• Tidak ada hasil yang ditemukan

ASUHAN KEPERAWATAN ANAK DENGAN LEUKEMIA LIMFOSITIK AKUT DI RUANGAN MELATI RSUD ABDUL

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "ASUHAN KEPERAWATAN ANAK DENGAN LEUKEMIA LIMFOSITIK AKUT DI RUANGAN MELATI RSUD ABDUL"

Copied!
83
0
0

Teks penuh

PENDAHULUAN

Rumusan Masalah

Leukemia limfoblastik akut (ALL) merupakan proliferasi ganas limfoblas di sumsum tulang yang disebabkan oleh sel berinti tunggal, yang dapat bersifat sistemik (Smelrzer et SL, 2008). Dari hasil pengkajian klien 1 dan klien 2 diperoleh data klien 1. Ibu klien mengatakan anaknya susah tidur, pola tidurnya hanya 4-5 jam semalam, jarang tidur, klien melihat mengantuk pada pagi hari, kebutuhan klien akan tidur.

Tujuan Penulisan

  • Tujuan Umum
  • Tujuan Khusus

Manfaat Studi Kasus

  • Bagi Penulis
  • Bagi Institusi Pendidikan
  • Bagi Perkembangan Ilmu Pengetahuan dan Profesi Keperawatan

Hasil pengkajian pada klien 2 ibu klien menyatakan anaknya lemah Data obyektif klien tampak pucat, konjungtiva anemia, CRT > 3 detik dan hemoglobin 6,8 gm/dl. Hasil data pada klien 2 ibu klien mengatakan anaknya sering rewel pada malam hari, pola tidur malam hari hanya 4-5 jam, jarang tidur siang, waktu tidur klien < 10-13 jam dan bisa dilihat.

TINJAUAN PUSTAKA

Definisi

Leukemia merupakan penyakit keganasan sel darah yang berasal dari sumsum tulang yang ditandai dengan berkembang biaknya sel-sel abnormal pada darah tepi (Muthia dkk, 2012). Leukemia limfositik akut merupakan penyakit keganasan sel darah yang berasal dari sumsum tulang dan ditandai dengan proliferasi ganas sel leukosit yang belum matang dalam darah, namun terlihat pertumbuhan sel abnormal (Friehlig dkk, 2015).

Etiologi

Sel leukosit dalam darah penderita leukemia berkembang biak secara tidak normal dan menyebabkan perubahan fungsi yang tidak normal sehingga mengganggu fungsi sel normal lainnya (Permono, 2012).

Patofisiologi

Infiltrasi sel leukemia ke seluruh organ vital menyebabkan hepatomegali, splenomegali, dan limfadenopati. Tes laboratorium menunjukkan anemia, trombositopenia, dan neutropenia, yang mencerminkan ketidakmampuan sumsum tulang untuk memproduksi sel-sel ini.

gambar gagalnya bone marrow dan infiltrasi organ, sistem saraf pusat. Gangguan pada  nutrisi  dan  metabolism,  depresi  sumsum  tulang  yang  akan  berdampak  pada penurunan leukosit, eritrosit, factor pembekuan dan peningkatan tekanan jaringan, dan adany
gambar gagalnya bone marrow dan infiltrasi organ, sistem saraf pusat. Gangguan pada nutrisi dan metabolism, depresi sumsum tulang yang akan berdampak pada penurunan leukosit, eritrosit, factor pembekuan dan peningkatan tekanan jaringan, dan adany

Pathway

Manifestasi Klinis

Penatalaksanaan

Transplantasi sumsum tulang menggantikan sumsum tulang yang rusak akibat kemoterapi atau radiasi dosis tinggi (iradiasi). Selain itu, transplantasi sumsum tulang bermanfaat untuk menggantikan sel darah tepi yang rusak akibat kanker (Pemeriksaan Pendukung NANDA1).

Pemeriksaan Penunjang

11 4.1 Carilah tanda dan gejala Carilah tanda-tanda infeksi pada punggung telapak tangan anak Anda. Dalam mengembangkan ilmu keperawatan diharapkan dapat menambah keluasan ilmu keperawatan dalam memberikan asuhan keperawatan pada klien leukemia.

Konsep Asuhan Keperawatan

  • Pengkajian Keperawatan
  • Diagnosa Keperawatan
  • Perencanaan Keperawatan
  • Implementasi Keperawatan
  • Evaluasi Keperawatan

METODE PENELITIAN

Subjek Penelitian

Batasan Istilah (Definisi Operasional)

Lokasi dan Waktu Penelitian

Prosedur Penelitian

Metode dan Instrumen Pengumpulan Data

Pada klien 2 ditegakkan diagnosis perfusi perifer tidak efektif karena data klien 2 mendukung diagnosis perfusi perifer tidak efektif, sedangkan pada klien 1 tidak ada data penilaian. Intervensi yang dilakukan pada klien 1 konsisten dengan (NANDA, 2015) implementasi yang dilakukan pada klien. Pantau area tertentu yang hanya sensitif terhadap panas/dingin/tajam/kusam, anjurkan keluarga untuk mengamati kulit apakah ada lesi atau retak, amati pengisian kapiler (<2 detik), akral dan warna kulit, amati tanda-tanda vital, pantau adanya tromboflebitis. Hasil evaluasi yang didapat setelah tiga hari perawatan klien adalah 2 keluhan subyektif. Ibu klien menyatakan anaknya sudah tidak kurus dan pucat lagi. Keluhan obyektif klien tidak pucat lagi, HB : 11,1 gm/dl, CRT.

Hasil evaluasi yang diperoleh klien setelah tiga hari perawatan adalah 1 keluhan subyektif Klien masih mengeluh nyeri pada kedua tungkai. lebih nyaman dan tidak meringis kesakitan, masalah nyeri akut teratasi sebagian. Hasil evaluasi diperoleh setelah tiga hari perawatan pada klien 2 keluhan subyektif klien masih mengeluh nyeri pada tangan kanan P : saat tangan digerakkan V : seperti ditusuk R : pada sendi kaki dan tangan S : 2 terlihat lebih nyaman dan tidak meringis kesakitan, masalah nyeri akut teratasi sebagian. Menurut asumsi penulis, gangguan pola tidur pada klien disebabkan oleh nyeri yang kadang timbul pada malam hari sehingga menyebabkan klien terbangun pada malam hari.

Klien 1 terdiagnosis gangguan mobilitas fisik karena data Klien 1 mendukung diagnosis gangguan mobilitas fisik, sedangkan Klien 2 tidak memiliki data penilaian. Hasil evaluasi yang didapat setelah tiga hari perawatan terhadap keluhan subyektif klien, ibu klien mengatakan anaknya sulit berjalan, keluhan obyektif klien dibantu untuk ke toilet, klien masih kesulitan berjalan untuk menjaga badan. keseimbangan saat berdiri diam, TTV: N: 110x/menit RR: 24x/menit T:36.0. Hasil evaluasi yang didapat setelah tiga hari perawatan pada klien menunjukkan keluhan obyektif: terdapat luka kemerahan pada gendang telinga, keluar cairan bening, leukosit 2,20˄3/μl. Masalah risiko infeksi tidak teratasi berdasarkan kriteria jumlah leukosit yang tidak dalam batas normal.

Keabsahan Data

Analisis Data

HASIL DAN PEMBAHSAN

Gambaran Lokasi Penelitian

01, Kecamatan Sidodadi, Kecamatan Samarinda Ulu, Kota Samarinda, Provinsi Kalimantan Timur, rumah sakit daerah ini dibangun pada tahun 1933, RSUD Abdul Wahab Sjahranie merupakan rumah sakit tipe A sebagai rumah sakit rujukan dengan pelayanan gawat darurat 24 jam, poliklinik spesialis, laboratorium, instalasi Radiologi, Instalasi Bedah Sentral, Farmasi, Instalasi Gizi, Kamar Mayat, Fisioterapi, Ruang Kemoterapi, CSSD, Ruang ICU Terpadu, Ruang Hemodialisis, Ruang Bersalin/VK, Paviliun, Instalasi Rawat Inap (kelas I, II, III, dan VIP).

Pengkajian

Klien dirawat di rumah sakit 2 bulan yang lalu dengan riwayat leukemia limfositik akut, klien tidak memiliki riwayat alergi, penggunaan obat-obatan, dan pembedahan. Klien dirawat di rumah sakit 1 bulan yang lalu dengan riwayat leukemia limfositik akut dan batuk pilek. Klien tidak memiliki riwayat alergi, penggunaan obat-obatan, dan pembedahan. Ibu. bilang tidak ada pantangan makanan atau alergi, anak N suka nugget... kata anak N minum susu, air, teh.

Distribusi rambut tidak merata, berwarna coklat, rambut mudah rontok dan tidak ada kelainan 2) Mata penuh, simetris dan lurus. kiri., kanan dan kiri kornea bening. Refleks cahaya pada pupil terdapat dan bentuk isokor kanan dan kiri, iris kanan dan kiri berwarna hitam, tidak ada kelainan. Tidak ada pernafasan pada lubang hidung, posisi septum hidung diantara lubang hidung bersih, tidak ada sekret, tulang hidung dan septum hidung tidak bengkak, dan tidak terdapat polip.

Kelenjar getah bening tidak teraba, kelenjar tiroid tidak teraba, trakea di tengah dan tidak ada kelainan. Tidak ada nyeri tekan, massa, liver, limpa, kelainan ginjal, tidak ada nyeri tekan, tidak ada asketisme. Pergerakan sendi bebas, tidak ada kelainan anggota badan, tidak ada kelainan tulang belakang, tidak ada patah tulang, tidak ada penggunaan traksi, tidak ada sindrom kompartemen, kulit pucat, turgor kulit buruk.

Tabel 4.2 Hasil Riwayat Biodata Klien dengan Leukemia Limfositik akut di RSUD Abdul Wahab Sjahranie Samarinda
Tabel 4.2 Hasil Riwayat Biodata Klien dengan Leukemia Limfositik akut di RSUD Abdul Wahab Sjahranie Samarinda

Diagnosa Keperawatan

Intervensi

Gangguan pasca olah raga 3.1 Monitoring tanda mobilitas fisik, tanda vital asuhan keperawatan sebelum berhubungan badan selama 3 x 24 jam dan setelah olah raga dengan harapan akan terasa lelah dan melihat responnya.

Implementasi

Jumlah leukosit dalam batas normal 5. Keutuhan, kualitas nyeri, lokasi nyeri, luas nyeri dan waktu nyeri. penilaian pola tidur klien. Klien menahan rasa sakit ketika obat diberikan. Klien terlihat mengantuk pada pagi hari, terdapat lingkaran hitam di sekitar mata Ibu klien mengatakan bahwa anaknya sering terbangun pada malam hari, hanya tidur 4-5 jam sehari, dan jarang tidur. Ibu klien memahami pentingnya tidur yang cukup bagi anaknya. Ibu klien mengatakan ingin menciptakan lingkungan yang nyaman bagi anaknya. Klien mempunyai durasi tidur 6 jam/hari dengan tidur siang 1 jam, frekuensi terbangun malam hari karena gelisah sebanyak 3 kali, skala nyeri 3, klien tampak mengantuk pada pagi hari dan kurang semangat.

Memiliki durasi tidur 9 jam/hari dengan tidur siang 2 jam dan frekuensi terbangun malam karena gelisah sebanyak 3 kali, skala nyeri 2. Terdapat bukti adanya infeksi pada telinga klien yang mengeluarkan cairan bening. Pemenuhan kebutuhan : Pelatihan pergi ke toilet dan rencana aktivitas sehari-hari - pergi ke taman bermain. pengukuran suhu dan penghitungan napas dan denyut nadi. 8 09.00 detail, kualitas P : saat bergerak Q : seperti nyeri, letak nyeri, luas nyeri, terbentur benda berat R : nyeri dan waktu nyeri dirasakan pada tangan kanan S : 5.

Ibu klien memahami dan akan memantau waktu makan dan minum sebelum tidur serta mencatat kebutuhan tidur klien. Klien mempunyai durasi tidur 7 jam/hari dengan tidur siang 1 jam, frekuensi terbangun malam hari akibat gelisah sebanyak 3 kali, skala nyeri 4. Klien tampak mengantuk pada pagi hari dan kurang semangat. . Kaji pola tidur klien Durasi tidur 9 jam/hari dengan tidur siang 2 jam, dan frekuensi terbangun malam karena gelisah 3 jam.

Tabel 4.12 Implementasi Klien 2 dengan Leukema Lmfositik Akut di RSUD
Tabel 4.12 Implementasi Klien 2 dengan Leukema Lmfositik Akut di RSUD

Evaluasi

Tanda vital N : 80x/menit RR : 23x/menit T : 36,2 A : masalah perfusi perifer yang tidak efektif belum teratasi P : Lanjutkan intervensi. Tanda vital N : 85x/menit RR : 24x/menit T : 36,2 A : masalah perfusi perifer yang tidak efektif belum teratasi P : Lanjutkan intervensi.

Tabel 4.14 Evaluasi Asuhan Keperawatan Klien 2 dengan Leukemia Lmfositik Akut di RSUD Abdul Wahab Sjahranie
Tabel 4.14 Evaluasi Asuhan Keperawatan Klien 2 dengan Leukemia Lmfositik Akut di RSUD Abdul Wahab Sjahranie

Pembahasan

Hasil data 2 klien mengeluh nyeri pada tangan kanan, provokatif : saat tangan kanan digerakkan, kualitas : seperti dihantam benda berat, region : pada tangan kanan, skala nyeri 5, waktu datang dan pergi dan klien meringis kesakitan. Jika dibandingkan skala nyeri klien 1 dan klien 2, maka klien 1 skala nyerinya 4, sedangkan klien 2 skala nyerinya 5. Intervensi pada klien 1 sesuai dengan (NANDA, 2015) Implementasi yang dilakukan pada kedua klien adalah dengan merevisi pola tidur, menekankan pentingnya tidur yang cukup, memfasilitasi pemeliharaan aktivitas sebelum tidur, menciptakan lingkungan yang nyaman, memperbaiki pola makan dan minum. kali dipantau dengan waktu tidur dan kebutuhan tidur pasien dicatat setiap hari dan setiap jam.

Hasil pengkajian klien 1 dan klien 2 menunjukkan data klien 1, telinga klien mengeluarkan cairan bening, leukosit µL. Pada klien 2 hasilnya punggung tangan klien bengkak akibat infus, leukosit 0,55 10˄3/µL. Diagnosis risiko infeksi pada klien 1 dan 2 dipertimbangkan karena kondisi klien yang kurang baik akibat anemia yang dapat menurunkan daya tahan tubuh klien. Hasil evaluasi yang didapat setelah tiga hari perawatan pada klien terdapat keluhan obyektif, terdapat luka pada bagian tengah punggung tangan yang tidak bengkak lagi dan leukosit 0,55 ˄3/µL. Masalah risiko infeksi belum teratasi sesuai kriteria hasil jumlah leukosit yang tidak dalam batas normal.

Hasil pengkajian yang dilakukan penulis pada kedua klien sama yaitu nyeri akut kedua klien teratasi sebagian, gangguan tidur kedua klien teratasi sebagian, risiko infeksi. pada kedua klien tidak teratasi, pada klien 2 gangguan perfusi tidak efektif berhubungan dengan penurunan suplai darah tepi teratasi sebagian, dan pada klien 1 masalah motilitas tidak teratasi. Dalam rangka meningkatkan mutu pelayanan keperawatan pada klien Leukemia Limfositik Akut, diperlukan perubahan dan perbaikan, antara lain: 1. Diharapkan hasil penelitian yang telah dilakukan dapat menjadi acuan dan bahan perbandingan bagi peneliti selanjutnya ketika melakukan penelitian. pada Klien Leukemia Limfositik Akut. Limfositik Akut dan juga merangsang peneliti selanjutnya serta menjadi bahan perbandingan dalam melakukan penelitian pada klien Leukemia Limfositik Akut. org/kanker/kanker anak/panduan langkah demi langkah/kanker-anak-kanker.

KESIMPULAN DAN SARAN

Saran

2016. Review strategi coping anak penderita leukemia limfositik akut yang menjalani terapi medis (Fakultas Kedokteran Universitas Udayana).

Gambar

Gambar 2.1 Pathway ................................................................................
gambar gagalnya bone marrow dan infiltrasi organ, sistem saraf pusat. Gangguan pada  nutrisi  dan  metabolism,  depresi  sumsum  tulang  yang  akan  berdampak  pada penurunan leukosit, eritrosit, factor pembekuan dan peningkatan tekanan jaringan, dan adany
Table 2.1 Intervensi Keperawatan
Tabel 4.1 Hasil Anamnesis Biodata Klien dengan Leukemia Limfositi Akut di RSUD Abdul Wahab Sjahranie Samarinda
+7

Referensi

Dokumen terkait

KESIMPULAN DAN SARAN Pengelolaan asuhan keperawatan pada pasien hipertensi dalam pemenuhan kebutuhan rasa aman dan nyaman dengan masalah keperawatan nyeri akut dan dilakukan tindakan