• Tidak ada hasil yang ditemukan

ASKEP STROKE INFARK PADA ANAK DI RAWAT INAP

N/A
N/A
Annisha Rahmawati

Academic year: 2023

Membagikan "ASKEP STROKE INFARK PADA ANAK DI RAWAT INAP"

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

ASUHAN KEPERAWATAN PADA Ny. Y

DENGAN DIAGNOSA MEDIS : STROKE INFARK KAROTIS KANAN DI RUANG PHS 1 RSUD CIAMIS

A. Pengkajian 1. Biodata Klien

Nama : Ny. Y

Tanggal lahir : 20 Januari 1955 Jenis Kelamin : Perempuan

Alamat : Lingk. Karang sari 3/10 Maleber - Ciamis

No. Medrek : 743492

Agama : Islam

Tanggal MRS : 20 Juni 2022 Tanggal Pengkajian : 21 Juni 2022

Diagnosa Medis : Stroke Infark Karotis Kanan 2. Keluhan Utama

Klien mengatakan lemas ektremitas kiri 3. Riwayat Penyakit Sekarang

Klien mengatakan badan sebelah kiri sulit digerakan.

4. Riwayat Penyakit Dahulu

Klien mengatakan mempunyai riwayat penyakit Hipertensi.

5. Riwayat Keperwatan Berdasarkan Pola Kesehatan Fungsional a. Pola Persepsi Sehat-Penatalaksanaan Sehat

Pasien mengatakan biasanya sakit batuk pilek, dan sembuh setelah minum obat.

b. Pola Metabolik Nutrisi

Pasien mengatakan tidak nafsu makan. Kadang merasa mual. Makan 3x setengah porsi dan minum 1 botol air dalam sehari.

c. Pola Eliminasi

Pasien mengatakan BAK spontan 5-6 x/hari. Berwarna kuning keruh. BAB 1x/hari. Konsistensi lunak.

d. Pola Tidur-Istirahat

Pasien mengatakan sulit tidur karena sesak nafas dan pusing. Tidur dalam sehari kurang dari 8 jam. Dan sering terbangun.

e. Pola Aktivitas-Latihan

Pasien mengatakan badannya lemas. Mudah lelah saat beraktivitas.

f. Pola Kognitif-Persepsi

Pasien tidak ada masalah pada ingatannya.

g. Pola Persepsi Diri Konsep Diri

Pasien kooperatif. Kadang tampak murung.

h. Pola Peran Hubungan

Pasien mengatakan ingin betemu dan kembali berkumpul dengan keluarganya.

Pasien sangat menyayangi keluarganya.

i. Pola Toleransi Stress Koping

Pasien mengatakan menghadapi rasa stress nya dengan berdoa.

j. Pola Nilai Kepercayaan

Pasien mengatakan penyakitnya terjadi karena cobaan dari Allah SWT. Pasien sering beribadah selama dirawat di rumah sakit.

(2)

6. Pemeriksaan Fisik a. Inspeksi

Keadaan pasien composmentis. GCS (E4V6M5. Bicara sedikit rero.

Terpasang IVFD Asering 30 cc/jam dan oksigen SM (4 lt/menit).

b. Palpasi

Hasil pemeriksaan tanda-tanda vital TD : 200/100 mmHg, RR : 22 x/menit, N : 90 x/menit, T : 36,5 ◦C, SPO2 : 95 %. Denyut nadi teraba kuat dan cepat, turgor kulit baik. Ektremitas bagian kiri lemah saat digerakan.

c. Perkusi

Tidak ada pembesaran hepar, lien, dan ginjal.

d. Auslkutasi

Suara nafas normal. Tidak ada suara nafas tambahan.

7. Terapi Medis

Infus Asering 30cc/jam Inj. Citicolin 2x500 mg Inj. Ceftriaxone 2x1 gram HCT 1x1

Inj. Ranitidin 2x1 Furosemid ½ - 0 – ½ Adalatoros 30 0-0-1 Concor 1x1

8. Pemeriksaan Penunjang 1. Pemeriksaan Laboratorium

Tanggal 08/03/2022 Hb : 13,6 Ht : 40,6 Wbc : 19,7 Plt : 450 Erit : 4,60 2. Elektrokardiogram

Sinus Rithm

3. Pemeriksaan Foto Thorax Tanggal 20 Juni 2022 Kesan : Pneumonia bilateral B. Analisa Data

Data Etiologi Masalah

DS :

- Klien mengatakan badan bagian kiri tidak berasa dan tidak bisa digerakan

DO :

- TD : 200/110 - Klien tampah lemah - Bicara rero

- Klien kurang mampu menggerakan wajah

Peningkatan tekanan darah

Gangguan pembuluh darah di otak

Trombosis intra serebral

Suplai O2 dan nutrisi di bawah oleh darah ke

Resiko perfusi serebral tidak efektif

(3)

dan rahan bagian kiri otak kurang

Resiko perfusi serebral tidak efektif DS :

- Klien mengatakan badan bagian kiri tidak berasa dan tidak bisa digerakan

DO :

- Klien lemah - Kekuatan Otot

5 3 5 3

Suplai darah ke otak menurun

Iskemia dan hipoksia jaringan otak

Kematian jaringan dan sel-sel otak

Defisit neurologis

Kerusakan sistem sensorik dan motorik

Kelemahan dan kelumpuhan

Gangguan mobilitas fisik

Gangguan mobilitas fisik

C. Diagnosa Keperawatan

1. Resiko perfusi serebral tidak efektif 2. Gangguan mobilitas fisik

(4)

D. Rencana Asuhan Keperawatan

Diagnosa Tujuan dan Kriteria Hasil Intervensi Rasional dan Implementasi Evaluasi SDKI :

Resiko perfusi serebral tidak efektif b.d hipertensi

ditandai dengan : DS :

- Klien mengatakan badan bagian kiri tidak berasa dan tidak bisa digerakan DO :

- TD : 200/100 - Klien tampah

lemah - Bicara rero - Klien kurang

mampu menggerakan wajah dan rahan bagian kiri

SLKI :

Status Neurologis

Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 1x30 menir perfusi serebral menjadi efektif dengan kriteria hasil :

1. Tingkat kesadaran kognitif meningkat 2. Gelisah menurun 3. TD membaik

4. Kesesuaian ekspresi wajah meningkat 5. Kesadaran membaik

SIKI :

Pemantauan Neurologis 1. Monitor ukuran,

bentuk, dan kesimetrisan pupil 2. Monitor tingkat

kesadaran

3. Monitor tanda-tanda vital

4. Monitor status pernapasan

5. Monitor kesimetrisan wajah

6. Kolaborasi dalam pemberian terapi

1. Memonitor ukuran, bentuk, dan kesimetrisan pupil

R : pupil isokor 2. Memonitor tingkat

kesadaran

R : pada sat dikaji pasien kesadaran CM

3. Memonitor Tanda-tanda Vital

R :

TD : 200/100mmHg HR : 90x/m

RR : 22x/m S :36,5 SpO2 :95%

4. Memonitor kesimetrisan wajah

R : Klien kurang mampu menggerakan rahangnya.

Klien tampak kaku pada wajah sebelah kiri.

5. Berkolaborasi dalam pemberian terapi R : memberikan terapi Injeksi Citicolin 500mg IV

S: Klien mengatakan badan bagian kiri lemas tidak berasa, dan tidak bisa digerakan.

O: Klien terlihat lemah Klien berbicara rero Kekuatan Otot

5 3 5 3

A: Resiko perfusi serebral tidak efektif belum teratasi P: Lanjutkan Intervensi

(Ratio.,S.Kep.Ners)

SDKI :

Gangguan mobilitas

SLKI :

Mobilitas Fisik

SIKI :

Dukungan Mobilisasi

1. Mengidentifikasi keluhan fisik lainnya yang dialami

S : Klien mengatakan badan bagian kiri masih belum bisa

(5)

fisik b.d gangguan neuromuskular ditandai dengan : DS :

- Klien mengatakan badan bagian kiri tidak berasa dan tidak bisa digerakan DO :

- Klien lemah - Kekuatan Otot

5 3 5 3

Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 1x30 menit diharapkan mobilitas fisik tidak terganggu dengan kriteria hasil :

1. Pergerakan

ektremitas meingkat 2. Kekuatan otot

meningkat 3. Rentang gerak

(ROM) meningkat 4. Kekuatan fisik

meningkat

1. Identifikasi keluhan fisik lainnya

2. Monitor tanda-tanda vital

3. Monitor kondisi umum selama mobilisasi 4. Anjurkan untuk

mobilisasi dini 5. Ajarkan untuk

mobilisasi sederhana misalnya duduk diatas tempat tidur

klien

R : klien mengatakan bicara rero

2. Memonitor tanda-tanda vital

R :

TD : 200/100 HR :90 RR :22 S :36,5 SpO2 :95%

3. Memonitor kondisi pasien selama mobilisasi

R : kondisi pasien lemah membutuhkan bantuan perawat/keluarga 4. Mengajarkan untuk

mobilisasi sederhana R : klien bersedia dan mengikuti arahan perawat 5. Mengkaji kekuatan Otot

R : Kekuatan otor klien masih lemah terutama ektremitas bagian kiri

digerakan.

O : Klien tampak lemah Kekuatan Otot

5 3 5 3

A : Hambatan mobilitas fisik belum teratasi

P : Lanjutkan Intervensi

(Ratio.,S.Kep.Ners)

(6)

E. Catatan Perkembangan a. Hari ke- 1

Tanggal D

X Perkembangan Pelaksanaan

22-06-2022 Jam. 10.00

WIB

I S : Klien mengatakan badan bagian kiri masih lemah sulit digerakan

O :

- Pasien tampak lemah - Pasien berbicara rero

- Pasien masih belum mampu menggerakan rahang bagian kiri wajahnya. Tampak kaku pada wajah bagian kiri

A : Resiko perfusi serebral tidak efektif belum teratasi P : Pemantauan neurologis

I :

- Monitor ukuran, bentuk, dan kesimetrisan pupil R : pupil isokor

- Monitor tingkat kesadaran R : pasien dalam keadaan CM - Monitor tanda-tanda vital

R :

TD : 200/100 N : 89

RR : 22 S : 36,1 SpO2 : 95%

- Monitor status pernapasan

R : nafas spontan dengan bantuan SM 4lpm - Monitor kesimetrisan wajah

R : pasien belum mampu mengerakan rahang dan kaku pada wajah bagian kiri

- Kolaborasi dalam pemberian terapi R : memberikan terapi sesuai jadwal

E : K/U : lemah Kes : CM. Nafas spontan dengan bantuan O2 via SM 4lpm. SpO2 : 95%

R : Lanjutkan Intervensi

(Ratio.,S.Kep.Ners )

22-06-2022 Jam 11.00

WIB

II S : Ny. Y mengatakan badan bagian kiri sulit digerakan

O :

- Klien tampak lemah - Kekuatan Otot

5 3

5 3 (Ratio.,S.Kep.Ners

(7)

Tanggal D

X Perkembangan Pelaksanaan

A : Gangguan mobilitas fisik belum teratasi P : Dukungan mobilisasi

I :

- Identifikasi keluhan fisik lainnya R : klien bicara masih rero - Monitor tanda-tanda vital

R :

TD : 200/100 N : 89

RR : 22 S : 36,1 SpO2 : 95%

- Monitor kondisi umum selama mobilisasi R : k/u lemah. Kes : CM

- Anjurkan untuk mobilisasi dini

R : menganjurkan pasien untuk ROM, pasien mengikuti arahan perawat

- Ajarkan untuk mobilisasi sederhana misalnya duduk diatas tempat tidur

R : pasien mengikuti yang diarahkan oleh perawat, dibantu oleh perawat

E : K/U : lemah Kes : CM. Nafas spontan dengan O2 via SM 4lpm. SpO2 : 95%

R : Lanjutkan Intervensi

)

b. Hari ke-2

Tanggal DX Perkembangan Pelaksanaan

23-06-2022 Jam. 10.00

WIB

I S : Klien mengatakan badan bagian kiri masih lemah O :

- Pasien masih lemah - Pasien masih rero

A : Resiko perfusi serebral belum teratasi P : Pemantauan neurologis

(8)

Tanggal DX Perkembangan Pelaksanaan

I :

- Monitor ukuran, bentuk, dan kesimetrisan pupil R : pupil isokor

- Monitor tingkat kesadaran R : pasien dalam keadaan CM - Monitor tanda-tanda vital

R :

TD : 190/100 N : 89

RR : 22 S : 36,1 SpO2 : 95%

- Monitor status pernapasan

R : nafas spontan dengan bantuan SM 4lpm - Monitor kesimetrisan wajah

R : pasien belum mampu mengerakan rahang dan kaku pada wajah bagian kiri

- Kolaborasi dalam pemberian terapi R : memberikan terapi sesuai jadwal

E : K/U : lemah Kes : CM. Nafas spontan dengan O2 via SM 4lpm. SpO2 : 95%

R : Lanjutkan Intervensi

(Ratio.,S.Kep.N ers)

23-06-2022 Jam 11.00

WIB

II S : Ny. Y mengatakan badan bagian kiri sulit digerakan O :

- Klien tampak lemah - Kekuatan Otot

5 3 5 3

A : Gangguan mobilitas fisik belum teratasi P : Dukungan mobilisasi

I :

- Identifikasi keluhan fisik lainnya R : klien bicara masih rero - Monitor tanda-tanda vital

R :

(Ratio.,S.Kep.N ers)

(9)

Tanggal DX Perkembangan Pelaksanaan TD : 190/100

N : 89 RR : 22 S : 36,1 SpO2 : 95%

- Monitor kondisi umum selama mobilisasi R : k/u lemah. Kes : CM

- Anjurkan untuk mobilisasi dini

R : menganjurkan pasien untuk ROM, pasien mengikuti arahan perawat

- Ajarkan untuk mobilisasi sederhana misalnya duduk diatas tempat tidur

R : pasien mengikuti yang diarahkan oleh perawat, dibantu oleh perawat

E : K/U : lemah Kes : CM. Nafas spontan dengan O2 via SM 4lpm. SpO2 : 95%

R : Lanjutkan Intervensi

Pada tanggal 24 Juni 2021 jam 07.00 WIB pasien mengalami penurunan kesadaran.

K/u lemah. Kes : Delirium GCS 9. O2 dengan MNR 15lpm SpO2 : 93%

c. Hari ke-3

Tanggal DX Perkembangan Pelaksanaan

24-06-2022 Jam. 10.00

WIB

I S : -

O : Pasien mengalami penurunan kesadaran. Kes : Delirium

GCS 9

A : Perfusi serebral tidak efektif belum teratasi P : Pemantauan neurologis

I :

- Monitor ukuran, bentuk, dan kesimetrisan pupil R : pupil anisokor sebelah

- Monitor tingkat kesadaran R : kesadaran pasien Delirium - Monitor tanda-tanda vital

R :

TD : 200/110 N : 89

(Ratio.,S.Kep.N ers)

(10)

Tanggal DX Perkembangan Pelaksanaan RR : 35

S : 38.8 SpO2 : 93%

- Monitor status pernapasan

R : nafas spontan dengan bantuan MNR 15lpm - Monitor kesimetrisan wajah

R : tidak terkaji

- Kolaborasi dalam pemberian terapi R : memberikan terapi sesuai jadwal

E : K/U : lemah Kes : Delirium. Nafas dengan bantuan O2 via MNR 15lpm. SpO2 : 93%

R : Lanjutkan Intervensi 24-06-2022

Jam 11.00 WIB

II S : -

O : Pasien penurunan kesadaran. Kes : Delirium A : Gangguan mobilitas fisik belum teratasi P : Dukungan mobilisasi

I :

- Monitor tanda-tanda vital R :

TD : 200/110 N : 89

RR : 35 S : 38.8 SpO2 : 93%

- Monitor kondisi umum selama mobilisasi R : k/u lemah kesadaran delirium

- Anjurkan untuk mobilisasi dini R : melakukan ROM, mika miki

E : K/U : lemah Kes : Delirium. Nafas spontan dengan bantuan O2 MNR 15lpm. SpO2 : 93%

R : Lanjutkan Intervensi

(Ratio.,S.Kep.N ers)

Tanggal 24-06-2022 Jam : 14.15 WIB

K/U klien menurun. Dokter menyarankan untuk pindah HCU.

TD : 45/67 HR : 50

(11)

RR : 20 S : 39.5 SpO2 : 50%

Monitor EKG Bradikardi.

Klien apnoe, bagging dikerjakan, RJP 5 siklus dikerjakan, Adrenalin 1 mg masuk. Klien no respon. EKG asistole. Pasien di vonis meninggal oleh dokter jaga, di hadapan keluarga dan perawat jam. 14.45 WIB.

Mengetahui : Kepala Ruangan

Paviliun H.Hasan Sobari Lt. 1

Perawat Pelaksana

LINA KARLINA, S.Kep. Ners (RATIO.,S.KEP.NERS) HENDRIYANI, SKM.,S.Kep.Ners

Referensi

Dokumen terkait