• Tidak ada hasil yang ditemukan

ASAL USUL PENCIPTAAN MANUSIA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2024

Membagikan "ASAL USUL PENCIPTAAN MANUSIA"

Copied!
39
0
0

Teks penuh

PROGRAM STUDI ILMU AL-QURAN DAN TAFFSIR FAKULTAS USHULUDDIN DAN INSTITUT ILMU AL-QUR'AN (IIQ) JAKARTA. Karya sederhana ini kupersembahkan untuk ibu dan ayahku, yang mempersiapkan diri dengan sepenuh hati dan ikhlas menjadi tangan kananku. Skripsi ini merupakan bukti perjuangan kecil penulis selama empat tahun menempuh pendidikan di kampus tercinta, Institut Ilmu Al-Quran (IIQ) Jakarta.

Khuzaimah Tahido Yanggo, Lc, MA, ibunda kami semua, Rektor Institut Ilmu Al-Quran (IIQ) Jakarta yang memberikan kesempatan belajar di universitas ini. Maria Ulfah, MA Dekan Fakultas Ushuluddin IIQ Jakarta, atas kesediaannya menyetujui judul penulis dan doa yang selalu panjatkan. Ulinnuha Husnan, Lc, MA, ketua departemen ilmu dan tafsir Al-Quran fakultas Ushuluddin IIQ Jakarta, serta dosen mata kuliah metode penelitian yang mengajarkan penulis dan teman-teman untuk menciptakan sebuah karya, dalam bentuk skripsi.

Pembimbing yang penuh perhatian dan berwawasan luas yang senantiasa memberikan motivasi dan bimbingan dalam penyelesaian skripsi ini, Bapak Jazakallah, atas waktu dan bimbingan yang telah diberikan, penulis tidak akan pernah lupa. Tuan dan Nyonya. Dosen Fakultas Ushuluddin IIQ Jakarta yang telah membagi ilmunya kepada penulis sehingga penulis mampu memahami banyak hal yang berkaitan dengan ilmu-ilmu Al-Qur'an. Semua sahabat penulis khususnya IIQ Jakarta angkatan 2014, sahabat dan sahabat dosen Ushuluddin.

Transliterasi ini ditulis dengan menggunakan pedoman transliterasi huruf Arab ke huruf Latin yang ditetapkan oleh Institut Ilmu Al-Quran (IIQ) Jakarta pada tahun 2017.

Konsonan

Vocal

Ta Marbûthah (ة) apabila berdiri sendiri, waqaf atau diikuti kata adjektif (na'at), maka huruf tersebut ditransliterasikan kepada huruf "h". Manakala ta marbûthah (ة), yang diikuti atau disambungkan (di-washal) dengan kata nama (ism), ditransliterasi kepada huruf "t". Sistem penulisan abjad Arab tidak mengenal huruf besar, tetapi setelah ditransliterasi maka berlaku ketentuan Ejaan Sempurna Indonesia (EYD), seperti menulis awal kalimat, huruf pertama nama tempat, nama bulan, nama pribadi. nama dan lain-lain.

Teori ini menyatakan bahwa “spesies hidup terus berevolusi menjadi spesies lain. Manusia berasal dari monyet.” Al-Quran tidak secara eksplisit menyatakan bahwa Adam adalah manusia pertama. Untuk itu penulis akan mencoba melakukan penelitian mengenai asal usul penciptaan manusia, studi banding Tafsir Rûh al-Bayân dan Tafsir Mafâtih al-Ghâib. Dengan menggunakan kedua tafsir tersebut, penulis akan menguraikan pemikiran keduanya. komentator tentang asal usul penciptaan manusia dan juga mencari persamaan dan perbedaan. Sumber data primer yang digunakan penulis adalah Tafsir Rûh al-Bayân dan Tafsir Mafâtih al-Ghâib. Data sekunder yang digunakan adalah Tafsir Ilmi, buku biografi para ahli tafsir klasik modern, Mu'jam al-Muhfarâs, serta buku-buku terkait. dengan diskusi.

Dari hasil analisa yang cermat penulis dapat diketahui bahwa kedua mufasir sepakat bahwa Nabi Adam itu seperti. Sedangkan menurut Fakhrûddin ar-Râzi, manusia tersusun atas dua sel yaitu prebiotik dan organik, kedua sel ini diambil dari tanah, sehingga setiap manusia disimbolkan atau diciptakan dari tanah.

Latar Belakang

Al-Qur'an bukanlah buku teks tentang astronomi, biologi, kimia, fisika atau ilmu-ilmu lainnya. Namun ternyata Al-Qur'an memuat ayat-ayat yang menyinggung dan menjelaskan peristiwa-peristiwa di alam semesta, tentang penciptaan makhluk hidup khususnya manusia, tentang sejarah dan berbagai proses alam lainnya. Banyaknya ayat-ayat Al-Quran yang berbicara tentang alam semesta ini telah menimbulkan perbedaan pandangan di kalangan ilmuwan Muslim tentang tujuan keberadaannya, serta upaya untuk menafsirkannya.

Allah telah memanggil manusia untuk meneliti dan mengkaji.7 Seperti yang difirmankan-Nya dalam surah pertama yang diwahyukan dalam Al-Qur'an, QS. 7 Muhammad Kamil Abdushshomad, Al-I'jaz al-“Ilmi fi al-Islam al-Qur`an al-Karim, terj. (2) Daya hidup yang memungkinkan manusia beradaptasi dan mempertahankan kehidupan serta berkembang sesuai dengan tantangan alam;

(3) Daya nalar, yang memberi manusia kemampuan ilmu pengetahuan dan teknologi sehingga mampu memanipulasi alam semesta beserta isinya untuk kepentingan kehidupan. Dengan kekuatan akal, manusia dapat berpikir dan memahami Sunnatullah; dan (4) Kekuatan hati yang memungkinkan manusia mempunyai kapasitas moral. 11 Kelompok Penyusun Kemenag RI, Tafsir Ilmi: Penciptaan Manusia dalam Perspektif Al-Qur'an dan Ilmu Pengetahuan, hal. 8-9.

Di antara ilmuwan Muslim yang menolak dan mengkritik teori evolusi adalah Harun Yahya, dalam bukunya “Runtuhnya Teori Evolusi dalam 20 Pertanyaan”. Sebaliknya Al-Quran menyebut manusia (kecuali al-Insan dan an-Nas) dengan istilah Bani Adam yang artinya merujuk pada asal usul manusia yaitu keturunan Adam. Itulah beberapa pandangan mengenai penciptaan manusia yang telah disebutkan di atas, pendapat-pendapat tersebut seolah-olah mengandung makna bahwa penciptaan manusia berbeda-beda satu sama lain dalam hal penciptaannya. Hal ini penting untuk dikaji ulang, terkait dengan beberapa pandangan yang bertentangan di atas. dengan penciptaan yang disebutkan dalam Al-Quran, maka teori di atas menimbulkan perdebatan dan pertanyaan tentang bagaimana manusia pertama diciptakan, apa saja tahapan penciptaan masing-masing manusia.

Ayat di atas menunjukkan alasan mendasar diciptakannya manusia dan mengingatkannya agar tetap berada pada jalan yang benar dalam hidup di dunia. Dari penjelasan di atas penulis tertarik untuk mengkaji asal mula penciptaan manusia Kajian banding Tafsir Tafsir Rûẖ al-Bayân dan Tafsir Mafâtiẖ al-Ghâib. Dari dua gaya penafsiran yang berbeda tersebut, penulis akan mencoba memadukan dimensi eksoteris dan estetis guna mengungkap filosofi penciptaan manusia.

Identifikasi Masalah

Alasan penulis memilih Tafsir Mafâtiẖ al-Ghaib dan Ruh al-Bajan karena Mafâtiẖ al-Ghaib merupakan salah satu tafsir yang bermodel ilmiah, sedangkan tafsir Ruẖ al-Bayan merupakan salah satu tafsir yang bermodel sufi. Tafsir Mafâtiẖ al-Ghaib merupakan salah satu Tafsir yang beraliran ilmiah, yaitu teori penciptaan manusia menurut tafsir tersebut. Tafsir Ruẖ al-Bayân dikenal sebagai salah satu tafsir sufi, yaitu teori penciptaan manusia menurut tafsir tersebut.

Pembatasan Masalah

Perumusan Masalah

Tujuan Penelitian

Manfaat Penelitian

Tinjauan Pustaka

Jurnalis Uddin adalah seorang ilmuwan, ia menjelaskan penciptaan manusia dengan menggunakan ilmu Bioantropologi, Genetika, Geologi, Anatomi, Biologi dan Antropologi. 16 Lihat tesis lengkap berjudul “Asal usul penciptaan manusia dari sudut pandang ilmiah dan penafsiran ilmiah”. Sandiawan “Konsep Penciptaan Alam Semesta dan Makhluk Hidup dalam Al-Qur'an dan Alkitab.

Persamaannya dengan penulis adalah sama-sama mengkaji filsafat penciptaan manusia, namun berbeda cara pandangnya, karena penulis menggunakan sudut pandang Al-Quran.18. Ahmad Syahrudin Asis, menulis tesis pada tahun 2012 yang berjudul “Proses Penciptaan Manusia dalam QS. Al-Mu’minun/23:12-14 Kajian Tahlili dengan Pendekatan Ilmu Kedokteran”, jurusan Tafsir Hadits Universitas Alauddin Makassar. Tesis ini membahas tentang falsafah penciptaan manusia yang terdapat dalam QS Al-Mu'minun ayat 12-14 dengan menggunakan metode Tahlili dan relevansinya dengan ilmu kedokteran.

Kesamaan skripsi ini dengan skripsi yang akan penulis tulis adalah sama-sama menggunakan QS. Al-Mu'minun ayat 12-14 untuk memahami falsafah penciptaan manusia. Al-Mu'minun hanya ayat 12-14 namun mempelajari ayat-ayat lainnya untuk memahami filosofi penciptaan manusia. 19 Lihat disertasi Ahmad Syahruddin Asis selengkapnya, “Proses Penciptaan Manusia dalam QS. Kajian Al-Mu'minun Tahlili dengan Pendekatan Ilmu Kedokteran).

Johan Pradana, menulis tesis berjudul “Penciptaan Manusia dalam Perspektif Al-Qur’an: Studi Banding Fakhrûddin ar-Râzi dan Hamka”, Jurusan Ilmu Al-Qur’an dan Tafsir UIN Sunan Ampel Surabaya. Risalah ini menjelaskan bahwa penciptaan manusia di muka bumi ini ada teorinya, bukan hanya Allah yang berfirman “Hanya”. Seperti penciptaan bumi dan penciptaan manusia.Kesamaan tesis yang penulis tulis adalah sama-sama membahas tentang penciptaan manusia dari sudut pandang Al-Qur'an, dan sama-sama menggunakan Tafsir Mafâtiẖ al-Ghâib sebagai objeknya. penelitian.

Bedanya, tesis ini hanya menganalisis penciptaan manusia sebagaimana termuat dalam surat Al-Mu; Minun ayat 12-14. Tim Penyusun Kementerian Agama Republik Indonesia, Tafsir Ilmiah Penciptaan Manusia Dalam Perspektif Al-Qur'an dan Ilmu Pengetahuan.20 Buku ini juga menjelaskan perkembangan falsafah penciptaan manusia pertama (Adam) . Seperti halnya peristiwa-peristiwa manusia berikutnya setelah penciptaan Adam, falsafah peristiwa-peristiwa manusia dijelaskan dengan mengambil ayat-ayat serta penelitian ilmiah yang memperkuat pendapat ayat ini. 20 Tim Penyusun Kemenag RI, Ciptaan Manusia Dalam Perspektif Al-Qur'an dan Ilmu Pengetahuan (Jakarta: Sinergi Pustaka Indonesia, 2012.

Metodologi Penelitian

Sistematika Penulisan

Bab ini berfungsi sebagai kerangka acuan penelitian dan menjamin tidak terjadi perluasan pembahasan sekaligus mencapai tujuan yang diinginkan secara maksimal. BAB IV Pembahasan Perbedaan dan Persamaan Filsafat Penciptaan Manusia Menurut Tafsir Mafâtiẖ al-Ghaib dan Tafsir Ruẖ al-Bajan.

Kesimpulan

Saran

Abdushshomad, Muhammad Kamil, Al-I'jaz al-“Ilmi fi al-Islam al-Qur'an al-Karim, terj. Anwar, Rosihon, Ulum al-Qur'an (Bandung: Pustaka Setia, 2010) Anwar, Sofyan Mufid, Manusia Dilihat dari Berbagai Perspektif, (. Bandung: Penerbit Nuansa. Kelompok Penyusun Kemenag RI, Ciptaan Manusia Dalam Perspektif Al-Qur'an 'an dan Sains, (Jakarta, PT: Sinergi Pustaka Indonesia).

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan hal tersebut, penulis tertarik untuk menganalisis cerita rakyat ³Asal-usul Pulau Halang´ berdasarkan teori 31 fungsi yang digunakan oleh Vladimir

rujukan dalam kajian ini, pengkaji mendapati bahawa asal usul bahasa melayu tidak dapat. dipisahkan dengan

menyatakan bahwa asal mula makhluk hidup bumi berasal dari ”spora kehidupan” yang berasal dari luar angkasa.. Teori Penciptaan

Untuk menganalisis rumusan masalah didalam penelitian ini, yaitu bagaimana asal-usul terjadinya perayaan perahu naga, maka penulis menggunakan teori historycal yang dikemukan

Tujuan penelitian ini adalah (1) menghasilkan produk berupa buku bahan ajar sastra berbasis cerita rakyat Asal Usul Way Linti dan Asal Usul Kuto Bumi untuk pembelajaran

Dokumen tersebut berisi tentang filosofi, asal usul serta fungsi dari ketupat yang berasal dari daun

Asal-usul nama Kepulauan Riau berasal dari nama Riau yang berarti ramai karena dahulu daerah tersebut merupakan pusat perdagangan dan