v
ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF PADA IBU M DI BIDAN PRAKTIK MANDIRI USMIATI RAHMAH, SST SAMARINDA TAHUN 2019
MUTIARA INTAN PERMATA SAVEERA ABSTRAK
Latar Belakang
Berdasarkan hasil Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI) pada tahun 2012, diperoleh AKI di Indonesia sebesar 214 per 100.000 kelahiran hidup dan AKB 32 per 1000 kelahiran hidup, sedangkan pada tahun 2015 AKI di Indonesia cenderung meningkat sehingga mencapai 305 per 100.000 kelahiran hidup dan AKB 22 per 100.000 kelahiran hidup. Hal ini yang melatar belakangi penulis untuk melakukan asuhan kebidanan yang komprehensif (Continuity of Care) dimulai dari kehamilan, persalinan, bayi baru lahir, nifas hingga perencanaan program kontrasepsi di Bidan Praktik Mandiri Usmiati Rahmah, SST Kota Samarinda Tahun 2018 dengan menggunakan metode pendekatan menejemen 7 langkah varney dan didokumentasikan dalam bentuk SOAP.
Tujuan. Memberikan asuhan kebidanan secara komprehensif dengan menggunakan pola pikir ilmiah melalui pendekatan manajemen kebidanan menurut Varney.
Asuhan kebidanan secara komprehensif dilakukan di Bidan Praktik Mandiri Usmiati Rahmah, SST selama 4 bulan. Subjek kasus adalah ibu hamil yaitu Ibu M usia 27 tahun GIIP1001 usia kehamilan saat ini 32 minggu dengan faktor resiko II menurut Kartu Skor Poedji Rochjati (KSPR)
Hasil Penelitian. Pada asuhan kehamilan diberikan asuhan sesuai standar pelayanan yaitu 10T. Ibu mengeluh sesak nafas saat mau tidur, keluhan tersebut dapat diatasi dan tidak ada penyulit. Persalinan dilakukan secara Sectio Caesarea dan tidak ada penyulit. Pada kunjungan nifas dan neonatus dilakukan kunjungan sebanyak 3 kali, terdapat penyulut berupa peradangan pada luka operasi namun dapat diatasi dengan baik serta pada pelayanan kontrasepsi ibu memilih alat kontrasepsi injeksi hormonal progestin.
Kesimpulan Dalam pemberian asuhan kebidanan yang dimulai sejak kehamilan hingga pelayanan kontrasepsi (Continuity of Care) telah sesuai dengan teori dengan melakukan pendekatan menggunakan manajemen kebidanan 7 langkah Varney.
Kata Kunci : Kehamilan, persalinan, bayi baru lahir, nifas, neonatus, pelayanan kontrasepsi.
v PENDAHULUAN
Hasil studi pendahuluan yang dilakukan di Puskesmas Bengkuring didapatkan jumlah Angka Kematian Ibu (AKI) sebanyak 1 per 1960 jiwa kelahiran hidup, sedangkan untuk Angka Kematian Bayi (AKB) tidak ada (Data dari Puskesmas Bengkuring Samarinda, 2018).
Salah satu cara untuk mengurangi
faktor resiko pada ibu multipara yaitu dengan melakukan asuhan secara komprehensif. Asuhan komprehensif yang berkelanjutan dapat meningkatkan percaya diri pada ibu hamil terhadap diri sendiri dan bidan sehingga mengurangi intervensi pada saat persalinan dan menurunkan resiko operasi section caesaria.
Berdasarkan data dan fakta tersebut perlu dilakukan pelayanan komprehensif dan berkesinambungan Ibu M dengan multigravida untuk meningkatkan pelayanan dan kualitas kehamilan.
TINJAUAN PUSTAKA Tinjauan Teori
Manuaba tahun 2010 menyatakan bahwa kehamilan merupakan pertumbuhan dan perkembangan janin intrauterine mulai sejak konsepsi dan berakhir sampai permulaan persalinan. Ibu hamil dengan riwayat bersalin dengan pengalaman kejadian ketuban pecah dini dapat berpengaruh besar dalam menghadapi kondisi kehamilan. Ibu yang memiliki riwayat ketuban pecah dini sebelumnya berisiko 2-4 kali mengalami ketuban pecah dini kembali. Resiko tersebut dapat terjadi karena komposisi membran yang menjadi rapuh dan kandungan kolagen yang semakin menurun pada kehamilan berikutnya (Helen, 2008).
Persalinan adalah proses pengeluaran hasil konsepsi (janin dan uri) yang telah cukup bulan atau dapat hidup di luar kandungan melalui jalan lahir atau melalui jalan lain, dengan bantuan atau tanpa bantuan (kekuatan sendiri) (Manuaba, 2010). Seksio Caesaria adalah suatu persalinan buatan dimana janin dilahirkan melalui suatu insisi pada dinding depan
perut dan dinding rahim dengan syarat Rahim dalam keadaan utuh serta berat janin lebih dari 500 gram (Prawirohardjo, 2010)
Bayi baru lahir normal adalah bayi yang lahir dari kehamilan 37 minggu sampai 42 minggu dan berat badan lahir 2500 gram sampai dengan 4000 gram (Arief, 2009).
Varney tahun 2008 menyatakan masa nifas adalah masa dari kelahiran plasenta dan selaput janin (menandakan akhir periode intrapartum) hingga kembalinya traktus reproduksi wanita pada kondisi tidak hamil.
Muslihatun tahun 2010 menyatakan bahwa neonatus adalah bayi berumur 0 (baru lahir) sampai dengan usia 1 bulan (28 hari) sesudah lahir.
Kontrasepsi adalah upaya mencegah kehamilan yang bersifat sementara atau menetap, yang dapat dilakukan tanpa menggunakan alat, secara mekanis, menggunakan alat/obat, atau dengan operasi (Wiknjosastro, 2011).
Tinjauan Kasus ANC I
Tanggal 01 Februari 2019 pukul 16.00 WITA.
S : Ibu M, umur 27 tahun, agama Islam, suku Buton, pendidikan terakhir S1, pekerjaan IRT. Tn. J, umur 26 tahun, agama Islam, suku Buton, pendidikan terakhir SMA, pekerjaan Swasta, alamat Jl.
Karya Baru RT 10 Samarinda. Ibu mengatakan sesak nafas saat tidur malam.
Riwayat menstruasi HPHT : 20-6-2018, TP : 27-3-2019. Sebelum hamil ibu menggunakan kontrasepsi pil selama 2 tahun. Pada pola nutrisi, ibu makan 2- 3x/hari dengan menu seimbang, ibu minum air putih 8-10x/hari. Pola eliminasi pada kehamilan saat ini BAK 4-5x/hari, BAB 1x/hari. Ibu dan keluarga menerima dan merasa senang dengan kehamilan ibu saat ini, status pernikahan sah, tidak ada adat-istiadat dan tradisi keagamaan dalam keluarga ibu dan suami yang dapat mengganggu kesehatan.
vi O : kesadaran composmentis, tekanan darah 90/70 mmHg, nadi 82 x/m, suhu 36,3oC, pernapasan 20 x/m. tinggi badan 145 cm, BB sebelum hamil 42 kg, BB saat ini 51 kg, LILA 24 cm. Pemeriksaan fisik konjungtiva tidak pucat, pada payudara puting menonjol, belum ada pengeluaran kolostrum, TFU 29 cm leopold I teraba lunak, kurang melenting, kurang bulat.
Leopold II teraba bagian kecil janin disebelah kiri, teraba bagian panjang dan keras disebelah kanan. Leopold III teraba bulat, keras, melenting, masih dapat digoyangkan. Leopold IV konvergen. TBJ 2635gram, DJJ 143 x/m. Ekstremitas atas dan bawah simetris, CRT < 2 detik, tidak ada oedem, reflek bisep dan trisep (+), reflex babinski (+), homan sign (-).
A : GIIP1001 , usia kehamilan 32 minggu 2 hari, janin tunggal hidup.
Masalah: Nyeri Pinggang P :
Jam Penatalaksanaan
16:15 Menjelaskan hasil pemeriksaan yang dilakukan kepada ibu, ibu mengetahui hasil pemeriksaan normal, keadaan ibu dan janin sehat.
16:35 Memberikan penyuluhan
kesehatan mengenai
“Ketidaknyamanan pada Kehamilan Trimester 3” yaitu tentang nyeri pada pinggang dan sesak nafas saat tidur dengan tidak melakukan pekerjaan yang berat dan mengatur posisi tidur senyaman mungkin atau miring kiri. Ibu mengerti dan tidak akan melakukan pekerjaan berat dan akan tidur miring kiri.
16:40 Memberikan KIE tentang personal hygiene pada ibu. Ibu mengerti mengenai penjelasan yang diberikan.
16:45 Memberikan KIE tentang nutrisi pada ibu hamil. Ibu mengerti mengenai penjelasan yang diberikan tentang nutrisi pada ibu hamil.
17:10 Menganjurkan ibu untuk melakukan kunjungan ulang 1 minggu lagi atau jika ada keluhann. Ibu akan melakukan kunjungan ulang
ANC II
Tanggal 09 Februari 2019 pukul 09.00 WITA.
S : Ibu mengatakan tidak ada keluhan O : Kesadaran composmentis, tekanan darah 90/80 mmHg, nadi 80 x/m, suhu 36,5oC, pernapasan 19 x/m, BB saat ini 52,2 kg. Konjungtiva tidak pucat, TFU 30 cm, leopold I teraba lunak, kurang melenting, kurang bulat. Leopold II teraba bagian kecil janin disebelah kiri, teraba bagian panjang dan keras disebelah kanan.
Leopold III teraba bulat, keras, melenting, masih dapat digoyangkan. Leopold IV konvergen. TBJ 2790 gram, DJJ 151 x/m.
Ekstremitas atas dan bawah simetris, CRT
< 2 detik, tidak ada oedem, reflek bisep dan trisep (+), reflek babinski (+), homan sign (-).
A : GIIP1001 , usia kehamilan 33 minggu 3 hari, janin tunggal hidup.
P :
Jam Penatalaksanaan
09:15 Menjelaskan hasil pemeriksaan yang dilakukan kepada ibu, hasil pemeriksaan normal, keadaan ibu dan janin sehat.
09:30 Memberikan penyuluhan kesehatan mengenai Tanda Bahaya pada Kehamilan Trimester 3 dan ibu mengerti penjelasan yang diberikan.
09:55 Memberikan KIE tentang Tanda persalinan pada ibu, ibu mengerti dan belum ada tanda-tanda persalinan pada ibu.
10:05 Melakukan pemeriksaan HB pada ibu M di laboratorium Puskesmas Sempaja. Hasil pemeriksaan HB yang dilakukan didapat hasil yaitu 11,2 gr/dL.
10:25 Menganjurkan kepada ibu untuk kepelayanan kesehatan jika
vii terdapat tanda-tanda persalinan.
Ibu mengerti dan mengatakan akan datang kembali jika terdapat persalinan.
10:30 Menganjurkan ibu untuk melakukan kunjungan ulang 1 minggu lagi atau jika ada keluhan.
Ibu mengerti dan bersedia melakukan kunjungan ulang
INC
Tanggal 11 Februari 2019 Pukul 07:00 WITA. Kala I
S : Ibu mengatakan perutnya ada keluar air merembes dari vagina.
O : kesadaran composmentis, 100/90 mmHg, nadi 87 x/menit, pernafasan 20 x/menit, suhu 36,20C. TFU 31 cm, leopold I teraba lunak, kurang melenting, kurang bulat. Leopold II teraba bagian kecil janin disebelah kiri, teraba bagian panjang dan keras disebelah kanan. Leopold III teraba bulat, keras, melenting, dapat digoyangkan. Leopold IV konvergen. TBJ 2954 gram, DJJ 150 x/m. Pada genetalia terdapat pengeluaran air seperti cairan ketuban, jernih, tidak berbau. tidak teraba varices, tidak oedema, tidak teraba pembesaran kelenjar bartolini, tidak ada hemoroid. Pemeriksaan khusus pemeriksaan dalam vulva terdapat pengeluaran air ketuban, Ø 2 cm, ketuban jernih, presentasi kepala, denominator UUK, tidak teraba bagian terkecil janin disekitar presentasi, Hodge I. kontraksi 1 x 10 dalam menit dengan durasi : 15 detik . Pemeriksaan penunjang, Infus RL 500cc, HB 11,3gr/dL, L: 14:000, HT:36%, TR:316.000, HbsAg: NonReaktive, HIV/AIDS: Non Reaktive.
A :
Diagnosis: GIIP1001, usia kehamilan 33 Minggu 5 hari inpartu kala I fase laten dengan ketuban pecah dini (KPD), Janin tunggal hidup
Masalah: Cemas
Diagnosa Potensial: Hipoksia Janin Masalah Potensial: Lemas
Kebutuhan Segera: Pemasangan infus RL 500 cc, Pemantauan his pada ibu, pemantauan detak jantung janin.
P :
Jam Penatalaksanaan
07:00 Menjelaskan hasil pemeriksaan yang dilakukan kepada ibu, hasil pemeriksaan normal, keadaan ibu dan janin sehat.
07:10 Melakukan pemeriksaan dalam, his dan mendengarkan DJJ.
Pembukaan 2 cm, His: 1x10’=
15”, dan DJJ: 150x/menit.
07:15
07:20
Memasang infus pada ibu ditangan kanan dengan menggunakan cairan RL 500cc dengan 20tpm.
Memeriksa darah lengkap, hasil pemeriksaan baik dengan hb:11,3gr/dl, HbsAg negatif, HIV/AIDS negatif.
08:00 Bidan IGD melapor ke dr F SpOG untuk mendapatkan tindakan selanjutnya. Dr F SpOG rencana operasi SC jam 10:00 WITA karena indikasi KPD ± 9 jam dengan usia kehamilan kurang bulan, kepala belum masuk PAP, his yang tidak teratur.
08:30 Bidan IGD memberitahu hasil dari laporan dokter kandungannya kepada ibu dan suaminya, kalau ibu rencana akan di oprasi SC pada pukul 10:00 WITA. Ibu dan Suami berbeda pendapat karena ibu masih belum siap untuk di operasi
09:00 Memberikan ibu dukungan agar mau untuk dilakukan oprasi SC dan menjelaskan bahaya jika bayi tidak segera dilahirkan. Ibu mendapatkan dukungan dari mahasiswa, suami dan keluarga ibu.
10:15 Bidan pelaksana memberikan informed consent pada ibu dan
viii suami untuk persetujuan melakukan tindakan operasi SC.
Ibu dan suami sudah berdiskusi dan setuju untuk dilakukan tindakan opersai SC dan mengisi informed consent yang diberikan.
10:20 Mempersiapkan Pra- Operasi yaitu mencukur di area sympisis pubis ibu. Area sympisis pubis ibu tlah dicukur
12:30 Ibu diantar menuju ruangan oprasi menggunakan brankar. Ibu mengganti baju dengan baju operasi dan ibu telah memasuki ruang oprasi.
Kala II
O : Data Rekam Medik: Tindakan operatif seksio caesarea dilakukan pada tanggal 11 Februari 2019 dengan dr.
F, Sp.Og sebagai operator, perawat anastesi, dan 2 perawat asisten oprasi.
Sedangkan tim resusitasi bayi dari 2 bidan. Pada pukul 12:45 WITA dilakukan pembiusan secara spinal dan berangsur-angsur pembiusan mulai bereaksi. Pukul 12:47 WITA dilanjutkan dengan pemberian antibiotic secara intravena setelah itu antisepsis dan drapping pada area pembedahan, oprasi berjalan lancar hingga pada akhirnya bayi lahir pukul 13:05 WITA dengan keadaan baik, setelah itu bayi dibawa menuju ke ruang resusitasi untuk mendapatkan penangan lebih lanjut. Pukul 13:20 WITA dilakukan penjahitan luka oprasi lalu ditutup dengan kasa steril dan hypafix, setelah itu pasien ditransfer menuju ruang pemulihan untuk menjalani pemantauan 2 jam pasca persalinan (Kala IV) dan menstabilkan keadaan umum serta tanda-tanda vital. Bayi lahir dengan jenis kelamin laki-laki pada pukul 13:05 WITA secara seksio caesarea atas indikasi KPD (Ketuban Pecah Dini). Langkah awal resusitasi segera diberikan pada bayi dan didapatkan skor APGAR 8/9, bayi dilakukan IMD, bayi telah mendapatkan injeksi
vitamin K (Neo-K) dengan dosis 1 mg, tetes mata profilaksis pada kedua mata bayi, dan imunisasi Hb0 2 jam setelah lahir melalui informed consent pada orangtua bayi, lalu bayi diobservasi selama 6 jam di ruang resusitasi sebelum dilakukan rawat gabung bersama ibu di Ruang Mawar- Nifas.
A :
Diagnosa: GIIP1001 usia kehamilan 33 minggu 5 hari kala II persalinan seksio caesarea atas indikasi KPD.
Diagnosa Potensial: Perdarahan Masalah Potensial: Lemas Kebutuhan Segera: Pemantauan perdarahan.
Ma
P: Penulis tidak menuliskan penatalaksanaan dikarenakan penulis tidak bisa turut serta memantau keadaan ibu dan bayi selama oprasi SC berlangsung.
Kala III
O : Data Rekam Medik: Pukul 13:05 WITA setelah bayi lahir, segera diinjeksi oksitosin dengan dosis 10 IU melalui intravena pada ibu, pelepasan plasenta dilakukan dengan cara penegangan tali pusat terkendali, plasenta lahir pukul 13:13 WITA. Estimasi perdarahan ±250 cc. Plasenta utuh dan diletakkan dalam plastic untuk diberikan pada pihak keluarga.
A : GIIP1001 Kala III Persalinan seksio caesarea atas indikasi KPD.
Diagnosa Potensial: Perdarahan Masalah Potensial: Lemas
Kebutuhan Segera: Pemantauan perdarahan
P: Penulis tidak menuliskan penatalaksanaan dikarenakan penulis tidak bisa turut serta memantau keadaan ibu dan bayi selama oprasi SC berlangsung.
Kala IV
O : kesadaran composmentis, tekanan darah 110/70 mmHg, nadi 78 x/menit, pernafasan 19 x/menit, suhu 36,5oC.
pemeriksaan fisik abdomen kontraksi uterus baik, teraba bulat keras, TFU 1 jari
ix dibawah pusat, kandung kemih kosong.
Pasien telah dipakaikan popok, dan dijemput oleh petugas ruang perawatan pada pukul 15.30 WITA untuk mendapatkan perawatan dan pemantauan lanjut.
A : P3003 kala IV persalinan seksio caesarea indikasi KPD
Masalah: Nyeri
Diagnosa Potensial: Infeksi Post SC
Masalah Potensial: Antisipasi terjadinya infeksi
Kebutuhan Segera: Ajarkan personal hygiene.
P : Penulis tidak menuliskan penatalaksanaan dikarenakan penulis tidak bisa turut serta memantau keadaan ibu dan bayi selama operasi SC berlangsung dan 2 hari pasca operasi.
PNC I
Tanggal 12 Februari 2019 pukul 09:00 WITA.
S : Nyeri pada luka operasi.
O : kesadaran composmentis, tekanan darah 100/80 mmHg, nadi 84 x/menit, pernafasan 20 x/menit, suhu 36,50C. kedua puting susu menonjol, TFU 3 jari di bawah pusat, konsistensi keras, kontraksi baik.
Vulva tidak oedem, tidak ada varices, terdapat lochea rubra.
A : P2002 postpartum seksio caesarea hari ke 1
Masalah: rasa nyeri pada luka operasi Diagnosa Potensial: atonia uteri Masalah Potensial: pusing/lemas
Kebutuhan segera: Pemantauan kontraksi uterus
P :
Jam Penatalaksanaan
09:00 Menjelaskan hasil pemeriksaan yang dilakukan pada ibu, hasil pemeriksaan kondisi ibu dalam keadaan baik.
09:03 Menjelaskan pada ibu mengenai keluhan yang dialami ibu saat ini adalah hal yang lazim dialami oleh pasien post SC. Luka akan berangsur memulih jika ibu mau
beraktifitas secara pelan dan bertahap serta mengonsumsi makanan yang bergizi.
09:05 Memberikan KIE kepada ibu tentang ASI ekslusif yang sangat dianjurkan bagi ibu menyusui selama 6 bulan, ibu menyusukan bayinya 2 jam per harinya.
09:10 Memberikan penyuluhan kesehatan tentang cara menyusui pada bayi yang benar, yaitu kepala bayi di siku ibu, perut bayi menempel dengan perut ibu, dan ibu memegang payudaranya dengan tangan berbentuk huruf C.
09:15 Menganjurkan kepada ibu tentang istirahat yang cukup dan tetap mengkonsumsi obat yang diberikan sesuai jadwal.
09:17 Memberikan KIE tentang perawatan luka operasi. Ibu mengerti penjelasan yang diberikan.
09:20 Memberitahu ibu jadwal kunjungan ulang untuk memeriksakan masa nifasnya. Ibu akan melakukan kunjungan sesuai jadwal yang ditentukan.
PNC II
Tanggal 18 Februari 2019 pukul 10:00 WITA.
S : Ibu mengatakan tidak ada keluhan.
O : Kesadaran composmentis, tekanan darah 110/70 mmHg, nadi 79 x/menit, pernafasan 20 x/menit, suhu 36,50C. TFU 4 jari dibawah pusat, lochea sanguinolenta.
A : P2002 postpartum seksio caesaria 7 hari.
Diagnosa Potensial: Infeksi Luka post SC Kebutuhan Segera: Perawatan luka SC P :
Jam Penatalaksanaan
10:00 Menjelaskan hasil pemeriksaan kepada ibu, hasil pemeriksaan keadaan ibu dalam keadaan baik.
10:05 Memberikan penyuluhan kesehatan tentang nutrisi ibu nifas dan tidak ada pantangan makanan pada ibu nifas. Ibu mengerti tentang penjelasan nutrisi apa saja yang dimakan selama masa nifas
x dan tidak ada pantangan dalam makanan.
10:10 Memastikan ibu untuk tetap menyusui bayinya setiap 2 jam sekali dan jika bayinya tidur maka dibangunkan. Ibu menyusui bayinya setiap 2 jam sekali
10:15 Memberitahu ibu jadwal kunjungan ulang untuk memeriksakan masa nifasnya. Ibu akan melakukan kunjungan sesuai jadwal yang ditentukan.
PNC III
Tanggal 12 Maret 2019 pukul 10.00 WITA.
S : Ibu tidak memiliki keluhan
O : kesadaran composmentis, tekanan darah 110/90 mmHg, nadi 88 x/menit, pernafasan 20 x/menit, suhu 36,40C, TFU 3 jari diatas sympisis, lochea alba
A : P2002, postpartum seksio caesaria 29 hari
P :
Jam Penatalaksanaan
10:20 Menjelaskan hasil pemeriksaan pada ibu, hasil pemeriksaan baik.
10:25 Memberikan KIE tentang kontrasepsi ; mengenalkan ibu apa saja kontasepsi hormonal dan tidak hormonal, kontrasepsi jangka pendek dan kontrasepsi jangka panjang.
10:30 Memastikan ibu untuk tetap menyusui bayinya setiap 2 jam sekali dan jika bayinya tidur maka dibangunkan. Ibu menyusui bayinya setiap 2 jam sekali.
10:35 Memberikan KIE tentang Seksualitas pasca melahirkan.
Dimana dapat melakukan hubungan seksual saat darah sudah tidak ada keluar atau saat 40 hari setelah persalinan. Ibu belum melakukan hubungan seksual.
Neonatus I
Tanggal 12 Februari 2019 pukul 09.30 WITA.
S : bayi hanya minum ASI dan BAK 2-3x, BAB 1-2x.
O : Berat badan: 2700gr, pb:49 cm, nadi 142 x/menit, pernafasan 45x/menit, suhu 36,6oC, pada pemeriksaan fisik tidak terdapat adanya kelainan.
A : NKB-BMK usia 1 hari.
P :
Jam Penatalaksanaan
10:00 Memberitahu keadaan bayi bahwa hasil pemeriksaan normal kepada orang tua bayi. Hasil pemeriksaan bayi dalam keadaan baik.
10:05 Memberikan penyuluhan kesehatan tentang cara merawat tali pusat pada bayi dengan cara dibersihkan dengan air bersih dan tidak ditutupi dengan kassa.
10:10 Memberitahu ibu jadwal kunjungan ulang untuk memeriksakan bayinya, akan melakukan kunjungan sesuai jadwal kunjungan bayi.
Neonatus II
Tanggal 18 Februari 2019 pukul 10:00 WITA.
S : Pola fungsional kesehatan bayi minum ASI tiap 2 jam, eliminasi BAK 4-6x dan BAB 3-4x.
O :BB: 2700gr, PB: 50cm, nadi 136 x/menit, pernafasan 42 x/menit, suhu 36,5oC..
A : NKB-BMK Usia 7 hari.
P :
Jam Penatalaksanaan 10:20 Memberitahu keadaan bayi
kepada orangtua bayi. Hasil pemeriksaan pada bayi dalam keadaan sehat dan baik.
xi 10:22 Memberikan penyuluhan
kesehatan tentang cara memandikan bayi yang benar kepada ibu. Ibu mengerti tentang penyuluhan kesehatan yang diberikan..
10:25 Menganjurkan ibu untuk tetap rutin menyusukan ASI pada bayinya, tanpa dicampur dengan susu formula, setiap 2- 3 jam. Agar terhindar dari sakit, dan bayi dapat tumbuh sehat. Bayi menyusu tiap 2 jam.
10:28 Memberitahu ibu tentang kunjungan ulang untuk bayi yaitu sesuai jadwal di buku pink ibu. Ibu mengerti tentang kunjungan ulang untuk
pemeriksaan kepada bayinya Neonatus III
Tanggal 12 Maret 2019 pukul 10:00 WITA.
S : Pola fungsional kesehatan bayi tiap 2 jam minum ASI, eliminasi BAK 4-6x dan BAB 1-2x.
O : BB: 3000gr, PB: 52cm, nadi 138 x/menit, pernafasan 46x/menit, suhu 36,7oC. Pemeriksaan fisik dalam kondisi normal.
A : NKB-BMK Usia 29 hari.
P :
Jam Penatalaksanaan
10:00 Memberikan vaksin BCG pada lengan kiri bayi. Bayi diberikan vaksin BCG dilengan kiri.
10:10 Memberitahu keadaan bayi kepada orangtua bayi bahwa keadaan bayi sehat dan baik.
10:13 Memastikan tidak ada ruam popok pada bayi. Tidak ada ruam popok, kulit bayi bersih dari ruam popok.
10:15 Memberikan penyuluhan kesehatan tentang imunisasi dasar pada bayi. Ibu mengerti dan akan memvaksin bayinya sesuai dengan imunisasi dasar.
10:17 Memberikan ibu KIE tentang menjaga personal hygiene pada bayi, mengganti popok saat penuh dan lembab. Ibu mengerti dan akan menjaga kebersihan pada bayinya.
Pelayanan Kontrasepsi
Tanggal 29 Maret 2019 pukul 09:00 WITA.
S : Ibu mengatakan tidak merasakan keluhan apapun. Sampai sekarang ibu masih menyusui bayinya.
O : kesadaran composmentis, keadaan umum baik, tekanan darah 110/70 mmHg, nadi 79 x/menit, pernafasan 18 x/menit, suhu 36,70C. Pada pemeriksaan fisik tidak didapat adanya kelainan dan keseluruhan hasil dalam kondisi normal.
A : P2002 calon akseptor KB suntik 3 bulan P :
Jam Penatalaksanaan
09:00 Menjelaskan hasil pemeriksaan kepada ibu, hasil pemeriksaan ibu dalam keadaan baik.
09:02 Menjelaskan kepada ibu tentang metode kontrasepsi (KB) suntik 3 bulan, yaitu dengan menyuntikkan di 1/3 bokong tiap 3 bulan.
09:05 Menjelaskan kepada ibu keuntungan KB suntik 3 bulan tidak mempengaruhi kualitas dan volume ASI.
09:07 Kerugian/efek samping KB suntik 3 bulan yaitu tidak mendapatkan haid dan bisa berpengaruh terhadap peningkatan berat badan dan tidak mencegah infeksi menular seksual termasuk HIV/AIDS
09:10 Menjadwalkan ibu untuk kunjungan pemakaian alat kontrasepsi suntuk 3 bulan yaitu setelah haid ibu selesai, ibu akan memakai KB di bulan depan.
PEMBAHASAN Antenatal Care
Ibu M merupakan ibu hamil yang termasuk kedalam kelompok faktor resiko rendah dengan jumlah skor 2.
xii Intranatal Care
Ibu M bersalin pada tanggal 11 Februari 2019 saat usia kehamilannya menginjak usia 33 minggu 5 hari menurut HPHT ibu, ibu melahirkan bayinya secara Sectio Caesarea atas indikasi ketuban pecah dini (KPD) dan tidak ada kemajuan pembukaan.
Menurut (Astuti, 2012) pertolongan persalinan akibat ketuban pecah sebelum waktunya memerlukan perhatian ekstra karena dapat menimbulkan prematuritas, gawat janin, infeksi intrauterine dan persalinan patologis. Ditambah lagi dengan indikasi belum pernah SC, kehamilan belum cukup bulan, dan taksiran berat janin besar maka ada baiknya untuk dianjurkan melakukan operasi sectio caesarea.
Persalinan kala IV dimulai setelah lahirnya plasenta dan berakhir dua jam setelah persalinan tersebut (JNPK-KR, 2008). Pemantauan kala IV dimaksudkan untuk observasi perdarahan postpartum. Karena kasus perdarahan paling sering terjadi pada dua jam pertama setelah melahirkan, hal penting yang perlu diobservasi adalah tingkat kesadaran, tanda-tanda vital, kontraksi uterus, kandung kemih, dan perdarahan
Pada observasi akhir pada jam kedua kala IV, yaitu pukul 15.15 WITA di dapatkan hasil pemeriksaan tekanan darah 110/70 mmHg, nadi 78 x/menit, TFU 1 jari dibawah pusat, jumlah urine tampung ±100 mL, dan jumlah perdarahan pada pampers ±10 mL dalam hal ini tidak terdapat kesenjangan teori dengan hasil yang didapat.
Postnatal Care
Kunjungan pertama nifas dilakukan pada hari pertama pasca persalinan yaitu pada tanggal 12 Februari 2019, telah dilakukan pemeriksaan pada Ibu M dan ibu mengeluh terasa nyeri pada bagian luka operasi. Menurut Kasdu (2008) suatu proses pembedahan
setelah operasi atau post operasi pasti akan menimbulkan respon nyeri. Nyeri yang dirasakan ibu post partum dengan sectio caesarea berasal dari luka yang terdapat dari perut. Menurut penulis tidak terjadi kesenjangan antara teori dan hasil pemeriksaan Ibu M. Dalam hal ini penulis menjelaskan bahwa keluhan ibu merupakan hal yang lazim dan mengajarkan ibu untuk melakukan manajemen rasa nyeri.
Kunjungan kedua nifas dilakukan pada hari ketujuh pasca persalinan yaitu pada tanggal 18 Februari 2019 dilakukan pemeriksaan tidak ditemukan adanya tanda-tanda infeksi masa nifas pada Ibu M. Tekanan darah, nadi, pernafasan serta suhu tubuh Ibu M dalam batas normal. Nutrisi Ibu M juga terpenuhi dengan baik.
Kunjungan ketiga (KF III) 4 minggu setelah persalinan ini memiliki tujuan yang sama dengan kunjungan kedua ditambah dengan konseling tentang persiapan kontrasepsi yang akan digunakan setelah berakhirnya masa nifas (Prawirohardjo, 2010). Pada kunjungan nifas ke ketiga ini sesuai dengan teori dan tidak terdapat kesenjangan.
Neonatus
Kunjungan neonatus pertama dilakukan pada hari kedua pasca persalinan, yaitu pada tanggal 12 Februari 2019 dilakukan pemeriksaan dengan hasil keadaan umum neonatus baik, nadi, pernafasan serta suhu tubuh neonatus dalam batas normal.
Neonatus mengonsumsi ASI dan pola eliminasi neonatus sudah 2-4 kali BAK berwarna kuning jernih dan BAB 1-2 kali berwarna hijau kecoklatan lembek.
Neonatus telah mendapatkan imunisasi Hb 0. Kunjungan kedua dilakukan pada hari ketujuh pasca persalinan, yaitu pada tanggal 18 Februari 2019, penulis melakukan pemeriksaan pada neonatus, keadaan baik, nadi, pernafasan serta suhu tubuh neonatus dalam batas normal, eliminasi baik, dan nutrisi terpenuhi. Pada
xiii kunjungan ini neonatus diberikan vaksin Hb0. Pada kunjungan ketiga (KN III) neonatus yaitu 4 minggu setelah kelahiran.
Hasil pemeriksaan keadaan umum baik, nadi, pernafasan serta suhu tubuh neonatus dalam batas normal, eliminasi baik, tali pusat terlepas pada hari ke – 9 dan nutrisi terpenuhi. Neonatus telah mendapatkan imunisasi BCG. Berat badan neonatus naik menjadi 3000 gram.
Keluarga Berencana
Pada hari ke-29 penulis telah melakukan konseling tentang persiapan Ibu M dalam menggunakan alat kontrasepsi yang akan di gunakan setelah berakhirnya masa nifas. Setelah konseling tentang macam-macam alat kontasepsi, Ibu M memilih untuk menggunakan KB suntik 3 bulan.
KESIMPULAN
Asuhan kebidanan kehamilan pada Ibu M telah dilaksanakan sesuai teori dengan menggunakan manajemen kebidanan 7 langkah varney.
Asuhan kebidanan persalinan yang dilakukan saat proses persalinan.
Asuhan kebidanan bayi baru lahir pada Ibu M telah dilaksanakan sesuai teori dengan melakukan pendekatan menggunakan manajemen kebidanan 7 langkah varney.
Asuhan kebidanan nifas pada Ibu M telah dilaksanakan sesuai teori dengan melakukan pendekatan menggunakan manajemen kebidanan 7 langkah varney.
Asuhan kebidanan neonatus pada Ibu M telah dilaksanakan dengan menggunakan manajemen kebidanan 7 langkah varney.
Asuhan kebidanan pelayanan kontrasepsi pada Ibu M dilaksanakan dengan menggunakan manajemen kebidanan 7 langkah varney.
DAFTAR PUSTAKA
Agustinafi. (2006). Aplikasi Uji Khi- Kuadrat Mantel Haenszel dan Uji Regresi Logistik Ganda untuk Penilaan Peranan Variabel Perancu Pada Hubungan Antara
Paritas Dengan Partus Prematur.
http://adln.lib.unair.ac.id/go.php?id
=gdlhub-gdl-s1-2006-agustinafi- 2479&q=agustin. [Diakses tanggal 27 Februari 2016].
Ambarwati. (2012). Asuhan Kebidanan Neonatus Bayi, Balita. Yogyakarta:
Mitra Cendikia.
Ambarwati, Retna, E. & Rismintara, Y.S.
(2009). Asuhan
Kebidanan Komunitas.
Yogyakarta : Nuhamedika
Aprilia. Yesie. (2010). Hipnostetri. Rileks Nyaman dan Aman saat Hamil dan. Melahirkan. Jakarta. Gagas Media
Arief dan Kristyanasari, Weni. (2009).
Neonatus & Asuhan Keperawatan Anak. Yogyakarta : Nuha Medika Arikunto, Suharsimi. (2010). Prosedur
Penelitian. Jakarta : Rineka Cipta.
Asrinah, Shinta Siswoyo Putri. (2010).
Konsep Kebidanan. Yogyakarta : Graha Ilmu
Aziz.Alimul H. A. (2009). Kebutuhan Dasar Manusia Jilid 1. Jakarta:
Salemba Medika
Buku Panduan Praktis Pelayanan Kontrasepsi. (2013). Jakarta: PT BINA PUSTAKA SARWONO Buku Panduan PKK II. (2015). Program
Studi D III Kebidanan Samarinda Politeknik Kesehatan Kementrian Kesehatan Republik Indonesia.
Cunningham, F.G. et al. (2006). Obstetri Williams. Jakarta : EGC.
xiv Damayanti. (2009). Asuhan Kebidanan Ibu
Nifas. Jakarta : Salemba Medika, 2009.
Danim, Sudarman. (2008). Metode Penelitian Kebidanan. Jakarta:
EGC.
Depkes RI. (2012). Asuhan Persalinan Normal. Depkes RI. Jakarta
Depkes RI. (2009). Pusat Penelitian Dan Pengembangan Gizi dan Makanan.
Jakarta : Departemen Kesehatan Republik Indonesia
Departemen Kesehatan RI. (2007). Peta Kesehatan Indonesia 2007. Jakarta : Depkes RI
Dewi, Sunarsih. (2011). Asuhan Kehamilan untuk Kebidanan.
Jakarta: Salemba Medika.
Doenges, Marilynn E., Mary Frances Moorhouse. (2011). Rencana Perawatan Maternal/Bayi Edisi 2.
Jakarta: Buku Kedokteran EGC.
Farrer, Helen. (2009). Perawatan maternitas edisi 2. Jakarta: Buku Kedokteran EGC.
Fraser, M., Cooper, A. (2009). Buku Ajar Bidan Myles (ed 14). (Eko, K.P dkk). Jakarta : EGC
Handayani, Sri. (2010). Buku Ajar Pelayanan Keluarga Berencana.
Yogyakarta : Pustaka Rihama Hidayati, R. (2009). Asuhan Keperawatan
pada Kehamilan Fisiologis dan Patologis. Jakarta: Salemba Medika
Holmes Debbie,dkk. (2011). Buku Ajar Ilmu Kebidanan.Jakarta: EGC.
Mahmudah, Ummul. Cahyati, Widya Hary. Wahyuningsih, Anik Setyo.(2011). Faktor Ibu dan Bayi yang Berhubungan dengan Kejadian Kematian Perinatal.
Tersedia dalam
http://journal.unnes.ac.id/index.php /kemas. Karya Tulis Ilmiah Jurusan Ilmu Kesehatan Masyarakat Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri Semarang Indonesia [Diakses 8 Maret 2016]
JNPK-KR. (2008). Asuhan Persalinan Normal.
Kementerian Kesehatan RI. (2011). Profil Kesehatan Indonesia 2010.
Tersedia dalam
http://www.depkes.go.id. [Diakses 8 Maret 2016]
Kementerian Kesehatan RI. (2012). Profil Kesehatan Indonesia. Jakarta:
Kementerian Kesehatan RI.
Kosim, M Sholeh. (2012). Buku Acuan Pelayanan Obstetri Neonatal Emergensi Dasar. Jakarta:
Departemen Kesehatan Republik Indonesia
Levono J, et al. (2009). Obstetric Wiliams.
Jakarta: EGC
Lissaver, Tom & Fanaroff,A. (2008). At a Glance Neonatologi. Jakarta : Blackwell Publishing Ltd. Erlangga Muslihatun
Manuaba, Ida A.C, Manuaba Ida B.G.F, Manuaba Ida B.G. (2011). Buku Ajar Patologi Obstetri untuk
xv Mahasiswa Kebidanan/Penulis.
Jakarta: EGC
Marmi, Rahardjo Kukuh. 2012. Asuhan Neonatus, Bayi, Balita dan Anak Prasekolah. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Mochtar, Rustam. (2011). Buku Ajar Ilmu Kebidanan. Jakarta: EGC
Mother and Child Health Research.
(2012). Effects of continuity of care by a primary midwife (caseload midwifery) on caesarean section rates in women of low obstetric risk: the COSMOS randomised controlled trial. Tersedia dalam http://onlinelibrary.wiley.com/doi/1 0.1111/j.1471-
0528.2012.03446.x/full. [Diakses 25 Februari 2016]
Myles. (2009). Buku Ajar Bidan. Cetakan 1, EGC, Jakarta
Nurasiah. (2012). Asuhan Persalinan Normal Bagi Bidan. Bandung : Refika Aditama.
Palupi, Hayu Fitria. (2012). Perbedaan Tingkat Kecemasan Ibu Primigravida dengan Multigravida dalam Menghadapi Proses Persalinan Kala I. Tersedia dalam http://jurnal.stikeskusumanhusada.a c.id/index.php/JK/article/view/45.
Karya Tulis Ilmiiah. Akademi Kebidanan Mitra Husada Karanganyar. [Diakses 11 Maret 2016]
Prasetyo, Sunar, D. (2009). Buku Pintar ASI Eksklusif. Yogyakarta: Diva Press
Prawirohadjo, Sarwono. (2010). Ilmu Kebidanan. Jakarta: Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo.
Priharjo, Robert. (2007).Pengkajian Fisik Keperawatan. Buku kedokteran EGC
World Health Organization. (2016).
Sustainable Development Goals 2030. Tersedia dalam http://sustainabledevelopment.un.or g/?menu=1300. [Diakses 24 Februari 2016]
Varney, Helen, Jan M. Kriebs, Carolyn L.
Gegor. (2008). Buku Ajar Asuhan Kebidanan Vol. 2 Edisi 4. Jakarta:
Buku Kedokteran EGC.
Rio. (2011). Peran Orang Tua dalam Mendidik
anak.http://kesehatan.kompasiana.c om/ibu-dan-
anak/2012/06/23/peran-orang-tua- dalam-mendidik-anak/. [Diakses pada tanggal 28 Februari]
Rochjati, P. (2011). Skrining Antenatal pada Ibu Hamil, Pengendalian Faktor Resiko, Deteksi Dini Ibu Hamil Risiko Tinggi. Surabaya : Airlangga University Press.
Saifuddin & Abdul Bari. (2006). Buku Panduan Praktis Pelayanan Kesehatan Maternal Dan Neonatal. Jakarta : YBPSP
Saifudin. (2009). Pelayanan Kesehatan Maternal dan Neonatus. Jakarta:
PT Bina Pustaka Sarwono Prawiharjo
Saifuddin, Abdul Bari. (2013). Buku Acuan Nasional Pelayanan
xvi Kesehatan Maternal dan Neonatal.
Jakarta : EGC
Sandall. (2013). Midwife-led Continuity Models Versus Other Models of care for Childbreathing Women.
Tersedia dalam
http://www.cochrane.org/CD00466 7/PREG_midwife-led-continuity- models-versus-other-models-care- childbearing-women. [Diakses tanggal 27 Februari 2016].
Salmah. (2006). Buku Ajar IlmuKebidanan. Jakarta: EGC Saryono. (2008). Metodologi Penelitian
Kesehatan. Yogyakarta : Mitra Cendekia
Sastrawinata, Sulaiman. (2009). Obstetri Fisiologi. Bandung : Eleman Sastrawinata, Sulaiman. (2011). Ilmu
Kesehatan Reproduksi: Obstetri Patologi. Jakarta: EGC.
Simkin, P. (2008). Asuhan Kebidanan Komunitas. Jakarta: Salemba Medika
Simkin. (2010). Panduan Lengkap Kehamilan, Melahirkan dan Bayi.
Jakarta: ARCAN.
Sinclair, Constance. (2011). Buku Saku Kebidanan. Jakarta: EGC.
Sitiavana. (2012). Panduan Belajar:
Keperawatan Ibu-Bayi Baru Lahir.
Jakarta: EGC.
Susiloningtyas, Luluk. (2013). Pengaruh Cara Meneran terhadap Kelancaran Persalinan Kala II.
Karya Tulis Ilmiah. Kediri : Akademi Kebidanan Pamenang
Soetjiningsih. (2010). Tumbuh Kembang Anak. Jakarta: EGC.
Stright, Barbara R. (2010). Panduan Belajar: Keperawatan Ibu-Bayi Baru Lahir. Jakarta: EGC.
Subbagian Hubungan Masyarakat Ditjen Bina Upaya Kesehatan. (2010).
Bidan Berperan Penting Turunkan AKI dan AKB. [Internet]. Jakarta : Ditjen BUK Kemenkes RI.
Tersedia dalam
http://buk.depkes.go.id [Diakses 20 Februari 2016]
Sukarni. (2013). Kehamilan, Persalinan, dan Nifas edisi I. Jogjakarta : Nuha Medika
Sulistyawati, Ari. (2009). Buku Ajar Asuhan Kebidanan Ibu Nifas.Yogyakarta: Andi Offset.
Sulistyawati, dkk. (2010). Asuhan Kebidanan Pada Ibu Bersalin.
Jakarta : Salemba Medika.
Sumarah, dkk. (2008). Perawatan Ibu Bersalin (Asuhan Kebidanan Pada Ibu Bersalin). Yogyakarta:
Fitramaya
Suratun. (2008). Pelayanan Keluarga Berencana dan Pelayanan Kontrasepsi. Jakarta. Trans Info Media.
Suryati Romauli. (2011). Konsep Dasar Asuhan Kehamilan. Yogyakarta:
Nuha Medika.
Syafrudin. (2011). Kebidanan Komunitas.
Jakarta: EGC.
xvii Tambunan,Eviana & Deswani.
(2011).Panduan Pemeriksaan fisik
bagi mahasiswa
keperawatan,Jakarta : Salemba Medika
Uliyah Musrifatul dan A. Azis Alimul Hidayat. (2008). Keterampilan Dasa Praktik Klinik Untuk Kebidanan. Jakarta: Salemba Medika
Winkjosastro, Hanifa. (2007). Ilmu Kandungan. Jakarta: Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo.
Wong, Donna L. (2009). Buku Ajar Keperawatan Pediatrik. Jakarta:
EGC.
World health Organization. UNICEF.
UNFPA. (2014). Trends in Maternal Mortality: 1990 to 2015.
Tersedia dalam
http://apps.who.int/iris/bitstream/106 65/112682/2/9789241507226_eng.p df. [Diakses 20 Februari 2016]
Yin, R. K. (2009). Case Study Research:
Design and Method (4rd ed ).
California: Sage Publi0cations, Inc.