ASUHAN KEBIDANAN FISIOLOGI HOLISTIK PADA BAYI A USIA 2 BULAN DENGAN DETEKSI DINI TUMBUH KEMBANG
DI PUSKESMAS TEMPEL II
SEMINAR KASUS BD.7006
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN PROFESI BIDAN JURUSAN KEBIDANAN POLTEKKES KEMENKES YOGYAKARTA
2021
Oleh:
Catharina Suhartini NIM : P07124521101
Latar Belakang
Masa depan suatu bangsa tergantung pada keberhasilan anak dalam mencapai pertumbuhan dan perkembangan yang optimal. Tahun-tahun pertama kehidupan, terutama periode sejak janin dalam kandungan sampai anak berusia 2 tahun merupakan periode yang sangat penting dalam pertumbuhan dan perkembangan anak. Periode ini merupakan kesempatan emas sekaligus masa-masa yang rentan terhadap pengaruh negatif. Nutrisi yang baik dan cukup, status kesehatan yang baik, pengasuhan yang benar, dan stimulasi yang tepat pada periode ini akan membantu anak untuk tumbuh sehat dan mampu mencapai kemampuan optimalnya sehingga dapat berkontribusi lebih baik dalam masyarakat.
Masa 1000 hari pertama kehidupan (HPK) adalah masa sejak pembuahan hingga 24 bulan usia kronologis. Masa ini merupakan salah satu pe-riode yang paling penting dalam perkembangan seorang manusia.
Tahap perkembangan seorang anak mengikuti pola yang teratur dan berurutan. Tahap-
tahap tersebut tidak bisa terjadi terbalik, misalnya anak terlebih dahulu mampu membuat lingkaran sebelum mampu membuat gambar kotak, anak mampu berdiri sebelum berjalan dan sebagainya.
Tumbuh kembang anak berlangsung secara teratur, saling berkaitan dan berkesinambungan yang dimulai sejak konsepsi sampai dewasa. Tumbuh kembang anak terbagi dalam
beberapa periode. Periode perkembangan anak adalah sebagai berikut :
Masa prenatal atau masa intrauterin
Masa bayi (umur 0-11 bulan)
Masa anak dibawah lima tahun (balita, umur 12-59 bulan)
Masa prasekolah (anak umur 60-72 bulan)
Aspek-aspek perkembangan yang dipantau:
Gerak kasar atau motorik kasar adalah aspek yang berhubungan dengan kemampuan anak
melakukan pergerakan dan sikap tubuh yang melibatkan otot-otot besar seperti duduk, berdiri, dan sebagainya.
Gerak halus atau motorik halus adalah aspek yang berhubungan dengan kemampuan anak
melakukan gerakan yang melibatkan bagian-bagian tubuh tertentu dan dilakukan oleh otot-otot kecil, tetapi memerlukan koordinasi yang cermat seperti mengamati seuatu, menjimpit, menulis, dan sebagainya.
Kemampuan bicara dan bahasa adalah aspek yang berhubungan dengan kemampuan untuk memberikan respons terhadap suara, berbicara, berkomunikasi, mengikuti perintah dan sebagainnya.
Sosialisasi dan kemandirian adalah aspek yang berhubungan dengan kemampuan mandiri anak (makan sendiri, membereskan mainan selesai bermain), berpisah dengan ibu atau pngasuh anak, bersosialisasi dan berinteraksi dengan lingkungan , dan seagainya
KAJIAN KASUS DAN PEMBAHASAN
Rabu, 6 Oktober 2021 pada pukul 10.00 WIB Bayi A usia 2 bulan datang ke Puskesmas Tempel II untuk menanyakan perkembangan anaknya sesuai dengan usianya.
Berdasarkan pengkajian
Bayi A lahir dengan keadaan premature dengan usia gestasi 36 minggu 6 hari termasuk dalam kategori late preterm (LPT 340/7 sampai 366/7).
Persalinan prematur merupakan penyebab utama neurodevelopmental disabilities pada anak. Gangguan makin berat pada anak prematur yang lahir dengan usia gestasi lebih muda. Gangguan yang
terjadi termasuk gangguan kognitif, bahasa, motorik, sosial emosional, dan gangguan belajar.
Penelitian Arifin, 2019 memiliki hasil yang berbeda. Hasil analisis menunjukan tidak ada hubungan yang signifikan antara umur gestasi dengan gangguan perkembangan aspek motoric kasar (p>0,05), bahasa (p>0,05), motorik halus (p>0,05), dan personal sosial (p>0,05) pada anak premature.
Riwayat pemberian nutrisi ASI setiap 2 jam lama menyusu 15-30 menit.
Pemeriksaan umum KU: Baik, kesadaran composmentis, N: 140x/menit, R: 48 x/menit, S: 36,6 0C, BB:
4,6 kg, PB:55 cm. pemeriksaan fisik dalam keadan sehat dan normal.
Peningkatan berat badan pada Bayi A selama 2 bulan sebesar 2150 gram. Dalam KMS kenaikan berat badan minimal sebesar 1700 gram dimana pada bulan 1 kenaikan sebesar 800 gram dan pada bulan ke 2 sebesar 900 gram. Data tersebut menunjukan kebutuhan nutrisi Bayi A terpenuhi secara optimal.
Selama masa pandemi Covid-19 ini sesuai panduan dalam Buku Panduan Pelayanan Kesehatan Balita Pada Masa Tanggap Darurat Covid-19 Bagi Tenaga Kesehatan yang diterbitkan pada 22 April 2020.
Menjelaskan stimulasi tumbuh kembang dilakukan keluarga setiap saat dalam suasana menyenangkan, dan pemantauan (deteksi) perkembangan dilakukan keluarga setiap bulan sesuai umur anak, mengacu informasi pada Buku KIA.
Analisis :
Bayi A umur 2 bulan dengan tumbuh kembang sesuai umur.
Masalah: Tidak ada
Masalah Potensial: Tidak ada Kebutuhan segera:
Kebutuhan gizi bayi 0-6 bulan
Perkembangan bayi 0-6 bulan
Penatalaksanaan:
1. Memberitahukan hasil pemeriksaan Bayi A 2 bulan dengan tumbuh kembang sesuai umur
Ibu Bayi A mengerti hasil pemeriksaan dan tampak tersenyum dan terlihat bahagia.
2. Melakukan KIE kebutuhan gizi bayi umur 0-6 bulan sesuai buku KIA hal 51
Ibu menganggukkan kepala dan bersedia memberikan ASI eksklusif selama 6 bulan.
3. Melakukan KIE perkembangan bayi umur 0-6 bulan sesuai buku KIA hal 52
Ibu menganggukkan kepala dan bersedia memberikan stimulasi untuk tumbuh
kembang usia 0-6 bulan, memberi pujian, meneruskan pola asuh anak, ikutkan anak
pada kegiatan posyandu.
JURNAL READING
Deskripsi Bukt
Apakah Paparan dari penelitan ini?
Apakah Outcome dari penelitan ini?
Apakah Desain Penelitan yang di gunakan?
Apakah populasi study pada penelitan ini?
Apakah temuan utama dari penelitan ini?
KESIMPULAN DESKRIPSI
Validitas Interna Pertmbangan mengenai pertmbangan non Kausal
Apakah hasil dipengaruhi oleh bias observasi?
Apakah dipengaruhi oleh counfounding?
Apakah hasil dipengaruhi variasi chance?
Validitas internal pertmbangan gambaran positf hubungan causal
Apakah terdapat Hubungan waktu yang tepat?
Apakah hubungan yang terjadi kuat?
Apakah ada hubungan dosis respon?
Apakah hasil akhir penelitan konsisten didalam study?
Apakah ada spesifisitas dalam penelitan ini?
Validitas Eksterna generalisasi hasil ke populasi Dapatkah hasil penelitan diaplikasikan ke populasi eligible?
Dapatkah hasil penelitan diaplikasikan ke populasi sumber?
Dapatkah hasil penelitan diaplikasikan ke populasi relevan lain nya?
KESIMPULAN VALIDITAS EKSTERNA