4) Pemeriksaan penunjang :
Tidak dilakukan 3. Analisa :
Ny. K usia 22 tahun G1P0A0 amenorea 11 minggu
Masalah : Ketidaknyamanan sering kencing
Kebutuhan : Pendkes perubahan fisiologis TM I
4. Penatalaksanaan :
a. Memberikan pendkes tentang perubahan fisiologis ibu hamil bahwa sering kencing yang ibu alami adalah hal yang normal tekanan uterus pada kandung kemih, kadar natrium meningkat dalam tubuh.
Menganjurkan ibu untuk tetap menjaga kebersihan daerah genetalianya, segera
9
berkemih jika sudah terasa ingin kencing, perbanyak minum air putih di siang hari, jangan kurangi minum di malam hari kecuali jika sudah mengganggu tidur, kurangi minum kopi, teh, dan kola dengan kafein, jangan mengonsumsi obat tanpa konsultasi dokter.
Hasil : Ibu mengerti dengan anjuran yang diberikan
b. Menganjurkan ibu untuk menghindari minum terlalu banyak pada siang hari/
menjelang malam, menghindari minuman yang dapat meningkatkan produksi urin yaitu kopi dan teh serta segera berkemih apabila ada keinginan untuk BAK
H : Ibu bersedia melakukan sesuai anjuran
c. Memberitahu ibu untuk menjaga kebersihan organ kewanitaan karena sering pipis dengan mengeringkannya setelah pipis dengan handuk atau tisu, sehingga celana tidak basah yang dapat
menyebabkan tumbuh dan
berkembangnya bakteri di celana dalam serta sering-sering ganti celana dalam apabila basah.
H : ibu mengatakan akan melakukan saran petugas kesehatan.
d. Memberitahu ibu tanda bahaya yang berhubungan dengan buang air kecil yaitu adanya rasa nyeri dan perih seperti terbakar pada vagina saat buang air kecil kemungkinan adalah karena infeksi saluran kemih, selain itu apabila terjadi keputihan yang berwana kehijauan, bau
tidak sedap, dan disertai rasa gatal di sekitar kemaluan.
Hasil: Ibu dapat menyebutkan kembali tanda bahaya yang berhubungan dengan BAK yaitu rasa perih saat BAK dan keputihan yang berbau serta gatal.
e. Menganjurkan ibu untuk tetap mengkonsumsi suplemen yang diberikan.
Hasil : Ibu bersedia mengkonsumsi suplemen yng diberikan
f. Mendokumentasikan seluruh hasil pemeriksaan
Hasil : Telah dilakukan
11
PEMBAHASAN
Berdasarkan hasil pengkajian didapatkan ibu bernama Ny. K usia 22 tahun G1P0A0 hamil 7+5 minggu, tidak tergolong ibu hamil dengan kehamilan beresiko, sesuai dengan teori Poedji Rochjati (2003) yaitu usia ibu pada saat kehamilan pertama ini tidak kurang dari sama dengan 16 tahun dan tidak lebih dari sama dengan 35 tahun, tinggi badan ibu tidak kurang dari sama dengan 145 cm, tidak menderita penyakit menular, menurun, dan menahun, tidak ada bengkak pada ekstremitas atau wajah dan tekanan darah tinggi, letak janin normal, serta tidak ada perdarahan dalam kehamilan. HPHT Ny. K adalah tanggal 27 Juni 2021 sehingga HPL-nya adalah 03 Maret 2022. Selama hamil tidak ada tanda bahaya dan gerakan janin belum teraba.
Pada tanggal 19 Agustus 2021 ibu melakukan kunjungan yang pertama kali.
Asuhan yang diberikan pada ibu hamil disesuaikan dengan teori standar pelayanan antenatal 10 T (Nurjasmi, 2016), yaitu:
1. Timbang berat badan dan ukur tinggi badan
Pada setiap kunjungan ANC, Ny. K selalu ditimbang berat badannya untuk mengetahui penambahan berat badan dan indeks masa tubuh selama hamil.
Sebelum hamil Ny. K mengatakan berat badannya adalah 48 kg dan pada usia hamil 7+5 minggu berat badannya 48 kg dengan IMT 20,86 kg/m2. IMT Ny. K tergolong normal sesuai dengan teori Sulistyawati (2009) yaitu 17-23 kg/m2.
Pada kunjungan pertama ANC Ny. K dilakukan pengukuran tinggi badan yaitu 154 cm. Tinggi badan Ny. K termasuk normal dan tidak beresiko sesuai dengan teori (Rochjati, 2003) tinggi badan ibu hamil yang tidak beresiko adalah tidak kurang dari 145 cm.
2. Pengukuran tekanan darah
Pengukuran tekanan darah dilakukan pada setiap kunjungan ANC Ny. K dengan hasil yang cenderung stabil dan normal yaitu sistole 100-120 dan diastol 70-80 mmHg. Menurut (Nurjasmi, 2016) ibu hamil dengan hipertensi yaitu dengan tekanan darah lebih dari sama dengan 140/90 mmHg.
3. Pengukuran Lingkar Lengan Atas (LILA)
Pengukuran LILA Ny. K dilakukan pada kunjungan awal dengan hasil 25 cm. Ukuran LILA yang normal adalah tidak kurang dari 23,5 cm (Nurjasmi, 2016).
4. Pengukuran tinggi fundus uteri
Pada kunjungan Ny. K tanggal 23 Agustus 2021 didapatkan hasil pengukuran TFU belum teraba, hal ini normal sesuai dengan teori Ari Sulistyawati (2011) bahwa TFU pada usia hamil 7 minggu adalah belum teraba.
5. Skrining status imunisasi tetanus dan memberikan imunisasi Tetanus Toksoid (TT) bila diperlukan
Pada saat pengkajian Ny. K telah mendapat imunisai TT5 Lengkap.
6. Memberikan tablet tambah darah akan menikah.
Pada saat kunjungan ANC yang terakhir, ibu masih marasakan mual walaupun sudah berkurang daripada mual muntah yang dirasakan saat awal kunjungan oleh karena itu ibu masih mengkonsumsi B6 dan asam folat, setelah mual muntah sudah mereda maka akan segera diberi tablet Fe.
7. Periksa laboratorium (rutin dan khusus)
Selama hamil Ny. K melakukan pemeriksaan laboratorium satu kali, pada tanggal 23 agustus 2021 dengan hasil hemoglobin: 11 gr/dl, VCT : NR, HbsAg : NR, Sypilis NR, Golongan darah B. Hasil pemeriksaan laboratorium menunjukkan bahwa Ny. K tidak mengalami anemia.
8. Tatalaksana/ penanganan khusus
Menurut Emi Nurjasmi (2016) tatalaksana khusus dilakukan apabila ditemukan kelainan pada pemeriksaan ibu hamil dan dilakukan sesuai dengan standar dan kewenangan bidan. Pada kasus kehamilan Ny. K didapatkan kehamilan Ny. K fisiologis dan tidak ada kelainan, sehingga tidak perlu dilakukan tatalaksana khusus.
9. Temu wicara (konseling)
Pada setiap kunjungan ANC Ny. K diberikan konseling dan pendidikan kesehatan sesuai dengan kebutuhan Ny.K berupa keluhan yang dialami, dan informasi yang ingin diketahui.
Kunjungan yang dilakukan penulis pada masa kehamilan Ny. K dilaksanakan sebanyak 3 kali yaitu pada usia kehamilan Ny. K 7+5 minggu, 8+2 minggu dan 9 minggu. Pada tatalaksana kasus kunjungan pertama yang dilakukan penulis berfokus pada pengkajian data Ny. K. Hasil pengkajian data pada tanggal 19 Agustus 2021 didapat diagnosa Ny. K, usia 22 tahun, G1P0A0, amenorea 7+5 minggu dengan keluhan mual dan muntah. Tingkat pengetahuan ibu adalah ibu ingin mengetahui cara mengatasi keluhan mual dan muntah yang dialaminya.
13
Asuhan yang diberikan adalah menjelaskan adaptasi fisiologis penyebab keluhan mual muntah yang dialami ibu saat menginjak usia kehamilan trimester I dan menjelaskan kepada ibu tentang cara mengatasi ketidaknyamanan mual dan muntah dialami pada ibu hamil dengan makan porsi sedikit tapi sering, menghindari makanan yang dapat merangsang untuk muntah, mengurangi makanan yang pedas, mengandung banyak lemak, asam, dan berminyak, tetap minum yang cukup untuk menghindari dehidrasi, minum jahe hangat dan makan makanan ringan seperti biskuit, coklat, kismis, dll.
Hasil penelitian Putri et al., (2017) dapat disimpulkan bahwa baik secara klinis maupun statistik, minuman jahe hangat memberikan pengaruh terhadap penurunan frekuensi mual muntah pada ibu hamil trimester pertama. Jahe. Jahe yang diberikan adalah jehe emprit dalam bentuk pipihan dan dicampurkan dengan air panas, dan dapat diberikan gula merah sebagai pemanis dan diminum pada pagi hari. Jahe diberikan 3 kali seminggu.
Selain jahe mual muntah dapat diatasi dengan biscuit. Penelitian Mimin Sulistyawati tentang hubungan konsumsi makanan kecil di pagi hari dengan tingkat morning sickness pada ibu hamil, menunjukkan bahwa mengkonsumsi makanan kecil seperti roti gandum, biskuit gandum, sereal, keringan buah, crakers, roti panggang, biskuit susu, popcorn, kismis, sebatang coklat, roti putih, kue beras dipercaya dapat membantu memperingan mual muntah. Mual muntah tersebut disebabkan karena di pagi hari saat bangun tidur lambung berada dalam kondisi kosong yang dapat merangsang peningkatan asam lambung sehingga dibutuhkan konsumsi makanan kecil di pagi hari (Sulistyawati and Umamah, 2014).
Jahe sekurangnya mengandung 19 komponen yang berguna bagi tubuh yang salah satunya gingerol yaitu senyawa paling utama dan telah terbukti memiliki aktivitas antiemetik (antimuntah) yang manjur dengan bersifat memblok serotonin, yaitu senyawa kimia pembawa pesan. Senyawa serotonin menyebabkan perut berkontraksi dan menyebabkan rasa mual dan muntah pada ibu hamil. Gingerol pada jahe mampu memblok senyawa serotonin sehingga otot-otot saluran pencernaan akan mengendor dan rileks sehingga rasa mual banyak berkurang.
Selaint itu, suatu penelitian mengatakan melaporkan bahwa jahe sangat efektif menurunkan kerja dari metoklopamid yakni senyawa penginduksi mual muntah.
Kandungan lain dari jahe yang dapat mengurangi mual dan muntah pada ibu hamil adalah potassium, magnesium, dan vitamin B6 (pyridoxine) yang mampu mengendalikan atau mengurangi mual dan muntah dengan memberikan efek anti
kembung (karminatif) dengan mengeluarkan gas dari dari organ pencernaan. Jahe juga merupakan stimulant aromatic yang kuat, disamping dapat mengendalikan muntah dengan meningkatkan gerakan peristaltic usus, sehingga juga dapat mengurangi frekuensi mual muntah dengan memperbaiki kondisi psikologis.
Mekanisme dengan pemberian tambahan seduhan jahe hangat adalah kandungan senyawa alami yaitu potassium, magnesium dan vitamin B6 (pyridoxine) dalam jahe yang mampu memberikan sifat karminatif yaitu sifat anti kembung dengan mengeluarkan kelebihan gas pada sistem pencernaan, jadi kandungan senyawa alami tersebut mampu mengurangi mual dan muntah pada ibu hamil dengan mencegah kembung sebagai pemicu mual dan muntah. Kandungan utama jahe yaitu gingerol merupakan senyawa alami yang dapat memblok serotonin yaitu senyawa pembawa pesan mual dan muntah, sehingga apabila di blok maka akan mengurangi mual muntah dengan meningkatkan rileksasi pada organ pencernaan
Penanganan Emesis Gravidarum menurut (Kusmiyati, 2009)adalah :
Hal-hal yang harus dilakukan dalam mengatasi emesis gravidarum (Nonfarmakologis) :
a) Makanlah sesering mungkin dalam porsi kecil, siang hari untuk porsi besar dan malam hari cukup porsi kecil.
b) Lebih banyak istirahat, hal ini akan membantu mengurangi keletihan yang dapat menimbulkan rasa mual
c) Simpanlah beberapa makanan kecil seperti coklat atau cracker untuk dimakan sebelum turun dari tempat tidur di pagi hari.
d) Bangun tidur perlahan-lahan, luangkan waktu untuk bangkit dari tempat tidur secara perlahan-lahan.
e) Berolahraga dan hiruplah udara segar dengan melakukan olahraga ringan, berjalan kaki atau berlari-lari kecil akan membantu mengurangi rasa mual dan muntah di pagi hari.
f) Menu makanan yang banyak mengandung protein juga memiliki efek positif karena bersifat eupeptic dan efektif meredakan mual
g) Manajemen stres juga dapat berperan dalam menurunkan gejala mual
Pada kunjungan kedua yang dilakukan pada tanggal 23 Agustus 2021 di Puskesmas Tengaran, berdasarkan hasil anamnesa ibu mengatakan masih
15
merasakan mual muntah akan tetapi frekuensi mual muntah sudah mulai berkurang setelah mengkonsumsi jahe hangat atau makanan ringan. Penulis memberitahu ibu untuk terus mengkonsum makanan ringan dan jahe hangat serta mengonsumsi suplemen yang sudah diberikan. Ibu bersedia mengonsumsi suplemen sesuai anjuran. Memberikan pendkes tentang tanda bahaya TM I yaitu perdarahan pervaginam, demam lebih dari 38oC, oedema pada muka, tangan dan kaki, kejang, pusing atau sakit kepala yang hebat, dan mual muntah yang berlebihan dan apabila terdapat tanda bahaya tersebut segera datang ke fasilitas kesehatan terdekat.
Selanjutnya, menganjurkan ibu untuk melakukan kunjungan ulang apabila ada keluhan ke fasilitas kesehatan terdekat.
Menurut penelitian yang dilakukan (Pratitis and Kamidah, 2014) tentang hubungan antara pengetahuan ibu hamil tentang tanda bahaya kehamilan dengan kepatuhan pemeriksaan kehamilan, menerangkan bahwa kehamilan yang diperkirakan normal dapat berkembang menjadi kehamilan patologi. jadi ibu hamil harus rutin untuk memeriksakan kehamilannya agar dapat deteksi dini jika ada komplikasi kehamilan. Selain itu ibu hamil juga harus mengetahui tentang tanda bahaya kehamilan. Apabila ibu mengetahui tentang tanda bahaya kehamilan, ibu akan selalu waspada dan berhati-hati dengan cara selalu rutin memeriksakan kehamilannya. semakin tinggi pengetahuan seseorang tentang tanda bahaya kehamilan maka akan semakin patuh melakukan pemeriksaan kehamilan.
Didukung oleh penelitian yang dilakukan Priyanti et al., (2020) yang menyatakan semakin tinggi pemahaman ibu tentang pentingnya pemeriksaan kehamilan untuk kesehatan ibu dan bayi maka perilaku untuk mendapatkan pelayanan kesehatan untuk kehamilan semakin baik. Pengetahuan baik ibu hamil tentang pemeriksaan kehamilan maka kunjungan kehamilan antenatal care dengan jumlah kunjungan ≥ 6 kali.
Kunjungan ketiga dilakukan pada tanggal 18 September 2021. Pada kunjungan ketiga Ny. K mempunyai keluhan sering kencing. Asuhan yang diberikan adalah memberikan pendidikan kesehatan mengenai perubahan fisiologis ibu hamil bahwa sering kencing yang ibu alami adalah hal yang normal.
Tekanan uterus pada kandung kemih, kadar natrium meningkat dalam tubuh, menganjurkan ibu untuk tetap menjaga kebersihan daerah genetalianya, segera berkemih jika sudah terasa ingin kencing, perbanyak minum air putih di siang hari, jangan kurangi minum di malam hari kecuali jika sudah mengganggu tidur, kurangi minum kopi, teh, dan kola dengan kafein, jangan mengonsumsi obat tanpa
konsultasi dokter. Mengingatkan kembali untuk melakukan kontrol ulang sewaktu- waktu jika ada keluhan.
Menurut salah satu penelitian menyebutkan bahwa kecemasan selama kehamilan mucul akibat beberapa ketidaknyamanan yang dirasakan ibu tidak dapat ditangani dengan baik sehingga memicu timbulnya rasa cemas dan stress.
Kecemasan tersebut dapat dikurangi dengan adanya dukungan dari keluarga terutama suami. Dukungan suami yang dapat diberikan mencakup dukungan informasi, dukungan instrumental, dukungan emosi dan dukungan penilaian., dukungan informasi misalnya suami memberikan informasi mengenai perkembangan kehamilan dan persalinan yang diperoleh dari petugas kesehatan maupun media sosial dan dukungan instrumental diberikan untuk memenuhi kebutuhan fisik ibu hamil diantaranya adalah dukungan materi atau kesiapan finansial (Dewi et al., 2018)
17
DAFTAR PUSTAKA
Dewi, F. K., Rini, S., & Murniati. (2018). Korelasi Paritas Dan Dukungan Suami Dengan Kecemasan Ibu Hamil Di Desa Kembaran Wetan Kabupaten Purbalingga. Jurnal Kesehatan, XI(2), 45–51..
Kusmiyati, Y. (2009) Perawatan Ibu Hamil. Yogyakarta: Fitramaya Syafrudin.
Nurjasmi, E. (2016) Buku Acuan Midwifery Update. Pertama. Jakarta: Pengurus Pusat Ikatan Bidan Indonesia.
Pratitis, D. and Kamidah (2014) ‘Hubungan Antara Pengetahuan Ibu Hamil Tentang Tanda Bahaya Kehamilan Dengan Kepatuhan Pemeriksaan Kehamilan Di Bps Ernawati Boyolali’, Gaster, 11(2), pp. 15–24.
Priyanti,Sari, Dian Irawati, & Agustin Dwi Syalfina. (2020). Frekuensi Dan Faktor Risiko Kunjungan Antenatal Care. Jurnal Ilmiah Kebidanan (Scientific Journal of Midwifery), 6(1), 1–9. https://doi.org/10.33023/jikeb.v6i1.564 Putri, A. D. et al. (2017) ‘Efektifitas Pemberian Jahe Hangat dalam Mengurangi
Frekuensi Mual Muntah pada Ibu Hamil Trimester I’, pp. 99–105.
Rochjati, P. (2003) Skrining Antenatal Pada Ibu Hamil. Surabaya: Airlangga.
Sulistyawati, M. and Umamah, F. (2014) ‘Konsumsi Makanan Kecil Di Pagi Hari Mempengaruhi Morning Sickness Pada Ibu Hamil Trimester Pertama Di Wilayah Kerja Bps Ida Ayu Desa Becirongengor Sidoarjo’, Jurnal Ilmiah Kesehatan, 7(12), pp. 1–8.
Sulistyawati A. Asuhan kebidanan pada masa kehamilan. Jakarta: Salemba Medika;
2009.
Sulistyawati, A. Asuhan Kebidanan pada Masa Kehamilan. Edisi Revi. Jakarta:
Salemba Medika. 2013