• Tidak ada hasil yang ditemukan

ASKEP Pada Tn.D Dengan DMT II Gede Pio Aditya

N/A
N/A
Gede Pio Aditya

Academic year: 2024

Membagikan "ASKEP Pada Tn.D Dengan DMT II Gede Pio Aditya"

Copied!
20
0
0

Teks penuh

(1)

ASUHAN KEPERAWATAN PADA TN.D DENGAN DIABETES MELLITUS TIPE II DI RUANG DAHLIA RSUD TABANAN

TANGGAL 15-17 APRIL 2024

DOSEN PEMBIMBING : Ns I Gusti Ayu Ari Rasdini, S.Kep, M.Pd

OLEH :

Nama : Gede Pio Aditya NIM : P07120121038

Kelas : 3.1 D-III Keperawatan

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA POLITEKNIK KESEHATAN DENPASAR

PRODI D-III KEPERAWATAN TAHUN 2024

(2)

LAPORAN ASUHAN KEPERAWATAN PADA TN.D DENGAN DIABETES MELLITUS TIPE II Nama Mahasiswa : Gede Pio Aditya

Tempat Pratek : Ruang Dahlia RSUD Tabanan Tanggal Pengkajian : 15 April 2024

I. Identitas Diri Klien

Nama : Tn.D Tanggal Masuk RS : 15 April 2024

Tempat/Tanggal Lahir : Tabanan, 15 April 1964 Sumber Informasi : Pasien

Umur : 60 tahun Agama : Hindu

Jenis Kelamin : Laki-laki Status Perkawinan : Kawin

Pendidikan : SMP Suku : Bali

Pekerjaan : - Lama Bekerja : -

Alamat : Banjar Basa, Desa Marga, Kec. Marga, Kab. Tabanan Keluhan Utama :

Pasien mengatakan mengeluh seluruh tubuhnya terasa lemas, tidak bisa berbicara dan merasa sangat gelisah.

Riwayat Penyakit :

- Riwayat Penyakit Terdahulu

Pasien memiliki riwayat penyakit diabetes tipe 2 sejak tahun 2008 akibat sering mengkonsumsi minuman perasa (es gula) pada saat bekerja sebagai sopir truk untuk mengurangi rasa dahaga dan kantuk pada berkendara. Sehingga, tanpa disadari gula darah pasien mencapai kurang lebih 700mg/dl. Pada saat itu kaki kiri pasien mengalami kecacatan akibat ulkus kaki diabetikum dikarenakan glukosa darah tidak terkontrol. Sehingga, pasien didiagnosa mengalami Diabetes Mellitus Tipe II.

- Riwayat Penyakit Sekarang

Pasien dibawa ke IGD RSUD Tabanan pada tanggal 15 April 2024 jam 03.10 WITA. Lalu dipindahkan ke Ruang Dahlia pada tanggal 15 April 2024 jam 04.15 WITA. Pasien datang mengeluh lemas, tampak kaki kiri pasien cacat akibat riwayat ulkus kaki diabetikum dan saat ini mengalami ulkus kaki diabetikum di kaki kanan kurang lebih sejak 4 bulan yang lalu. Hasil TTV (TD : 140/80 mmHg, N : 79x/m, S : 36,5℃, RR : 20x/m, GDS : 108mg/dL).

(3)

- Riwayat Kesehatan Keluarga

Keluarga pasien mengatakan keluarganya tidak ada yang menderita penyakit menurun (degeneratif) seperti diabetes mellitus.

1. Keluarga terdekat tang dapat dihubungi (Istri) Pekerjaan : Ibu rumah tangga

Pendidikan : SD Sederajat

Alamat : Banjar Basa, Desa Marga, Kec. Marga, Kab. Tabanan 2. Alergi : -

Tipe : - Reaksi : - Tindakan : -

3. Kebiasaan : - Jika iya jelaskan : -

4. Obat-obatan : Injeksi insulin 3xsehari (pagi 4 unit, siang 4 unit, malam 10 unit) Lamanya : 16 tahun

Sendiri : Injeksi sendiri Orang lain (resep) : -

5. Pola nutrisi : Baik

Frekuensi/porsi makan : 3 kali/hari dengan porsi sedikit-sedikit

Berat Badan : 73 kg Tinggi Badan: 175 cm

Jenis makanan : Lunak

Makanan yang disukai : Makanan manis Makanan tidak disukai : tidak ada Makanan pantangan : Makanan manis

Nafsu makan : [√] baik

[ ] sedang, alasan [ ] kurang, alasan

: mual/muntah/sariawan/dll : mual/muntah/sariawan/dll

(4)

Perubahan BB 3 bulan terakhir :

[ ] bertambah...kg [√ ] tetap

[ ] berkurang 1 kg

6. Pola eliminasi :

a. Buang air besar

Frekuensi : 1x sehari Waktu :pagi/siang/sore/malam

Warna : Kuning kecoklatan Konsistensi : Lembek Penggunaan Pencahar : -

b. Buang air kecil

Frekuensi : 3x sehari Warna : Kuning

Bau : pesing

7. Pola tidur dan istirahat :

Waktu tidur (jam) : 22.00 - 06.00 WITA Lama tidur/hari : 8 jam/hari

Kebiasaan pengantar tidur : tidak ada Kebiasaan saat tidur : tidak ada

Kesulitan dalam hal tidur : [√ ] menjelang tidur

[√ ] sering/mudah terbangun

[√ ] merasa tidak puas setelah bangun tidur 8. Pola aktivitas dan latihan :

a. Kegiatan dalam pekerjaan : -

b. Olahraga : -

c. Kegiatan di waktu luang : bercengkrama dengan sanak keluarga

d. Kesulitan/keluhan dalam hal ini : [√] pergerakan tubuh [ ] bersolek [√] mandi, berhajat [√ ] mudah merasa kelelahan

(5)

9. Pola kerja :

a. Jenis pekerjaan : tidak ada lamanya : tidak ada

b. Jumlah jam kerja : tidak ada lamanya : tidak ada

c. Jadwal kerja : tidak ada

d. Lain-lain (sebutkan) : tidak ada II. Riwayat Lingkungan :

Kebersihan lingkungan : Bersih Bahaya : Tidak ada

Polusi : Tidak ada III. Aspek social :

1. Pola pikir dan persepsi

i. Alat bantu yang digunakan :

[- ] kaca mata [ - ] alat bantu pendengaran

ii. Kesulitan yang dialami : [√] sering pusing

[ ] menurunnya sensitifitas terhadap panas dingin [ ] membaca/menulis

2. Persepsi diri

Hal yang dipikirkan saat ini : cemas terhadap penyakit yang diderita Harapan setelah menjalani perawatan : pasien mengatakan ingin cepat sembuh

Perubahan yang dirasakan setelah sakit : aktivitas yang biasanya dilakukan jadi terhambat 3. Suasana hati : Gelisah dan cemas

4. Hubungan/komunikasi : Satu arah i. Bicara

[√ ] jelas bahasa utama : Bahasa Bali

[√ ] relevan bahasa daerah : Bahasa Bali

[√ ] mampu mengekspresikan [√ ] mampu mengerti orang lain

(6)

ii. Tempat tinggal [ ] sendiri

[√ ] bersama orang lain, yaitu keluarga iii. Kehidupan keluarga

1. Adat istiadat yang dianut : Hindu Bali

2. Pembuatan keputusan dalam keluarga : Anggota Keluarga 3. Pola komunikasi : Baik

4. Keuangan : [√] memadai [ ] kurang

iv. Kesulitan dalam keluarga [- ] hubungan dengan orang tua [- ] hubungan dengan sanak keluarga [- ] hubungan dengan suami/istri 5. Kebiasaan seksual

a. Gangguan hubungan seksual disebabkan kondisi sebagai berikut :

[- ] fertilitas [- ] menstruasi

[- ] libido [- ] kehamilan

[- ] ereksi [- ] alat kontrasepsi

b. Pemahaman terhadap fungsi seksual : Pasien paham 6. Pertahanan koping

a. Pengambilan keputusan [ ] sendiri

[√ ] dibantu orang lain; sebutkan keluarga (istri dan anak) b. Yang disukai tentang diri sendiri : tidak ada

c. Yang ingin dirubah dari kehidupan : pola hidup sehat yang dulu tidak diperhatikan d. Yang dilakukan jika sedang stress :

[ ] pemecahan masalah [ ] cari pertolongan

[ ] makan [ ] makan obat

[√ ] tidur

[ ] lain-lain (misalnya marah, diam dll) sebutkan :

(7)

7. Sistem nilai – kepercayaan

a. Siapa atau apa yang menjadi sumber kekuatan : Keluarga b. Apakah Tuhan, Agama, Kepercayaan penting untuk anda :

[√ ] ya [ ] tidak

c. Kegiatan agama atau kepercayaan yang dilakukan (macam dan frekuensi) Sebutkan : Sembahyangjika ada upacara agama (piodalan)

d. Kegiatan agama atau kepercayaan yang ingin dilakukan selama di rumah sakit, Sebutkan : Berdoa

IV. Pengkajian Fisik A. Vital Sign

Tekanan darah : 140/80 mmHg

Suhu : 36,5°C

Nadi : 79x/menit

Pernafasan GDS

: 20x/menit : 108 mg/dL

B. Kesadaran : Compos Mentis GCS : 15

Eye : 4

Motorik : 6 Verbal : 5 C. Keadaan umum :

 Sakit/ nyeri : 1. ringan 2. sedang 3. berat Skala nyeri : 5

Nyeri di daerah : Kaki kanan

Status gizi : 1. gemuk 2. normal 3. kurus BB : 73kg TB : 170cm

 Sikap : 1. tenang 2. gelisah 3. menahan nyeri

 Personal hygiene : 1. bersih 2. kotor 3. lain-lain…….

 Orientasi waktu/ tempat/ orang : 1. baik 2. terganggu……

D. Pemeriksaan Fisik Head To Toe 1. Kepala

 Bentuk : 1. mesochepale 2. mikrochepale 3. hidrochepale 4. normochepale

 Lesi/ luka : 1. hematom 2. perdarahan 3. luka sobek 4. tidak ada

(8)

2. Rambut

 Warna : putih

 Kelainan : tidak ada 3. Mata

 Penglihatan : 1. normal 2. kaca mata/ lensa 3. lain-lain…….

 Sklera : 1. ikterik 2. tidak ikterik

 Konjungtiva : 1. anemis 2. tidak anemis

 Pupil : 1. isokor 2.anisokor 3. midriasis 4. katarak

 Kelainan : tidak ada 4. Hidung

 Penghidu : 1. normal 2. tidak ada

 Sekret/ darah/ polip : tidak ada

 Tarikan caping hidung: 1. ya 2. tidak 5. Telinga

 Pendengaran : 1. normal 2. kerusakan 3. tuli kanan/kiri 4. tinnitus 5. alat bantu dengar 6. lainnya

Skret/ cairan/ darah : tidak ada 6. Mulut Dan Gigi

 Bibir : 1. lembab 2. kering 3. cianosis 4. pecah-pacah

 Mulut dan tenggorokan: 1. normal 2. lesi 3. stomatitis

 Gigi : 1. penuh/normal 2. ompong 3. lain-lain………..

7. Leher

 Pembesaran tyroid : 1. ya 2. tidak

 Lesi : 1. tidak 2. ya, di sebelah…….

 Nadi karotis : 1. teraba 2. tidak

 Pembesaran limfoid : 1. ya 2. tidak 8. Thorax

 Jantung : 1. nadi 79x/ menit, 2. kekuatan: kuat/ lemah 3. irama : teratur/ tidak

 Paru : 1. frekuensi nafas : teratur/ tidak

2. kualitas : normal/ dalam/ dangkal 3. suara nafas : vesikuler/ ronchi/ wheezing

4. batuk : ya/ tidak

5. sumbatan jalan nafas : sputum/ lendir/ darah/ ludah

 Retraksi dada : 1. ada 2. tidak ada 9. Abdomen

 Peristaltik usus : 1. ada; x/menit 2. tidak ada 3. hiperperistaltik

 Kembung

 Nyeri tekan

 Ascites 10. Genetalia

 Pimosis

 Alat Bantu

 Kelainan

: 1. ya 2. tidak

: 1. tidak 2. ya di kuadran.../bagian….

: 1. ada 2. tidak ada

: 1. ya 2. tidak

: 1. ya 2. tidak

: 1. tidak 2. ya, berupa………….

(9)

11. Kulit

 Turgor : 1. elastis 2. kering 3. lain-lain

 Laserasi : luka peedis pada kaki kanan

 Warna kulit : 1. normal (putih/sawo matang/ hitam) 2. pucat 3. cianosis 4. ikterik 12. Ekstrimitas

 Kekuatan otot : 444 444

333 333

 R O M : 1. penuh 2. terbatas

 Hemiplegi/parese : 1. tidak 2. ya, kanan/kiri

 Akral : 1. hangat 2. dingin

 Capillary refill time : 1. < 3 detik 2. > 3 detik

 Edema : tidak ada

VI. Data Penunjang

a. Pemeriksaan Laboratorium

(10)

b. Program Terapi 1. IVFD NaCl 0,9%

2. Injeksi Ceftriaxone 2x1 gr (I.V) 3. Metronidazole 3x1 flash (I.V) 4. Injeksi Ondancentrone 3x4 mg (K.P) 5. Injeksi Omeprazole 2x1 ampule (I.V) 6. Tranfusi PRC 3 kolf (1 kolf/hari) 7. Premed Furosemide 1 ampule (I.V) 8. GDS setiap 6 jam

9. Rawat luka dengan normal saline

(11)

B. ANALISIS DATA

Data Focus Analisis Masalah

Data Subyektif :

Pasien mengatakan membatasi mengkonsumsi makanan yang tinggi gula, termasuk makanan yang mengandung karbohidrat seperti nasi, roti, tepung, dan sebagainnya.

Data Obyektif : Kadar glukosa dalam darah rendah yakni didapat hasil GDS 108mg/dL.

Diabetes Mellitus Tipe II Penggunaan insulin

Penurunan suplai glukosa ke jaringan &

seluler

Hipoglikemia Ketidakstabilan Kadar

Glukosa Darah

Ketidakstabilan Kadar Glukosa

Darah : Hipoglikemia

(D.0027)

Data Subyektif :

Pasien mengatakan kaki kanan tidak terasa apabila disentuh.

Data Obyektif :

Kaki kanan pasien tampak mengalami ulkus kaki

diabetikum : pus (+), ganggren (+), bau amis pada ulkus.

Diabetes Mellitus Tipe II Sel beta pankreas hancur

Defisiensi insulin Viskositas darah

meningkat

Sirkulasi darah melambat Iskemik jaringan

Nekrosis luka Ganggren Gangguan Integritas

Jaringan

Gangguan Integritas Jaringan (D.0129)

(12)

Data Subyektif :

Pasien mengatakan seluruh tubuhnya lemas dan pusing.

Data Obyektif :

Pasien tampak lemas, mukosa bibir kering dan pucat, tatapan kosong.

Diabetes Mellitus Tipe II Sel beta pankreas hancur

Defisiensi insulin Glukosa tidak dapat diantar dari permukaan

sel ke intrasel Rangkaian reaksi dalam

metabolisme glukosa intrasel menurun

Produksi energi metabolisme menurun Intoleransi Aktivitas

Intoleransi Aktivitas (D.0056)

C. DIAGNOSIS KEPERAWATAN DAN PRIORITAS MASALAH

1. Ketidakstabilan kadar glukosa darah b.d penggunaan insulin d.d mengantuk, pusing dan kadar glukosa dalam darah rendah.

2. Gangguan integritas jaringan b.d perubahan sirkulasi d.d kerusakan jaringan dan lapisan kulit.

3. Intoleransi aktivitas b.d ketidakseimbangan antara suplai dan kebutuhan oksigen d.d merasa tidak nyaman setelah beraktivitas dan merasa lemah.

(13)

D. RENCANA KEPERAWATAN

Tgl No

Dx Diagnosis

Keperawatan Tujuan dan Kriteria Hasil

Intervensi Rasional

15 April

2024

1 Ketidakstabilan Kadar Glukosa Darah (D.0027) Ketidakstabilan Kadar Glukosa Darah b.d gangguan toleransi glukosa d.d lelah atau lesu, mullut kering, kadar glukosa dalam darah tinggi

Kestabilan Kadar Glukosa Darah (L.03022)

Setelah diberikan intervensi selama 3x24 jam diharapkan

kestabilan kadar glukosa darah meningkat dengan kriteria hasil:

1. Tingkat kesadaran meningkat

2. Mengantuk menurun

3. Lelah/ lesu menurun 4. Mulut kering

menurun

5. Kadar glukosa darah membaik

Manajemen

Hiperglikemia (I.03115) Observasi

1. Identifikasi kemungkinan penyebab hiperglikemia

2. Monitor kadar glukosa darah

3. Monitor tanda dan gejala hiperglikemia (mis. poliuria, polidipsia, polifagia, kelemahan, malaise, pandangan kabur, sakit kepala) Terapeutik

1. Konsultasi dengan medis jika tanda dan gejala hiperglikemia tetap ada atau memburuk

2. Berikan perawaatan luka pada pasien secara berkala Edukasi

1. Anjurkan monitor kadar glukosa darah secara mandiri 2. Anjurkan kepatuhan

terhadap diet

3. Ajarkan pengelolaan diabetes (mis.

penggunaan insulin, obat oral, monitor asupan cairan, penggantian karbohidrat, dan

Manajemen

Hiperglikemia (I.03115) Observasi

1. Untuk mengetahui kemungkinan penyebab hiperglikemia 2. Untuk memantau

kadar glukosa darah 3. Untuk memantau tanda

dan gejala hiperglikemia Terapeutik

1. Untuk memantau tanda dan gejala hiperglikemia ada atau tidak

2. Untuk menjaga kebersihan luka pada pasien secara berkala Edukasi

1. Untuk memantau kadar glukosa darah secara mandiri 2. Untuk menjaga

kestabilan glukosa darah tetap patuh terhadap diet

3. Agar mengetahui cara pengelolaan diabetes Kolaborasi

1. Untuk membantu memenuhi kebutuhan cairan memalui IV

(14)

bantuan profesional kesehatan)

Kolaborasi

1. Kolaborasi pemberian cairan IV

15 April

2024

2 Gangguan Integritas Jaringan (D.0129) b.d perubahan sirkulasi d.d kerusakan jaringan dan lapisan kulit.

Integritas Jaringan (L.14125)

Setelah dilakukan intervensi keperawatan selama 3x24 jam maka diharapkan gangguan integritas jaringan meningkat dengan kriteria hasil :

1. Hidrasi

meningkat (5).

2. Perfusi jaringan meningkat (5).

3. Kerusakan

jaringan menurun (5).

4. Kerusakan

lapisan kulit menurun (5).

5. Perdarahan menurun (5).

6. Kemerahan menurun (5).

7. Nekrosis menurun (5).

Perawatan Integritas Kulit (I.11353)

Observasi :

1. Identifikasi penyebab gangguan integritas kulit (mis. perubahan sirkulasi, perubahan status nutrisi, penurunan kelembaban, suhu lingkungan ekstrem, penurunan mobilitas).

Terapeutik :

1. Ubah posisi tiap 2 jam jika tirah baring.

2. Gunakan produk berbahan ringan/alami dan hipoalrgik pada kulit sensitif.

3. Hindari produk berbahan dasar alkohol pada kulit kering.

Edukasi : 1. Anjurkan

menggunakan

pelembab (mis. lotion, serum).

2. Anjurkan minum air yang cukup.

3. Anjurkan menghindari terpapar suhu ekstrem.

Perawatan Integritas Kulit (I.11353)

Observasi :

1. Untuk mengetahui penyebab gangguan integritas kulit (mis.

perubahan sirkulasi, perubahan status nutrisi, penurunan kelembaban, suhu lingkungan ekstrem, penurunan

mobilitas).

Terapeutik :

2. Agar tidak

menimbulkan

masalah lainnya akibat posisi yang tetap.

3. Agar tidak membuat kondisi kulit menjadi iritasi.

4. Agar kulit tidak kering.

Edukasi :

5. Agar jaringan tetap terhidrasi sehingga mempercepat proses penyembuhan luka.

6. Agar tubuh tidak kekurangan cairan.

7. Agar tidak

memperparah kondisi jaringan saat terpapar suhu ekstrem.

(15)

Perawatan Luka (I.14564)

Observasi :

1. Monitor karakteristik luka (mis. drainase, warna, ukuran, bau).

2. Monitor tanda-tanda infeksi.

Terapeutik :

1. Lepaskan balutan dan plaster secara perlahan.

2. Cukur rambut disekitar daerah luka, jika perlu.

3. Bersihkan dengan cairan NaCl atau pembersih nontoksik, sesuai kebutuhan.

4. Bersihkan jaringan nekrotik.

5. Berikan salep yang sesuai jenis luka.

6. Pertahankan teknik steril saat melakukan perawatan luka.

7. Ganti balutan sesuai jumlah eksudat dan drainase.

8. Jadwalkan perubahan perubahan posisi tiap 2 jam atau sesuai kondisi pasien.

9. Berikan diet dengan

kalori 30-35

kkal/kgBB/hari dan protein 1,25-1,5 g/kg/BB/hari.

10.Berikan suplemen vitamin dan mineral (mis. vitamin A, vitamin C, zinc, asam amino), sesuai indikasi.

11.Berikan terapi TENS (stimulus saraf

Perawatan Luka (I.14564)

Observasi :

1. Untuk mengetahui karakteristik luka (mis.

drainase, warna, ukuran, bau).

2. Agar mengetahui tanda- tanda infeksi.

Terapeutik :

1. Agar mempermudah perawatan luka..

2. Agar perawatan luka lebih maksimal..

3. Untuk membersihkan luka.

4. Untuk membersihkan luka.

5. Mempercepat penyembuhan luka.

6. Agar luka tetap steril dan tidak infeksi.

7. Agar proses

pembalutan luka

maksimal jika

diketahui jenis lukanya.

8. Untuk melatih sirkulasi darah dan melatih rentang gerak.

9. Untuk mendukung proses percepatan penyembuhan luka.

10.Untuk mendukung proses percepatan penyembuhan luka.

11.Untuk mendukung proses percepatan penyembuhan luka.

Edukasi :

1. Agar pasien

mengetahui tanda dan gejala infeksi.

2. Untuk mempercepat proses penyembuhan

(16)

transcutaneous), jika perlu.

Edukasi :

1. Jelaskan tanda dan gejala infeksi.

2. Anjurkan mengkonsumsi

makanan tinggi kalori dan protein.

3. Ajarkan prosedur perawatan luka secara mandiri.

Kolaborasi :

1. Kolaborasi prosedur debridement (mis.

enzimatik, biologis, mekanis, autolitik), jika perlu.

luka.

3. Agar pasien dapat melakukan perawatan luka secara mandiri dan berkelanjutan.

Kolaborasi :

1. Untuk mempercepat proses penyembuhan luka.

15 April

2024

3 Intoleransi Aktivitas (D.0056) b.d ketidakseimban gan antara suplai dan kebutuhan oksigen d.d merasa tidak nyaman setelah beraktivitas dan merasa lemah.

Toleransi Aktivitas (L.05047) Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3 x 24 jam diharapkan toleransi aktivitas meningkat dengan kriteria hasil : 1. Frekuensi nadi

meningkat (5).

2. Kemudahan dalam aktivitas sehari-hari meningkat (5).

3. Keluhan lelah menurun (5).

4. Perasaan lemah menurun (5).

Intervensi Utama : Manajemen Nutrisi (I.03119)

Observasi :

1. Identifikasi status nutrisi 2. Monitor asupan makan Terapeutik :

1. Berikan makanan tinggi serat untuk mencegah konstipasi

Edukasi :

1. Anjurkan posisi duduk, jika mampu

Terapi Aktivitas (I.05186) Observasi :

1. Identifikasi kemampuan berpartisipasi dalam aktivitas tertentu Terapeutik :

1. Fasilitasi komitmen untuk meningkatkan frekuensi dan rentang aktivitas Edukasi :

1. Anjurkan keluarga untuk memberi penguatan positif atas partisipasi

Intervensi Utama : Manajemen Nutrisi

(I.03119) Observasi :

1. Untuk mengetahui status nutrisi pasien 2. Memonitoring asupan

makan Terapeutik :

1. Mencegah terjadinya konstipasi

Edukasi :

1. Membantu pasien untuk posisi

duduk/menaikkan bed Terapi Aktivitas (I.05186) Observasi :

1. Untuk mengetahui apakah pasien dapat berpartisipasi dalam aktivitas tertentu.

Terapeutik :

1. Untuk meningkatkan kemampuan pasien beraktivitas

Edukasi :

(17)

dalam aktivitas 1. Untuk memberikan dukungan kepada pasien agar dapat paham dan berusaha mencoba untuk mulai beraktivitas.

E. IMPLEMENTASI KEPERAWATAN

Tanggal Jam Implementasi Evaluasi Proses Paraf

15 April 2023

07.30 WITA

- Melakukan BHSP dan

pengkajian ke pasien. DS :

- Pasien mengatakan dirinya siap untuk dikaji terkait masalah kesehatannya.

DO :

- Pasien tampak percaya dan siap untuk dikaji.

Pio

07.33 WITA

- Mengidentifikasi kemungkinan penyebab hipoglikemia.

- Mengidentifikasi kebiasaan pola makan sehari-hari (saat ini dan sebelumnya) - Mengidentifikasi penyebab

gangguan integritas jaringan pada kaki kanan.

- Memonitor karakteristik luka.

- Memonitor risiko infeksi pada luka.

- Mengidentifikasi status nutrisi.

DS :

- Pasien mengatakan rutin injeksi insulin 3xsehari (pagi, siang dan malam). Namun, jarang melakukan pengecekan GDS.

- Pasien mengatakan belakangan ini pola makan dan jenis makanan yang dikonsumsi tidak sesuai diet yang dianjurkan bagi pasien dengan riwayat DMT 2.

- Pasien mengatakan awal-awal tidak merasakan bahwa kakinya terdapat luka kecil yang makin lama menjadi semakin luas dan parah.

- Pasien mengatakan karakteristik luka sama percis seperti kondisi luka kaki kirinya di tahun 2008.

DO :

- Pasien tampak pucat dan lemas.

- Pasien tampak berbicara dengan suara yang pelan.

- Terdapat ulkus kaki diabetikum baru di kaki kanan pasien dan kaki kiri pasien tampak cacat akibat mengalami ulkus kaki diabetikum.

Pio

07.38 - Memonitor glukosa darah DS : - Pio

(18)

WITA pasien setiap enam jam.

- Melakukan pemeriksaan tanda-tanda vital pasien.

DO:

- GDS : 108 mg/dL - TD : 109/67 mmHg - RR : 20x/menit - N :77x/menit - S : 36,5℃

- SpO2 : 85%

07.45 WITA

- Memonitor tanda dan gejala hipoglikemia.

- Menganjurkan memonitor kadar glukosa darah secara mandiri.

DS:

- Pasien mengatakan susah menggerakkan kaki akibat ulkus kaki diabetikumnya.

- Pasien mengatakan belum pernah cek gula darah secara mandiri di rumah.

DO:

- Pasien tampak lemah.

Pio

07.48 WITA

- Melakukan perawatan luka pada kaki kanan pasien yang mengalami ulkus kaki diabetikum.

- Memberi bantalan pada kaki kanan pasien.

DS :

- Pasien mengatakan nyaman pada saat kakinya diberikan bantalan.

DO :

- Kaki kanan pasien tampak bengkak dan luka (ganggren), terdapat banyak pus dan jaringan kulit tampak menghitam

(nekrosis).

- Aroma luka amis.

Pio

07.50 WITA

- Menganjurkan kepatuhan terhadap diet makanan tinggi gula.

- Mengkolaborasikan pemberian cairan IV (IVFD NaCl 0,9%, injeksi Ceftriaxone gr (I.V), Metronidazole flash (I.V), Injeksi Ondancentrone mg (K.P), Injeksi Omeprazole ampule (I.V), tranfusi PRC 3 kolf (1 kolf/hari)

DS :

- Pasien mengatakan ingin

kembali menerapkan diet seperti dulu yang pernah diterapkan.

DO :

- Pasien tampak lemas.

- Pasien tampak kooperatif saat diberikan injeksi obat.

Pio 13.38

WITA

- Memonitor GDA DS : -

DO :

Hasil GDS 159 mg/Dl.

Pio

16 April 2024

07.00 WITA

- Memonitor glukosa darah pasien.

- Melakukan pemeriksaan tanda-tanda vital pasien.

DS : - DO:

- GDS : 107 mg/dL - TD : 80/40 mmHg - RR : 18x/menit - N : 82x/menit - S : 36℃

- SpO2 : 94%

Pio

07.05 WITA

- Memonitor tanda dan gejala hipoglikemia.

- Menganjurkan memonitor kadar glukosa darah secara mandiri.

DS:

- Pasien mengatakan susah menggerakkan kaki akibat ulkus kaki diabetikumnya.

- Pasien mengatakan belum pernah cek gula darah secara mandiri di rumah.

DO:

- Pasien tampak lemah.

Pio

07.10 WITA

- Melakukan perawatan luka pada kaki kanan pasien yang mengalami ulkus kaki diabetikum.

- Memberi bantalan pada kaki kanan pasien.

DS :

- Pasien mengatakan nyaman pada saat kakinya diberikan bantalan.

DO :

- Kaki kanan pasien tampak bengkak dan luka (ganggren), terdapat banyak pus dan jaringan kulit tampak menghitam

(nekrosis).

- Aroma luka amis.

Pio

07.20 WITA

- Menganjurkan kepatuhan terhadap diet makanan tinggi gula.

- Mengkolaborasikan pemberian cairan IV (IVFD NaCl 0,9%, injeksi Ceftriaxone gr (I.V), Metronidazole flash (I.V), Injeksi Ondancentrone mg (K.P), Injeksi Omeprazole ampule (I.V), tranfusi PRC 3 kolf (1 kolf/hari)

DS :

- Pasien mengatakan ingin

kembali menerapkan diet seperti dulu yang pernah diterapkan.

DO :

- Pasien tampak lemas.

- Pasien tampak kooperatif saat diberikan injeksi obat.

Pio

17 April 2024

07.00 WITA

- Memonitor glukosa darah pasien.

- Melakukan pemeriksaan tanda-tanda vital pasien.

DS : - DO:

- GDS : 107 mg/dL - TD : 108/73 mmHg - RR : 16x/menit - N : 77x/menit - S : 36℃

Pio

(19)

F. EVALUASI KEPERAWATAN

Tgl No Dx Catatan Perkembangan Paraf

17 April 2024

1 S :

Pasien mengatakan sudah mengurangi mengonsumsi makan-makanan manis selama di RS, injeksi insulin sesuai anjuran dokter dan mengikuti jadwal injeksi oleh perawat di ruangan, dan pasien mengatakan sudah lebih memahami dan mengetaui kondiri yang dideritanya.

O :

- Tingkat kesadaran pasien membaik, namun suara lirih saat berbicara.

- Pasien masih tampak lemah.

- Kadar glukosa darah pasien masih belum stabil.

A :

Masalah ketdakstabilan glukosa darah belum teratasi.

P :

Lanjutkan intervensi dan konsultasikan kembali dengan dokter dan berkolaborasi dengan ahli gizi.

Pio

17 April 2024

2 S :

Pasien mengatakan kaki kanan yang terdapat ulkus kaki diabetikum seperti tidak merasakan apa-apa, namun kadang terasa nyeri sedikit.

O :

- Ulkus berwarna kehitaman, kemerahan dan kekuningan.

- Terdapat banyak pus di ulkus.

- Aroma amis ulkus mulai berkurang.

A :

Masalah gangguan integritas jaringan belum teratasi.

P :

Lanjutkan intervensi dan konsultasikan kembali dengan dokter.

Pio

17 April 2024

3 S :

Pasien mengatakan sering mengantuk, merasa lemas dan pusing.

O :

- Pasien tampak masih lemah.

- Pasien berbicara dengan nada pelan.

- Mukosa bibir pasien pucat dan kering.

A :

Masalah intoleransi aktivitas teratasi sebagian.

P :

Lanjutkan intervensi dan konsultasikan kembali dengan dokter.

Pio

(20)

LEMBAR PENGESAHAN

Tabanan, 18 April 2024

Clinical Instructure/CI Nama Mahasiswa

Ns. Ni Made Susantiani.,S.Kep Gede Pio Aditya

NIP. 197803072006042018 NIM. P07120121038

Clinical Teacher/CT

Ns I Gusti Ayu Ari Rasdini, S.Kep, M.Pd

NIP.195910151986032011

Referensi

Dokumen terkait

Penderita diabetes mellitus tipe 2 akan menghasilkan insulin dalam jumlah yang cukup untuk mempertahankan kadar glukosa darah pada tingkat normal, namun insulin

Abstrak : Hipoglikemia, Pendidikan Kesehatan, Pengetahuan, Pasien. Hipoglikemia adalah salah satu komplikasi yang dihadapi oleh penderita diabetes mellitus, yaitu kadar

Manifestasi utama dari diabetes mellitus meliputi gangguan metabolisme glukosa yaitu peningkatan kadar glukosa darah akibat sekresi insulin yang tidak adekuat atau

Menunjukkan latihan Active Assistive Range of Motion untuk menurunkan kadar glukosa darah pada usia dewasa tengah dengan diabetes mellitus sebanding dengan

Pengaruh Kecemasan Terhadap kadar Glukosa Darah pada Pendertia Diabetes Mellitus di Wilayah... Puskesmas Banyuanyar

Diabetes Mellitus tipe 2 adalah penyakit yang disebabkan karena kerja insulin yang tidak adekuat, sehingga menimbulkan kadar glukosa darah yang

Berdasarkan hasil penelitian diperoleh rata-rata penurunan kadar glukosa darah responden pada kelompok kontrol sebelum diberikan senam diabetes mellitus 150,9 dan

• Diabetes Mellitus merupakan penyakit sillent killer yang ditandai dengan peningkatan kadar glukosa darah dan kegagalan sekresi insulin atau penggunaan insulin dalam metabolisme yang