• Tidak ada hasil yang ditemukan

Artikel 2 independent

N/A
N/A
Vithaa Wijayanti

Academic year: 2023

Membagikan "Artikel 2 independent"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE ROUND TABLE PADA MATERI KPK FPB TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA DI SDN JOMBANG Dwi Puji Lestari1, Intan Putri Permata Sari2, Amalia Revy Herninda3, Rizki Bintang Rahmawati4, Vita Wijayanti5, Jauhara Dian Nurul Iffah6, Ama Noor Fikrati7, Nurwiani8

1Program Studi Pendidikan Matematika, Universitas PGRI Jombang dwipujil811@gmail.com

2Program Studi Pendidikan Matematika, Universitas PGRI Jombang permataintan1717@gmail.com

3Program Studi Pendidikan Matematika, Universitas PGRI Jombang amaliarevyherninda24@gmail.com

4Program Studi Pendidikan Matematika, Universitas PGRI Jombang riskibintang377@gmail.com

5Program Studi Pendidikan Matematika, Universitas PGRI Jombang vithaawijayanti@gmail.com

6Program Studi Pendidikan Matematika, Universitas PGRI Jombang jauharadian.stkipjb@gmail.com

7Program Studi Pendidikan Matematika, Universitas PGRI Jombang elfikrati@gmail.com

8Program Studi Pendidikan Matematika, Universitas PGRI Jombang nurwiani@gmail.com

Abstrak:Penelitian ini dimaksudkan untuk mengetahui pengaruh dalam memahami FPB (Faktor Persekutuan Terbesar) dan KPK (Kelipatan Persekutuan Terkecil) dengan model pembelajaran kooperatif terhadap hasil belajar siswa di SDN Jombang. Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan metode penelitian eksperimen. Populasi pada penelitian ini adalah kelas V SDN Jombang dengan sampel kelas V A sebagai kelas eksperimen dan kelas V B sebagai kelas kontrol.

Kelompok eksperimen diberi perlakuan dengan menggunakan model kooperatif sedangkan kelompok kontrol menggunakan model konvensional. Adapun instrumen yang digunakan adalah lembar tes. Sebelum digunakan, instrumen ini diuji reliabilitas dan validitasnya. Teknik analisis data dilakukan sesuai dengan prosedur ilmiah penelitian kuantitatif studi kasus. Pada penelitian ini, pemeriksaan keabsahaan data menggunakan uji independent t test. Berdasarkan pengolahan data dan hasil analisis menggunakan SPSS.20 menunjukkan nilai Sig 0,854. Hal ini berarti bahwa nilai sig (0,854) > α = (0,05) maka H0 diterima, sehingga dikatakan setelah diterapkan pembelajaran kooperatif tipe Round Table tidak ada perbedaan pada hasil belajar siswa dengan hasil belajar siswa melalui penggunaan model pembelajaran konvensional.

Kata Kunci: Pohon Faktor, FPB, KPK dan Model Pembelajaran Kooperatif

(2)

Abstract: This study is intended to determine the influence in understanding FPB (Largest Federal Factor) and KPK (Smallest Multiple of Fellowship) with a cooperative learning model on student learning outcomes at SDN Jombang. This type of research is quantitative research with experimental research methods. The population in this study was class V SDN Jombang with class V A samples as experimental class and class V B as control class. The experimental group was treated using a cooperative model while the control group used a conventional model. The instrument used is a test sheet. Before use, these instruments are tested for reliability and validity.

Data analysis techniques are carried out in accordance with the scientific procedures of quantitative research case studies. In this study, checking the validity of the data using an independent t test.

Based on data processing and analysis results using SPSS.20 indicates a Sig value of 0.854. This means that the sig value (0.854) > α = (0.05) then H0 is accepted, so it is said that after applying Round Table type cooperative learning there is no difference in student learning outcomes with student learning outcomes through the use of conventional learning models.

Keywords: Factor Tree, FPB, KPK and Cooperative Learning Model

Pendahuluan

Matematika merupakan salah satu mata pelajaran yang dipelajari pada jenjang pendidikan dasar. Pembelajaran matematika pada jenjang pendidikan dasar bertujuan untuk melatih cara berpikir secara sistematis, logis, kritis, kreatif, dan konsisten. Tujuan pembelajaran matematika pada jenjang pendidikan dasar adalah Siswa mampu: (1) menggunakan matematika sebagai alat untuk memecahkan masalah atau soal yang mencakup: kemampuan memahami model matematika, operasi penyelesaian model, dan penafsiran solusi model terhadap masalah semula, (2) Menggunakan matematika sebagai cara bernalar dan untuk mengkomunikasikan gagasan secara lisan dan tertulis, misalnya menyajikan masalah ke bentuk model matematika.

Soedjadi menyatakan bahwa matematika sebagai wahana pendidikan tidak hanya dapat digunakan untuk mencapai satu tujuan, misalnya mencerdaskan siswa, tetapi dapat pula untuk membentuk kepribadian siswa serta mengembangkan keterampilan tertentu. Hudojo juga menyatakan bahwa matematika adalah suatu alat untuk mengembangkan cara berpikir, karena matematika sangat diperlukan baik untuk kehidupan sehari-hari maupun dalam menghadapi kemajuan IPTEK sehingga matematika perlu dibekalkan kepada setiap peserta didik sejak SD, bahkan sejak TK.

Seandainya matematika tidak ada dan tidak diajarkan maka akan terjadi kekacauan, karena dalam kehidupan sehari-hari konsep dan prinsip matematika banyak digunakan dan diperlukan sebagai alat bantu. Misalkan,

(3)

dalam kegiatan perdagangan (jual beli) dan pengukuran luas tanah perhitungannya menggunakan matematika, nomor rumah, nomor mobil, dan nomor telepon menggunakan angka, transportasi menggunakan matematika dalam pengukuran kecepatan dan bahan bakar, dalam ilmu komputer terdapat program-program komputer yang menggunakan konsep-konsep dasar matematika untuk menyelesaikan permasalahan dan soal-soal matematika.

Oleh karena itu penguasaan matematika diperlukan bagi semua siswa agar dapat diaplikasikan dalam kehidupan bermasyarakat.

Mengingat pentingnya kegunaan matematika dalam kehidupan sehari-hari, maka seorang guru harus bisa menanamkan konsep-konsep matematika dan dapat memberikan pemahaman matematika kepada siswanya. Langkah awal untuk membentuk pemahaman yang utuh pada siswa dalam pelajaran matematika diperlukan kecintaan terlebih dahulu terhadap matematika, oleh karena itu seorang guru hendaknya mampu menciptakan “Fun Learning” di dalam kelas.

Fun learning pada matematika dapat tercipta apabila seorang guru mampu mengajarkan konsep matematika menggunakan metode dan teknik-teknik yang bervariatif sehingga tidak menoton dan membosankan bagi siswa.

Salah satu materi yang menjadi dasar matematika sekolah adalah bilangan, pemahaman yang baik tentang konsep bilangan akan sangat membantu dalam memahami konsep-konsep yang lain, seperti pada materi KPK dan FPB yang merupakan materi yang diajarkan dari tingkat SD sampai SMP dan banyak digunakan untuk memahami konsep matematika SMA.

Konsep faktor, kelipatan, KPK dan FPB di jenjang SD dan SMP, sering kali disajikan sangat mendasar, namun tidak secara utuh.

Sebagai contoh untuk menentukan KPK dan FPB cenderung menggunakan salah satu cara yaitu konsep pohon faktor (faktorisasi prima), sementara munculnya konsep ini tidak dikaji secara utuh atau melupakan materi prasyaratnya yaitu konsep bilangan prima sehingga metode untuk menentukan KPK dan FPB kadangkala sulit dikembangkan dan cenderung menoton dan hanya mengikuti cara-cara yang lazim yang ada di buku cetak.

Pada kesempatan ini, penulis mencoba menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe Round Table dalam menyelesaikan soal KPK dan FPB. Model pembelajaran kooperatif tipe Round Table adalah aktivitas yang mendorong siswa untuk bisa berpikir secara kritis dengan memilih opsi dalam kelompok, siswa mengungkapkan

(4)

gagasannya dalam kalimatnya sendiri serta melatih para siswa dakam berpikir secara hati-hati (Warsono & Hariyanto, 2013). Tipe Round Table merupakan model pembelajaran yang dimaksudkan agar masing-masing

anggota kelompok siswa mendapat kesempatan untuk memberikan kontribusi mereka dan mendengarkan pandangan dan pemikiran ide atau gagasan anggota lain (Adib. 2013).

Metode Penelitian

Jenis penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif. Penelitian ini dimaksudkan untuk mengetahui atau menganalisis pemahaman peserta didik dalam memahami FPB (Faktor Persekutuan Terbesar) dan KPK (Kelipatan Persekutuan Terkecil) dalam menggunakan model pohon faktor di kelas V sekolah dasar. Metode penelitian yang digunakan adalah metode kuantitatif. Penelitian kuantitatif diartikan sebagai bagian dari serangkaian investigasi sistematika terhadap fenomena dengan mengumpulkan data untuk kemudian diukur dengan teknik statistik matematika.

Populasi dalam penelitian ini adalah 26 siswa SDN Jombang kelas V A (kelas kontrol) dan 25 siswa SDN Jombang kelas V B (kelas eksperimen). Kelas kontrol menyelesaikan soal secara individu sedangkan kelas eksperimen menyelesaikan soal secara kooperatif tipe Round Table

Instrumen yang digunakan pada penelitian ini adalah lembar tes. Tes yang diberikan berupa 3 soal yang terdiri dari 2 soal biasa dan 1 soal cerita untuk kelas kontrol, kemudian 1 soal untuk kelas eksperimen. Soal yang diberikan diambil dari LKS yang sudah tervalidasi ahli.

Berikut lembar tes yang diberikan ke siswa.

Gambar 1. Tes Kelas Kontrol

Gambar 2. Tes Kelas Eksperimen (Tipe 1)

(5)

Gambar 3. Tes Kelas Eksperimen (Tipe 2)

Gambar 4. Tes Kelas Eksperimen (Tipe 3)

Gambar 5. Tes Kelas Eksperimen (Tipe 4)

Gambar 6. Tes Kelas Eksperimen (Tipe 5)

Gambar 7. Tes Kelas Eksperimen (Post Test)

Teknik analisis data hasil tes menggunakan Uji Independent Sample t Test. Sebelum dilakukan uji hipotesis, terlebih dahulu dilakukan uji prasyarat yaitu uji Normalitas dan Uji Homogenitas.

Hasil dan Pembahasan

Berdasarkan Hasil Penelitian akan didapatkan data sebagai berikut :

(6)

Tabel 1. Nilai Kelas Kontrol dan Eksperimen

NO Hasil Belajar Siswa Kontrol Eksperimen

1 20 70

2 40 60

3 60 70

4 60 80

5 80 40

6 60 80

7 50 20

8 60 40

9 80 100

10 70 40

11 40 50

12 10 70

13 40 0

14 60 40

15 50 80

16 70 90

17 80 50

18 70 70

19 40 90

20 80 40

21 40 10

22 40 60

23 40 50

24 40 10

Uji Normalitas

Tabel 2.Uji Normalitas Kelas Kontrol dan Eksperimen

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test Kontrol Eksper

imen

N 24 24

Normal Parametersa,b

Mean 53.33 54.58 Std.

Deviation 19.035 27.023 Most

Extreme Differences

Absolute .175 .132 Positive .175 .080 Negative -.158 -.132 Test Statistic .175 .132 Asymp. Sig. (2-tailed) .056c .200c,d a. Test distribution is Normal.

b. Calculated from data.

c. Lilliefors Significance Correction.

d. This is a lower bound of the true significance.

Berdasarkan tabel hasil output SPSS diperoleh Asymp.Sig (2-tailed) pada kelas kontrol bernilai 0,056 dan kelas eksperimen bernilai 0,200 dimana nilai signifikan tersebut lebih besar dari α=0,05 sehingga dapat disimpulkan bahwa data nilai hasil belajar siswa kelas control dan eksperimen adalah berdistribusi normal.

Uji Homogenitas

Tabel 3.Uji Homogenitas Kelas Kontrol dan Eksperimen

Test of Homogeneity of Variances Hasil

Levene Statistic

df1 df2 Sig.

2.911 1 46 .095

(7)

Berdasarkan hasil output SPSS dapat diketahui bahwa nilai Sig adalah 0,095 sehingga lebih besar dari α=0,05 maka dapat disimpulkan bahwa kedua kelompok diatas yaitu kelas eksperimen dan kelas kontrol memiliki varians yang homogen dan layak untuk dibandingkan.

Uji Hipotesis

Tabel 4.Uji Hipotesis Kelas Kontrol dan Eksperimen

Berdasarkan hasil output SPSS dapat diketahui bahwa nilai Sig (2-tailed) adalah 0,854 sehingga lebih besar dari α=0,05. Maka dapat disimpulkan bahwa H0 diterima, sehingga dikatakan bahwa setelah diterapkan pembelajaran kooperatif tipe Round Table, tidak ada perbedaan hasil belajar siswa antara yang mengikuti pembelajaran kooperatif dengan yang mengikuti pembelajaran konvensional. Karena tidak ada perbedaan maka disimpulkan pembelajaran kooperatif

tipe Round Table tidak ada pengaruh terhadap hasil belajar siswa kelas 5 SDN Jombang.

Pada saat penelitian berlangsung, peneliti mengalami berbagai kendala diantaranya siswa pada kelas eksperimen membutuhkan beberapa waktu untuk menyesuaikan diri dengan model pembelajaran yang digunakan, siswa belum menguasai atau memahami materi KPK dan FPB. Namun semua kendala tersebut bisa dikondisikan sehingga suasana pembelajaran berlangsung kondusif dan penelitian berjalan lancar.

Kesimpulan

Sesuai dengan hasil analisis data yang didapat dengan perhitungan menggunakan IBM SPSS20 antara sampel yang diberikan perlakuan model pembelajaran kooperatif pada kelas eksperimen didapatkan hasil output nilai Sig. (2-tailed) sebesar 0,854. Hal ini berarti bahwa nilai sig (0,854) > α (0,05) maka H0 diterima, sehingga dikatakan setelah diterapkan pembelajaran kooperatif tipe Round Table tidak ada perbedaan pada hasil belajar siswa dengan hasil belajar siswa melalui penggunaan model pembelajaran konvensional. Karena tidak ada perbedaan maka disimpulkan pembelajaran kooperatif tipe Round Table tidak ada pengaruh terhadap hasil belajar siswa kelas.

(8)

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan ada beberapa saran peneliti terkait penelitian ini, diantaranya:

1. Model pembelajaran kooperatif tipe Round Table kurang cocok di terapkan pada anak SD karena pembelajaran kooperatif ini memiliki langkah-langkah pembelajaran yang memerlukan waktu cukup banyak.

saran peneliti untuk peneliti

selanjutnya sebaiknya

memperhatikan alokasi waktu agar model pembelajaran ini bisa berjalan secara efektif.

2. Sebaiknya materi yang dipilih untuk penelitian harus dikuasai atau dipahami betul oleh siswa terlebih dahulu, karena pada pembelajaran kooperatif tipe Round Table peneliti tidak melakukan penjelasan materi terhadap siswa, melainkan siswa langsung diberi soal.

Daftar Rujukan

Suci Yuniati, (2012). Menentukan Kelipatan Persekutuan Terkecil (Kpk) Dan Faktor Persekutuan Terbesar (Fpb) Dengan Menggunakan Metode “Pebi”, p-ISSN: 2085-5893 / e-ISS Vol. 5 No. 2 (November),Hal. 149-165. N: 2541- 0458http://jurnalbeta.ac.id

Mokhamad Farid Hidayat,Nurwiani,Lia Budi Tristanti (2022). Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Terhadap Hasil Belajar Siswa Dengan Mengontrol Kemampuan Berpikir Kritis. Pi:

Mathematics Education Journal Vol. 5, No. 2, Oktober 2022, 101 – 107

Een Unaenah1 , Gestiana Ragin2 , Miftah Nurul Annisa3 , Adinda Rahma Ishaq4 , Ade Wiliah5 , Rifdah Fauziah6 , Wulan Noviyanti7 (2020). Analisis

Pembelajaran Fpb Dan Kpk Dengan Model Pohon Faktor Dan Tabel Kelas Iv Sekolah Dasar. PENSA : Jurnal

Pendidikan dan Ilmu Sosial Volume 2, Nomor 1, April 2020; 75-86

https://ejournal.stitpn.ac.id/index.php/pe nsa

file:///C:/Users/Windows%2010/Downlo ads/jptamadmin,+58+nurul+annisa+145 1-1459.pdf diakses pada 26 Oktober 2023

(9)

Referensi

Dokumen terkait

07 51 -72101 J 2702, Faksinile : 07 5l -12102 Laman:b!!plz&p@La9.tid e-mail:dekan@/gl.unand.ac.id rcPUTUSAN DEXAN FAKULTAS PERTANIAN UNWERSITAS ANDALAS Noma : 256/UN16.01, D/KPT/2022