• Tidak ada hasil yang ditemukan

arahan pengembangan agrowisata berdasarkan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "arahan pengembangan agrowisata berdasarkan"

Copied!
1
0
0

Teks penuh

(1)

v ARAHAN PENGEMBANGAN AGROWISATA BERDASARKAN POTENSI SUMBER DAYA LOKAL DAN KRITERIA PENGEMBANGAN

DI KECAMATAN JARO, KABUPATEN TABALONG

Nama Mahasiswa : Maulana Wahid Nomor Induk Mahasiswa : 08161040

Dosen Pembimbing : Elin Diyah Syafitri, S.T., M.Sc

ABSTRAK

Agrowisata merupakan salah satu ide pengembangan wilayah untuk menjawab permasalahan kesenjangan pembangunan yang anomali di perkotaan dan perdesaan. Pada RTRW Kabupaten Tabalong Tahun 2014-2034, dijelaskan bahwa Kecamatan Jaro diarahkan sebagai kawasan agrowisata. Kecamatan ini memiliki banyak potensi sumberdaya lokal, tetapi terdapat permasalahan, yaitu belum adanya realisasi atau pengadaan jenis wisata ini secara langsung di Kecamatan Jaro. Tujuan penelitian ini untuk menentukan arahan pengembangan agrowisata berdasarkan potensi sumber daya lokal dan kriteria pengembangan di Kecamatan Jaro, Kabupaten Tabalong. Terdapat tiga sasaran untuk mencapai tujuan penelitian. Analisis skoring skala likert digunakan untuk menganalisis potensi sumber daya lokal dalam penentuan zona pengembangan agrowisata.

Analisis konten dan analisis order digunakan untuk menentukan kriteria pengembangan agrowisata. Analisis deskriptif kualitatif digunakan pada perumusan arahan pengembangan agrowisata berdasarkan potensi sumber daya lokal dan kriteria pengembangan di Kecamatan Jaro, Kabupaten Tabalong. Hasil yang didapatkan pada analisis potensi sumber daya lokal dalam penentuan zona pengembangan agrowisata di Kecamatan Jaro, Kabupaten Tabalong diketahui bahwa Desa Garagata, Desa Nalui, dan Desa Muang menjadi zona inti agrowisata Kecamatan Jaro, sedangkan pada Desa Namun, Desa Teratau, Desa Purui, Desa Jaro, Desa Solan, dan Desa Lano menjadi zona pelayanan agrowisata Kecamatan Jaro, Kabupaten Tabalong. Pada penentuan kriteria pengembangan agrowisata di Kecamatan Jaro, Kabupaten Tabalong diperoleh hasil bahwa terdapat empat belas (14) butir kriteria pengembangan agrowisata di Kecamatan Jaro, Kabupaten Tabalong. Pada perumusan arahan pengembangan agrowisata berdasarkan potensi sumber daya lokal dan kriteria pengembangan di Kecamatan Jaro, Kabupaten Tabalong diperoleh hasil bahwa terdapat tujuh puluh tujuh (77) arahan yang dirumuskan pada zona inti agrowisata Kecamatan Jaro, serta terdapat dua puluh enam (26) arahan yang dirumuskan pada zona pelayanan agrowisata Kecamatan Jaro, Kabupaten Tabalong.

Kata Kunci: Agrowisata, Kriteria Pengembangan, Sumberdaya Lokal

Referensi

Dokumen terkait

Variabel dalam penelitian ini adalah potensi wisata pada agrowisata Balai Benih Induk Hortikultura (BBIH) Kecamatan Pekalongan, Kabupaten Lampung Timur Tahun 2014, yaitu

Selain tanaman kebun dan sayur- mayur sebagai komoditas ekonomi yang juga sebagai potensi agrowisata, Desa Sidorejo juga memiliki peternakan sapi yang juga bisa

Tujuan dalam penelitian ini adalah: (1) Mengidentifikasi dan melakukan penilaian potensi wisata dan obyek daya tarik wisata di desa – desa wisata Kecamatan

Hasil dari penelitian, selain potensi perkebunan, Kecamatan Modoinding juga memiliki potensi alam dan potensi budaya yang dapat di kembangkan menjadi daya tarik objek wisata

Tujuan dalam penelitian ini adalah: (1) Mengidentifikasi dan melakukan penilaian potensi wisata dan obyek daya tarik wisata di desa t desa wisata Kecamatan

Dengan mengetahui secara spesifik komoditas apa saja yang menjadi potensi sumber daya lokal di masing-masing desa, maka dapat dijadikan sebagai masukan pengembangan

Evaluasi Potensi Agrowisata desa Cikarawang, kecamatan Dramaga, kabupaten Bogor.. Jurnal Departemen Arsitektur Lanskap Fakultas Pertanian Institut Pertanian

Berdasarkan data yang didapatkan di lapangan untuk penilaian terhadap potensi wisata di lanskap Agrowisata Desa Colol sebagai berikut: 1 beragam objek dan aktivitas pertanian disertai