• Tidak ada hasil yang ditemukan

Asuhan kebidanan pada bayi baru lahir dengan asfiksiadi rsud dr. H. Moch. Ansari saleh banjarmasin - Repository Universitas Sari Mulia

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2024

Membagikan "Asuhan kebidanan pada bayi baru lahir dengan asfiksiadi rsud dr. H. Moch. Ansari saleh banjarmasin - Repository Universitas Sari Mulia"

Copied!
4
0
0

Teks penuh

(1)

45

BAB III METODOLOGI A. Metode studi kasus

Penyusunan studi kasus ini menggunakan metode deskriptif. Metode deskriptif yaitu kasus yang dilakukan dengan tujuan utama membuat gambaran atau deskriptif tentang suatu keadaan secara objektif. Studi kasus adalah laporan yang dilaksanakan dengan cara meneliti suatu permasalahan studi kasus melalui suatu yang terdiri dari unit tunggal (Notoatmodjo, 2010).

B. Teknik pengumpulan data

Teknik pengumpulan data pada klien adalah dengan cara mengambil data primer.

1. Data primer

Data primer adalah data yang diambil secara langsung dari objek penelitian perorangan maupun organisasi (Riwidikodo, 2009). Menurut Hidayat dan Sujiyantini (2010), teknik pengumpulan dara primer ada tiga yaitu:

a. Wawancara

Wawancara adalah pembicaraan terarah yang umumnya dilakukan dengan tatap muka, data yang ditanyakan mengarah pada data yang relevan dengan pasien. Hidayat dan Sujiyantini (2010) mengatakan pada kasus ini wawancara dilakukan pada keluarga pasien, bidan yang bertugas di ruang bersalin dan bayi RSUD Dr.H.Moch Ansari Saleh Banjarmasin terkait pengkajian data subjektif baik identitas maupun riwayat-riwayat yang diperlukan baik itu riwayat kehamilan, persalinan dan status kesehatan ibu yang mendukung untuk data kasus asfiksia pada bayi baru lahir baru lahir.

(2)

46

b. Pemeriksaan fisik

Menurut Nursalam (2009) pemeriksaan fisik dipergunaan untuk mengetahui keadaan fisik pasien secara sistematis dengan cara:

1) Inspeksi

Inspeksi adalah suatu proses observasi yang dilakukan secara sistematis, observasi dilakukan dengan menggunakan indera penglihatan, pendengaran dan penciuman sehingga suatu alat mengumpulkan data. Inspeksi dalam studi kasus ini pada bayi baru lahir dengan asfiksia dilakukan secara berurutan mulai dari kepala sampai kaki, pemeriksaan fisik yang fokus pada bayi baru lahir dengan asfiksia adalah dengan penilaian selintas pada bayi baru lahir yaitu menilai apakah bayi setelah lahir segera menangis atau tidak, tonus otot lemah atau tidak, warna kulit, air ketuban jernih atau bercampur mikonium untuk segera menentukan apakah bayi tersebut mengalami asfiksia atau tidak sehingga segera dapat dilakukan penangan awal pada kasus kegawat daruratan bayi baru lahir dengan asfiksia dan selanjutnya dengan penilaian menggunakan APGAR Skor (Nursalam, 2009).

2) Palpasi

Palpasi adalah suatu pemeriksaan seluruh bagian tubuh yang dapat teraba dengan menggunakan bagian tangan yang berbeda untuk mendekati jaringan, bentuk tubuh, persepsi getaran atau pergerakan dan konsistensi. Palpasi ini digunakan untuk memeriksan rangsangan taktil dan tonus otot.

(3)

47

3) Auskultasi

Auskultasi adalah mendengarkan bunyi yang terbentuk dalam orgam tubuh untuk mendeteksi perbedaan dari normal.

Auskultasi dilakukan untuk memeriksa detak jantung bayi . Frekuensi detak jantung normal pada bayi 120-160 x/m.

c. Observasi

Observasi adalah suatu prosedur yang terencana, yang antara lain meliputi: melihat, mendengar, mencatat sejumlah dan taraf aktifitas tertentu atau situasi tertentu yang ada hubungannya dengan masalah yang diteliti (Notoatmodjo, 2012).

Untuk memperoleh data objektif peneliti melakukan pengamatan langsung untuk mengetahui perkembangan dan perawatan yang telah diberikan pada pasien. Pada kasus ini yang diobservasi adalah nilai down skor, TTV bayi, kehangatan bayi, kebutuhan nutrisi danpersonal hyginebayi.

2. Data sekunder

Data sekunder adalah data tangan kedua, data yang diperoleh lewat pihak lain, tidak langsung diperoleh oleh penulis dari subjek penelitiannya. Data sekunder dari studi kasus ini adalah rekam medik baik rekam medik ibu maupun rekam medik bayi serta catatan perkembangan bayi, dalam studi kasus ini adalah data bayi baru lahir dengan asfiksia (Saryono, 2011).

C. Lokasi studi kasus

Studi kasus ini dilaksanakan di Ruang Bayi dan Ruang Vk RSUD Dr.

H. Moch. Ansari Saleh Banjarmasin.

(4)

48

D. Subjek studi kasus

Subjek yang diambil pada studi kasus ini adalah bayi baru lahir usia 1 hari dengan post asfiksia sedang yang mendapatkan perawatan pasca asfiksia di ruang bayi RSUD dr.H.Moch Ansari Saleh Banjarmasin.

E. Waktu studi kasus

Pengambilan studi kasus ini dilakukan pada tanggal 2 Agustus 2018.

F. Studi dokumentasi

Studi dokumentasi adalah semua bentuk sumber informasi yang berhubungan dengan dokumen (Notoatmodjo, 2012). Dalam studi kasus ini dokumentasi dilakukan dengan pengumpulan data yang diambil dari catatan kebidanan dan rekam medik klien di RSUD Dr. H. Moch. Ansari Saleh Banjarmasin.

G. Studi literatur

Studi literatur adalah bahan-bahan pustaka yang sangat penting dalam suatu penelitian (Notoatmodjo, 2012). Bahan pustaka utuk studi kasus ini diperoleh dari buku-buku dari tahun 2005 – 2017.

Referensi

Dokumen terkait

L ada yang mengalami kesenjangan sepertiada tanda-tanda yang di alami oleh bayi seperti bayi tidak segera menangis tonus otot lemah warna kulit kebiruan, air ketuban keruh bercampur

KATA PENGANTAR Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas segala rahmat dan karunia yang telah di limpahkan-Nya sehingga penulis mampu menyelesaikan penyusunan Laporan

Asuhan yang diberikan adalah keringkan tubuh bayi, letakkan dimeja resusitasi,bersihkan jalan nafas dari mulut ke hidung pasang O21 liter/menit, menilai APGAR skor pada menit ke lima

Pada kasus ini peneliti mendapatkan diagnosa kebidanan dari ibu lahir dengan asfiksia sedang dari ibu KPD dan presentasi muka masalah yang peneliti temukan bervariasi sesuai yang

CATATAN PERKEMBANGAN II No Hari/Tanggal/Jam Catatan Perkembangan 1 Minggu 29 Juli 2018 10.00 WITA S : Bayinya sudah menangis dengan kuat O : Keadaan umum : Bayi baik, bayi berada di

Berdasarkan latar belakang di atas angka kematian bayi yang disebabkan karena angka kejadian asfiksia masih tinggi di Kalimantan Selatan, maka peneliti tertarik untuk mengambil studi

Ansari Saleh Banjarmasin, padatahun 2013 dari 1849 bayi yang dirawat di rumahsakitterdapat 55 bayi yang mengalami sepsis 2,9%.. Padatahun 2016, dari 4516 bayi yang dirawat di

2 Setelah lahir Bayi tidak lagi berhubungan dengan plasenta dan akan segera bergantung pada paru sebagai sumber utama oksigen, karena itu dalam beberapa saat cairan paru harus diserap