• Tidak ada hasil yang ditemukan

LAPORAN KASUS PRAKTIK KEBIDANAN STAGE KEHAMILAN DI PUSKESMAS TENGARAN

N/A
N/A
qila kifa

Academic year: 2024

Membagikan "LAPORAN KASUS PRAKTIK KEBIDANAN STAGE KEHAMILAN DI PUSKESMAS TENGARAN "

Copied!
22
0
0

Teks penuh

(1)

LAPORAN KASUS

PRAKTIK KEBIDANAN STAGE KEHAMILAN DI PUSKESMAS TENGARAN

Disusun Untuk Memenuhi Tugas Praktik Stase Asuhan Kebidanan Holistik Kehamilan

Oleh :

NANI SUSILOWATI P1337424821256

PEMBIMBING INSTITUSI : NUR KHAFIDHOH,S.SiT.,M.Kes

PRODI PENDIDIKAN PROFESI BIDAN JURUSAN KEBIDANAN POLTEKKES KEMENKES SEMARANG

TAHUN 2021

(2)
(3)

ASUHAN KEBIDANAN PADA IBU HAMIL FISIOLOGIS PADA NY. F USIA 23 TAHUN G1P0A0 USIA HAMIL 25+3 MINGGU

DI PUSKESMAS TENGARAN

PENGKAJIAN

Tanggal : 19 Agustus 2021

Jam : 09.30 WIB

IDENTITAS PASIEN

Identitas Pasien Penanggung Jawab

Status : Suami

1. Nama : Ny. F 1. Nama : Tn. S

2. Umur : 23 tahun 2. Umur : 24 tahun

3. Agama : Islam 3. Agama : Islam

4. Pendidikan : SMP 4. Pendidikan : SMK

5. Pekerjaan : IRT 5. Pekerjaan : Karyawan swasta

6. Suku Bangsa

: Jawa 6. Suku

Bangsa

: Jawa

7. Alamat : Butuh 1/7 7. Alamat : Butuh 1/7

DATA SUBYEKTIF 1. ALASAN DATANG :

Ibu mengatakan ingin memeriksakan kehamilannya.

KELUHAN UTAMA :

Ibu mengatakan sudah 1 minggu ini susah buang air besar.

Uraian keluhan utama :

Ibu mengatakan sudah 1 minggu ini mengalami susah buang air besar.

RIWAYAT KESEHATAN :

Penyakit/kondisi yang pernah atau sedang diderita :

Ibu mengatakan tidak pernah/sedang menderita penyakit hipertensi : pusing, kepala berat, jantung : berdebar-debar, nyeri dada, DM : sering kencing, mudah haus, TBC : batuk berdahak disertai darah, hepatitis : sakit perut, mual, demam, PMS/HIV/AIDS : keputihan banyak berbau, gatal dan ibu mengatakan tidak ada alergi makanan ataupun obat-obatan.

Riwayat penyakit dalam Keluarga (menular maupun keturunan) :

(4)

Ibu mengatakan dalam keluarganya tidak ada yang menderita penyakit menular seperti TBC, Hepatitis, PMS dan penyakit menurun seperti hipertensi, jantung, DM dan tidak ada keturunan kembar.

RIWAYAT OBSTETRI a. Riwayat Haid :

Menarche : 14 tahun Nyeri Haid : tidak ada Siklus : teratur, 28 hari

Lama : 7 hari

Warna darah : merah kecoklatan Leukhorea : tidak ada

Banyaknya : 3-4x ganti pembalut perhari b. Riwayat Kehamilan sekarang :

1) Hamil ke 1, usia 25+3 minggu 2) HPHT : 22 Februari 2021

3) HPL : 29 November 2021

4) Gerakan janin

 Pertama kali :

Ibu mengatakan merasakan gerakan janin pertama pada 18 minggu kehamilan

 Frekuensi dalam 12 jam : ibu mengatakan frekuensinya ± 10 x 5) Tanda bahaya : tidak ada

6) Kekhawatiran khusus : tidak ada 7) Imunisasi TT : Lengkap

8) ANC : 4x AN

C Ke

Tanggal Tempat Suplemen &

Fe (Jenis&Jml)

Masalah Tindakan/Pendkes

1 03

April 2021

BPM B6 (X) 1x1 Asam Folat (XXX) 1x1

Mual, Pusing

Memberitahu ibu bahwa mual dan muntah pada awal kehamilan adalah hal yang wajar dan Memberitahu ibu cara mengurangi

mual dengan

(5)

makan sedikit tapi sering dan hindari makan makanan yang mengandung

gas seperti

nangka, makanan bersantan dan berminyak

2 10 Mei 2021

PKM Fe (XXX)

1x1 Kalk (X) 1x1

Tidak ada Melakukan pemeriksaan laboratorium 3 04 Juni

2021

BPM Fe (XXX)

1x1 Kalk (X) 1x1

Tidak ada Memberitahu ibu tentang perawatan sehari – hari pada ibu hamil

4 07 Juli 2021

PKM Fe (XXX)

1x1 Kalk (X) 1x1

Tidak ada -) Menganjurkan ibu tentang untuk tetap memenuhi kebutuhan nutrisi pada ibu hamil.

-) Memberitahu ibu tentang gizi ibu hamil

(6)

c. Riwayat Kehamilan Persalinan dan Nifas yang lalu : Tahu

n

Kehamilan Persalinan Nifas Kead

anak sekarang Frek

ANC

Keluhan/Pe nyakit

UK Jeni s

Penolon g

JK/B B

Penyuli t

IM D

Penyuli t

Asi Eksklusif

- - - -

2. RIWAYAT KB : tidak pernah a. Jika pernah :

Jenis Kontrasepsi Lama Pemakaian Keluhan Alasan dilepas

- - - -

b. Rencana Setelah Melahirkan : KB Suntik

3. POLA PEMENUHAN KEBUTUHAN SEHARI-HARI Sebelum hamil :

a. Nutrisi 1) Makan

a) Frekuensi makan pokok : 3 x perhari b) Komposisi

Nasi : 3 x @ 1 piring sedang

Lauk : 3 x @ 1 potong sedang, jenisnya telur, tahu, tempe, ayam, ikan

Buah : 1 x sehari, jenis pepaya, jeruk, pisang Camilan : 1 x sehari, jenis keripik, biskuit c) Pantangan : tidak ada

2) Minum

a) Jumlah total 9-10 gelas perhari, jenis air putih b) Susu : tidak pernah minum susu

3) Perubahan selama hamil ini :

Ibu mengatakan tidak ada perubahan selama hamil ini b. Eliminasi

1) Sebelum hamil a) Buang air kecil :

Frekuensi perhari : 7-8x, warna kuning jernih Keluhan/masalah : tidak ada

b) Buang air besar :

Frekuensi perhari : 1x, warna kecoklatan, konsistensi lembek Keluhan/masalah : tidak ada

2) Perubahan selama hamil ini :

(7)

Ibu mengatakan tidak ada perubahan selama hamil ini Personal hygiene

1) Sebelum hamil : Mandi 2x sehari Keramas 3x seminggu Gosok gigi 2x sehari

Ganti pakaian 2x sehari, celana dalam 2x sehari

Kebiasaan memakai alas kaki : ibu selalu memakai alas kaki apabila keluar rumah

2) Perubahan selama hamil ini : ibu mengatakan tidak ada perubahan selama hamil ini

c. Hubungan seksual 1) Sebelum hamil :

Frekuensi 3x seminggu Contact bleeding : tidak ada Keluhan lain : tidak ada

2) Perubahan selama hamil ini : ibu mengatakan semenjak hamil jarang melakukan hubungan seksual

d. Istirahat/tidur

1) Sebelum hamil : Tidur malam 7-8 jam

Tidur siang : 30 menit – 1 jam Keluhan/masalah : tidak ada

2) Perubahan selama hamil ini : ibu mengatakan tidak ada perubahan e. Aktivitas fisik dan olahraga

1) Sebelum hamil :

Aktivitas fisik (beban pekerjaan) : ibu setiap hari bekerja sebagai ibu rumah tangga, membereskan rumah, menyuci, menyapu, menyetrika.

2) Perubahan selama hamil ini : ibu mengatakan tidak ada perubahan f. Kebiasaan yang merugikan kesehatan :

1) Merokok : ibu mengatakan tidak merokok

2) Minuman beralkohol : ibu mengatakan tidak mengkonsumsi minuman beralkohol

3) Obat-obatan : ibu mengatakan tidak mengkonsumsi obat-obatan 4) Jamu : ibu mengatakan tidak mengkonsumsi jamu

(8)

4. RIWAYAT PSIKOSOSIAL-SPIRITUAL a. Riwayat perkawinan :

1) Status perkawinan : menikah, umur waktu menikah : 22 tahun 2) Pernikahan ini yang ke 1, sah, lamanya 10 bulan

3) Hubungan dengan suami : baik

b. Kehamilan ini diharapkan oleh ibu, suami, keluarga

Respon & dukungan keluarga terhadap kehamilan ini : sangat mendukung c. Mekanisme koping (cara pemecahan masalah) : musyawarah/berdiskusi d. Ibu tinggal serumah dengan : suami

e. Pengambilan keputusan dalam keluarga : suami

Dalam kondisi emergensi, ibu dapat mengambil keputusan sendiri f. Orang terdekat ibu : suami

Yang menemani ibu untuk kunjungan ANC : suami

g. Adat istiadat yang dilakukan ibu berkaitan dengan kehamilan : belum ada h. Rencana tempat dan penolong persalinan yang diinginkan : Puskesmas oleh

bidan

i. Penghasilan perbulan : Rp 2.500.000, cukup

j. Praktek agama yang berhubungan dengan kehamilan :

1) Kebiasaan puasa / apakah ibu berpuasa selama hamil ini : tidak berpuasa 2) Keyakinan ibu tentang pelayanan kesehatan :

ibu dapat menerima segala bentuk pelayanan kesehatan yang diberikan oleh nakes wanita maupun pria;

 tidak boleh menerima transfusi darah;

 tidak boleh diperiksa daerah genitalia,

 lainnya : ...

k. Tingkat pengetahuan ibu :

Hal-hal yang sudah diketahui ibu : ibu sudah mengetahui tentang tanda bahaya kehamilan

Hal-hal yang ingin diketahui ibu : ibu ingin mengetahui tentang cara mengatasi sulit buang air besar

(9)

DATA OBYEKTIF

1. PEMERIKSAAN FISIK a. Pemeriksaan Umum

1) Keadaan Umum : Baik

2) Kesadaran : Composmentis

3) Tensi : 110/70 mmHg

4) Nadi : 80x/menit

5) Suhu : 36,3oC

6) RR : 20x/menit

7) BB Sebelum / Sekarang

: 57 kg / 62 kg

8) TB : 155 cm

9) LILA : 24 cm

10 )

IMT : 57/(1,55)2 = 57/2,40 = 23,75 b. Status Present

Kepala : Kulit kepala bersih, rambut bersih, tidak rontok Mata : Simetris. Sklera tidak ikterus, konjungtiva tidak pucat Hidung : Simetris, tidak ada polip, septum di tengah

Mulut : Bibir tidak kering, tidak pucat, tidak ada stomatitis, gigi tidak ada caries, gigi tidak ada yang berlubang, lidah tidak kotor, nafas tidak bau aseton

Telinga : Simetris, tidak ada secret

Leher : Tidak ada pembesaran kelenjar tiroid, kelenjar limfe, vena jugularis

Ketiak : Tidak ada pembesaran kelenjar limfe

Dada : Simetris, tidak ada ronkhi, tidak ada wheezing Perut : Tidak ada luka bekas operasi, tidak ada nyeri tekan Lipat Paha : Tidak ada varises

Vulva : Tidak ada oedema, tidak ada varises dan sekret

Ekstremitas : Tidak ada oedema, tidak ada varises, vaskularisasi cepat

Punggung : Tidak ada kelainan tulang belakang Refleks Patela : + / +

Anus : Tidak ada hemoroid c. Status Obstetrik

1. Inspeksi :

Muka : Tidak ada oedema, tidak ada cloasma gravidarum Mamae : Simetris, membesar, putting susu menonjol, terdapat

hiperpigmentasi areola mamae

Abdomen : Membesar sesuai dengan usia kehamilan, pusat mendatar, tidak ada bekas luka jahitan, striae livide ada, hiperpigmentasi linea nigra

Vulva : Bersih, tidak ada oedema, tidak ada varises, tidak ada

(10)

condiloma aquminata, tidak ada PPV 2. Palpasi

Leopold I : TFU teraba setinggi pusat. Bagian fundus teraba satu bagian bulat besar lunak tidak melenting

Leopold II : Bagian kiri perut ibu teraba bagian kecil-kecil janin.

Bagian kanan perut ibu teraba satu bagian keras memanjang

Leopold III : Bagian bawah perut ibu teraba satu bagian bulat besar keras melenting

Leopold IV : Konvergen, Bagian bawah janin belum masuk PAP 3. TFU : 25 cm

4. TBJ : (25-12)x155 = 2.015 5. Auskultasi :

DJJ : 138x/menit (Reguler) d. Pemeriksaan penunjang :

Tanggal : 10 Maret 2021 Hemoglobin: 11,2 gr/dL Golongan darah: A HbSAg: Negatif HIV/AIDS: Negatif Gula darah sewaktu: 120 III. Analisis

Diagnosa Kebidanan

: Ny. F usia 23 tahun G1P0A0 hamil 25+3 minggu janin tunggal hidup intrauteri letak membujur preskep puka U

Masalah : Konstipasi

Kebutuhan : Pendkes cara mengatasi konstipasi

IV. PELAKSANAAN

Tanggal : 19 Agustus 2021 Jam : 19.30 WIB

1. Memberitahu ibu hasil pemeriksaan bahwa kondisi ibu dan janin baik serta sehat.

Hasil : Ibu mengerti dan merasa senang dengan hasil pemeriksaan

2. Menjelaskan pada ibu tentang konstipasi. Konstipasi yang ibu alami disebabkan oleh perut yang membesar. Membesarnya perut ibu hamil,

(11)

menimbulkan tekanan rahim. Penekanan itu semakin memengaruhi sistem kerja usus halus dan usus besar. Itu sebabnya, konstipasi sering terjadi pada kehamilan trimester kedua dan ketiga, tatkala perut semakin besar.

Hasil : Ibu mengerti dengan penjelasan yang diberikan

3. Menganjurkan ibu untuk mengkonsumsi makanan yang tinggi serat, memperbanyak air putih atau asupan cairan, olahraga teratur seperti jalan pagi atau sore. Konsumsi buah pisang raja sebelum makan atau konsumsi pepaya untuk memperlancar buang air besar.

Hasil : Ibu mengerti dan bersedia mengikuti anjuran yang diberikan.

4. Menganjurkan ibu untuk istirahat yang cukup, mengurangi pekerjaan yang berat-berat.

Hasil : Ibu mengerti dan bersedia mengikuti anjuran yang diberikan

5. Memberikan tablet Fe 500 mg (XXX) dengan dosis 1x1, Kalsium 500 mg (XXX) dengan dosis 1x1 serta menganjurkan ibu untuk mengkonsumsinya secara teratur

Hasil : Ibu bersedia mengikuti anjuran yang diberikan

6. Memberitahu ibu bahwa akan melakukan kunjungan selanjutnya yaitu 1 minggu lagi atau jika ada keluhan ibu bisa menghubungi tenaga kesehatan Hasil : Ibu mengerti dan bersedia melakukan kunjungan ulang

7. Mendokumentasikan seluruh hasil pemeriksaan Hasil : Telah dilakukan

Nama Pasien : Ny. F Usia : 23 tahun CATATAN PERKEMBANGAN Tanggal

dan Jam

CATATAN PERKEMBANGAN (SOAP) 14

September 2021 10.00 WIB

a. Subyektif :

Ibu mengatakan sudah bisa buang air besar setelah

mengkonsumsi buah pepaya dan memperbanyak konsumsi air putih, ibu sebelumnya khawatir jika sembelit berkelanjutan mempengaruhi kesehatan dirinya.

b. Obyektif :

(12)

- Pemeriksaan umum KU : Baik

Kesadaran : Composmetis TD : 100/70 mm/Hg Nadi : 78 x/ menit RR : 20 x/menit Suhu : 36,7oC BB : 67 kg - Palpasi

Leopold I : Bagian fundus teraba satu bagian bulat besar lunak tidak melenting (bokong), TFU teraba 3 jari diatas pusat

Leopold II : Bagian kiri perut ibu teraba bagian kecil-kecil janin (ekstremitas). Bagian kanan perut ibu teraba satu bagian keras memanjang (punggung)

Leopold III : Bagian bawah perut ibu teraba satu bagian besar keras melenting (kepala), sudah masuk PAP Leopold IV : konvergen

TFU : 26 cm TBJ : 2170

DJJ : 145 x/menit (Reguler) c. Analisa :

Ny. F Usia 23 Tahun G1P0A0 hamil 29+1 minggu janin tunggal hidup intrauteri letak membujur preskep puka U Masalah : tidak ada

Kebutuhan : penkes gizi dan tanda bahaya d. Penatalaksanaan :

1. Menjelaskan hasil pemeriksaan pada pasien bahwa secara umum keadaan baik, tanda-tanda vital dalam batas normal Hasil : pasien mengerti dengan penjelasan yang diberikan 2. Mengingatkan kembali pada ibu untuk mengkonsumsi

makanan yang bergizi seimbang dan memperbanyak asupan zat besi agar kadar hemoglobin pada tubuh ibu tidak turun. Makanan yang mengandung zat besi yaitu daging, hati, ikan, sayuran berwarna hijau, kacang-

(13)

kacangan seperti kacang hijau, bayam.

Hasil : Ibu sudah mengkonsumsi bayam, hati ayam, kacang hijau sesuai anjuran yang diberikan

3. Mengingatkan kembali pada ibu pendkes tentang kebutuhan gizi ibu hamil bahwa pada kehamilan awal, gizi ibu sangat penting digunakan untuk membantu pembentukan organ-organ janin. Ibu harus mengkonsumsi gizi seimbang, makan makanan yang mengandung asam folat seperti telur, brokoli, jeruk, bayam, hati sapi, pepaya, pisang, alpukat, kacang-kacangan, biji-bijian, dll, gunanya untuk membantu membentuk tabung syaraf janin, mencegah beberapa cacat lahir pada bayi.

Hasil : Ibu mengerti dan telah mengikuti anjuran yang telah diberikan

4. Mengingatkan kembali pada ibu untuk tetap menjaga istirahat yang cukup, mengurangi aktifitas yang berat- berat.

Hasil : Ibu mengerti dan bersedia mengikuti anjuran yang diberikan

5. Mengingatkan kembali pada ibu tentang tanda bahaya kehamilan trimester 2 yaitu demam tinggi (suhu tubuh

>38ºC), sakit kepala yang hebat, nyeri perut yang hebat, perdarahan serta menganjurkan ibu untuk segera pergi ke fasilitas kesehatan apabila menemukan salah satu tanda bahaya tersebut.

Hasil : Ibu mengerti dan bersedia mengikuti anjuran yang diberikan

6. Mengingatkan kembali pada ibu untuk melakukan kunjungan ulang 1 bulan setelah periksa pertama atau apabila terdapat keluhan sewaktu-waktu.

Hasil : Ibu mengerti dan akan melakukan kunjungan ulang 7. Memberitahu ibu untuk tetap mengkonsumsi vitamin yang

diberikan secara rutin

(14)

Hasil : Ibu mengatakan selalu mengkonsumsi vitamin secara rutin

8. Mendokumentasikan seluruh hasil pemeriksaan Hasil : Telah dilakukan

Nama Pasien : Ny. F Usia : 23 tahun CATATAN PERKEMBANGAN Tanggal

dan Jam

CATATAN PERKEMBANGAN (SOAP) 01

Oktober 2021 10.00 WIB

a. Subyektif :

Ibu sudah tidak ada keluhan sembelit, namum pinggang jika aktivitas berlebihan terasa sakit

b. Obyektif :

- Pemeriksaan umum KU : Baik

Kesadaran : Composmetis TD : 100/70 mm/Hg Nadi : 80 x/ menit RR : 20 x/menit Suhu : 36,6oC BB : 67,5 kg - Palpasi

Leopold I : Bagian fundus teraba satu bagian bulat besar lunak tidak melenting (bokong), TFU teraba 3 jari diatas pusat

Leopold II : Bagian kiri perut ibu teraba bagian kecil-kecil janin (ekstremitas). Bagian kanan perut ibu teraba satu bagian keras memanjang (punggung)

Leopold III : Bagian bawah perut ibu teraba satu bagian besar keras melenting (kepala), sudah masuk PAP Leopold IV : konvergen

TFU : 26 cm TBJ : 2170

DJJ : 140 x/menit, irama reguler

(15)

c. Analisa :

Ny. F Usia 23 Tahun G1P0A0 hamil 31+3 minggu janin tunggal hidup intrauteri letak membujur preskep puka U Masalah : nyeri pinggang

Kebutuhan : kebutuhan penkes body mekanik d. Penatalaksanaan :

1. Menjelaskan hasil pemeriksaan pada pasien bahwa secara umum keadaan baik, tanda-tanda vital dalam batas normal Hasil : pasien mengerti dengan penjelasan yang diberikan 2. Mengingatkan kembali pada ibu untuk mengkonsumsi

makanan yang bergizi seimbang dan memperbanyak asupan zat besi agar kadar hemoglobin pada tubuh ibu tidak turun. Makanan yang mengandung zat besi yaitu daging, hati, ikan, sayuran berwarna hijau, kacang- kacangan seperti kacang hijau, bayam.

Hasil : Ibu sudah mengkonsumsi bayam, hati ayam, kacang hijau sesuai anjuran yang diberikan

3. Mengingatkan kembali pada ibu untuk tetap menjaga istirahat yang cukup, mengurangi aktifitas yang berat- berat.

Hasil : Ibu mengerti dengan informasi yang diberikan 4. Mengajarkan ibu tentang body mekanik yaitu posisi yang

benar saat duduk, jongkok, tidur, bangun dari tidur, cara mengambil atau mengangkat barang dan berjalan.

Hasil : Ibu mampu menerapkan body mekanik

5. Mengingatkan kembali pada ibu untuk melakukan kunjungan ulang 1 bulan setelah periksa pertama atau apabila terdapat keluhan sewaktu-waktu.

Hasil : Ibu mengerti dan akan melakukan kunjungan ulang 6. Memberitahu ibu untuk tetap mengkonsumsi vitamin yang

diberikan secara rutin

Hasil : Ibu mengatakan selalu mengkonsumsi vitamin secara rutin

(16)

7. Mendokumentasikan seluruh hasil pemeriksaan Hasil : Telah dilakukan

(17)

BAB PEMBAHASAN

Penulis melakukan pengkajian pada ibu hamil trimester II. Berdasarkan pengkajian pertama yang dilakukan pada tanggal 19 Agustus 2021 penulis menemukan bahwa Ny. F berusia 23 tahun, hamil yang pertama usia 25+3 minggu dihitung dari HPHT yaitu pada tanggal 05 April 2020.

Berdasarkan data subyektif yang diperoleh penulis bahwa ibu mengalami ketidaknyamanan ibu hamil yaitu Konstipasi. Hal itu merupakan hal yang normal karena menurut Kusmiyati (2009), hormone progesteron selama kehamilan menimbulkan gerak usus makin berkurang dan dapat menyebabkan konstipasi. Selain itu juga karena perubahan pola makan. Peningkatan kadar progesteron menyebabkan peristaltik usus lambat, penurunan mobilitas sebagai akibat dari relaksasi otot-otot halus, penyerapan air dari calon meningkat tekanan pada usus yang membesar karena uterus yang ukurannya semakin besar terutama pada akhir kehamilan.

Selain itu membesarnya perut ibu hamil, menimbulkan tekanan rahim pada pembuluh darah balik panggul dan vena cava inferior (pembuluh darah balik besar di bagian kanan tubuh, yang menerima aliran darah dari tubuh bagian bawah).

Penekanan itu semakin memengaruhi sistem kerja usus halus dan usus besar. Itu sebabnya, konstipasi sering terjadi pada kehamilan trimester kedua dan ketiga, tatkala perut semakin besar. Penekanan rektum. Semakin besarnya perut, juga berdampak lanjutan, yaitu rektum (bagian terbawah usus besar) tertekan. Penekanan tersebut membuat jalannya feses menjadi tidak lancar, sehingga konstipasi terjadi.

Ada beberapa ketidaknyaman yang sering dialami oleh ibu hamil trimester II yaitu varises dan wasir, sering berkemih, sesak nafas, nyeri perut bawah, heartburn, kram pada kaki, gangguan tidur dan mudah lelah, nyeri punggung, konstipasi dan lain-lain (Sulistyawati, 2014: h. 133). Ibu tidak merasakan adanya tanda-tanda bahaya kehamilan hal ini diperlukan untuk melakukan deteksi dini gejala bahaya selama kehamilan diantaranya yaitu perdarahan melalui jalan lahir, sakit kepala hebat atau bengkak pada muka, tangan dan kaki (tanda pre-eklampsia, kejang (eklampsia), anemia, muntah terus, gerakan janin tidak ada/ berkurang, keluar air sebelum waktunya (Dewi dan Tri Sunarsih, 2011). Berdasarkan riwayat kunjungan antenatal bahwa ibu rutin periksa dan dapat diketahui bahwa ibu tidak memiliki penyakit yang membahayakan kesehatan ibu dan kehamilan ibu seperti TBC, PMS/ HIV/ AIDS, Hepatitis, jantung, Diabetes Mellitus, hipertensi dan asma sehingga dapat dilakukan

(18)

skreening dengan skor Poedji Rochjati bahwa ibu memiliki skor awal ibu hamil yaitu skor 2 dan tidak ada faktor resiko lainnya.

Data obyektif diperoleh melalui pemeriksaan fisik meliputi keadaan umum, tanda-tanda vital, pemeriksaan head to toe. Pada pemeriksaan pertambahan berat badan ibu yaitu mengalami peningkatan 5 kg dengan IMT 23,75 adalah hal yang normal karena kelebihan kenaikan berat badan bisa menyebabkan bayi makrosomia berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Pongcharoen et.all (2016). Pemeriksaan status obstetri meliputi inspeksi pada muka bahwa tidak ada cloasma gravidarum, mamae bahwa payudara ibu membesar, putting menonjol dan hiperpigmentasi areola, pada pemeriksaan abdomen didapatkan hasil bahwa ada linea nigra dan striae gravidarum dan pada vulva tidak ada PPV (Pengeluaran Pervaginam. Pada pemeriksaan dengan cara palpasi leopold I bahwa TFU teraba setinggi pusat bagian fundus teraba satu bagian bulat lunak tidak melenting adalah bokong, pada leopold II bahwa bagian kiri perut ibu teraba bagian kecil-kecil janin adalah bagian ekstremitas dan bagian kanan perut ibu teraba satu bagian keras memanjang ada tahanan adalah punggung, pada leopold III teraba satu bagian keras melenting adalah kepala dan leopold IV bahwa bagian terbawah janin yang berarti kepala belum masuk PAP.

Pengukuran TFU didapatkan hasil 25 cm sehingga dapat dihitung dengan rumus cara menghitung TBJ yaitu (TFU-12) x 155 didapatkan hasil yaitu 2015 gram. Pada pemeriksaan DJJ bahwa frekuensi DJJ normal.

Pemeriksaan penunjang yang dilakukan yaitu melalui pengambilan sampel darah untuk diperiksa Hb (11 gr %). Pada pasien ini tidak dilakukan pemeriksaan protein urin karena tidak ada indikasi. Menurut Kemenkes RI (2013), bahwa pemeriksaan penunjang yang meliputi kadar protein urine, test BTA, Sifilis dan USG dilakukan jika ada indikasi sedangkan untuk penyakit Malaria dan HIV rutin dilakukan jika terletak di daerah endemis.

Berdasarkan data subyektif dan obyektif yang diperoleh penulis memberikan asuhan sesuai dengan evidance based dan tidak ada kesenjangan antara teori dan praktik di lapangan. Asuhan yang diberikan yaitu memberikan pendidikan kesehatan tentang cara mengatasi konstipasi yang dialami oleh ibu yaitu dengan mengkonsumi makanan yang berserat, memenuhi asupan cairan, rutin melakukan olahraga serta menganjurkan ibu untuk mengkonsumsi buah pisang raja sebelum makan atau mengkonsumsi buah pepaya. Mengkonsumsi makanan berserat setiap hari. Ibu hamil perlu memperhatikan zat gizi makanan yang dikonsumsinya agar selalu seimbang.

Untuk itu makanan alami yang kaya akan serat yang terkandung pada sayur-sayuran

(19)

dan buah-buahan manjadi salah satu pilihan dalam menu santapan sehari-hari untuk mencegah atau mengatasi sembelit pada kehamilan. Contohnya buah dan sayuran yang banyak mengandung serat alami adalah pepaya dan sayur bayam.

Menurut salah satu penelitian yang dilakukan oleh (Indah and Rohmani, 2017) menyebutkan bahwa Analisis data tentang pengaruh konsumsi buah pisang raja sebelum makan, minum air mineral, dan jalan-jalan pagi dengan kejadian konstipasi pada ibu hamil trimester III. Dalam hal ini, buah pisang raja sangat bermanfaat untuk menyehatkan usus besar sehingga bisa mencegah diare. Bukan hanya serat saja yang terdapat di dalam buah pisang raja. Buah pisang raja juga megandung prebiotic yang berfungsi sebagai makanan bagi bakteri baik atau bakteri yang bermanfaat di dalam usus besar. Bakteri tersebut mampu menghasilkan enzim pencernaan dan juga vitamin yang bisa digunakan untuk memperlancar penyerapan makanan dan memperlancar buang air besar. Dengan bertambahnya bakteri baik di dalam usus, maka secara otomatis akan bakteri jahat di dalam usus besar akan berkurang bahkan hilang tak tersisa.

Berdasarkan hasil penelitian Sulistyowati (2016) olahraga teratur, pemenuhan cairan dan makanan berserat yang cukup dapat melancarkan BAB dan mengurangi konstipasi pada ibu hamil trimester III. Hasil penelitian Abidin (2017), terdapat pengaruh pemberian buah pepaya (makanan berserat) terhadap penurunan kejadian konstipasi pada ibu hamil. Hasil penelitian Indah dan Hakiki (2017) bahwa ibu hamil yang melakukan olahraga selama kehamilan seperti senam hamil tidak mengalami konstipasi.

Memperbanyak minum air putih. Minimal ibu hamil mengkonsumsi air putih sebanyak 8 gelas. Yang perlu diperhatikan adalah bahwa saat hamil tubuh menyerap banyak air, sehingga konsumsi air haruslah cukup, agar ibu hamil tidak mengalami dehidrasi. Selain itu, kecukupan air akan membantu dalam proses memperlunak feses, sehingga feses akan lebih mudah dikeluarkan dan sembelit pada kehamilan bisa diatasi dan dicegah. Selain air putih, cairan juga bisa diperoleh dari makan berkuah atau pun jus buah yang dianggap dapat mengatasi masalah sembelit pada ibu hamil.

Melakukan aktivitas fisik/ berolahraga secara teratur. Tentunya aktivitas dan olahraga pada ibu hamil berbeda pada umumnya olahraga dan aktivitas. Olahraga yang minimal dan tidak membahayakan ibu hamil serta janinnya. Dengan berolahraga dan aktivitas yang dianjurkan selain tubuh akan menjadi lebih segar dan juga lebih sehat, olahraga tersebut juga dapat meringankan sembelit. Ibu hamil bisa melakukan jalan kaki atau berenang. Senam Kegel juga dapat dilakukan untuk memperkuat otot

(20)

dasar panggul, membantu mempermudah pengeluaran feses, juga mempersiapkan ibu dalam menghadapi persalinannya kelak.

Memberikan pendkes tanda bahaya ibu hamil trimester II, menganjurkan ibu untuk jalan-jalan pagi santai di sekitar rumah untuk membantu posisi kepala masuk ke panggul ibu, memberikan tablet Fe 500 mg no. X (1x1) dan Kallsium 500 mg no.

X (1x1) dan diminum secara teratur.

Pada catatan perkembangan dilakukan pada tanggal 14 September 2021 dan 01 Oktober 2021 Usia kehamilan Ny. F 29+1 dan 31+3 minggu dihitung dari HPHT. Ibu mengatakan sudah bisa buang air besar dan kunjungan ke-3 mengalami nyeri pinggang. Pemeriksaan yang dilakukan sama dengan pemeriksaan yang dilakukan pada pemeriksaan pertama dan tidak ada kesenjangan teori dan praktik. Berdasarkan asuhan yang diberikan pada asuhan sebelumnya bahwa bagian terbawah janin belum masuk PAP. Asuhan yang diberikan berdasarkan data tersebut adalah memberikan pendidikan kesehatan tentang perubahan fisiologis ibu hamil trimester II, mengajarkan body mekanik yaitu posisi yang benar saat duduk, jongkok tidur, bangun dari tidur, cara mengambil/ mengangkat barang dan cara berjalan. Menurut Ummah F (2012), bahwa semakin baik body mekanik kejadian nyeri punggung akan semakin turun. Mekanika tubuh merupakan suatu usaha mengkoordinasikan sistem muskuloskeletal dan sistem saraf dalam mempertahankan keseimbangan, postur, dan kesejajaran tubuh selama mengangkat, membungkuk, bergerak, dan melakukan aktivitas sehari-hari.

(21)
(22)

DAFTAR PUSTAKA

Arisman (2007) Gizi Dalam Daur Kehidupan. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC.

Dharmayati, Y. (2019) ‘Pengaruh Konsumsi Buah Pepaya terhadap Kejadian Konstipasi pada Ibu Hamil Trimester III’, jurnal Keperawatan dan Kebidanan, pp. 1–5.

Indah, S. and Rohmani, A. Z. (2017) ‘Pengaruh Konsumsi Buah Pisang Raja, Minum Air Mineral dan Jalan-jalan Pagi Terhadap Kejadian Konstipasi Pada Ibu Hamil Trimester III di BPS Sunarsih Yudhawati’, Universitas Tribhuwana Tunggadewi Malang, 5(1), pp. 13–17.

Nurjasmi, E. (2016) Buku Acuan Midwifery Update. Pertama. Jakarta: Pengurus Pusat Ikatan Bidan Indonesia.

Pratitis, D. and Kamidah (2014) ‘Hubungan Antara Pengetahuan Ibu Hamil Tentang Tanda Bahaya Kehamilan Dengan Kepatuhan Pemeriksaan Kehamilan Di Bps Ernawati Boyolali’, GASTER, 11(2), pp. 15–24.

Purnasari, G., Briawan, D. and Dwiriani, C. M. (2016) ‘Asupan Kalsium Dan Tingkat Kecukupan Kalsium Pada Ibu Hamil Di Kabupaten JEMBER’, Jurnal MKMI, 12(4), pp. 261–268.

Retnorini, D. L., Widatiningsih, S. and Marsini (2017) ‘Pengaruh Pemberian Tablet Fe Dan Sari Kacang Hijau’, Jurnal Kebidanan, 6(12), pp. 8–16.

Rochjati, P. (2003) Skrining Antenatal Pada Ibu Hamil. Surabaya: Airlangga.

Sulistyawati A. Asuhan kebidanan pada masa kehamilan. Jakarta: Salemba Medika;

2009.

Sulistyawati, A. Asuhan Kebidanan pada Masa Kehamilan. Edisi Revi. Jakarta:

Salemba Medika. 2013

Varney, H. and Jan M.K, C. (2010) Buku Ajar Asuhan Kebidanan. 4th edn. 2010:

EGC.

Referensi

Dokumen terkait