Semua bayi baru lahir harus diperiksa tanda-tanda kesusahan/kelainan yang mengindikasikan penyakit. Bayi baru lahir dinyatakan sakit apabila mempunyai salah satu atau lebih tanda-tanda antara lain sesak nafas, frekuensi pernafasan 60x/menit, dada tertarik, malas minum, suhu tubuh bayi hangat atau rendah, kurang aktif, berat badan lahir rendah gram) dengan kesulitan minum ( Rukiyah dan Yulianti, 2012). Jika bayi tidak bernapas atau terengah-engah, atau lemah, bayi baru lahir akan segera sadar (Rukiyah dan Yulianti, 2012).
Bayi dapat kehilangan panas tubuhnya melalui evaporasi, yaitu penguapan cairan ketuban pada permukaan tubuh bayi sendiri karena tidak segera dikeringkan dan ditutup setelah dilahirkan. Radiasi yaitu bayi diletakkan di dekat benda yang suhunya lebih rendah dari suhu tubuh bayi meskipun tidak bersentuhan langsung (Rukiyah dan Yulianti, 2012). Tutupi tubuh bayi dengan kain bersih dan hangat segera setelah mengeringkan tubuh bayi dan memotong tali pusar.
Sebelum dimandikan pastikan suhu tubuh bayi stabil (suhu ketiak sekitar 36,50C-37,50C) Bila suhu tubuh bayi masih di bawah batas normal, maka tutupi tubuh bayi dengan longgar, tutupi kepala, letakkan bersama ibu, letakkan dia pergi. mandikan bayi hingga suhu tubuhnya stabil dalam waktu 1 jam. Sebaiknya semua bayi baru lahir diberikan suntikan vitamin K 1 mg secara intramuskular pada paha kiri sesegera mungkin untuk mencegah terjadinya perdarahan pada bayi baru lahir akibat kekurangan vitamin K yang mungkin dialami oleh sebagian bayi baru lahir (Rukiyah dan Yulianti, 2012). Asfiksia neonatorum merupakan kegawatdaruratan bayi baru lahir berupa depresi pernapasan menetap yang menimbulkan berbagai komplikasi.
Asfiksia neonatorum adalah suatu kondisi dimana bayi baru lahir tidak bernapas secara spontan dan teratur segera setelah lahir, sehingga dapat menurunkan O2 dan kemungkinan meningkatkan CO2. Terganggunya pertukaran gas atau transportasi O2 dari ibu ke janin ini berdampak buruk di kemudian hari (Prawiroharjo, 2011). Asfiksia neonatorum adalah suatu kondisi dimana bayi baru lahir tidak dapat bernapas secara spontan dan teratur segera setelah dilahirkan, sehingga bayi tidak dapat memperoleh oksigen dan tidak dapat mengeluarkan asam karbonat dari tubuhnya. Asfiksia merupakan suatu keadaan dimana bayi baru lahir tidak dapat bernapas secara spontan dan teratur yang ditandai dengan hipoksia, hiperkarbia, dan asidosis (Indrayani dan Moudy, 2013).
Data survei kesehatan rumah tangga (SKRT, 2011) menunjukkan bahwa penyebab kematian bayi baru lahir di Indonesia antara lain mati lemas (27%). Perkembangan paru-paru pada bayi baru lahir terjadi pada menit-menit pertama kelahirannya dan kemudian diikuti dengan pernafasan yang teratur. Kehamilan postmatur, kehamilan atau persalinan yang lebih dari sebulan atau ≥ minggu di luar jangka waktu persalinan normal, sehingga bayi yang lewat bulan tersebut akan mengeluarkan mekonium atau feses, mekonium tersebut akan mengaburkan cairan ketuban dan masuk ke saluran pernafasan bayi dan akan menyumbat saluran pernafasan sehingga bayi baru lahir. Gagal napas akan terjadi karena saat bayi ingin bernapas, saluran napasnya tersumbat oleh cairan mekonium.
Selain perubahan klinis, juga akan terjadi metabolisme G3 dan pengendalian keseimbangan asam basa dalam tubuh anak. Pada tingkat perubahan dan pertukaran gas ini hanya dapat menyebabkan asidosis respiratorik jika G3 terus berlanjut di dalam tubuh anak, akan terjadi metabolisme anaerobik berupa glikolisis glikogen. Letakkan anak dalam posisi terlentang di bawah lampu pemanas dengan selimut menutupi tubuh anak.
Keringkan tubuh bayi dan berikan rangsangan taktil dengan memberikan sedikit tekanan dari wajah dan kepala ke seluruh tubuh bayi.
RESUSITASI JANTUNG PARU (RJP)
Bila bayi masih belum bernapas, DJA < 100 x/m lanjutkan VTP, bila DJA < 60 x/m lakukan kompresi dada (CPR).
Teori Manajemen Kebidanan 1. Pengertian manajemen kebidanan
Dalam hal ini yang diperoleh diperoleh dari wawancara kepada keluarga dan tim kesehatan lainnya, dimana wawancara tersebut untuk mengetahui tentang ibu termasuk. Data psikososial dan spiritual orang tua/keluarga bertujuan untuk mengetahui respon keluarga terhadap kelahiran bayi, perawatan bayi dan ritual keagamaan (Data Objektif Sondakh. Investigasi untuk mengetahui apakah ibu merokok atau tidak dan ibu menggunakan narkoba dan alkohol memimpin terhadap aborsi dan membahayakan janin (Data Objektif Mufdillah.
Data obyektif merupakan dokumentasi penatalaksanaan obstetrik menurut Helen Varney yang pertama (evaluasi data), terutama yang diperoleh melalui hasil observasi yang jujur dari pemeriksaan pasien, pemeriksaan laboratorium atau pemeriksaan diagnostik lainnya (Mus seenun, 2010). a) Pemeriksaan khusus. Glabella dengan jari pemeriksa, kemudian mengerutkan kening dan berkedip (Sondakh, 2013). e) Pemeriksaan antropometri. Pada langkah interpretasi data ini, berdasarkan interpretasi yang benar dari data yang dikumpulkan, dilakukan identifikasi yang benar terhadap diagnosis atau masalah dan kebutuhan klien (Musbayarun et al. Diagnosis Kebidanan.
Permasalahan yang mungkin terjadi pada neonatus asfiksia adalah pernafasan yang buruk, bayi tampak sianosis (Kebutuhan Saifuddin. Kebutuhan neonatus asfiksia meliputi pemberian O2, kenyamanan, kehangatan dan pemenuhan nutrisi (Varney, 2007). Pada langkah ini direncanakan tindakan yang komprehensif. .yang merupakan kelanjutan penatalaksanaan diagnosis yang telah ditegakkan.
Menurut Arief dan Kristiyanasari (2009), perencanaan perawatan yang komprehensif dan rasional sesuai dengan temuan pada langkah sebelumnya a) Bersihkan jalan nafas dengan menyedot lendir dan kasa steril (cara pengobatan seperti pada bayi normal). Pada langkah keenam ini, rencana pelayanan komprehensif, sebagaimana dijelaskan pada langkah kelima, dilaksanakan oleh bidan dan pasien secara efisien dan aman. Jadi tujuan evaluasi adalah untuk mengetahui derajat keberhasilan tindakan yang dilakukan bidan (Estiwidani dkk, 2008).
Hasil yang diharapkan dari pelayanan obstetri pada bayi baru lahir penderita asfiksia adalah bayi dapat bernafas dengan baik, bayi dapat menangis, kehangatan bayi tetap terjaga, nutrisi bayi tercukupi dan bayi mulai aktif bergerak.